Anda di halaman 1dari 112

2

Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

RAD-INFO
BUKU PEDOMAN ANGGOTA
PERHIMPUNAN RADIOGRAFER INDONESIA
(PARI)

Didukung oleh :

PERHIMPUNAN RADIOGRAFER INDONESIA (PARI )


PENGURUS DAERAH BALI
TAHUN 2017
EDISI 2.0

pari.or.id
3
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

IDENTITAS PEMILIK

NO. STR :

NAMA :

TEMPAT TANGGAL LAHIR :


ALAMAT ASAL :

NO TELEPON/WA :

LINE ID :

EMAIL AKTIF :

FOTO TERBARU

NAMA :

TANDA TANGAN :

pari.or.id
4
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

KATA PENGANTAR

Setelah menyelesaikan proses belajar di perguruan tinggi, lulusan diploma radiologi akan
mengikuti uji kompetensi lalu menjadi anggota organisasi profesi untuk selanjutnya
keanggotaan dalam organisasi profesi akan dipakai sebagai syarat mengurus Surat Tanda
Registrasi (STR) dan Surat Ijin Kerja Radiologi (SIKR). Agar dapat melakukan pekerjaan
radiologi dalam institusi kesehatan atau fasilitas kesehatan, seorang lulusan diploma
radiologi diwajibkan untuk memiliki STR dan SIKR sebagai syarat administratif seorang
menyandang profesi radiografer.

Untuk dapat membantu lulusan baru dan anggota organisasi profesi, pengurus organisasi
profesi menerbitkan buku saku anggota sebagai panduan menjadi anggota organisasi
profesi sepanjang karirnya dalam dunia radiologi. Diharapkan dengan terbitnya buku saku
panduan menjadi anggota organisasi profesi para lulusan diploma radiologi maupun rekan
sejawat radiografer dapat memperoleh gambaran tentang organisasi profesi dan kehidupan
di dalamnya.

Radiografer atau lulusan diploma radiologi perlu mnegetahui seluruh seluk beluk organisasi
profesi termasuk struktur organiasasi, susunan pengurus, bidang kerja, birokrasi, dan
sarana yang digunakan dalam menjalankan organisasi profesi. Seluruh anggota harus
memahami tata cara, proses birokrasi maupun perangkat kerja yang ada termasuk interaksi
sosial dengan sesama radiografer, pengurus maupun sesepuh yang terdapat dalam
organisasi profesi.

Buku ini disusun oleh organiasasi profesi radiografer, Perhimpunan Radiografer Indonesia
(PARI) Pengurus Daerah (Pengda) Bali sebagai sarana komunikasi dan panduan dalam
melakukan seluruh kehidupan organisasi profesi. Buku ini merupakan cetakan kedua dari
PARI Pengda Bali, setelah cetakan pertama dibuat dan diedarkan pada bulan Oktober 2016.
Disadari bahwa buku awal ini memang jauh dari sempurna, untuk itu diharapkan partisipasi
dari seluruh pihak agar buku ini dapat menemui kesempurnaan dan dapat dipakai
seterusnya sebagai pedoman dalam menjalankan organisasi profesi PARI. Tim penulis
senantiasa membuka wawasan dan selalu siap menerima masukan, pertanyaan, kritik dan
saran. Masukan dapat dikirim melalui email PARI Pengda Bali di pengdaparibali@gmail.com
atau Whtasapp Messanger (WA) ke ketua tim penyusun di 081805358394. Untuk informasi
lainnya dapat diperoleh pada Website PARI : http://pari.or.id. Website PARI Pengda Bali :
http://bali.pari.or.id. Blog PARI Pengda Bali : http://paribali.wordpress.com.

Terima kasih atas seluruh bantuan, dukungan dan perhatian yang telah diberikan dari
berbagai pihak, bapak Sugiyanto SPd.MappSc Ketua PARI dan bapak Edy Susanto SSi. SH.
MHKes, beserta seluruh jajaran pengurus tingkat pusat. Ketua Pengda PARI se-Indonesia
beserta seluruh jajaran pengurus darah. Ketua Pengcab di Kabupaten/Kota seluruh
Indonesia beserta seluruh pengurus cabang. Direktur ATRO Bali, Ketua Yayasan Pendidikan
Usadha Teknik Bali, Direktur RSUP Sanglah Denpasar. Semoga kerja sama dan hubungan
baik yang telah terbina terjalin makin hangat dan erat.

Agustus 2017

Tim Penyusun

pari.or.id
5
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

DAFTAR ISI
IDENTITAS PEMILIK................................................................................................................................3
KATA PENGANTAR ..................................................................................................................................4
SAMBUTAN KETUA UMUM PARI .........................................................................................................6
SAMBUTAN KETUA PARI PENGDA BALI ...........................................................................................7
SEJARAH PENDIDIKAN RADIOGRAFER DAN PARI ..................................................................... 12
SEJARAH ORGANISASI PROFESI PARI ............................................................................................ 17
SEJARAH PARI PENGDA BALI ............................................................................................................ 18
ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN RADIOGRAFER INDONESIA (PARI) ........................... 20
ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN RADIOGRAFER INDONESIA (PARI) ....... 31
HYMNE PARI ........................................................................................................................................... 39
MARS PARI .............................................................................................................................................. 39
SUSUNAN PENGURUS PUSAT (PP) PARI ........................................................................................ 40
PROGRAM KERJA PP PARI PERIODE 2015 2019..................................................................... 42
STRUKTUR ORGANISASI DAN PENGURUS DAERAH BALI ....................................................... 43
PROGRAM KERJA PENGDA BALI ...................................................................................................... 45
KESEKRETARIATAN PARI PENGDA BALI ...................................................................................... 47
SIKR (SURAT IZIN KERJA RADIOGRAFER).................................................................................... 50
SURAT PERMOHONAN REKOMENDASI PARI PENGDA BALI .................................................. 51
BENDAHARA PARI PENGDA BALI .................................................................................................... 55
BIDANG 2 ORGANISASI DAN PELAYANAN RADIOGRAFER ...................................................... 61
BIDANG 3 RISET DAN PUBLIKASI ILMIAH .................................................................................... 62
BIDANG 4 KERJASAMA DAN PENGABDIAN MASYARAKAT ..................................................... 62
BIDANG 5 BIDANG HUKUM DAN ADVOKASI RADIOGRAFER ................................................. 63
BIDANG 6 INVENTARIS, KESEJAHTERAAN DAN USAHA DANA .............................................. 67
BIDANG 7 HUMAS, SISTEM INFORMASI DAN IT .......................................................................... 67
BIDANG 8 KADERISASI, KEPEMUDAAN DAN OLAH RAGA ...................................................... 67
BIDANG 9 AKREDITASI, PERIZINAN, DAN PENJAMINAN MUTU PELAYANAN .................. 68
LAMPIRAN LAMPIRAN ..................................................................................................................... 70

pari.or.id
6
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

SAMBUTAN KETUA UMUM PARI

pari.or.id
7
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

SAMBUTAN KETUA PARI PENGDA BALI

Om Swastyastu,
Assalammualaikum Warahmatulahi Wabarakaatuh,
Salam Sejahtera,

Pertama tama saya mengucapkan selamat kepada seluruh


anggota PARI Pengda Bali karena buku saku pedoman anggota
akhirnya dapat disusun dan diedarkan kepada seluruh anggota,
mengingat banyaknya kegiatan dan padatnya kesibukan rekan rekan
pengurus dan tim penyusun, untuk itu marilah kita bersama - sama
memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa / Ida Sang Hyang Widhi
Wasa atas limpahan rahmat dan anugrah-Nya yang tak terkira, kita keluarga besar PARI
Pengda Bali senantiasa diberi kesehatan, fit dan bugar dalam setiap aktivitas menunaikan
tugas sebagai seorang radiografer.

Kami mengucapkan terima kasih sedalam dalamnya kepada seluruh tim penyusun
dan segenap pengurus PARI Pengda Bali atas segala usaha dan upayanya sehingga buku
saku ini dapat tersusun dan diedarkan kepada seluruh rekan sejawat radiografer. Buku kecil
ini merupakan pegangan seluruh anggota PARI Pengda Bali dalam melakukan aktivitas
organisasi profesi. Selama yang bersangkutan menjadi radiografer, buku saku ini harus
dimiliki, dimengerti dan dijadikan arahan. Diharapkan setelah membaca dan memahami isi
buku ini, sejawat radiografer tidak lagi kebingungan selama mejalankan profesi dan
berkumpul bersama dalam organisasi profesi. Rekan rekan dapat memahami apa
kewajiban selama menjadi anggota dan apa hak seorang anggota dalam organisasi profesi.
Melalui buku ini diharapkan rekan rekan dapat mengembangkan sikap salam, senyum,
sama jika bertemu dengan sesama rekan sejawat baik radiografer sesepuh, senior maupun
junior dan senantiasa menjalin komunikasi efektif terhadap seluruh rekan sejawat
radiografer. Melalui buku ini juga diharapakan agar anggota baru dapat mengamati dan
mengetahui dinamika dalam organisasi profesi utamanya bidang-bidang kerja terkait.

Organisasi profesi adalah wadah para profesional berkumpul, berserikat dan


mengajukan aspirasi maupun pendapat untuk tujuan tertentu. Sudah menjadi sifat dasar
manusia yaitu sebagai mahluk sosial untuk berkumpul dan bekerja sama baik dalam ikatan
formal maupun non formal. Demikian juga para pekerja profesional berkumpul untuk suatu
tujuan tertentu meliputi tujuan internal untuk dirinya sendiri maupun tujuan eksternal
yaitu tujuan bersama maupun lebih jauh lagi yaitu meliputi tujuan sosial kemasyarakatan.
Terdapat 4 syarat agar suatu organisasi dapat berjalan baik, antara lain : (1) Memiliki
anggota, (2) Memiliki Tujuan, (3) Memiliki Aturan dan (4) Memiliki Pemimpin. Dalam
organisasi profesi radiografer yaitu Perhimpunan Radiografer Indonesia (PARI) telah
memiliki semuanya dan sepakat membuat suatu perkumpulan sejak tanggal 21 Oktober
1956, hari pertama saat PARI terbentuk. Anggota PARI telah tertuang dalam anggaran dasar
PARI yaitu terdapat anggota biasa, luar biasa dan anggota kehormatan. Anggota biasa
adalah para radiografer atau mereka yang telah menyelesaikan pendidikan formal dibidang
Radiodiagnostik/ Radioterapi. Anggota luar biasa ialah mereka yang dianggap Pakar di
bidang radiologi, berjasa terhadap perkembangan PARI dan dan bersedia diangkat menjadi
anggota PARI. Anggota Kehormatan ialah mereka yang telah berjasa di bidang Radiologi dan
bersedia diangkat menjadi anggota PARI. Pengangkatan anggota ini telah dijabarkan dengan

pari.or.id
8
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

jelas dalam anggaran rumah tangga PARI. Satu-satunya wadah bagi Radiografer Indonesia
yang berfungsi menjembatani keberadaan dan kepentingan Radiografer dengan melakukan
peran sebagai mediator dan komunikator dan diakui oleh negara adalah PARI. Tujuan PARI
antara lain :(1). Mempererat hubungan kekeluargaan sesama anggota; (2). Meningkatkan
keahlian anggota; (3). Meningkatkan kesejahteraan sosial bagi anggota dan keluarganya;
(4). Membantu pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan terutama dalam bidang
kesehatan melalui pelayanan radiologi.

Aturan organisasi PARI telah tertuang jelas dalam Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga (AD/ART) PARI. Setiap periode 4 tahun PARI aktif mengadakan kongres
nasional untuk memilih pemimpin baru. Untuk itu organisasi PARI merupakan organisasi
yang telah diakui oleh negara dan masyarakat yang merupakan wadah para profesional
dalam bidang radiologi diagnosti dan terapi untuk berkumpul, berserikat dan mengeluarkan
aspirasi atau pendapat, namun tetap dalampembinaan dan pengawasan (1) Pemerintah,
pemerintah daerah, MTKI, MTKP, dan organisasi profesi melakukan pembinaan dan
pengawasan terhadap pelaksanaan Uji Kompetensi, registrasi, dan praktik/pekerjaan
keprofesiannya yang dilakukan Tenaga Kesehatan sesuai dengan bidang tugasnya masing-
masing. (2) Pembinaan dan pengawasan ini diarahkan untuk: (a). meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan yang diberikan Tenaga Kesehatan; (b). melindungi masyarakat atas
tindakan yang dilakukan Tenaga Kesehatan; dan (c). memberikan kepastian hukum bagi
masyarakat dan Tenaga Kesehatan.

Saudara saudara rekan sejawat radiografer yang saya hormati dan banggakan,
marilah kita senantiasa berkumpul dan berbagi ilmu serta pengalaman kepada seluruh
anggota agar tercipta radiografer Indonesia Sejahtera dan Bermartabat dengan senantiasa
mengedepankan asas kebersamaan, transparan dan akuntabel. Bersama, Sejahtera,
Mendunia!

Dalam kesempatan ini, ijinkan saya memaparkan perkembangan organisasi profesi


Perhimpunan Radiografer Indonesia (PARI) Pengurus Daerah Bali. Pada tanggal 29 Mei
2016 PARI Pengda Bali berhasil mengadakan Musyawarah Daerah (Musda) dan memilih
ketua baru yang secara langsung dilantik oleh Ketua Umum PARI. Musda ini adalah Musda
pertama dalam 12 tahun terakhir dinamika organisasi PARI Pengda Bali. Secara bersama
sama, seluruh anggota PARI Pengda Bali berhasil membuat lembaran sejarah baru di
Pengda Bali. Untuk itu dalam kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih kepada Ketua
periode sebelumnya, bapak A. A. Gede Panca Limantara SKM atas seluruh bimbingan,
arahan, dan bantuan selama beliau menjabat sebagai ketua PARI Pengda Bali. Ucapan terima
kasih juga ditujukan untuk seluruh panitia dan anggota yang bersama sama, bahu
membahu, membantu hingga proses pelaksanaan Musda dapat berjalan lancar dan tertib
seperti tujuan kita bersama.

Segera setelah terpilih, dilantik dan diberikan wewenang, ketua Pengda Bali terpilih
kemudian menetapkan sekretariat untuk melakukan tugas tugas keprofesian. Sekretariat
PARI Pengda bali saat ini ada 2 yaitu skeretariat 1 di Kampus ATRO bali dan sekretariat 2 di
instalasi radiologi RSUP Sanglah Denpasar. 2 sekretariat ini bertujuan untuk membantu
anggota dalam mengurus administrasi surat menyurat dalam organisasi PARI Pengda Bali.
Tempat bekerja (sekretariat) telah kami miliki, sebagai sarana publikasi informasi perlu
disusun sebuah kop surat untuk identitas jelas sebuah organisasi, untuk itu ketua
menetapkan kom surat yang pasti untuk seluruh kegiatan organisasi profesi, lengkap

pari.or.id
9
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

dengan seluruh informasi tentang PARI Pengda Bali terdapat dalam kop surat tersebut,
sehingga PARI Pengda Bali dapat dikenal, dicatat, beredar, dan menjadi informasi dalam
masyarakat luas, dalam institusi pemerintahan maupun swasta.

Induk segala organisasi profesi di bawah naungan departemen kesehatan adalah


dinas kesehatan, jika organisasi tersebut berada dalam suatu provinsi maka pembina
organisasi tersebut adalah dinas kesehatan provisi di daerah tersebut, untuk itu PARI
Pengda Bali menyurati kepala dinas kesehatan Provinsi Bali bahwa telah dilaksanakan
Musda dan terdapat susunan pengurus yang baru dalam PARI Pengda Bali. Surat kepada
Dinas Kesehatan tersebut memiliki maksud agar dinamika organisasi dalam PARI Pengda
Bali diketahui oleh pembina (Dinas Kesehatan Provinsi Bali) sehingga dapat dilakukan
penyesuaian, tercatat dan diberikan arahan maupun bimbingan untuk kemajuan organisasi
profesi. Pada tanggal 13 Juni hingga 15 Juni, bidang Pengkajian dan Pengembangan (Jibang)
Tenaga Kesehatan Departemen Kesehatan Propinsi Bali mengundang seluruh organisasi
yang berada dibawah naungan Departemen Kesehatan propinsi Bali untuk mengadakan
pertemuan. PARI saat itu dihadiri oleh ketua yang baru terpilih. Kesempatan tersebut
digunakan oleh ketua untuk memperkenalkan diri dan menjelaskan kepada Kepala Dinas
Kesehatan Propinsi dan Kepala Bidang Jibang Dinas Kesehatan propinsi Bali tentang Musda
yang telah dilaksanakan beserta seluruh dinamika organisasi profesi yang telah
berlangsung. Pertemuan tersebut juga menegaskan kembali tujuan organisasi profesi
sebagai wadah aspirasi dan berkumpul para profesional dalam bidang kesehatan, sebaga
sarana untuk meningkatkan keilmuan dan keterampilan lewat seminar, workshop, loka
karya dan sebagainya, juga membantu pemerintah sebagai monitor dan pencatatan sebaran
tenaga kesehatan dalam lingkungan propinsi Bali.

Dalam Musda PARI 2016 telah diputuskan bahwa selambat-lambatnya dalam tempo
30 hari ketua baru terpilih harus membuat struktur organsasi beserta pengurus untuk kerja
nyata selanjutnya Pengda PARI. Untuk itu ketua segera meyelesaikan kewajiban tersebut
dengan menyusun pengurus baru sejumlah 55 orang pengurus dengan struktur Ketua,
Wakil ketua, Sekretaris, Bendahara dengan 9 Bidang Kerja. Pengurus Pengda Bali kemudia
dilantik bersama sama lewat pembacaan pakta integritas dan penanda tanganan ikrar
bersama yang dibalut dalam acara Pengabdian Masyarakat di Pura Sakenan Pulau Serangan
Denpasar pada tanggal 21 Agustus 2016. Acara tersebut diikuti oleh ratusan radiografer
anggota PARI Pengda Bali dan bersama sama melakukan penanaman bibit mangrove di
sepanjang pantai Pulau Serangan. Dalam acara pelantikan tersebut kami berhasil
menghimpun dana iuran gedung sekretariat pusat sebanyak Rp. 59.000.000,- yang
disumbangkan oleh 118 orang anggota untuk selanjutnya disetorkan kepada Panitia
Pembangunan Gedung Sekretariat PARI Pusat.

Untuk kepengurusan yang telah tersusun, ketua memberi wewenang sepenuhnya


untuk mengatur, membenahi, menyusun tiap bidang kerja maupun masing-masing jabatan
yang diemban. Kepada Penasehat, ketua senantiasa memohon pertimbangan untuk setiap
keputusan dan kegiatan. Para wakil ketua adalah tempat ketua berkoordinasi, meminta
pertimbangan, dan masukan serta mendelegasikan tugas dan wewenang juga mengevaluasi
dan monitoring kegiatan, rencana kerja dan kegiatan. Sekretaris Organisasi mengatur,
mengurus, dan membenahi proses administrasi dan birokrasi dalam dinamika organisasi
profesi seperti kebutuhan anggota dalam keanggotaan organiasi profesi (OP), rekomendasi
OP, mencari STR dan SIKR serta tugas tugas adminsitrasi lainnya. Bendahara memiliki
fungsi sebagai pengatur keuangan organisasi, pencatat dan pelaporan keuangan. Bidang

pari.or.id
10
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

Kerja 1 Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) memiliki tugas menyusun pendidikan dan
pelatihan profesi berkelanjutan (CPT). Bidang 2 Organisasi, Profesi dan Pelayanan
Radiografer (OPP) memiliki tugas membuat database radiografer dalam lingkungan Pengda
Bali, tempat kerja beserta sebaran seluruh anggota serta mengakomodasi pembentukan
organiasi Pengurus Cabang di masing masing kabupaten kota se Bali dibawah koordinasi
Pengda. Bidang 3 Riset dan Publikasi Ilmiah (RBI) memiliki tugas membuat penelitian
tentang radiologi dan publikasi ilmiah yang memuat seluruh tulisan ilmiah anggota Pengda.
Bidang 4 Kerjasama dan Pengabdian Masyarakat bertugas melakukan upaya kerja sama
terhadap OP lain maupun institusi institusi yang dapat meningkatkan kualitas ilmu
radiologi dan dinamika PARI Pengda Bali, serta menyusun kegiatan pengabdian terhadap
peningkatan taraf hidup dan pemberdayaan masyarakat. Bidang 5 Hukum dan Advokasi
Radiografer (HAR) memiliki tanggung jawab menetapkan aturan aturan terkait OP dan
memberikan pertimbangan hukum serta advokasi kepada pengurus beserta seluruh
anggota tentang kegiatan dan birokrasi OP. Bidang 6 Inventaris, Kesejahteraan dan Usaha
Dana (IKU) mempunyai tugas membuat dan menyalurkan atribut organiasi, menyusun
kegiatan suka duka kepada anggota serta mengadakan usaha usaha yang sah dan legal OP
untuk memperoleh dana yang dapat digunakan untuk pergerakan OP. Bidang 7 Humas,
Sistem Informasi dan IT (HIS) memiliki tugas menyusun upaya upaya bidang hubungan
masyarakat, baik secara fisik melalui hardcopy maupun online seperti media sosial serta
membantu seluruh operasional pengurus dalam bidang teknilogi informasi. Bidang 8
Kaderisasi, Kepemudaan dan Olah Raga bertugas menyusun tim olah raga, organiasi latihan
rutin serta tampil dalam undangan terkait olah raga serta kepemudaan maupun membuat
kegiatan kegiatan olah raga dan kepemudaan, termasuk kegiatan kaderisasi anggota dan
kerohanian. Bidang 9 Akreditasi, Perizinan dan penjaminan Mutu Pelayanan mempunyai
tugas menyusun standar pelayanan radiologi tingkat Pengda dan membantu anggota dalam
informasi dan asistensi terkait akreditasi dan perijinan radiologi. Seluruh bidang kerja,
wewenang, tugas dan tanggung jawab masing masing pengurus dan bidang terdapat
dalam lampiran Program Kerja dalam buku ini.

