Anda di halaman 1dari 31

NREC 2016 Ringkasan Khotbah 29 Desember 2016

Sesi 01 Pdt. Ivan Kristiono

Identitas Diri

Problem self and identity tidak habis dibicarakan dan diperdebatkan. Zaman Yunani
menganggap self mempunyai substansi sebagai sumber identitas manusia, seperti pemahaman
bahwa manusia adalah makhluk yang rasional. Zaman modern, pemahaman diradikalkan oleh
Descartes. Ia menyatakan bahwa bukan saja manusia adalah makhluk rasional tetapi juga
dijadikan subjek, sehingga melalui rasionya manusia mengukur identitasnya. Serangan paling
telak pada konsep self datang dari Sigmund Freud. Baginya kesadaran manusia itu hanya
puncak gunung es yang lebih banyak faktor tidak sadarnya daripada sadarnya. Postmodern tidak
lagi bertanya kita ini siapa? tetapi kamu mau jadi apa?. Sehingga Identity adalah proyeksi
imajinasi diri sendiri. Tidak ada lagi fondasi bagi identitas, sehingga menjadi self-made identity.
Identity juga masih dihantam lagi dengan teknologi informasi, identity mendapatkan banyak
makna dari place, sedangkan dunia maya menggantikan place menjadi space, sehingga kita
menjadi seorang yang nomaden tanpa identitas. Problematika identity ini diperumit oleh
kapitalisme yang menawarkan berbagai source identity. Di dalam masyarakat, paling tidak, ada
3 pemahaman identitas yang salah:
Aku itu diriku yang dulu. Pemahaman ini salah karena pada waktu seorang bertemu
dengan Kristus, dia bertemu dengan dirinya. Sehingga masa lalu itu bukan lagi dirinya.
Aku adalah aku karena aku unik. Orang yang ingin menunjukkan dirinya beda dengan
yang lain, alias eksis. Dalam iman Kristen, keunikan itu akibat, bukan tujuan. Akibat saya
mencintai FT dan panggilan saya.
Aku adalah yang aku mau lakukan. Aku tidak boleh dikontrol orang lain. Problemnya,
dari mana tahu itu saya? Bahkan pilihan bebas pun dikondisikan.
Agustinus mengatakan bahwa salah satu pembentuk self-identity adalah self-knowldege. Salah
satu unsur dari self-knowledge adalah narasi. Sehingga narasi/story adalah pembentuk identity
yang muncul ketika retelling our story yang terdiri dari campuran: fact and fiction, harmony
and dissonance, what is and what ought to be. Maka, story apa yang kita pakai untuk
membentuk hidup kita? Kita harus mulai dengan Gods plan. Diri Allah itulah yang menjadi
jangkar kita menaruh identitas kita.
Gods character. Kita diberikan identitas, makna, diri untuk mempunyai suatu tugas
memancarkan dirinya Allah.
Gods son, Christ. Saya baru bisa menemukan identitas saya di dalam Kristus.
Gods story, Bible. Ketika kembali pada Alkitab maka kita mengerti bahwa kita milik
Tuhan. Diri harus kembali pada Sang Pencipta.
Kierkegaard mengatakan bahwa manusia itu diciptakan Tuhan dengan calling untuk digenapi
tetapi karena dosa, manusia tidak bisa menjalani calling itu, sehingga manusia tidak lagi
menjadi diri sendiri. Oleh karena itu, menemukan diri bukan tindakan semaunya diri. Kita
menjadi diri karena di dalam Kristus kita menemukan diri yang Tuhan ciptakan. Tanpa
menemukan Kristus, tidak mungkin menemukan diri yang sejati. Mari setelah mendengar
konsep identitas yang demikian, kita meneguhkan identitas kita sebagai anak Tuhan.
NREC 2016 Ringkasan Khotbah 29 Desember 2016
Sesi 02 Pdt. Antonius Un

Aspek Penting Reformasi Hingga Zaman Ini

Reformasi bukan hanya masalah ketidakbenaran ajaran, tetapi juga ketidakbenaran moral.
Dengan menimbang hal ini, terdapat 3 bagian penting dalam konteks Reformasi yang diteruskan
pada zaman kita sekarang, yaitu (Yes. 48:9-11 ; Mzm. 119:126):
Kemuliaan Allah. Soli Deo Gloria adalah slogan penting dalam Reformasi karena gereja
dalam masa itu memimpin manusia mengembalikan kemuliaan kepada manusia, bukan kepada
Allah. Kita mau melihat Reformasi dilakukan dengan alasan dan tujuan demi Kemuliaan Allah.
Perjanjian Lama mengajarkan kemuliaan sebagai alasan bukan hanya sebagai tujuan. Tuhan
menggerakkan Reformasi karena kemuliaan Tuhan sudah dicela oleh manusia. Glory of god as
a reason not only as an ends. Kenapa di dalam sejarah banyak orang yang dibangkitkan adalah
orang yang biasa? Jika orang yang sudah luar biasa dipanggil, kemuliaan Tuhan sebagian
diambil oleh dia. Tetapi orang biasa yang dipanggil oleh Tuhan, maka kemuliaan Tuhan
terpancar seluruhnya bagi nama Tuhan. Uzia mengambil kemuliaan Tuhan di dalam ibadah,
dalam pelayanan di atas mimbar, sehingga akhir hidupnya begitu menyedihkan. Jika kita
mencuri kemuliaan Tuhan, pelayanan kita adalah kekejian di mata Tuhan. Kemuliaan adalah
dasar Reformasi dan kemuliaan adalah dengan tujuan bagi kemuliaan Tuhan.
Kedaulatan Tuhan. Kenapa Reformasi terjadi? Untuk apa Reformasi terjadi? Untuk
mengembalikan kedaulatan bagi Tuhan. Dalam 95 tesis, Luther menyatakan bahwa Paus tidak
berkuasa untuk remisi dosa manusia. Persoalan paling utama adalah bukan gereja dan negara
yang bertikai, tetapi orang berdosa memiliki kuasa yang besar. Kedaulatan bukan di tangan
manusia. Herodes ditampar oleh malaikat, seketika itu juga ketika orang mengatakan bahwa ia
adalah Allah, ia ditampar dan mati dimakan cacing. Tuhan tidak mau kedaulatan-Nya
dicemarkan lagi. Kedaulatan bukan di tangan gereja atau manusia.Sekarang manusia harus
mengaku kembali bahwa Allah berdaulat. Allah tidak pernah berhenti berdaulat. Reformasi
membawa manusia untuk confess the sovereignty of God. Sola Scriptura, Sola Fide, Sola
Gratia, Solus Christus, Soli Deo Gloria, ini semua adalah untuk mengembalikan kedaulatan
kepada Allah.
Kebenaran Allah. Semasa Reformasi, Sola Scriptura menyatakan untuk kembali pada
Kitab Suci. Gereja saat itu memiliki tradisi yang hampir disejajarkan dengan Kitab Suci. Tradisi
ini adalah sistem gereja dan sistem kepausan. Apa yang dijalankan dianggap lebih penting dari
Kitab Suci. Tetapi Luther mengatakan, A simple laymen armed with scriptures is greater than
the mightiest pope without it. Tuhan menciptakan dengan Firman. Tuhan menebus dengan
Firman. Tuhan menopang dengan Firman. Tuhan menguduskan dengan Firman. Tuhan
melahirbarukan dari Firman. Firman Allah begitu berkuasa, bukan tradisi dan perkataan
pemimpin gereja yang dapat salah. Yesus datang karena waktunya sudah genap. Karena pada
waktu itu penyimpangan orang Farisi dari firman sudah terlalu jauh. Sola Scriptura dinyatakan
sebagai the clash of authority, untuk menyatakan siapa yang berotoritas memberikan kebenaran.
Seluruh hidup kita bergantung pada firman yang terus memimpin dalam segala aspek hidup
kita. Oleh sebab itu orang Reformed yang tidak baca firman tiap hari, sedang mengikari bahwa
Firman Tuhan adalah kedaulatan yang paling tinggi. Kita harus kembali pada firman. Setia pada
firman. Mari mulai melihat kedaulatan Allah dan otoritas tertinggi dalam Firman Tuhan.
NREC 2016 Ringkasan Khotbah 29 Desember 2016
Sesi 03 Pdt. Agus Marjanto

Empat Spirit Reformasi

Empat spirit Reformasi adalah pekerjaan Roh Kudus yang memberikan api kepada gereja-
Nya. Pertama, Roh Kudus akan membangkitkan spirit atau movement yang menyatakan
sentralitas, supremasi, dan kemuliaan Allah Tritunggal dalam gereja dan umat Tuhan, melalui
pernyataan Kristus. Tahun 1538, Calvin menerima sebuah surat permintaan agar tidak pisah
dengan Katolik, tetapi Calvin menolaknya dan memberikan jawaban bahwa pada dasarnya
perbedaan Reformasi dan Katolik terletak pada sentralitas dan kemuliaan akan Tuhan.
Signifikansi dari 5 sola yang dinyatakan dalam reformed theology terdapat dalam kata Sola.
Jikalau bukan SOLA Fide, SOLA Gratia, SOLA Scriptura, SOLUS Chirtus, maka tidak akan ada
Soli Deo Gloria. Hamba-Nya dibangkitkan dan Roh Kudus datang untuk mengembalikan
sentralitas supremasi dan kemuliaan dalam Kristus. Itu api yang membakar jiwa mereka
sehingga hal yang paling kecil sekalipun adalah demi kemuliaan-Nya dan demi menjadikan
Allah sebagai Allah, walaupun harus mengorbankan nyawanya dengan kematian yang tragis.
Kedua, Roh Kudus bekerja dan membuat orang kembali biblical, confessional, dan
theological. Spirit Reformed membawa gereja back to the bible. Ada 3 hal mengenai hal ini:
Berusaha agar Alkitab, dapat dibaca seluas mungkin bahkan sampai grassroot. Berapa
pun harganya semangat ini harus tetap diperjuangkan.
Pentingnya teaching and preaching biblically dalam gereja.
Mengajarkan jemaat pada keseluruhan berita Alkitab. Spirit Reformed adalah Manusia
seutuhnya berhadapan dengan seluruh Alkitab
Ketiga, Jika Roh Kudus bekerja, Ia akan mencerahkan intelektual. Intellectual Movement di
sini adalah semangat yang bermuara pada kesalehan hidup. Ini adalah pekerjaan Roh Kudus
yang mencerahkan rasio sehingga fungsinya dimaksimalkan tetapi tetap takluk kepada firman.
Ini adalah gerakan berpikir, menuntut standar tertinggi dari Alkitab, mengkritik yang salah dan
mengoreksi diri, menuju ke noumena bukan fenomena. Gerakan ini akan menghasilkan orang-
orang yang memiliki kedalaman pikiran tetapi lutut yang tebal untuk berdoa, sehingga ada suatu
kesalehan hidup yang dipancarkan. Perhatikan kehidupan Matthew Henry, George Whitefield,
dan tokoh-tokoh Puritan lainnya. Mereka bukan orang dingin tetapi mereka orang yang rendah
hati, takut akan Tuhan, dan mencari Allah. Kesalehan sejati adalah perasaan tulus mengasihi
Allah sebagai Bapa yang sama besarnya dengan perasaan hormat sebagai Allah, merangkul
kebenaran, dan takut menyakiti hati-Nya lebih dari takut akan kematian.
Keempat, Roh Kudus bekerja membangkitkan orang saleh mengasihi gereja-Nya. Orang
saleh pasti tidak tenang jika gereja tidak murni. Mereka akan menjadi churchmen yang
mencintai gereja-Nya. Jika gereja melenceng sedikit saja, mereka akan langsung berteriak. Dia
adalah orang yang sangat peka. Mereka adalah orang yang tidak pernah bisa tahan melihat
gereja Kristus ternoda, sehingga ingin setiap jiwa menjadi mempelai murni Kristus yang
menyongsong Kristus sebagai Mempelai laki-laki. Jika Roh Kudus bekerja di dalam hidup kita,
sama seperti bekerja pada Bapa Gereja, Reformator, dan para Puritan, kita akan didorong
mencintai Kristus dan gereja-Nya. Kiranya kasih Tuhan memberi belas kasihan yang telah
Tuhan berikan dalam sejarah, juga diberikan bagi kita orang yang begitu rendah dan hina.
NREC 2016 Ringkasan Khotbah 29 Desember 2016
Sesi 04 Pdt. Billy Kristanto

Panggilan Musa (Kel. 3:1-6)

Dalam kisah pemanggilan Musa, kita melihat adanya metafor api yang melambangkan
kehadiran Tuhan. Pengalaman Musa dengan semak terbakar yang mengingatkan akan the very
presence of God, God is the consuming fire. Gambaran God is the consuming fire, direspons
dengan berbeda bagi orang Kristen saat ini. Berbeda dengan saat ini, orang bergumul untuk hal-
hal yang sepele. Sedangkan Luther begitu serius bergumul bagi zamannya, sehingga istilah
righteousness of God membuatnya gemetar. Tetapi kita saat ini, cenderung senang dengan
gambaran-gambaran sesuai preferensi diri. Istilah api tidak berarti apa-apa karena yang kita tahu
adalah Comfortable Christianity. Kita perlu kembali mengerti gambaran api dengan benar.
Tanpa gambaran api yang menghanguskan, tidak ada tempat untuk penghakiman Tuhan,
maupun tentang kesucian. Dengan pengertian yang benar tentang api, gambaran semak duri
menyala tetapi tidak dimakan api, menjadi gambaran Gods gracious presence.
Saat melihat semak yang terbakar, ada holy curiosity pada diri Musa. Ia berjumpa dengan
Gods special presence. Setelah itu Allah baru memanggil Musa. Siapa yang tahu panggilan
Allah? Yaitu orang yang tahu Gods gracious precence. Dalam pernyataan kasih karunia bukan
berarti kekudusan Allah lenyap. Berbeda dengan contemporary presence yang hanya
menekankan imanensi Tuhan. Salah satu cara menguji gereja adalah dengan melihat seberapa
jemaat menghargai kehadiran Tuhan.
Api membawa sense of unworthiness. Sama seperti ketika Yesaya dipanggil Tuhan,
perjumpaan dengan Tuhan itu bukan merupakan berkat tetapi kematian. Visi tentang kekudusan
Allah: holy, holy, holy dinyanyikan oleh para mallaikat. Gambaran ini mendahului visi atau
pengutusan Tuhan kepada Yesaya. Setelah melihat visi ini, bagimana sikap Yesaya? (1) Aku
binasa, terdapat sense of unworthiness (2) pengakuan dosa both individual and communal. Di
sini kita melihat ketajaman Yesaya dalam melihat dosa dan masalah seluruh negaranya, sama
seperti Luther yang melihat masalah seluruh zamannya.
Setelah pengakuan dosanya, bara (api) diletakkan ke mulut Yesaya. Demikian
pengampunan dosa yang Tuhan berikan memakai bara. Ini menujukkan bahwa sanctification
the whole existence-nya Yesaya bukan tanpa rasa sakit. Kekristenan yang kehilangan sense rasa
sakit ini mengakibatkan comfortable christianity, false christianity. Setelah pengampunan dosa,
barulah pengutusan. Tuhan tidak sembarang mengutus orang yang tidak mempunyai sense of
unworthiness. Di dalam ordo salutis pengakuan dosa memang berada di urutan belakangan.
Tetapi Alkitab jelas menyatakan pertobatan dulu baru pengutusan. Bagaimana orang mau diutus
jika tidak punya deep sense of unworthiness?
Tuhan mengutus hamba-Nya dengan menyatakan visi-Nya. Visi dinyatakan supaya tidak
give up saat menghadapi kesulitan, karena visi ini dari Tuhan, bukan visi pribadi. Selain itu
pengutusan pun harus disertai dengan kesetiaan terhadap berita dari Tuhan. Pelayanan Yesaya
tidak berbuah tetapi kenapa dia disebut sebagai Nabi Allah? Karena ia setia dengan berita yang
Tuhan berikan. Nabi asli ketika Tuhan berbicara penghakiman, ia akan berkata penghakiman.
Nabi asli memberitakan apa yang dari Tuhan tanpa peduli berita itu menusuk atau
menempeleng orang.
NREC 2016 Ringkasan Khotbah 29 Desember 2016
Sesi 05 Pdt. Dr. Stephen Tong

