Disusun oleh :
Supriadi Nis :
i
JURUSAN ANALIS KESEHATAN
LEMBAR PENGESAHAN
PEKANBARU
DISETUJUI OLEH:
DIKETAHUI OLEH :
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah S.W.T, karena dengan rahmat
dan karunia-Nya penulis dapat menyusun laporan Praktek Kerja Lapangan yang di
laksanakan di Laboratorium RSI IBNU SINA Pekanbaru.
Dan penulisan laporan ini berguna sekali bagi penulis untuk melengkapi
persyaratan mengikuti UN, selain itu juga sebagai hasil Praktek Kerja Lapangan
yang di laksanakan dari tanggal 5 September sampai 31 Oktober 2017 di
Laboratorium RSI Ibnu Sina Pekanbaru.
Dalam penulisan laporan ini penulis banyak mengalami kesulitan, terutama
disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan. Namun, berkat bantuan dari
berbagai pihak akhirnya laporan ini dapat di selesaikan. Karena itu, sepantasnya
jika penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof.DR.H.Tabrani Rab sebagai pendiri yayasan Abdurrab Pekanbaru.
2. Dr.Hj. Novrielly M. Kes, sebagai direktur RSI. Ibnu Sina Pekanbaru
3. Dr. Wilfrid Pangaribuan. SpPK sebagai penanggung jawab laboratorium RSI
Ibnu Sina
4. Bapak Irham Siregar,S.Pd sebagai kepala sekolah SMK Abdurrab Pekanbaru
Jurusan Analis Kesehatan.
5. Ibu Pipit Yani Marta A.md, Ak sebagai kepala laboratorium RSI Ibnu Sina
Pekanbaru.
6. Seluruh pembimbing diLaboratorium RSI Ibnu Sina Pekanbaru.
7. Ibuk Winda kurnia putri.Amd.AK sebagai pembimbing Praktek Kerja
Lapangan dari sekolah
8. Ayah dan ibu tercinta yang banyak memberikan dorongan dan bantuan ,baik
secara moral, materil, maupun spiritual.
9. Pada semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupum tidak
langsung yang tidak dapat di sebutkan satu persatu.
iii
Penulis menyadari masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam
penulisan laporan ini. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun demi kesempurnaan laporan ini.
Harapan penulis mudah-mudahan Laporan ini dapat beguna bagi penulis
khususnya dan pembaca umumnya.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
v
3.3.6 pemeriksaan SGPT ........................................................................... 15
3.3.7 pemeriksaan Bilirubin Total ............................................................ 16
3.3.8 pemeriksaan Bilirubin Direct .......................................................... 17
3.3.9 pemeriksaan Ureum ......................................................................... 18
3.3.10 pemeriksaan Creatinin .................................................................... 19
3.3.11 pemeriksan Asam urat ................................................................... 20
3.3.12 pemeriksaan HbA1C ...................................................................... 21
3.3.13 pemeriksaan AGD .......................................................................... 21
3.3.14 pemeriksaan D-Dimer .................................................................... 22
3.3.15 pemeriksaan Troponin I.................................................................. 22
3.4 pemeriksaan Bakteriologi .......................................................................... 23
3.4.1 pemeriksaan sediaan BTA ................................................................. 23
3.4.2 Pembuatan Sediaan BTA Feses ........................................................ 24
3.4.3 Pemeriksaan Bakteri Gram ................................................................ 26
3.5 Pemeriksaan Cairan Tubuh......................................................................... 27
3.5.1 Pemeriksaan Cairan Pleura ............................................................... 27
3.6 Pemeriksaan Parasitologi............................................................................ 29
3.6.1 Pemeriksaan Feses Rutin ................................................................... 29
3.6.2 Pemeriksaan Malaria ........................................................................ 29
3.7 Pemeriksaan Imunoserologi ....................................................................... 30
3.7.1 Pemeriksaaa Tubex........................................................................... 30
3.7.2 Pemeriksaan Widal ........................................................................... 30
3.7.3 Pemeriksaan Asto ............................................................................. 31
3.7.4 Pemeriksaan HIV ............................................................................. 32
3.7.5 Pemeriksaan Anti Dengue IgG/IgM ................................................. 33
3.8 Pemeriksaan Urine...................................................................................... 34
3.8.1 Pemeriksaan Reduksi ....................................................................... 34
3.8.2 Pemeriksaan Protein......................................................................... 34
3.8.3 Pemeriksaan Bilirubin ...................................................................... 35
3.8.4 pemeriksaan sediment ..................................................................... 36
3.8.5 pemeriksaan HCG ............................................................................ 37
vi
3.8.6 pemeriksaan ICT .............................................................................. 38
3.8.7 pemeriksaan Tumor ........................................................................ 38
3.8.8 pemeriksaan Tiroid .......................................................................... 39
BAB IV PENUTUP
5.1 Kesimpulan ................................................................................................. 41
5.2 Saran ........................................................................................................... 41
DAFTAR PUSTAKA
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
SEJARAH RSI IBNU SINA PEKANBARU
2
Misi dari RSI Ibnu Sina adalah :
1. Menjadikan segala bentuk kegiatan di lingkungan rumah sakit sebagai
ibadah.
