Oleh :
NOVIA SELLYNA
1610248011
Dosen Pembimbing Mata Kuliah : Dr. Hilwan Yuda Teruna, Apt, M.Si
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2017
1. Pendahuluan
Kanker merupakan penyebab utama kematian manusia. Diantara pilihan pengobatan
kanker saat ini, hanya kemoterapi yang efektif mengobati kanker. Kemoterapi sangat
bergantung pada penggunaan produk alami dan analog misal: vinblastine dan paclitaxel
(Taxol®). Mikrotubulus adalah struktur dinamis dan polimer yang dirakit dari dua subunit
protein struktural yang serupa, α- dan β-tubulin. Microtubula memainkan peran penting
dalam aktivitas seluler dengan menyediakan jalur untuk proses transportasi seluler,
membangun sitoskeleton sel, dan mereka juga terlibat dalam mitosis. Karena sel kanker
berkembang biak lebih cepat daripada sel normal, sehingga tujuan dan cara kerja agen
antitumor dalam kemoterapi adalah mengganggu proses pembelahan sel untuk menghentikan
pertumbuhan sel yang sakit.
Secara mekanis, ada dua cara untuk mengganggu keseimbangan tubulin-mikrotubulus
yaitu: menggunakan agen yang mampu mempromosi polimerisasi tubulin, dan mencegah
polimerisasi tubulin. Beberapa promotor polimerisasi tubulin diantaranya, adalah: Taxol,
epothilones A dan B, eleutherobin, sarcodictyin A, peloruside, laulimalide, dan
discodermolide. Sejumlah alkaloid bisindole yang berasal dari Catharanthus roseus,
ditemukan untuk menghambat proses polimerisasi tubulin. Tanaman ini dikenal sebagai
faktor antiproliferatif yang mengandung vincristine (leurocristine), leurosidin, dan leurosin.
Penghambat polimerisasi tubulin lainnya yang terkenal, meliputi maytansin, rhizoxin,
cryptophycin 1, ustiloxin A, colchicine, dan podophyllotoxine.
2. Optimalisasi dan Studi SAR Paclitaxel dan Analog dari Taksus brevifolia
Paclitaxel 1, agen antimikrotubulum yang awalnya diisolasi dari kulit batang Taxus
brevifolia, telah mendapat banyak perhatian namun seiring berjalannya waktu ditemukan
berbagai kendala seperti adanaya efek samping dan juga resistensi obat sehingga perlu
dikembangkan dengan profil efikasi dan keamanan yang lebih baik. Oleh karena itu,
dilakukan modifikasi inti dan sisi rantai terhadap analog paclitaxel, yaitu: BMS-184476 dan
BMS-188797, C-14, IDN5109 (SB-T-101131).
1
2.1. Investigasi SAR C-2
2.1.1. Rute Sintetis Umum
2
Gambar 3. Perwakilan analog paclitaxel yang dimodifikasi C-4.
3
3.1. Studi SAR pada Porban Velbanamine: Penemuan Vinorelbine dan Vinflunine
Modifikasi bagian atas velbenamine melalui penataan kembali katharanthine kurang
mudah diakses dan memerlukan banyak langkah. Namun, beberapa pengamatan SAR dapat
disimpulkan dari evaluasi biologis.
Gambar 5. Potiers sintesis vinorelbine melalui reaksi Polonovski yang dimodifikasi kedua
Konfigurasi stereokimia pada C16 'dan C14' pada bagian velbanamine sangat penting.
Pembalikan konfigurasi menyebabkan hilangnya aktivitas. Hasil SAR pendahuluan
menunjukkan bahwa integritas kerangka velbanamine dalam alkaloid bisindole penting untuk
mempertahankan potensinya. Derivat lain yang tidak memiliki ikatan C5'-C6 di cincin C
ternyata tidak aktif.
Gambar 5. Sebuah strategi baru untuk mensintesis analog vinblastin modifikasi-daerah atas.
4
Gambar 6. Sintesis vinepidin.
3.2.2. Analog Berasal Dari Grup Carbomethoxy C16: Penemuan Vindesine dan Analog
Vindesine (LY 99094) (senyawa 71) adalah analog vinblastine yang dimodifikasi dari
vinblastine dengan memiliki gugus amida pada C16. Perbedaan kecil tersebut bertanggung
jawab atas perubahan besar pada spektrum antitumor, potensi, dan toksisitas senyawa ini.
Vindesine dibuat dari vinblastine atau deacetylvinblastine dengan berbagai metode, seperti
ditunjukkan pada Gambar 7