Api yang Memperbarui Dunia #1

Tema kali ini adalah api yang memperbarui dunia. Di Alkitab, istilah api pertama kali
muncul di Kejadian 3:23. Saat Tuhan mengusir manusia dari Taman Eden, menghalau manusia
itu, di Timur ditempatkan-Nya beberapa kerub dengan pedang yang menyala-nyala dan
menyambar-nyambar untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan. Dalam Taman Eden ada 2 jenis
pohon: Pohon kehidupan dan Pohon tentang Pengetahuan Baik dan Jahat. Tuhan berkata,
segala pohon engkau boleh makan kecuali pohon yang membedakan baik dan jahat tidak boleh
makan. Perbedaan kedua pohon ini adalah pohon tentang yang baik dan jahat itulah arus
agama, sedangkan pohon kehidupan adalah arus keselamatan. Manusia gagal karena manusia
makan pohon baik dan jahat, dan Tuhan mengatakan tidak boleh kembali, sehingga ditutup
jalannya, dikunci, dan dijaga oleh malaikat dengan api dan pedang. Ini pertama kali istilah api
muncul.
Dalam Alkitab, api memiliki 2 arti yaitu sebagai tanda dari Tuhan dan tanda dari setan.
Mengapa Tuhan memakai api menjadi tandanya? Karena dalam Ibrani dikatakan Our God is a
consuming Fire. Tetapi Alkitab juga mengatakan bahwa setan juga berapi-api, seperti api
nafsu, api dosa, dan api neraka yang adalah tempat di mana setan akan berada.
Kalau kita melihat dalam sejarah manusia, dari segala kebudayaan, mungkin tercatat
permulaan api dari mana. Dalam mitologi Yunani yang memberikan api adalah dewa
Prometheus pencuri api dari Zeus atau Jupiter dan diberikan ke manusia sehingga mereka bisa
tahu jalan. Karena hal ini, Jupiter menangkap Prometheus dan setiap hari levernya digerogoti
oleh seekor elang seumur hidupnya.
Di dalam Kitab Suci, Allah memberi api kepada manusia. Malaikat dengan pedang
menyala-nyala yang membuktikan kesucian, keadilan, kemarahan, kekerasan, dan kedahsyatan
Allah menghukum dosa. Allah sendiri yang adalah api yang menghanguskan. Api kalau nyala,
harus ada bahan yang dibakar. Kalau Allah adalah api, maka apa yang dibakar? Menurut
penafsiran saya, dia membakar dan menghanguskan diri-Nya sendiri. Karena di mana ada api,
di situ ada pengorbanan. Ketika lilin menyala satu detik, lilin itu lebih pendek 1 detik, dia
mengorbankan diri sendiri. Allah sendiri consume himself. Siapa ada api, di situ dia pasti sedang
menghanguskan, consume diri sendiri. Waktu cinta satu orang, terus pikir dia, engkau sedang
consume yourself. Waktu ada api cinta, marah, iri, sedih, menyesal, selalu kita consume ourself.
Our God is consuming fire.
Allah sangat sedih melihat kita yang berdosa. God consume himself when he so mad to our
sin. Saat Allah menyatakan kebencian terhadap dosa manusia, He consumes himself. Allah
menyesal melihat kita tidak taat pada Dia. Tuhan mau menghukum kita, dan Dia adalah api
yang menghanguskan. Allah adalah api. Sedangkan setan adalah yang mengkopi segala sesuatu.
Sejak Reformed Injili ada di Indonesia, setidaknya muncul 5 jenis Reformed yang lain:
Imitation Reformed, Copy Reformed, Faking Reformed, Forgery Reformed, dan Borrowed
Reformed. Bagaimana tahu kalau itu palsu? Membedakan Rolex palsu dan asli dilihat dari
bobot, berat, bukan dilihat dari bentuk, ukuran, warna, desain. Alkitab mengatakan malaikat
bisa dipalsukan oleh setan. Setan bisa memalsukan malaikat terang, seperti malaikat dalam api.
NREC 2016 Ringkasan Khotbah 29 Desember 2016
Sesi 05 Pdt. Dr. Stephen Tong

Setan yang menyerupai asli sudah ada di dunia. Engkau bukan tidak tahu siasatnya, bukan tidak
tahu tipu muslihatnya, oleh karena itu orang Kristen yang asli harus bisa membedakan yang asli
atau palsu.
Dalam Alkitab, begitu manusia berdosa, api langsung keluar, menjaga pintu taman dan
manusia tidak boleh kembali lagi. Api itu menjadi kesucian Tuhan, keadilan Tuhan, kemarahan,
dan hukuman Tuhan. Api menjadi tanda kesucian. Dalam api tidak ada kotoran. In fire, there is
nothing unholy can exist. Keadilan Tuhan memisahkan yang suci dengan yang berdosa.
Sehingga manusia tidak boleh kembali kepada pohon kehidupan, kecuali dia menembusi pedang
api tersebut. Siapa yang bisa menembusi kita kecuali Tuhan Yesus? Dia yang bisa melawan
kesucian Allah yang menghanguskan adalah Dia yang consume himself, Dia yang mati di atas
kayu salib, merobekkan tubuh-Nya menjadi tirai di Bait Allah. Christ is the new way to enter to
the kingdom of God. Dalam Ibrani 10:19-20 Melalui pintu yang baru, jalan yang hidup, kita
kembali melalui Kristus yang memecahkan diri-Nya sendiri. Inilah tubuh-Ku yang dipecahkan
bagimu, ingatlah Aku senantiasa setiap menjalankan hal ini. Christ consumes Himself, to keep
every holiness of God, to be kept in the Kingdom of God. Dengan ini, api suci menuju hidup
yang baru boleh dikembalikan kepada kita. Itu sebab di Taman Eden ada 2 jenis pohon: Pohon
tentang Pengetahuan baik dan jahat, Pohon kehidupan.
Alkitab menggunakan 2 istilah: diutus keluar untuk menggarap keluar dan diusir dari tanah
itu. Manusia yang berada di dunia ini ada yang berstatus diusir dan ada yang berstatus diutus.
Yang diutus adalah yang akhirnya bertemu dengan Kristus dan yang diusir tidak akan kembali
selama-lamanya. Sehingga, yang diutus akan kembali untuk mendapatkan pohon kehidupan.
Tuhan Yesus dan salib-Nya, itulah pohon kehidupan.
Agama apa pun adalah pohon baik dan jahat. Hanya Kristus satu-satunya pohon kehidupan.
When we return to God, we return to fire, we return to The Fire who consume himself. Tetapi
ada Api yang membuat kita bisa kembali, yaitu Yesus yang harus dipaku di atas kayu salib.
Kalau Api dari Tuhan membakar hatimu, engkau akan dipakai Tuhan untuk mengubah dunia.
Api dalam kita adalah api apa? Api perzinahan, narkoba, penipuan, dosa, atau Api suci dari
Allah?
NREC 2016 Ringkasan Khotbah 30 Desember 2016
Sesi 06 Vik. Heruanto Salim

Kerajaan Allah Matius 21:5-17

Surga dan dunia berada di posisi yang berbeda. Alkitab mencatat bahwa lokasi surga dan
dunia tidak berbeda, tetapi surga dan dunia merupakan dua dimensi yang terhubung satu dengan
yang lain. Taman Eden adalah salah satu titik yang menggabungkan surga dan dunia. Waktu
Adam dan Hawa diciptakan Tuhan Allah, mereka taat kepada Tuhan, ada kehadiran Tuhan
(Gods presence), kehidupan, keadilan, kesucian, keindahan. Semua esensi yang dimiliki oleh
Tuhan Allah terdapat dalam ciptaan-Nya. Akan tetapi, ketika manusia jatuh dalam dosa,
manusia diusir dari hadirat Allah, sejak itu manusia terputus dari Allah. Manusia jatuh dalam
dosa, dunia dipenuhi dosa, semua menjadi cemar dan jahat, termasuk kita semua yang ada di
sini.
Tuhan punya rencana untuk hadir dalam dunia manusia yang sudah jatuh. Persimpangan
antara surga dan bumi yaitu ketika Tuhan hadir ke dalam dunia. Tuhan juga berikan manusia
yang datang pada kemuliaan Tuhan sebuah filter, yaitu Bait Allah (temple). Bait Allah berfungsi
sebagai tempat manusia untuk bertemu dengan Tuhan, di tempat ini juga umat manusia yang
berdosa bisa masuk dalam hadirat Allah tanpa hangus terbakar dengan membawa korban
bakaran sebagai persembahan. Tema kita kali ini, Api yang Memperbarui Dunia, inilah esensi
dari Reformasi. Api yang memperbarui dunia sudah dimulai sejak Yesus masuk ke Yerusalem
menyucikan Bait Allah (Mat. 21:5-17).
Dunia ini rusak, ciptaan ingin jadi pencipta, yang terbatas ingin jadi yang tak terbatas, tetapi
ketika Yesus datang, Dia sendiri jadi ciptaan yang terbatas. Israel berharap yang datang adalah
seorang raja yang bisa membebaskan mereka dari bangsa Romawi, memulihkan kerajaan Daud.
Tetapi Yesus datang bukan dengan tujuan yang sama seperti yang dipikirkan oleh orang Israel,
Ia datang untuk memulihkan Kerajaan Allah, dan Ia ingin memberitahu pada bangsa Israel
bahwa masalah yang sebenarnya adalah terputusnya hubungan manusia dan Allah, bukan
masalah duniawi seperti harta, uang, dan hal lain. Ketika Tuhan Yesus datang, konsep atau
esensi raja yang menjadi hamba inilah yang merupakan Injil. Ketika Yesus datang ke Bait
Allah, Ia membalikkan semua meja pedagang yang ada di Bait Allah. Mengapa Ia lakukan itu?
Karena Ia adalah Sang Pemilik Bait Allah. Ia mencoba untuk memosisikan ulang ordo ciptaan
dan pemulihan ciptaan. Bait Allah adalah pijakan kaki Allah, Ia mengklaim sebagai Sang
Pemilik Bait Allah. Yesus datang untuk menghancurkan hal yang tidak benar, hal yang tidak
beres, dan Ia siapkan sesuatu yang lebih baik, inilah yang disebut pertobatan. Apa yang Yesus
lakukan di Bait Allah adalah karena Ia merasa Bait Allah digunakan tidak sesuai dengan
fungsinya. Sejak zaman Daud, orang buta, orang timpang tidak diperbolehkan masuk Bait
Allah, tetapi saat Yesus datang untuk menyucikan Bait Allah, orang-orang ini boleh masuk ke
dalam Bait Allah. Inilah Injil yang dibawa oleh Yesus, membawa orang kembali kepada Allah.
Inilah Injil yang membawa pertobatan. Berita Injil yang Tuhan Yesus bawa dan Yesus sang
Raja datang sebagai hamba. Datangnya Yesus ke dunia, mengorbankan diri-Nya di kayu salib
(diri-Nya sendiri consuming fire, merasakan api neraka), dan inilah keselamatan bagi manusia
berdosa. Semua Yesus lakukan demi manusia bisa masuk surga. Panggilan kita adalah
bagaimana manusia bisa bertemu dengan Tuhan, bagaimana orang di sekitar kita melihat hadirat
Tuhan melalui diri kita.
NREC 2016 Ringkasan Khotbah 30 Desember 2016
Sesi 07 Pdt. Jimmy Pardede