2. Melakukan kajian dalam berbagai aspek sehingga mutu manajemen
pelayanan terus meningkat.
3. Mengadakan kerja sama denga pihak terkait baik dalam maupun dalam
negeri guna mendukung terwujudnya misi perusahaan.
4. Memberikan dan mengembangkan pelayanan kesehatan yang islami dan
profesional yang dapat menjadi tauladan rumah sakit lainnya.
3
BAB III
URAIAN KHUSUS
4
4. Tusuk vena menggunakan spuit dan ambil darah sebanyak yang
diperlukan
5. Masukkan darah kedalam tabung yang telah berisi anti koagulan
dan homogenkan
5
Kapas alkohol 70 %
plester
Lokasi :
arteri radialis & ulnaris
arteri brakialis
arteri femoralis
Prosedur :
1. siapkan alat yang diperlukan untuk pengambilan darah
2. bersihkan daerah yang akan diambil darah dengan menggunakan
kapas alkohol
3. ambil darah pada arteri menggunakan spuit khusus dan biarkan
darah naik dengan sendirinya
4. setelah volume darah yang dibutuhkan tercukupi, homogenkan
darah yang berada didalam spuit tersebut
6
Regen : Reagen ADVIA-2120I-Hemoglobin
Alat : ADVIA-2120I
Prosedur :
1. Ambil sampel darah,masukkan sampel kedalam tabung berwarna
ungu.
2. Homogenkan sampel di atas roller mixer sekitar satu menit
3. Tekan tombol id dan masukkan id pasien
4. Piih CBC untuk darah rutin ,CBC/DIFF untuk darah rutin dan
diff,CBC/DIFF/RETIC untuk darah rutin,diff,dan retikulosit.
5. Tekan ok, masukkan sampel pada jarum sampling sambil
menekan tombol bar di belakang jarum
6. Tunggu lampu bar mati lalu keluarkan sampel dari jarum
7. Biarkan alat bekerja, tunggu sampai hasil keluar
8. Print hasil yang keluar
Nilai Normal :
1. Hemoglobin :
- Laki-laki :14-16 gr/dl
- Perempuan: 12-14 gr/dl
- Anak-anak : 9-11 gr/dl
- Bayi : 11gr/dl
2. Lekosit : 4000-10.000/mm3 darah
3. Trombosit : 150.000-450.000/mm3 darah
4. Hematokrit :L : 40-48%
P : 37-43%
5. Eritrosit : 4.5 juta 5.5 juta/mm3 darah
6. Difftel :
- Basofil : 0-1%
- Eosinofil : 0-3%
- N.Stab : 2-6%
- N.Segment : 50-70%
7
- Monosit : 2-8%
- limfosit : 20-40%
MCV = 80-94 fl
MCH = 27-31 pg
MCHC = 32,0-36,91 dl
8
Prosedur :
