Anda di halaman 1dari 6

PEDOMAN INTERPRETASI RADIOGRAF LESI-LESI DI RONGGA MULUT

Supriyadi
Laboratorium Radiologi Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember

ABSTRACT

The interpretation of dental radiograph was be important to support of diagnose a specially was diagnose
of oral lessions. The purpose of this paper was to give of dental radiograph interpretation guidens so can to improve
the accuracy of diagnose. The guidens of dental radiograph was to enclosed: 1) the meaning and objective of of
dental radiograph interpretation,2) the commonly principle of dental radiograph interpretation, 3) the systematic
procedure of dental radiograph interpretation, and 4) the differential diagnose steps of oral lessions

Keywords: interpretation, dental radiograph, oral lessions

Korespondensi (correspondence): Laboratorium Radiologi Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Jember, Jl Kalimantan 37 Jember

Pemeriksaan radiografi merupakan tampak radiolusen, tetapi pada


pemeriksaan penunjang yang sangat perkembangannya akhirnya akan terbentuk
berguna dalam praktek kedokteran gigi dan jaringan keras dan tampak radiopak 5.
merupakan sarana yang dibutuhkan dalam Penyakit-penyakit yang
penentuan diagnosa dan perawatan; mempengaruhi tulang maksila dan
khususnya untuk penyakit atau kelainan mandibula dapat terjadi murni hanya dalam
dalam rongga mulut 1. Dalam prakteknya tulang tersebut, atau juga dapat menyebar
pemeriksaan radiografi dapat dilakukan ke tulang yang lebih jauh. Dibandingkan dari
dengan proyeksi-proyeksi intra oral ataupun tulang-tulang yang lain, diagnosis lesi yang
ekstra oral, tergantung kebutuhannya. melibatkan tulang maksila dan mandibula
Ada dua hal penting dalam memiliki tantangan yang jauh lebih besar. Hal
pemeriksaan radiografi; pertama adalah ini disebabkan karena lesi di daerah ini juga
teknik pembuatan radiograf gigi tersebut dan melibatkan gigi-gigi. Variasi yang besar dari
kedua yang juga tidak kalah penting adalah penyakit dapat berhubungan dengan gigi
bagiamana menginterpretasikan secara dan bagian-bagian yang membentuk gigi 5..
akurat gambaran lesi atau kelainan yang Penulisan makalah ini dimaksudkan
radiograf tersebut 2. Kedua hal tersebut saling untuk memberikan tambahan informasi yang
terkait dan tidak dapat dipisahkan. Khusus diperlukan dalam mendiagnosa dan dalam
mengenai interpretasi lesi-lesi di rongga mulut pengelolaan penyakit gigi dan mulut. Hal ini
memiliki tantangan tersendiri bagi dokter gigi. penting untuk mengingatkan bahwa
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa interpretasi suatu gambaran radiografi
kesesuaian atau konsistensi dalam membaca hanyalah salah satu komponen dalam proses
radiograf kedokteran gigi hanya antara 60- diagnosis. Gambaran klinis, gambaran
70% 3,4. Hal ini disebabkan interpretasi mikroskopik dan pemeriksaan lain dari suatu
radiografi lesi/penyakit di rongga mulut penyakit juga harus menjadi pertimbangan
mempunyai variasi dan kompleksitas struktur dalam proses diagnosis. Pemeriksaan
anatomi yang tinggi dan berbeda radiografi juga sangat diperlukan untuk
dibandingkan bagian tubuh yang lain. menilai hasil suatu perawatan gigi dan
Perkembangan lesi di dalam tulang mengevaluasi hasil perawatannya dalam
merupakan faktor penting sebagai dasar jangka waktu tertentu.
dalam menginterpretasikan gambaran suatu Penulisan makalah ini disusun
lesi pada radiograf kedokteran gigi. sedemikian rupa sehingga diharapkan akan
Perkembangan lesi di dalam tulang akan lebih mudah dipahami. Pada bagian
mengubah struktur tulang tersebut. pertama akan membahas mengenai
Perubahan ini akan mempunyai ciri spesifik pengertian dan tujuan interpretasi, kemudian
(tipikal) pada radiograf. Penyakit yang akan dilanjutkan dengan prinsip umum
cenderung merusak atau mendeformasi interpretasi radiograf kedokteran gigi,
arsitektur trabekula normal dari tulang, akan systematic procedure dalam interpretasi
menghasilkan lsi yang radiolusen pada radiografi gigi dan langkah-langkah
radiograf, sebaliknya lesi yang menghasilkan membuat differensial diagnosis radiografi
material kalsifikasi akan menghasilkan lesidi rongga mulut
sebagian atau keseluruhan gambaran
radiopak. Beberapa penyakit yang I. Pengertian dan Tujuan Interpretasi
mempengaruhi tulang maksila dan Radiografi Kedokteran Gigi
mandibula pada awalnya tersusun secara Interpretasi radiograf gigi dapat
keseluruhan berupa jaringan tunak dan dipandang sebagai proses untuk membuka
Pedoman Interpretasi Radiograf Lesi-Lesi Di Rongga Mulut.. (Supriyadi)

