NIM : 06021181520082
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
No Kompetensi Dasar Indikator
1 1.2 Mengidentifikasi informasi tentang Menentukan unsur-unsur buku fiksi
fabel/legenda daerah setempat yang Menentukan unsur-unsur buku
dibaca dan didengar. nonfiksi
Menentukan persamaan dan
perbedaan unsur buku nonfiksi
C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu menentukan unsur-unsur buku fiksi.
2. Siswa mampu menentukan unsur-unsur buku nonfiksi
3. Siswa mampu menentukan persamaan dan perbedaan unsur buku nonfiksi
D. Materi Pembelajaran
1. Unsur-unsur buku fiksi dan nonfiksi
2. Persamaan dan perbedaan unsur buku nonfiksi
b. Kegiatan Inti 1. Siswa diminta memilih hasil bacaan dari buku (50 menit)
nonfiksi yang dilakukan sebelumnya.
2. Siswa membaca lagi buku yang dibawa secara garis
besar. Siswa mengecek unsur-unsur buku yang
pernah dibaca.
3. Siswa membaca teks fiksi dan nonfiksi yang terdapat
di power point
4. Siswa diarahkan membentuk kelompok dengan
anggota 4-5 orang.
5. Siswa didorong untuk bertanya tentang cara
mengubah data hasil bacaan menjadi rangkuman
berupa peta pikiran atau rangkuman gagasan pokok.
6. Siswa membaca secara berkelompok untuk menggali
informasi sebanyak banyaknya tentang cara
merangkum.
7. Siswa menyimpulkan langkah merangkum dengan
peta pikiran dan gagasan utama.
H. Format Penilaian.
Lembar Penilaian Sikap
a) Teknik : Pengamatan sikap
b) Bentuk : Lembar pengamatan
c) Rubrik Penilaian
1. didik
2.
3.
Penilaian Hasil
1. Tes Uraian: Disajikan beberapa buku fiksi dan nonfiksi, peserta didik
mengidentifikasi teks tersebut berdasarkan unsur-unsur buku fiksi dan nonfiksi
dan persamaan dan perbedaan unsur buku nonfiksi.
Rubrik Penilaian:
Rubrik Skor
Peserta didik mampu menjawab dengan benar 100
Peserta didik menjawab tidak lengkap 75
Peserta didik menjawab salah 50
Peserta tidak mampu menjawab 25
Penilaian hasil untuk setiap siswa dapat menggunakan rumus sebagai berikut:
Dengan Predikat:
Predikat Nilai
Sangat Baik (SB) 90 SB 100
Baik (B) 80 B 90
Cukup (C) 70 C 80
Kurang (K) < 70
Mengetahui, Bengkulu,
Agustus 2017 Guru Mata Pelajaran,
Kepala SMP Negeri 1 Bengkulu,
Lampiran Materi
Judul buku : Karena Buku Senikmat Susu
Pengarang : Elly Damaiwati
Contoh 1
Dari judulnya saja buku ini sudah mengundang selera untuk
membaca. Pemberian judul Karena Buku Senikmat Susu benar-benar
unik. Penulis ingin menunjukkan bahwa kegiatan membaca bisa setara
dengan kenikmatan minum susu. Buku ini ditulis dengan sistematika
yang runtut sehingga sangat mudah dipahami. Contoh-contoh melakukan
penumbuhan minat baca dituliskan secara rinci sehingga pembaca bisa
dengan mudah melakukan dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa yang
digunakan sangat segar sehingga dari awal sampai akhir tidak bosan untuk
membacanya
Contoh 2
Membaca buku ini senikmat minum susu persis seperti judulnya.
Masalah minat baca yang sangat teknis dikemas dalam bentuk cerita
tentang seorang anak yang bernama Alif. Cerita tentang anak yang sangat
gandrung membaca di awal buku ini menjadikan pembaca tertarik begitu
memulai membaca. Penulis ingin menunjukkan bahwa kegiatan membaca
bisa dibina sejak kecil dengan cara-cara yang mudah dan mengasyikkan.
Bahasa yang digunakan dalam buku ini komunikatif. Buku ini memberikan
contoh-contoh yang cukup banyak sehingga sangat praktis bagi orang
yang akan memupuk minat baca anak-anaknya. dari awal sampai akhir
tidak bosan untuk membacanya
Contoh komentar buku fiksi
Buku ini menunjukkan fantasi yang berwarna lokal Indonesia. Penulis
Indonesia membuat cerita fantasi berbau lokal dengan rinciannya yang
unik. Membaca Anak Rembulan, siapa pun akan mendebat pendapat itu
dan meyakini: waktunya anak negeri unjuk gigi. Sangat lokal, fantastik,
dan tak terlupakan.
Contoh evaluasi
a) Tulislah langkah merangkum dengan bahasamu sendiri!