1. Teteskan 1 tetes masing- masing Anti A,Anti B,Anti C,Anti AB,Anti
D ke masing-masing lingakaran
2. Tambahkan 1 tetes darah ke masing-masing reagen,homogenkan
3. Rotator selama 1 menit,baca hasil.
Interpretasi hasil :
GOLON A B AB RHESUS
GAN
A AGLUTINASI - AGLUTINASI POSITIF
B - AGLUTINASI - POSITIF
AB AGLUTINASI AGLUTINASI AGLUTINASI POSITIF
O - - - POSITIF
9
Lokasi : cuping telinga
Alat : - lancet
- stopwatch dan kertas saring
Prosedur :
- Bersihkan bagian cuping telinga dengan kapas alkohol 70%
- Tusuk cuping telinga dengan lancet
- Setelah darah keluar, jalankan stopwatch
- Hisap tetesan darah, setiap 30 detik dengan menggunakan kertas saring
- Hentikan stopwatch bila darah tidak dapat dihisap kembali dan catat
waktunya
Nilai normal : 1-3 menit
3.2.6 Retikulosit
Tujuan : untuk melihat sel retikulosit dalam darah
Alat :
- tabung reaksi
- mikroskop
- objek glass
Reagen : BCB ( Brilliant Cresyl Blue )
NMB (New Methylene Blue )
Prosedur :
- Reagen NMB + darah segar aduk rata, tutup rapat
- Inkubasi selama 30 menit
- Aduk lagi sampai rata
- Buat sediaan apusan tipis, keringkan
- Lihat dibawah mikroskop lensa objektif 100%
Nilai normal : 0,5-1,5 %
10
Metode : GOD-PAP (Glukosa Oksidase Para amino antipirin)
Prinsip :
Oksidasi enzim glukosa megkatalisis oksidasi dari asam glukosa
dan H2O2.Bereaksi dengan phenol untuk membentuk
quinonimin.Intensitas warna yang terbentuk sebanding dengn
konsentrasi glukosa dan diukur secara fotometrik panjang
gelombang 520 nm.
Alat/bahan :
Serum
Tabung reaksi
Mikropipet
Pintip
Mindray BS 200
Reagensia :
Reagen glukosa mindray
Aquadest
Prosedur :
1. Pisahkan serum pasien dari sel darah menggunakan sentrifuge,
2. Masukkan serum pasien pada cup serum dan beri nama pasien
3. Hidupkan alat dan tunggu hingga bacaan pada monitor computer
stand by
4. Lalu masukkan id pasien, pilih pemeriksaan glukosa dan letakkan
sampel pada posisi sesuai dengan yang muncul di layar
5. Lalu save, dan tekan enter, maka alat dengan otomatisnya akan
berjalan melakukan pemeriksaan
6. Tunggu hingga alat selesai bekerja, hingga keluar hasil dari mesin
printer
Nilai normal :
- GDS (gula darah sewaktu) : 70-200mg/dl
- GDP (gula darah puasa) : 70-126mg/dl
11
- Gula darah 2 jam pp (post prandial ) : 70-140mg/dl
12
Metode : GPO-PAP (Gliserol phospate Oksidase Para amino antipirin)
Alat/bahan :
Serum
Tabung reaksi
Mikropipet
Pintip
Mindray BS 200
Reagensia :
Reagen trigliserida mindray
Aquadest
Prosedur :
1. Pisahkan serum pasien dari sel darah menggunakan sentrifuge,
2. Masukkan serum pasien pada cup serum dan beri nama pasien
3. Hidupkan alat, dan tunggu hingga bacaan pada monitor computer
stand by
4. Lalu masukkan id pasien, pilih pemeriksaan trigliserida letakkan
sampel pada posisi sesuai dengan yang muncul di layar,
5. Lalu save, dan tekan enter, maka alat dengan otomatisnya akan
berjalan melakukan pemeriksaan
6. Tunggu hingga alat selesai bekerja, hingga keluar hasil dari mesin
printer
nilai normal : <150mg/dl
Alat/bahan :
Serum
Tabung reaksi
13
Mikropipet
Pintip
Mindray BS 200
Reagensia :
Reagen albumin mindray
Aquadest
Prosedur :
1. Pisahkan serum pasien dari sel darah menggunakan sentrifuge,
2. Masukkan serum pasien pada cup serum dan beri nama pasien
3. Hidupkan alat, dan tunggu hingga bacaan pada monitor computer
stand by
4. Lalu masukkan id pasien, pilih pemeriksaan albumin letakkan sampel
pada posisi sesuai dengan yang muncul di layar,
5. Lalu save, dan tekan enter, maka alat dengan otomatisnya akan
berjalan melakukan pemeriksaan
6. Tunggu hingga alat selesai bekerja, hingga keluar hasil dari mesin