Mengubah Dunia
Pernyataan kehadiran Tuhan di muka bumi tercatat dari awal penciptaan sampai karya
penebusan. Bagaimana caranya mengalami pernyataan kehadiran Tuhan dalam pembaruan
dunia? Ada dua orang yang melihat dengan iman usaha Tuhan memperbarui dunia dalam
Perjanjian Lama. Sehingga saat dunia ini tidak beres, mereka tetap setia dan peka kepada
pimpinan Tuhan, mereka adalah Salomo dan Daniel.
Salomo. Tema utama dalam theologi Salomo adalah keinginan untuk memulihkan Taman
Eden, pulihnya bumi melalui Israel. Dalam Kidung Agung, banyak bentuk rayuan, tetapi
sebenarnya gambaran pengharapan eskatologis, pemulihan janji anak Daud untuk memperbarui
Yerusalem. Tetapi dalam Pengkhotbah, di akhir hidupnya, Salomo mengatakan bahwa
semuanya sia-sia, karena semua berujung pada kematian. Semua kekayaaan dan kejayaan
Salomo tidaklah cukup untuk mewujudkan keinginannya. Salomo menyadari bahwa dia bukan
orang yang akan memperbarui bumi, tetapi hanya berbagian di dalamnya. Dia memang anak
Daud, namun dia sadar bukan dirinya yang akan jadi Mesias. Ia menerima dan rela untuk jadi
bagian dalam rencana kedatangan Sang Mesias Yang Sejati. Pola pikir seperti ini tidak dimiliki
oleh kepala pemerintahan sekarang, yaitu bagaimana kedudukan bisa tidak diteruskan kepada
keturunannya. Salomo menerima dirinya sebagai bagian dari rencana Tuhan.
Daniel. Sebagai salah satu perwakilan kepala daerah, Daniel begitu sukses tetapi banyak
yang ingin menjatuhkan dengan mencari-cari kesalahannya. Akhirnya kesalehan Daniel dalam
beribadah dipakai musuhnya untuk mempersalahkannya. Daniel menjadi korban dari peraturan
yang tidak adil. Tetapi Daniel tanpa ragu, tetap berdoa menghadap Yerusalem karena memiliki
kerinduan untuk memulihkan Yerusalem. Daniel tidak berdoa untuk diri sendiri, tetapi untuk
Yerusalem baru. Daniel tidak peduli dengan peraturan tidak adil itu, karena Daniel sadar Tuhan
yang dia sembah adalah Tuhan, sang pencipta langit dan bumi. Daniel akhirnya dimasukkan ke
dalam gua singa. Dan selama Daniel di dalamnya, Darius merasa bersalah serta khawatir. Lalu
hari berikutnya, didapatkan Daniel masih tetap hidup dan dibebaskan. Daniel lolos dari
hukuman, Daniel terus setia pada Tuhan. Selama ini dia mempunyai keinginan untuk kembali
ke Tanah Perjanjian yang baru. Tetapi, Daniel hanya mendapat mimpi untuk melihat peristiwa
masa depan. Daniel memang tidak mengalami apa yang dia minta yaitu Yerusalem baru, karena
pemulihan ini baru terjadi saat Kristus hadir ke dalam dunia.
Surat Roma mencatat Injil adalah kekuatan Allah dan aku tidak malu kepada Injil. Injil
yang menggenapi apa yang Yesaya tulis, yaitu menyelamatkan bangsa-bangsa. Jadi bagaimana
cara Tuhan memakai umat Tuhan perbarui dunia? Dengan Injil. Tuhan tetap jalankan janji
untuk pulihkan bangsa-bangsa melalui Kristus, Sang Anak yang sanggup berikan keselamatan
dunia. Inilah penggenapan dari Perjanjian Lama, sejak Musa, Daud, Salomo, dan lainnya. Kita
dipanggil untuk penggenapan itu. Kita adalah penerima anugerah keselamatan, bagian dari umat
perjanjian. Kita adalah bagian dari karya Allah di dalam sejarah keselamatan. Tuhan mau kita
tergugah karena dunia sekarang sudah rusak dan orang Kristen dipanggil untuk memperbarui
takhta Tuhan dalam segala bidang. Dunia sedang berjalan salah, dan kita dipanggil untuk
memperbaiki dunia sebagai umat-Nya dengan memberitakan Injil yaitu karya keselamatan
Allah melalui Kristus.
NREC 2016 Ringkasan Khotbah 30 Desember 2016
Sesi 8 Pdt. Jadi S. Lima

Pertobatan dan Reformasi (1Kor. 1:17-21)

Tahun 2017 adalah momen peringatan hari Luther memakukan 95 tesis di depan pintu
gereja Wittenberg (atau dikirim ke atasannya di gereja). Peristiwa ini adalah peristiwa yang
menggoncangkan gereja di Eropa. Mari sekarang kita mencoba menelusuri 95 tesis Luther.
Tesis itu adalah tantangan untuk memperdebatkan tentang penance. Gereja pada zaman itu
dicekam karena murka Tuhan. Jalan keluar yang diberikan gereja hari itu adalah semacam ritual
yang tidak bisa memastikan kita punya jaminan dan keamanan setelah kita mati. Kalimat Luther
yang harus kita pikirkan: Dosa itu bukan perbuatan dosa, tetapi karena kita orang berdosa maka
kita berbuat dosa.
Apa yang Luther serukan dalam 95 tesis memiliki perbedaan konteks dengan abad 21 di
Asia bahkan di Jakarta. Orang modern punya kesadaran intinya jangan jadi orang jahat.
Sehingga di tengah kondisi demikian apa uniknya menjadi Kristen? Kita ini adalah orang-orang
yang terpanggil untuk bertobat, menyambut datangnya kerajaan Allah, yang Allah sedang
kerjakan dan masih kerjakan di dalam Yesus Kristus. Ini adalah esensi dari kekristenan kita.
Tetapi apa itu pertobatan? Kalau kita mendengar orang berkata ada orang yang jatuh dalam
dosa, dalam pikiran kita adalah orang tersebut jatuh dalam dosa kekuasaan, harta, atau wanita,
tetapi bertobat bukan cuma dari perbuatan macam demikian. Bertobat juga bisa dimengerti
sebagai menerima Tuhan Yesus, tetapi apakah setelah sekali terima Tuhan Yesus kita tidak
perlu bertobat lagi hari ini? Menerima Tuhan Yesus itu barulah awal sebuah pekerjaan yang
Tuhan lakukan dalam hidup kita. Bertobat itu adalah sebuah perjalanan yang menarik, yang
memberikan gairah dalam hidup kita.
Pertobatan di dalam konteks abad pertama, bertobat dari jihadnya orang Zealot, bertobat
dari legalisme dan moralisme, bertobat dari sikap kompromis orang Saduki, dan bertobat dari
paganism. Sedangkan pertobatan dalam abad pertengahan adalah bertobat karena takut kepada
manusia, bertobat karena takut pada murka Allah dan hukuman Allah. Sedangkan pertobatan
yang sejati adalah pertobatan kembali kepada kebenaran dengan sepenuhnya taat kepada Allah
yang digerakkan oleh cinta kasih Tuhan. Pertobatan dalam konteks modern adalah dengan
Motif Cartesian yang meragukan apa yang kita sudah ketahui sebelumnya. Motif ini berusaha
mencapai kepastian kebenaran fondasional, kemudian baru melangkah ke tahap yang
berikutnya. Semangat ini sering kali kita campurkan dengan semangat Semper Reformanda,
seperti kita harus memperbaiki diri kita sendiri dulu baru bisa melayani. Tetapi pertanyaannya,
kapan kita bisa memperbaiki diri kita sampai seluruhnya beres? Kita tidak perlu beres 100%
baru bisa dipakai oleh Tuhan. Kita bergerak dengan didorong oleh Tuhan Sang Api yang
menghanguskan tetapi juga oleh rasa aman karena pengampunan Allah. Kita tidak harus
menjadi sempurna, tetapi kita juga dipanggil untuk setiap kali bertobat dari kesalahan-kesalahan
kita.
Kita harus mengetahui bahwa dosa dan pelanggaran menyebabkan kesengsaraan.
Kesengsaraan kita yang paling besar adalah kegagalan kita untuk mengasihi Allah dan
mengasihi sesama. Keterlepasan kita adalah pengampunan dan keselamatan yang diberikan oleh
Allah kepada kita di dalam Kristus. Ini adalah dasar eksistensi kita dan dari situlah kita
berangkat. Inilah pertobatan sejati yang adalah esensi dari kekristenan.
NREC 2016 Ringkasan Khotbah 30 Desember 2016
Sesi 9 Vik. Mercy Matakupan

Allah adalah Api yang Menghanguskan

Ketika kita memikirkan tentang tema api yang menghanguskan dan kaitannya dengan Allah,
coba pikirkan berapa kali kita menaikkan doa kepada Allah sebagai api yang menghanguskan?
Kita pasti memberikan banyak ruang untuk gambaran Allah yang penuh kasih, gembala yang
baik, air hidup, dan seterusnya, baik dalam doa maupun pujian. Jika dalam doa dan lagu-lagu
kita ganti dengan Allah yang menghanguskan, kita akan merasa sulit mendekat pada Tuhan.
Bahkan di dalam sekolah minggu, kita sedikit sekali membicarakan tentang Allah yang
menghukum dosa sebagai api yang menghancurkan. Hampir tidak ada di dalam kurikulum
sekolah minggu, karena keberadaan Allah digambarkan seperti keberadaan yang kejam dan sulit
sekali dijelaskan kepada anak-anak. Lebih sulit lagi mengajarkan hal-hal ini pada orang-orang
dewasa yang suka mencomot kebenaran satu-satu dan parsial sesuai dengan keinginan. Kalau
tidak baik-baik belajar firman Tuhan, kita akan kehilangan banyak sekali kelimpahan kebenaran
tentang diri Allah.
Api yang menghanguskan bukan hanya keberadaan yang menghempaskan tetapi juga
sebagai sesuatu yang mendorong manusia untuk mendekat pada kebenaran dengan kegentaran.
Kita melihat hal-hal ini pada bapa-bapa iman, seperti Abraham. Abraham pertama kali
mengenali api sebagai kehadiran Allah yang mengikat perjanjian dengan umat-Nya. Setelah
penyembelihan binatang-binatang, Abraham tertidur dengan istilah tidur yang sama dengan
tidurnya Adam di Taman Eden, dan juga istilah tertidurnya Saul menyatakan keaktifan Allah,
berjalannya Allah yang di antara binatang yang terbelah dalam bentuk api. Manusia tidak
berbagian sedikit pun dalam perjanjian dan keselamatan, Allah yang aktif mengerjakan segala
sesuatu dalam keselamatan manusia. Bahkan dalam peristiwa jatuhnya manusia dalam dosa,
inisiatif permusuhan manusia dengan iblis pun Allah yang mengadakan, karena kalau diberi
pilihan, manusia tidak akan ada keinginan untuk memusuhi iblis.
Apa yang kira-kira dipikirkan Abraham ketika ia bangun? Ia mencicipi kebenaran tentang
anugerah. Ia mengetahui seharusnya ia yang berjalan di antara belahan binatang tersebut, tetapi
Allah yang berjalan. Pada pasal berikutnya, Abraham melanggar perjanjian tetapi Allah
memberikan diri-Nya yang dibelah seperti binatang-binatang dalam perjanjian-Nya dengan
Abraham. Abraham tidak tahu bahwa ribuan tahun kemudian ada seorang Juru Selamat yang
harus dibunuh karena pelanggaran-pelanggarannya. Dialah Kristus.
Keberadaan tiang api bagi orang Israel di padang gurun adalah sebagai ingatan akan sesuatu
yang menghibur dan sukacita. Seperti ini pula api Tuhan yang mengasihi umat-Nya yang tidak
pernah padam. Ucapan bahwa Allah berjalan di depan kita laksana api yang menghanguskan
adalah ucapan penghiburan.
Dunia ini berusaha menggerus kita dengan pandangan bahwa hidup itu seperti roda
permainan nasib, yang kita perlu jalani saja, karena sebentar kita di bawah, sebentar di atas lagi.
Seolah-olah sekalipun kebaikan menang, nanti kejahatan akan menang lagi. Tetapi tidak
demikian realitasnya. Karena sesungguhnya pada akhirnya Allah yang akan menang. Allah
yang menghanguskan menjadi penghiburan bagi kita.
NREC 2016 Ringkasan Khotbah 30 Desember 2016
Sesi 10 Vik. Edward Oei

Mandat Allah (Kej. 1:26-30; Mat. 28:18-20)

Aspek wahyu adalah tema yang penting dalam Reformasi tetapi sering kali menjadi
problem bagi kita. Allah menciptakan dan menetapkan manusia untuk menaklukkan binatang
dan alam. Manusia diperintahkan memakan hanya tumbuhan yang berbiji dan bukan seluruh
tumbuhan. Tuhan mengatur manusia dalam hal makanan. Dengan menaati perintah ini, manusia
sedang menjalankan bagian untuk menghadirkan identitas sebagai manusia. Makan adalah
bentuk ekspresi ketaatan pada Wahyu Allah. Manusia diperintahkan untuk bermultiplikasi,
beranak cucu dan mengajarkan anak cucu untuk taat Tuhan dalam urusan makan serta
penaklukan bumi. Manusia harus membangun kerajaan di bumi yang dipenuhi oleh orang-orang
yang taat kepada Allah. Ini fungsi, makna, dan identitas panggilan kita ketika diciptakan. Dalam
peristiwa kejatuhan (Kej. 3), manusia makan bukan karena ketaatan kepada Allah tetapi untuk
memuaskan mata dan hatinya. Makan bukan lagi sebagai ekspresi ketaatan tetapi jadi ekspresi
perlawanan kepada Tuhan demi memuaskan dan menegakkan kerajaan sendiri. Inilah
keberdosaan.
Matius 28 sering dikenal sebagai Mandat Injil dan Kejadian 1:28 sebagai Mandat Budaya.
Menurut Van Til kedua mandat ini seharusnya sama adanya. Sama dalam memanusiakan
manusia itu sendiri yaitu kembali taat pada Tuhan menjadi agen Allah di bumi. Kedua mandat
ini sama, hanya saja mandat dalam Matius bersifat redemptive.
Problema kita adalah mengerti redemption hanya dalam hal doing tidak di dalam being.
Kita, orang Kristen, seperti orang gila, setelah ditebus kita ingin memperbarui dunia tetapi
masih memiliki akar berdosa dalam hati dan melihat dunia sebagai suatu yang menarik.
Sehingga urusan makan, minum, dan mandat budaya tidak menjadi satu dengan mandat Injil.
Alkitab menyatakan dua mandat ini esensinya sama dalam ketaatan kepada Tuhan. Kita harus
memiliki api yang telah dinyalakan untuk mengubah dunia melihat Allah melalui ketaatan kita
bukan dunia yang mengubah kita taat padanya. Orang kristen sering kali bipolar. Kita hidup
dalam ilusi harus mengubah dunia tanpa menyerahkan hati yang benar-benar taat pada Tuhan
dan hidup bangga dipengaruhi dunia. Kita tidak ingin Tuhan menguasai seluruh hidup kita yang
seharusnya membawa seluruh hidup pada ketaatan dan memengaruhi sekitar kita untuk melihat
kepada Kristus. Itulah api yang akan membakar dan memengaruhi dunia.
Kedua mandat yang diberikan memiliki kesamaan. Sama-sama diberikan oleh Allah,
memiliki konsep pergi menaklukkan bumi sampai kesudahan zaman bukan untuk memuaskan
diri. Keduanya sama-sama ingin menghadirkan Kerajaan Allah di bumi. Doa Bapa Kami pun
menyatakan demikian. Biarlah kita bisa melakukan doa ini dengan sejati. Pergi memengaruhi
dunia ini. Dunia menggapai dan mengeruk semua untuk diri, tetapi Alkitab mengajarkan untuk
memberikan diri pergi ke ujung dunia. Biarlah api yang dinyalakan dalam hati kita dikobarkan
sampai ke ujung bumi. Inilah panggilan kita dan kembalinya identitas kita sebagai manusia di
hadapan Tuhan. Marilah bawa semangat kembali pada firman, mengobarkan semangat
Reformasi 500 tahun lalu, menyerahkan seluruh hidup bagi nama Tuhan agar nama Tuhan
dipermuliakan. Api yang memperbarui zaman bukan lagi ilusi tetapi benar-benar hadir di dalam
ketaatan kita kepada Kristus, mengubah manusia di sekitar kita melalui Injil dan hidup kita.
NREC 2016 Ringkasan Khotbah 30 Desember 2016
Sesi 11 Pdt. Titus Ndoen

