Analisa Dinamika Struktur
Analisa Dinamika Struktur
Data Struktur
QD = 4,68 kN/m2
QD = 2,62 kN/m2
a. Gedung berada pada daerah ( kota yogyakarta ) – tanah sedang berdasarkan SNI-1726
nilai PGA = 0,5294
b. Menentukan nilai Ss, berdasarkan gambar.9 ( SNI-1726-2012)
g. Parameter percepatan spektral desain untuk periode pendek SDS dan pada periode 1
detik SD1.
Tanah sedang.
𝟐 𝟐
SDS = x SMS = X 1,23018 = 0,82012
𝟑 𝟑
𝟐 𝟐
SD1= x SM1 = X 0,690864 = 0,460576
𝟑 𝟑
h. Menentukan periode
Tanah sedang
T0 = 0,2 x 𝐒 = 0,2 x
𝐒𝐃𝟏 𝟎,𝟒𝟔𝟎𝟓𝟕𝟔
= 0,1123192
𝐃𝐒 𝟎,𝟖𝟐𝟎𝟏𝟐
𝟎,𝟒𝟔𝟎𝟓𝟕𝟔
Ts = 𝐒 =
𝐒𝐃𝟏
= 0,5615958
𝐃𝐒 𝟎,𝟖𝟐𝟎𝟏𝟐
𝟐 𝟐
CSDS = SDS = x SMS = X 1,23018 = 0,82012 > 0,5
𝟑 𝟑
𝟐 𝟐
SD1= x SM1 = X 0,690864 = 0,460576> 0,2
𝟑 𝟑
Sehingga dapat disimpulkan, bahwa bangunan termasuk kategori Desain Seismik Pada
c. Respons Spectrum Desain
Penentuan Parameter Respon Spectral Percepatan Gempa Terpetakan dan Parameter
Respon Spektral Percepatan Gempa Desain dapat dipermudah dengan menggunakan
website resmi yang disediakan oleh Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yaitu
puskim.pu.go.id/ Aplikasi/desain_spektra_ indonesia_2011.
Dengan menginput koordinat lokasi gedung pada website tersebut secara otomatis akan
diperoleh hasil seperti Gambar dibawah
Ss (percepatan batuan dasar pada perioda pendek) sebesar 1,212
S1 (percepatan batuan dasar pada perioda 1 detik) sebesar 0,30833
SMS (parameter spectrum respon percepatan pada periode pendek) sebesar 1,23
SM1 (parameter spectrum respon percepatan pada periode panjang) sebesar 0,47986
SDS (parameter spektrum respons percepatan desain untuk perioda pendek) sebesar
0,56944
SD1 (parameter spektrum respons percepatan desain untuk perioda panjang) sebesar
0,32014
d. Klasifikasi Situs
Jenis kategori tanah dalam SNI 1726-2012 dibedakan menjadi tanah Keras, Sedang, Lunak dan
Khusus. Penentuan jenis tanah ini menurut pasal 5.4 ditentukan dari hasil penyelidikan tanah
yaitu kecepatan rata-rata gelombang geser (𝑣𝑠 ), tahanan penetrasi standar lapangan rata-rata
̅ ), dan kuat geser niralir rata-rata (𝑠𝑢 ) masing-masing pada kedalaman 30 meter pertama
(N
dengan kriteria penggolongan dapat dilihat pada tabel 3 SNI 1726-2012 (tabel 2). Penentuan
klasifikasi situs pada studi kali ini menggunakan nilai penetrasi standart atau N-SPT yang
didapat dari hasil pengujian tanah pada lokasi proyek yang diuji di Laboratorium Mekanika
Tanah.
̅)
Dari Tabel 3 diatas maka dapat dihitung tahanan penetrasi standar lapangan rata-rata (N
adalah sebagai berikut:
∑ni=1 di 20
̅=
N = = 17.376
n di 1,151
∑i=1
Ni
Dari perhitungan diatas maka dapat diperoleh nilai tahanan penetrasi standar lapangan rata-rata
̅ ) adalah sebesar 17,376. Beradasarkan Tabel 5 mengenai klasifikasi situs nilai (N
(N ̅ ) berada
diantara 15-50 sehingga dikategorikan sebagai Tanah Sedang (SD).
Sistem struktur gedung ini direncanakan mempunyai penahan gaya seismik berupa sistem
rangka pemikul momen dari beton bertulang. Mengacu pada Tabel 9 SNI 1726-2012, maka
struktur gedung harus didesain sebagai Rangka Beton Bertulang Pemikul Momen Khusus
(SRPMK), dengan Koefisien Modifikasi Respons (R) = 8, dan Faktor Pembesaran Defleksi
(Cd) = 5,5.
Penentuan massa dan pusat massa pada setiap lantainya diperoleh dengan menghitung volume
struktur beton pada setiap lantainya dan digunakan sebagai beban sendiri struktur. Sedangkan
untuk beban hidup yang bekerja pada pelat lantai harus sesuai dengan SNI 1727-2013. Hasil
dari perhitungan beban setiap lantai dapat dilihat pada tabel.
Tabel Berat Seismik Efektif tiap Lantai dan Lokasi Titik Berat
Tabel 8. Berat Seismik Efektif tiap lantai dan Lokasi Titik Berat
Dari Tabel diperoleh nilai berat seismik total bangunan Wtotal = 6096782,5 kg
Berdasarkan SNI 1726-2012 Pasal 7.9.1 jumlah pola getar yang ditinjau dalam penjumlahan
respon ragam harus mencakup partisipasi massa sekurang-kurangnya 90%, digunakan 15 pola
ragam getar dalam analisis dinamik yang dilakukan dengan partisipasi massa yang
disumbangkan oleh masing-masing pola getar, berikut Tabel merupakan Output partisipasi
masa dan periode dari analisis Program SAP2000.
