A. SILABUS
Pemahaman tentang arti penting perlindungan tanaman dalam pembangunan. Pengertian
tentang hama, patogen, dan gulma. Dasar-dasar bioekologi perusak tanaman.
Perkembangan konsep dan sistem perlindungan tanaman beserta dampak dan
implikasinya: pemberantasan, pengendalian, dan pengelolaan. Pertimbangan ekonomi
dalam pengelolaan, strategi dan taktik perlindungan tanaman. Kebijakan perlindungan
tanaman dan masalah aktual.
B. TUJUAN
Setelah menyelesaikan kuliah Dasar-dasar Perlindungan Tanaman mahasiswa akan
memahami berbagai konsep perlindungan tanaman dan mampu menyusun strategi dan
taktik perlindungan tanaman.
D. BAHAN BACAAN
A. SILABUS
Interaksi tanaman dan hama; Pendugaan kehilangan hasil dan ambang pengendalian;
Landasan ekologi pengelolaan hama; Pengamatan dan pengambilan sampel; Unsur dan
komponen dasar PHT; Pengendalian dengan varietas resisten; Pengembangan tanaman
transgenik, karantina tumbuhan; Pengendalian Hayati; Pengendalian Kimiawi; Pengelolaan
Hama Tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan pasca panen; Kebijakan
perlindungan tanaman.
B. TUJUAN
Setelah mengikuti perkuliah , mahasiswa diharapkan akan dapat memahami arti penting
hama dalam mempengaruhi produksi pertanian., dapat mengenal berbagai jenis hama
penting serta permasalahannja. Faktor faktor yang mempengaruhi perkembangan populasi
ditinjau dari aspek biologi dan ekologi. Arti pengendalian hama serta persyaratannya. Dapat
mengetrapkan berbagai teknik pengendalian dalam satu sistim PHT.
D. BAHAN BACAAN
A. SILABUS
Pembahasan arti penting penyakit, perkembangan konsep penyakit, dan jenis penyebab
penyakit (patogen) tumbuhan. Interaksi tumbuhan dengan patogen pada tingkat sel,
jaringan, dan populasi tanaman. Pengaruh faktor luar terhadap penyakit. Diagnosis dan cara
pengelolaan penyakit. Contoh penyakit tumbuhan yang mempunyai arti penting.
B. TUJUAN
Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa mampu untuk:
1. Membedakan antara tumbuhan sehat dan sakit, serta memahami arti penyakit
tumbuhan bagi manusia; secara khusus arti penyakit dalam budidaya tanaman.
2. Memahami proses terjadinya penyakit tumbuhan dan interaksi anasir penyakit
(segitiga penyakit).
3. Mengetahui cara-cara mengidentifikasi penyakit tumbuhan, khususnya penyakit
pada tanaman budidaya penting.
4. Memahami strategi manajemen penyakit dan berbagai risiko yang
disebabkannya.
D. BAHAN BACAAN
Wajib:
1. Agrios, G.N.2005. Plant Pathology. Acad. Press
2. Semangun, H. Pengantar Ilmu Penyakit Tumbuhan. Gama Press
Dianjurkan :
1. Brown, J.F & H.J. Ogle (Eds.).1997. Plant Pathogens and Plant Diseases. APPS
2. Fry, W.E. 1982. Principles of Plant disease Management. Acad. Press
3. Lucas, J.A. 1998. Plant Pathology and Plant Pathogen. 3rd ed.Black Well Sci.
PATOGEN TUMBUHAN
(PNH 3801, SKS 2/1)
A. SILABUS
Pengenalan jenis-jenis penyebab penyakit biotik (jamur, prokariot dan molicutes, organisme
sub mikroskopis, nematoda, protozoa, ganggang dan tumbuhan tinggi parasitic).
Pembahasan mengenai sifat-sifat biologi, klasifikasi, identifikasi, dan interaksinya dengan
tanaman. Pembahasan tentang jenis dan penyebab patogen abiotik. Metode diagnosis dan
identifikasi yang digunakan dalam mempelajari patogen.