Demikian sambutan ini disampaikan. Selamat menjadi anggota organisasi profesi


PARI, mari maju, sejahtera, bersama sama dengan senantiasa mengedapankan asas
kebersamaa, tranparan dan akuntabel. PARI Pengda bali senantiasa mengayomi, melayani
dan motivasi anggota. Bersama, Sejahtera, Mendunia!

Om Cantih, Cantih, Cantih Om


Wassalamualaiku Warahmatulahi Wabarakaatuh

Denpasar 20 Oktober 2016


Perhimpunan Radiografer Indonesia
Pengurus Daerah Bali
Ketua

I Putu Adi Susanta S.Si.

pari.or.id
11
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

Ketua Umum PARI Bapak H. Sugiyanto SPd. MappSc (MRI) bersama Pengurus PARI Pengda
Bali saat MUSDA 29 Mei 2016 di Hotel Nikki Denpasar.

Ketua PARI Pengda Bali periode sebelumnya bapak A.A.Gede Panca Limantara SKM (kanan)
bersama Ketua PARI Pengda Bali periode 2016 2020 I Putu Adi Susanta S.Si (kiri)

Penyerahan Pataka estafet kepemimpinan PARI Pengda Bali dari dewan Presidium Bapak
Drs. Nyoman Udayana AMR yang juga mantan Ketua PARI Pengda Bali periode 1995 2004

pari.or.id
12
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

Laporan Kegiatan Ketua Pengda Bali di Hong Kong

Ketua Umum PARI, beserta Ketua Pengda PARI Jateng dan Bali menghadiri Konferensi
Radiografer tingkat ASIA dan Australasia ke 21 (AACRT) Hong Kong 23-25 Juni 2017

Selama 3 hari dari tanggal 23 Juni hingga 25 Juni 2017 lalu Ketua Umum Perhimpunan
Radiografer Indonesia (PARI), Bapak Sugiyanto SPd. M.App.Sc bersama Ketua Pengda PARI
Jateng Bapak Edi Susanto S.Si M.H.Kes dan Ketua Pengda PARI Bali I Putu Adi Susanta S.Si
berkesempatan menghadiri konferensi radiografer tingkat Asia dan Australasia, Asia-Australasia
Conference of Radiologic Technologist (AACRT) di Hong Kong. Konferensi ini diadakan
bersamaan dengan simposium radioterapi ke-5, the 5th Asia Radiotheraphy Symposium (ARTS)
dan Konferensi radiografer dan radioterapist ke 3, 3rd Hong Kong Radiographers and Radiation
Therapist Conference (HKRRTC). Acara ini disusun dengan kolaborasi bersama beberapa
organisasi profesi di Hong Kong antara lain, Hong Kong College of Radiographers and Radiation
Therapist (HKCRRT), Hong Kong Radiographers Association (HKRA), dan Hong Kong Association
of Radiation Therapist (HKART).

Tim Dari Indonesia dalam AACRT

Tema konferensi ini adalah "Meeting Challanges in Evolving Profession" yang maknanya kurang
lebih Hadapi Tantangan dalam Perkembangan Profesi. Sebuah topik umum namun memiliki
sejarah yang tinggi dalam sejarah profesi radiografer. Melalui tema ini Panitia penyelenggara
beserta seluruh pembicara dan peserta ingin memanfaatkan kesempatan berharga ini untuk

pari.or.id
13
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

meramalkan tantangan profesi ini kedepan. Selama persiapan dan berlangsungnya acara, panitia
telah menerima lebih dari 100 kiriman paper ilmiah baik oral maupun poster dengan lebih dari
30 pembicaraan profesional Radiografer dan Radiologi Teknolog lokal dan luar negeri.
Adapun pembicara profesional yang menjadi pembicara kunci merupakan pembicara terkemuka
yang memiliki pengaruh serta inspirasi bagi radiografer yang banyak memberikan wawasan
tentang berbagai peran radiografer dan pengembangannya radiografi.

Pembicara kunci pertama adalah Dr. Lilian Leong yang merupakan pencetus dan presiden
pertama dari Hong Kong Collage of Radiologist. Dr Leong juga merupakan presiden perhimpunan
radiology asia dan oceania Pandangan dan pengetahuan Dr Leong telah dikenal oleh kolega dan
sejawat baik lokal maun luar negeri. Kontribusi Dr Leong telah dikenal oleh banyak organisasi
radiologi ternama seperti ACR, ECR, RSNA.

Pembicara kedua adalah Mr Philippe Gerson yang merupakan Wakil Presiden ISRRT untuk
daerah Eropa dan Afrika. Saat ini Mr Gerson bertugas di manajer bagian radiologi di Hospital
Hotel Dieu of Paris. Mr. Gerson banyak memberi kontribusi dalam peningkatkan pelayanan
radiologi di daerah afrika dan memiliki pengalaman yang luar biasa dalam penanganan bencana
sipil, khususnya serangan teroris. Dalam presentasinya Mr Gerson berbagi tentang peran
radiografer dalam situasi bencana sipil dan pengalaman penanggulangan pasca bencana teroris
di Perancis

Pembicara utama ke 3 adalah Mr Kenton Thompson yang merupakan Manajer lapangan Pusat
Kanker terintgrasi di Australia Icon Integrate Cancer Centre of North Lake in Australia. Mr.
Thompson membagi banyak pengalaman dalam pengaturan radioterapi dan pengetahuan
tentang perencanaan dan aplikasi klinisnya.

AACRT ini merupakan bentuk pertemuan ilmiah tingkat Asia dan Australasia dan Internasional
dimana para ahli dan pemangku kepentingan saling bertukar pengetahuan dan kerja sama di
Teknologi Radiologi dan berbagai topik yang berbeda.

Peserta Konferensi ini berasal dari akademisi, lembaga penelitian, organisasi profesi dan tenaga
medis, sentra pelayanan kesehatan dan produsen alat-alat kesehatan. Konferensi ini berisi
ceramah, sidang pleno, lokakarya serta presentasi poster yang efektif merangsang interaksi
antar peserta. Dalam konferensi ini diadakan juga pertemuan anggota AACRT yang dihadiri oleh
president society of radiografer dari masing-masing negara ASIA dan Australasia serta
pertemuan ISRRT yang dihadiri oleh presiden Sciety Of Radiographer seluruh dunia. Fokus
Pertemuan tersebut membahas tentang kebijakan dan arah perkembangan radiologi, diagnostik
dan terapi dari berbagai belahan negara di dunia.

Peserta terlihat antusias memajukan pengetahuan tentang ilmu radiologi, imaging, fisika,
fisiologi, anatomi, patologi, kimia dan ilmu komputer selama pengembangan profesional selama
acara berlangsung. Dalam beberapa topik diskusi, disebutkan bahwa profesi Radiografer saat ini
telah berevolusi ke berbagai spesialisasi seperti Sonographers, Mammographers, MRI Specialis,

pari.or.id
14
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

Spesialis CT, ahli teknologi Nuclear Medicine, Teknik Informatika Pencitraan Medis, Tenaga
kesehatan Spesialis Medis, dan lain-lain. Prestasi tersebut merupakan karya kolaboratif semua
ahli radiografi dan radiologi yang percaya profesionalisme.

Pertemuan AART dan ISRRT yang dihadiri oleh bapak Ketua Umum PARI beserta Presiden Society Of Radiographers
berbagai negara.

Kesimpulan yang dapat dipetik selama acara adalah Teknologi, kualitas, dan kuantitas
merupakan kekuatan pendorong perbaikan industri kesehatan. Radiografer adalah ujung
tombak dari kekuatan pendorong profesi ini kearah kemajuan.

pari.or.id
15
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

SEJARAH PENDIDIKAN RADIOGRAFER DAN PARI

SEJARAH PENDIDIKAN

Perkembangan ilmu radiology dimulai sejak ditemukannya sinar-x oleh Prof William
Conrad Rontgen pada bulan November tahun 1895 dengan demikian disiplin ilmu radiologi
merupakan ilmu yang relatif masih muda dibandingan dengan ilmu-ilmu lainnya khususnya ilmu
kedokteran. Sedangkan di Indonesia radiology baru berkembang pada tahun 1950, dengan
dibukanya bagian radiology di rumah Sakit Dr.Cipto Mangunkusumo yang pada waktu masih
bernama CBZ dan di pimpin oleh Prof. Dr. Vanderplats dan Prof. Knoch radiology dari Belanda,
Bersama-sama dengan beberapa dokter dari Indonesia diantaranya Prof Yohannes, Prof
Siwabessy, Prof H.B.Syahrial Rasyad, dan Prof. Dr. H. Gani Ilyas yang semuanya sudah
almarhum.

Sedangkan tenaga operator pada saat itu direkrut dari tenaga-tenaga perawat senior yang
di latih untuk mengoperasikan pesawat dan atau sumber radiasi lainnya. Didalam
perkembangannya ternyata bahwa ilmu radiology dan teknologi radiologi berkembang sangat
pesat sehingga perlu untuk mendidik tenaga radiografer secara formal.

Pada tahun 1954 pertama kali dibuka pendidikan formal Asisten Rontgen dengan siswa
yang diambil dari lulusan Sekolah Menengah Pertama, pendidikan ini terus berlangsung sampai
tahun 1968 dengan lokasi tempat pendidikan di RS. Cipto Mangunkusumo. Hal ini dirasakan
perlu sehubungan dengan meningkatnya perkembangan ilmu dan teknologi radiology serta
kebutuhan masyarakat pada waktu itu.

Perkembangan ilmu dan teknologi terus berkembang termasuk juga penelitian-penelitian


dalam bidang radiology yang dilaksanakan oleh International Atomatic Energy Assosiation
(IAEA) tentang akibat negative yang di timbulkan oleh radiasi pengion, maka muncullah
rekomendasi-rekomendasi. Salah satu diantaranya adalah pekerja radiasi harus berumur sekurang-
kurangnya 18 tahun. Tahun 1964 terbit pula U.U No 60 Tentang pokok pokok Tenaga Atom
yang juga mengatur tentang pemakaian radiasi sinar x baik yang di gunakan untuk industri
maupun untuk kepentingan pelayanan kesehatan

Indonesia yang telah turut menandatangi Konvensi Internasional tentang pemakaian


tenaga atom untuk kepentingan perdamaian dan kesejahteraan umat harus mengikuti semua
rekomendasi yang di keluarkan oleh Badan Tenaga Atom Internasional.

Maka WHO melalui Departemen kesehatan melakukan persiapan-persiapan untuk


meningkatkan pendidikan formal tenaga kesehatan bidang radiology dengan melakukan kegiatan
seminar yang pada waktu itu disebut Up Grading. Pertemuan yang di biayai oleh WHO dan
pada waktu itu pihak WHO diwakili oleh 2 tenaga ekspert pendidikan tenaga radiographer yaitu
Mr.Gordon Ward berkebangsaan Kanada dan Miss.Spiers yang berkebangsaan Australia.

Dari hasil beberapa kali Up Grading tersusunlah suatu program pendidikan formal
berjenjang setingkat Akademi yang disebut Akademi Penata Rontgen yang didirikan berdasarkan
Surat keputusan Menteri tertanggal 29 Januari Tahun 1970. Struktur dan Tata Laksana Kerja
Organisasi Pendidikan tidak lagi dilaksanakan oleh RS.Dr. Cipto Mangunkusumo tetapi di
laksanakan langsung oleh Sekretariat Jendral Departemen Kesehatan. Kurikulum yang ditetapkan
pada saat itu adalah kurikulum yang diadopsi dari kurikulum pendidikan formal tenaga
Radiografer di Inggris dan kanada yang disesuaikana dengan situasi dan kondisi Negara Indonesia

pari.or.id
16
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

pada saat itu dan tenaga pengajarnya adadlah para profesi tenaga kesehatan diantaranya adalah
Dokter Spesialis radiologi, Dokter Umum, Perawat, Insinyur Elektro, dan tenaga pengajar dari
disiplin ilmu lainnya sesuai dengan kurikulum saat itu.

Untuk menyiapkan tenaga-tenaga pengajar bidang radiologi dengan bantuan WHO telah
dikirim beberapa radiographer senior dari institute pendidikan untuk mengikuti program
pendidikan dosen radiografi ( Teacher Learning ) ke inggris selama 2 (dua) tahun. Dari program
tersebut telah lulus pendidikan dosen radiografi sebanyak 4 orang.

Pada tahun Akademik 1969/1970 Instutusi pendidikan APRO ( Akademik Penata


Rontgen ) membuka hanya membuka program pendidikan Radiodiagnostik, dan pada tahun
berikutnya dibuka program pendidikan Radioterapi sehubungan dengan meningkatnya kebutuhan
dakan pelayanan radioterapi. Program Radioterapi berlangsung terus sampai tahun 1987,
disebabkan karena kebutuhan akan tenaga kerja pelayanan dianggap telah mencukupi. Keadaan
tersebut dikarenakan pengembangan Ilmu dan Teknologi Radioterapi di Indonesia kurang pesat
dibandingkan dengan perkembangan ilmu dan teknologi radiodiagnostik ( hanya ada 4 Rumah
sakit yang menyelenggarakan pelayanan radioterapi ).

Dalam perkembangan dan perjalannya dalam mengemban visis dan missi Akademi Penata
Rontgen telah melakukan revisi kelembagaan dan Program pendidikan yakni menjadi Pendidikan
Ahli Madya Radiodiagnostik dan Radioterapi pada tahun 1987 1995, kemudian menjadi
Akademi Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi yang terakhir dengan Surat Keputusan Menkes
R I Nomor 298 April Tahun 2001 kelembagaanpun berubah menjadi Politeknik.

Kesehatan dengan program pendidikan Diploma III. Teknik Radiodiagostik dan


Radioterapi yang berada pada Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi salah satu jurusan
dari tujuh jurusan dibawah lembaga Politeknik dan Radioterapi Jakarta II.

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN

Sebagai pendidikan formal tenaga kesehatan bidang radiologi Jurusan Teknik


Radiodiagnostik dan radioterapi poltekkes Jakarta II, terus berkembang mengikuti perkembangan
Ilmu dan Teknologi kesehatan yang semakin meningkat. Dengan demikian semakin terasa bahwa
muatan pendidikan yang terinci di dalam Kurikulum baik kurikulum tahun 1997 maupun
kurikulum politeknik kesehatan program pendidikan Diploma III Teknik Radiodiagnostik dan
Radioterapi sudah tidak mungkin lagi memuat ilmu dan teknologi yang berkembang, sehingga
menurut keputusan Kongres Nasional ke XII di Bali tahun 1999 pendidikan formal Diploma III
Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi perlu di tingkatkan menjadi D IV dan atau S 1.

Pembahasan kurikulum dilakukan secara intensif oleh profesi, dosen Jurusan Teknik
Radiodiagnostik dan Radioterapi Jakarta dan Semarang serta instruktur praktek lapangan
beberapa rumah sakit baik dari pemerintah, swasta, BUMN, ABRI dan Polri. Akhirnya pada
tahun 2003 tersusunlah Kurikulum pendidikan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi jenjang D
IV dan Jenjang Strata I.

Program D IV Teknik radiodiagnostik dan Radioterapi telah dibuka pada tahun 2003 pada
Politeknik Kesehatan Semarang yang telah berjalan hampir 42 tahun, sedangkan pendidikan
Strata 1 Teknik Radiologi dan Imejing di buka pada Universitas Brawijaya Malamg Jawa Timur ,

pari.or.id
17
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

Politeknik Kesehatan Jakarta II rencananya akan membuka Program D IV Teknik Radiologi dan
Imejing yang kini masih dalam proses

SEJARAH ORGANISASI PROFESI PARI


Sejarah profesi tentunya akan sejalan dengan sejarah institusi pendidikan dimana profesi
itu dihasilkan, dengan demikian sejarah profesi Radiografer tidak akan terlepas dari sejarag dan
perkembangan Institusi Pendidikan Akademi Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi
Departemen Kesehatan R I.

Tahun 1954 lulusan Sekolah Asisten Radiologi (ASRO) merasa perlu untuk membentuk
suatu wadah sebagai media berkomikasi, dan menyalurkan aspirasi para lulusan, maka
dibentuklah oragnisasi yang bernama IKASARI (Ikatan Asisten Rontgen Indonesia).
Perkembangan ilmu dan teknologi serta kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan bidang
radiology semakin meningkat dan anggota semakin banyak sehingga sehingga dibutuhkan suatu
wadah yang lebih professional, maka pada tahun 1956 dibentuklah organisasi Persatuan Asisten
Rontgen Indonesia yang disingkat PARI.

Tahun 1980 Persatuan Asisten Rontgen mengadakan Kongres yang ke IV di Hotel


ASOKA Jl Moh Husni Thamrin, dalam siding profesi nama tersebut dianggap sudah tidak relevan
lagi, karena anggotanya tidak hanya lulusan ASSRO tetapi juga lulusan dari Akademi Penata
Rontgen yang berjumlah 320 lulusan dari delapan angkatan (angkatan tahun 1972-1980). Secara
aklamasi maka nama organisasi dirubah sedangan singkatan tetap lahirlah organisasi Persatuan
Ahli Radiografi Indonesia yang disingkat PARI.

Tahun 1985 dibuatlah Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Kode Etik Profesi serta
program kerja yang dalam Kongres tahun 1989 ditetapkan menjadi Anggaran dasar dan Anggaran
Rumah Tangga yang resmi dan syah.

Periode kepegurusan organisasi tahun 1990 -1994 menetapkan program kerja priotas yang
harus di laksanakan adalah :
1. Jenjang Pendidikan Formal setingkat D IV dan S 1 walaupun tiadak vertical.
2. Tunjangan Bahaya Radiasi bagai Pekerja radiasi.
3. Jabatan Fungsional Tenaga Radiografer.

Dari hasil kerja pengurus didukung baik secara moril masupun metril, maka 2 prioritas
program kerja dapat terwujud yaitu :
1. Tunjangan Bahaya Radiasi bagi Pekerja Radiasi yang terbit tahun 1997 dalam bentuk Kepres
No. 48 tahun 1997.
2. Pendidikan Jenjang S 1, Kesehatan Masyarakat di Universitas Indonesia.
3. Program Pendidikan Jenjang D IV Fisika Medis di Universitas Diponegoro.
4. Program Pndidikan Jenjang S1 dan S2 Fisika Medis di Universitas Indonesia Jakarta.
5. Program S 1 Radiologi dan Imejing di Universitas Brawijaya Malang.

Dari uraian sejarah perkembangan pendidikan tergambar jelas bahwa Anggota Persatuan
Ahli Radiografi Indonesia mempunyai bermacam-macam tingkat pendidikan lanjutan yang
berbeda, maka pada Kongres ke XIII di Jogyakarta ditetapkan bahwa anggota Persatuan Ahli
Radiografi Indonesia yang disebut Radiografer adalah :
1. Lulusan Asisten Rontgen yaitu lulusan tahun 1950 1969.
2. Lulusan Akademi Penata Rontgen yaitu lulusan tahun 1972 1989

pari.or.id
18
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

3. Lulusan PAM Radiodiagnostik dan Radioterapi, yaitu lulusan tahun 1989 -1992.
4. Lulusan Akademi Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi yaitu lulusan tahun 1992 2001.
5. Lulusan Politeknik Kesehatan yaitu lulusan tahun 2002- sekarang.
6. Radiografer yang telah meningkatkan jenjang pendidikannya baik formal maupun non formal
pada jenjang pendidikan D IV maupu S 1 dibidang disiplin ilmu yang non vertikal maupun
yang vertikal.