Api yang Murni dan Api yang Asing

Api yang Tuhan berikan dalam sebuah gerakan selalu disusupi oleh api yang asing. Tuhan
menyatakan kemuliaan di Bait Allah. Di PL ada Nadab dan Abihu, anak Harun yang
persembahkan api asing, langsung dibunuh Tuhan. Di PB ada Ananias dan Safira, yang juga
langsung dibunuh Allah karena persembahan mereka. Kedua kisah ini sangat pararel. Ketika
gereja baru mulai bertumbuh ada orang menipu dan mencuri uang, langsung Tuhan hukum.
Kenapa Tuhan begitu keras pada titik awal? Karena titik awal membutuhkan penegasan dari
Tuhan. Ini peringatan bagi kita orang Reformed yang menjadi focal point dari alam semesta.
Ketika Tuhan bekerja mengirimkan api, setan tidak tinggal diam. Setan mengirimkan api yang
secara tampak luar sama tetapi itu adalah api yang palsu.
Imamat 10:1-7 mencatat, setelah 8 hari perayaan penahbisan imam, ada peristiwa yang
mengerikan, yaitu 2 anak Harum, yang adalah imam dibunuh Tuhan. Mengapa Tuhan begitu
serius? Inilah permulaan pelayanan dan pendirian Bait Allah sebagai peringatan bagi kita
sekalian betapa kudusnya Allah. Kesalahan dari 2 anak Harun adalah mereka memakai alat
yang salah, orang salah, dan waktunya pun salah. Mereka pun memiliki motivasi salah. Menurut
tafsiran tradisi Yahudi, kemungkinan besar mereka dikuasai oleh alkohol. Itu adalah api yang
asing. Api ini berbicara mengenai kuasa yang asing masuk gereja.
Dalam gereja hari ini juga terdapat api yang asing. Dalam khotbah natal, Pdt. Stephen Tong
bicara mengenai 6 kuasa dalam dunia: politik, militer, agama, ekonomi, budaya, dan massa.
Enam kuasa atau enam api, secara sadar atau tidak sadar, terus mencoba masuk memengaruhi
gereja. Setan memasukkan api asing dengan warna sama bahkan dapat menggerakkan. Lalu
bagaimana kita menghadapi hal ini? Cara Tuhan perbarui gereja adalah:
Dengan perbarui hamba Tuhan terlebih dahulu. Hal ini Karena hamba Tuhan memiliki
posisi yang penting dalam Bait Tuhan. Kerusakan dalam dunia dimulai dari hati nurani
masyarakat yang kita yaitu gereja, dan sering kali dimulai dari pemimpinnya, yaitu hamba
Tuhan.
Melalui doktrin. Kita dipanggil untuk membawa Injil yang sejati, yaitu Kristus. Hari ini
banyak beredar Injil yang palsu, yaitu dengan perbuatan baik manusia dan tidak perlu
Kristus atau Juru Selamat yang mati menggantikan kita. Kita dapat mengecek kebenaran
pengajaran doktrin suatu gereja melalui kebenaran doktrin keselamatannya. Kelihatannya
niatnya bisa baik, tetapi gereja bisa jatuh ke dalam legalisme atau antinomianisme.
Api yang kita bakar hari ini, jika ini dari Tuhan, akan memengaruhi keluar. Api itu harus
terus bekerja hingga seluruh bidang aspek kehidupan. Saya percaya api itu masih menyala di
dalam orang Kristen dan gereja yang murni dan setia kepada Allah. Apakah kita bisa
memelihara api yang masih menyala itu? Apakah kita biarkan api yang Tuhan telah berikan di
dunia? Kita minta Tuhan selidiki hati kita agar api yang kita miliki bukanlah yang asing. Kita
sandar hanya pada anugerah salib Kristus sehingga ketika kita persembahkan kepada Tuhan, Ia
akan berkenan. Reformasi dapat diperkenan Tuhan dengan api yang murni. Walaupun api itu
kecil, jikalau murni, Tuhan akan pakai menjadi api yang memperbarui dunia.
NREC 2016 Ringkasan Khotbah 30 Desember 2016
Sesi 12 Pdt. Benyamin F. Intan

Reformed Faith and Religious Liberty

Pertama, Kebebasan beragama sangat berkait dengan natur manusia. Alkitab menyatakan
manusia sebelum jatuh ke dalam dosa diciptakan oleh Allah sebagai Image of God. John Calvin
mengatakan bahwa manusia adalah homo religioso (religious man). Mereka memiliki benih
iman. Hal ini dinyatakan oleh Alkitab bahwa manusia akan menyembah Allah di dalam Roh
dan Kebenaran. Ketika ia jatuh ke dalam dosa, maka image of God ini rusak tetapi tidak hilang.
Calvin menyatakan bahwa manusia tetap memiliki sensus divinitatis di mana manusia tetap
memiliki satu kesadaran adanya Allah. Tetapi manusia menggantikan Allah dengan berhala dan
menyembah kepadanya. Manusia tetap manusia ketika jatuh ke dalam dosa.
Kedua, Natur kebebasan beragama dari manusia diberikan oleh Tuhan sendiri. Kebebasan
beragama sejati berarti lepas dari kuasa dosa. 1 Tesalonika 1:9 menyatakan hal ini, yaitu
bagaimana kamu berbalik dari berhala-berhala kepada Allah. Kebebasan beragama sejati adalah
ketika berbalik dari berhala-berhala kepada Allah melalui anugerah Tuhan semata. Ketika
Tuhan memberikan tulah Ia mau menyatakan bahwa dewa Mesir yang disembah oleh Israel
sedang dikalahkan Allah sejati. Lalu terakhir anak sulung Israel tidak mati adalah karena ada
Anak Domba Allah yang mati menggantikan mereka dan juga mereka bisa keluar dari Mesir
hanya karena anugerah Allah. Lalu kita juga melihat bahwa manusia diselamatkan dari dan
untuk (from and for) berbakti kepada Allah yang hidup (Kel. 19:6; 1Tes. 1:9). Hukum ke-4
menyatakan kita harus beribadah kepada Allah di dalam kebebasan beragama. Kebebasan
beragama yang kita akui adalah kebebasan yang diakui oleh firman Tuhan.
Ketiga adalah the Mission of God. John Calvin menyatakan bahwa alasan utama kita
melakukan penginjilan adalah supaya kemuliaan Allah dinyatakan melalui hidup orang itu.
Ketika kita dilepaskan dari kuasa kerajaan setan maka kita dimasukkan ke dalam Kerajaan
Allah dengan tujuan akhir adalah untuk memuliakan Allah dan menikmati Dia sampai selama-
lamanya. Maka di dalam setiap aspek hidup manusia harus menyatakan kemuliaan Allah.
Kuyper menyatakan bahwa Tuhan Yesus mau merebut hak kesulungan, It Is Mine!. Kuyper
menyatakan principled pluralism yang adalah memasukkan prinsip Alkitab ke dalam seluruh
pemerintahan dan masyarakat sehingga dapat berjalan sesuai dengan kehendak Allah.
Pemikiran mengenai Mandat budaya yang dinyatakan oleh Max Stackhouse di baliknya ada dua
alasan. Pertama adalah bahwa apa yang dipercaya orang Kristen adalah komprehensif dan dapat
dihidupi oleh semua orang. Alasan kedua bahwa theologi harus menjadi guide bagi seluruh
perjalanan kehidupan publik.
Keempat adalah hubungan antara agama dan negara, yang sering kali dilihat sebagai rival.
Kuyper menyatakan harus ada free religion in a free state. Calvin menyatakan dua hal ini
memang terpisah (separated) tetapi tidak dapat dipisahkan (not parted). Ada idea of
differentiation yang harus dimengerti dengan benar. Natur negara: external forum of civil
authority and the law of the sword. Negara mempunyai monopoli kekuasaan, namun tidak boleh
mencampuri urusan agama. Pemerintah normatif adalah hamba Allah di mana orang harus
menaati dan pemerintah yang anti-normatif dikatakan bahwa orang Kristen harus melarikan diri
darinya.
NREC 2016 Ringkasan Khotbah 30 Desember 2016
Sesi 13 Pdt. Antonius Un

Loving the Enemy and the Golden Rule (Luk. 6:27-36)

Apa itu anugerah? Tuhan Yesus mati bagi musuh, orang yang melawan dan yang melukai
hati Tuhan. Inilah anugerah Allah ketika Yesus dipaku di atas kayu salib. Sering kali kita ingin
membalas dendam dibanding mengampuni. Ada problem di dalam tindakan membalas dendam:
Problem inisiasi. Orang balas dendam berarti tindakan dia diatur oleh orang lain. Balas
dendam, benci, iri hati adalah penjara bagi dirinya karena ia tidak bebas.
Problem replikasi. Hanya menggaungkan apa yang orang lain lakukan. Ketika orang
mengasihi maka dia mengasihi. Kalau membenci maka ia benci.
Problem mencari kepuasan. Ketika dilukai maka harus melukai yang lain untuk merasa
puas.
Agustinus menyatakan bahwa kalau ada satu orang yang melakukan kejahatan dan orang
yang dijahati tidak memaafkan maka jadi ada dua orang yang melakukan kejahatan. Sulit
memang untuk mengampuni tetapi panggilan untuk mengampuni adalah panggilan Kristen.
Kalau kita tidak punya kasih sejati dan pengampunan sejati, maka Gereja akan sulit
menginjili orang Postmodern yang selalu bicara mengaplikasikan kasih. Filsafat zaman dulu
bicara epistemologi, rasio, dan lain-lain. Tetapi Postmodern bicara love. Kristus menjadi teladan
Love yang sejati. Orang Postmodern harus diajarkan bahwa the only True Love is here, Christ
Himself. Dengan inilah mereka bisa mengerti Injil. Golden Rule: apa yang kamu ingin orang
lain lakukan kepadamu, lakukanlah itu kepada orang lain. Ada beberapa prinsip penting yang
harus kita mengerti dalam golden rule ini.
Fairness or keadilan: kita menghargai kebebasan orang untuk percaya kepada agama lain
dan kita tidak bisa menyerang mereka. Kita harus mendoakan dan menginjili mereka
dengan bijaksana supaya bisa memenangkan mereka.
Do the best (memberikan yang terbaik bagi orang lain). Bukan apa yang kamu suka yang
kamu beri. Dalam Gift ada 3 aspek: the giver, the gift, and the receiver. Sehingga dalam
memberi prinsip yang lebih tepat adalah Apa yang kamu mau orang lain beri yang
terbaik maka kamu pun beri yang terbaik bagi orang lain. Ini artinya Tuhan mau kita
mengasihi orang lain dengan sepenuh hati kita.
Sacrificial Love. Di dalam menjalankan golden rule ini kita belajar melihat kepada Tuhan
Yesus yang menyatakan adanya sacrifice untuk mengasihi kita. Spirit kasih adalah
pengorbanan karena melihat kepada apa yang Kristus lakukan bagi kita. Etika memberi
dengan kerelaan. Kita harus rela jalankan pengorbanan.
Distinctive act. Yesus memberikan yang positif. Kalau ada tamu datang, berikan yang dia
butuhkan dengan membayangkan kamu sendiri jadi tamu.
Inilah yang disebut sebagai Kristen memiliki counter-culture untuk melawan dunia ini.
Yang Tuhan kehendaki adalah bagaimana kasih yang dinyatakan di bukit Golgota boleh
dinyatakan melalui seluruh hidup kita. Tuhan menghendaki kasih yang total dan sempurna di
tengah-tengah dunia berdosa, dunia yang penuh perhitungan. Kiranya kasih Kristus yang sejati
ada di dalam hidup kita dan di tengah gereja sehingga bisa dinyatakan kepada dunia dalam
zaman Postmodern ini.
NREC 2016 Ringkasan Khotbah 30 Desember 2016
Sesi 14 Pdt. Dr. Stephen Tong

Api yang Memperbarui Dunia #2

Yesaya 1-5 mengagetkan orang dengan catatan khotbah Yesaya yang begitu banyak kepada
orang Israel, namun baru di pasal 6 Tuhan menunjukkan diri kepada Yesaya. Apakah kita bisa
melihat Tuhan ketika pemimpin bangsa satu per satu turun atau mati? Raja Uzia mati karena
dipukul oleh Tuhan dengan penyakit kusta. Maka Tuhan menyatakan diri supaya Yesaya
mengetahui bahwa yang memimpin dia adalah Tuhan dan bukan Uzia. Lalu dikatakan ada
malaikat yang memiliki 6 sayap dan ini merupakan satu-satunya tempat menyatakan itu.
Cherubim diperintahkan untuk pergi ke luar dan perang melawan setan serta melayani manusia.
Seraphim melayani Tuhan di takhta Allah dan mempunyai 6 sayap. Dua sayap untuk menutup
muka sehingga tidak melihat Tuhan secara langsung. Belajar banyak dari Seraphim menutup
muka untuk tidak menonjolkan dan memuliakan diri. Terlalu banyak hamba Tuhan yang
meninggikan diri dan mementingkan muka sendiri. Dua sayap lain dipakai untuk menutup kaki
mereka. Kaki adalah tempat untuk jalan, melintasi tempat dan mencatat rekor berapa jauh saya
pergi melayani Tuhan. Ini bicara mengenai record of my journey, ministry, and sacrifice. Tuhan
perintahkan untuk ditutup supaya tidak usah orang lain yang tahu. Cukup Tuhan yang tahu
mengenai hal itu. Dua sayap lain dipakai untuk melayang-layang. Dua ini saja yang harus
menanggung seluruh beban Seraphim itu. Melayani 6 sayap yang ada dengan hanya 2 sayap.
Lalu malaikat menyatakan, Kudus, Kudus, Kuduslah TUHAN semesta alam. Ini menyatakan
3 Pribadi Allah yang benar-benar kudus. Seluruh pemikiran Katolik meninggikan manusia
menjadi sanctus tetapi mari kembali kepada Alkitab. Hanya 3 yang disebut Holy, Holy, Holy
yaitu Allah Bapa, Allah Anak yaitu Tuhan Yesus Kristus, dan Allah Roh Kudus. Lagu sanctus
yang paling agung adalah punya Mendelssohn, yaitu Elijah. Holy, Holy, Holy dinyatakan
dengan suara yang ringan dari perempuan yang melambangkan Seraphim.
Yesaya melihat raja dunia mati karena penyakit kusta, ketika di Bait Allah melihat Raja
Alam Semesta di takhta-Nya. Maka dia bilang, Celakalah aku, orang yang najis bibir dan
tinggal di tengah-tangah bangsa yang najis bibir. Sebab mataku telah melihat Tuhan semesta
alam. Setelah itu dia melihat malaikat mengambil bara api dan menempelkan ke mulutnya. Api
yang dari mezbah Tuhan menyucikan, memanaskan, menerangi, memberi energi. Tidak ada api
yang tidak berenergi, tidak memberi cahaya, tidak memberikan panas, tidak menghanguskan.
Ketika api membakar benda, api ada di sana. Kalau benda sudah habis dibakar apinya hilang.
Api di dalam bara sebuah materi disentuhkan kepada bibir. Orang yang berani naik mimbar dan
berkhotbah harus disucikan oleh api bara dari mezbah Tuhan. Mezbah adalah tempat kalau
sudah ditaruh di atas semua harus mati dan tidak bisa hidup lagi. Dan korban hidup yang ultimat
adalah Yesus, korban hidup selanjutnya adalah kita semua, di kitab Roma, kita diharuskan
menjadi korban hidup yang dipersembahkan kepada Tuhan.
Pada waktu Raja Uzia mati, nyatalah Tuhan tetap di bait-Nya, dan seraphim datang dan
membawa bara kepada seorang yang mau mengabar Injil. Jika hati dibakar dengan api yang
melambangkan penyucian, mulut tidak mau lagi dipakai untuk mempermalukan Nama Tuhan.
Setelah bibirnya dibakar, Yesaya masih berbicara dan menulis 66 pasal.
NREC 2016 Ringkasan Khotbah 30 Desember 2016
Sesi 14 Pdt. Dr. Stephen Tong