atau mencari semua informasi yang ada pertumbuhan lesi. Pemeriksaan radiografi
dalam radiograf gigi tersebut. Tujuan utama sebelumnya juga penting untuk
interpretasi radiograf gigi adalah:1) mengetahui tingkat penyembuhan sutau
Mengidentifikasi ada atau tidak adanya
perawatan dan kemungkinan
penyakit, 2) mencari atau memberi informasi
ditemukannya adanya penyakit baru.
mengenai awal dan perluasan penyakit, dan
3) memungkinkan dibuatkannnya diffrensial 4. Pembacaan radiograf seharusnya
diagnosis. Untuk mencapai tujuan ini dilakukan pada optimum viuwing
interpretasi radiograf gigi harus dilakukan condition (viewing screen harus terang,
dengan benar 6. ruangan agak gelap, suasana tenang,
area sekitar radiograf ditutup dengan
II. Prinsip Umum Interpretasi Radiograf
sesuatu yang gelap disekitarnya sehingga
Kedokteran Gigi
cahaya dari viuwer hanya melewati
Interpretasi radiograf kedokteran gigi
radiograf, menggunakan kaca pembesar
secara umum hendaknya memperhatikan
prinsip-prinsip berikut ini 2,6,7,8,9 : dan radiograf harus kering)
1. Interpretasi radiograf hanya dilakukan 5. Seorang klinisi harus memahami:
pada radiograf dengan characteristic a. Gambaran radiografi struktur normal
image yang baik, baik visual (normal anatomic variation)
characteristic(detail, contrast dan density) Pemahaman mengenai gambaran
maupun geometric characteristuc radiografi struktur normal dan variasinya ini
(magnification/unsharpness,distortion) sangat penting agar pembaca dapat
Seorang interpreter jangan sekali-kali menilai gambaran radiografi yang tidak
melakukan interpretasi pada radiograf normal.
dengan kualitas yang kurang baik karena b. Memahami tentang dasar dan
akan mempengaruhi keakuratan keterbatasan radiograf gigi
radiodiagnosisnya Khususnya pada radiograf kedokteran gigi
2. Sebuah radiograf gigi seharusnya dapat konvensional, harus disadari betul oleh
memberikan penilaian yang adekuat pembaca atau interpreter bahwa
terhadap area yang terlibat. Oleh karena radiograf tersebut hanyalah merupakan
itu jika suatu radiograf periapikal tidak gambaran 2 dimensi dari obyek yang 3
dapat menggambarkan keseluruhan dimensi. Gambaran radiografi juga
batas-batas lesi, maka diperlukan proyeksi terbentuk dari variasi gambaran
radiograf yang lain, misalnya proyeksi black/gelap, white/terang dan grey yang
oklusal, panoramik atau pemeriksaan saling superimpose.
ekstraoral lainnya. c. Memahami tentang teknik/proses
3. Kadang-kadang diperlukan suatu radiografi
pemeriksaan radiografi pembanding, Seorang interpreter juga harus
misalnya: mengetahui dan menyadari bahwa
a. Pemeriksaan radiografi kontralateralnya proses radiografi kadang akan
(sisi simetrisnya) memberikan suatu artifak pada
Pemeriksaan radiografi kontralateralnya radiograf.Hal ini jangan sampai oleh
sangat penting untuk memastikan apakah seorang klinisi/interpreter tidak diketahui
gambaran radiagrafi kasus yang dan dianggap sebagai sebuah kelainan
ditangani tersebut sesuatu yang normal atau penyakit.
ataukah patologis 6. Pemeriksaan radiografi dilakukan dengan
b. Pemeriksaan radiografi dengan angulasi mengkuti systematic procedure
(sudut penyinaran) yang berbeda Penggunaan systematic procedure dalam
Pemeriksaan radiografi dengan angulasi interpretasi radiografi gigi dimaksudkan
yang berbeda dimaksudkan untuk agar interpretasi dapat logis, teratur dan
mengidentifikasi lokasi lesi; apakah terarah. Systematic procedure juga
berada lebih ke bukal atau ke dimaksudkan agar tidak ada satupun
palatal/lingual. Pemeriksaan ini juga informasi yang hilang atau terlewatkan
penting untuk memperjelas suatu objek dalam proses interpretasi. Systematic
target yang dengan angulasi standar procedure ini begitu penting karena
sering terjadi superimpose. keakuratan penegakkan diagnosis
c. Perbandingan dengan pemeriksaan radiografi sangat ditentukan oleh
radiografi sebelumnya kemampuan dalam menggunakan
Pemeriksaan radiografi sebelumnya ini systematic procedure.
sangat penting untuk mengetahui
kecepatan perkembangan dan