B. TUJUAN
Setelah mahasiswa menyelesaikan mata kuliah Patogen Tumbuhan dapat mengetahui
dengan benar sifat-sifat hakiki masing-masing pathogen yang berinteraksi dengan tanaman
sehingga dapat menyusun strategi pengendaliannya secara tepat.
D. BAHAN BACAAN
A. SILABUS
Pengenalan hama penting tanaman berdasarkan deskripsi morfologi, bioekologi (cara hidup,
distribusi, cara merusak) dan ekonomi (kerusakan dan kerugian yang ditimbulkan) sebagai
dasar pengelolaannya.
B. TUJUAN
1. Mengetahui berbagai hama penting tanaman pertanian beserta gejala serangan
dan kerugian yang ditimbulkan.
2. Mengetahui hama penting berdasarkan diskripsi morfologi: bioekologi dan dasar
pengelolaannya.
D. BAHAN BACAAN
A. SILABUS
Dasar-dasar pengelolaan hama dan penyakit terpadu (PH-PT). Memperkenalkan penerapan
system pengelolaan hama dan penyakit pada tanaman pangan-perkebunan-dan hortikultura
sejak pra tanam sampai panen.
B. TUJUAN
Setelah selesai mengikuti kuliah Pengendlian hama dan penyakit tanaman pertanian
mahasiswa dapat mengenal hama dan penyakit penting
Tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan. Pengenalan hama dan penyakit tersebut
menjadi dasar untuk dapat menerapkan cara pengendalian yang sesuai. Mata kuliah ini
juga dilengkapi dengan praktikum. Untuk praktikum para mahasiswa mengikuti program
penanaman dan PHT pada komoditas tertentu. Dengan demikian diharapkan sekaligus
mahasiswa dapat menerapkan teori yang didapat dengan praktek di lapangan.
D. BAHAN BACAAN
A. SILABUS
Pembahasan mengenai cemiri produk pasca panen dan kualitas yang dipersyaratkan dalam
era perdagangan global. Jenis hama dan pathogen pasca panen serta kerusakan dan
kerugian yang ditimbulkan. Faktor-Faktor yang mempengaruhi perkembangan populasi
hama dan timbulnya penyakit. Sistem pengelolaan hama dan penyakit pasca panen.
B. TUJUAN
Setelah selesai mengikuti kuliah dan praktikum pengelolaan hama dan penyakit pasca
panen, mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan permasalahan produk pasca panen dan
memberikan alternatif solusinya. Permasalahan meliputi: (1) kualitas produk, (2) gangguan
biologis (hama, pathogen), mekanik, fisik, dan kimiawi, (3) penanganan produk selama
pengolahan, transportasi dan penyimpanan, (3) teknik penyimpanan, (4) sistem pengelolaan
hama dan penyakit pasca panen.
D. BAHAN BACAAN
Bacaan Wajib
1. Haines, CP. 1991. Insects and arachnids of tropical strored products : their
biology and identification. (A training manuals). 2 nd ed. (revised). Natural Resources
Institute, Central Avenue, UK. 246p.
2. Kader, A.A. 1992. Postharvest Technology of Horticultural Crops.
3. Wills, RHH, TH Lee, D. Graham, WB McGlasson, and EG Hall. 1981. Post
Harvest : An introduction of the Physiology and Handling of Fruit and Vegetables New
South Wales Univ. Press. Austarlia.
Bacaan yang dianjurkan
1. Anonim. . Training notes on insect and mite identification and biology. Modules
I and II. Tropical Products Institute. Ministry of Overseas Development, London. 116p.
2. Baur, F.J. (Ed.). 1985. Insect Management for Food Storage and Processing.
American Association of Cereal Chemists. St. Paul. Minnesota. 384 p.
3. BIOTROP. 1986. Biotrop Third Training Course on Pests of Stored Products.
Volume IIA and IIB. Compilation of Lecture Notes. Bogor, Indonesia.
4. Cotton, R.T. 1963. Pets of stored grain and grain products. Burgess Publishing
Company. Minneapolis, Minnesota. 318 p.
