Anda di halaman 1dari 2

PERILAKU DEINDIVIDUATION

Banyak hal yang dapat kita analisis dari gejala prilaku manusia didalam kelompok, salah
satunya adalah perilaku deindividuasi. Untuk lebih memberikan gambaran tentang seseorang
ketika berada didalam kelompok atau organisasi, saya akan meyampaikan materi ini
bersumber dari beberapa literasi yang tesimpan di rak buku baru saya. Rak buah tangan
saudara saya, yang alhamdulillah masih menikmati masa ke-jombloan-nya.
Terima kasih Ang.

Oke, langsung saja ke pembahasan kita kali ini...

Perilaku deindividuation yaitu perilaku yang tidak mengatasnamakan seorang individu, tetapi
atas nama sekelompok orang. Individu merasa tidak perlu bertanggung jawab atas segala
akibat perilakunya, karena hal itu dilakukan beramai ramai. Bila mereka diminta pertanggung
jawabannya, yang sering diucapkan yaitu: mengapa harus saya yang bertanggung jawab?
(dalam Sugeng Sejati,2012).

Dalam hal ini tidak ada tanggung jawab sama sekali. Menurut teori dari para pakar, perilaku
itu cenderung muncul para pelakunya merasa tidak dikenali (anonymous). Teori Zimbardo ini
disebut the anonimity-aggression theory.

Deindividuasi, pertamakali dijelaskan pada tahun 1952 oleh Leon Festinger dan
koleganya. Mnurutnya, deindividuasi adalah keadaan dimana seseorang kehilangan kesadaran
akan diri sendiri (self awareness) dan kehilangan evaluative terhadap dirinya dalam situasi
kelompok yang memungkinkan anonimitas dan mengalihkan atau menjauhkan perhatian dari
individu.

Ketika melihat orang tawuran misalnya. Individu saat sendiri, mereka diam dan tidak banyak
tingkah. Tapi kalau bersama teman-temannya, mereka berani keluarin gir motor, tongkat
kasti, ngayunin golok, dan lain sebagainya.

Deindividuasi, pertamakali dijelaskan pada tahun 1952 oleh Leon Festinger dan koleganya.
Mnurutnya, deindividuasi adalah keadaan dimana seseorang kehilangankesdaran akan diri
sendiri (self awareness) dan kehilangan evaluative terhadap dirinya dalam situasi kelompok
yang memungkinkan anonimitas dan mengalihkan atau menjauhkan perhatian dari individu.

Menurut Reicher (1995) ada 3 faktor utama yang membuat seseorang mengalami
deindividuasi, yaitu:

- Grup immersion, yang berarti meleburnya individu kedalam kelompok. Individu


tidak lagi melihat dirinya sebagai seorang individu tetapi sebagai bagian dari
kelompok.

- Anonimity, yaitu saat dimana identitas pribadi seseorang tidak diketahui (teori
Zimbardo). Disitu disebutkan bahwa deindividuasi dapat tejadi ketika identitas
kamu tidak diketahui.

- Hilangnya self- awareness diri dan self regulation. Hilangnya kesadaran diri dan
kontrol diri menjadi salah satu faktor yang membuat seseorang mengalami
deindividuasi.

Lalu sebagaimana yang telah dipaparkan diatas dari awal, silahkan untuk sejenak renungkan
tentang apa yang ditangkap oleh persepsi masing-masing. sekiranya kita mampu sadar atas
keberadaan kita didalam kelompok dan selain itu untuk mari lebih mendekati makna bijak
lagi saat berada didalamnya. Sekian

Semakin Matang, Semakin Manis (Semak-Semak).

Anda mungkin juga menyukai