135
Stomatognatic (J. K. G Unej) Vol. 9 No. 3 2012: 134 - 139

III. Systematic Procedure dalam Interpretasi 9. Adakah lesi tersebut diatas atau dibawah
Radiografi Gigi kanalis madibula?
Dalam rangka untuk mendapatkan
hasil interpretasi yang akurat, hendaknya b. Penilaian Ukuran Lesi
seorang interpreter atau dokter gigi mengikuti Secara konvensional ukuran lesi
prosedur atau langkah-langkah yang diukur dalam 2 cara, yaitu:
sistematis dibawah ini 5,9,10 : 1. Mengukur dimensinya dalam mm/ cm
2. Menggambarkan batas-batasnya dalam
a. Penilaian Lokasi Lesi 2 atau beberapa dimensi (panjangnya,
1. Adakah lesi tersebut terdapat pada lebarnya dsb), misalnya; lesi meluas
maksila atau mandibula atau pada kedua dari........sampai........
rahang?
2. Adakah lesi tersebut pada regio anterior
c. Penilaian Margin Lesi (outline of edge)
atau posterior dari tulang rahang?; dan
pada bagian apa lesi tersebut berada? 1. Apakah tepi lesi tersebut circumscribed
3. Adakah lesi tersebut melewati midline dari (well defined) atau poorly circumscribed
tulang rahang? (ill-defined/ poorly defined)?
2. Apakah tepi lesi tersebut tampak
4. Adakah lesi tersebut unilateral atau
bilateral? corticated(well, moderately,poorly,not) ,
5. Adakah lesi tersebut hanya pada satu sclerotic atau punched-out?
tempat saja / terpusat (focal) atau 3. Apakah tepi lesi tersebut berbentuk
menyebar pada beberapa tempat regular, irregular atau scalloped?
(several site / diffuse)?
6. Adakah lesi tersebut berhubungan
d. Penilaian Bentuk Lesi
dengan permukaan akar gigi?
1. Apakah lesi tersebut berbentuk bulat, oval
7. Adakah lesi tersebut berhubungan apek
atau irregular?
dari gigi (periapikal)?
2. Apakah lesi tersebut monolokuler atau
8. Adakah lesi tersebut berhubungan
multilokuler?; adakah lesi tersebut
dengan mahkota dari gigi yang tidak
menunjukkan pola gambaran
erupsi (Perikoronal)?
honeycomb atau soap bubble ?

A B C D

Gambar 1. Radiograf gigi yang menunjukkan lokasi lesi (A.di periapikal; B.di peikoronal; C. Di
periodontal; D. Didalam rahang yang tidak berhubungan dengan gigi)

A B C

Gambar 2. A. Ilustrasi radiografik ukuran lesi; B. Ilustrasi radiografik lesion margin (outline of edge); B.
Ilustrasi radiografik bentuk dari lesi
Pedoman Interpretasi Radiograf Lesi-Lesi Di Rongga Mulut.. (Supriyadi)

A B C

Gambar 3. Radiograf gigi yang menunjukkan komposisi lesi (A.Radiopak; B.Radiolusen; C. Campuran
radiopak-radiolusen)

e. Penilaian Komposisi Lesi (radiodensity) - Benigna neoplasms dalam tulang biasanya