Setelah tahun 73 Masehi tidak ada lagi raja dan imam di Israel, hanya sisa 1 jabatan yang
ada, yaitu rabi, tetapi Yesaya menjadi salah satu nabi yang paling penting yaitu nabi yang
menubuatkan tentang Yesus Kristus sebagai Juru Selamat. Orang yang pandai berkhotbah
bukan karena akademiknya tetapi karena Kristus sebagai focal point-nya. Yesaya menulis
Siapa yang bawa Dia turun dari surga, siapa yang angkat Dia? mirip dengan apa yang ditulis
oleh Paulus. Siapa? Only Holy Spirit. Jadi barangsiapa yang diurapi oleh Tuhan dan mulutnya
dikhususkan oleh Tuhan, only Christology is the main message of his life. Inilah yang menjadi
hal di mana bibir Yesaya harus dibakar dengan bara api yang dari mezbah.
Bibir Yesaya harus dibersihkan oleh bara api dari mezbah di mana semua yang sudah
ditaruh di atasnya harus mati dan tidak bisa selamat. Jesus Christ is the last One to die for the
Jews, Jesus Christ is the first One to arise from the dead. Rahasia Injil ini harus dimengerti.
Namun setelah ratusan tahun Perjanjian Lama selesai, jarang ada orang mengerti kebenaran ini
dan menjalankan hidup yang demikian. Yesaya satu-satunya nabi yang disucikan oleh bara api
dari mezbah Tuhan langsung. Maka dari mulut Yesayalah Tuhan menyatakan banyak nubuatan
mengenai Kristus. Mulai dari bayi dilahirkan oleh anak dara Maria, nama Kristus, Allah
menjadi manusia, dan sebagainya. Berita Perjanjian Baru adalah Comfort ye, My people. Dari
pasal 46 sampai beberapa pasal menyatakan the Holy One of God. Yesaya yang telah disucikan
oleh bara api mulai berubah sehingga seluruh pelayanannya diberkati Tuhan dan mencakup
jutaan orang.
Lalu setelah Yesaya, malaikat Gabriel menyatakan bahwa anak yang dikandung Maria akan
disebut the Holy One of God. Malaikat beritakan kepada Maria dan Yusuf masing-masing 2
nama. Tetapi kepada gembala di padang, malaikat beritakan 3 nama dari Kristus: the Savior, the
Lord, and Christ. Malaikat Gabriel adalah satu-satunya malaikat yang memberitakan bahwa
Yesus adalah Anak Allah. Satu-satunya malaikat yang dianggap memberitakan kebenaran yang
terakhir kepada manusia. Ayat-ayat yang penting sekali mengenai Kristus dituliskan di dalam
kitab nabi Yesaya. Di dalam seluruh Perjanjian Lama dinyatakan rahasia Tuhan Allah adalah
Yesus Kristus. Yesaya di dalam kitabnya mencatat banyak rahasia ini. Lalu Tuhan menanyakan
Yesaya, Siapa yang mau Kuutus? Yesaya menjawab dengan gentar karena sadar bahwa dia
tidak layak, Di sini saya Tuhan. Setelah ada bibir yang sudah disucikan maka kalimat yang
keluar menyatakan rahasia Allah yang begitu besar.
Tuhan sudah panggil Yesaya dan memberi tahu, I give a very tough job. I give you an
impossible mission. Maukah kau menjadi hamba-Ku? Yesaya menjawab, Utuslah aku.
Setelah bibirnya dibakar, ia berkata, Aku! Tuhan bilang, Jangan salah, Aku utus kamu
supaya orang dengar tetapi tidak bertobat. Kalau Yesaya menjawab iya, berarti no
compromise, benar-benar pikul salib, menyerahkan diri menjadi hamba Tuhan, dan masuk ke
dalam kelompok serafim untuk melayani Tuhan, meski sulit, meski impossible. Jangan kasihan
sama Tuhan tetapi kasihan kalau engkau tidak dipakai Tuhan! Siapakah yang mau menyerahkan
diri menjadi hamba Tuhan untuk menjawab panggilan Tuhan? Menjalankan perintah Tuhan
karena saya tahu bahwa zaman bisa lalu tetapi Tuhan tetap ada. Saya mau seperti Seraphim
yang menutup muka tidak menonjolkan diri, menutup kaki dan seluruh pencapaian kita, dan
melayani Tuhan dengan seluruh diri. Siapa yang mau menjawab Tuhan dan dipakai oleh Tuhan?
NREC 2016 Ringkasan Khotbah 31 Desember 2016
Sesi 15 Vik. Harly Tambunan

Pergumulan Daud dalam Mengenal Allah (Mzm. 139)

Alkitab tidak menyatakan doktrin Allah hanya di dalam tatanan teori, melainkan di dalam
pergumulan. Ada dua respons orang Kristen terhadap doktrin. Pertama, alergi dengan doktrin,
yang penting asal setia dan mencintai Tuhan. Kedua, suka belajar doktrin, tetapi apa yang
dipelajari ini hanya menjadi sebuah knowledge dan tidak menjadi nyata dalam kehidupan.
Faktanya, tidak ada satu orang pun yang hidup tanpa doktrin. Karena cara hidup seseorang
ditentukan dari pengenal orang itu akan Allah. Pertanyaannya, pengenalan akan Allah yang
bagaimana yang mendasari seluruh hidup kita di dalam segala aspek? Daud selalu berusaha
melihat hidupnya di dalam terang Allah. Ia tidak hanya melihat Allah tetapi melihat situasi
hidupnya di dalam Allah. Orang yang terus bersentuhan dengan Allah akan melihat dirinya
dengan benar.
Di dalam pergumulannya, Daud melihat 3 karakter Allah, yaitu Allah yang Mahatahu,
Allah yang Mahahadir, Allah yang Mahakuasa. Ketiga atribut Allah ini adalah sebuah fakta
yang tidak dapat kita hindari. Kita tidak bisa lari. Kesadaran akan 3 atribut ini seharusnya
membuat kita gentar dan takut, sekaligus memberikan kedamaian dan sukacita sejati.
Daud menyadari bagaimana Allah mengetahui segala keberadaan dirinya. Daud tidak bisa
lari. Mengapa Daud ingin lari, bukankah ia adalah orang yang paling mengenal isi hati Tuhan?
Karena Daud takut kepada Allah. Di dalam Mazmur 139 Daud mau mengatakan bahwa, Tuhan
ini tidak menyenangkan sekali, karena Tuhan tahu keseluruhan diriku, Daud merasa tidak
bebas. Bukankah ini teriakan dari zaman Adam? Ingin bebas, tidak mau jadi objek, tidak mau
diawasi dan akhirnya, tidak mau ada Allah. Sekalipun kita orang beragama, tetapi kita menjadi
atheis praktis di dalam hidup kita, karena tidak men-Tuhan-kan Tuhan dalam hidup kita. Kita
mau bebas, kita mau jadi subjek dan bukan objek. Kita tidak ingin tidak berdaya di bawah orang
lain yang tahu seluruh hidup kita. Ketika kita mengagumi orang lain dan ketika tahu
kejelekannya, kita pasti kecewa, menjadi membenci dan menghina orang itu. Bahkan lebih
parah lagi, kita anggap orang itu mati. Inilah yang kita takuti.
Daud dari takjub menjadi takut, dari takut kemudian lari. Ia pilih lari karena ia tak berdaya.
Apa yang terjadi? Ada yang salah di dalam nuansa mendefinisikan diri kita. Dunia membentuk
cara berpikir kita untuk menjadikan diri sebagai subjek. Sehingga kita menerima doktrin dan
hanya menjadikan Allah sebagai objek. Allah tidak berotoritas dalam aspek pribadi kita.
Apa yang jadi responnya Daud ketika di dalam dilema ini? Ia menerobos dan melihat jauh
lebih dari sebuah intimidasi Allah. Ia melihat kepenuhan Allah. Kedaulatan Allah justru
menjadi sebuah jaminan, Allah menjaminkan dengan diri-Nya sendiri. Daud melihat betapa
pengenalan akan Allah lebih berharga. Dari ketakutan dan keinginan untuk lari, kemudian ia
melihat seluruh kebesaran dan atribut Allah, hingga puncaknya di ayat 23-24, pengenalan akan
Allah membawanya kepada penyerahan diri yang total.
Kemahahadiran dan kemahakuasaan Allah dinyatakan di dalam Kristus. Ia memberikan
kemerdekaan dan sukacita sejati. Inilah doktrin. Inilah jalan yang membawa kehidupan yang
penuh sukacita. Hidup menikmati Allah, rendah hati untuk mencari kebenaran. Orang yang
rendah hati rindu untuk terus mengenal Allah. Kehidupan kekal adalah pengenalan akan Allah,
sukacita terbesar adalah kehidupan yang mengenal Allah di dalam ketaatan.
NREC 2016 Ringkasan Khotbah 31 Desember 2016
Sesi 16 Pdt. Dr. Stephen Tong

Question & Answer

Q1: Bagaimana caranya membuktikan dan menyatakan konsistensi dan kesejarahan


Kitab Suci dengan terstruktur, jelas, detail, dan tak terbantahkan di dalam segala aspek
yang diperlukan? Terima kasih.
A1: Ini pertanyaan bibliologi, keabsahan Kitab Suci. Ini menjadi fondasi iman Kristen.
Pertanyaan ini baik, tetapi ada kebahayaan. Orang yang dasarnya tidak percaya Alkitab, akan
selalu membantah. Orang semacam ini, bukan kesulitan pada pertanyaannya tetapi kesulitan
pada orangnya. Orang yang telah didistorsi oleh dosa, tidak akan bisa dijawab karena akan terus
dibantah. Contoh: Coba jangan pakai Kitab Suci untuk membuktikan ini adalah Kitab Suci. Ini
adalah pertanyaan yang gila. Misalkan saya punya ijazah, bisakah saya membuktikan ijazah
saya sah atau tidak dengan tidak menggunakan ijazah tersebut. Kalau saya mempunyai seekor
singa yang sedang dikandang, lalu saya diminta untuk membuktikan itu singa, maka yang saya
lakukan adalah buka kandang tersebut dan biarkan orang itu merasakan langsung singa tersebut.
Saat orang itu mau mati karena diterkam singa, dia baru sadar kalau itu singa tetapi sudah
terlambat.
Hanya ada dua macam agama di dunia ini, kelompok pertama adalah yang mengklaim
terima wahyu Allah dan kelompok kedua yang tidak klaim menerima wahyu Allah. Yang berani
klaim hanya 3: Yahudi, Kristen, dan Islam. Yahudi klaim Allah wahyukan Perjanjian Lama,
Kristen klaim Allah wahyukan Perjanjian Lama dan Baru. Islam klaim Allah beri 104 wahyu.
100 hilang dan hanya 4 yang tersisa. Tiga agama ini klaim bahwa Allah Abraham yang
mewahyukan kepada manusia. Islam berkata bahwa Injil asli itu hanya dari Yesus, yang Paulus
sudah didistorsi. Tetapi Paulus sendiri yang berkata, If any man omit or add the Word, let him
be cursed.
Karena Injil mengandung self-sufficiency, self-proof sehingga Alkitab adalah satu-satunya
buku yang bertanggung jawab menjelaskan kenapa dia adalah firman. Satu-satunya buku yang
menceritakan dari mana awal alam semesta, manusia, dosa dan bagaimana akhir dari semuanya
hanyalah Alkitab. Di dalam Al-Quran, ada akhir, tidak ada awal. Di dalam Babylon, ada awal,
tidak ada akhir. Tidak ada agama yg mempertanggungjawabkan mengenai alpha and omega
point kecuali Kitab Suci.

Q2: Apa peranan paling nyata dari api kekudusan Tuhan dalam kehidupan orang
percaya?
A2: Kierkegaard saat membahas Matius 5 pernah mengatakan bahwa pure hearted = one
hearted man, niatnya hanya satu. Suci tandanya hanya memiliki satu niat, tidak ada cabangnya.
Hidup suci adalah hidup hanya menyenangkan Tuhan. Bagaimana caranya? Tidak mendua hati,
bahkan kepada bos, pacar, dan lain-lain. Ini jawaban paling dasar. Holiness is one hearted, only
to please God. Contoh: Kalau kamu jatuh cinta kepada satu orang, bisakah kamu cinta kepada
orang lain dengan kadar yang sama? Kenapa satu orang tidak mungkin cinta kepada banyak?
Anak mungkin boleh, tetapi pasangan tidak boleh. Karena Allah hanya menciptakan 1 untuk 1.
Cinta sejati, gabungan hanya untuk 1 dan hanya untuk kekal. Suci adalah oneness only to
God. Ini adalah the secret of holiness.
NREC 2016 Ringkasan Khotbah 31 Desember 2016
Sesi 16 Pdt. Dr. Stephen Tong

Q3: Sebagai Kristen, kita harus melakukan segala sesuatu dengan presisi, namun saat
kemampuan kurang, bagaimana tetap bisa melakukannya dengan presisi tanpa menjadi
selalu stres dengan tuntutan itu?
A3: Do your best, pertanyaan ini hanya dijawab dengan berbuat sebaik mungkin. When you
do you best at your time, God will forgive your fault. Ketika kamu masih kecil, tidak mungkin
bisa tulis tesis. Contoh: Sekarang otot bahu saya (Pdt. Stephen Tong) sudah pecah, dan tidak
bisa conduct dengan sempurna seperti dulu, saya sekarang tidak paksa diri saya seperti dulu
karena cedera. Anak kecil umur 3, saya tidak menuntut tulis seperti saya. Engkau bisa presisi
sampai di mana, have you done your best? Jika sudah do your best, katakan God forgive me.
Ada pendeta, seorang advisor dari Kongres Amerika. Kantornya persis di seberang gedung
kongres. Di dalam ruangannya ada foto seseorang yang besar. Orang itu adalah T. F. Torrance,
guru dari pendeta tersebut. Dan cerita di belakangnya adalah T. F. Torrance selalu bertanya
kepada muridnya ketika mereka mengumpulkan tugas, have you done your best? Bila yes
maka diterima, bila no maka tugasnya tidak diterima sampai muridnya do your best.

