Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN AUDIT LINGKUNGAN

ASPEK ORGANISASI DAN PENCEMARAN UDARA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDONESIA

Disusun Oleh :

Andiasti Nada Alifah 1406532242

Atika Yulliana Sari 1406532192

Nabila Hanifa Irliana 1406532091

Riko Aprianto 1606844076

Syifa Aulia Rahmah 1406573740

Fanyzia Fajrianas 1306367901

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN


DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
DEPOK
2017
2

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Gambaran Umum Lokasi

BAB 2
METODE AUDIT
2.1 Ruang Lingkup
Ruang lingkup audit ini terbatas pada aspek organisasi dan pencemaran
udara yang terdapat pada Fakultas Teknik Universitas Indonesia, yang termasuk di
dalamnya :
Ruang kelas di FTUI
Laboratorium Mekanika Tanah
Laboratorium Penyehatan Lingkungan
Area parkir

2.2 Kriteria Audit


Kriteria penilaian audit yang dilakukan di FTUI yaitu berdasarkan pada
kelengkapan dokumen, sistem scoring dan wawancara kepada narasumber terkait.
a) Kelengkapan dokumen
Penilaian terhadap kelengkapan dokumen dalam kegiatan pre-audit yang
dilakukan dengan membuat tabel checklist dengan kriteri sebagai berikut :
Ada : dokumen terkait tersedia
Tidak ada : dokumen terkait tidak tersedia
Tidak diaplikasikan : dokumen terkait tersedia namun didasarkan
pada peninjauan tidak terdapat
pengaplikasian dari dokumen tersebut
b) Sistem scoring
Penilaian audit dengan sistem scoring ini didasarkan pada subjektivitas
auditor terkait peninjauan langsung. Pada sistem scoring ini dilakukan
pemberian nilai dari 1 5 dengan keterangan sebagai berikut :
3

1 = sangat buruk
2 = buruk
3 = cukup
4 = baik
5 = sangat baik
c) Wawancara
Pada proses pre-audit ini dilakukan wawancara kepada narasumber terkait.
Berikut ini ada narasumber yang diwawancarai :
Pak Anto : petugas kebersihan kelas gedung K
Pak Sofyan : bagian teknisi
Pak Hatta : P2SM (Pengembangan dan Penjaminan Sistem
Manajemen)

2.3 Ringkasan Proses Audit


Proses audit yang dilakukan di Fakultas Teknik Universitas Indonesia
terdiri dari tahapan tahapan sebagai berikut :
Pembuatan daftar checklist atau kuisioner audit
Pengisian daftar checklist kuisioner audit
Wawancara dengan petugas kebersihan kelas FTUI
Tinjauan dokumen
Kunjungan langsung ke lokasi
Selain itu, dalam proses pre-audit ini dilakukan beberapa pengambilan
foto yang akan digunakan sebagai referensi.

BAB 3
HASIL AUDIT
3.1 Peraturan Terkait
Dalam melakukan kegiatan audit, diperlukan peraturan terkait yang
digunakan sebagai acuan untuk menemukan temuan temuan dalam proses audit.
Berikut ini adalah peraturan peraturan yang digunakan sebagai acuan dalam
kegiatan audit organisasi dan pencemaran udara di Fakultas Teknik Universitas
Indonesia :
4

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 tentang


Pengendalian Pencemaran Udara
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1407/MENKES/SK/XI/2002 tentang Pedoman Pengendalian Pencemaran
Udara

3.2 Audit Aspek Organisasi

Berikut ini adalah aspek organisasi bala bla bl


3.1.2 Organisasi Umum

Struktur Organisasi Tim ISO 14000 dan OHSAS 18001


Sumber : SK Dekan FTUI No. 599/D/SK/FTUI/IX/2016
3.2.2 Organisasi Khusus
3.3 Audit Aspek Pencemaran Udara
3.2.1 Checklist Pemantauan dan Pengendalian Kualitas Udara
Tidak
No. Aspek yang Dievaluasi Ada Tidak Ada Keterangan
Diaplikasikan

1) Kebijakan pencegahan pencemaran hanya


berupa kebijakan Sistem Manajemen Terintegrasi
1 Kebijakan kualitas udara v FTUI yaitu poin pencemaran
2) SK Larangan Merokok No.
1604/D/SK/FTUI/XI/2013

Laporan atau catatan 1) Baru dilakukan uji kualitas udara ambien dan
2 mengenai survey kualitas v kualitas udara indoor (laboratorium) pada bulan
udara September dan hasil pengujian belum keluar

Data pemantauan kualitas


3 v
udara
1) Berdasarkan hasil wawancara terdapat polutan
yang berasal dari lab beton seperti bau belerang
Keluhan yang berhubungan
yang berasal dari lab
4 dengan emisi yang ada di v
2) Adanya bau yang ditimbulkan pada
lingkungan dalam ruangan
laboratorium mikrobiologi yang berasal dari
media bekas agar

Pedoman operasional untuk 1) Implementasi dalam sistem HVAC (Lab


5 v
mengurangi emisi gas mesin)2) Skema sistem pendingin ruangan FTUI
8

Tidak
No. Aspek yang Dievaluasi Ada Tidak Ada Keterangan
Diaplikasikan

Laporan mengenai
6 v
investigasi sumber emisi

Efektifitas evaluasi dan


7 v
mitigasi secara rinci

Program perbaikan kualitas


8 v
udara indoor secara rinci

Izin yang berhubungan


9 v
dengan emisi udara

Pemberitahuan pelanggaran
terkait masalah emisi udara
10 v
dalam kurun waktu tiga
tahun

Laporan investigasi yang


mengidentifikasi adanya
11 v
sumber emisi dari
pencemaran udara
9

Tidak
No. Aspek yang Dievaluasi Ada Tidak Ada Keterangan
Diaplikasikan

Diagram lokasi penyebab


12 v
emisi

Laporan pemenuhan,
1) Sedang dalam masa pengujian untuk pertama
13 penilaian, dan/atau v
kalinya
pengambilan sampel

Daftar perlengkapan
14 v
pengendalian emisi udara

Catatan pemantauan kualitas


15 v
udara

Rencana untuk penghilangan


1) Implementasi dalam sistem HVAC (Lab mesin)
16 atau pengurangan emisi v
2) Skema sistem pendingin ruangan FTUI
udara

1) Terdapat SK Larangan Merokok


17 Larangan merokok v 2) Terdapat rambu larangan merokok di beberapa
lokasi di FTUI
18 Smoking room v 1) Terdapat 2 smooking room

Tindakan pencegahan
1) Smoking area
19 dan/atau penanggulangan v
2) Penggunaan AC non CFC
pencemaran udara
3.2.2 Scoring

Nilai
Sangat Sangat
No. Aspek yang Dievaluasi Buruk Sedang Baik Catatan
Buruk Baik
1 2 3 4 5
A Laboratorium
Deskripsi Singkat:

1) Lab mektan = Jumlah exhaust


cukup (3 buah) namun jarang
Kondisi exhaust di laboratorium (lab mektan dan
1 v dibersihkan (3 bulan sekali) dan
lingkungan)
ada beberapa yang tidak
dinyalakan
11

Nilai
Sangat Sangat
No. Aspek yang Dievaluasi Buruk Sedang Baik Catatan
Buruk Baik
1 2 3 4 5

2) Lab lingkungan = terdapat 6


exhaust yang dinyalakan setiap ada
kegiatan dan dibersihkan bagian
luarnya saja setiap sebulan sekali

3) Lab mikrob = terdapat dua


exhaust (1 dinyalakan dan 1
dimatikan) dan tidak pernah
dibersihkan
12

Nilai
Sangat Sangat
No. Aspek yang Dievaluasi Buruk Sedang Baik Catatan
Buruk Baik
1 2 3 4 5

1) Lab lingkungan dan mikrob =


tidak ada SOP penanganan
pencemaran udara, hanya terdapat
APD; Tidak ada identifikasi
2 Pengendalian pencemaran udara v
sumber pencemar ; Bau yang
timbul berasal dari sampel
penelitian mahasiswa dan media
bekas praktikum

Tidak ada pemantauan kualitas


3 Pemantauan kualitas udara v
udara

4 Pengendalian kualitas udara v

B Ruang Kelas
13

Nilai
Sangat Sangat
No. Aspek yang Dievaluasi Buruk Sedang Baik Catatan
Buruk Baik
1 2 3 4 5
Deskripsi Singkat:

1) Perawatan AC 3 bulan sekali

2) AC sudah non-CFC
1 Kondisi AC di setiap ruangan v
3) Mayoritas jenis AC yang
digunakan yaitu R22, untuk
penggunaan R32 masih sedikit

2 Kondisi ventilasi di setiap ruangan V 1) Kondisi ventilasi berdebu


14

Nilai
Sangat Sangat
No. Aspek yang Dievaluasi Buruk Sedang Baik Catatan
Buruk Baik
1 2 3 4 5

2) Jendela jarang dibuka

1) Sirkulasi udara kurang baik


karena jendela jarang dibuka

3 Sirkulasi udara di setiap ruangan v

2) Saat pembersihan ruangan.


Jendela juga tidak dibuka
15

Nilai
Sangat Sangat
No. Aspek yang Dievaluasi Buruk Sedang Baik Catatan
Buruk Baik
1 2 3 4 5

1) Lab lingkungan dan mikrob =


tidak ada SOP penanganan
pencemaran udara, hanya terdapat
APD; Tidak ada identifikasi
4 Pengendalian pencemaran udara v
sumber pencemar ; Bau yang
timbul berasal dari sampel
penelitian mahasiswa dan media
bekas praktikum

Tidak ada pemantauan kualitas


5 Pemantauan kualitas udara v
udara

6 Pengendalian kualitas udara v


16

Nilai
Sangat Sangat
No. Aspek yang Dievaluasi Buruk Sedang Baik Catatan
Buruk Baik
1 2 3 4 5

1) Pembersihan ruangan
dilaksanakan rutin namun kurang
mengikuti SOP

7 Pembersihan ruangan v

2) Sumber daya petugas kebersihan


tidak sebanding dengan jumlah
ruangan

C Ruang Terbuka
Deskripsi Singkat:

1) Terdapat larangan merokok


1 Pembatasan kegiatan yang dapat menghasilkan gas emisi v
2) Tidak ada pembakaran sampah
17

Nilai
Sangat Sangat
No. Aspek yang Dievaluasi Buruk Sedang Baik Catatan
Buruk Baik
1 2 3 4 5

Penerapan larangan merokok di wilayah FT (selain di 1) Terdapat sanksi bagi yang


2 V
smoking room) melanggar dan telah diterapkan

1) 50% area FTUI tertutupi


tanaman/pepohonan

3 Kuantitas pepohonan v
2) Kondisi pepohonan cukup
rindang

4 Ruang terbuka hijau v


3.2.3 Wawancara

No. Pertanyaan Jawaban

1 Sudah berapa lama Anda bekerja? 8 bulan

Apa tugas Anda secara umum dan secara


2 Membersihkan ruangan kelas, menyalakan AC
spesifik?
Setiap kelas yang ada di gedung S dan K setiap hari dibersihkan oleh
Dapatkah Anda menceritakan secara petugas kebersihan. Pada pagi hari, kelas dibersihkan sebelum kelas
3 detail tahap dalam melakukan pekerjaan digunakan, yaitu sekitar pukul 06.00-07.00. Selain itu, petugas juga
Anda? membersihkan kelas setelah kelas selesai digunakan. AC dimatikan saat
semua kelas sudah selesai. Untuk AC dibersihkan 3 bulan sekali.
Tidak, yang dilakukan saat membersihkan ruangan hanya membuka
Apakah Anda membuka jendela saat
4 pintu. Jendela hanya dibuka saat AC sedang mati, namun jarang
membersihkan ruangan?
dilakukan
Kapan Anda menyalakan dan mematikan AC dinyalakan pada pagi hari sambil membersihkan ruangan pada pukul
5
AC? 06.00 07.00 sebelum kelas dimulai, dan mematikan
Apakah Anda mengetahui SOP / instruksi Dalam melakukan pembersihan kelas, tidak ada SOP tertentu, terutama
6
kerja dalam melaksanakan tugas? yang berkaitan dengan kondisi udara di kelas.
19

Selain itu karena kendala keterbatasan jumlah petugas kebersihan, maka


hal-hal seperti membuka jendela saat membersihkan ruang kelas sulit
7 Apakah Anda menerapkan SOP tersebut?
untuk dilakukan, karena memakan waktu lama dan khawatir petugas
lupa untuk menutup jendela kembali
Sumber : Wawancara Penulis

Berdasarkan hasil wawancara dengan Pak Anto di Lobby K, setiap kelas yang ada di gedung S dan K setiap hari
dibersihkan oleh petugas kebersihan. Pada pagi hari, kelas dibersihkan sebelum kelas digunakan, yaitu sekitar pukul 06.00-
07.00. Setiap kelas setidaknya memiliki 2-3 buah AC. AC-AC di gedung S umurnya cukup baru, sedangkan di gedung K
sudah cukup lama. Kebanyakan jenis AC yang digunakan adalah R22, hanya beberapa buah AC yang berjenis R32. Dalam
melakukan pembersihan kelas, tidak ada SOP tertentu, terutama yang berkaitan dengan kondisi udara di kelas. Saat
melakukan pembersihan kelas pada pagi hari, para petugas kebersihan hanya membuka pintu sambil menyalakan AC. Saat
baru menyalakan AC pada pagi hari, jendela setiap kelas tidak dibuka dengan alasan keterbatasan waktu untuk membuka lalu
kemudian menutup jendela, sebelum kelas dimulai pada pukul 08.00. AC dibersihkan secara berkala, kurang lebih 3 bulan
sekali. Perawatan AC dilakukan hanya jika terjadi kerusakan. Setiap melakukan pembersihan dan/atau perawatan, terdapat
catatan tanggal pada label yang digantung di AC.

Ventilasi hanya jelas terlihat pada kelas yang terletak di lantai 1 gedung K. Untuk kelas-kelas lainnya ventilasi ditutup
karena pertimbangan penggunaan AC di kelas. Karena jarang digunakan, ventilasi jarang dibersihkan. Jumlah jendela di
masing-masing kelas cukup banyak. Namun hampir sama seperti ventilasi, jendela pun jarang dibuka kecuali saat AC sedang
mati.
3.2.4 Kuisioner UI Green Metric

No Poin KRITERIA INDIKATOR PENGUKURAN Upload Bukti

Pengaturan dan
1 1500
Infrastruktur
Sains dan
1.1. Rumpun Ilmu
Teknologi
Tropis
1.2. Iklim

1.3. Jumlah Gedung Fakultas 24 Diperlukan

1.4. Letak area Fakultas Depok Diperlukan

1.5. Total area Fakultas (m2) 111.669 Diperlukan


Total luas dasar
SI1 300 bangunan (Koefisien
1.6. 15.211
Dasar Bangunan) di
Fakultas (m2)
Total luas bangunan
1.7. 72.698
keseluruhan lantai (m2)
Total luas smart building
1.8. 3840
area (m2)
1.9. Total area parkir (m2) 5550
21

Persentase area kampus


UI yang berupa hutan
1.10. SI3 200 30
(menurut pendapat
Anda) (%)
Total area Fakultas yang
ditutupi dengan tanaman
1.11. SI4 200 (termasuk rumput, 50,2
kebun, dan lain-lain)
(m2)
Total area permukaan di
lingkungan fakultas yang
1.12. SI5 300 dapat menyerap air 10,1
(termasuk tanah, rumput
dan con-block) (m2)

Mahasiswa Mahasiswa reguler,


Jumlah mahasiswa
reguler, paralel, paralel, ekstensi,
(termasuk mahasiswa
ekstensi, internasional
1,13 reguler, paralel, ekstensi, 6683 0
internasional yg metode
SI2 300 internasional) di
berada di pembelajaran jarak
Fakultas
fakultas jauh

Jumlah dosen dan staf


1,14 488
akademik di Fakultas
22

Persentase RKAT
Fakultas yang berpihak
pada pembiayaan untuk
1.15. SI6 200 20
masalah yang pro
lingkungan tahun 2016.
(%)

180
5 Transportasi
0
Jumlah mobil dinas
5.1. yang dimiliki oleh 5
Fakultas
Jumlah rata-rata
mobil yang
5.2. 650
TR1 200 memasuki kawasan
Fakultas per hari
Jumlah rata-rata
sepeda motor yang
5.3. 1200
memasuki kawasan
Fakultas per hari
Jumlah bis yang
5.4. dimiliki oleh 2
Fakultas
TR2 200
Jumlah rata-rata
5.5. penumpang per bis 15
per trip yang
23

180
5 Transportasi
0
terangkut bis
Fakultas
Jumlah trip bis
5.6. 2
Fakultas per hari
TR3 200 Jumlah rata-rata
sepeda yang
ditemukan di
5.7.
kawasan Fakultas 10
(baik sepeda milik
UI ataupun milik
pribadi) per hari
[1] [ 2 ] Program [4] [5]
Presentase Tidak sedang Pengurang Pengurangan
pengurangan area ada dipersiapkan an antara lebih dari
parkir untuk (misalnya [3] 10% - 30% 30% atau
5.9. TR6 200 kendaraan pribadi sedang dalam Penguranga parkir dalam
dalam 3 tahun tahap studi n kurang fakultas sama
terakhir (dari 2014 kelayakan atau dari 10% sekali tidak
hingga 2016) promosi) diperkenanka
n
[1] [ 2 ] Biaya [3] [ 4 ] Halte [5]
Inisiatif pembatasan
Tidak parkir yang Berba bus di Kendaraan
jumlah kendaraan
ada tinggi gi fakultas karyawan dan
5.10. TR5 200 bermotor pribadi
tumpa dosen
yang memasuki
ngan disediakan
kawasan Fakultas
fakultas
24

180
5 Transportasi
0

[3]
Tersed
Tipe operasional bis [ 1 ] [ 2 ] Tersedia Diperlu
5.11. TR7 300 ia
Fakultas Tidak (berbayar) kan
(gratis
tersedia
)

[1] [2] [3] [ 4 ] Jalur


Jalur Penggunaan Jalur untuk
untuk sepeda tidak untuk sepeda dan
sepeda memungkinkan sepeda pejalan
Dukungan terhadap dan atau tidak dan kaki
Diperlu
5.12. TR8 300 penggunaan sepeda untuk praktis, namun pejala tersedia,
kan
dan pejalan kaki pejalan jalur untuk n kaki dan sepeda
kaki pejalan kaki tersedi disediakan
tidak tersedia a secara
tersedia gratis oleh
fakultas
Jarak tempuh rata- 15
rata kendaraan
Fakultas setiap
5.13.
harinya di dalam
kampus (dalam
Kilometer/hari)
25

180
5 Transportasi
0
Total belanja bahan 6240
bakar (bensin/solar)
untuk kendaraan
5.14. bermotor milik
Fakultas selama
satu tahun terakhir
(dalam Liter)
Berikut ini adalah hasil pembahasan hasil audit lingkungan berupa kuesioner
Greenmetric UI tersebut terkait dengan pencemaran udara.
1. Program pengurangan emisi gas rumah kaca
Berdasarkan hasil audit Greenmetric UI, Fakultas Teknik sudah menerapkan
program pengurangan emisi gas rumah kaca, contoh penerapan ini ialah telah
diterapkannya HVAC system. HVAC (heating, ventilation, and air-
conditioning) system merupakan sistem udara indoor yang diterapkan dimana
ketiga fungsi saling berhubungan karena fungsi-fungsi tersebut menentukan
kenyamanan suhu dan kelembaban udara dalam gedung. Penerapan HVAC
system juga berarti gedung tersebut menjaga tekanan antar ruang, menjaga
pertukaran udara yang baik bagi penempat gedung, dan terdapat kontrol asap.
Penerapan lainnya yaitu penanganan gas laboratorium yang dapat
menyebabkan emisi gas rumah kaca. Hal ini dilakukan dengan menyediakan
ventilasi yang cukup pada laboratorium serta menempatkan bahan kimia
laboratorium yang reaktif dan berpotensi menghasilkan gas rumah kaca dan
menyalurkannya dengan cerobong untuk dikendalikan faktor emisinya.
2. Jumlah jejak karbon FTUI selama 12 bulan terakhir
Berdasarkan hasil wawancara dengan Pak Hatta, salah satu hasil audit
lingkungan Greenmetric UI adalah mengenai jumlah jejak karbon di Fakultas
Teknik Universitas Indonesia. Jejak karbon adalah ukuran jumlah total dari
hasil emisi karbon dioksida yang secara langsung maupun tidak langsung
disebabkan oleh aktivitas atau akumulasi yang berlebih dari penggunaan
produk dalam kehidupan sehari-hari, misalnya pembakaran bahan bakar fosil
dan penggunaan kendaraan bermotor (Wiedemann dan Minx, 2007 dalam
Dhewantara, 2010). Jejak karbon di FTUI dihitung selama 12 bulan terakhir
dengan menggunakan www.carbonfootprint.com tanpa memperhitungkan
penerbangan dan jejak karbon sekunder. Artinya, nilai karbon yang dihasilkan
hanya merepresentasikan nilai karbon primer, yakni ukuran emisi CO2 yang
bersifat langsung seperti pembakaran bahan bakar fosil kendaraan. Saat ini,
jejak karbon di FTUI bernilai 383 metrik ton.
27

3. Presentase pengurangan area parkir untuk kendaraan pribadi dalam 3 tahun


terakhir
Berdasarkan data UI Greenmetric, indikator pengukuran terkait kriteria
presentase pengurangan area parkir untuk kendaraan pribadi dalam 3 tahun
terakhir di FTUI tidak ada. Sehingga FTUI belum melakukan pengurangan area
parkir baik parkir mobil maupun motor. Terdapat dua area parkir utama di
FTUI yaitu parkir motor dan parkir mobil dekat Engineering Center, dimana
kondisi kedua area parkir ini selalu penuh dari pagi hingga sore hari. Total luas
area parkir FTUI adalah 5550 m2 dengan tipe area parkir adalah area terbuka.
Jumlah rata rata kendaraan yang memasuki kawasan FTUI per harinya adalah
1200 kendaraan motor dan 650 kendaraan mobil. Dengan banyaknya
kendaraan tersebut maka emisi gas buang akan semakin besar (diperlukan
perhitungan beban emisi gas buang). Penyebaran polutan dari emisi yang
dihasilkan juga dapat terjadi yang dapat dihitung dengan model matematis
Gauss Dispersion Model. Untuk mengurangi adanya pencemaran udara akibat
emisi gas buang maka diperlukan peningkatan kuantitas dan kualitas
pepohonan di FTUI. Dimana, Total area FTUI yang ditutupi dengan tanaman
adalah 50,2%. Penggunaan sepeda juga dapat dilakukan. Berdasarkan data UI
Greenmetric, jumlah rata-rata sepeda yang ditemukan di kawasan Fakultas
(baik sepeda milik UI ataupun milik pribadi) per hari adalah 10 buah.
4. Inisiatif pembatasan jumlah kendaraan bermotor pribadi yang memasuki
kawasan Fakultas
Salah satu sumber pencemaran udara adalah dari transportasi. Oleh karena itu
audit lingkungan pencemaran udara yang dilakukan dengan meninjau jumlah
kendaraan bermotor pribadi yang memasuki kawasan Fakultas Teknik. Hasil
survey Greenmetric UI, rata-rata kendaraan per harinya yang memasuki
kawasan FT adalah 650 mobil dan 1200 motor. Fakultas Teknik merencanakan
untuk mengendalikan pencemaran udara dengan cara pembatasan jumlah
kendaraan bermotor pribadi yang memasuki kawasan Fakultas. Langkah yang
sudah dilakukan FT untuk mendukung pembatasan penggunaan kendaraan
adalah menyediakan halte bis dan bis kuning (bekerja sama dengan pihak UI).
28

3.4 Pembahasan Kebijakan Pengendalian Udara FTUI


Aspek pencemaran udara di Fakultas Teknik Universitas Indonesia
merupakan aspek yang baru diuji dikarenakan ditemukannya belum ada pengujian
kualitas udara. Padahal FTUI sudah mendapatkan sertifikasi IS0 14001 2015, yang
seharusnya sudah dilakukannya pengujian kualitas udara.
Berdasarkan kebijakan pengendalian pencemaran udara yang dikutip dari
website resmi FTUI seperti beikut ini

Kebijakan Pengendalian Pencemaran Udara FTUI


Sumber : https://eng.ui.ac.id/blog/kebijakan-pengendalian-pencemaran-udara-di-ftui/

Terdapat beberapa poin kebijakan yang belum dilaksanakan yaitu seperti :

pelaksanaaan praktikum dan penelitian yang bersih tanpa pencemaran di


lingkungan kampus FTUI
di laboratorium mekanika tanah dan lingkungan masih menghasilkan
pencemaran udara berupa partikulat dan VOC
pembangunan gedung dan fasilitas yang bersih tanpa pencemaran di
lingkungan kampus FTUI
masih banyak digunakannya jenis AC R22
29

penggunaan bahan bakar ramah lingkungan yang tidak mengandung timbal dan
logam berat lainnya
Pengukuran dan pemantauan mutu udara di FTUI
Hanya baru dilakukan uji kualitas udara indoor
Pelaksanaan patroli Kawasan Tanpa Rokok di lingkungan FTUI khususnya
pada Kantin Mahasiswa oleh Petugas Satuan Pengamanan (Security) bersama
Petugas Lingkungan Unit P2SM setiap hari kerja.
Pelaksanaan patroli tidak dilaksanakan setiap hari kerja

3.5 Temuan Audit


Berikut ini adalah hasil temuan audit pada aspek organisasi dan
pencemaran udara di Fakultas Teknik Universitas Indonesia :

BAB 4
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil audit lingkungan yang telah dilakukan, manajemen
kualitas udara di lingkungan FTUI dinilai masih kurang baik, dengan aspek-
aspek yang menjadi penyebabnya adalah sebagai berikut:
Masih terdapat aspek-aspek yang tidak sesuai dengan RKL-RPL, seperti
pemantauan kualitas udara dan intensitas kebisingan yang seharusnya
dilakukan setiap 6 bulan sekali.
Meskipun FTUI telah memiliki sertifikat ISO 14001, namun hasil temuan
audit menunjukkan bahwa masih terdapat hal-hal yang tidak sesuai dengan
standar ISO 14001

4.2 Saran
30

LAMPIRAN
Wawancara

Laboratorium
31

Kebiajkan Sistem Manajemen Terintegrasi FTUI


32

SK Larangan Merokok No. 1604/D/SK/FTUI/XI/2013

Anda mungkin juga menyukai