A. Pengkajian identitas
a. Keluhan utama : Demam
b. Riwayat kesehatan :
Suhu tubuh meningkat
Malaise
Sakit tenggorokan
Muala dan muntah
Nyeri otot
c. Riwayat kesehatan daulu
Klien sering kontak langsung dengan binatang
Klien sering mengonsumsi dagig setengah matang
Klien pernah mendapatkan transfusi darah
d. Data psikologis
e. Data spiritual
f. Data social dan ekonomi
g. Pemeriksaan fisik
a) Msts : nyeri
b) Perut : diare,mual dan muntah
c) Intregument: suka berkeringkat malam, suhu tubuh meningkat dan
timbulnya rash pada kulit
d) Muskoskeleta: nyeri,kelemahan
e) Hepar: hepatomegali dan ikterus
B. Pemeriksaan Diagnostik
a. Anti-Toxoplasma IgM dan Anti-Toxoplsma IgG (untuk mendeteksi infeksi
Toxoplasma)
b. Anti-Rubella IgM dan Anti-Rubella IgG (untuk mendeteksi infeksi Rubella)
c. Anti-HSV2 IgM dan Anti-HSV2 IgG (untuk mendeteksi infeksi virus herpes
C. Diagnosa keperawatan
1. Hipertermia berhubungan dengan sepsisi (00007),
(Domain 11: Keamanan/Per;indungan, kelas 6 :Termoregulasi)
2. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan gangguan turgor kulit
(00045),(Doamin : Keaamanan/Perlindungan,Kelas 2: Cedera Fisik)
3. Resiko gangguan hubungan ibu & janin berhubungan dengan komplikasi
kehamilan (),(Domain 8 : Seksualitas,Kelas 3: Reproduksi)
D. Intervensi keperawatan
1. Hipertermia berhubungan dengan sepsisi (00007),(Domain 11:
Keamanan/Per;indungan, kelas 6 :Termoregulasi)
NOC
Domain 2 : Kesehatan Fisiologis ,Kelas : Pengturan Regulasi
Termoregulasi (0800)
Tanda-tanda vital (0802)
Kriteri Hasil:
Suhu tubuh dalam rentang normal
Tidak ada perubahan warna kulit dan tidak pusing
Nadi,RR,TD dalam rentang normal
NIC
Kriteria hasil:
Kriteria Hasil:
NIC
a. Pengajaran : Seksualitas
Ekspitasi arti peran seksual
Tingkatkan tangguang jawab terhadap perilaku seksual
Instruksikan akesbilitas kontrasepsi dan bagaimana untuk
mendapatkannya
Ciptakan suasana menerima dan tiak mengahkimi
b. Pengajaran : Seks Aman
Ajrkan pasien mengenai IMS dan kontrasepsi sesuai kebutuhan
Instruksikan kepada pasien mengenai faktorfaktor yang
meningkatkan resiko IMS( misalnya hubungan seksualitas tanpa
pelindung,area permukaan mukosa genetalia,peningkatan jumlah
kontak-kontak seksual,adanya luka kelamin,penyakit lebih parah,
dan hubungan seksual saat mensturas)
Berikan informasi akura berkenaan dengan implikasi memiliki
beberapa mitra seksual
Instruksikan kepada pasien mengenai praktik-praktik seksual
beresiko rendah seperti menghindari penetrasi tuuh atau pertukaran
cairan tubh
Anjurkan pasien untuk menapatkan pemeriksaan rutin dan
melaporkan tanda dan gejala IMS pada penyedia layanan kesehatan
Anjurkan kepada pasien untuk mendiskusikan rwayat seksual dan
praktik seks aman dengan pasangan
Diskusikan dengan pasien pentingnya pemberitahuan pada
pasangan seks ketika pasien didiagnosisi IMS