Q4: Bagaimana membedakan antara keputusan mengikut Tuhan yang


naif/ceroboh/tidak matang dengan keputusan yang betul-betul matang atau bahkan
keputusan yang mencobai Tuhan? Karena kedua keputusan itu bisa jadi sama-sama
klaim beriman dan percaya Tuhan yang akan cukupkan segala kebutuhan. Contoh:
masuk sekolah teologi atau menjadi calon pendamping hamba Tuhan.
A4: Ada orang yang berkata, Tuhan ampuni saya bila saya salah. Tetapi dia berkata dengan
muka yang masih tersenyum. Ini tidak baik. Lebih baik berkata hal demikian dengan hati yang
remuk. Kierkegaard memiliki pemikiran paradoks, ia mengatakan bahwa orang atheis lebih
dekat Tuhan daripada orang yang ibadah. Orang atheis yang sungguh-sungguh jujur mungkin
lebih dekat daripada orang yang cari Tuhan hanya untuk gelar. Dekat bukan berarti sudah
sampai. Yesus berkata, engkau tidak jauh dengan Kerajaan Tuhan. Puji Tuhan! Tetapi ini adalah
pengertian yang salah karena dekat berarti belum sampai. Contoh: nilai ujian 59 bandingkan
dengan nilai 5, tetapi syarat lulus adalah 60. Keduanya sama-sama belum sampai. Lebih baik
berisi tetapi tidak bergelar daripada bergelar tetapi tidak berisi. Kalau ada isi, tidak ada gelar
sayang sedikit. Kalau ada gelar, tidak ada isi, malu sebakul. Orang yang dapat nobel prize,
bedanya hanya diakui oleh otoritas atau tidak. Nobel prize tidak membuat orang lebih pintar.
Title hanyalah confirmation engkau ada di level apa.
NREC 2016 Ringkasan Khotbah 31 Desember 2016
Sesi 17 Pdt. Eko Aria

Api Roh Kudus - Pentakosta dan Karya Yesus Melalui Gereja

Yesus adalah figur yang sangat sentral bagi umat Allah atau gereja. Yesus tidak
memperjuangkan kebebasan beragama tetapi Dia memperjuangkan datangnya Kerajaan Allah.
Namun sering kali hal ini dilihat secara politis, meskipun memang ada nuansa politik di dalam
pelayanan Yesus. Yesus disalibkan untuk dianggap gagal dalam menjalankan pembaruan.
Tuhan Yesus dianggap benar-benar menista agama Yahudi. Tuhan Yesus menyinggung simbol-
simbol agama Yahudi sehingga harus dieksekusi. Yesus juga dituduh sebagai bandit yang mau
makar. Waktu Pilatus mempertimbangkan untuk membunuh Yesus atau tidak, menunjukkan
bahwa Yesus tidak diterima sebagai raja.
Bahkan saat Yesus bangkit banyak rumor yang beredar. Isunya macam-macam, mulai dari
salah kuburan, salah lihat, mayat Yesus dicuri, dan sebagainya. Deal pemerintah Romawi dan
agama Yahudi tidak bisa selesaikan masalah ini. Faktanya mayat Yesus tidak bisa ditemukan.
Murid Yesus menjadi target operasi militer Romawi. Para murid Yesus bukanlah orang yang
mengerti tentang pemerintahan dalam kerajaan. Yesus datang untuk melatih murid-murid untuk
melayani di dalam Kerajaan Allah. Tetapi Yesus melakukan ini dengan perumpamaan yang
membingungkan mereka. Pemimpin Kerajaan Allah dilatih dengan cara yang demikian apakah
bisa jadi? Kalau Yesus sudah dieksekusi sebagai penista agama dan rencana makar serta murid-
murid-Nya sudah dibingungkan dengan demikian, apakah Kerajaan Allah bisa jalan?
Dalam Pentakosta kita melihat ada api dan ada angin. Dua unsur yang memiliki kemiripan.
Api membawa bahaya yang besar dan api sangat powerful. Kalau rokok masih ada api kecil
dibuang sembarangan ke hutan bisa sebabkan hutan itu terbakar habis. Bayangkan api kecil
yang turun dalam Pentakosta, sekarang pengaruhnya sudah membakar berapa persen dari bumi
ini. Api dari Roh Kudus kalau hadir di dalam diri kita akan membakar kita. Kita harus belajar
berani berdoa untuk meminta api dari Roh Kudus untuk pekerjaan besar bagi Tuhan. Kita lihat
dalam Kisah Rasul apa yang terjadi. Murid-murid sedang dicari karena dianggap mencuri mayat
Yesus. Tindakan paling waras dari para murid dalam kasus ini adalah sembunyi atau berbaur
dengan masyarakat biasa. Lalu berkumpul di dalam Yerusalem yang dipenuhi oleh penganut
Yudaisme yang saleh. Namun api Roh Kudus tidak mengizinkan mereka melakukan tindakan
waras tersebut. Mereka khotbah dengan bahasa masing-masing kepada orang-orang mengenai
perbuatan-perbuatan besar yang Allah kerjakan di tengah-tengah mereka melalui Yesus Kristus
yang baru saja mereka eksekusi. Api membakar mereka sehingga berani melakukan hal-hal gila.
Petrus menjelaskan PL menunjuk kepada Tuhan Yesus. Pendengar dicatat bahwa hatinya
tersayat-sayat. Lalu Petrus menyatakan kamu harus diselamatkan dari angkatan yang jahat ini.
kita melihat bahwa hasil dari khotbah Petrus yang dipenuhi api Roh Kudus adalah 3.000 orang
bertobat dan diselamatkan.
Api Roh Kudus kalau bekerja, kita harus siap-siap kaget. Api Roh Kudus membahayakan
karena bisa mempertobatkan orang dan bahkan mendatangkan aniaya kepada kita. Namun
ketika api Roh Kudus datang maka kita harus menyatakan ketaatan, menjadikan diri kita orang
Kristen yang menyaksikan Kristus kepada semua orang. Banyak orang belum kenal Kristus
mari kita terima Api Roh Kudus untuk menjalankan semua hal ini.
NREC 2016 Ringkasan Khotbah 31 Desember 2016
Sesi 18 Pdt. Jimmy Pardede

Api di dalam Sejarah Kekristenan

Sejak zaman para rasul, Kristen menyebar terus ke banyak daerah di Kerajaan Romawi.
Sampai abad ke-4 Kerajaan Romawi pun jadi Kristen. Tetapi efek negatif yang membahayakan
muncul ketika Kristen mulai jadi mayoritas. Inilah yang kita harus pelajari baik-baik. Orang
mau jadi Kristen sering kali karena mau dapat untung dan ini membuat Kristen jadi keropos.
Karena banyak pengertian theologi Kristen yang tidak beres, maka Tuhan memunculkan
goncangan melalui serangan-serangan ke kota Roma. Sampai beberapa orang yang bertahan di
Roma harus bertahan hidup dengan makan mayat. Dan ketika tidak tahan mereka membuka
pintu untuk Alaric. Sejak 700 SM sampai abad ke-4 baru Alaric inilah yang bisa menyerang dan
menghancurkan Roma. Romawi di Barat sudah goyang dan akhirnya runtuh. Hal ini
menyebabkan Kristen menyebar ke dalam suku-suku yang ada. Dari suku Franks (Perancis)
disatukan oleh Charles Martel. Di daerah Arab muncul suku Umayat yang menaklukkan
Yerusalem, bahkan menaklukkan Spanyol. Abdul Rachman memimpin tentara ini, lalu dia
perang dengan Charles Martel. Charles Martel memakai uang dari biara untuk membangun
tentara yang kuat. Mereka berhadap-hadapan selama 7 hari dan pada hari ke 7 akhirnya Charles
Martel menang. Kerajaan yang Kristen begitu mendukung gereja. Namun gereja jadi terlena
dengan politik dan tidak sadar bahwa itu menghancurkan gereja sendiri. Namun setelah tahun
1350-an terjadi perang di antara Perancis dengan Norwegia. Kerajaan Allah berpindah dari
Yerusalem ke Antiokhia, lalu ke Roma dan ke Avignon dan perang terjadi ketika Inggris
mendukung lawan dari gereja Perancis yaitu Itali. Yang masih netral saat itu hanyalah Cheko.
Setelah itu muncul seorang bernama Jan Hus. Jan Hus mengkritik Paus dan dia senang
membaca tulisan John Wycliffe yang mengatakan bahwa banyak bidat muncul dari pemimpin
gereja. Jemaat awam yang baca Alkitab bukan penyebab munculnya bidat namun pemimpin
gereja yang sembarangan tafsir Alkitab yang memunculkan bidat. Hus akhirnya dicopot dari
jabatan di Praha dan dia menyatakan tidak mengikut Paus. Api yang di dalam diri Jan Hus tidak
bisa dipadamkan oleh musuhnya. Meskipun mereka membuat gerakan untuk menyingkirkan
Hus. Yang lain punya kepentingan egois dan hanya Hus yang mau penginjilan dan
mementingkan Tuhan. Dia adalah hamba Kristus sehingga terus mengabarkan kebenaran.
Akhirnya Hus dijebak untuk diskusi atau debat theologi tetapi sebenarnya mau dibunuh.
Meskipun diberikan 3 bodyguard yang menjaga Hus. Namun di tahun 1414 Jan Hus ditangkap
dan dipenjarakan tanpa ada pembelaan diri. Di penjara Hus tetap menguatkan jemaatnya. Injil
tidak mungkin terbelenggu oleh apa pun. Pada tahun 1415 Paus John XXIII yang menggantikan
Paus Alexander meminta Hus menarik ajarannya. Hus bilang, seumur hidup saya
mengkhotbahkan firman dan saya tahu yang saya kerjakan tidak salah sehingga saya dengan
hati nurani menyatakan apa yang saya kerjakan sesuai dengan bapa-bapa gereja, pemimpin
gereja yang lain. Maka Hus dibunuh dengan dibakar hidup-hidup, namun sudah dinubuatkan
100 tahun kemudian akan diteruskan oleh Roh Kudus. Sampai 102 tahun kemudian muncul
Martin Luther, John Calvin, dan yang lain. Bahkan sampai sekarang Roh Kudus tetap bekerja
sampai kepada Pak Tong dan mungkin kamu sekalian. Kiranya Tuhan menggerakkan kita
mengerti sejarah gereja dan melanjutkan pekerjaan Tuhan untuk masa depan gereja.
NREC 2016 Ringkasan Khotbah 31 Desember 2016
Sesi 19 Pdt. Ivan Kristiono

Kebaikan dan Anugerah Tuhan Dalam Hidup Yakub

Sejak masih dikandung, Tuhan berkenan kepada yang bungsu, Yakub, dan dia akan menjadi
tuan dari yang sulung, Esau. Tetapi setelah lahir, Ishak lebih mengasihi Esau sementara Ribka
lebih mengasihi Yakub. Tuhan mengizinkan ini terjadi sampai saat Ishak mau memberikan
berkat. Ishak memanggil Esau dan menyuruhnya berburu dan memasak. Saat itu Ribka
mendengar dan tidak setuju. Di sini Ribka mengerti bahwa Yakublah yang seharusnya diberkati.
Seharusnya Ribka menegur Ishak di tempat ini, tetapi dia memilih untuk membuat siasat supaya
berkat diberikan kepada Yakub. Dia mencoba untuk membuat Yakub terlihat seperti Esau
karena saat itu Ishak sudah rabun. Akhirnya Yakub pun berhasil menyamar dan mencuri berkat
itu. Setelah mendapatkan berkat, Esau sangat benci dan ingin membunuh Yakub. Ribka pun
merasa sulit dan menyuruh Yakub lari ke Haran.
Setelah itu Yakub mengalami peristiwa padang gurun, seperti tidak ada kasih Tuhan tetapi
di situlah dia bertemu dengan Tuhan. Di saat itu dia bermimpi melihat tangga ke surga. Yakub
setelah itu mengikrarkan janji yang tidak dewasa. Dia berjanji jika dia bisa selamat, dia akan
memberikan persembahan 10% dari yang dimilikinya. Komitmen ini penuh tawar-menawar dan
ini bukan janji yang penuh pengorbanan. Tetapi Tuhan terima hal ini sama seperti ketika kita
melihat anak-anak yang diterima Yesus. Saat itu pengertian mereka mungkin sangat sederhana,
bahkan mungkin salah secara theologis, tetapi Tuhan menghargai respons anak-anak.
Di Haran dia berjumpa dengan Laban. Di sana seakan-akan hasil pertobatan Yakub hilang
karena dia menipu dan ditipu. Dia menipu ayahnya, Ishak, lalu Tuhan bangkitkan Laban,
pamannya, untuk menipu Yakub. Yakub menipu Ishak yang lemah dalam penglihatan dan dia
ditipu Laban juga soal penglihatan, yakni menikahi Lea bukan Rahel. Yakub menipu Ishak
tentang penukaran sulung dan bungsu, dia ditipu Laban juga tentang sulung dan bungsu.
Singkat cerita, Yakub pulang kampung dengan banyak harta dan juga keluarganya yang besar.
Saat itu Tuhan memunculkan Esau. Yakub khawatir bahwa Esau mau membunuhnya. Esau pun
takut adiknya yang bersifat ular ini dapat menyerangnya.
Di saat inilah Tuhan menjumpai Yakub kedua kalinya. Dia bertarung dengan Tuhan,
semalaman bergumul. Inilah manusia, kita tidak mau menyerah, selalu melawan Tuhan dan
tidak pernah tunduk. Lalu tangan Tuhan menyentuh pangkal paha Yakub sehingga terpelecok.
Saat itu Yakub terus pegang dan tidak melepaskan Tuhan. Dia sadar bahwa dia hidup
bergantung kepada Tuhan. Mari kita berhenti melawan Tuhan, kadang kita diizinkan untuk
terpelecok tetapi mari kita boleh terus berpegang kepada tangan Tuhan. Yakub kembali kepada
Tuhan dan namanya diganti menjadi Israel, lambang bahwa dia sekarang hidup bersama Tuhan.
Setelah itu, Yakub masih tidak menepati janjinya untuk kembali ke Betel, malah menetap di
Sikhem. Tempat yang dianggap paling nyaman, justru menyeramkan. Dina, putrinya, diperkosa
orang Sikhem dan putranya membantai orang Sikhem sebagai balas dendam. Yakub begitu
sedih. Hal ini menunjukkan bahwa kita tidak bisa lari dari panggilan.
Akhirnya Yakub kembali ke Betel, dan untuk ketiga kalinya Tuhan datang dan
mengingatkan kembali momen pertama berjumpa dengan Tuhan. Kali ini Tuhan tidak lagi
menolerasi dan dia minta Yakub buang seluruh berhala yang dia masih simpan. Ingatlah janji
kepada Tuhan saat kita bertobat, saat Tuhan masih memberikan kita kesempatan.
NREC 2016 Ringkasan Khotbah 31 Desember 2016
Sesi 20 Pdt. David Tong

