Anda di halaman 1dari 6

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN

GUBERNUR PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

NOMOR : 153 TAHUN 2002

TENTANG
BAKU MUTU UDARA AMBIEN DAERAH
DI PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Menimbang : a. Bahwa udara sebagai sumber daya alam yang mempengaruhi


kehidupan manusia serta makhluk hidup lainnya harus dijaga dan
dipelihara kelestarian fungsinya, sehingga udara perlu d ijaga,
dipelihara dan dijamin mutunya.
b. bahwa dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 41
Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara, Gubernur
menetapkan Baku Mutu Udara Ambien Daerah;
c. bahwa atas dasar pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a
dan b perlu menetapkan Keputusan Gubernur Daerah Istimewa
Yogyakarta tentang Baku Mutu Udara Ambien Daerah di Propinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1950 tentang Pembentukan


Daerah Istimewa Yogyakarta jo. Peraturan Pemerintah Nomor 31
tahun 1950, sebagaimana telah diubah dan ditambah terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 1959;
2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1992 tentang Benda Cagar
Budaya;
3. Undang-Undang Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan;
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup;
5. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan
Daerah;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 1999 tentang Pengendalian
Pencemaran Udara;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan
Pemerintah Pusat dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah
Otonom;
8. Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 4
Tahun 2001 tentang Pembentukan dan Organisasi Lembaga Teknis
Daerah di Lingkungan Pemerintah Daerah Propinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta jo Keputusan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta
Nomor 89 Tahun 2001 tentang Uraian Tugas dan Tata Kerja Badan
Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Propinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta;

MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH ISTIMEWA
YOGYAKARTA TENTANG BAKU MUTU UDARA AMBIEN DAERAH
DI PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
BAB I KETENTUAN
UMUM

Pasal 1

Dalam Keputusan ini yang dimaksudkan dengan :


1. Gubernur ialah Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta;
2. Udara Ambien adalah udara bebas di permukaan bumi pada lapisan
troposfir yang dibutuhkan dan mempengaruhi kesehatan manusia,
makhluk hidup dan unsur lingkungan hidup lainnya.
3. Mutu Udara Ambien adalah kadar zat, dan/atau komponen lain
yang ada di udara bebas;
4. Baku Mutu udara Ambien Daerah adalah ukuran batas atau kadar
zat, dan/atau komponen yang ada atau yang seharusnya ada
dan/atau unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam
udara ambien dalam kurun waktu tertentu di Propinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta.
5. Benda Bagar Budaya adalah :
a. Benda buatan manusia bergerak atau tidak bergerak yang
berupa kesatuan atau kelompok, atau bagian-bagiannya atau
sisa-sisanya yang berumur sekurang-kurangnya 50 (lima puluh)
tahun, serta dianggap mempunyai nilai penting bagi sejarah,
ilmu pengetahuan dan kebudayaan.
b. Benda alam yang dianggap mempunyai nilai penting bagi
sejarah, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan.

BAB II MAKSUD DAN


TUJUAN

Pasal 2

Maksud ditetapkannya Keputusan ini untuk menentukan Baku Mutu


Udara Ambien Daerah dengan tujuan terpeliharanya kualitas udara
ambien.

BAB III
BAKU MUTU UDARA AMBIEN

Pasal 3

(1) Baku Mutu Ambien terdiri dari Baku Mutu Ambien Primer yang
diperuntukkan untuk melindungi manusia dan Baku Mutu Udara
Ambien Sekunder yang diperuntukkan untuk melindungi hewan,
tumbuh-tumbuhan jarak pandang dan kenyamanan serta benda
cagar budaya.
(2) Baku Mutu Udara Ambien di Propinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta ditetapkan sebagai Batas Maksimum Mutu Udara
Ambien untuk mencegah terjadinya pencemaran udara yang
berpedoman sebagaimana tersebut dalam Lampiran Keputusan
ini.

BAB IV
METODE ANALISIS DAN PERALATAN

Pasal 4

Metode analisis dan peralatan untuk setiap parameter Mutu Udara


Ambien adalah sebagaimana tersebut dalam Lampiran Keputusan ini.

