Anda di halaman 1dari 3

Apakah SLO itu, dan mengapa

diperlukan pada instalasi listrik?


Banyak pemohon merasa dipersulit untuk mendapatkan sambungan baru listrik PLN
karena adanya persyaratan Sertifikat Laik Operasi SLO.

Ya, PLN, dalam proses menyambung dan menyalakan listrik bagi permohonan baru
mensyaratkan adanya SLO ini. Bila instalasi bangunan belum memiliki SLO, maka PLN
tidak akan menyalakannya.

Apakah SLO itu?

SLO adalah sertifikat yang diterbitkan oleh Lembaga Inspeksi Teknik yang ditunjuk
Pemerintah untuk melakukan inspeksi kelaikan operasi atas instalasi listrik yang
dipasang di bangunan pemohon listrik.

SLO menjadi bukti bahwa suatu instalasi listrik sudah laik operasi, atau sudah laik
diberi tegangan listrik. Mengapa sertifikat kelaikan operasi ini perlu, tidak lain karena
bila instalasi yang tidak laik operasi namun diberi tegangan, maka berpotensi terjadi
kecelakaan, seperti kebakaran, yang dapat merugikan harta maupun nyawa.

Siapakah Lembaga Inspeksi Teknik LIT tersebut?

Saat ini ada lima LIT yang diberi kewenangan oleh Kementerian ESDM memeriksa
kelaikan operasi instalasi listrik tegangan rendah (220 volt atau 380 volt), yaitu:

1. Konsuil
2. PPILN
3. Jaserindo
4. Serkolinas, dan
5. Jasa Kelistrikan Indonesia

Saat ini, kelima Lembaga Inspeksi Teknik Tegangan Rendah inilah yang merupakan
badan usaha yang melakukan usaha jasa penunjang tenaga listrik di bidang
pemeriksaan dan pengujian instalasi pemanfaatan tenaga listrik tegangan rendah yang
diberi hak untuk melakukan sertifikasi instalasi pemanfaatan tenaga listrik tegangan
rendah.

Tarif pemeriksaan instalasi juga diatur oleh Pemerintah, dalam hal ini Kementerian
ESDM, yang besarnya sebagai berikut:
Daya tersambung s.d 450 VA Rp60.000

Daya tersambung 900 VA Rp70.000

Daya tersambung 1300 VA Rp85.000

Daya tersambung 2200 VA Rp95.000

Daya tersambung 3500 VA s.d 7700 VA Rp30/VA

Daya tersambung 10.600 VA s.d 23.000 VA Rp25/VA

Daya tersambung 33.000 VA s.d 66.000 VA Rp20/VA

Daya tersambung 82.500 VA s.d 197.000 VA Rp15/VA

PLN wajib mensyaratkan adanya sertifikat kelaikan operasi ini sebagai bukti bahwa
suatu instalasi listrik sudah laik diberi tegangan listrik. Keharusan adanya persyaratan
SLO ini, selain didukung oleh peraturan perundangan, juga diperkuat oleh Keputusan
Mahkamah Kontitusi pada September 2015. Keputusan Mahkamah Konsitusi tersebut
keluar setelah ada pihak yang mengajukan judicial review menolak SLO sebagai
persyaratan penyalaan instalasi listrik.

Bagaimana prosedur mendapatkan SLO?

Setelah instalasi listrik selesai dipasang di bangunan/rumah, pemilik bangunan


mengajukan pemeriksaan kelaikan operasi kepada salah satu dari lima lembaga inspeksi
teknik.

Bila instalasi bangunan dikerjakan oleh instalatir resmi berbadan usaha, instalatir
tersebut sudah mengerti bahwa instalasi listrik yang dikerjakannya perlu mendapatkan
SLO, dan ia akan melanjutkan pengurusan SLO-nya. Sayangnya, banyak instalasi yang
dikerjakan oleh yang tidak berhak, misalnya tukang bangunan, dan akhirnya pemilik
bangunan akan merasakan kesulitan untuk mendapatkan sambungan listrik dari PLN,
harus repot mengurus untuk mendapakan SLO, keluar biaya yang bisa lebih besar.

Karenanya, hubungilah instalatir atau kontraktor listrik yang resmi untuk memasang
instalasi listrik di bangunan/rumah anda.

Anda mungkin juga menyukai