I. TUJUAN
Menentukan kadar aspirin dalam obat cardio aspirin dengan menggunakan
titrasi asam basa (titrasi kembali).
II. PRINSIP
III. REAKSI
3.1 Standarisasi Larutan Natrium Hidroksida dengan Larutan Asam Oksalat
2 NaOH + H2C2O4 Na2C2O4 + 2 H2O
(Natrium hidroksida) (Asam oksalat) (Natrium oksalat) (Air)
3.2 Standarisasi Larutan Asam Klorida dengan Larutan Natrium Hidroksida
HCl + NaOH NaCl + H2O
O O
O C CH 3 O C CH 3
+ NaOH + H 2O
COOH COONa
A S P I R(IAspirin
N ( A S A)M A S E( TNatrium
I L A S Ehidroksida
TAT) ) ( Natrium aspirin ) ( Air )
3.4 Reaksi antara Larutan Natrium Hidroksida Berlebih dengan Larutan Asam
Klorida
massa 1000
N = x xeq
Mr V
massa 1000
0,5000 N = 126,07 9/mol x 100 mL x 2
massa = 3,1517 g
massa 1000
N = x x eq
Mr V
massa 1000
0,5000 N = x x1
40 9/mol 500 mL
massa = 10,000 g
. % . 10
N = x eq
Mr
N = 12,0630 N
V1 . N1 = V2 . N2
V1 = 12, 43 mL 12,40 mL
8.4 Standarisasi Larutan Natrium Hidroksida oleh Larutan Asam Oksalat 0,5000
N
V1 . N1 = V2 .. N2
1 + 2
N =
2
0,4572 +0,4788
N =
2
N = 0,4678 N
8.5 Standarisasi Larutan Asam Klorida oleh Larutan Natrium Hidroksida
V1 . N1 = V2 . N2
N1 = 0,4176 N
1 + 2
N =
2
0,4033+0,4176
N =
2
N = 0,4103 N
V1 . N1 = V2 .. N2
N1 = 0,2995N
2.
10,00 . N1 = 7,20 mL .. 0,4103 N
N1 = 0,2976N
1 + 2
N =
2
0,2995 N + 0,2954 N
N =
2
N = 0,2976N
100 mg
% Kadar Aspirin = x 100%
130 gm
1 0,5 = 45,04
= (( ) ( )) 45,04
= 466,164
= 322,93
= 100%
466,164
1. = 100%
1000,00
= 46,62%
322,93
2. = 100%
1000,00
= 32,29%
1 + 2
=
2
46,62% +32,29%
= 2
= 39,46%
8.9 Akurasi
% %
= | | 100%
%
39,47% 76,92%
= | | 100%
76,92%
= 48,69%
= 100%
= 100% 48,69%
= 51,31%
8.9.1 % Kadar Aspirin dalam Obat Cardio aspirin
mAspirin (g)
% Kadar Aspirin = x 100%
mSampel (g)
0,3945 g
% Kadar Aspirin = x 100%
1,0000 g
8.9.2 Akurasi
39,46%76,92%
KSR = |
yuuuiiihihi | x 100%
76,92%
Langkah kedua dalam percobaan ini adalah pembuatan larutan asam oksalat.
Asam oksalat adalah suatu senyawa kimia dengan nama sistematis asam
etanadionat. Larutan asam oksalat digunakan sebagai larutan baku primer. Larutan
baku primer adalah larutan yang konsentrasinya sudah dapat ditentukan dengan
pasti. Syarat syarat dari larutan baku primer adalah mempunyai kemurnian yang
tinggi, rumus molekulnya pasti, tidak mengalami perubahan selama penimbangan,
berat ekivalen yang tinggi , dan stabil. Padatan asam oksalat ditimbang beberapa
gram dengan menggunakan neraca teknis pada kaca arloji. Setelah itu, padatan
yang telah ditimbang dimasukkan ke dalam labu ukur dengan bantuan corong
gelas. Digunakannya labu ukur karena labu ukur merupakan alat volumetrik yang
mempunyai volume atau skala yang lebih akurat dan mempunyai ketelitian yang
tinggi. Sedangkan corong gelas bertujuan untuk mempermudah pada saat
memasukkan padatan asam oksalat yang telah ditimbang ke dalam labu ukur agar
tidak berantakan dan berjatuhan. Lalu ditambahkan akuades hingga setengah
bagian agar asam oksalat mudah larut apabila ditambahkan akuades secara
langsung hingga tanda batas dapat dikhawatirkan asam oksalat sulit untuk larut.
Kemudian dikocok dengan cara membolak-balikan labu ukur hingga asam oksalat
larut dengan sempurna. Setelah itu, ditambahkan kembali akuades ke dalam labu
ukur hingga tanda batas dan dihomogenkan. Penambahan akuades hingga tanda
batas bertujuan untuk memperoleh konsentrasi asam oksalat yang diinginkan
apabila penambahan akuades lebih dari tanda batas dapat dikhawatirkan
konsentrasi yang didapatkan lebih rendah dari konsentrasi yang sebenarnya.
Homogen adalah suatu keadaan dimana fasa padat dan cair berada dalam satu
fasa.