Being Reformed

Saya ingin membahas tentang perspektif yang merupakan kerangka pemikiran dari John
Frame dan Poythress. Ketika menilai segala sesuatu, kita menilai dengan perspektif. Frame dan
Poythress memberikan perspektif yang dibangun dengan segitiga normative, existential, dan
situational. Tiga cara pandang yang berbeda tetapi one reality. What is being reformed? Kita
bisa mengerti melalui tiga perspektif ini. Jika kita tidak pikir secara perspektif ini, kita akan
menjadi error seperti yang terjadi dalam sejarah.
Being Reformed in normative principles, commitment to scripture. Reformed dan Protestan,
memiliki doktrin Alkitab dengan atribut yang utama ada 4: Authority, Necessity, Perspicuity,
dan Sufficiency. Implikasinya dari doktrin Alkitab ini adalah pertama, doctrine renewal. Doktrin
Reformed mengenai justification by faith is brand new theology yang belum ada dalam sejarah
theologi gereja saat itu. Yang kedua, konsep mengenai predestination. Calvin percaya bahwa
kehendak Tuhan sebagai alasan paling ultimate untuk Tuhan melakukan sesuatu. Normative
juga menghasilkan hal penting kedua, Confessional. Confession protect from disrenewal. Calvin
selain kutip Alkitab, dia juga sangat menghargai tradisi bapa gereja. Kita menghargai tradisi
sebagai bukti dari humility. Tradisi memang tidak seotoritas Alkitab. Tradisi ditundukkan di
bawah Alkitab dan bukan berarti tidak ada tradisi.
Existential principle of reformation, commitment to the personal God. Personal
commitment to the personal God. Existential principle, untuk jaga relasi dengan Tuhan yang
berpribadi. Implikasinya minimal ada 2. Pertama, piety. Calvin mengatakan, piety yang sejati
bukan karena takut dan tidak bisa lari dari Tuhan, tetapi keluar dari kegentaran dan hormat
kepada Dia sebagai Tuhan, bukan hanya sebagai Bapa yang mengasihi anak. Piety bukan hanya
mengasihi Tuhan sebagai Allah Bapa tetapi juga ada perasaan fear and reverence to offend Him
in ways more than fears of death itself. Kedua, moral renewal/revival. Kutipan Calvin ke
Geneva, When I first arrived in this church there was almost nothing. They were preaching
and thats all. They were good at seeking out idols and burning them, but there was no
reformation, Everything was in turmoil. Being Reformed juga harus menghidupi reformed
ethics, ada moral revival. Thats a true reformed person.
The situational principle, reformation as commitment to world transformation. Being
Reformed is being evangelistic. Pada saat itu Protestan disebut Injili, karena melihat finalitas
Injil. Setelah bertahun-tahun Reformasi, Injili menjadi shallow dan tidak ada tulang punggung.
Predestination tidak perlu mempertentangkan. Tuhan mengajarkan bahwa orang diselamatkan
karena dipilih dan melalui pendengaran akan firman. Predestinasi digenapi dalam diri kita yang
mengabarkan Injil. Calvin lebih merasa pentingnya perkabaran Injil dibanding Luther. Calvin
mengirim banyak misionaris ke luar Geneva, ke Perancis untuk mendirikan Protestan di daerah
yang sebenarnya berbahaya. Being Reformed is cultural reformation, gereja tidak berhenti
dalam dirinya, tetapi harus transform the culture. Ada transformasi budaya di sekitar
lingkungan. Right theology has to transform the society and culture. Menjadi orang Reformed,
mari bangkitkan kepedulian terhadap culture.
What is being reformed? Being Reformed lebih kaya daripada hanya menekankan 1 aspek
tertentu. Being Reformed harus menekankan ketiga perspektif secara seimbang.
NREC 2016 Ringkasan Khotbah 31 Desember 2016
Kebaktian Akhir Tahun Pdt. Dr. Stephen Tong

Api yang Memperbarui Dunia #3

Our God is a consumming fire. Tuhan mengatakan diri-Nya, Aku adalah api yang
menghanguskan. Api dalam sejarah merupakan tanda yang unik karena api itu kelihatan bukan
materi tetapi dalam api itu terkandung pembakaran. Di dalam api, seberapa banyak pun materi
yang dimasukkan akan musnah. Api selamanya tidak akan puas, selamanya memusnahkan.
Tetapi ketika kita katakan Tuhan adalah api yang menghanguskan, artinya Allah memakai api
menghanguskan untuk menyiksa diri sendiri. Itulah Allah dan misteri Allah. Demi
menyelamatkan kita, Allah harus mengorbankan Anak-Nya yang tunggal, demi menerima kita
kembali, Allah harus membuang Anak-Nya sehingga Yesus berteriak: My God, my God why
have you forsaken me? Jika Yesus tidak dibuang, kita tidak mungkin bisa diterima kembali.
Jika Yesus tidak dikutuk, kita tidak akan dapat anugerah.
Ketika Adam dan Hawa diusir dari Taman Eden, malaikat menjaga pintu masuk taman itu
dan di tangannya memegang 1 pedang yang berapi. Ini pertama kalinya api dicatat di Alkitab.
Api yang suci, adalah api yang adil. Api murka Allah, yaitu api Allah yang menghukum dosa,
menghakimi umat manusia yang berdosa. Api yang digabungkan dengan pedang di tangan
Allah. Ini artinya penghakiman-Nya, keadilan-Nya dinyatakan. Pedang di Alkitab ini adalah
firman Tuhan. Firman Tuhan adalah adil, suci adanya, ada murka di dalamnya, ada kuasa
penghakiman di dalamnya. Dengan firman Tuhan dan keadilan-Nya, Dia menghakimi orang
yang berdosa. Api yang memisahkan manusia dan Allah untuk selama-lamanya. Yang berdosa
keluar. Kesucian Allah dipelihara dengan api suci, maka kita terpisah dari Tuhan.
Malaikat berkata kepada Maria, nama Yesus adalah Sang Kudus dari Allah. Hari ini dalam
kalangan Katolik banyak orang kudus: santo dan santa. Tetapi Alkitab berkata hanya ada 1 yang
kudus yaitu Yesus Kristus. Sang Kudus ini tidak punya kesalahan, sepenuhnya tidak berdosa.
Darah yang dicurahkan oleh Sang Kudus ini menyelubungi kuasa Allah yang tidak terbatas.
Kebangkitan-Nya memberikan hidup yang baru pada kita.
Kristus telah menyatakan wahyu Allah paling tinggi pada manusia. Dia membuka semua
rahasia. Yesus Kristus adalah satu rahasia ibadah, yang dinyatakan Tuhan kepada orang yang
mengasihi Dia. Maka dalam Roma 9:5 dikatakan Yesus adalah Allah yang selamanya kita puji
dan sembah. Allah menyatakan diri dalam darah dan daging, Allah yang beserta kita.
Apakah yang paling tidak diinginkan oleh setan? Kristus, iman kepada Kristus.
Memberitakan Injil Yesus, peperangan yang tidak boleh kita lupakan adalah Yesus Kristus yang
mati dan bangkit. Rencana Allah dalam kekekalan. Wahyu yang dinyatakan ketika Dia
inkarnasi adalah isi hati di dalam isi hati Allah. Kehendak Allah di dalam kehendak Allah.
Fokus dalam segala fokus Allah adalah Kristus. Paulus mengatakan jika ada yang mengabarkan
Injil berbeda dengan apa yang dia sampaikan kepada kita, maka terkutuklah dia. Tidak boleh
ada Injil kedua. Jika beda pasti bukan datang dari Tuhan. Pasti ada pekerjaan iblis di dalamnya.
Ini adalah GRII. Hanya Reformed saja mengingatkan kita untuk kembali pada semangat
Alkitab. Melalui jalan Reformed kita telah memilih Theologi Reformed, setia kepada wahyu
Alkitab, tidak boleh kompromi, tidak boleh diubah, ditambahkan, dikurangi, hanya seluruh Injil
yang sempurna, berdasarkan wahyu yang sempurna, pengenalan dan ketaatan yang sempurna,
inilah Reformed.
NREC 2016 Ringkasan Khotbah 31 Desember 2016
Kebaktian Akhir Tahun Pdt. Dr. Stephen Tong

Injil adalah kuasa besar Allah, kematian dan kebangkitan Yesus, karena inilah yang
ditetapkan Tuhan. Rencana dalam rencana Allah. Kehendak dalam kehendak Allah. Isi hati
Allah. Yesus mati bagi kita, mengalahkan maut, bangkit dari kematian, naik ke surga, dan
berdoa syafaat bagi kita sehingga kita kembali kepada Tuhan. Kristus yang telah mengalahkan
dosa, iblis, maut, kutukan Taurat ini adalah pengantara satu-satunya antara Allah yang esa
dengan manusia. Injil merupakan fokus iman kita, fokus mimbar kita, fokus kesaksian kita,
fokus berita yang kita kabarkan maka kita sebut diri kita sebagai Gereja Reformed Injili.
Di manakah serangan iblis? Yaitu Injil. Di manakah kebangunan kekristenan? Injil. Apa
yang mau direbut kembali dalam Reformasi? Injil. Martin Luther berperang demi Injil. Hari ini
jika banyak orang berkata Gerakan Reformasi adalah membangun gereja Reformasi, saya
katakan salah. Martin Luther mengatakan Reformasi demi Injil, bukan demi bangun gereja
Reformasi dan bukan demi bangun Gereja Lutheran tetapi untuk bangun suatu geraja yang
Injili. Sama dengan Calvin: untuk bangun gereja yang sempurna dan beritakan Injil. Dia
percaya setiap orang harus kabarkan Injil. Baik itu Lutheran, Calvinis, semua hidup berjuang
demi Injil.
Dalam zaman ini, Injil sedang digerogoti oleh apa? Engkau katakan musuh kita di luar,
Yesus katakan bukan. Musuh Kristen bukan atheis, komunis, tetapi dalam Kristen itu sendiri.
Ada ajaran palsu menipu orang Kristen sehingga kita tidak sadar kita sedang menyimpan musuh
dalam selimut kita sendiri. Saya mau tanya, sudah lama engkau menjadi anggota gereja di sini,
sudah pandaikah engkau membedakan yang asli dan yang palsu? Sudah bisa membedakan
tipuan setan dalam Reformed dengan Reformed asli? I try to remind you, to call you to wake up,
dont sleep, dont be lazy, dont be foolish, they are so deceitful. Orang Indonesia dengar,
pendeta yang tua ini sedang mendidik kamu, jadi orang Kristen yang pintar: bisa membedakan
nabi asli dan palsu, pendeta asli dan palsu. Engkau terlalu naif. Istilah dosa dalam bahasa
Gerika: hamartia; lebih/kurang dari sasaran. Yang kurang, hamartia. Engkau berbuat baik
berlebihan, itu dosa. Banyak orang terlalu baik sampai berdosa, terlalu naif sampai ditipu.
Terlalu baik maka setan pakai penipu jadi pendeta dan ia menipumu. Mereka omong kosong,
tidak kabarkan Injil. Mereka kabarkan kesembuhan, berkat, kesuksesan, kelancaran, berkat
keuangan dari Tuhan. Tidak kabarkan firman karena diri sendiri tidak pentingkan firman.
Sembarangan kutip ayat yang enak didengar tetapi ketika ditelusuri, ditanya sampai tuntas,
jawabannya salah.
Engkau tidak tahu ajaran sesat dari iblis, demikian memengaruhi engkau dan mau mencabut
engkau, bertahun-tahun tidak habis-habis. Dalam ladang kalau rumput yang rusak tidak
dikeluarkan, rumput yang bagus tidak bisa betumbuh. Dalam gereja, siapa yang cabut rumput
yang rusak? Tuhan bunuh 2 imam anak Harun, karena Allah kita adalah api yang
menghanguskan. Pembersihan gereja dan anak Tuhan, ini adalah langkah pertama pembersihan.
Waktu hari kiamat, Tuhan akan hakimi dunia. Penghakiman mulai dari rumah Tuhan. Celakalah
engkau yang dengar khotbah palsu. Penipuan terlalu banyak. Karena itu siapkan hati unutk jadi
orang Kristen lebih baik, yang setia kepada Tuhan, menyatakan Injil yang sejati di dalam
hidupmu.
NREC 2016 Ringkasan Khotbah 01 Januari 2017
Sesi Khusus @Helipad Pdt. Dr. Stephen Tong

