Anda di halaman 1dari 20

HUBUNGAN STRUKTUR

AKTIVITAS OBAT
ANTIBIOTIK

Kimia Medisinal Kel 1

Paulina mendopma
Maria glorya
Devyana
Syahrul H Fabanyo
AKTIVITAS SENYAWA
01 02 03
SENYAWA BETALAKTAM SENYAWA TETRASIKLINSenyawa Aminoglikosida

04 05
SENYAWA MAKROLIDA SENAYAWA POLIPEPTIDA
SENYAWA BETALAKTAM

HUBUNGAN STRUKTUR AKTIVITAS


ANTIBIOTIK BETA-LAKTAM ANTIBIOTIK BETA-LAKTAM

Antibiotik beta laktam adalah golongan antibiotik Aktivitas antibiotik tergantung pada keutuhan cincin
yang memiliki kesamaan komponen struktur berupa beta-laktam, putusnya cincin beta-laktam
adanya cincin beta-laktam. mengakibatkan seluruh aktivitas akan hilang.
Senyawa ini bekerja dengan menghambat sintesis struktur pada antibiotik beta laktam menyerupai
dinding bakteri dan menyebabkan pembentukan struktur dua residu akhir pada pembentukan
dinding sel yang tidak sempurna dan peptidoglikan (D-Ala-D-Ala) tempat di mana enzim
mengakibatkan tertanggungnya tekanan osmotik sel transpeptidase berikatan.Maka dari itu struktur
bakteri dan kematian sel bakteri. utama cincin beta laktam pada antibiotik jenis ini
sangat penting untuk dipertahankan.
SENYAWA BETALAKTAM

Penambahan gugus fenoksi pada rantai samping gugus


amino antibiotik jenis ini membuatnya menjadi tambah
tahan pada suasana asam.
Gugus tersebut berfungsi sebagai gugus penarik
elektron dan menahan pecahnya penisilin menjadi asam
penilat yang terjadi pada suatu asam.

Penambahan cincin aromatik yang pada kedudukan ortonya


mengandung gugus halogen atau metoksi dapat membuat
molekul menjadi padat atau bulky secara susunan molekulnya.
Efek sterik tersebut berpengaruh pada menurunnya afinitas
enzim beta-lactamase pada cincin beta laktam dan
menyebabkan perubahan konformasi sehingga enzim
kehilangan aktivitasnya untuk menjangkau dan membuka
cincin beta laktam.
SENYAWA TETRASIKLIN

Tetrasiklin merupakan agen antimikrobial hasil biosintesis yang memiliki spektrum aktivitas
luas. Mekanisme kerjanya yaitu blokade terikatnya asam amino ke ribosom bakteri (sub unit
30S). Aksi yang ditimbulkannya adalah bakteriostatik yang luas terhadap gram positif, gram
negatif, chlamydia, mycoplasma, bahkan rickettsia. Generasi pertama meliputi tetrasiklin,
oksitetrasiklin, klortetrasiklin. Generasi kedua merupakan penyempurnaan dari sebelumnya
yaitu terdiri dari doksisiklin, minosiklin. Generasi kedua memilki karakteristik farmakokinetik
yang lebih baik yaitu antara lain memiliki volume distribusi yang lebih luas karena profil
lipofiliknya
SENYAWA TETRASIKLIN

Struktur senyawa tetrasiklin


Karakteristik struktur tetrasiklin adalah :

• Turunan oktahidronaftasen yang terbentuk dari gabungan 4 buah cincin.


• Mempunyai 5 atau 6 pusat atom asimetrik.
• Bersifat amfoter karena mengandung gugus yang bersifat asam (gugus hidroksil) dan yang bersifat
basa ( gugus dimetilamino ).
• Dengan asam kuat membentuk garam asam yang mudah larut dalam air dan cukup stabil, melalui
protonisasi gugus dimetilamino pada C4.
• Dengan basa kuat ( NaOH, KOH, Ca(OH)2 ) membentuk garam basa yang tidak stabil dalam air.
• Mempunyai gugus – gugus yang dapat membentuk ikatan hidrogen intramolekul.
• Dapat membentuk kompleks dengan garam – garam ( Ca, Fe, Mg )
• Mempunyai tiga gugus yang mudah terionisasi yaitu gugus trikarbonilmetan (pKa3), fenoldiketon
(pKa2), amonium kationik (pKa1).
SENYAWA TETRASIKLIN
Karakteristrik struktur senyawa adalah :