printer
14
1. Pisahkan serum pasien dari sel darah menggunakan sentrifuge,
2. Masukkan serum pasien pada cup serum dan beri nama pasien
3. Hidupkan alat, dan tunggu hingga bacaan pada monitor computer
stand by
4. Lalu masukkan id pasien, pilih pemeriksaan AST letakkan sampel
pada posisi yang sesuai dengan di layar ,
5. Lalu save, dan tekan enter, maka alat dengan otomatisnya akan
berjalan melakukan pemeriksaan
6. Tunggu hingga alat selesai bekerja, hingga keluar hasil dari mesin
printer
Nilai Normal : <40 mg/d
15
2. Masukkan serum pasien pada cup serum dan beri nama pasien
3. Hidupkan alat, dan tunggu hingga bacaan pada monitor computer
stand by
4. Lalu masukkan id pasien, pilih pemeriksaan ALT letakkan sampel
pada posisi yang sesuai dengan di layar,
5. Lalu save, dan tekan enter, maka alat dengan otomatisnya akan
berjalan melakukan pemeriksaan
6. Tunggu hingga alat selesai bekerja, hingga keluar hasil dari mesin
printer
Serum
Tabung reaksi
Mikropipet
Pintip
Mindray BS 200
Reagensia : Bilirubin Total Mindray
Prosedur :
1. Pisahkan serum pasien dari sel darah menggunakan sentrifuge,
16
2. Masukkan serum pasien pada cup serum dan beri nama pasien
3. Hidupkan alat, dan tunggu hingga bacaan pada monitor computer
stand by
4. Lalu masukkan id pasien, pilih pemeriksaan Bilirubin total letakkan
sampel pada posisi sesuai dengan yang muncul di layar,
5. Lalu save, dan tekan enter, maka alat dengan otomatisnya akan
berjalan melakukan pemeriksaan
6. Tunggu hingga alat selesai bekerja, hingga keluar hasil dari mesin
printer
17
3. Hidupkan alat, dan tunggu hingga bacaan pada monitor computer
stand by
4. Lalu masukkan id pasien, pilih pemeriksaan Bilirubin direct letakkan
sampel pada posisi sesuai dengan yang muncul di layar, ,
5. Lalu save, dan tekan enter, maka alat dengan otomatisnya akan
berjalan melakukan pemeriksaan
6. Tunggu hingga alat selesai bekerja, hingga keluar hasil dari mesin
printer
Serum
Tabung reaksi
Mikropipet
Pintip
Mindray BS 200
Reagensia : UreaMindray
Prosedur :
1. Pisahkan serum pasien dari sel darah menggunakan sentrifuge,
2. Masukkan serum pasien pada cup serum dan beri nama pasien
3. Hidupkan alat, dan tunggu hingga bacaan pada monitor computer
stand by
18
4. Lalu masukkan id pasien, pilih pemeriksaan urea letakkan sampel pada
posisi sesuai dengan yang muncul di layar,
5. Lalu save, dan tekan enter, maka alat dengan otomatisnya akan
berjalan melakukan pemeriksaan
6. Tunggu hingga alat selesai bekerja, hingga keluar hasil dari mesin
printer
Serum
Tabung reaksi
Mikropipet
Pintip
Mindray BS 200
19
5. Lalu save, dan tekan enter, maka alat dengan otomatisnya akan
berjalan melakukan pemeriksaan
6. Tunggu hingga alat selesai bekerja, hingga keluar hasil dari mesin
printer
Serum
Tabung reaksi
Mikropipet
Pintip
Mindray BS 200
Reagensia : Uric Acid Mindray
Prosedur :
1. Pisahkan serum pasien dari sel darah menggunakan sentrifuge,
2. Masukkan serum pasien pada cup serum dan beri nama pasien
3. Hidupkan alat, dan tunggu hingga bacaan pada monitor computer
stand by
4. Lalu masukkan id pasien, pilih pemeriksaan asam urat letakkan sampel
pada posisi sesuai dengan yang muncul di layar,
5. Lalu save, dan tekan enter, maka alat dengan otomatisnya akan
berjalan melakukan pemeriksaan
20
6. Tunggu hingga alat selesai bekerja, hingga keluar hasil dari mesin
printer
Nilai Normal : 2.4-7.0 mg/dl
21
4. Buka tutup tempat kaset ketika di layar muncul menu Please wipe and
insert cassette lalu letakkan kaset opti sesuai dengan posisi alat dan tutup
tempat kaset .Alat akan melakukan cek kaset.