5. Hall, D.W. 1970. Handling and storage of food grain in Tropical and subtropical
areas. FAO, Rome
6. Harris, K.L. and C.J. Lindbad. 1976. Postharvest Grain Loss Assessment
Methods. A Manual of Methods for the Evaluation of Postharvest Losses. American
Association of Cereal Chemicals. 193 p.
7. Justice, O.L. and L.N. Bass. 1978. Principles and practices of seed storage.
Agriculture Handbook Number 506. Science and Education Administration. USDA,
Washington, D. C. 289 p.
8. Mangoendihardjo, S. 1983. Hama Pasca Panen, Fakultas Pertanian UGM
9. Prevett, P.F. 1978. Stored Products Entomology. First Biotrop Training Course on
Pest Storage and Infestation. May 22 June 30, 1978. Bogor, Indonesia. 61 p.
10. Teter, N.C. 1981. Grain storage. Southeast Asia Cooperative Post-Harvest
Research and Development Programme. SEARCA, Philippines. 86 p.
11. Untung, K. 1991. Dasar-Dasar Pengelolaan Hama Terpadu. Fakultas Pertanian
UGM. 140 hal.
12. Arauz, L.F. 2000. Mango anthracnose : economic impact and current options for
Integrated Management. Plant Disease 84(6) : 600 611
13. Richard, J. 2000. Mycotoxins An Overview. Romer TM Labs Guide to
Mycotoxin Vol 1, Stylemaster Drive, Union, USA
14. Semangun, H. 1996. Pengantar Ilmu Penyakit Tumbuhan. Gadjah Mada Press,
Yogyakarta.
15. Timmer, L. W. And LW Duncan (eds) 1999. Citrus Health Management Plant
Health Management Series APS Press, Minesota USA
EKOLOGI HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN
(PNH 3002, SKS 2/1)
A. SILABUS
Pembahasan mengenai konsep segitiga perusak tanaman. Lingkungan makro dan mikro
yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan hama serta patogen tanaman. Interaksi
antar jasad di lingkungan. Dinamika populasi hama dan patogen serta pengamatannya.
B. TUJUAN
Setelah selesai menyelesaikan kuliah Ekologi Hama dan Penyakit Tumbuhan mahasiswa
akan memahami peran ekologi dalam perkembangan hama dan penyakit tumbuhan dan
mampu menyusun taktik pengendalian hama dan penyakit tumbuhan berdasarkan prinsip-
prinsip ekologi.
D. BAHAN BACAAN
Bacaan Wajib
1. P.W. Price. 1975. Insect Ecology
2. C.J. Krebs. 1978. Ecology. The Experimental Analysis of Distribution and
Abundance
3. C.G. Varley, Gradwell G.R., Hassell M.P. 1973. Insect Population Ecology. An
analytical approach
4. Semangun, H. 2000. Pengantar Ilmu Penyakit Tumbuhan
5. Agrios. 2003. Introductory of Plant Pathology
Bacaan tambahan
1. H.G. Andrewartha. 1970. Introduction to the Study of Animal Population
2. Clark L.R., Geier P.W., Hughes R.D., Morris R.F. 1968. The Ecology of Insect
Populations in Theory and Practice
3. Van der Plank. 1984. Plant Diseases Epidemiology
4. Journal Economic Entomology
5. Journal Environment Entomology
6. Annual Review Entomology
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN
(PNH 3001, SKS 2/0)
A. SILABUS
Pembahasan mengenai kebijakan, struktur dan fungsi lembaga perlindungan tanaman di
tingkat nasional dan global. Penyusunan rencana strategik penerapan dan pengembangan
program perlindungan tanaman. Penerapan PHT melalui SLPHT dan memandirikan petani,
konvensi global mengenai perlindungan tanaman, pestisida, dan pertanian berkelanjutan.
B. TUJUAN
Setelah mengikuti kuliah mahasiswa mengetahui dan mempelajari kebijakan pemerintah di
bidang perlindungan tanaman, mahasiswa mempelajari peranan Perguruan Tinggi dalam
penentuan kebijakan perlindungan tanaman.