Sesi Khusus @Helipad

Kita berada di tempat ini seperti naik bukit kecil dan melihat dunia di bawah kita. Sama
seperti Yesus panggil 12 murid, kecuali satu orang yang gantung diri karena tidak jujur dan taat
sungguh-sungguh akhirnya harus menghabisi hidup dengan kemauan nafsu sendiri, yang egois
dan cinta uang akhirnya direbut iblis. Yang lain menaati janji Tuhan dan menempuh jalan dua
hari tiga malam, dari Yerusalem sampai Galilea. Saya tidak mengerti kenapa Amanat Agung
tidak langsung di Yerusalem. Di antara dia mati, bangkit, dan naik ke surga ada sekitar 40 hari.
Dalam 40 hari itu perlu 1 hari kembali ke Galilea, untuk apa? Kenapa harus jalan kaki dua hari
lalu ke Galilea, sesudah itu harus kembali lagi jalan kaki beberapa hari kembali ke Yerusalem
baru naik surga? Ini pembuangan waktu dan pembuangan tenaga. Saya tidak habis mengerti
kenapa kembali ke Galilea dan naik gunung. Satu-satunya yang saya bisa bayangkan adalah itu
tempat semula mereka dipanggil. Murid Yesus semua tidak dipanggil di Samaria, Yerusalem,
Yudea, atau di Dekapolis atau kota lain. Semua dipanggil Tuhan di Galilea sehingga waktu
mendengarkan Amanat Agung menurut janji Yesus, mereka ingat janji dan pergi. Pergi ke
tempat di mana mereka pernah mendengar panggilan pertama dan seumur hidup tidak lupa
panggilan pertama. Itulah salah satu cara mengabdi dan setia sampai mati.
Jakarta akan menjadi salah satu kota terbesar di dunia. Dalam 20 tahun akan melampaui
Kalkuta, Mexico, New York. Jakarta sekarang sudah 38,42 juta manusia. Dalam Jakarta ini
banyak orang menghabiskan hidupnya dalam api nafsu seks. Mereka setiap hari menikmati
pelacur, perempuan cantik, hidup seks, hanya beberapa menit senang lalu mereka disadarkan
kembali akan hidup susah. Hati nurani menegur. Kenapa yang main seks terus bermain seks?
Kenapa yang berjudi terus berjudi? Kenapa yang berzinah terus berzinah? Karena Yesus berkata
yang minum air ini akan haus lagi. Ini suatu dalil dunia. This world is always giving us thirst,
never satisfied. Engkau tidak mungkin puas kecuali kembali pada sumber yang memberikan
kepuasan kepadamu. Tuhan pencipta manusia yang memiliki wadah tidak terbatas. Kita dicipta
dengan peta teladan Allah, memiliki sifat mirip Tuhan untuk menguasai diri dan di dunia sekitar
kita. Tetapi kita tidak bisa sungguh-sungguh menguasai kecuali dikuasai Tuhan. A man who had
been controled by God can control himself. Ini dalil yang sederhana tetapi selalu dilupakan
manusia karena tidak mau kembali pada Tuhan.
Pagi ini saya mengingatkan kepada Saudara bahwa banyak orang menghanguskan hidupnya
dalam seks dan nafsu. Tetapi orang yang menyerahkan dirinya kepada Tuhan, akan berbeda.
Kita mau dihanguskan oleh api Tuhan. Our God who is a consuming fire by sending his son to
die for you and me, also God who consumes himself with grief, worrying about faith and destiny
of whole mankind who had been created after his images. So he consumed himself for us to be
his children. Kita dilepas keluar dari kerusakan dunia ini dan berbagian dalam kodrat sifat ilahi.
Siapa kita sampai kita memiliki bagian di dalam Dia? We are too privileged, appreciated,
valued because he loved us and chosen us. Orang yang dipilih oleh Tuhan tidak boleh pikir
bahwa hal ini adalah sebuah celaka, tetapi kebahagiaan. Kita diberi hak sulung menjadi teladan
bagi yang lain. Nanti di surga ada kumpulan anak sulung. Istilah yang begitu indah. The
assembly of the elder sons. Siapakah itu? Saya percaya mereka adalah yang dipanggil untuk
NREC 2016 Ringkasan Khotbah 01 Januari 2017
Sesi Khusus @Helipad Pdt. Dr. Stephen Tong

mati syahid, disiksa, dianiaya, pergi ke pedalaman mengajarkan Injil, pikul salib, tanggung
kesengsaraan melebihi siapa pun. Siapakah anak sulung? Mereka yang paling berat
penderitaannya.
Ada 3 hal yang menjadi prinsip dalam mengetahui kalau saya benar-benar dipanggil Tuhan:
Pertama, Karena ada beban dalam hati yang tidak bisa ditolak. Beban yang terus menerus
mengingat dan mendesak dan membebani kita sehingga lari pun tidak bisa. Panggilan ini adalah
prinsip yang paling stabil. Beban ini mengakibatkan yang tidak mau jadi mau. Kerelaan itu aktif
atau pasif? Pasif ke aktif. Dalam bahasa theologi namanya already and not yet. Already moved
by God, not yet accomplished. Already touched by the Holy Spirit, not yet submissive. Waktu
dipanggil, kamu ragu, acuh tak acuh, tidak rela. Tetapi pelan-pelan mengerti dan pada akhirnya
bicara dengan Tuhan: yes, Lord, now I submit, I obey. Here I am, please use me. From today on
I am not mine, I am yours. Kita ambil keputusan karena ada kehendak Allah yang mengerjakan
dalam hati kita untuk merelakan kita.
Kedua, Saya sering ingin melarikan diri, menyimpan diri di belakang alasan yang begitu
indah, coba menolak panggilan ini tetapi tidak bisa karena tanda kedua: sejahtera Kristus
memberikan perdamaian dalam hati saya. Jika saya tidak taat, sejahtera itu hilang. Ketika coba
untuk lawan kehendak Allah, maka damai itu hilang dari kita. You are so frustated, upset,
despair, because the peace of Christ is no more reigning in you. Yesus berkata kepada murid-
murid, Aku memberikan sejahtera-Ku kepadamu. Kalau ada sejahtera Kristus yang
memerintah hati maka saya akan tenang meskipun penganiaya mau ambil nyawa saya. Sejahtera
yang begitu stabil menenangkan kita.
Ketiga, Pukulan, ganjaran, hajaran dari Tuhan. Dalam tahap pertama, panggilan Tuhan
sudah jelas dan kita taat, maka bahagialah kita. Tetapi jika masih tidak mau taat maka Tuhan
ambil sejahteranya, mengalami susah, sedih, dan bergumul. Tetapi kalau masih tidak mau
dengar juga, langkah ketiga: Tuhan pukul, hajar, memberikan ganjaran yang berat sampai
takluk. Orang yang demikian kasihan sekali. Hidup ini sangat dramatis. Engkau kalau dipanggil
Tuhan, bawa prinsip ini. Kiranya Tuhan berkata-kata dalam hati kita. Jangan main-main!
Karena waktu main-main, engkau bukan memainkan diri tetapi mempermainkan Tuhan
Allahmu.
NREC 2016 Ringkasan Khotbah 01 Januari 2017
Kebaktian Awal Tahun Pdt. Dr. Stephen Tong

Hidup Takut akan Tuhan, Memahami Murka-Nya

Allah kita adalah api yang menghanguskan. Di mana ada pembakaran di situ ada kerugian,
ada penghentian keberadaan. Ketika Allah berkata, Aku adalah Api yang menghanguskan,
maka Allah sendiri sedang menghanguskan diri-Nya. Pada waktu Allah melalui Yesus
menyelamatkan kita, demikianlah Ia mengasihi kita dengan api yang menghanguskan. Orang
yang mengerti kemarahan Tuhan, itulah orang yang paling disenangi oleh Tuhan. Saya
membaca Kitab Suci, saya menemukan Tuhan memberi peringatan kepada Israel: Aku akan
memberikan pemimpin bagi Israel, engkau jangan menimbulkan kemarahannya. Sebenarnya
yang dikirim adalah Roh Kudus. Waktu Ananias dan Safira mencuri uang Tuhan, Roh Kudus
marah, langsung mati tergeletak di hadapan Petrus. Dari manakah kita mengetahui itu Roh
Kudus? Karena Petrus mengatakan, Engkau telah menipu Roh Kudus, engkau bukan menipu
manusia, tetapi menipu Allah. Janganlah mendukakan Dia, janganlah membuat Dia murka.
Taatilah Dia! Inilah pekerjaan Roh Kudus. Roh Kudus adalah Roh yang murka.
Karismatik menyebut Allah yang penuh dengan anugerah. Allah yang disebut di dalam
Reformed adalah Allah yang menghanguskan, Allah yang menghakimi. Di dalam Alkitab
engkau dapat melihat bahwa hamba Tuhan yang marah adalah hamba Tuhan yang dipakai
Tuhan. Saudara bisa melihat di dalam Alkitab, Musa ketika turun dari gunung membawa dua
loh batu. Ketika mendengar suara ribut-ribut, Musa berhenti dan bertanya kepada Yosua, Suara
apakah itu? Musa memiliki telinga yang sangat peka. Yosua mengatakan itu adalah suara
peperangan. Bukan, kata Musa. Ketika hamba Tuhan memiliki bijaksana dari Roh Kudus,
mereka akan melihat yang tidak dilihat oleh semua ahli. Musa mengatakan ini bukan suara
peperangan, ini adalah suara nyanyian. Musa mendengarkan suatu pujian yang sepertinya benar,
tetapi sebenarnya itu palsu. Musa berkata, itu adalah suara pujian dan penyembahan.
Harun mengatakan, Keluarkanlah emas yang kalian bawa dari Mesir itu, kemudian
membentuk sebuah patung lembu. Lihatlah pemimpin seperti apakah Harun itu, pemimpin yang
tidak tahu jelas theologi, pemimpin yang menginginkan gereja maju. Ia membuat satu obyek
penyembahan yang bukan Tuhan yang sejati. Sekarang banyak gereja ada praise and worship.
Mulai kapan? Mulai Harun. Jangan tertipu, namanya boleh YHWH, tetapi yang disembah
adalah lembu emas. Itu bukan Allah yang menghanguskan, tetapi allah yang dibentuk. Pada saat
itu, hanya Musa yang mengerti. Musa marah. Musa membuang dua loh batu yang ditulis oleh
tangan Allah sendiri. Tetapi Tuhan tidak marah. Kenapa? Hari ini saya lempar Kitab Suci.
Tuhan marah tidak? Mestinya Tuhan marah, langsung bikin saya mati di sini. Batu yang
dilempar Musa adalah batu yang ditulis pakai jari Tuhan sendiri. Musa buang. Musa marah.
Tidak ada Roh Kudus? Justru ada Roh Kudus, maka marah. Allah mengizinkan batu loh yang
ditulis-Nya sendiri itu dihancurkan. Our God is a consuming fire. That kind of wrath, that kind
of anger is very very needed. Absolute necessity! Mengapa gereja tertidur? Karena kita
kekurangan api seperti ini di gereja-gereja di seluruh dunia!
Coba lihat, penerus Musa masih kurang peka. Musa masih begitu peka, tetapi penerus tidak
peka. Jikalau penerus tidak peka, bahaya tidak? Kalau cuma satu orang peka, disuruh Tuhan
jadi pendiri, lalu mengangkat penerus dan penerusnya tidak peka. Musa tidak tahan. Ia
NREC 2016 Ringkasan Khotbah 01 Januari 2017
Kebaktian Awal Tahun Pdt. Dr. Stephen Tong

memecahkan batu itu. Mengapa? Karena ia mengerti murka Allah. Karena ia tahu jikalau iman
hancur, maka hancurlah bangsa itu. Musa masih melihat bahwa penerusnya belumlah berada
dalam keadaan yang baik.
Luther mengatakan, I never work better than when I was inspired by the holy anger.
Anytime when the holy anger is in me, I am so inspired, and I will do the best works in my life.
Takut kepada Allah harus mengerti kemarahan suci Allah. Banyak orang mau memberitakan
cinta kasih Tuhan. Tuhan mengatakan, Aku akan mengutus orang untuk memberitakan murka-
Ku. Tetapi tidak marah demi keuntungan diri sendiri. Harus marah sesuai dengan kesucian-Ku.
Mulai tahun ini, carilah di dalam Alkitab hamba-hamba Tuhan yang marah bagi Tuhan. Tahun
ini, hidup lebih takut kepada Tuhan. Jangan lagi berpura-pura, jangan lagi melarikan diri dan
menipu dirimu sendiri. Let all the congregation understand the holy anger of God!
Wanita cantik, Bileam, masuk ke dalam kemah bangsa Israel. Wanita paling cantik dari
bangsa Filistin satu per satu masuk ke dalam kemah bangsa Israel. Satu per satu mereka
berzinah. Apa yang terjadi? Allah murka. Bangsa Israel terjangkit penyakit. Bileam mendapat
begitu banyak emas setelah bangsa Israel dikutuki. Waktu Israel berzinah, Tuhan susah, Yosua
susah. Dan akhirnya ada seorang muda, Pinehas, mengambil tombak, membunuh orang yang
mau berzinah itu. Begitu tombak itu menancap dan membunuh orang yang akan berzinah itu,
kemarahan Tuhan berhenti. Siapakah orang di Indonesia yang mempunyai kemarahan suci
sekarang? Jangan beritahu saya berapa akademik engkau. Indonesia diubah oleh api kemarahan
Tuhan. Tahun ini harus bersehati dengan Tuhan. Tahun ini, mari kita berjanji menjadi orang
yang cinta Tuhan, yang marah untuk mewakili Tuhan.
Tahun 1215 ketika Inggris membatas kuasa raja, Tuhan memberkati Inggris. Mulai kapan
Tuhan meninggalkan Inggris? Pada masa Queen Victoria. Tanah milik Inggris membentang dari
barat sampai titik paling jauh di timur. 1860, pada masa Ratu Victoria, tentara dikirim ke
Tiongkok, gabung sama Perancis, dari Tianjin naik ke Beijing. Di daratan itu, tentara Inggris
dan Perancis, ketemu perempuan cantik diperkosa, ketemu orang Tionghoa diperkosa, banyak
anak gadis kehilangan keperawanannya, nangis-nangis, penuh dengan kesusahan. Mereka
kemudian menjarah semua barang paling mahal dari Tiongkok. Gentong yang bagus, kursi emas
yang bagus, diambil ke luar. Sudah keluar baru tahu terlalu berat tidak mungkin bawa pulang.
Mereka jarah yang kecil-kecil. Sudah itu, karena banyaknya tetap tidak ada koper yang dapat
membawa. Dicari berlian-berlian, cincin-cincin, semua yang paling mahal. Di dalam tiga hari
itu, barang-barang yang dijarah Inggris dan Perancis ratusan ribu jumlahnya. Inggris dan
Perancis pada hari itu sudah kelewat batas, tidak lagi menghormati Tuhan. Mulai hari itu, Tuhan
tidak lagi memberkati Inggris. Inggris menghasilkan John Newton, John Milton, Mary Slessor,
David Livingstone, kemuliaannya begitu besar. Namun setelah peristiwa itu, Tuhan bilang,
sudah cukup dan Inggris mulai menyusut.
Dengarlah baik-baik, kenalilah kemarahan Tuhan. Inggris tidak mungkin berkembang lagi,
mengapa? Karena berani coba-coba melawan Tuhan. Melangkahi batas, mempermainkan Tuhan
Allah. Tuhan berkata, cukuplah. Manusia yang Kucipta sekarang berani melawan Aku. Hanya
dua jalan: Keberanian melawan Anak Tuhan, atau kerendahan hati menerima Anak Tuhan. Mari
menjadi Gereja yang takut Tuhan, yang memelihara firman.

Anda mungkin juga menyukai