5. Alat akan melakukan kalibrasi terhadap kaset,letakkan sampel pada
cassette fillport lalu tekan enter dan alat memerintahkan untuk
memasukkan data pasien yang terdiri:
A. Patien ID
B. Nomor id pemeriksa
C. Suhu
D. Jenis kelamin
E. Banyak oksigen yang dipakai
6. Jika data sudah selesai dimasukkan,tekan enter
7. Hasil akan diprint alat,lalu tekan ESC
8. Buka tutup tempat kaset ketika dilayar muncul perintah please and open
cover remove cassette lalu ambil kaset dan tutup kembali tempat kaset.
Cara kerja :
1. pipet sampel citrat sebanyak 10ul
2. masukan kedalam baffer iknbuasi 1menit
3.pipet baffer yg sudah tercapur dengan sampel citrat sebanyak 75ul
4.masukkan kedalam kaset , tulis nama pasein ,oke kan
5.tungggu 15 menit
Nilai rujuk : <0,5 mg/l
22
Prinsip:
Cara kerja :
1.pipet sampel whole blood EDTA sebanyak 75ul
2. masukkan kedalam bafeer inkubasi selama 1 menit
3.setelah 1menit pipet sebanyak 75ul
4.masukkan ke dalam kaset ,ketik nama pasien lalu oke, tunggu 15 menit
Nilai rujuk: <0,3mg/l
23
- Mikroskop
Prosedur : A. Pembuatan sediaan
1. Sediakan objek glass yang bersih dan steril
2. Ambil sputum , oleskan di objek glass dengan ukuran
2x3
3. Tunggu setengah kering, lalu ukir membentuk bunga
dari dalam keluar
4. Keringkan lalu di fiksasi.
B. Pewarnaan ZIEHL NELSEEN
1. Letakkan sediaan yang sudah di fiksasi tadi di atas rak
pewarnaan
2. Teteskan carbol fuchsin sampai menutupi sediaan, lalu
panaskan diatas lampu bunsen sampai menguap tunggu
selama 5 menit
3. Cuci dengan air mengalir.
4. Lalu teteskan asam alkohol sampai warna merah hilang
5. Cuci dengan air mengalir
6. Tuangkan methylen blue diamkan selam 1 menit.
7. Cuci dengan air mengalir dan keringkan lalu periksa
pada mikroskop lensa objektif 100x dengan
penambahan imersi oil.
Pelaporan :
- Negatif 0 / 100 LP
- Ulang 1-9 / 100 LP
- (+) 10-99 / 100 LP
- (+ +) 1-10 / 1 LP
- (+ + +) > 10 / 1 LP
24
Untuk membedakan bakteri tahan asam (+) dan bakteri
tidak tahan asam (-)
Prinsip :
BTA (+) : Bakteri akan mengikat kuat zat warna utama (carbol
fuchsin) tidak bisa di lunturkan dengan zat warna peluntur (HCl
alkohol) dan tidak mengikat kuat zat warna lawan(methylen blue)
sehingga bakteri berwarna merah.
BTA (-) : Bakteri tidak dapat mengikat kuat zat warna utama
(carbol fuchsin) bisa dilunturkan dengan zat peluntur (HCl alkohol)
dan mengikat kuat zat warna lawan (methylen blue) sehingga
bakteri berwarna biru.
Reagensia :
- Carbol fuchsin 0,3 %
- Asam alkohol 3%
- Methylen blue 0,3%
- Aquades
Bahan : Feses
Alat :
- Lidi
- Objek glass
- Tabung reaksi
- Lampu bunsen
- Rak pewarnaan
- Mikroskop
Prosedur :