D. BAHAN BACAAN
PESTISIDA PERTANIAN
(PNH 3900, SKS 2/1)
A. SILABUS
Pembahasan mengenai pengertian pestisida: klasifikasi pestisida menurut bahan aktif, OPT
sasaran, formulasi, cara masuk, dan cara kerja. Teknik aplikasi pestisida. Dampak pestisida
terhadap jasad sasaran, bukan sasaran, dan lingkungan. Pengelolaan pestisida yang
meliputi perijinan, penggunaan, dan keamanan.
B. TUJUAN
Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa diharapkan mendapat :
1. Pengetahuan dan pemahaman tentang
- pestisida secara umum
- Teknik aplikasi secara benar baik di laboratorium maupun di lapangan
2. Kemampuan kognitif :
- Mampu merencanakan, melaksanakan, dan melaporkan suatu topik
permasalahan tentang pestisida
- Mampu mengevaluasi suatu proses dan hasil suatu topik permasalahan tentang
pestisida
3. Kemapuan praktis :
- Mampu menelaah pustaka-pustaka berbahasa Inggris
- Mengetahui prinsip kerja di laboratorium
- Mampu memanfaatkan teknologi informasi sebagai salah satu sarana proses
pembelajaran.
D. BAHAN BACAAN
1. Marer, P.J., M.L. Flint and M.W. Stimman. 1988. The Safe and Effective Use of
Pesticides. University of California Massachusetts, California.
2. Ware, G.W. 1989. The Pesticides Book. Thompson Publication,Fresno, California
3. Thompson, W.T. 1993-1994. Agricultural Chemical. Book V. Fungicides.
Thompson Publication, Fresno, California.
4. Bohmont, B.L. 1983. The New Pesticides Users Guide. Reston
Publishing Company, Reston, Virginia
PENGENDALIAN HAYATI
(PNH 3300, SKS 2/1)
A. SILABUS
Pembahasan mengenai definisi pengendalian hayati (PH), PH sebagai komponen utama
pengelolaan hama terpadu (PHT), hubungan PH dan kualitas produk pertanian yang
dipersyaratan dalam era perdagangan global. Sejarah PH. Musuh alami dan agens
pengendalian hayati (APH) hama, pathogen tumbuhan, dan gulma. Ekosistem tanaman dan
potensi APH. Mekanisme APH mengendalikan hama, penyakit, dan gulma sasaran. Teknik
PH. Cara evaluasi program PH. Contoh PH dalam praktek.
B. TUJUAN
Setelah menyelesaikan kuliah dan praktikum PH mahasiswa dapat menjelaskan definisi PH,
arti penting PH dalam PHT dan perdagangan global dari produk pertanian, sejarah PH,
jenis-jenis APH, ekosistem tanaman dan potensi APH, mekanisme APH mengendalikan
hama, penyakit, dan gulma sasaran, teknik PH dan evaluasinya. Mahasiswa juga dapat
menjelaskan penerapan PH dalam praktek sejak perencanaan sampai evaluasi.
D. BAHAN BACAAN
Bacaan PH gulma:
9. Harley, K. L. S. and I. W. Forno. 1992. Biological Control of Weeds. A Handbook
for practitioners and students.
A. SILABUS
Pembahasan tentang sifat-sifat fisik dan biokimia virus sebagai patogen tumbuhan.
Berbagai metode deteksi dan diagnosis. Cara penularan dan penyebaran virus. Multiplikasi
dan patogenesis virus tumbuhan. Ekologi, epidemiologi dan pengelolaan penyakit virus.
Contoh penyakit virus di Indonesia.
B. TUJUAN
Setelah mengikuti mata kuliah Pengantar Virologi Tumbuhan mahasiswa diharapkan
mempunyai bekal pengetahuan yang cukup tentang: teknik isolasi dan pemurnian virus;
sifat-sifat virus; cara-cara penularan virus; replikasi virus, ekologi dan epidemiologi virus;
teknik deteksi dan diagnosis virus; dan pengelolaan virus tumbuhan.