Dari Tabel terlihat bahwa 90% massa sudah terpenuhi dalam 5 mode pertama untuk arah-x
(Sum Ux) dan arah-y (Sum Uy)
g. Perioda Getar Alami Fundamental
Perioda getar alami fundamental diatur dalam SNI 1726-1012 Pasal 7.8.2. Perioda
fundamental struktur (T), tidak boleh melebihi hasil koefisien untuk batasan atas pada perioda
yang dihitung (Cu) dari tabel dan perioda fundamental pendekatan (Ta), yang ditentukan sesuai
dengan persamaan (1).
Perioda fundamental pendekatan (Ta), dalam detik, harus ditentukan dari persamaan berikut :
𝑻𝒂 =
𝟎, 𝟏 𝑵...............................................................................................................................(1)
Keterangan : N = Jumlah Tingkat
Dimana jumlah tingkat = 7, maka :
Ta = 0,1 (7)
= 0,7 detik
Sesuai ketentuan diatas (Pasal 7.8.2 SNI 1726-2012), maka nilai batasan perioda fundamental
struktur dapat dihitung dengan persamaan (2).
𝑻𝒎𝒂𝒌𝒔 = 𝑪𝒖 ×
𝑻𝒂 .....................................................................................................................(2)
Dari parameter respon spektral percepatan gempa desain diatas, telah disebutkan bahwa nilai
SD1 (parameter spektrum respons percepatan desain untuk perioda panjang) sebesar 0,406.
Dilihat dari Tabel 7 maka nilai Koefisien Cu sebesar 1,4.
Tabel 10. Koefisien untuk batas atas pada perioda yang dihitung
Nilai CS yang dihitung sesuai persamaan (3) tidak perlu melebihi 𝐶𝑆𝑚𝑎𝑘𝑠 pada persamaan (4)
𝑪𝑺𝒎𝒂𝒌𝒔 =
𝑺𝑫𝟏
𝑹 ......................................................................................................(4)
𝑻( )
𝑰𝒆
0,32014 0,32014
Maka, 𝐶𝑆𝑚𝑎𝑘𝑠 = 8 = = 0,061
0,98×(1,5) 5,227
Nilai CS yang dihitung sesuai persamaan (3) tidak kurang dari 𝐶𝑆𝑚𝑖𝑛 pada persamaan (5)
𝑪𝑺𝒎𝒊𝒏 = 𝟎, 𝟎𝟒𝟒 × 𝑺𝑫𝑺 × 𝑰𝒆 ........................................................................................(5)
Maka, 𝐶𝑆𝑚𝑖𝑛 = 0,044 × 0,56944 × 1,5 = 0,037
Nilai Gaya Dasar Seismik (V), dalam arah yang ditetapkan harus ditentukan sesuai dengan
persamaan (6)
𝑽 = 𝑪𝑺 × 𝑾.................................................................................................................(6)
Keterangan : Cs = koefisien respon seismik yang ditentukan sesuai dengan persamaan
(3) W = berat seismik aktif
Dari Tabel 5 diperoleh nilai W = 6096,6 ton, sehingga gaya geser dasar statik ekivalen dapat
dihitung seperti berikut :
𝑉𝑋 = 𝐶𝑋 × 𝑊 = 0,106 × 6096,6 = 646,2 ton
𝑉𝑌 = 𝐶𝑌 × 𝑊 = 0,106 × 6096,6 = 646,2 ton
Sehingga untuk gaya geser dasar statik ekivalen setiap lantai diperoleh :
Gaya
Tingkat Hi (m) Wi (ton) 𝐇𝐢 × 𝐖𝐢 Fi Geser
Tingkat
Lantai Atap 25,9 537 13908 104,6 104,6
6 22,2 926,6 20570 154,7 259,3
926,6
5 18,5 17142,1 128,9 388,2
926,6
4 14,8 13713,7 103,1 491,3
926,6
3 11,1 10285.3 77,4 568,7
926,6
2 7,4 6856,8 51,6 620,3
926,6
1 3,7 3428,4 25,8 646,1
85904,3 646,1
Tabel 11. Hasil Gaya Geser Tingkat (Statik Ekivalen)
5
TINGKAT
Respon Spectrum
4
0.85*(Statik Ekivalen)
3 Statik Ekivalen
0
0 100 200 300 400 500 600 700
Sehingga dapat disimpulkan dari perhitungan Statik Ekivalen dan Respons Spektrum
bawah hasil Respon Spektrum LEBIH kecil dari Statik Ekivalen. Sperti gambar
dibawah ini.
hsx δn δe ∆n ∆a Memenuhi
No. Lantai / Tidak
(m) (mm) (mm) (mm) (mm) memenuhi
1 Lantai 1 3,7 0,324 0,324 1,728 55,5 Memenuhi
2 Lantai 2 3,7 0,909 0,585 3,12 55,5 Memenuhi
3 Lantai 3 3,7 1,517 0,608 3,24267 55,5 Memenuhi
4 Lantai 4 3,7 2.061 0,544 2,90133 55,5 Memenuhi
5 Lantai 5 3,7 2,499 0,438 2,336 55,5 Memenuhi
6 Lantai 6 3,7 2,806 0,307 1,63733 55,5 Memenuhi
Lantai
7 3,7 2,989 0,183 0,976 55,5 Memenuhi
atap
Tabel 14. Perhitungan persyaratan simpangan tiap lantai
Bidang M , D , N
( 1,2 DL + LL + RS )