A. Pembuatan sediaan
1. Sentrifuge feses yang di campur dengan aquades selama 5 menit
2. Buang feses yang sudah di sentrifuge tadi dan sisakan bagian bawahnya
3. Sediakan objek glass yang bersih dan steril
4. Ambil feses , oleskan di objek glass dengan ukuran 2x3
5. Tunggu setengah kering, lalu ukir membentuk bunga dari dalam keluar
25
6. Keringkan lalu di fiksasi.
26
- Gram B : Lugol
- GramC :Alkohol
- Gram D : Safranin
Cara kerja :
1. Buat sediaan pada objek glass, lalu fiksasi
2. Genangi dengan gention violet selama 2 menit
3. Cuci dengan air mengalir, genangi dengan lugol selama 1 menit
4. Cuci dengan air mengalir , lunturkan dengan alkohol
5. Cuci dengan air mengalir , genangi dengan safranin selama1 menit
6. Cuci dengan air mengalir , keringkanperiksa dibawah
mikroskop lensa 100 kali beri imersi oil
Pelaporan :
- Bakteri merah : Gram negatif
- Bakteri biru : Gram positif
27
Spuit
Mikroskop
Objek glass
Gelas ukur
Prosedur :
A. Pemeriksaan cairan pleura secara makroskopis
Nilai normal :
1. Warna : Kuning muda
2. Kejernihan : Jernih
3. Volume : 3 cc
4. Bekuan : Negatif
B. Pemeriksaan cairan pleura secara mikroskopis
Diambil dari sampel yang sudah di sentrifuge selama 5 menit
ambil yang bagian paling bawah untuk PMN (poli mono
nukleat) dan MN (mono nukleat) lalu di buat sediaan apus dan
di warna dengan giemsa.
Nilai normal :
1. Eritrosit : < 10.000/mm3
2. Leukosit : < 1.000/mm3
3. Hitung jenis leukosit : 25% neutrofil
C. Pemeriksaan cairan pleura secara kimia ( Tes Rivalta )
1. Isi gelas ukur dengan 100 ml aquades
2. Tambahkan 1-2 tetes asam asetat glasial ke dalam aquades
3. Teteskan cairan pleura dan liat ada atau tidaknya kekeruhan
yang terjadi
Pelaporan hasil :
Positif : Terjadi kekeruhan ringan seperti kabut
Negatif: Tidak terjadi kekeruhan
Nilai normal :
Negatif: Tidak terjadi kekeruhan
28
3.6 Pemeriksaan Parasitologi
3.6.1 Pemeriksaan Feses Rutin
Tujuan : Mengetahui ada tidak nya telur cacing pada feses
Metode : Mikroskopis
Prinsip : Setetes eosin ditambah seujung lidi feses kemudian
homogenkan dan periksa dimikroskop dengan lensa
10 kali dan 40 kali .
Bahan : Feses
Cara kerja :
1.Teteskan 1tetes eosin pada objekglass
2.Ambil feses dengan lidi steril
3.Tutup dengan deck glass periksa dibawamikroskop lensa 10 kali dan 40
kali
Pelaporan :
- Warna -Telur cacing
- Konsistensi - Cacing
- Lender - Eritrosit
- Sisa makanan - Leukosit
- Darah - Epitel
Nilai normal: :
- warna : kuning kecoklatan -Telur cacing : negatif
- Konsistensi: lembek -Cacing :negatif
- Lendir :negatif -Eritrosit :0-1
- Sisa makanan: positif - Leukosit :0-5
- Darah: negative - Epitel:2/lp
29
Darah kapiler dan vena
Strip malaria
Buffer malaria
Prosedur :
1. Siapkan alat dan bahan
2. Pipet 10 ul darah dan tambahkan 3 tetes buffer
3. Diamkan 20 menit, lalu baca hasil
Interprestasi hasil :
- Positif (+) terbentuk 2 garis merah
- Negatif (-) terbentuk 1 garis merah
30
Untuk mendeteksi adanya Ab spesipik terhadap
salmonellaThypi dan salmonella parathypi A.B dan C
Metode : aglutinasi
Prinsip :
Terjadi aglutinasi antara Ag salmonella O dan H
dengan AbSpesipik yang terdapat dalam serum
penderita thypoid
Alat :
- Serum
- Rotator
- Objek glass
- Mikropipet dan pintip
Reagen:
- Antigen O
- Antigen H
Prosedur :
1. Siapkan alat dan bahan
2. Pipet serum sebanyak 50 ul.tambahkan 1 tetes antigen O dan H,
homogenkan. Kemudian rotator selama 2-5 menit dengan
kecepatan 100 Rpm, jika terbentuk aglutinasi dilanjutkan dengan
40 ul sampai dengan 5 ul
3. Baca hasil
Interprestasi hasil :
Sampel 5 ul = 1/320
Sampel 10 ul = 1/60
Sampel 20 ul = 1/80
Sampel 40 ul = 1/40
31
Metode : Aglutinasi
Prinsip :
Aglutinasi latex mengatur polistrin latex dilapisi
streptolisinO kemudian partikel ditambah serum akan
membentuk aglutinasi.