D. BAHAN BACAAN
B. TUJUAN
Setelah selesai menyelesaikan kuliah mikologi pertanian mahasiswa akan memahami
berbagai jenis jamur dan arti pentingnya.
D. BAHAN BACAAN
B. TUJUAN
Setelah selesai mengikuti mata kuliah ini mahasiswa akan memahami prokariot patogen
tumbuhan, tahu cara-cara diagnosis penyakit karena prokariot serta cara-cara
pengelolaannya.
D. BAHAN BACAAN
NEMATOLOGI PERTANIAN
(PNH 3400, SKS 1/1)
A. SILABUS
Membahas arti penting nematoda pada ekosistem pertanian. Morfologi, klasifikasi,
bioekologi, dan pengelolaan nematoda parasit penting. Pemanfaatan nematoda bukan
parasit tanaman dalam mendukung pertanian berkelanjutan.
B. TUJUAN
Setelah mengikuti matakuliah ini, mahasiswa dapat menjelaskan arti penting nematoda
parasit tumbuhan berikut cara pengendaliannya serta mengetahui peran nematoda bukan
parasit tumbuhan dalam mendukung pertanian berkelanjutan.
Mingg
Topik Pokok Bahasan
u
1. Sejarah fitonematologi
Ruang lingkup arti penting 2. Istilah-istilah dalam nematologi
1
nematologi 3. Arti penting nematoda dan khususnya
nematoda parasit tumbuhan
1. Teknik sampling
2. Pengecatan jaringan tumbuhan
2 Metodologi
3. Ekstraksi isolasi nematoda
D. BAHAN BACAAN
1. Brown, R.H. and B.R. Kerry. 1987. Principles and practice of nematode control in
crops. Academic Press Australia. 447p.
2. Dropkin, V. 1992. Pengantar Nematologi Tumbuhan. Terjemahan Supratoyo.
Yogyakarta, Gadjah Mada Univ. Press. 366p.
3. Luc, M.; R.A. Sikora; and J. Bridge. 1990. Plant Parasitic Nematodes in
Subtropical and Tropical Agriculture. CAB International Wallingford, Oxon. 629 p.
4. Poinar, G.O. 1979. Nematodes for Biological Control of Insect Pests. CRC Press,
Inc. 277 p.
A. SILABUS
Batasan dan ruang lingkup epidemiologi. Pembahasan mengenai dinamika populasi
patogen dalam ruang dan waktu, dan tipe-tipe pemencaran patogen. Pola agihan dan
perkembangan penyakit di lapangan berikut faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Pengantar penerapan prinsip-prinsip epidemiologi dalam pengendalian penyakit tanaman
B. TUJUAN
Mahasiswa memahami faktor-faktor yang mendukung timbulnya epidemi penyakit tumbuhan
sehingga dapat menerapkannya dalam pengelolaan penyakit tumbuhan.
D. BAHAN BACAAN
1. Nagarajan, S. 1983. Plan Disease Epidemiology. Oxford & IBH Publ. Co.
New Delhi
BIOTEKNOLOGI PERLINDUNGAN TANAMAN
(PNH 3008, SKS 2/0)
A. SILABUS
Pembahasan berbagai metode bioteknologi untuk pengelolaan hama dan penyakit.
Rekayasa genetika untuk menghasilkan tanaman tahan dan agens pengendali lainnya.
Analisis risiko dan keamanan hayati.
B. TUJUAN
Memberikan pemahaman kepada mahasiswa untuk mengikuti perkembangan teknologi
mutakhir melalui Bioteknologi untuk bidang Perlindungan Tanaman.
D. BAHAN BACAAN
A. SILABUS
Pembahasan arti penting vertebrata hama. Penggolongan vertebrata hama. Karakteristik
morfologi, biologi dan ekologi berbagai jenis vertebrata hama. Strategi pengendalian.