1. Apakah lesi tersebut radiolusen, radiopak, encapsulated dan menunjukkan
atau capuran radiolusen-radiopak? pembesaran yang lambat (slowly
2. Jika lesi tersebut radiolusen, adakah expansile), mempunyai tepi yang sirkumskrib
unilokuler atau multilokuler?; adakah lesi baik kortikasi maupun sklerotik. Neoplasma
tersebut menunjukkan pola gambaran ini cenderung tumbuh ke sekeliling atau
menekan (displacing) struktur anatomi
honeycomb atau soap bubble ?
terdekat.
3. Jika lesi tersebut radiopak, adakah lesi - Maligna neoplasms menunjukkan invasi dan
tersebut menunjukkan pola gambaran pertumbuhan yang cepat, maka
cotton wool, ground glass, atau orange neoplasma ini mempunyai tepi yang poorly
peel ? sircumscribed, cenderung merusak atau
mengerosi struktur anatomi terdekat.
f. Penilaian Efek Lesi Terhadap Jaringan
Sekitar h. Penilaian Kapan Lesi Muncul (Time
1. Apakah lesi tersebut mendesak Present)
(expanding) ataukah mengerosi Penilaian mengenai kapan lesi
(eroding) tulang kortikal terdekat? Jika tersebut muncul (JIKA MUNGKIN). Hal ini
lesi mengiritasi kortek, adakah ditemukan penting untuk mengenai sifat dari lesi
fraktur yang patologik? tersebut. Lesi yang berkembang lambat
2. Apakah lesi tersebut menginvasi cenderung benigna, tetapi jika pertumbuhan
(invading) kanalis mandibula ? lesi cepat dan agresif biasanya maligna.
3. Apakah lesi tersebut menginvasi Penilaian kapan lesi muncul dapat dalam
(invading) sinus maksilaris ? hitungan hari, minggu atau tahun
4. Apakah lesi tersebut sampai
menyebabkan gigi yang terdekat i. Pertimbangan gambaran radiografi
berpindah (displacing)? jaringan berikut sebagai indikator penting
5. Apakah lesi tersebut mengerosi akar gigi pada interpretasi radiografi kedokteran
? jika mengerosi, apakah polanya reguler gigi
atau irreguler ? 1. Kondisi ruang membrana periodonsium
Perhatikan apakah ada pelebaran
atau penipisan dari ruang membrana
peridonsium dan pada bagian mana
pelebaran atau penipisan tersebut terjadi.
Pelebaran atau penipisan ruang membrana
peridonsium di periapikal gigi menunjukkan
bahwa peradangan telah menembus apikal
gigi namun belum menyebar ke tulang
alveolar. Pada kondisi ini dapat terjadi pada
kondisi gigi yang masih vital atau sudah
nekrosis.

2. Kontinuitas lamina dura


Perhatikan apakah laminan dura
Gambar 4. Ilustrasi radiografik efek lesi pada
yang mengelilingi gigi masih intack atau
jaringan terdekat
sudah terputus di tempat-tempat tertentu.
Terputusnya lamina dura di bagian periapikal
g. Penilaian Potensi Biologik Lesi
gigi menunjukkan bahwa infeksi atau
Adakah lesi menunjukkan bukti
peradangan telah menyebar ke jaringan
radiografik adanya pertumbuhan yang
sekitar gigi dan sumber infeksinya kemungkan
terbatas (benigna neoplasms), ataukah
besar berasal dari pulpa gigi. Sementara
pertumbuhan yang agresif (maligna
kalau lamina dura terputus bukan di
neoplasms) ?
periapikal, kita harus menduga bahwa

137
Stomatognatic (J. K. G Unej) Vol. 9 No. 3 2012: 134 - 139

sumber infeksi bukan dari pulpa gigi. Pada b. Tahap Penentuan Differensial Diagnosis
kondisi ini umumnya vitalitas gigi atau sudah Radiografi Lesi Rongga Mulut
nekrosis, namun apabila lokasi lesi bukan di TAHAP 1
periapikal, kondisi gigi bisa saja masih vital. Khusus apabila data radiograf yang
diinterpretasikan tersebut adalah radiograf
3. Kondisi trabekula tulang sekitar periapikal atau oklusal, maka tentukan
Perhatikan apakah ada terlebih dahulu apakah radiograf tersebut
peningkatan kepadatan atau sebaliknya rahang atas atau rahang bawah melalui ciri-
terjadi pelonggran pada trabekula tulang ciri anatomi normalnya. Selanjutnya tentukan
rahang. Terjadinya kepadatan tulang radiograf tersebut regio kanan atau kiri
(radiopak) menunjukkan adanya respon melalui film orientation. Selanjutnya, secara
osteoblastik terhadap penyakit/kelainan yang sistematis identifikasi gambaran radiografi
terjadi, sedangkan terjadinya pelonggaran tersebut yaitu:
trabekula tulang (radiolusen) menunjukkan 1. Lokasi lesi
adanya respon osteoklastik 2. Ukuran lesi
3. Bentuk dari lesi
j. Pertimbangan pemeriksaan klinis dan 4. Tepi lesi
Subyektif 5. Efeknya pada jaringan terdekat/sekitar
Semua informasi radiografik yang 6. Radiodensity lesi
telah diperoleh akan semakin bermanfaat 7. Potensi biologic lesi
dalam menentukan radiodiagnosis kalau juga 8. Kapan munculnya lesi
dihubungkan dengan hasil pemeriksaan klinis
dan subyektif, seperti: TAHAP 2
1. Vitalitas gigi Putuskan apakah gamabran radiografi
2. Kondisi klinis jaringan rongga mulut tersebut:
3. Symptom neurologis 1. A normal anatomical feature
4. Penyakit sistemik, dan 2. Artefactual, or
5. Data demografi pasien, seperti: usia, 3. Pathological
jenis kelamin, suku/ras dan lain-lain
TAHAP 3
Jika gambaran radiografi tersebut suatu
IV. DIFFERENSIAL DIAGNOSIS RADIOGRAFI LESI keadaan pathological, tentukan lesi tersebut
RONGGA MULUT termasuk dalam katagori penyakit yang
a. Skema Penentuan Differensial Diagnosis mana; apakah:
Radiografi Lesi Rongga mulut 1. Infection localized to apical tissue
Pedoman langah-langkah sebagai 2. Infection spreading whitin the jaw
metode pendekatan dalam menetapkan 3. Traumatic lession
differensial diagnosis dari gambaran 4. Cysts
radiografi lesi rongga mulut, digambarkan 5. Tumours or tumour-like lession
dalam skema sebagai berikut 6: 6. Giant cell lession
7. Fibro-osseus lession
8. Idiopatic lession

