Anda di halaman 1dari 2

Kelemahan dan kelebihan dari kebijakan yang telah dibuat mengenai

pemeberian ASI Ekslusif anatara lain:

1. Kelebihan Kebijakan Pemberian Asi Ekslusif

Penurunan angka kematian bayi dan meningkatkan status gizi masyarakat. Status gizi
masyarakat akan baik apabila perilaku gizi yang baik dilakukan pada setiap tahap
kehidupan termasuk pada bayi atau 1000 hari pertama kehidupan. Dengan adanya
kebijakan tersebut dapat meningkatkan derajat kesehatan bayi/anak dan ibu, selain
dari segi kesehatan kebijakan tersebut juga dapat berdampak baik pada perekonomian.
Adanya kebijakan tersebut dapat menekankan pada ibu yang melahirkan untuk segera
memberikan ASI tanpa memberikan makanan yang lain atau pengganti ASI sehingga
dari segi ekonomi dapat menghemat keuangan keluarga karna tidak perlu membeli
pengganti ASI atau membeli susu formula.

2. Kelemahan dari Kebijakan Pemberian Asi Ekslusif

Kebijakan tentang pemberian Asi Ekslusif tersebut masih lemah atau masih tidak
efektif sebagaimana yang diharapkan, hal tersebut karena kebijakan itu masih
memiliki kelemahan dan celah seperti celah dalam hal pemasaran produk pengganti
Asi (susu formula), di tandai dengan masih banyaknya produk susu yang dijual untuk
anak umur 0-6 bulan. Kebijakan itu juga dipengaruhi karena kurangnya pengetahuan
ibu, kurangnya dukungan keluarga, rendahnya kesadaran masyarakat tentang manfaat
pemberian Asi Ekslusif, kurangnya dukungan tenaga kesehatan, fasilitas pelayanan
kesehatan dan produsen makanan bayi untuk keberhasilan ibu dalam menyusui
bayinya. Hal tersebut yang menyebabkan kebijakan pemberian Asi ekslusif masih
belum efisien, kebijakan tersebut dibuat akan tetapi bagi wanita karir kebanyakan
masih tidak memiliki hak nya untuk menyusui bayinya. Padahal dalam kebijakan
pemberian Asi Ekslusif di sebutkan bahwa wajib memberikan Asi selama 6 bulan
secara rutin. Pemenuhan pemberian Asi tersebut jadi kendala karena masih banyak
kantor-kantor atau tempat-tempat yang belum menyediakan tempat untuk
memberikan Asi, sehingga itulah yang menyebabkan lemahnya kebijakan tersebut.

Afrilita Wulandari
Kelas A

Anda mungkin juga menyukai