Alat :
- Serum
- Rotator
- Batang pengaduk
- Mikropipet dan pintip
- Slide hitam
Reagen : latex
Prosedur :
1. Siapkan alat dan bahan
2. Pipet serum sebanyak 50 ul.letakkan diatas slide hitam
3. Homogenkan dengan batang pengaduk
4. Rotator selama 2-5 menit pada kecepatan 100 RPM
5. Baca hasil
Interprestasi hasil :
Positif (+) terjadi aglutinasi
Negatif (-) tidak terjadi aglutinasi
32
- Strip HIV
- Pipet tetes
- buffer
Reagen : Buffer HIV
Prosedur :
1. siapkan alat dan bahan
2. teteskan 1 tetes serum dan 1 tetes buffer
3. biarkan selama 15 menit
4. baca hasil
Interprestasi hasil :
Positif (+) terbentuk 2 garis pada (C) dan T1 atau 2
garis pada (C) dan T2
Negatif (-) terbentuk 1 garis pada (C)
33
3.8 Pemeriksaan Urine
3.8.1 Pemeriksaan Reduksi
Tujuan : untuk menentukan adanya glukosa dalam urine
Metode : benedict
Prinsip :
Gugus aldehid dari glukosa akan mereduksi ion cupri menjadi ion
cupro akan membentuk Cu2O yang bewarnabiru, hijau sampai
merah bata.
Alat dan bahan :
urine
bunsen
tabung reaksi dan rak
pipet tetes
beaker glass
Reangen : benedict
Prosedur :
1. Siapkan alat dan bahan
2. Masukkan 5ml reagen benedict kedalam tabung
3. Tambahkan 8 tetes urine ke dalam tabung reaksi
4. Panaskan diatas lampu spirtus sampai mendidih
5. Baca hasil
Interprestasi :
Negatif (-) : larutan tetap bewarna biru jernih dan agak keruh
Positif (+) : hijau kekuning-kuningan dan keruh
Positif (++) : kuning keruh
Positif (+++) : jingga/ merah lumpur keruh
Positif (++++) :merah bata
34
Metode : asam acetat
Prinsip :
Protein dalam urin jika dipanaskan akan mengalami kekeruhan,
jika hilang setelah ditambah asetat 3-6%
berarti kekeruhan disebabkan oleh calsium fosfat
dan carbonat
Alat dan bahan :
urine
bunsen
tabung reaksi dan rak
pipet tetes
Penjepit kayu
Reagen : asam acetat 3-6 %
Prosedur :
1. Siapkan alat dan bahan
2. Masukkan urine sebanyak bagian tabung
3. Panaskan diatas lampu spirtus sampai menguap
4. Jika terjadi kekerhan. Tambahkan 3-5 tetes asam acetat 6%
5. Baca hasil
Interprestasi :
Negatif (-) : tidak ada kekeruhan
Positif (+) : kekeruhan ringan tanpa butir
Positif (++) : kekeruhan mudah dilihat dan tampak butir keruh
Positif (+++) : urine jelas keruh dan berkeping
Positif (++++) : urin sangat keruh bergumpal
nilai normal : negatif (-) : tidak ada kekeruhan
35
iodium akan mengoksidasi bilirubin menjadi biliverdinYang
bewarna hijau
Alat dan bahan :
urine
tabung reaksi dan rak
pipet tetes
Reangen : iodium 1%
Prosedur :
1. siapkan alat dan bahan
2. masukkan 25 ml 30 ml urin kedalam tabung reaksi
3. tambahkan larutan iodium 1 % sama banyak melalui dinding tabung
sehingga menyusun dua lapisan cairan
4. amati pada perbatasan kedua lapisan cairan
Interprestasi :
Negatif (-) : tidak terjadi cincin hijau pada perbatasan kedua cairan
Positif (+) : terjadi cincin hiaju pada perbatasan kedua cairan
Nilai normal : negatif : tidak terjadi cincin hijau pada perbatasan kedua cairan
36
Objeck glasdeck glass
Centrifuge
Mikroskop
Prosedur :
1. Siapkan alat dan bahan
2. Masukkan urine kedalam tabung reaksi sebanyak lebih
kurang 5ml
3. Centrifuge selama 3-5 menit dengan kecepatan 1500-3000
Rpm
4. Buang urine dengan cepat,ambil seperempatnya dan
letakkan diatas kaca objeck glass dan tutup dengan deck
glass
5. Periksa dibawah mikroskop lensa10x dan 40x