B. TUJUAN
Setelah selesai kuliah mahasiswa dapat mengetahui jenis-jenis binatang vertebrata yang
berperan sebagai hama, permasalahan vertebrata hama di lapangan, berikut cara
pengendaliannya
D. BAHAN BACAAN
A. SILABUS
Pembahasan mengenai arti penting kesehatan benih dalam pertanian. Macam-macam
patogen terbawa benih. Mekanisme perkembangan dan penularan patogen di dalam
tanaman sampai biji, dan biji ke tanaman. Cara-cara pengujian kesehatan benih.
Pengelolaan tanaman penghasil benih, penyimpanan benih, dan perlakuan benih.
B. TUJUAN
Setelah mengikuti kuliah diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan peran benih bagi
patogen; proses infeksi patogen ke benih, dari benih ke tanaman, dan faktor-faktor yang
berpengaruh; cara menguji kesehatan benih; dan cara mengusahakan benih yang sehat.
10 Ujian Akhir
D. BAHAN BACAAN
A. SILABUS
Pengertian karantina, arti penting karantina dalam lintas perdagangan tanaman, produksi
pertanian pada tingkat nasional dan internasional. Peraturan dan produser karantina,
Sanitary and Phytosanitary (SPS), analisis risiko OPT, dan kerjasama internasional.
B. TUJUAN
Memberi pemahaman kepada mahasiswa mengenai masalah perkarantinaan di Indonesia
dan dunia Internasional.
D. BAHAN BACAAN
A. SILABUS
Pengertian dan arti penting pengamatan dalam pengelolaan hama dan penyakit tumbuhan.
Teknik pengambilan contoh: kelebihan dan kekurangan, penggunaan, analisis indeks
dispersi. Teknik pengamatan: populasi mutlak dan nisbi, indeks populasi hama dan penilaian
serta intensitas penyakit (indexing dan scoring).
B. TUJUAN
Mahasiswa diharapkan memahami metode mendapatkan data berat serangan berbagai
hama tanaman dan intensitas berbagai penyakit tanaman khususnya di lapangan.
D. BAHAN BACAAN
1. Zadoks, J.C. & Schein, R.D. 1989. Epidemiology and Plant Disease
Management. Oxford University Press. 427 pp.
2. T.R.E. Southwood. 1976. Acological Method.
3. Nishida T. and T. Torii. 1970. A Handbook of Field Methods for Research on Rice
Stem-Boreres and their natural Enemies.
BIOLOGI NEMATODA PARASIT TUMBUHAN
(PNH 3401, SKS 1/1)
A. SILABUS
Pemahaman biologi sebagai dasar pengelolaan nematoda parasit tumbuhan yang meliputi
siklus hidup, reproduksi, distribusi dan pemencaran, interaksi nematoda dengan tanaman,
adaptasi parasitisme, faktor lingkungan dan pengelolaan nematoda terpadu.
B. TUJUAN
Mahasiswa memahami dan mengerti biologi nematoda, sehingga mahasiswa dapat
mengambil keputusan untuk mengelola nematoda parasit tumbuhan (secara terpadu) sesuai
dengan kondisi wilayah pertanian.
D. BAHAN BACAAN
1. Barker, K.R.; G.A. Pederson and G.L. Windham. 1998. Plant and Nematode
Interactions. Number 36 in the series Agronomy. Madison, Wisconsin, USA. 771 p
2. Dropkin, V.H. 1988. Introduction to Plant Nematology. John Willey Interscience
Publication. John Willey and Sons, New York. 305 p.
3. Lee, D.L. and H.J. Atkinson. 1977. Physiology of Nematodes. New York
Columbia University Press. 215 p.
4. Luc, M.; R.A. Sikora and J. Bridge. 1990. Plant Parsitic Nematodes in Subtropical
and Tropical Agriculture. C.A.B. International Inst. of Parasitology Wallingford, U.K. 629
p.
5. Norton, D.C. 1978. Ecology of Plant Parasitic Nematodes. John Willey and Sons.
Inc. USA. 268 p.
6. Wallace, H.R. 1973 Nematodes Ecology and Plant Disease. Great Britain by
Alden & Mowbray Ltd. Oxford. 228 p.