• Pada larutan pH 2 – 6 mengalami epimerisasi pada atom C4, membentuk epitetrasilin yang
mempunyai aktivitas antibakteri yang lebih rendah.
• Asam kuat menyebabkan dehidrasi dengan mengambil gugus OH dari C6 dan atom H dari C5a
sehingga membentuk ikatan rangkap antara C6 dan C5a, perpindahan ikatan rangkap dari
C11a=C12 ke C11=C11a membentuk anhidrotetrasiklin yang tidak aktif.
• Basa kuat akan memacu reaksi antara gugus OH pada C6 dengan gugus keton pada C11
sehingga ikatan rangkap C11=C11a putus membentuk cincin lakton, terbentuk isotetrasiklin
yang tidak aktif.
SENYAWA
TETRASIKLIN
Struktur yang penting dalam aktivitas
antibakteri turunan tetrasiklin adalah :
HUBUNGAN STRUKTUR Pengaturan linier dari empat cincin
Gugus farmakofor dengan aktivitas
biologis penuh adalah senyawa
AKTIVITAS TURUNAN Konfigurasi pusat kiral pada C4, C4a
semisintetik sansiklin karena SENYAWA TETRASIKLIN dan C12a.Sistem planar fenol diketon
pada cincin BCD “istem elektron π
mengandung struktur yang
yang berbeda ( gugus fenoldiketon
dibutuhkan untuk pembentukan
dan trikarbonilmetan ).Gugus 4-
khelat dan dipandang mempunyai
dimetilamino untuk membentuk ion
peran penting pada pengangkutan
Zwitter agar obat dapat terdistribusi
turunan tetrasilin ke dalam sel
optimum dalam tubuh dan aktivitas in
bakteri dan penghambatan
vivo Gugus karbonil pada C2
biosintesa protein di dalam sel
Struktur yang dapat diubah adalah :

• Konfigurasi pada C5a dan C6.


• Cincin AB.
• Satu atom H pada gugus amida yang terikat pada C2.
• Daerah hidrofob pada C5 sampai C9 dapat diubah asal tidak
mempengaruhi bentuk konformasi esensialnya.
SENYAWA
TETRASIKLIN
Aktivitas akan meningkat bila : Aktivitas akan menurun bila :
• Substituen yang dapat HUBUNGAN STRUKTUR • Penambahan atau pengurangan
meningkatkan kemampuan donor AKTIVITAS TURUNAN jumlah cincin dan pembukaan
elektron dari gugus fenoldiketon. cincin akan menghilangkan
• Modifikasi pada C6 dan C7
SENYAWA TETRASIKLIN aktivitas.
menghasilkan turunan yang : • Penambahan atau pengurangan
a) mempunyai stabilitas kimia lebih. gugus farmakofor akan
Besarmemperbaiki. menyebabkan penurunan atau
b) sifat farmakokinetik . hilangnya aktivitas.
c) meningkatkan aktivitas.

Semua turunan tetrasiklin pada pH fisiologis


mempunyai bentuk konfigurasi yang sama, gugus
dimetilamino berada di bawah sistem yang planar
dan kemungkinan membentuk ikatan hidrogen
dengan gugus OH pada cincin C12a.
SENYAWA AMINOGLIKOSIDA
Aminoglikosida adalah antibiotika dengan struktur kimia yang bervariasi, mengandung
basadeoksistreptamin atau streptidin dan gula amino 3-aminoglukosa, 6-aminoglukosa,
2,6 diaminoglukosa,garosamin, D-glukosamin,L-N-metilglukosamin, neosamin dan
purpurosamin. Pada umumnyamerupakan senyawa bakterisiddapat menghambat
pertumbuhan bakteriGram-positif dan Gramnegative serta efektif terhadap mikobakteri.
HUBUNGAN STRUKTUR DAN AKTIVITAS
SENYAWA AMINOGLIKOSIDA

STRUKTUR PENJELASAN
Pada umumnya turunan
aminoglikosida mengandung tiga
cincin yang dhubungakan
melalui jembatan eter .Sebagai
contoh adalah kanamisin.
HUBUNGAN STRUKTUR DAN AKTIVITAS
SENYAWA AMINOGLIKOSIDA
Modifikasi cincin I

Modifikasi cincin II Modifikasi cincin III


HUBUNGAN STRUKTUR DAN AKTIVITAS
SENYAWA AMINOGLIKOSIDA
Modifikasi cincin I
Cincin l sangat penting untuk aktivitas oleh
karena merupakan sasaran utama
dalampenginaktifkan enzim bakteri dan
menenntukan karateristik luas spectrum
A antibakteri. C
B
Gugus Gugus amino pada 6’ dan 2’ Hilangnya gugus 3’hidroksil atau 4’-hidroksil
Metilasi pada posisi C-6’ menyebabakan
berhubungan dengan kekuatan antibakteri. atau keduanya tdak menurunkan kemampuan
senyawa tahan terhadap proses asetilasi
Kanmisin Ayang mengandung kedua gugus anti bakteri kanamisin. Gentamisin, netilmisin,
enzimatik dari gugus 6’-amino tanpa
tersebut lebih aktif dibandng kanamisin B dan sisomisin tidak mengandung gugus
menurunkan aktivitas antibalteri secara
(6’-amin O, 2’-Hidroksil) atau kanamisin C tersebut, sehingga tidak diinaktifkan oleh
bermakna.
(6’-Hidroksil, 2’-amino). enzim fosfotranferase, tetapi kemampuan
antiiotik untuk mengikat ribosombakteri
berkurang.
HUBUNGAN STRUKTUR DAN AKTIVITAS
SENYAWA AMINOGLIKOSIDA