Didalam era globalisasi sangat terbuka kesempatan menjadi anggota profesi radiographer
bagi tenaga kesehatan dari luar negeri yang bekerja di Indonesia setelah memenuhi ketentuan dan
persyaratan yang diatur oleh pemerintah.

SEJARAH PARI PENGDA BALI


Oleh : Anak Agung Gede Panca Limantara. SKM

Kehadiran Radiografer di Bali pertama kali ada di Denpasar dan Singaraja (Bapak Gusti Putu
Swastika BSc), kemudian disusul oleh Kabupaten lain seperti Klungkung, Tabanan dan
beberapa kabupaten lainnya. Untuk mewadahinya maka terbentuklah PARI Pengda Bali
yang merupakanPerwakilan Daerah dari PARI Pusat. PARI Pengda Bali mulai aktif kurang
lebih pada tahun 1983, yang dipimpin oleh Bapak Wayan Sukarta(RSUP Sanglah) dibantu
bapak Samsun (RSUD Klungkung). Dimana pada saat itu organisasi PARI memiliki
kepanjangan Persatuan Ahli Radiografi Indonesia. Anggota PARI saat itu jumlahnya masih
dapat dihitung dengan jari. Walaupun dengan anggota yang sedikit tidak menyurutkan
semangat mereka untuk mengadakan pertemuan-pertemuan yang hanya dihadiri sekitar 6-
8 orang. Program kerja utama saat itu adalah terealisasinya Tunjangan Bahaya Radiasi bagi
pekerja radiasi dimana Bapak M.Saleh Mursyid sebagai ketua Pari Pusat. Setelah perjuangan
yang cukup panjang akhirnya Surat Keputusan Tunjangan Bahaya Radiasi turun pada tahun
1994 dan cair pada tahun 1996. Bapak Wayan Sukarta merupakan salah satu tokoh PARI
Pengda Bali yang memiliki komitmen kuat terhadap Profesi Radiografer, bahkan hingga saat
ini beliau masih mengabdikan diri sebagai pendidik di ATRO Bali, guna menghasilkan
penerus yang tangguh, cekatan dan berwawasan.

Setelah era kepemimpinan Bapak Wayan Sukarta, pada tahun 1995 tongkat estafet ketua
PARI Pengda Bali diserahkan ke Bapak Drs Nyoman Udayana AMR (RS Wangaya) dengan
sekretaris Bapak Masdi. Tidak kalah dengan pendahulunya program-program kerja beliau
begitu luar biasa. Salah satunya Pelatihan Petugas Proteksi Radiasi (PPR) yang bekerja sama
dengan Bapeten dan Kanwil (saat ini Dinkes) Propinsi Bali. Dibawah kepemimpinan beliau
pada tahun 1999 PARI Pengda Bali dipercaya sebagai tuan rumah Kongres Nasional PARI

pari.or.id
19
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

Pusat yang dihadiri kurang lebih 600 anggota dari seluruh Indonesia. Kongres diadakan di
Hotel Natur Bali jalan Veteran Denpasar, dibuka oleh Gubernur Bali Bapak Dewa Made
Beratha. Prestasi Bapak Nyoman Udayana hingga kini masih dikenang. Saat ini beliau masih
aktif dikepengurusan Pengda Bali sebagai Dewan Penasehat.

Pada tahun 2004 kembali terjadi pemilihan ketua PARI Pengda Bali yang saat itu diadakan
di RSUP Sanglah Denpasar, secara aklamasi terpilihlah Bapak A.A. Panca Limantara sebagai
Ketua PARI Pengda Bali dibantu oleh Bapak Wirka sebagai sekretaris. Dinamika Profesi
Radiografer semakin berkembang, banyak event-event lokal dan nasional yang
terselenggara di Bali. Seminar dan Workshop sudah bukan menjadi hal yang langka.
Padatahun 2008, PARI bertransformasi menjadi Perhimpunan Radiografer Indonesia.
Program besar yang diusung pada kepemimpinan bapak A.A. Panca Limantara adalah
Penyesuaian Diploma IV ketingkat ahli dan penyesuaian nominal Tunjangan Bahaya Radiasi.
Hingga akhirnya pada tahun 2015 kedua program tersebut sukses terealisasi. Loyalitas
beliau masih ditunjukkan hingga sekarang dengan menjadi Dewan Penasehat PARI Pengda
Bali bersama dengan Bapak Nyoman Udayana dan Bapak Nyoman Diniasa (RSUD Singaraja).

Tahun 20016 merupakan sejarah besar bagi PARI Pengda Bali, karena pada tahun ini
pertama kalinya PARI Pengda Bali menggelar Musyawarah Daerah (Musda) dengan agenda
utama pemilihan ketua periode 2016-2020. Musda dihadiri sekitar 250 lebih anggota.
Setelah melalui proses pemungutan suara yang begitu demokratis akhirnya terpilihlah
Bapak Putu Adi Susanta. Semoga dibawah kepemimpinan beliau PARI Pengda Bali makin
maju, bersatu, sejahtera dan mendunia.

Menilik Sejarah PARI Pengda Bali yang cukup panjang, besar harapan dari tokoh-tokoh PARI
Pengda Bali yang masih aktif kepada para pengurus dan anggota PARI Pengda Bali saat ini,
antara lain ; Apa yang telah dibuat oleh para pendahulu agar bisa dipertahankan dan
dikembang baik secara struktur dan administrasi; Jalankan keputusan dan program kerja
PARI Pusat; Maksimalkan kesempatan yang ada seperti mengadakan seminar, workshop
dan bentuk kegiatan lainnya untuk pengembangan profesi dan berikan pelayanan sebaik-
baiknya bagi anggota. Untuk para calon anggota juga diharapkan mendukung, mengikuti
dan aktif dalam setiap kegiatan PARI Pengda Bali serta melalukan komunikasi yang intens
dengan organisasi Profesi.

Dari kiri ke kanan : Bapak A.A. Gede Panca Limantara SKM, Bapak H. Sugiyanto SPd. MappSc
(MRI), Bapak Drs. I Nyoman Udayana AMR, dan Bapak I Putu Adi Susanta SSi

pari.or.id
20
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

ANGGARAN DASAR
PERHIMPUNAN RADIOGRAFER INDONESIA (PARI)
MUKADIMAH
Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, kami para Radiografer yang tersebar di seluruh pelosok
tanah air Indonesia menyatakan dengan penuh keyakinan dan kesadaran :

1. Bahwa kami merupakan suatu keluarga profesi yang terpencar di seluruh tanah air Indonesia
menganggap perlu membentuk suatu persatuan profesi ;
2. Bahwa kami harus memelihara/memupuk rasa persatuan dan kesatuan dalam bidang profesi
secara terus menerus.

Atas dasar landasan tersebut di atas dan didorong oleh keinginan yang luhur untuk bersama-sama
memajukan ilmu radiografi di Indonesia, kami segenap Radiografer yang menyatakan bersatu
dalam suatu wadah PERHIMPUNAN RADIOGRAFER INDONESIA (PARI) dengan Anggaran
Dasar sebagai berikut :

BAB I
Nama, Waktu dan Tempat Kedudukan

Pasal 1
(1) Organisasi ini bernama Perhimpunan Radiografer Indonesia disingkat menjadi PARI
(2) Perhimpunan Radiografer Indonesia ini didirikan pada tanggal 21-10-1956 (duapuluh satu
Oktober tahun seribu sembilanratus limapuluh enam), untuk waktu yang tidak terbatas ;
(3) Perhimpunan Radiografer Indonesia berkedudukan di dalam wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia dan Organisasi tingkat Pusat berkedudukan di Ibukota Negara

BAB II
Azas dan Kedaulatan

Pasal 2
Perhimpunan Radiografer Indonesia berazaskan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945
berikut perubahan-perubahannya.

Pasal 3
Kedaulatan Perhimpunan Radiografer Indonesia ada di tangan Anggota dan dilaksanakan
sepenuhnya oleh Kongres Nasional (Konas) .

BAB III
Sifat, Legalitas dan Fungsi Organisasi

Pasal 4
Perhimpunan Radiografer Indonesia adalah organisasi yang bersifat;
a. Unitaristik tanpa memandang perbedaan ijazah, tempat kerja, kedudukan, agama, suku,
golongan, gender dan asal-usul.

b. Independen yang berlandaskan pada prinsip kemandirian organisasi dengan mengutamakan


kemitrasejajaran dengan berbagai pihak.

pari.or.id
21
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

c. Non partai politik dan non corporate, bukan merupaakan bagian dari dan tidak berafiliasi
kepada partai politik dan perusahaan tertentu.
d.
Pasal 5
Perhimpunan Radiografer Indonesia adalah satu-satunya Organisasi Profesi Radiografer yang
ditetapkan dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia.

Pasal 6
Perhimpunan Radiografer Indonesia mempunyai fungsi :
a. Sebagai wadah berhimpun Radiografer Indonesia .
b. Menampung, memadukan, menyalurkan dan memperjuangkan aspirasi Radiografer
Indonesia.
c. Membina para Anggota dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan kompetensi
Profesi Radiografer
d. Membantu pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan bidang kesehatan melalui
pelayanan radiologi.

BAB IV
Visi dan Misi

Pasal 7
Perhimpunan Radiografer Indonesia memiliki Visi; Menciptakan peluang kerja, pemerataan,
peningkatan dan pemanfaatan tenaga Radiografer profesional yang diakui secara nasional maupun
internasional. Serta mampu bersaing dalam mendapatkan peluang kerja di pasaran lokal dan
global.

Pasal 8
Perhimpunan Radiografer Indonesia memiliki Misi:
1. Peningkatan mutu dan jenjang pendidikan
2. Mengidentifikasi dan mengkaji peluang kerja
3. Perencanaan desentralisasi dan globalisasi
4. Menyusun strategi peluang kerja
5. Langkah operasional dalam pemanfaatan tenaga
6. Peningkatan pendayagunaan dan pengendalian
7. Menjamin keselamatan dalam hak dan kewajiban
8. Koordinasi dan pembinaan organisasi

BAB V
Tugas Pokok

Pasal 9
a. Untuk mencapai visi dan misi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 dan Pasal 8
Anggaran Dasar ini, Perhimpunan Radiografer Indonesia mempunyai tugas pokok :
b. Meningkatkan motivasi anggota dalam pelayanan radiografi dan imaging, upaya risset /
penelitian serta pengembangan pada pelayanan kesehatann bidang radiologi.
c. Meningkatkan kemampuan dan mutu pelayanan anggota dalam bidang radiografi &
imaging kepada masyarakat luas.

pari.or.id
22
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

d. Mengadakan dan membina hubungan dan kerjasama dengan organisasi nasional dan
internasional yang berkaitan dengan keradiografian imaging, kedokteran dan organisasi
internasional serupa;
e. Mengadakan serta menyelenggarakan program kegiatan melalui pertemuan/ seminar
ilmiah yang bersifat lokal, nasional dan internasional;
f. Memberikan advokasi kepada anggota berkaitan dengan masalah yurisprudensi
g. Mengadakan berbagai kegiatan lain yang dipandang perlu untuk mencapai visi dan misi
organisasi.

BAB VI
Lambang, Panji/ Pataka dan Hymne/Mars

Pasal 10
(1) Perhimpunan Radiografer Indonesia mempunyai Lambang, Panji/ Pataka dan
Hymne/Mars;
(2) Lambang, Panji/ Pataka dan Hymne/Mars sebagaimana ayat (1) diatur lebih lanjut dalam
Anggaran Rumah Tangga.

BAB VII
Keanggotaan

Pasal 11
(1). Keanggotaan Perhimpunan Radiografer Indonesia terdiri atas :
a. Anggota;
b. Anggota luar biasa;
c. Anggota Kehormatan;
(2). Ketentuan tentang Keanggotan diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga.

BAB VIII
Kewajiban dan Hak Anggota
Pasal 12

(1) Setiap Anggota berkewajiban untuk :


a. Menjunjung tinggi nama baik dan kehormatan Organisasi.
b. Memegang teguh Kode Etik Perhimpunan Radiografer Indonesia, Anggaran Dasar,
Anggaran Rumah Tangga, dan Peraturan Organisasi;
c. Mentaati dan menjungjung tinggi keputusan kongres
d. Aktif melaksanakan Program Organisasi;
e. Ikut membela dan memajukan Organisasi.

(2) Setiap anggota Perhimpunan mempunyai hak :


a. Hak memilih dan dipilih (kecuali anggota luar biasa dan anggota kehormatan)
b. Hak mengeluarkan pendapat
c. Hak mendapatkan perlindungan sepanjang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar
(AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART)

(3) Anggota Perhimpunan dapat berhenti dari keanggotaannya, apabila :


a. Meninggal dunia.

pari.or.id
23
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

b. Atas permintaan sendiri dengan mengajukan permohonan secara tertulis ditunjukan


kepada pengurus.
c. Dikeluarkan karena melanggar Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga
(ART)

(4) Ketentuan tentang kewajiban dan hak anggota diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah
Tangga.

BAB IX
Kongres

Pasal 13
(1) Kongres mempunyai kekuasan dan wewenang tertinggi dalam Perhimpunan;
(2) Kongres Perhimpunan diadakan 4 (empat) tahun sekali;
(3) Dalam keadaan istimewa dapat diadakan Kongres Luar Biasa;
(4) Untuk kelancaran pelasanaan keputusankeputusan Kongres dibentuk Badan Perwakilan
yang anggotaanggotanya ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga (ART).

Pasal 14
(1) Pengurus Pusat dan Daerah berhak atau berwenang untuk mengusulkan atau mengadakan
Kongres Luar Biasa untuk setiap keadaan istimewa; dan
(2) Pengurus harus mengusulkan atau mengadakan Kongres Luar Biasa apabila sekurang
kurangnya 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari jumlah anggota Perhimpunan mengajukan
permintaan untuk itu atau karena menurut ketentuan Anggaran Dasar untuk sesuatu hal
diperlukan keputusan dari Kongres Luar Biasa.

Pasal 15

(1) Para anggota perhimpunan harus diberitahukan secara tertulis sekurang kurangnya 14
(empatbelas) hari sebelum kongres dilangsungkan dan diumumkan di harian yang terbit
ditempat kedudukan perhimpunan dan/atau dipapan pengumuman di gedung
perhimpunan;
(2) Pada pemberitahuan tentang suatu konggres harus dicantumkan acara, tempat, tanggal,
dan waktu kongres;
(3) Semua anggota yang mempunyai hak suara dapat mengajukan usulusul untuk
dipertimbangkan oleh rapat tersebut;
(4) Rapat dipimpin oleh Ketua Umum atau Pengawas. Jika Ketua Umum dan/atau Pengawas
tidak hadir, maka anggota-anggota pengurus lainnya yang hadir berhak memilih/menunjuk
dari mereka yang hadir untuk memimpin sebagai ketua Kongres;

Pasal 16

(1) Kongres dinyatakan sah apabila dihadiri oleh sekurangkurangnya lebih dari setengah
bagian dari jumlah anggota Perhimpunan atau lebih dari setengah Pengurus Daerah.

pari.or.id
24
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

(2) Keputusan rapat dapat diambil secara musyawarah untuk mufakat, apabila kata mufakat
tidak tercapai maka keputusan dapat diambil dengan jumlah suara terbanyak dari suara sah
yang dikeluarkan.
(3) Jika yang hadir dalam Kongres tidak mencukupi jumlah (quorum) yang ditetapkan dalam
ayat 1 pasal ini, maka dapat diadakan Kongres yang kedua, paling lambat 14 (empat belas)
hari setelah Kongres yang pertama, dengan ketentuan bahwa Kongres yang kedua ini
tanpa memandang jumlah anggota yang hadir untuk dapat mengambil keputusan
keputusan tentang apa yang diajukan dalam Kongres pertama.
(4) Dalam hal keputusan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai maka keputusan Kongres
dapat dilakukan dengan pemungutan suara terbanyak yang dikeluarkan dalam Kongres;
(5) Dalam kongres untuk masing masing Pengurus Daerah berhak untuk mengeluarkan tiga
suara.
(6) Pemungutan suara dapat dilakukan dengan rahasia dan tertulis, kecuali Kongres
memutuskan lain. Apabila suara setuju dan tidak setuju sama banyaknya maka diadakan
pemungutan suara sekali lagi. Jika suara dalam pemungutan ulang itu masih sama
banyaknya, maka keputusan diambil dengan jalan undian;
(7) Pemungutan suara tentang hal hal lainnya dilakukan secara lisan. Apabila suara yang
setuju dan tidak setuju sama banyaknya maka usul dianggap ditolak.

BAB X
Referedum

Pasal 17
Keputusan menurut Referedum yang dikirim kepada seluruh anggota Perhimpunan
dan disetujui oleh lebih dari separuh bagian anggota Perhimpunan, sedangkan untuk
perubahan Anggaran Dasar dan Pembubaran Perhimpunan harus mendapatkan persetujuan
paling sedikit berturut turut 2/3 ( dua per tiga) dan (tiga per empat) dari jumlah anggota
Perhimpunan atau Pengurus Daerah.

BAB XI
Kepengurusan Organisasi

Pasal 18
(1) Perhimpunan diurus dan dipimpin oleh suatu Pengurus yang dipilih oleh ketua terpilih
hasil kongres, musyawarah daerah maupun musyawarah cabang.
(2) Pengurus terdiri dari :
a. Seorang Ketua;
b. Seorang Sekretaris atau lebih;
c. Seorang Bendahara atau lebih;
d. Seorang atau lebih menjabat lainnya, bila Kongres atau Pengurus menganggap perlu;

BAB XII
Wewenang dan Kewajiban Pengurus

Pasal 19

pari.or.id
25
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

(1). Pengurus Pusat adalah pimpinan tertinggi organisasi, yang selanjutnya diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga;
(2). Pengurus Pusat berwenang :
a. Menetapkan kebijakan organisasi sesuai dengan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah
Tangga, Kode Etik Radiografer Indonesia, Keputusan Kongres Nasional dan Keputusan
Rapat Kerja Nasional;
b. Mentapkan & Mengesahkan susunan dan personalia Pengurus Daerah;
c. Mengembangkan kerjasama, hubungan dengan organisasi kemasyarakatan dan profesi di
dalam dan luar negeri guna meningkatkan fungsi dan peran Perhimpunan Radiografer
Indonesia di lingkungan masyarakat Nasional dan Internasional.
(3). Pengurus Pusat berkewajiban untuk memberikan pertanggungjawaban dalam Kongres
Nasional, yang selanjutnya diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

Pasal 20
(1) Pengurus Pusat, Pengurus Daerah dan Pengurus Cabang dipilih untuk waktu selama 4
(empat) tahun mulai dari S.K. Kongres, Musda dan Muscab.
(2) Pimpinan Pengurus Pusat, Pengurus Daerah dan Pengurus Cabang hanya boleh menjadi
pengurus sebanyak 2 (dua) kali masa jabatan secara berturut-turut.
(3) Wewenang dan kewajiban Pengurus Daerah diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
(4) Wewenang dan kewajiban Pengurus Cabang diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

BAB XIII
Pengawas

Pasal 21
(1) Pengawas adalah organ Perhimpunan yang bertugas melakukan pengawas dan memberI
nasihat kepada Pengurus dalam menjalankan kegiatan Perhimpunan.
(2) Pengawas terdiri dari 1 (satu) orang atau lebih anggota Pengawas.
(3) Dalam hal yang diangkat lebih dari 1 (satu) orang Pengawas, maka 1 (satu) orang
diantaranya dapat dianggkat sebagai Ketua Pengurus.