7. _______, 1964. The Biology of Plant Parasitic Nematodes. New York. ST.
Martins Press Inc. 280 p.
APIOLOGI
(PNH 3200, SKS 1/1)
A. SILABUS
Pembahasan tentang aspek biologi dan ekologi lebah madu, faktor-faktor yang
mempengaruhi perkembangan ekologi lebah madu. Teknik pemeliharaan dan manfaat lebah
madu bagi pertanian dan kesehatan.
B. TUJUAN
Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa diharapkan mengerti tentang peri kehidupan lebah
madu dan faktor-faktor yang mempengaruhinya serta mampu menjelaskan arti penting
lebah madu bagi dunia pertanian, kesejahteraan dan kesehatan manusia.
D. BAHAN BACAAN
Wajib (A)
1. Grout, R.A., 1949. The hive and honey bee. Dadant & Sons. Hamilton, Illinois.
652 p.
Anjuran (B)
1. Wilson, E.O., 1971. The insect societies. Belnap Press, Harvard Univ. Press,
Cambridge, London. 548 p.
2. Ribbands, C.R., 1953. The behaviour and social life of honeybees. Bee
Research Association Ltd. London. 352 p.
3. Budiaman, 1992. Rekayasa teknologi lebah madu: Industri biologi andalan
Indonesia dimasa yang akan datang. KMA-PBS Univ. Hasanuddin, Ujungpandang. 136
hal.
4. Hasil seminar sehari Lebah Madu sebagai sumber Kesehatan dan
Kesejahteraan Masyarakat, Fakultas Pertanian 2001
ENTOMOLOGI DASAR
(PNH 3102, SKS 2/1)
A. SILABUS
Membahas arti penting serangga di alam. Mempelajari struktur dan fungsi organ tubuh
untuk memahami pertumbuhan, perkembangan dan perilaku. Klasifikasi, identifikasi dan
distribusi geografi serangga.
B. TUJUAN
1. Membuat aturan berdasarkan kesepakatan bersama antara dosen dan
mahasiswa
2. Mahasiswa dapat memahami aturan main perkuliahan dan praktikum entomologi
dasar
3. Mahasiswa dapat memahami sejarah kehidupan serangga, peranan serangga di
alam, keistimewaan serangga dan masalah yang ditimbulkan oleh serangga
4. Mahasiswa dapat memahami morfologi eksternal serangga
5. Mahasiswa dapat memahami morfologi internal dan fisiologi serangga
6. Mahasiswa dapat memahami proses perkembangan dan metamorfosis serangga
7. Mahasiswa dapat memahami perilaku serangga di alam
8. Mahasiswa dapat memahami konsep penggolongan serangga dan teknik
klasifikasi
9. Mahasiswa dapat memahami konsep penggolongan serangga dan teknik
klasifikasi
10. Mahasiswa dapat memahami teknik koleksi dan pengawetan serangga dengan
benar
11. Mengetahui kemampuan mahasiswa selama mengikuti perkuliahan.
12. Mendapatkan masukan dan umpan balik dari mahasiswa
Bacaan Wajib:
The Insects: an Outline of Entomology oleh P.J. Gullan & P.S. Cranston. Third Edition.
Tahun 2005
A. SILABUS
Pembahasan mengenai tujuan dan manfaat pembiakan masal serangga (PMS), manajemen
insektarium, nutrisi serangga, dan metode PMS.
B. TUJUAN
Setelah selesai mengikuti kuliah dan praktikum PMS mahasiswa dapat menjelaskan tujuan
dan manfaat PMS, manajemen insektarium, nutrisi serangga, dan metode PMS baik
serangga hama maupun serangga berguna, baik serangga fitofagus, serangga gudang,
maupun serangga entomofaga.
D. BAHAN BACAAN
A. SILABUS
Talaah masalah-masalah aktual hama dan penyakit.
B. TUJUAN
Setelah selesai mengikuti kuliah ini mahasiswa dapat mengetahui lebih mendalam tentang
Apa, Siapa, Bagaimana dan Mengapa nya permasalahan-permasalahan hama dan
penyakit penting di lapangan.