Modifikasi cincin II
Cincin II sangat sensitive terhadap perubahan
struktur, modifikasi gugus funsional akan
menghilangkan aktivitas antibakteri, kecuali :
Hilangnya atom O dari
A B gugusC5-hidroksil
Asetilasi pada gugus I-amino sisomisin, mengasilkan 5-
N-etilasi dari sisomisin, menghasilkan
dari kanamisin. Menghasilkan netilmisin, memperpanjang masa kerja deoksisisomisin,
amikasin, tidak menyebabkan senyawa induk karena than terhadap menyebabkan senyawa
penginaktifkan oleh beberapa enzim endogen
hilangnya aktivitas tahan terhadap enzim
yang mengasetilasi gugus
3-amino
HUBUNGAN STRUKTUR DAN AKTIVITAS
SENYAWA AMINOGLIKOSIDA
Modifikasi cincin III
Gugus fungsional pada cincin III dapat diganti tanpa
menimbulkan penurunan aktivitas yang bermakna. Pada
pengobatan infeksi tertentu, turunan aminoglikosida sering
dikmbinasi dengan antibiotika β-laktan karena :
A B C
Mempunyai efek sinergis Dapat memperluas spectrum antibakteri.
Dapat mencegah ketahanan yang mendadak  Contoh : kombinasi penisilin G dengan
strptomisin.
Sejarah makrolida diawali pada awal 1970-an, ketika perusahaan sankyo dan merck berhasil
mengisolasi milbemisin dan avermektin yang memiliki struktur mirip dan ternyata efektif
digunakan sebagai insektisida. Keduanya merupakan hasil fermentasi yang memanfaatkan
streptomyces yang berbeda. Makrolida adalah salah satu kelas foliketida. Makrolida merupakan
sekelompok obat atau khususnya antibiotik yang aktivitasnya disebabkan karena keberadaan
cincin makrolida, cincin lakton besar yang berikatan dengan satu atau lebih gula deoksi,
biasanya cladinose dan desosamine. Cincin klaksonnya biasanya tersusun dari 14 15 atau 16
atom.

HUBUNGAN STRUKTUR DAN


AKTIVITAS SENYAWA MAKROLIDA
Gugus diamine -N(CH3)2 pada antibiotik makrolida harus tetap dipertahankan karena gugus
tersebut yang akan berikatan dengan situs spesifik pada ribosom bakteri.Sementara struktur
besar yang lainnya menghalangi pembentukan ikatan peptida protein.

Gambar eritromisin dengan gugus -N(CH3)2 nya yang ingin menambahkan dirinya menuju situs
spesifik sub unit ribosom 50s menunjukkan pentingnya gugus -N(CH3)2 pada antibiotik jenis
ini (makrolida).

HUBUNGAN STRUKTUR AKTIVITAS


ANTIBIOTIK MAKROLIDA
HUBUNGAN STRUKTUR AKTIVITAS ANTIBIOTIK
POLIPEPTIDA
Antibiotic polipeptida mempunyai struktur sangat kompleks, mengandung
polipeptida
yang biasa membentuk suatu siklik. Sumber utama turunan antibiotika ini adalah
Bacillus sp. dan Strptomyces sp.Polipeptida berasal dari Bacillus polymixa.
Bersifat bakterisid berdasarkan kemampuannya melekatkan diri pada membran
sel bakteri sehingga permeabilitas meningkat dan akhirnya sel meletus.
HUBUNGAN STRUKTUR AKTIVITAS ANTIBIOTIK
POLIPEPTIDA

bagian besar mikroorganisme yang mensintesis antibiotika polipeptia menghasilakan banyak senyaw
ng gugus-gugus kimianya saling berhubungan, daripada substansi tunggal.
ntibiotika peptide yang sama dapat dihasilakan oleh mikroorganisme dengan taksonomi yang berbed
anyak dari antibiotic polpeptida mengandung lemak selain asam amino, yang tidak terdapat pada pep
wan atau tanaman alam.
ktivitas antibakteri antibiotika polipeptida secara langsung berhubungan dengan struktur
mianaya. Sedikit modifikasi kimia menghasilkan perubahan yang nyata dasi sifat biologis.
ntibotika peptide yang strukturnya bervariasi kemungkinan menghambat pertumbuahan
kteri melalui mekanisme kerja yang sama.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai