Anda di halaman 1dari 1

Uji FAT (Fluorescent Antibody Test) merupakan gold standard untunk diagnosa rabies

yang telah ditetapkan oleh OIE pada tahun 2008. Uji FAT ditetapkan berdasarkan sensitifitas
yang mencapai 97-99%. Prinsip dari FAT yaitu apabila pada preparat sentuk berasal dari otak
hewan terutama pada bagian hipokampus atau medula oblongata yang diguna positif terkena
rabies difiksasi dengan aseton selama 30 menit pada suhu -20C kemudian direaksikan dengan
antibodi yang dikonjugasi dengan substrat Fluorescein Isothiocyant (FITC) dan diamati pada
mikropskop fluorescence maka hasil positif diakibatkan adanya reaksi dari antigen-antibodi
kompleks (WHO 1996) yang berwarna hijau fluorescence dengan ukuran yang bervariasi.
Hasil negatif didapatkan jika tidak memberikan warna fluorescence (Dean et al 1996). Sampel
yang digunakan yaitu organ otak segar, otak beku dan otak segar yang sudah difiksasi dalam
larutan Phosphat Buffer Saline (PBS) ber pH 7.4 dan gliserol 50%.

[WHO] World Health Organization. 1996. Laboratory techniques in Rabies. 4th ed. FX Meslin,
MM Kaplan Koprowski H, editor.
Dean DJ, Abelseth MK, Atanasiu P. 1996. The fluorescence antibody test. In: Laboratory
techniques in rabies. Geneva. 4th ed. hlm. 88-95.
Damayanti R, Rahmadani I, Fitria Y. 2013. Antigen detection of rabies virus in brain smear
using direct Rapid Immunohistochemistry Test. JITV 19(1): 52-58.

Anda mungkin juga menyukai