Dengan demikian diharapkan semua teori yang pernah diperoleh dapat disinkronkan
dengan kenyataan yang sedang terjadi di lapangan sehingga mahasiswa dapat memahami
permasalahan hama dan penyakit secara lebih menyeluruh dan up to date.
2 s.d. 14 Mandiri
D. BAHAN BACAAN
AKAROLOGI
(PNH 3201, SKS 1/1)
A. SILABUS
Taksonomi, morfologi, dan bioekologi akarina. Contoh-contoh hama tanaman dari subklas
Acari dan cara pengelolaannya. Peranan akarina sebagai agens pengendalian hayati hama
tanaman
B. TUJUAN
Setelah mengikuti matakuliah ini, mahasiswa dapat menjelaskan arti penting akarina
sebagai hama tanaman beserta cara pengendaliannya. Selain itu juga dapat menjelaskan
peran akarina sebagai jasad pengendali hayati hama tanaman
D. BAHAN BACAAN
1. Helle, W. 1985. Spidermites, their biology, natural enemies and control. Vol. IB. Elsevier,
New York, p. 458.
2. Krantz, G.W. 1971. A manual of acarology. O.S.U. Book Stores. Inc., Oregon. P. 335.
3. Marjorie, A.H., G.L. Limingham, and L.K. Nutson. 1982. Biological control by mites.
Agric. Experimental sta. Univ. of California, Berkeley, p. 185.
DASAR-DASAR PATOLOGI SERANGGA
(PNH 3302, SKS 1/1)
A. SILABUS
Sejarah, perkembangan, dan peranan patologi serangga. Interaksi mikroorganisme dengan
serangga. Patogenesis dan imunitas serangga. Epizootiologi dan pemanfaatan
mikroorganisme dalam pengendalian hayati. Isue terkini patologi serangga.
B. TUJUAN
1. Mengetahui peranan patologi serangga: interaksi serangga dengan mikrobia
2. Mengetahui jenis mikrobia patogen serangga: patogenisitas dan imunitas
serangga
3. Mengetahui peranan patologi serangga dalam Pengendalian Hama
D. BAHAN BACAAN
1. Yoshinori Tanada and Harry K. Kaya. 1993. Insect Pathology. Academic Press.
2. Drion G Boucias and Jacquelyn C. Pendland. 1998. Principle of Insect Pathology.
Kluwer Academic.
KLINIK TUMBUHAN
(PNH 3803, SKS 0/1)
A. SILABUS
Diagnosis kerusakan tumbuhan secara makroskopi dan mikroskopi. Rekomendasi
pengendalian OPT. Cara pengembalian dan pengemasan sampel untuk dikirim ke
laboratorium. Pembuatan preparat dan biakan kultur.
B. TUJUAN
1. Mahasiswa mengetahui dan bisa melakukan pengambilan sampel untuk dibawa
ke laboratorium
2. Mahasiswa mampu melakukakn diagnosis kerusakan tumbuhan secara
makroskopi dan mikroskopi serta membuat rekomendasi pengendalian.
D. BAHAN BACAAN
1. Shurtleff, M.C. & C.W. Averre III. 1997. The Plant Disease Clinic and Field
Diagnosis of Abiotic Diseases. APS Press. St Paul, Minnesota. 245 p.
SEMINAR
(PNH 4080, SKS 0/1)
A. SILABUS
Program kurikuler pengembangan wawasan, pengalaman, serta pengetahuan ilmiah dan
praktis mahasiswa melalui penyampaian suatu hasil kajian pustaka atau hasil penelitian
dalam bentuk makalah dengan cara diskusi/pembahasan yang terorganisasi.
B. TUJUAN
Melatih mahasiswa membuat makalah mengenai suatu masalah ilmiah tertentu yang
disampaikan secara lisan dan didiskusikan dalam kelas.
D. BAHAN BACAAN
1. www.evergreen.edu/advising/seminars,htm
2. www.lif.ac.uk/~mailmcneile/seminar_hints.html