Gambar 5. Pedoman langkah-langkah menetapkan diagnosis radiografi lesi rongga mulut


Pedoman Interpretasi Radiograf Lesi-Lesi Di Rongga Mulut.. (Supriyadi)

TAHAP 4 2. Margono G, Radiografi Intra Oral : teknik,


Pertimbangkan penyakit-penyakit prosesing, Interpretasi radiogram,
yang mempunyai gambaran radiografi yang Jakarta: EGC. 1998.
mirip dari masing-masing katagori penyakit
tersebut. 3. Grossman, L. I., Oliet, S., dan Del Rio, C. E.
Ilmu Endodontik dalam Praktik. (Edisi 11).
TAHAP 5 Jakarta : EGC. 1995.
1. Bandingkan gambaran radiografi yang
belum diketahui tersebut dengan tipikal 4. Supriyadi & Fatmawati, D. W. A.
gambaran radiografi masing-masing Keakuratan Dokter Gigi dalam
penyakit. Membaca Radiograf Gigi. Majalah
2. Kemudian buatlah skema yang konstruktif Kedokteran Gigi Edisi Khusus Temu Ilmiah
: diurutkan dari lesi-lesi yang mungkin, Nasional III 6-8 Agustus 2003
sehingga akhirnya akan dapat
ditentukan radographicl differensial 5. Newland J.R, Oral Hard Tissue Diseases; A
diagnosis.Untuk hal ini seorang klinisi Reference Manual for Radiographic
membutuhkan pengetahuan mengenai Diagnosis, Hudson,Ohio:Lexi-Comp Inc.
tipikal gambaran radiografi dari variasi- 2003.
variasi penyakit/lesi yang mungkin.
3. Buatlah The radographicl differensial 6. Whaites, E., Cawson, Essentials of Dental
diagnosis is a lis of disease. Penyakit yang Radiography and Radiology. London:
paling mungkin harus ditempatkan pada Churchill Livingstone. 1992.
urutan pertama, kemudian yang kedua,
dan seterusnya 7. Miles D.A, Van Dis M.L, Jensen C.W,
Ferretti A.B, Radiographic Imaging for
KESIMPULAN dental Auxiliaries. Edisi 2. Philadelphia
etc: W.B Saunders Co. 1993.
Interpretasi radiograf kedokteran gigi
khusunya interpretasi lesi-lesi di rongga mulut 8. Firman RN, Interpretasi Gambaran
seharusnya menggunakan pedoman yang Radiopak pada Rahang dengan Foto
telah ada sehingga akan didapatkan hasil Panoramik dan Periapikal, Bandung:
interpretasi radiograf yang akurat sehingga Bagian Radiologi FKG UNPAD. 2011.
dapat meningkatkan keakuratan diagnosa
penyakit di rongga mulut 9. Supriyadi, dkk. Diktat Kuliah: Diagnosis
Radiografi Kedokteran Gigi. Jember:
DAFTAR PUSTAKA Laboratorium Radiologi Kedokteran Gigi
1. American Dental Association, The use of Universitas Jember. 2009.
Dental radiograph, 2006;137.
10. Langlais R.P, Kasle M.J, Latihan
Membaca foto Rongga Mulut
(Terjemahan). Jakarta: Hipokrates. 1992.

139

Anda mungkin juga menyukai