Nilai normal :
Silinder :0-5/LPK
Leukosit :0-3/LPB
Eritrosit :0-1/LPB
37
Prosedur :
1. Siapkan alat dan bahan
2. Masukkan strip kedalam urin sampai tanda batas,tunggu
beberapa menit
3. Baca hasil
Interprestasi :
Positif (+) : terbentuk 2 garis merah
Negatif (-) : terbentuk 1 garis merah
38
Bahan : Serum
Reagen :
Reagen CEA
Reagen CA12.5
Reagen CA 15.3
Prosedur :
1. Siapkan alat dan bahan
2. Masukkan serum sebanyak yang diperlukan(tergantung
pemeriksaan)
3. Masukka cup kedalam alat
4. Masukkan id pasien,jenis pemeriksaan dan klik start
5. Tunggu hasil keluar
3.8.8 Penanda Penana Tiroid
Penanda Tumor
Tujuan : Untuk melihat adanya tumor
Metode : Direct
Alat : Minividas
Bahan : Serum
Reagen :
Reagen FT4
Reagen TSHS
Prosedur :
1. Siapkan alat dan bahan
2. Masukkan serum sebanyak yang diperlukan(tergantung
pemeriksaan)
3. Masukka cup kedalam alat
4. Masukkan id pasien,jenis pemeriksaan dan klik start
5. Tunggu hasil keluar
39
BAB IV
PEMERIKSAAN KIMIA DARAH MENGGUNAKAN MINDRAY
BS-480
40
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Selama melakukan praktik kerja lapangan (PKL) di RSI IBNU SINA yang
berlangsung lebih kurang dua bulan, kami memperoleh banyak pengalaman dan
juga pengetahuan yang belum kami dapatkan disekolah.Tidak hanya itu,
pelaksanaan praktik kerja lapangan (PKL) ini juga membantu kami dalam
persiapan untuk menghadapi dunia kerja, baik itu segi mental, keterampilan,
ketelitian, dan tanggung jawab dalam melakukan suatu pekerjaan.Setelah dua
bulan kami melaksanakan praktik kerja lapangan (PKL) di RSI IBNU SINA, ada
beberapa poin yang dapat kami simpulkan, diantaranya :
1. Seorang analis kesehatan harus ramah tamah kepada pasien.
2. Dalam melaksanakan pemeriksaan, haruslah betul-betul memperhatikan
K3.
3. Pelaksanaan pra analitik, analitik, dan post analitik sampel harus dilakukan
dengan baik dan benar.
4. Meskipun telah banyak dibuat alat-alat untuk penunjangan pemeriksaan,
namun seorang analis kesehatan waib menguasai dasar-dasar dari
pemeriksaan terseut karena hasil yang dikeluarkan oleh alat belum tentu
sepenuhnya akurat, sehingga perlu dilakukan pemeriksaan secara manual.
5.2 Saran
Sebelum kami ucapkan terima kasih kepada kakak pembimbing yang telah
membimbing dan memberikan kami kesempatanuntuk melakukan pra analitik,
analiti, dan post analitik secara langsung kepada pasien selain kami melaksanakan
praktik kerja lapangan (PKL) di RSI IBNU SINA.
Harapan kami adalah semoga untuk adik tingkat kami juga di berikan
kesempatan yang sama seperti halnya kami dan untuk kedepannya kami juga
berharap agar kakak pembimbing lebih bersabar lagi dalam membimbing dan
membagi ilmunya kepada siswa/i PKL.
41
Kepada para pembimbing kami juga ingin mengucapkan terima kasih
untuk motivasi dan nasehatnya serta ilmu dan pengetahuan baru yang telah kakak
berikan kepada kami. Sehingga kami pun menjadi lebih giat lagi dalam
memperluas wawasan tentang dunia kesehatan khususnya di bidang analis
kesehatan .
Demikianlah saran beserta kesan kami selama melakukan PKL di RSI
IBNU SINA pekanbaru semoga Allah memberikan pahala atas kebaikan hati dari
kakak pembimbing yang telah mau membimbing dan berbagi ilmunya dengan
kami.Semua pesan dari kakak akan kami ingat dan kami lakukan.
42
DAFTAR PUSTAKA