Pasal 22
(1) Yang dapat diangkat sebagai anggota Pengawas adalah orang perseorang yang mampu
melakukan perbuatan hukum dan tidak dinyatakan bersalah dalam melakukan pengawasan
Perhimpunan yang menyebabkan kerugian bagi Perhimpunan, masyarakat atau Negara
berdasarkan putusan pengadilan, dalam jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak
tanggal putusan tersebut, berkekuatan hukum tetap.
(2) Pengawas diangkat Oleh Kongres untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan dapat diangkat
kembali.
(3) Dalam hal jabatan Pengawas kosong, maka dalam jangka waktu paling lama 30
(tigapuluh) hari sejak terjadinya kekosongan, Pengurus harus menyelenggarakan Kongres,
untuk mengisi kekosongan tersebut.
(4) Dalam hal semua jabatan Pengawas kosong, maka dalam jangka waktu paling lama 30
(tigapuluh) hari sejak terjadinya kekosongan tersebut, Pengurus harus menyelenggarakan
Kongres untuk mengangkat Pengawas baru.
(5) Pengawas berhak mengundurkan diri dari jabatannya, dengan memberitahukan secara
tertulis mengenai maksud tersebut kepada Pengurus paling lambat 30 (tigapuluh) hari
sebelum tanggal pengunduran dirinya.

pari.or.id
26
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

(6) Dalam hal terdapat penggantian Pengawas Perhimpunan, maka dalam jangka waktu paling
lambat 30 (tigapuluh) hari terhitung sejak tanggal dilakukan penggantian Pengawas
Perhimpunan, Pengurus wajib menyampaikan pemberitahuan secara tertulis kepada
Menteri Hukum an Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan Instansi terkait.
(7) Pengwas tidak dapat menerangkan sebagai Pengurus atau melaksanakan kegiatan.

Pasal 23
Jabatan pengawas berakhir apabila :
1. Meninggal dunia;
2. Mengundurkan diri;
3. Bersalah melakukan tindakan pidana berdasarkan putusan pengadilan yang diancam
dengan hukuman penjara paling sedikit 5 (lima) tahun;
4. Diberhentikan berdasarkan keputusan Rapat Kongres;
5. Masa jabatan berakhir.

Pasal 24
(1) Pengawas wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugas
pengawasan untuk kepentingan Perhimpunan.
(2) Ketua Pengwas dan satu anggota Pengawas berwenang bertindak untuk dan atas nama
Pengawas.
(3) Pengawas berwenang :
(1) Memasuki bangunan, halaman, atau tempat lain yang dipergunakan Perhimpunan;
(2) Memeriksa dokumen;
(3) Memeriksa pembukaan dan mencocokannya dengan uang kas; atau
(4) Mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh pengurus;
(5) Member peringatan kepada Pengurus;
(4) Pengawas dapat memberhentikan untuk sementara 1 (satu) tahun orang atau lebih
Pengurus, apabila Pengurus tersebut bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar
dan atau peraturan perundang undangan yang berlaku.
(5) Pemberhentian sementara itu harus diberitahukan secara tertulis kepada yang
bersangkutan disertai alas an.
(6) Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari terhitung sejak pemberhentian sementara itu,
Pengwas diwajibkan untuk melaporkan secara tertulis kepada Pengurus yang lain.
(7) Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari terhitung sejak tanggal laporan diterima oleh
Pengurus maka Pengurus wajib memanggil anggota Pengurus yang bersangkutan
untuk diberi kesempatan membela diri.
(8) Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari terhitung sejak tanggal pembelaan dari
sebagaimana dimaksud dalam ayat (7), Pengurus dengan keputusan Rapat Pengurus
wajib :
a. Mencabut keputusan pemberhentian smentara; atau
b. Memberhentikan anggota Pengurus yang bersangkutan.

(9) Dalam hal Pengurus tidak melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat
(7) dan ayat (8), maka pemberhentian sementara batal demi hukum, dan yang
bersangkutan menjabat kembali jabatannya semua.
(10) Dalam hal seluruh Pengurus diberhentikan sementara, maka untuk sementara
Pengawas wajib mengurus yayasan.

Rapat Pengawas
Pasal 25

pari.or.id
27
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

(1) Rapat Pengawas dapat diadakan setiap waktu bila dianggap perlu atas permintaan
tertulis dari seorang atau lebih Pengawas atau anggota perhimpunan.
(2) Panggilan Rapat Pengawas dilakukan oleh Pengawas yang berhak mewakili
Pengawas.
(3) Panggilan Rapat Pengawas disampaikan kepada setiap Pengawas secara langsung, atau
melalui surat dengan mendapat tanda terima, palng lambat 7 (tujuh) hari sebelum rapat
diadakan, dengan tidak memperhitungkan tanggal panggilan dan tanggal rapat.
(4) Panggilan rapat itu harus mencantumkan tanggal, waktu, tempat dan acara rapat.
(5) Rapat Pengawas diadakan ditempat kedudukan Perhimpunan atau ditempat kegiatan
Perhimpunan.
(6) Rapat Pengawas diadakan ditempat lain dalam wilayah hukum Republik Indonesia
dengan persetujuan seluruh anggota.

Pasal 26
(1) Rapat Pengawas dipimpin oleh Ketua Umum.
(2) Dalam hal Ketua Umum tidak dapat hadir atau berhalangan, maka Rapat Pengawas
akan dipimpin oleh salah satu orang Pengawas yang dipilih oleh dan dari Pengawas
yang hadir.
(3) Satu orang anggota Pengawas hanya diwakili oleh Pengwas lainnya dalam Rapat
Pengawas berdasarkan surat kuasa.
(4) Rapat Pengwas sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila :
a. Dihadiri paling sedikit 2/3 (dua per tiga) dari jumlah Pengawas.
b. Dalam hal korum sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) huruf (a) tidak tercapai,
maka dapat diadakan pemanggilan Rapat Pengawas kedua.
c. Pemanggilan sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (4) huruf (b) harus
dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum rapat diselenggarakan, dengan
tidak memperhitungkan tanggal panggilan dan tanggal rapat.
d. Rapat Pengawas kedua diselenggarakan paling cepat 10 (sepuluh) hari dan paling
lambat 21 (duapuluh satu) hari dari terhitung sejak Rapat Pengawas pertama.
e. Rapat Pengawas kedua adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang
mengikat, apabila dihadiri oleh paling sedikit 1/2 (satu per dua) jumlah Pengawas.

Pasal 27
(1) Keputusan Rapat Pengawas harus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat.
(2) Dalam hal ini keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka
keputusan diambil berdasarkan suara setuju lebih dari 1/2 (satu per dua) jumlah suara
yang sah.
(3) Dalam hal suara setuju dan tidak setuju sama banyaknya, maka usul ditolak.
(4) Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat suara tertutup tanpa
tanda-tangan, sedangkan pemungutan suara mengenai hal hal lain dilakukan secara
terbuka, kecuali Ketua Rapat menentukan lain dan tidak ada keberatan dari yang hadir.
(5) Suara abstain dan suara yang tidak sah tidak dihitung dalam menentukan jumlah suara
yang dikeluarkan.
(6) Setiap Rapat Pengawas dibuat berita acara rapat yang ditandatangani oelh ketua rapat
dan 1 (satu) orang anggota Pengurus lainnya yang ditunjuk oleh rapat sebagai
sekretaris rapat.
(7) Penandatanganan yang dimaksud dalam ayat (6) tidak disyaratkan apabila Berita
Acara Rapat dibuat dengan notaries.
(8) Pengawas dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan Rapat
Pengawas, dengan ketentuan semua Pengawas telah diberitahukan secara tertulis dan

pari.or.id
28
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

semua Pengwas memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis
dengan menandatangani usul tersebut.
(9) Keputusan yang diambil sebagaimana dimaksud dalam ayat (8) mempunyai kekuatan
yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Pengwas.

BAB XIV
Pertemuan/ Forum Organisasi

Pasal 28
(1). Pertemuan/ forum organisasi yang menunjukkan hierarkis kekuatan pengambilan keputusan,
terdiri atas :
a. Kongres Nasional (Konas)
b. Kongres Nasional Luar Biasa (KLB)
c. Rapat Kerja Nasional (Rakernas)
d. Musyawarah Daerah (Musda)
e. Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub)
f. Rapat Kerja Daerah (Rakerda)
g. Musyawarah Cabang (Muscab)
h. Musyawarah Cabang Luar Biasa (Muscablub)
i. Rapat Kerja Cabang (Rakercab)
j. Rapat Pengurus

(2). Ketentuan tentang Kongres, musyawarah, dan pertemuan organisasi lainnya diatur
lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga.

BAB XIII
Kuorum dan Pengambilan Keputusan

Pasal 29
(1). Kongres, Musyawarah dan pertemuan organisasi lainnya yang mengambil keputusan
sebagaimana tersebut dalam Pasal 18 Anggaran Dasar ini adalah sah apabila dihadiri oleh
lebih dari setengah (1/2) jumlah peserta, yang selanjutnya diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga.
(2). Pengambilan Keputusan pada dasarnya diusahakan sejauh mungkin secara musyawarah
untuk mufakat dan apabila hal ini tidak mungkin, maka keputusan diambil berdasarkan suara
terbanyak.
(3). Dalam hal Kongres atau Musyawarah mengambil keputusan tentang pemilihan Pimpinan,
sekurang-kurangnya dua pertiga (2/3) dari jumlah peserta harus hadir.
(4). Dalam hal Kongres mengambil Keputusan tentang Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga :
a. Sekurang-kurangnya dua pertiga (2/3) jumlah peserta harus hadir.
b. Putusan adalah sah apabila diambil persetujuan sekurang-kurangnya dua pertiga
(2/3) dari jumlah peserta yang hadir.
(5) Peserta Kongres, Musyawarah dan pertemuan Organisasi lainnya, akan diatur lebih lanjut
dalam Anggaran Rumah Tangga.

BAB XIV
Hubungan dengan Organisasi Kemasyarakatan

Pasal 30

pari.or.id
29
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

(1). Perhimpunan Radiografer Indonesia menjalin hubungan dengan Organisasi Sosial,


Kemasyarakatan, Profesi dan fungsional baik didalam maupun diluar negeri dalam
rangka mencapai tujuan Perhimpunan Radiografer Indonesia
(2). Hubungan Perhimpunan Radiografer Indonesia dengan Organisasi dimaksud dalam ayat (1)
dan (2) Pasal ini diatur dalam Peraturan Organisasi.

BAB XV
Naskah Azasi

Pasal 31
Perhimpunan Radiografer Indonesia mempunyai naskah-naskah azasi organisasi, yaitu :
1. Anggaran Dasar (AD).
2. Anggaran Rumah Tangga (ART).
3. Kode Etik Profesi Radiografer Indonesia
4. Peraturan Organisasi
5. Standar Kompetensi Profesi

BAB XVI
HARTA BENDA

Pasal 32
(1) Perhimpunan mempunyai kekayaan awal yang berasal dari kekayaan yang telah dipisahkan
dari kekayaan pribadi pendiri yaitu berupa uang tunai sejumlah Rp. 30.000.000,- (tigapuluh
juta rupiah)
(2) Selain kekayaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) kekayaan Perhimpunan dapat juga
diperoleh dari :
a. Uang iuran;
b. Uang pangkal;
c. Sumbangan atau bantuan yang tidak mengikat;
d. Wakaf;
e. Hibah;
f. Hibah wasiat;
g. Penghasilan usaha lain yang sah dan tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar
Perhimpunan atau peraturan perundang undangan yang berlaku.
(3) Semua kekayaan perhimpunan harus dipergunakan untuk mencapai maksud dan tujuan
perhimpunan.
(4) Harta benda yang dimiliki organisasi dikelola dan dipertanggung jawabkan oleh Pengurus
organisasi.

BAB XVII
Pembubaran

Pasal 33
(1) Perhimpunan hanya dapat dibubarkan atau usul Kongres bersama Pengurus Pusat dan
Penasehat (bila diangkat) atau atas usul secara tertulis yang disertai alasan alasannya dari
sedikitnya separuh bagian dari jumlah anggota dan atau Pengurus Daerah Perhimpunan
kepada Pengurus Pusat;

pari.or.id
30
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

(2) Menyimpang dari ketentuan pasal 10 ayat 1 dan 3 akta ini, keputusan tentang pembubaran
Perhmpunan hanya dapat diambil dengan sah oleh kongres yang diadakan untuk keperluan
tersebut dan dihadiri oleh sedikitnya 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah anggota dan atau
Pengurus Daerah Perhimpunan sedangkan keputusannya dapat diambil dengan jalan
musyawarah dan mufakat, dengan ketentuannya dapat diambil dengan jalan musyawarah dan
mufakat, dengan ketentuan apabila Kongres memutuskan untuk diadakannya pemungutan
suara maka keputusannya harus disetujui oleh sekurang kurangnya 3/4 (tiga per empat) dari
jumlah suara yang dikeluarkan dengan sah;
(3) Jika dalam Kongres tersebut jumlah anggota dan atau Pengurus Daerah yang hadir tidak
mencapai jumlah atauquorum yang ditetapkan dalam ayat 2 pasal ini, maka dapat diadakan
Kongres yang kedua paling lambat 14 (empatbelas) hari setelah Kongres pertama, dalam
Kongres mana dapat diambil keputusan yang sah, asal saja disetujui oleh sekurang
kurangnya 3/4 (tiga per empat) jumlah suara yang dikeluarkan dengan sah;
(4) Apabila dalam Kongres yang dimaksudkan dalam ayat 3 pasal ini yang hadir juga tidak
mencapai jumlah atau quorum menurut ketentuan ayat tersebut, maka pembubaran
Perhimpunan diputuskan dengan jalan referendum sebagaimana dimaksud dalam pasal 11
akta ini.
(5) Dalam Kongres mengenai pembubaran menurut paal ini diputuskan pula suatu Perhimpunan
yang sama tujuannya atau suatu badan yang bersetujuan social, kepada siapa kekayaan
Perhimpunan yang masih ada setelah semua hutang telah dibayar akan diserahkan.

Pasal 34
Apabila Perhimpunan dibubarkan, maka Pengurus berkewajiban untuk melakukan
likuidasinya, kecuali bila Kongres menentukan lain.

BAB XVIII
Cara Pengubahan Kekayaan Sisa Likuidasi

Pasal 35
(1) Kekayaan sisa hasil likuidasi diserahkan kepada Perhimpunan yang mempunyai maksud dan
tujuan yang sama dengan Perhimpunan yang bubar.
(2) Kekayaan sisa hasil likuidasi sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dapat diserahkan kepada
badan hukum lain yang melakukan kegiatan yang sama dengan Perhimpunan yang bubar,
apabila hal tersebut diatur dalam undang ndang yang berlaku bagi badan hukum tersebut;
(3) Dalam hal kekayaan sisa hasil likuidasi tidak diserahkan kepada Perhimpunan lain atau
kepada badan hukum lain sebagai mana yang dimaksud dengan ayat 1 dan ayat 2, kekayaan
tersebut diserahkan kepada Negara dan penggunaannya dilakukan sesuai dengan maksud dan
tujuan Perhimpunan yang bubar.

BAB XIX
Anggaran Rumah Tangga

Pasal 36
(1) Anggaran rumah tangga ditetatpkan dan diubah oleh konggres;
(2) Anggaran rumah tangga memuat ketentuan ketentuan yang menurut anggaran dasar harus
diatur dalam anggaran dasar rumah tangga dan ketentuan ketentuan mengenai hal hal yang
lain yang diangga perlu oleh konggres;
(3) Anggaran rumah tangga dan peraturan peraturan lain pengurus tidak boleh memuat
ketentuan ketentuan yang bertentangan dengan anggaran dasar ini.

pari.or.id
31
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

BAB XX
PENUTUP
Pasal 37
(1) Hal-hal yang belum ditetapkan dalam Anggaran Dasar ini diatur lebih lanjut
dalam Anggaran Rumah Tangga serta Peraturan Organisasi.
(2) Anggaran Dasar ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

ANGGARAN RUMAH TANGGA


PERHIMPUNAN RADIOGRAFER INDONESIA (PARI)

BAB I
LAMBANG, PANJI/PATAKA, HYMNE / MARS DAN ATRIBUT

Pasal 1

(1) Lambang Perhimpunan Radiografer Indonesia adalah tabung sinar x diatas Dua tangan yang
terbuka, menyangga dengan warna biru dan diatasnya terdapat tulisan, PERHIMPUNAN
RADIOGRAFER INDONESIA.

(2) Makna dan warna lambang Perhimpunan Radiografer Indonesia adalah sebagai berikut :
a. Tulisan Tebal PARI berwarna hitam mengandung makna Anggota PARI selalu siap tampil
walaupun penuh resiko sebagai bentuk pengabdian
b. Dua tangan membuka, menyangga dengan warna biru mengandung warna bahwa PARI
berwatak sabar, mengayomi dan melayani dengan penuh dedikasi dan professional
c. Tulisan PERHIMPUNAN RRADIOGRAFER INDONESIA dengan lengkung dengan
warna hitam mengandung makna bahwa anggota PARI dengan gagah berani selalu
mendahulukan persatuan dan kekeluargaan dalam segala perbedaan yang ada
d. Bentuk perisai/kipas dan setengah lingkaran warna biru mengandung makna teknologi
Radiologi

pari.or.id
32
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

e. Tiga garis lurus dari suatu titik dengan warna hitam mengandung makna cakupan
kemampuan bidang ilmu Radiologi yang dimiliki oleh anggota PARI, yaitu
Radiodiagnostik, Radioterapi dan Teknologi Imejing (Imejing non Radiasi)
f. Palang empat dengan warna hijau mengandung makna pelayanan Bidang Kesehatan

Pasal 2
(1) Perhimpunan Radiografer Indonesia memiliki Panji/ Pataka PARI berukuran panjang 105
cm dan lebar 90 cm berbentuk segi lima dengan warna dasar putih, tertuang lambang
PARI ditengahnya dan Tulisan Pengurus Pusat/Pengurus Daerah / pengurus cabang
(2) Panji/ Pataka adalah alat yang memanifestasikan kesatuan organisasi dan kebanggaan
Radiografer Indonesia.
(3) Panji/pataka PARI terdapat dipengurus Pusat PARI, Pengurus Daerah PARI, dan jika
memungkinkan Pengurus cabang PARI
(4) Panji/pataka PARI dimanfaatkan/dipergunakan pada acara keprofesian baik didalam
maupun lintas sector
(5) Panji /pataka PARI Pengurus Pusat PARI dan Pengurus Daerah PARI harus disertakan
dalam acara Kongres Nasional PARI secara bersama-sama

Pasal 3
(1) Perhimpunan Radiografer Indonesia mempunyai hymne & Mars yang ditetapkan dalam
Kongres Nasional . Perhimpunan Radiografer Indonesia tahun . di .
(2) Mars dan Hymne PARI wajib dikumandangkan pada acara/ kegiatan yang diadakan oleh
PARI.
(3) Mars dan Hymne PARI Wajib dihayati maknanya dan dapat dinyanyikan oleh setiap
anggota PARI
Pasal 4
(1) Perhimpunan Radiografer Indonesia mempunyai Seragam/jas PARI dengan bentuk
standar jas dengan lambang PARI den warna jas adalah biru muda jenis Bellini Ladies
High Class

pari.or.id
33
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

(2) Seragam/jas PARI Wajib dikenakan pada acara/kegiatan yang diadakan oleh PARI

BAB II
KEANGGOTAAN

Pasal 5
(1) Anggota Perhimpunan Radiografer Indonesia adalah Radiografer warga negara
Republik Indonesia, Berijazah ASRO/ APRO/ ATRO/ PAMRAD/ PROGRAM STUDI
DIPLOMA III RADIOLOGI/POLTEKKES JURUSAN TEKNIK RADIODIAGNOSTIK
DAN RADOTERAPI baik lulusan dalam maupun luar negeri yang ijazahnya diakui oleh
Departemen Kesehatan dengan cara mengajukan permintaan menjadi anggota serta
memenuhi syarat yang ditentukan dalam Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan
organisasi.
(2) Anggota luar biasa Perhimpunan Radiografer Indonesia adalah Radiografer Warga
Negara Asing yang diangkat oleh Pengurus Pusat Perhimpunan Radiografer Indonesia
karena berjasa dalam perkembangan IPTEK radiologi di Indonesia.
(3) Anggota kehormatan Perhimpunan Radiografer Indonesia adalah warga negara
Indonesia bukan Radiografer, yang diangkat oleh Pengurus Pusat Perhimpunan
Radiografer Indonesia karena berjasa dalam perkembangan IPTEK radiologi di Indonesia

Pasal 6
(1) Yang dapat diterima menjadi Anggota harus memenuhi ketentuan-ketentuan sebagai
berikut :
a. Mengajukan permohonan menjadi Anggota atau Perhimpunan Radiografer Indonesia.
b. Menerima Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Kode Etik Radiografer
c. Indonesia, serta Program Umum dan peraturan-peraturan Organisasi
d. Sanggup aktif mengikuti kegiatan yang ditetapkan oleh Organisasi.
e. Menyatakan diri untuk menjadi anggota dengan mengisi formulir keanggotaan
f. Ditetapkan dan disahkan oleh pengurus dengan keputusan yang berlaku melalui kartu
tanda anggota

(2) Anggota Luar Biasa dan Anggota Kehormatan ditetapkan dan disahkan oleh
Pengurus Pusat sesuai usulan Pengurus Daerah dan atau Majelis Pembina Radiografer
Pusat.

BAB III
KEWAJIBAN DAN HAK ANGGOTA

Pasal 7
(1) Setiap Anggota, Anggota Luar Biasa, dan Anggota Kehormatan berkewajiban untuk
menjaga dan membela nama baik organisasi
(2) Setiap Anggota berkewajiban untuk :
a. Membayar uang pangkal dan iuran
b. Menghayati dan mengamalkan kode etik profesi Radiografer Indonesia
c. Mentaati keputusan kongres nasional dan keputusan-keputusan organisasi lainnya
d. Memperteguh rasa kekeluargaan sesama Radiografer
e. Mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh organisasi

Pasal 8
Setiap Anggota, Anggota Luar Biasa, dan Anggota Kehormatan berhak :

pari.or.id
34
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

a. Memperoleh perlakuan yang sama dari organisasi


b. Mengemukakan usul, pendapat, saran-saran baik secara lisan maupun tulisan
c. Memilih dan dipilih (kecuali anggota kehormatan) dalam pemilihan kepengurusan PARI
d. Memperoleh perlindungan dan pembelaan sesuai dengan peraturan yang berlaku
e. Mengikuti secara efektif kegiatan peningkatan pengetahuan dan ilmiah serta
pengembangan SDM Radiografer yang diadakan oleh PARI

Pasal 9
(1) Setiap Anggota mempunyai :
a. Hak bicara dan hak suara dalam rapat anggota;
b. Hak memilih dan hak dipilih;
c. Hak membela diri;

(2) Setiap Anggota luar biasa, dan Anggota Kehormatan mempunyai :


a. Hak bicara;
b. Hak membela diri.
BAB IV
PENGHENTIAN KEANGGOTAAN

Pasal 10
(1) Anggota Perhimpunan dapat berhenti dari keanggotaannya, apabila :
a. Meninggal dunia.
b. Atas permintaan sendiri dengan mengajukan permohonan secara tertulis ditunjukan
kepada Pengurus.
c. Diberhentikan karena melanggar Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga
(ART)

(2) Tatacara penghentian keanggotaan diatur dalam Peraturan Organisasi.

BAB V
PEMBELAAN ANGGOTA

Pasal 11
(1) Untuk melakukan pembelaan anggota dibentuk Tim Advokasi.
(2) Ketentuan tentang Tim Advokasi diatur lebih lanjut dalam Peraturan Organisasi

BAB VI
KOMPOSISI DAN PEMILIHAN PENGURUS

Pasal 12
(1) Susunan Pengurus Pusat PARI terdiri dari :
a. Majelis Pembina
b. Majelis Disiplin
c. Dewan Pengawas
d. Ketua Umum
e. Wakil Ketua Umum
f. Sekretaris Jenderal
g. Wakil Sekretaris Jenderal
h. Bendahara
i. Wakil Bendahara

pari.or.id
35
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

j. Ketua-ketua Bidang;
Ketua Bidang Organisasi dan Profesi
Ketua Bidang Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan
Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri
Ketua Bidang Kesejahteraan dan Advokasi

(2) Susunan Pengurus Daerah PARI


a. Susunan Pengurus Daerah PARI dibentuk sesuai dengan kebutuhan setempat tetapi
sedapat mungkin berpedoman kepada Pengurus Pusat PARI
b. Pembentukan Pengurus Daerah PARI baru dapat dilakukan bila jumlah anggota telah
mencapai 5 orang anggota dalam wilayah tersebut
c. Bagi Daerah yang belum memenuhi persyaratan membentuk pengurus kepengurusan
bergabung dengan daerah terdeka

(3) Susunan Pengurus Cabang PARI


a. Disesuaikan dengan kebutuhan cabang tetapi sedapat mungkin berpedoman kepada
pengurus Daerah PARI
b. Bagi cabang yang belum memenuhi persyaratan membentuk cabang karena jumlah
anggotanya terbatas sebaiknya tidak dibentuk dahulu
c. Pembentukan Cabang PARI minimal mempunyai 3 orang anggota di wilayahnya

Pasal 13
(1) Pemilihan pengurus dilakukan secara demokratis dan dalam suasana kekeluargaan
(2) Tata cara pemilihan adalah sebagai berikut :
a. Pemilihan ketua Umum dilaksanakan dengan langsung, umum, bebas dan rahasia
b. Pemilihan dilakukan dengan bertahap :
Tahap Pencalonan oleh Pengda melalui Komisi Bidang Organisasi
Tahap Pemilihan oleh Perwakilan Pengda dengan masing-masing Pengda memiliki
3 suara.
Ketua Umum dianggap sah apabila didukung oleh suara terbanyak
Kriteria calon Ketua Umum/Formatur;
1. Berjiwa Pancasila sejati
2. Tidak sedang dalam menghadapi masalah hukum positif
3. Loyalitas penghayatan dan pengabdian yang tinggi terhadap garis perjuangan
PARI
4. Memiliki nilai ilmu pengetahuan yang tinggi khususnya bidang radiologi
5. Jujur, bertanggung jawab, berbudi luhur, dan dapat dipercaya
6. Apabila terdapat suara yang sama antara calon Ketua Umum / Formatur, maka
diadakan pemilihan kembali sampai selesai

Pasal 14
(1) Pengangkatan, penggantian dan pemberhentian Ketua Umum dilaksanakan secara
langsung dalam kongres;

pari.or.id
36
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

(2) Apabila Ketua Umum berhalangan tetap maka Wakil-wakil Ketua Umum memilih dan
menetapkan Wakil Ketua Umum menjadi pejabat Ketua Umum sampai selesai masa
baktinya;
(3) Tatacara pengangkatan, penggantian dan pemberhentian Personalia lainnya, diatur
dalam Peraturan Organisasi.

Pasal 15
(1) Pengangkatan, Penggantian dan Penghentian Ketua Pengurus Daerah dan Ketua
Pengurus Cabang dilaksanakan dalam Musyawarah daerah/Cabang secara langsung.
(2) Apabila Ketua Pengda / Pengcab berhenti atau diberhentikan sebelum habis masa
baktinya maka akan diselenggarakan Musyawarah Luar Biasa untuk memilih Ketua
pengganti.
(3) Tatacara pengangkatan, penggantian dan pemberhentian Personalia lainnya diatur
dalam Peraturan Organisasi.

BAB VII
TUGAS, WEWENANG DAN KEWAJIBAN PENGURUS
Pasal 16
(1) Pengurus Pusat PARI :
a. Pengurus Pusat menyusun dan menetapkan kebijakan pelaksanaan kegiatan organisasi
secara nasional berdasarkan AD & ART dan keputusan-keputusan Kongres dan harus
diselesaikan sebelum Kongres Berikutnya agar dapat dijadikan pedoman bagi
pengurus daerah dalam menjalankan tugas sehari-hari ;
b. Membina dan mengembangkan adanya hubungan kerja sama yang baik diantara
instansi-instansi pemerintahan khususnya Dep.Kes dan lembaga-lembaga lainnya baik
di dalam maupun di luar negeri ;
c. Menyelenggarakan administrasi dan dokumentasi yang baik ditingkat pusat sebagai
penunjang bagi kelancaran pelaksanaan organisasi dan jaminan kontinuitas kegiatan
organisasi oleh pengurus berikutnya di masa yang akan datang ;
d. Mengadakan latihan-latihan keterampilan, seminar, lokakarya dan lain-lain, dalam
rangka meningkatkan keterampilan anggotanya
e. Mensyahkan pembentukan Pengurus Daerah dan melantik Pengurus Daerah yang
bersangkutan
f. Mengadakan pembukuan dengan metode akutansi yang lazim
Mengeluarkan kartu tanda anggota, lencana untuk semua anggota
g. Mengeluarkan formulir Pendaftaran Anggota, Buku AD & ART serta surat
pengesahan pengurus Daerah PARI (SK Kepengurusan Daerah PARI)
h. Menyelenggarakan Kongres PARI sesuai AD & ART dan mensyahkan pembentukan
panitia kongres
i. Mempertanggung jawabkan semua kegiatan yang telah dilakukan kepada kongres
j. Melaksanakan pemecahan masalah organisasi yang tidak dapat diselesaikan oleh
pengurus daerah
k. Untuk memajukan Ilmu Radiografi di Indonesia dan mensejahterakan para anggotanya
Pengurus Pusat PARI membentuk suatu Yayasan
l. Susunan pengurus yayasan ditentukan dalam suatu ketentuan khusus untuk itu

(2) Pengurus Daerah PARI :


a. Pengurus Daerah PARI mengurus dan mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan di
Cabang berdasarkan kebijaksanaan yang telah digariskan oleh pengurus pusat, AD &
ART dan sesuai dengan kondisi didaerah setempat

pari.or.id
37
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

b. Membina dan mengembangkan hubungan kerja sama dengan instansi-instansi


Pemerintahan Daerah/Wilayah dan lembaga-lembaga lainnya di daerah setempat
c. Menyelenggarakan administrasi dan dokumentasi yang baik di pengurus daerah
sebagai penunjang bagi kelancaran pelaksanaan organisasi di daerah
d. Menyelenggarakan Musyawarah Daerah
e. Melaporkan semua kegiatan-kegiatan Daerah serta kegiatan-kegiatan lain kepada
pengurus Pusat secara berkala
f. Menyelenggarakan pembukuan keuangan dengan metode akutansi yang lazim
g. Mengarahkan Pengurus Cabang PARI

(3) Pengurus Cabang PARI:


a. Menyelenggarakan kegiatan di tingkat cabang
b. Melaporkan semua kegatan ke Pengurus Daerah secara berkala

BAB VIII
KEUANGAN
Pasal 17
(1) Keuangan organisasi PARI diperoleh dari :
a. Uang pangkal calon anggota
b. Iuran wajib anggota
c. Dana sumbangan yang tidak mengikat organisasi
d. Usaha-usaha/hasil-hasil organisasi yang sah

(2) Besarnya uang pangkat dan iuaran wajib ditentukan sebagai berikut
a. Uang pangkal Rp. 20.000,- (dua puluh ribu rupiah)
b. Iuran wajib Rp. 10.000,-/bulan (lima ribu rupiah/bulan)

Pasal 18
Penggunaan uang organisasi PARI diatur sebagai berikut :
a. 25 % untuk keperluan Pengurus Pusat disetorkan maksimal 2 kali dalam setahun
b. 75 % untuk keperluan Pengurus Daerah (termasuk keperluan pengurus Cabang)

Pasal 19
Bagi anggota-anggota di daerah yang belum terbentuk Pengurus Daerah sebagaimana dimaksud
dalam pasal 16 ayat (2) ART ini, uang pangkal dan iuran wajibnya disetorkan ke daerah terdekat
sesuai dengan Pasal 16 ayat (2) ART ini.

BAB VII
KETENTUAN PERALIHAN DAN PENUTUP
Pasal 20
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur oleh Pengurus Pusat
dalam aturan tambahan

Pasal 21

pari.or.id
38
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak tanggal ditetapkan :


Dalam Kongres Nasional XII1 Perhimpunan Radiografer Indonesia di Surabaya pada tanggal 13-
15 Nopember 2015.

NOTE
Dimasukan dlm BAB Pengurus

(3) Anggota Pengurus diangkat dan diberhentikan oleh Kongres, sedangkan dalam tingkatannya :
a. Pengurus Pusat Perhimpunan dipilih dan disyahkan melalui Kongres Nasional
Perhimpunan dan dilantik oleh Presidium Sidang.
b. Pengurus Daerah Perhimpunan dipilih dan disyahkan melalui Musyawarah Daerah, serta
dikukuhkan dan dilantik oleh Pengurus Pusat Perhimpunan.
c. Pengurus cabang Perhimpunan dipilih dan disyahkan melalui Musyawarah Cabang serta
dilantik dan dikukuhkan oleh Pengurus Daerah Perhimpunan.
d. Jabatan Ketua Umum, Sekretaris Umum dan Bendahara Umum hanya boleh
dijabat selama 2 (dua) periode kepengurusan
e. Apabila terjadi lowongan jabatan dalam anggota Pengurus Pusat yang perlu segera diisi
dan tidak dapat ditangguhkan sampai diadakannya Kongres yang dimaksud dalam ayat 3
pasal ini, maka Pengurus Pusat berhak atau berwenang untuk mengisi lowongan itu dan
disyahkan oleh Rapat Pengurus Pusat;

Pasal 19
(1) Pengurus mewakili Perhimpunan ini di dalam dan diluar Pengadilan/Hukum berhak atau
berwenang untuk melakukan segala tindakan baik yang mengenai pengurus maupun yang
mengenai hak milik, terkecuali untuk meminjam atau meminjamkan uang,
melepaskan/mengalihkan hak milik atas barang barang tak gerak dan/atau
mempertanggungkan kekayaan Perhimpunan, mengingat Perhimpunan sebagai penjamin,
Pengurus berkewajiban untuk meminta persetujuan dari Kongres;
(2) Ketua dapat mewakili Perhimpunan tanpa atau dengan disertai Sekretaris atau Bendahara atau
pejabat lainnya;
(3) Dalam keadaan yang mendesak guna menyelamatkan Perhimpunan, Pengurus boleh atau
berwenang untuk mengambil tindakan yang menyimpang dari ketentuan ketentuan
Anggaran Dasar dan/atau Anggaran Rumah Tangga, asalkan untuk tindakan tersebut
kemudian dalam waktu selambat lambatnya satu bulan diminta pengesahan dari Rapat Pleno
yang dihadiri Pembina, dewan Pengawas, Pengurus Pusat dan Pengurus Daerah;

Pasal 20
1. Anggota Pengurus berkewajiban untuk menjungjung tinggi dan menjalankan kewajiban
mereka menurut Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Keputusan Kongres;
2. Anggota Pengurus bertanggung jawab atas seluruh jalannya organisasi Perhimpunan
kepada Kongres.

Pasal 21
1. Pengurus melakukan Rapat setiap 1 (satu) bulan sekali dan/atau atas permintaan ketua,
Sekretaris Umum atau sedikitnya tiga orang anggota Pengurus lainnya yang menganggap
perlu;
2. Dalam rapat Pengurus masing masing anggota Pengurus berhak mengeluarkan satu
suara;
3. Rapat Pengurus hanya dapat mengambil keputusan apabila dihadiri oleh sedikitnya 2/3
(dua per tiga) bagian dari jumlah anggota Pengurus yang hadir;

pari.or.id
39
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

4. Keputusan keputusan Rapat Pengurus diambil dengan jalannya musyawarah untuk


mufakat. Apabila jalan musyawarah untuk mufakat tidak terpenuhi maka Rapat dapat
mengambil keputusan dengan pemungutan suara terbanyak;

HYMNE PARI
( Perhimpunan Radiografer Indonesia)
Do= Bes 4/4

Senada seirama angkat lagu


Bagi PARI kita
Profesi sejati bergema di seluruh Nusantara
Majulah bersama bangsa Indonesia yang berlandaskan
Pada Pancasila dan UUD Empat Lima

Reff. Tingkatkanlah kemampuan profesi kita semua


Landaskanlah dasar cita bagi bangsa Indonesia

Perhimpunan Radiografer Indonesia


Pandanglah ke depan capailah cita suci dan mulia
Doaku selalu pada Tuhan yang Esa
Semoga rahmat karuniaNya berlimpah agar kita sejahtera

Kembali ke Reff.

MARS PARI
(Perhimpunan Radiografer Indonesia)
Do = C 4/4
Radiografer Indonesia
Bersatu padu di dalam cita
Tingkatkan kualitas sumber daya manusia
Kuasai ilmu dan teknologi
Berjuang tuk capai cita-cita
Masyarakat sehat sejahtera
Berlandaskan pada Pancasial nan jaya
Dan Undang Undang Dasar Empat Lima
Singsingkanlah lengan bajumu
Berikanlah pelayananmu
Bersujudlah pada Tuhan
Agar limpah karuniaNya

Kobarkan semangat pengabdian


Wujudkanlah karya - karya nyata
Berjuang bersama tingkatkan pelayanan
Bagi kesejahteraan bangsa
Radiografer Indonesia
Maju dan kibarkanlah panjimu
Doaku selalu pada Tuhan yang Esa
Agar PARI tetap jaya

pari.or.id
40
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

SUSUNAN PENGURUS PUSAT (PP) PARI

Berdasarkan Surat Keputusan PARI No.22/ PP PARI/ XII/ 2015 Susunan PP PARI Periode
2015-2019 adalah:

Pembina M.App.Sc.(CT)
Ketua : Drs. J. Dahjono, DHME, MM. Bendahara 2 : Sri Hartati, SKM
Anggota :
1. Drs. HM. Saleh Mursyid, M.Si., MMKes. Bidang Kerja :
2. Drs. H. Koman Suganda, M.Pd. 1. Bidang Pendidikan dan Pelatihan
3. H. Iwan Ridwan, B.Sc, SAP Ketua : Hidayat A. Sabarudin, S.ST
4. Drs. H. Miliono Syarief, M.Kes. Anggota :
1. Kukuh Nurcahyo, S.ST
Pengawas 2. Erni Rosnawati Rusmana, S.ST
Ketua : Letkol CKM Ode Baharudin, SH, 3. Arief Oesmanto, S.Si
MH.Kes. 4. Mochamad Syafi'ie, A.Md.Rad.
Anggota :
1. Kasimin, SH, M.Kes. 2. Bidang Organisasi dan Profesi
2. H. Bambang Wahono, SE, MBA Ketua : Luthfi Rusyadi, SKM, MH.Kes, M.Sc.
Anggota :
MDRI 1. Budi Wahyudi, A.Md.Rad.
Ketua : Agus K. Widana, B.Sc. 2. Moh. Haris, S.ST
Anggota : 3. AA Gede Panca Limantara, SKM
1. Burlian Mughnie, SH, M.Kes. 4. Letkol.CKM. Slamet Riyadi, SKM
2. Purnomo Sigit, B.Sc.
3. M. Irwan Katili, S.Pd., M.Kes. 3. Bidang Kaderisasi, Riset dan Pengabdian
4. Drs. Suhartono BP, DFM Masyarakat
5. Yohanes Priyono, S.ST Ketua : DR. Nursama Heru Apriyantoro, S.Si,
6. H. Soegardo Indra Praptono, B.Sc., SE M.Si
Anggota :
Ketua Umum : H. Sugiyanto, S.Pd., 1. Drs. Yusuf Iskandar, S.ST
M.App.Sc.(MRI) 2. Ary Sasongko, SKM
Wk. Ketum 1 : Dra Hj. Gando Sari, M.Kes. 3. Triyani Dharmayanti, A.Md.Rad.
Wk. Ketum 2 : R. Moh. Halil, ST
Wk. Ketum 3 : Iwan Heryawan, S.ST 4. Bidang Pengembangan dan Kerjasama
Wk. Ketum 4 : Sudiyono, SE, M.Kes. Luar Negeri
Wk. Ketum 5 : Puji Supriyono, SKM, S.ST, Ketua : Gatot Santosa, S.ST
M.HKes. Anggota :
Wk. Ketum 6 : Kusnanto, S.ST, MMRS 1. Tri Asih Budiati, S.ST
2. Ni Ketut Sutariniasih,S.ST
Sekretaris Umum: Edy Susanto, SH, S.Si., 3. Fatimah, S.ST, M.Kes
M.Kes. 4. Suhariadi Atmanta, S.ST
Sekretaris 1 : Ali Amroji, S.Si., M.Kes.
Sekretaris 2 : Guntur Winarno, S.Si., M.Si. 5. Bidang Kesejahteraan dan Advokasi
Sekretaris 3 : Shinta Gunawati Sutoro, S.ST Ketua : Sigit Wijokongko, S.Si, S.ST, M.Kes.
Anggota :
Bendahara Umum : Hartanti Sri Andini, 1. DR. Agus Surono, SH, MH
S.Sos., MM 2. Farid, SH.I
Bendahara 1 : Jeffri Ardiyanto,

pari.or.id
41
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

3. Letkol. Kes. Budi Santoso, ST, SE, MM


4. Nunit Pujiati, SKM

6. Bidang Humas, Sistem Informasi & IT


Ketua : Ahmad Hariri, ST, MM
Anggota :
1. Andhi Cahyono, S.ST
2. Herman Kurnianto, A.Md.Rad
3. Ratna Dessy Witrianti, A.Md.Rad.
4. Nuning Purminawati, S.ST

7. Bidang Akreditasi, Perijinan dan


Penjaminan Mutu Pelayanan
Ketua : Sunarya, ST
Anggota :
1. Purwanto, S.Si
2. Dartini, SKM, M.Kes
3. Teguh Hari Hadi, ST
4. Triyono Budi Santosa, A.Md.Rad.

Sekretariat:
1. Nanang Sulaksono, S.ST, M.Kes.
2. Agung Nugroho S., S.ST
3. Vederica Farida Candra Zulchaida , S.ST,
MM

pari.or.id
42
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

PROGRAM KERJA PP PARI PERIODE 2015 2019


A. Bidang Pendidikan dan Pelatihan
(1) Pemetaan Kegiatan Bidang Diklat di tiap Pengda
(2) Menyusun Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan bagi
Pengurus PARI di semua tingkatan
(3) Menyusun pedoman Penilaian dan Tata Cara Pemberian skala/bobot SKP
pada kegiatan yang dilaksanakan oleh OP
(4) Menyusun rencana kegiatan bidang diklat periode tahun 2015 2019
(5) Menjalin kerjasama dengan bidang advokasi OP untuk menyusun dan
merevisi UKOM dan menjadikan sebagai standart uji kompetensi bagi
radiografer.
(6) Menjalin kerjasama dengan bidang HLN untuk mengadakan kegiatan ilmiah
radiologi bertaraf internasional dan atau berkolaborasi dengan
institusi/organisasi terkait lainnya (misal PDSRI, IDI, dan lainnya).
(7) Menyusun standar minimal kelengkapan alat dan laboratorium

B. Bidang Organisasi dan Profesi


(1) Menerbitkan Buku Panduan Organisasi profesi (Buku Saku)
(2) Penataan struktur dan kelengkapan organisasi ditingkat Propinsi dan
Kabupaten/kota Pendataan Anggota dan Penerbitan KTA
(3) Penataan atribut organisasi.
(4) Pengkajian dan penerbitan dan sosialisasi peraturan peraturan organisasi
(5) Pendataan dan penertiban kepemilikan STRR dan SIKR

C. Bidang Kaderisasi, Riset dan Pengabdian Masyarakat


(1) Penelitian bidang radiografi/radiologi
(2) Penyegaran tentang Metodologi Penelitian
(3) Publikasi hasil penelitian
(4) Jurnal terakreditasi
(5) Pengabdian masyarakat
(6) Kaderisasi keprofesian

D. Bidang pengembangan dan kerjasama luar negeri


(1) Membuka dan mefasilitasi kerjasama internasional sesuai dengan
peminatan :
a. CT
b. MRI
c. Cath Lab
d. Radiologi Intervensional
e. USG
f. Radioterapu
g. Kedokteran Nuklir
h. Administrasi Radiologi
(2) Peningkatan kemampuan ilmu yang menunjang kompetensi radiologi dan
kedokteran nuklir.
(3) Kerjasama lintas profesi/multi disipliner
(4) Penjajakan pengembangan program pendidikan berstandar internasional

pari.or.id
43
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

E. Bidang kesejahteraan dan advokasi


(1) Pengaktifan iuran anggota
(2) Pengembangan sistem jenjang karir dan kompetensi
(3) Pengembangan sistem penghargaan
(4) Pengumpulan dana untuk pembangunan kantor sekretariat.
(5) Penyusunan sejarah radiografer Indonesia
(6) Penerbitan buku tentang ilmu radiologi
(7) Memberikan advokasi ke anggota
(8) Pengaktifan dan pengurusan KTA
(9) Penerbitan dan perbanjangan STRR
(10) Sosialisasi peraturan dan perundangan-undangan yang berhubungan
dengan radiografer
(11) Advokasi TBR dan Jabfung
(12) Revisi jabfung radiografer
(13) Standarisasi upah minimum radiografer
(14) Pembentukan Radiographer Crisis Center

F. Bidang humas, sitem informasi dan IT


(1) Pengelolaan informasi dan komunikasi yang resmi
(2) Menyelenggarakan dan mengadakan forum komunikasi antara PP PARI dan
Pengda
(3) Pemerataan informasi dan edukasi kepada anggota.
(4) Sistem informasi berbasis web
(5) Mengumpulkan dan mempublikasikan kegiatan PARI
(6) Membangkitkan motivasi kerja tim mengenang sejarah
(7) Membangun solidaritas organisasi PP-Pengda
(8) Networking dan upgrading informasi.

G. Bidang akreditasi, perizinan dan penjaminan mutu pelayanan


(1) Pembuatan standar/prosedur pelayanan radiologi dan standar kompetensi
radiografer
(2) Sosialisasi/diklat standar/prosedur pelayanan radiologi dan standar
kompetensi radiografer
(3) Diterapkannya standar pelayanan radiologi di seluruh Indonesia.
(4) Workshop atau pelatihan patient safety bagi radiografer bekerjasama
dengan IKPRS dan PERSI.
(5) Penetapan standar indikator mutu pelayanan radiologi
(6) Fasilitator proses perijinan
(7) Membuat draft sistem uji kompetensi radiografer

STRUKTUR ORGANISASI DAN PENGURUS DAERAH BALI

Berdasarkan Surat Kepututsan Pengurus Daerah Bali PARI Nomor :


023/PARI.BALI/VIII/2016, Tanggal : 6 Agustus 2016 Tentang : Susunan Struktur
dan Program Kerja Pengurus Daerah Perhimpunan Radiografer Indonesia (PARI)
Periode Tahun 2016 2020, berkut adalah Pengurus Daerah Bali PARI.

pari.or.id
44
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

Dewan Penasehat : 1. A.A. Panca Limantara SKM (RSUP Sanglah)


2. Drs. I Nyoman Udayana AMR (RSUD Wangaya)
3. I Nyoman Diniasa AMR (RSUD Buleleng)

Ketua : I Putu Adi Susanta S.Si (RSUP Sanglah)


Wakil Ketua 1 : Ni Putu Mira Kristin Karmawan SST. M.Kes (RSUP Sanglah)
Wakil Ketua 2 : I Made Purwa Darmita SST (RSUP Sanglah)
Sekretaris 1 : Putu Krisna Ariadi AMR (RSUP Sanglah)
Sekretaris 2 : Kadek Yuda Astina SST M.Kes (ATRO Bali)
Bendahara 1 : Desak Nyoman Mahayani AMR (RSUP Sanglah)
Bendahara 2 : I Putu Sugiartha SST (RSUP Sanglah)

I. Bidang Pendidikan dan Pelatihan


Ketua : Ni Putu Rita Jeni Yanthi SST (ATRO BALI)
Anggota : 1. Viky Pratiwi A.Md.Rad (DV Medika)
2. Ni Desak Putu Suarningsih A.Md.Rad (RSUP Sanglah)
3. Vierda Lya Swandari A.Md.Rad. SKM. (IIK Bali)
4. Anak Agung Gede Surya Pratama, SST. (BROS Denpasar)

II. Bidang Organisasi, Profesi, dan Pelayanan Radiografer


Ketua : I Nyoman Serima AMR(BRSU Tabanan)
Anggota : 1. I Nyoman Puspawan AMR (RSUP Sanglah)
2. I Nyoman Moga Wijaya AMR (RSUD Badung)
3. Gede Wahyu Suteja AMR (RSUD Singaraja)
4. I Gede Eka Ari Sanjaya AMR (RSUD Wangaya)
5. Dwi Saputra AMR (RSU Gianyar)
6. I Made Parisada AMR (RSUD Negara)
7. I Gde Cahyadi Kusuma A.Md.Rad (RSU Balimed Karangasem)
8. Ni Made Budi Maha Utami AMR (RSUD Klungkung)
9. I Putu Eka Widhiatmika AMR (RSUD Bangli)

III. Bidang Riset dan Publikasi Ilmiah


Ketua : Triningsih SST. M.Kes (RSUP Sanglah Denpasar)
Anggota : 1. Cok Istri Ari Widiastuti SST. M.Kes. (RSUD Wangaya)
2. Ngakan Made Putra Antara SST (BRSU Tabanan)
3. Andrea Prawira SKM (RSU Surya Husada)

IV. Bidang Kerjasama dan Pengabdian Masyarakat


Ketua : Dewa Wira Armawa AMR (RSUP Sanglah)
Anggota : 1. I Nyoman Kusuma Yudiana SST (RSUD Wangaya)
2. Fitri Asih SST (RSUP Sanglah Denpasar)
3. I.B. Sugitayasa Manuaba AMR (RSUP Sanglah Denpasar)
4. I Made Dwipa Nararta (RSUP Sanglah Denpasar)

V. Bidang Hukum dan Advokasi Radiografer


Ketua : Agung Ketut Rahmawati S.ST, S.H, M.H. (BRSU Tabanan)

pari.or.id
45
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

Anggota : 1. Umi Nadziroh AMR (RSUD Sanjiwani Gianyar)


2. Ni Nyoman Supriyani, SKM. (RSUD Badung)
3. I Komang Adnyana AMR (RS Angkatan Darat)

VI. Bidang Inventaris, Kesejahteraan dan Usaha Dana


Ketua : Ni Nyoman Sri Wikanadi AMR (RSUP Sanglah Denpasar)
Anggota : 1. Ratna Tyassari SKM (RSUP Sanglah Denpasar)
2. Agung Puspaningtyas SST (RSUP Sanglah Denpasar)
3. I Ketut Puspa Adi Suartana SST (RSUD Buleleng)

VII. Bidang Humas, Sistem Informasi dan IT


Ketua : I Putu Edi Suarnala SKM (RSUP Sanglah Denpasar)
Anggota : 1. Langkir Sapto Adi AMR (ATRO Bali)
2. I Wayan Dody Nuadha AMR (RSU Ganesa Gianyar)
3. Ni Putu Tisnari A.Md.Rad (RS Bali Med Karangasem)

VIII. Bidang Kaderisasi, Kepemudaan dan Olahraga


Ketua : I Wayan Darsana Setiawan AMR (RSUD Wangaya)
Anggota : 1. I Wayan Pasek Suwarnata AMR (RSU Dharma Yadnya)
2. Pande Nova Korpriana AMR (BIMC Hospital)
3. I Nyoman Setiawan AMR (RSU Puri Raharja)
4. Agus Adi Arya Prayana SST (RSU Kasih Ibu Saba Gianyar)

IX. Bidang Akreditasi, Perizinan dan penjaminan Mutu Pelayanan


Ketua : Darmawan Cahyono SST (RSUP Sanglah Denpasar)
Anggota : 1. I Putu Giufriana AMR (BIMC Hospital)
2. I Putu Arizona Gani AMR (RSUD Singaraja)
3. I Made Gede Andiana AMR (BROS Denpasar)

PROGRAM KERJA PENGDA BALI

Program Kerja Pengurus Daerah Bali Perhimpunan Radiografer Indonesia (PARI)


Periode Tahun 2016 2020

I. Bidang Pendidikan dan Pelatihan


1. Pemetaan Kegiatan Bidang Diklat di Pengda dan Pengcab
2. Mengadakan kerjasama dan komunikasi intensif dengan bidang pendidikan
dan pelatihan PP PARI
3. Memperoleh, menyebarluaskan dan memberikan edukasi tentang Pedoman
Pelaksanaan Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan bagi Pengurus PARI di
tingkat Pengda dan Pengcab
4. Menyusun pedoman pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pelatihan
tingkat internasional, nasional, regional, maupun lokal di Pengda Bali sesuai
dengan pedoman pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pelatihan bagi
pengurus PARI di semua tingkatan
5. Menyusun kegiatan pendidikan dan pelatihan agar memperoleh nilai SKP
sesuai tingkat internasional, nasional, regional, dan lokal sesuai dengan

pari.or.id
46
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

Pedoman Penilaian dan Tata Cara Pemberian skala/bobot SKP pada


kegiatan yang dilaksanakan oleh OP
6. Menyusun rencana kegiatan bidang diklat periode tahun 2016 2020
7. Menjalin kerjasama dan komunikasi efektif dengan bidang diklat dan
advokasi PP PARI serta bidang bidang terkait dalam penyusunan dan
persiapan ujian kompetensi bagi radiografer di tingkat Pengda Bali.
8. Memberikan informasi, pendidikan dan pelatihan tentang uji kompetensi
radiografer pada tingkat Pengda Bali
9. Menyusun standar minimal kelengkapan alat dan laboratorium radiologi
pada institusi pendidikan TRR di tingkat Pengda

II. Bidang Organisasi, Profesi, dan Pelayanan Radiografer


1. Menerbitkan Buku Panduan Organisasi Profesi (Buku Saku) untuk anggota
di tingkat Pengda
2. Penataan Struktur dan kelengkapan organisasi ditingkat Propinsi dan
Kabupaten/kota Pendataan Anggota dan Membantu PARI Pusat
menerbitkan KTA
3. Fasilitator pembentukan Pengcab di kabupaten / kota.
4. Penataan Atribut Organisasi tingkat Pengda dan Pengcab
5. Pengkajian peraturan organisasi tingkat pusat, Sosialisasi dan motivasi
anggota dalam implementasi ditingkat pengda dan pengcab
6. Penerbitan serta sosialisasi peraturan peraturan organisasi profesi di
tingkat pengda
7. Pendataan dan penerbitan kepemilikan STRR dan SIKR di tingkat Pengda

III. Riset dan Publikasi Ilmiah


1. Penelitian bidang Radiografi / Radiologi
2. Penyegaran tentang Metodologi Penelitian
3. Publikasi Hasil Penelitian
4. Penyusunan Jurnal berkala Terakreditasi
5. Peningkatan pendidikan, keterampilan dan sikap yang menunjang
kompetensi radiologi
6. Penerbitan buku buku tentang ilmu radiologi

IV. Kerjasama dan Pengabdian Masyarakat


1. Menyusun kegiatan Pengabdian Masyarakat
2. Kerja sama lintas profesi / multi disipliner
3. Menjalin kerjasama dan komunikasi dengan bidang diklat dan HLN untuk
mengadakan kegiatan ilmiah radiologi bertaraf internasional dan atau
berkolaborasi dengan institusi/organisasi terkait lainnya (misal PDSRI,
IDI dan lainnya)

V. Hukum dan Advokasi


1. Pengembangan sistem jenjang karir dan kompetensi
2. Pengembangan sistem Penghargaan
3. Penyusunan sejarah Radiografer Indonesia khususnya di propinsi Bali
4. Memberikan advokasi ke anggota

pari.or.id
47
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

5. Penyusunan dan pengurusan KTA Daerah dan KTA Nasional


6. Penerbitan dan perpanjangan STRR

VI. Bidang Inventaris, Kesejahteraan dan Usaha Dana


1. Pengkatifan iuran pokok dan wajib anggota
2. Inventarisir sumber daya Pengda
3. Bersama Bendahara mengumpulkan dana untuk pembangunan kantor
sekretariat pusat
4. Bekerja sama dengan Vendor dan menjajaki kemungkinan sponsorship
5. Membuat usaha usaha yang dapat memberikan pemasukan bagi Pengda

VII. Bidang Humas, Sistem Informasi dan IT


1. Pengelolaan Informasi dan komunikasi yang resmi
2. Menyelenggarakan dan mengadakan forum komunikasi antara PP PARI,
Pengda, Pengcab dan anggota.
3. Pemerataan Informasi dan edukasi kepada anggota
4. Sistem informasi berbasis Web di tingkat Pengda
5. Mengumpulkan dan mempublikasikan kegiatan PARI Pengda Bali
6. Membangun Solidaritas organisasi PP-Pengda-Pengcab-Anggota.
7. Networking dan upgrading Informasi

VIII. Bidang Kaderisasi, Kepemudaan dan Olahraga


1. Kaderisasi Keprofesian dan Organisasi Profesi
2. Pembentukan Kegiatan Kepemudaan
3. Pembentukan Kegiatan Olahraga
4. Membangkitkan Motivasi radiografer mengikuti kegiatan organisasi

IX. Bidang Akreditasi, Perizinan dan Penjaminan Mutu Pelayanan


1. Bersama PP-PARI membantu Pembuatan Standar/prosedur Pelayanan
Radiologi dan Standar Kompetensi radiografer
2. Sosialisasi/diklat standar/prosedur pelayanan radiologi dan standar
kompetensi Radiografer
3. Diterapkannya standar pelayanan radiologi di seluruh Bali
4. Penyusunan Workshop atau pelatihan bagi radiografer bekerja sama
dengan Organisasi Profesi lain.
5. Penetapan standar indikator mutu pelayanan radiologi
6. Fasilitator proses perijinan
7. Membuat draft sistem uji kompetensi radiografer di tingkat Pengda

KESEKRETARIATAN PARI PENGDA BALI

1. Perhimpunan Radiografer Indonesia ini didirikan pada tanggal 21-10-1956


(duapuluh satu Oktober tahun seribu sembilanratus limapuluh enam),
untuk waktu yang tidak terbatas
2. Anggota biasa Perhimpunan Radiografer Indonesia adalah Radiografer
warga negara Republik Indonesia, Berijazah minimal D3 radiologi baik

pari.or.id
48
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

lulusan dalam maupun luar negeri yang ijazahnya diakui oleh Instansi
yang berwenang dengan mengajukan sebagai anggota.
3. Yang dapat diterima menjadi Anggota harus memenuhi ketentuan-
ketentuan sebagai berikut :
a. Mengajukan permohonan menjadi Anggota atau Perhimpunan
Radiografer Indonesia.
b. Menerima Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Kode Etik
Profesi Radiografer Indonesia, serta Program Umum dan peraturan-
peraturan Organisasi
c. Sanggup aktif mengikuti kegiatan yang ditetapkan oleh Organisasi.
d. Menyatakan diri untuk menjadi anggota dengan mengisi formulir
keanggotaan
e. Ditetapkan dan disahkan oleh pengurus dengan keputusan yang berlaku
melalui kartu tanda anggota
4. Setiap Anggota berkewajiban untuk :
a. Membayar uang pangkal dan iuran ( untuk anggota biasa )
b. Menghayati dan mengamalkan kode etik profesi Radiografer Indonesia
c. Mentaati keputusan musyawarah nasional dan keputusan-keputusan
organisasi lainnya
d. Memperteguh rasa kekeluargaan sesama anggota
e. Mengikuti kegiatan yang di`selenggarakan oleh organisasi
5. Setiap Anggota berhak :
a. Mengemukakan usul, pendapat, saran-saran baik secara lisan maupun
tulisan
b. Memilih dan dipilih ( untuk anggota biasa ) dalam pemilihan
kepengurusan PARI
c. Memperoleh perlindungan dan pembelaan sesuai dengan peraturan
yang berlaku
d. Mengikuti secara aktif kegiatan peningkatan pengetahuan dan ilmiah
serta pengembangan SDM Radiografer yang diadakan oleh PARI
6. Keuangan organisasi PARI diperoleh dari :
a. Uang pangkal calon anggota
b. Iuran wajib anggota
c. Dana sumbangan yang tidak mengikat organisasi
d. Usaha-usaha/hasil-hasil organisasi yang sah
7. Besarnya uang pangkat dan iuaran wajib ditentukan sebagai berikut
a. Uang pangkal Rp. 50.000,-
b. Iuran wajib Rp. 10.000,-/bulan
8. Penggunaan uang organisasi PARI diatur sebagai berikut :
c. 25 % untuk keperluan Pengurus Pusat disetorkan maksimal 2 kali
dalam setahun
d. 25 % untuk keperluan Pengurus Daerah
e. 50 % untuk keperluan Pengurus Cabang

STRR (Surat Tanda Registrasi Radiografer)


Radiografer untuk dapat melakukan pekerjaanya harus memiliki STRR

pari.or.id
49
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

STRR adalah bukti tertulis yang diberikan oleh Pemerintah kepada


Radiografer yang telah memiliki sertifikat kompetensi
Untuk dapat memperoleh STRR, harus memiliki Sertifikat Kompetensi
(Baru berlaku untuk Perawat, Bidan dan Ners)
STRR dikeluarkan oleh MTKI (Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia) dengan
masa berlaku selama 5 Tahun, berakhir sesuai dengan tanggal lahir
pemohon
STRR yang telah habis masa berlakunya dapat diperpanjang selama
memenuhi persyaratan
MTKI adalah lembaga yang berfungsi untuk menjamin tenaga kesehatan
yang memberikan pelayanan kesehatan
Majelis Tenaga Kesehatan Provinsi, yang selanjutnya disingkat MTKP
adalah lembaga yang membantu pelaksanaan tugas MTKI di tingkat
Provinsi
Cara Memperoleh STRR
Registrasi Tenaga Kesehatan dapat dilakukan secara online melalui
mtki.kemkes.go.id (Jika Universitas tidak muncul pada Menu
pendaftaran, permohonan diurus secara langsung ke MTKP)
Pilih Menu Buku Manual kemudian unduh manual pendaftaran, ikuti
petunjuk pendaftaran pada buku manual tersebut
Syarat yang perlu disiapkan dalam pengurusan STRR adalah :
a. Lembar checklist dan formulir pendaftaran registrasi
b. Pas Foto 4x6 Background merah 3 lembar dan pas foto 2 x 3
background merah 2 lembar
c. Foto Copy Kartu Tanda Penduduk
d. Fotocopy Ijazah (dilegalisir) rangkap 2
e. Fotocopy Sertifikat Kompetensi bagi yang sudah melaksanakan
ujikom (Bidan, Perawat, Ners-dilegalisir)
f. Surat Keterangan Sehat dari dokter yang telah memiliki SIP
g. Slip kuning pembayaran PNBP (asli) sebesar Rp. 100.000, 00. Ke
Rekening Bank BRI Cabang Kebayoran Baru, Nomor rekening
0193 01 001868 307 atas nama BPn182 Pusat Peningkatan
Mutu SDM Kes. *tidak melalui ATM dan dibayar secara
perseorangan (1 lembar asli, 2 lembar fotocopy)
Print form registrasi online dan tandatangani, selanjutnya berkas-berkas
syarat STR diatas diserahkan ke MTKP Propinsi Bali ( Seksi Jibang, Dinkes
Prropinsi Bali, Jalan Melati No.20 Denpasar, Telp. 0361 222412)
Berkas usulan baik dari perseorangan, fasilitas kesehatan maupun dari
institusi pendidikan diajukan ke Organisasi Profesi yang bersangkutan
dengan memenuhi persyaratan yang telah ditentukan
Organisasi Profesi merekap usulan tersebut untuk selanjutnya diteruskan
ke MTKP Bali
MTKP melakukan verifikasi terhadap usulan yang masuk, yang sudah
memenuhi persyaratan akan diteruskan ke MTKI pusat untuk penerbitan
STR
Bila STR tersebut terbit, MTKI akan mengirimkannya ke MTKP, MTKP
mencatat, selanjutnya diteruskan ke Organisasi Profesi yang bersangkutan

pari.or.id
50
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

Apabila STR belum terbit dan karena keperluan mendesak (melamar


pekerjaan, pengurusan ijin dll.), MTKP akan mengeluarkan surat
keterangan bahwa STR sedang dalam proses pengurusan ke MTKI dengan
ketentuan bahwa nama yang bersangkutan sudah terdaftar di Sekretariat
MTKP Bali.

Gambar Alur Pelayanan STR


oleh MTKI

SIKR (SURAT IZIN KERJA RADIOGRAFER)


Surat Izin Kerja Radiografer yang selanjutnya disingkat SIKR adalah bukti
tertulis pemberian kewenangan untuk menjalankan pekerjaan radiografi
pada fasilitas pelayanan kesehatan.
Radiografer yang melakukan pekerjaan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
wajib memiliki SIKR
SIKR diberikan kepada Radiografer yang telah memiliki STRR
SIKR dikeluarkan oleh pemerintah daerah kabupaten / kota (sesuai wilayah
Instansi tempat radiografer bekerja)
Untuk memperoleh SIKR, Radiografer harus mengajukan permohonan
kepada pemerintah daerah kabupaten / kota dengan melampirkan :
a. Foto copy KTP yang masih berlaku
b. Foto copy STR yang masih berlaku dan dilegalisir
c. Surat Rekomendasi dari Organisasi Profesi
d. Foto copy ijasah Radiografer yang disahkan oleh pimpinan
penyelenggara pendidikan Radiografer
e. Surat keterangan sehat dan tidak buta warna dari dokter yang memiliki
SIP
f. Pas Foto berwarna terbaru ukuran 4x6 sebanyak 4 lembar dengan
background merah
g. Surat keterangan dari pimpinan sarana pelayanan kesehatan atau
menyatakan bekerja pada sarana bersangkutan

pari.or.id
51
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

SURAT PERMOHONAN REKOMENDASI PARI PENGDA BALI


Surat Permohonan Rekomendasi adalah Surat yang dibuat oleh anggota
untuk mendapatkan surat rekomendasi dari PARI Pengda Bali yang
diperlukan sebagai syarat pengurusan SIKR, Surat Keterangan Sebagai
Anggota, Surat Keterangan Masih dalam pengurusan STRR dll.
Surat Permohonan Rekomendasi dibuat sesuai format yang telah
ditentukan oleh Pari Pengda Bali dan pemohon wajib melengkapi semua
persyaratan
Surat Permohonan dapat diserahkan ke Sekretariat I atau Sekretariat II
Surat Rekomendasi akan diberikan bila anggota telah memenuhi
persyaratan dan melunasi seluruh iuran wajib anggota
Contoh Print Out STR oleh MTKI

pari.or.id
52
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

Contoh Surat Permohonan SIKR

Perihal : Permohonan Surat Ijin Kerja Radiografer (SIKR)

Kepada Yth.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar
di Tempat

Dengan Hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama Lengkap :
Alamat Tempat Tinggal :
Telepon :
Tempat Tanggal Lahir :
Jenis Kelamin :
Tahun Lulusan :
Dengan ini mengajukan permohonan untuk mendapatkan Surat Ijin Kerja
Radiografer pada .........................................................(Sebut nama sarana pelayanan
kesehatan, alamat, kabupaten/kota) sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 357/MENKES/PER/V/2006 tentang Registrasi dan Ijin Kerja Radiografer.
Sebagai bahan pertimbangan bersama ini kami lampirkan :

a. Foto copy KTP yang masih berlaku


b. Foto copy STR yang masih berlaku dan dilegalisir
c. Surat Rekomendasi dari Organisasi Profesi
d. Foto copy ijasah Radiografer yang disahkan oleh pimpinan
penyelenggara pendidikan Radiografer
e. Surat keterangan sehat dan tidak buta warna dari dokter yang
memiliki SIP
f. Pas Foto berwarna terbaru ukuran 4x6 sebanyak 4 lembar
dengan background merah
g. Surat keterangan dari pimpinan sarana pelayanan kesehatan
atau menyatakan bekerja pada sarana bersangkutan

Demikian atas perhatian Bapak/Ibu kami ucapkan terima kasih

Denpasar, 2017

Pemohon

( )

pari.or.id
53
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

Contoh Surat Permohonan Rekomendasi PARI

pari.or.id
54
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

pari.or.id
55
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

BENDAHARA PARI PENGDA BALI

I. PELAPORAN KEUANGAN
A. Laporan Keuangan Harian
Laporan ini berisikan transaksi keuangan harian organisasi yang dicatat
secara kronologis oleh bendahara organisasi.
B. Laporan Keuangan Tiga Bulanan
Catatan informasi keuangan yang menunjukkan seluruh aktifitas
penerimaan dan belanja organisasi selama 3 bulan.
C. Laporan Keuangan Tahunan
Laporan ini harus menunjukkan seluruh penerimaan dan belanja yang
dikeluarkan organisasi dan surplus atau defisit kegiatan yang dilaksanakan
selama 1 tahun.

II. IURAN
1. Iuran wajib
Iuran wajib merupakan pendanaan yang berasal dari anggota PARI yang
ditetapkan sebesar Rp 10.000/anggota yang wajib dibayarkan setiap
bulannya atau bisa dibayar setahun sebesar Rp 120.000
2. Iuran Gedung
Iuran gedung merupakan pendanaan dari anggota PARI yang akan
digunakan sebagai dana modal untuk pembelian/penyewaan tempat
sebagai gedung secretariat. Iuran ini bersifat wajib yang dibayarakan 1x
seumur hidup.
3. Iuran sukarela
Iuran sukarela ini bersifat bebas tdk terikat yang dapat diberikan oleh
masing-masing anggota untuk keperluan tertentu baik bersifat darurat
ataupun tidak (suka duka).

III. REKENING PARI PENGDA BALI


Untuk melakukan pembayaran iuran dan lain-lain dapat dilakukan baik
secara tunai maupun transfer dana melalui rekening bank BNI 0460311853 atas
nama PARI PENGDA BALI.

IV. KEUANGAN PARI PENGDA BALI


Untuk saat ini keuangan PARI Pengda bali adalah sebesar Rp 49.681.264.
Dana tersebut berasal dari pembayaran iuran anggota PARI periode 2015 dan
2016, serta sebagian tahun 2017, keuntungan seminar dan workshop di berbagai
kegiatan serta sisa saldo dari kepengurusan periode sebelumnya.

pari.or.id
56
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

BIDANG 1 PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERIODE TAHUN 2016-


2020 PARI PENGDA BALI
Berikut adalah kegiatan-kegiatan yang sudah dilakukan, sedang
dikerjakan, dan akan dilakukan oleh Bidang I Pendidikan dan Pelatihan
1. Sudah dilakukan kerja sama dengan Institusi ATRO BALI dalam
Pelaksanaan Workshop Radiologi Internasional pertama di
Indonesia yang diselenggarakan ATRO BALI dengan PARI Pusat
2. Ikut serta dalam penyusunan buku saku anggota baru PARI
PENGDA BALI 2016 (sudah dilakukan).
3. Berpartisipasi dalam penyelenggaraan ujian kompetensi bagi
radiografer di Tingkat Pengda Bali.(sudah dilakukan)
4. DalamUpaya memenuhi ketentuan tentang Kegiatan Utama
Radiografer pada pasal no 3 PP PARI NO 167 tahun 2016 yaitu
untuk kegiatan pembelajaran dalam masa 5 tahun radiografer
diwajibkan untuk :
a. Melanjutkan pendidikan ketingkat yang lebih tinggi baik sejalur
mau pun tidak, atau
b. Mengikuti kegiatan seminar atau workshop atau pelatihan
berskala Internasional atau nasional minimal 1 kali, atau
c. Menjadi penyaji (narasumber) seminar atau workshop atau
pelatihan berskala Internasional, atau nasional minimal 1 kali.
Untuk itu Bidang 1 sudah bekerja sama dengan Institusi ATRO
Bali dalam kegiatan Workshop Radiologi Internasional (sudah
dilakukan) dan Kedepannya Bidang 1 berencana untuk membuat
kegiatan workshop/seminar nasional setiap 2 tahun serta
membuat Seminar/Workshop Regional PARI Pengda Bali 1 kali
setiap tahun. Seminar/Workshop Regional PARI Pengda Bali
akan diselenggarakan oleh PARI Pengda Bali atau
diselenggarakan oleh Pengcab (setelah terbentuk) yang bekerja
sama dengan PARI Pengda BALI, serta dengan OP/Instansi lain
yang terkait. (akan dilakukan)
5. Mengadakan kerja sama dan komunikasi intensif dengan bidang
pendidikan dan pelatihan PP PARI. Bekerja sama dengan bidang 7
Sistem Informasi Pari Pengda Bali untuk menyebarluaskan
informasi terkait kegiatan pelatihan atau seminar nasional dan
internasional yang rutin akan dilakukan PP PARI, ISRRT dan
Organisasi/Lembaga/ Institusi yang terkait bidang Radiologi tahun
2016-2020 sebagai upaya untuk meningkatkan ilmu pengetahuan
dan kompetensi radiografer anggota PARI Pengda Bali. Rutin
Memberikan Informasi terkait Institusi Pendidikan yang

pari.or.id
57
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

menyelenggarakan pendidikan lanjutan radiologi tingkat nasional


dan internasional, serta yang memfasilitasi beasiswa pendidikan
Radiologi. (akan dilakukan)
6. Bekerja sama dengan Bidang Sistem Informasi & IT, Bidang Hukum
& Advokasi (Penerbitan & Perpanjangan STR) dalam
mensosialisasikan persyaratan pembuatan dan cara perpanjangan
STR On Line pada anggota PARI tingkat Pengda dan Pengcab BALI.
(akan dilakukan)
7. Bidang I berencana untuk menentukan standar minimal
kelengkapan alat dan laboratorium radiologi pada institusi
pendidikan TRR di tingkat pengda seperti :
- memiliki 1 unit pesawat X-ray/mobile unit
- memiliki 1 unit pesawat USG
- memiliki alat-alat Proteksi Radiasi (apron, sarung tangan Pb,
kacamata Pb, Tyroid Shield, Gonad Shield, dll)
- memiliki alat ukur radiasi (surveymeter, pen dosemeter)
- memiliki automatic processing film

Berikut dicantumkan dalam proses perolehan nilai SKP profesi


Radiografer sesuai PP 167 tahun 2016 :
NILAI SKP TIAP UNSUR KEGIATAN DAN PENILAIAN KHUSUS

UNSUR KEGIATAN NILAI SKP DUKUMEN


PENDUKUNG
I. KEGIATAN UTAMA

A. Pembelajaran
1. Pendidikan lanjut sejalur
- DIV/S1 dalam negeri 15/ijazah Ijazah
- S1 luar negeri 20/ijazah Ijazah
- S2 dalam negeri 20/ijazah Ijazah
- S2 luar negeri 25/ijazah Ijazah
2.Pendidikan lanjut tidak sejalur 5/ijazah Ijazah
3.Peserta seminar atau pelatihan atau Workshop
- Seminar
Internasional 3/kegiatan Sertifikat
Nasional 2/kegiatan Sertifikat
Regional 1,5/kegiatan Sertifikat
Lokal 1/kegiatan Sertifikat

pari.or.id
58
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

- Pelatihan ( workshop )
Internasional 4/kegiatan Sertifikat
Nasional 3/kegiatan Sertifikat
Regional 2/kegiatan Sertifikat
Lokal 1,5/kegiatan Sertifikat
4. Penyaji makalah (narasumber)
- Seminar
Internasional 5/kegiatan Sertifikat
Nasional 3/kegiatan Sertifikat
Regional 2/kegiatan Sertifikat
Lokal 1,5/kegiatan Sertifikat
- Pelatihan ( workshop )
Internasional 5/kegiatan Sertifikat
Nasional 3/kegiatan Sertifikat
Regional 2/kegiatan Sertifikat
Lokal 1,5/kegiatan Sertifikat
B. Profesional
1. Pelaksana pelayanan radiologi 3/tahun SK + bukti lunas
iuran anggota pada
tahun berjalan
2. Pendidik dan tenaga kependidikan 3/tahun SK + bukti lunas
Institusi pendidikan radiografer iuran anggota pada
tahun berjalan
C. Pengabdian Profesi
1.Kepengurusan di PP PARI 2/tahun
Surat Keputusan
2.Kepengurusan di Pengda PARI 1,5/tahun
Surat Keputusan
3.Kepengurusan di Pengcab PARI 1/tahun
Surat Keputusan
4.Anggota PARI Kartu 0,5/tahun
Tanda
Anggota
5. Partisipasi iuran gedung PP PARI 1 (nasional) SertifikatIuran
(Rp.500.000,-) Gedung
6.Panitia dan moderator kegiatan PARI
- Seminar
Internasional 4/kegiatan Sertifikat
Nasional 2,5/kegiatan Sertifikat
Regional 1,5/kegiatan Sertifikat
Lokal 1/kegiatan Sertifikat
- Pelatihan ( workshop )
Internasional 4/kegiatan Sertifikat

pari.or.id
59
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

Nasional 3/kegiatan Sertifikat


Regional 2/kegiatan Sertifikat
Lokal 1,5/kegiatan Sertifikat
D. PublikasiIlmiah
1. Internasional terakreditasi
- Buku 8/buku Buku asli
- Jurnal 6/artikel Jurnal asli
- Poster 4/makalah Poster asli
- Buletin/majalah/ 3/tulisan Buletin/majalah/
suratkabar/tabloid suratkabar/tabloid
(asli)
2.Nasional terakreditasi
- Buku 6/buku Buku asli
- Jurnal 4/artikel Jurnal asli
- Poster 3/makalah Poster asli
- Buletin/majalah/ 2/tulisan Buletin/majalah/
suratkabar/tabloid suratkabar/tabloid
(asli)
3.Nasional tidak terakreditasi
- Buku 4/buku Buku asli
- Jurnal 3/artikel Jurnal asli
- Poster 2/makalah Poster asli
- Buletin/majalah/ 1/tulisan Buletin/majalah/
suratkabar/tabloid suratkabar/tabloid
(asli )
KEGIATAN PENUNJANG
A. Pengabdian Masyarakat
1. Penyuluh 2/kegiatan SK/Surat
tugas/Sertifikat
2. Peserta Kegiatan sosial 1/kegiatan SK/Surat
tugas/Sertifikat
UNSUR KEGIATAN NILAI SKP DOKUMEN
PENDUKUNG
B. Pengembangan ilmu
1. Penelitian radiologi Internasional 6/penelitian Proposal dan
laporan hasil yang
telah disahkan
2. Penelitian radiologi Nasional 4/penelitian Proposal dan
laporan hasil yang

pari.or.id
60
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

telah disahkan
3. Penelitian radiologi Regional 3/penelitian Proposal dan
laporan hasil yang
telah disahkan
4. Penelitian Radiologi Lokal 2/penelitian Proposal dan
laporan hasil yang
telah disahkan
C. Tugas dan tanggung tambahan (untuk radiografer di pelayanan
radiologi)
1 Mengajar di institusi pendidikan 0,5 SKP/ 2 SK dosen
radiografer SKS/
semester
2 Instruktur PKL/PKN 1/SK SK Instruktur
3 Menguji ujian KTI/Skripsi 0,5/mhs SK penguji +
halaman
pengesahan KTI
4 Membimbing penulisan KTI/Skripsi 0,5/judul SK Pembimbing +
halaman
pengesahan KTI
5 Menduduki jabatan dalam lingkup 1/SK/tahun SK
radiologi
6 Menduduki jabatan tidak dalam 0,5/SK/tahu SK
lingkup radiologi tapi masih dalam n
lingkup rumah sakit
D. Tugas dan tanggung jawab tambahan (untuk radiografer di pelayanan
radiologi dan institusi pendidikan)
1. Membuat soal uji kompetensi 1/25 Soal SK
(item developer)
2. Mereview soal (item reviewer) 1/50 Soal SK

pari.or.id
61
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

BIDANG 2 ORGANISASI DAN PELAYANAN RADIOGRAFER

ZONASI

pari.or.id
62
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

BIDANG 3 RISET DAN PUBLIKASI ILMIAH

Bidang 3 Riset dan Publikasi Ilmiah memiliki tugas melakukan penelitian terkait
radiologi. Target dari Bidang 3 adalah melahirkan Jurnal Ilmiah yang terbit teratur
dan terakreditasi. Kepada seluruh rekan rekan radiografer yang memiliki tulisan
ilmiah baik itu proposal penelitian, studi kasus, studi literatur atau kepustakaan,
hasil penelitian, eksperimen murni dapat dikirimkan ke
jurnalilmiahradiologi@gmail.com

BIDANG 4 KERJASAMA DAN PENGABDIAN MASYARAKAT

RAD-CARE

I. NAMA KEGIATAN
Nama kegiatan ini adalah Radiographer Care (Rad-Care), yaitu radiografer
peduli Bali, sebuah kegiatan dari radiografer Bali peduli terhadap sesama dan
lingkungannya.

II. TUJUAN KEGIATAN


Tujuan pelaksanaan Rad Care ini adalah :
1. Sebagai wujud konkrit kepedulian anggota PARI Pengda Bali terhadap
sesama maupun kelestarian lingkungan
2. Menjalin rasa persaudaraan antar anggota PARI Pengda Bali
3. Sebagai bentuk pengabdian masyarakat yang dapat menghasilkan SKP bagi
peserta kegiatan

III. BENTUK KEGIATAN


Ada beberapa pilihan kegiatan yang akan diselenggarakan, yaitu dalam bentuk :
1. Penanaman pohon dan bersih bersih di sekitaran Gunung Batur
2. Penyerahan buku, alat tulis lainnya maupun baju layak pakai kepada panti
asuhan
3. Donor darah
4. Dan lain lain

IV. TARGET KEGIATAN


Kegiatan ini memiliki target :
1. Memperingati hari radiologi sedunia atau hari hari besar nasional lainnya
2. Menjaga alam Bali agar tetap lestari
3. Membantu anak anak kurang mampu
4. Terjalin hubungan yang harmonis antar anggota PARI Pengda Bali
5. Tercapainya target SKP dari anggota PARI Pengda Bali

V. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN


Adapun waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan ini adalah sebagai berikut :
a. Waktu : Hari Radiologi Sedunia atau hari besar nasional lainnya
(menyesuaikan dengan jadwal program PARI Pengda Bali)
b. Tempat : Menyesuaikan dengan jenis kegiatan yang akan dilaksanakan

pari.or.id
63
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

RECRUITMENT LULUSAN ATRO BALI

I. NAMA KEGIATAN
Nama kegiatan ini adalah Recruitment lulusan ATRO Bali, yaitu pendataan
dan pendaftaran lulusan ATRO Bali yang baru saja menyelesaikan
pendidikannya, agar bisa terdaftar dalam keanggotaan PARI Pengda Bali.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan cara melakukan kerjasama antara PARI
Pengda Bali dengan ATRO Bali sehingga dalam prosesi wisuda lulusan dalam
disertakan penyerahan lulusan dari kampus kepada organisasi profesi.

II. TUJUAN KEGIATAN


Tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah :
1. Terdatanya seluruh anggota baru PARI Pengda Bali sehingga tidak ada
radiografer yang tidak masuk dalam data base anggota PARI Pengda Bali.
2. Agar dapat memantau anggota PARI Pengda Bali baru yang belum
mendapatkan pekerjaan sehingga dapat memberikan informasi kepada
Kampus ATRO Bali tentang kiprah lulusannya.

III. BENTUK KEGIATAN


Adapun bentuk kegiatan ini berupa pengajuan kerjasama dari PARI
Pengda Bali kepada ATRO Bali, agar pada saat wisuda lulusan ATRO Bali dapat
diserahkan menjadi anggota PARI Pengda Bali. Selain itu, pihak PARI Pengda
Bali diberikan kesempatan melakukan uji kompetensi profesi yang dilakukan
sebelum kegiatan wisuda dilakukan.

BIDANG 5 BIDANG HUKUM DAN ADVOKASI RADIOGRAFER


Bidang 5 menitik beratkan pada KEMENKES no. 375 TENTANG STANDAR
PROFESI RADIOGRAFER 2007. Karena peraturan ini,,telah , sedang,, akan di
jalankan dan ditaati oleh semua radiographer yang berada di Indonesia.
1. 1. MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI
KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA Menimbang Mengingat NOMOR
375/MENKES/ SK/ ||| /2007 TENTANG STANDAR PROFESI RADIOGRAFER
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 357/Menkes/ PerN/2006 tentang Registrasi


Dan Izin Kerja Radiografer; MEMUTUSKAN: : KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN
TENTANG STANDAR PROFESI RADIOG RAFER. Profesi Radiografer dimaksud
Diktum

Kesatu keputusan mentri kesehatan tentang standar propesi radiographer


Kedua standar profesi radiographer dimaksud dictum kesatu sebagai tercantum
dalam lampiran ini
Ketiga standar propesi radiographer sebagaimana dimaksud dalam dictum
kedua agar digunakan sebagi pedoman bagi radiographer dlm menjlnkan tugas
propesi

pari.or.id
64
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

Keempat agar digunakan sebagai pedoman bagi Radiografer dalam menjalankan


tugas profesinya. : Kepala Dinas Kesehatan Propinsi dan Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/ Kota melakukan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan Keputusan
ini dengan mengikutsertakan organisasi profesi terkait, sesuai tugas dan fungsi
masing- masing.

Kelima Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal 27 Maret 2007 MENTERI

2. Radiofgrafer adalah tenaga kesehatan yang diberi tugas, wewenang dan


tanggung jawab oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan
radiografi dan imejing di unit Pelayanan Kesehatan. Radiografer merupakan
tenaga kesehatan yang memberi kontribusi bidang radiografi dan imejing
dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan.

Radiografer lebih banyak di dayagunakan dalam upaya pelayanan kesehatan


rujukan dan penunjang, utamanya pelayanan kesehatan yang menggunakan
peralatan / sumber yang mengeluarkan radiasi pengion dan non pengion. Saat ini
radiografer di dalam menerapkan kompetensinya masih difokuskan pada
pelayanan radiologi, yaitu meliputi pelayanan kesehatan bidang radiodiagnostik,
imejing, radioterapi dan kedokteran nuklir

Dalam menjalankan tugasnya baik secara mandiri maupun dalam satu tim dengan
tenaga kesehatan lainnya (Dokter, Dokter Spesialis, Dokter Spesialis Radiologi,
Dokter Kedokteran Nuklir, dll ) memberikan pelayanan kesehatan bidang radiasi
kepada masyarakat umum maupun ilmiah sesuai dengan tugas dan fungsinya
sebatas kewenangan yang di landasi oleh Etika Profesi.

Secara umum tugas dan tanggung jawab Radiografer, adalah : 1. Melakukan


pemeriksaan pasien secara radiografi meliputi pemeriksaan untuk radiodiagnostik
dan imejing termasuk kedokteran nuklir dan ultra sonografi (USG) Melakukan
teknik penyinaran radiasi pada radioterapi. Menjamin terlaksananya
penyelenggaraan pelayanan kesehatan bidang radiologi / radiografi sebatas
kewenangan dan tanggung jawabnya.
. Menjamin akurasi dan keamanan tindakan poteksi radiasi dalam mengoperasikan
peralatan radiologi dan atau sumber radiasi.
. Melakukan tindakan Jaminan Mutu peralatan radiografi. Tuntutan masyarakat
terhadap mutu pelayanan kesehatan bidang radiologi yang semakin meningkat,
mengharuskan setiap Radiografer untuk bekerja secara profesional.
Profesionalisme Radiografer akan di uji dalam kompetisi global yang akan terjadi
di era globalisasi. Oleh karena itu, Radiografer Indonesia dituntut untuk memiliki
kompetensi standar yang wajib dimiliki oleh setiap Radiografer untuk bekerja di
sarana pelayanan kesehatan. Kompetensi standar Radiografer yang di susun ini

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA mengacu pada kompetensi sejenis


di luar negeri, akan menempatkan Radiografer Indonesia setara dengan
Radiografer di luar negeri. Untuk mendukung keadaan tersebut, maka Radiografer
Indonesia dituntut juga memiliki kemampuan berbahasa asing khususnya bahasa

pari.or.id
65
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

Inggris dengan baik dan benar serta pengetahuan / pemahaman sosio kultural
berbagai negara. Selain itu, dalam menjalankan tugas dan fungsinya radiografer
Indonesia diwajibkan juga memenuhi hukum dan etika profesi yang berlaku.

PENGERTIAN 1. DEFINISI RADIOGRAFER a. Kode Etik Radiografer Radiografer


adalah suatu profesi yang melakukan pelayanan kepada masyarakat, bukanlah
profesi yang semata-mata pekerjaan untuk mencari nafkah akan tetapi merupakan
pekerjaan kepercayaan.

Surat Keputusan Bersama Men. Kes. & Ka. BKN No.049/Menkes/ SKB/ I/2003.
Radiografer adalah PNS yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak
secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan radiografi
pada unit pelayanan kesehatan. c. Kep. Men. Kes. No.1267lMenkes/ SK/ XII/1995
Radiografer adalah tenaga kesehatan lulusan APRO/ D-lll Radiologi/ ATRO dan
Pendidikan Asisten Rontgen.

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 3. FUNGSI RADIOGRAFER Sesuai


dengan tugas serta kemampuan dan kewenangan (kompetensi) yang dimilikinya,
radiografer mempunyai fungsi yang strategis sebagai salah satu pengelola
penyelenggaraan pelayanan kesehatan dibidang radiologi diantaranya adalah
sebagai berikut : a. mengerti dan memahami visi dan misi organisasi tempat kerja
dan organisasi profesi serta selalu berusaha agar visi dan misi tersebut dapat
terlaksana dengan berupaya melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya, baik
sebagai anggota profesi, anggota akademis maupun sebagai bagian dari anggota
masyarakat. meningkatkan jaminan kualitas pelayanan radiologi sesuai dengan
perkembangan IPTEK dibidang kedokteran. meningkatkan keselamatan dan
kesehatan kerja bagi penyelenggara pelayanan radiologi meningkatkan upaya
proteksi radiasi untuk mencegah meningkatnya tingkat paparan radiasi dalam
lingkungan sehingga dapat meningkatkan keselamatan serta kesehatan
masyarakat dan lingkungan dari kemungkinan paparan radiasi yang beasal dari
alat dan atau sumber radiasi yang dimanfaatkan untuk keperluan kesehatan.
meningkatkan teknik dan prosedur manajemen perlakuan zat radioakif dan atau
sumber radiasi lainya sehingga mampu mencegah atau mengurangi kemungkinan
darurat radiasi. meningkatkan pengawasan, monitoring dan evaluasi pemanfaatan
zat radioaktif dan atau sumber radiasi lainnya sehingga memungkinkan manfaat
radiasi semakin besar dibandingkan dengan resiko bahaya yang ditimbulkan.
meningkatkan pengawasan, monitoring dan evaluasi ketaatan pekerja radiasi
terhadap teknik dan prosedur kerja dengan zat radioaktif dan atau sumber radiasi
lainnya sebagai suatu proses, sehingga tercapai pelayanan yang tepat guna (efektif
dan efisien) dan professional. meningkatkan upaya jaminan kualitas radiologi
termasuk sistem pemeliharaan sarana, prasarana dan peralatan radiologi sebagai
upaya peningkatan kualitas hasil layanan radiologi dalam bentuk rekam medik
radiologi dan lmejing. meningkatkan peran serta masyarakat dalam upaya evaluasi
pelayanan kepada masyarakat melalui pengadaan kotak saran, angket / kuisioner
dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan radiologi dan mengukur tingkat
kepuasan masyarakat terhadap pelayanan yang dilakukan.

pari.or.id
66
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

serta institusi terkait ; v. Setiap Radiografer yang berpraktek wajib mengikuti


pendidikan dan pelatihan radiografi dan imejing berkelanjutan yang
diselengarakan oleh organisasi profesi dan lembaga lain yang terakreditasi oleh
organisasi profesi dalam penyerapan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknlogi bidang radiologi ; vi. Pendidikan dan pelatihan Radiografer berkelanjutan
dilaksanakan dengan standar yang ditetapkan oleh Persatuan Ahli Radiografi
Indonesia (PARl). d. Pengelolaan dan Pelaksanaan Pengelolaan dan pelaksanaan
pendidikan Radiografer menjadi tangung jawab Departemen Teknis, Pengelola
Pendidikan dan Organisasi Profesi (dan nantinya oleh Konsil Radiografer
Indonesia).

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


STANDAR KOMPETENSI RADIOGRAFER
A. Definisi
1. Standar kompetensi Radiografer merupakan penjabaran yang utuh dan cermat
meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan Radiografer dalam
menjalankan peran, fungsi dan kewenangannya sebagai Radiografer.
2. Standar Kompetensi Radiografer adalah pernyataan-pernyataan mengenai
pelaksanaan tugas di tempat kerja yang digambarkan dalam bentuk hasil keluaran,
mengenai : (1) Apa yang diharapkan dapat dilakukan oleh Radiografer. (2) Tingkat
kesempurnaan pelaksanaan kerja yang diharapkan dari Radiografer. (3)
Bagaimana menilai bahwa kemampuan Radiografer telah berada pada tingkat yang
diharapkan.
3. Kompetensi Radiografer adalah kemampuan seorang Radiografer dalam
melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan standar pendidikan Radiografer yang
ditetapkan oleh organisasi profesi, yaitu Persatuan Ahli Radiografi Indonesia.

Pelaksanaan
Dalam upaya menjamin seorang Radiografer memiliki kompetensi sesuai dengan
standar pendidikan Radiografer, maka penyelenggara pendidikan maupun
pelatihan harus dalam pengawasan PARl dan berdasarkan standar kompetensi
yang telah ditetapkan.

Standar kompetensi harus merupakan bagian pokok dari kurikulum pendidikan


Radiografer secara utuh.

Standar Kompetensi Radiografer harus dapat digunakan dalam pengembangan


kurikulum pendidikan lanjut Radiografer, untuk mengetahui dan atau menguji
kualifikasi dan standarisasi Radiografer yang akan menjalankan praktek radiografi
dan imijing di masyarakat.

Demikianlah Standar Profesi Radiografer ini dipersembahkan untuk seluruh


radiografer di Indonesia agar dapat dipergunakan sebagai pedoman dalam
menjalankan tugas profesi dengan baik dan benar sesuai ketentuan standar
pelayanan kesehatan bidang radiologi sehingga pelayanan kesehatan prima dapat
terwujud. Standar Profesi radiografer ini di susun dengan memperhitungkan
kondisi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, oleh karenanya

pari.or.id
67
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

senantiasa memungkin untuk di revisi dan dilengkapi sesuai kebutuhan tuntutan


pelayanan. Akhirnya semoga standar profesi ini dapat dipergunakan oleh seluruh
radiografer Indonesia dan bermanfaat bagi eksistensi wewenang, tugas dan
fungsinya sebagai radiografer.

BIDANG 6 INVENTARIS, KESEJAHTERAAN DAN USAHA DANA


Rencan Kerja Bidang VI (Inventaris, Kesejahteraan, dan Usaha Dana)
1. Pengaktifan iuran pokok dan wajib anggota
Terkait dengan iuran pokok dan wajib anggota sebesar
Rp.10.000/Bulan, kami akan selalu mengingatkan kepada anggota
untuk iurannya
Selain itu kami juga akan menggalakkan dan menerima uang duka
sebesar Rp.5.000/Bulan per anggota yang nantinya deserahkan ke
bendahara untuk simpanan apabila ada anggota Pari Pengda Bali
yang mengalami musibah atau sakit agar digunakan sebagaimana
mestinya
2. Inventarisir sumber daya Pengda
Saat ini inventaris Pengda meliputi ;
a. Baju endek PARI
b. Kain endek PARI
c. Logo Pari
d. Bros Radiasi
3. Bersama Bendahara mengumpulkan dana untuk pembangunan gedung
sekretariat pusat
Kami akan selalu mengingatkan kepada anggota untuk dana
pembangunan gedung secretariat (terkait dengan nilai SKP)
4. Bekerjasama dengan vendor dan menjajaki kemungkinan sponsorship di
setiap kegiatan Pari Pengda Bali
5. Membuat usaha-usaha yang dapat memberikan pemasukan bagi Pengda
Kami akan membuka pemesanan jas PARI (Harga Menyusul)
Kami akan membuka pemesanan kain batik berrmotif Pari Pengda
Bali (Desain dan Harga Menyusul)
Kami juga menjual perlengkapan Pari (Emblem,PIN,dll)

BIDANG 7 HUMAS, SISTEM INFORMASI DAN IT


Bidang 7 Humas, Sistem Informasi dan Teknologi Informasi memiliki tugas
mengumpulkan, dan menyebarluaskan kegiatan PARI Pengda Bali melalui jaringan
informasi dan sosial media yang dikelola oleh PARI Pengda Bali antara lain
Website : http://bali.pari.or.id Blog : http://paribali.wordpress.com Facebook :
pari.bali10 dan instagram : paripengdabali juga mengelola email PARI Pengda Bali
di pengdaparibali@gmail.com

BIDANG 8 KADERISASI, KEPEMUDAAN DAN OLAH RAGA


Bidang 8 Kaderisasi, Kepemudaan dan Olah Raga memiliki tugas mengadakan dan
mengkoordinir di tingkat daerah acara atau kegiatan terkait kaderisasi PARI
Pengda Bali, kegiatan kepemudaan seperti musik dan olah raga. Saat ini PARI
Pengda Bali mengadakan acara olah raga futsal rutin setiap hari Sabtu pukul 15.00

pari.or.id
68
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

17.00 di Metro Futsal Renon Denpasar dan tampil berlaga rutin setiap tahun di
turnamen ATRO BALI Cup yang diadakan oleh Kampus ATRO BALI bersama BEM
ATRO BALI. Kepada rekan sejawat yang memiliki bakat, hobi dan kegemaran
dalam bidang kepemudaan, musik dan olah raga silahkan kontak Bidang 8
Kaderisasi, Kepemudaan dan Olah Raga PARI Pengda Bali.

BIDANG 9 AKREDITASI, PERIZINAN, DAN PENJAMINAN MUTU


PELAYANAN

1. Bersama PP PARI membantu pembuatan standar / prosedur pelayanan


radiologi dan standar kompetensi radiografer.
o Membuat draft atau raancangan standar prosedur pelayanan
radiologi dan standar kompetensi radiograpfer untuk diserahkan ke
PP PARI dan didiskusikan kembali secara bersama-sama.
o Sosialisasi standar pelayanan radiologi sesuai dengan keputusan PP
PARI
o Pendamping di tingkat Pengda untuk setiap RS di Bali dalam
pelaksanaan standar pelayanan radiologi

2. Sosialisasi / diklat standar / prosedur pelayanan radiologi dan standar


kompetensi radiografer
o Bersama tim Bidang IX untuk melakukan sosialisasi tentang standar
prosedur pelayanan radiologi sesuai dengan keputusan PP PARI di
setiap kegiatan Pengda PARI Bali.
o Pendamping untuk RS di Bali dalam pemerataan standar pelayanan
radiologi

3. Diterapkannya standar pelayanan radiologi di seluruh Bali


o Melakukan pengawasan di setiap RS dalam hal penerapan standar
pelayanan radiologi
o Monitoring dan evaluasi dalam penerapan di rumah sakit seluruh
Bali

4. Workshop atau pelatihan patient safety bagi radiografer bekerja sama


dengan IKPRS dan PERSI.
o Melakukan pelatihan atau seminar atau workshop patient safety dan
staff safety secara rutin ke setiap radiografer dalam setiap kegiatan
PARI Pengda Bali
o Bekerja sama dengan IKPRS dan PERSI dalam hal seminar pasien
safety

5. Penetapan standar indikator mutu pelayanan radiologi


o Merancang standar indikator mutu pelayanan radiologi di tingkat
Pengda
o Melakukan sosialisasi kepada RS dan Radiografer mengenai standar
indikator mutu pelayanan radiologi

pari.or.id
69
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

o Monitoring dan evaluasi dalam hal indikator mutu pelayanan


radiologi di setiap RS
o Menjadi pendamping dalam hal laporan masyarakat dan radiografer
mengenai indicator mutu radiologi

6. Fasilitator proses perizinan


o Menjadi pendamping bagi setiap PPR dan RS dalam proses perizinan
alat radiologi ke BAPETEN.
o Melakukan sosialisasi tata cara pengajuan perizinan ke BAPETEN
o Tim bidang IX melakukan update data dan informasi ke BAPETEN
mengenai UU baru, aturan baru dan informasi baru mengenai
perizinan alat radiologi.

7. Membuat draft system uji kompetensi radiograpfer di tingkat Pengda


o Bersama sama tim membuat rancangan atau draft sistem uji
kompetensi radiografer di tingkat Pengda.
o Melakukan diskusi ke Pengurus Pengda untuk menyerap aspirasi
lain mengenai uji kompetensi radiografer

Radrock besutan bidang 8 Kaderisasi, Kepemudaan, dan Olahraga tampil dalam acara puncak Dies
Natalis ke 8 ATRO BALI di Lapangan Renon bersama Band KIS dan Emoni Bali 2 Oktober 2016 lalu
(atas). Pelaksaan Seminar Profesi, Karir dan Organisasi Radiografer untuk Anggota baru PARI
Pengda Bali 2016 (bawah)

pari.or.id
70
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

LAMPIRAN LAMPIRAN

pari.or.id
71
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

pari.or.id
72
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

pari.or.id
73
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

pari.or.id
74
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

pari.or.id
75
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

pari.or.id
76
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

pari.or.id
77
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

pari.or.id
78
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

pari.or.id
79
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

pari.or.id
80
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

pari.or.id
81
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

pari.or.id
82
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

pari.or.id
83
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

pari.or.id
84
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

pari.or.id
85
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

pari.or.id
86
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

pari.or.id
87
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

pari.or.id
88
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

pari.or.id
89
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

pari.or.id
90
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

pari.or.id
91
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

pari.or.id
92
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

pari.or.id
93
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

pari.or.id
94
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

pari.or.id
95
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

pari.or.id
96
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

pari.or.id
97
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

pari.or.id
98
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

pari.or.id
99
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

pari.or.id
100
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

pari.or.id
101
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

pari.or.id
102
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

pari.or.id
103
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

pari.or.id
104
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

pari.or.id
105
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

pari.or.id
106
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

pari.or.id
107
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

pari.or.id
108
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

pari.or.id
109
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

pari.or.id
110
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

pari.or.id
111
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

pari.or.id
112
Radinfo Pedoman Anggota PARI Pengda Bali 2017

pari.or.id

Anda mungkin juga menyukai