BAB V
PENUTUP

Pasal 5

Baku Mutu Udara Ambien Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal


3 Keputusan ini dapat ditinjau kembali dalam jangka waktu 5 (lima)
tahun.

Pasal 6

Dengan berlakunya Keputusan ini, maka Keputusan Gubernur Kepala


Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 214/KPTS/1991 tentang Baku Mutu
Lingkungan Daerah untuk wilayah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
dinyatakan tidak berlaku, sepanjang berkaitan dengan Baku Mutu Udara
Ambien.

Pasal 7

Hjal-hal yang belum diatur dalam Keputusan ini, sepanjang mengenai


teknis pelaksanaan akan diatur kemudian oleh Kepala Badan
Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Propinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta.

Pasal 8

Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan


Keputusan ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Propinsi
Istimewa Yogyakarta.

Ditetapkan di : Yogyakarta
Pada Tanggal : 28 Oktober 2002

GUBERNUR
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
HAMENGKU BUWONO X

Diundangkan di Yogyakarta
Pada Tanggal 28 Oktober 2002

SEKRETARIS DAERAH
PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAMBANG PRIYOHADI
NIP. 110021674

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA


TAHUN 2003 NOMOR 34 SERI : E
LAMPIRAN
KEPUTUSAN GUBERNUR
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
NOMOR : 153 TAHUN 2002
TANGGAL : 28 OKTOBER 2002

BAKU MUTU UDARA AMBIEN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BMUA Sekunder
BMUA Primer *)
Waktu **) metode
No. Parameter Pengukuran Analisis Peralatan
(ppm) (g/m3) (ppm (g/m3)
)
1 SO 2 1 jam 0,340 900 Pembentukan Spektrofotometer
(Sulfur dioksida) 3 jam ---- ---- 0,500 1.300 kompleks UV-Vis
24 jam 0,140 365 dengan
1 tahun 0,030 60 pararosanilin
2 CO 1 jam 35 30.000 Spektrometri NDIR
(Carbon mono oksida) 8 jam 9 10.000 Spektrofotometer
3 NO 2 1 jam 0,212 400 Pembentukan Spektrofotometer
(Nitrogen dioksida) 24 jam 0,080 150 kompleks dgn UV-Vis
1 tahun 0,053 100 0,053 100 pereaksi
Saltzman
4 O3 1 jam 0,120 235 0,120 235 Chemiluminesc Spektrofotometer
(ozon) 24 jam 0,080 157 0,080 157 ence UV
1 tahun 0,026 50
5 KOV=VOC=HC total 3 jam ---- 160 Kromatografi Kromatrografi gas
(Karbon organik volatil)
=(volatil Organic
Carbon=hidrokarbon
total
6 PM10 24 jam ---- 150 ---- 150 Gravimetri PM10 meter
(Partikulat diameter 1 tahun ---- 50 ---- 50
<10 mikron)
7 PM2,5 24 jam ---- 65 65 Gravimetri PM2,5 meter
(Partikulat diameter 1 tahun ---- 15 15
<2,5 mikron)
8 Pb 24 jam 2 Spektrometri Spektrofotometer
(Timbal/Timah Hitam) 3 bulan 1,500 1.500 Serapan Air
1 tahun 1
9 TSP 24 jam ---- 230 230 Gravimetri High Volume
(Total Partikel 1 tahun ---- 90 90 Sampler
tersuspensi / debu)
10 Debu Jatuh
a. Pemukiman 30 hari ---- 10 ton/km2 10 ton/km2 Gravimetri Penampungan
b. Kawasan Industri 30 hari 20 ton/km2 10 ton/km2 pada filter bebas
abu

11 Klorin 1 jam 1 3.130 Pembentukan Spektrofotometer


kompleks dgn UV-Vis
oortho-toluidin

*) BMUA Primer yang diperuntukkan untuk melindungi manusia


**) BMUA Sekunder yang diperuntukkan untuk melindungi hewan, tumbuh-tumbuhan, jarak
pandang dan kenyamanan serta benda cagar budaya (BCB)

GUBERNUR
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
HAMENGKU BUWONO X

Anda mungkin juga menyukai