Disusun Oleh :
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Gambaran Umum Lokasi
BAB 2
METODE AUDIT
2.1 Ruang Lingkup
Ruang lingkup audit ini terbatas pada aspek organisasi dan pencemaran
udara yang terdapat pada Fakultas Teknik Universitas Indonesia, yang termasuk di
dalamnya :
Ruang kelas di FTUI
Laboratorium Mekanika Tanah
Laboratorium Penyehatan Lingkungan
Area parkir
1 = sangat buruk
2 = buruk
3 = cukup
4 = baik
5 = sangat baik
c) Wawancara
Pada proses pre-audit ini dilakukan wawancara kepada narasumber terkait.
Berikut ini ada narasumber yang diwawancarai :
Pak Anto : petugas kebersihan kelas gedung K
Pak Sofyan : bagian teknisi
Pak Hatta : P2SM (Pengembangan dan Penjaminan Sistem
Manajemen)
BAB 3
HASIL AUDIT
3.1 Peraturan Terkait
Dalam melakukan kegiatan audit, diperlukan peraturan terkait yang
digunakan sebagai acuan untuk menemukan temuan temuan dalam proses audit.
Berikut ini adalah peraturan peraturan yang digunakan sebagai acuan dalam
kegiatan audit organisasi dan pencemaran udara di Fakultas Teknik Universitas
Indonesia :
4
Laporan atau catatan 1) Baru dilakukan uji kualitas udara ambien dan
2 mengenai survey kualitas v kualitas udara indoor (laboratorium) pada bulan
udara September dan hasil pengujian belum keluar
Tidak
No. Aspek yang Dievaluasi Ada Tidak Ada Keterangan
Diaplikasikan
Laporan mengenai
6 v
investigasi sumber emisi
Pemberitahuan pelanggaran
terkait masalah emisi udara
10 v
dalam kurun waktu tiga
tahun
Tidak
No. Aspek yang Dievaluasi Ada Tidak Ada Keterangan
Diaplikasikan
Laporan pemenuhan,
1) Sedang dalam masa pengujian untuk pertama
13 penilaian, dan/atau v
kalinya
pengambilan sampel
Daftar perlengkapan
14 v
pengendalian emisi udara
Tindakan pencegahan
1) Smoking area
19 dan/atau penanggulangan v
2) Penggunaan AC non CFC
pencemaran udara
3.2.2 Scoring
Nilai
Sangat Sangat
No. Aspek yang Dievaluasi Buruk Sedang Baik Catatan
Buruk Baik
1 2 3 4 5
A Laboratorium
Deskripsi Singkat:
Nilai
Sangat Sangat
No. Aspek yang Dievaluasi Buruk Sedang Baik Catatan
Buruk Baik
1 2 3 4 5
Nilai
Sangat Sangat
No. Aspek yang Dievaluasi Buruk Sedang Baik Catatan
Buruk Baik
1 2 3 4 5
B Ruang Kelas
13
Nilai
Sangat Sangat
No. Aspek yang Dievaluasi Buruk Sedang Baik Catatan
Buruk Baik
1 2 3 4 5
Deskripsi Singkat:
2) AC sudah non-CFC
1 Kondisi AC di setiap ruangan v
3) Mayoritas jenis AC yang
digunakan yaitu R22, untuk
penggunaan R32 masih sedikit
Nilai
Sangat Sangat
No. Aspek yang Dievaluasi Buruk Sedang Baik Catatan
Buruk Baik
1 2 3 4 5
Nilai
Sangat Sangat
No. Aspek yang Dievaluasi Buruk Sedang Baik Catatan
Buruk Baik
1 2 3 4 5
Nilai
Sangat Sangat
No. Aspek yang Dievaluasi Buruk Sedang Baik Catatan
Buruk Baik
1 2 3 4 5
1) Pembersihan ruangan
dilaksanakan rutin namun kurang
mengikuti SOP
7 Pembersihan ruangan v
C Ruang Terbuka
Deskripsi Singkat:
Nilai
Sangat Sangat
No. Aspek yang Dievaluasi Buruk Sedang Baik Catatan
Buruk Baik
1 2 3 4 5
3 Kuantitas pepohonan v
2) Kondisi pepohonan cukup
rindang
Berdasarkan hasil wawancara dengan Pak Anto di Lobby K, setiap kelas yang ada di gedung S dan K setiap hari
dibersihkan oleh petugas kebersihan. Pada pagi hari, kelas dibersihkan sebelum kelas digunakan, yaitu sekitar pukul 06.00-
07.00. Setiap kelas setidaknya memiliki 2-3 buah AC. AC-AC di gedung S umurnya cukup baru, sedangkan di gedung K
sudah cukup lama. Kebanyakan jenis AC yang digunakan adalah R22, hanya beberapa buah AC yang berjenis R32. Dalam
melakukan pembersihan kelas, tidak ada SOP tertentu, terutama yang berkaitan dengan kondisi udara di kelas. Saat
melakukan pembersihan kelas pada pagi hari, para petugas kebersihan hanya membuka pintu sambil menyalakan AC. Saat
baru menyalakan AC pada pagi hari, jendela setiap kelas tidak dibuka dengan alasan keterbatasan waktu untuk membuka lalu
kemudian menutup jendela, sebelum kelas dimulai pada pukul 08.00. AC dibersihkan secara berkala, kurang lebih 3 bulan
sekali. Perawatan AC dilakukan hanya jika terjadi kerusakan. Setiap melakukan pembersihan dan/atau perawatan, terdapat
catatan tanggal pada label yang digantung di AC.
Ventilasi hanya jelas terlihat pada kelas yang terletak di lantai 1 gedung K. Untuk kelas-kelas lainnya ventilasi ditutup
karena pertimbangan penggunaan AC di kelas. Karena jarang digunakan, ventilasi jarang dibersihkan. Jumlah jendela di
masing-masing kelas cukup banyak. Namun hampir sama seperti ventilasi, jendela pun jarang dibuka kecuali saat AC sedang
mati.
3.2.4 Kuisioner UI Green Metric
Pengaturan dan
1 1500
Infrastruktur
Sains dan
1.1. Rumpun Ilmu
Teknologi
Tropis
1.2. Iklim
Persentase RKAT
Fakultas yang berpihak
pada pembiayaan untuk
1.15. SI6 200 20
masalah yang pro
lingkungan tahun 2016.
(%)
180
5 Transportasi
0
Jumlah mobil dinas
5.1. yang dimiliki oleh 5
Fakultas
Jumlah rata-rata
mobil yang
5.2. 650
TR1 200 memasuki kawasan
Fakultas per hari
Jumlah rata-rata
sepeda motor yang
5.3. 1200
memasuki kawasan
Fakultas per hari
Jumlah bis yang
5.4. dimiliki oleh 2
Fakultas
TR2 200
Jumlah rata-rata
5.5. penumpang per bis 15
per trip yang
23
180
5 Transportasi
0
terangkut bis
Fakultas
Jumlah trip bis
5.6. 2
Fakultas per hari
TR3 200 Jumlah rata-rata
sepeda yang
ditemukan di
5.7.
kawasan Fakultas 10
(baik sepeda milik
UI ataupun milik
pribadi) per hari
[1] [ 2 ] Program [4] [5]
Presentase Tidak sedang Pengurang Pengurangan
pengurangan area ada dipersiapkan an antara lebih dari
parkir untuk (misalnya [3] 10% - 30% 30% atau
5.9. TR6 200 kendaraan pribadi sedang dalam Penguranga parkir dalam
dalam 3 tahun tahap studi n kurang fakultas sama
terakhir (dari 2014 kelayakan atau dari 10% sekali tidak
hingga 2016) promosi) diperkenanka
n
[1] [ 2 ] Biaya [3] [ 4 ] Halte [5]
Inisiatif pembatasan
Tidak parkir yang Berba bus di Kendaraan
jumlah kendaraan
ada tinggi gi fakultas karyawan dan
5.10. TR5 200 bermotor pribadi
tumpa dosen
yang memasuki
ngan disediakan
kawasan Fakultas
fakultas
24
180
5 Transportasi
0
[3]
Tersed
Tipe operasional bis [ 1 ] [ 2 ] Tersedia Diperlu
5.11. TR7 300 ia
Fakultas Tidak (berbayar) kan
(gratis
tersedia
)
180
5 Transportasi
0
Total belanja bahan 6240
bakar (bensin/solar)
untuk kendaraan
5.14. bermotor milik
Fakultas selama
satu tahun terakhir
(dalam Liter)
Berikut ini adalah hasil pembahasan hasil audit lingkungan berupa kuesioner
Greenmetric UI tersebut terkait dengan pencemaran udara.
1. Program pengurangan emisi gas rumah kaca
Berdasarkan hasil audit Greenmetric UI, Fakultas Teknik sudah menerapkan
program pengurangan emisi gas rumah kaca, contoh penerapan ini ialah telah
diterapkannya HVAC system. HVAC (heating, ventilation, and air-
conditioning) system merupakan sistem udara indoor yang diterapkan dimana
ketiga fungsi saling berhubungan karena fungsi-fungsi tersebut menentukan
kenyamanan suhu dan kelembaban udara dalam gedung. Penerapan HVAC
system juga berarti gedung tersebut menjaga tekanan antar ruang, menjaga
pertukaran udara yang baik bagi penempat gedung, dan terdapat kontrol asap.
Penerapan lainnya yaitu penanganan gas laboratorium yang dapat
menyebabkan emisi gas rumah kaca. Hal ini dilakukan dengan menyediakan
ventilasi yang cukup pada laboratorium serta menempatkan bahan kimia
laboratorium yang reaktif dan berpotensi menghasilkan gas rumah kaca dan
menyalurkannya dengan cerobong untuk dikendalikan faktor emisinya.
2. Jumlah jejak karbon FTUI selama 12 bulan terakhir
Berdasarkan hasil wawancara dengan Pak Hatta, salah satu hasil audit
lingkungan Greenmetric UI adalah mengenai jumlah jejak karbon di Fakultas
Teknik Universitas Indonesia. Jejak karbon adalah ukuran jumlah total dari
hasil emisi karbon dioksida yang secara langsung maupun tidak langsung
disebabkan oleh aktivitas atau akumulasi yang berlebih dari penggunaan
produk dalam kehidupan sehari-hari, misalnya pembakaran bahan bakar fosil
dan penggunaan kendaraan bermotor (Wiedemann dan Minx, 2007 dalam
Dhewantara, 2010). Jejak karbon di FTUI dihitung selama 12 bulan terakhir
dengan menggunakan www.carbonfootprint.com tanpa memperhitungkan
penerbangan dan jejak karbon sekunder. Artinya, nilai karbon yang dihasilkan
hanya merepresentasikan nilai karbon primer, yakni ukuran emisi CO2 yang
bersifat langsung seperti pembakaran bahan bakar fosil kendaraan. Saat ini,
jejak karbon di FTUI bernilai 383 metrik ton.
27
penggunaan bahan bakar ramah lingkungan yang tidak mengandung timbal dan
logam berat lainnya
Pengukuran dan pemantauan mutu udara di FTUI
Hanya baru dilakukan uji kualitas udara indoor
Pelaksanaan patroli Kawasan Tanpa Rokok di lingkungan FTUI khususnya
pada Kantin Mahasiswa oleh Petugas Satuan Pengamanan (Security) bersama
Petugas Lingkungan Unit P2SM setiap hari kerja.
Pelaksanaan patroli tidak dilaksanakan setiap hari kerja
BAB 4
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil audit lingkungan yang telah dilakukan, manajemen
kualitas udara di lingkungan FTUI dinilai masih kurang baik, dengan aspek-
aspek yang menjadi penyebabnya adalah sebagai berikut:
Masih terdapat aspek-aspek yang tidak sesuai dengan RKL-RPL, seperti
pemantauan kualitas udara dan intensitas kebisingan yang seharusnya
dilakukan setiap 6 bulan sekali.
Meskipun FTUI telah memiliki sertifikat ISO 14001, namun hasil temuan
audit menunjukkan bahwa masih terdapat hal-hal yang tidak sesuai dengan
standar ISO 14001
4.2 Saran
30
LAMPIRAN
Wawancara
Laboratorium
31