Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Penyakit syaraf

Subtopik : Mencegah Hernia Nukleus Pulpossus “Syaraf Terjepit”

Hari, tanggal : Kamis, 22 September 2016

Waktu : 45 Menit

Tempat : Poli syaraf RSUD Labuang Baji

Penyuluhan : Azmil Ihsan, Krisdayanti

Sasaran : Keluarga dan Pasien Hernia Nukleus Pulpossus

A. Tujuan Instruksional Umum

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan keluarga pasien Poli syaraf RSUD
Labuang Baji mengetahui dan memahami tentang penyakit Hernia nukleus pulposus.

B. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan maka keluarga dan pasien dapat:

1. Menyebutkan tentang pengertian Hernia nukleus pulposus

2. Menyebutkan penyebab Hernia nukleus pulposus

3. Menyebutkan tanda dan gejala penyakit Hernia nukleus pulposus

4. Menyebutkan penatalaksanaan Hernia nukleus pulposus

5. Menjelaskan cara pencegahan penyakit Hernia nukleus pulposus

C. Pokok-Pokok Materi

1. Pengertian Hernia nukleus pulposus

2. Penyebab Hernia nukleus pulposus

SAP PENKES HERNIA NUKELUS PULPOSSUS| 1


3. Tanda dan gejala penyakit Hernia nukleus pulposus

4. Penatalaksanaan Hernia nukleus pulposus

5. Cara pencegahan penyakit Hernia nukleus pulposus

D. Metode

1. Ceramah

2. Tanya-jawab

E. Media

1. Leafleat

2. LCD

3. Power point

F. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan
No Penyuluh Keluarga Waktu
1. Pembukaan: 5 menit
- Memberi salam dan - Menjawab salam dan
berkenalan berkenalan
- Berdoa - Berdoa bersama
- Menjelaskan maksud dan - Mendengarkan dan
tujuan penyuluhan memperhatikan
- Kontrak waktu - Memperhatikan dan
berpendapat
- Apersepsi - Berpartisipasi dan
menjawab

SAP PENKES HERNIA NUKELUS PULPOSSUS| 2


2. Materi Inti: 30 menit
Menjelaskan materi - Mendengarkan dan
penyuluhan: pengertian dan memperhatikan
penyebab hernia nukleus
pulposus, tanda dan gejala,
cara pencegahan,
penatalaksanaan Hernia
nukleus pulposus
- Tanya-jawab - Berpartisipasi
3. Penutup: 10 menit
- Menyimpulkan materi yang - Memperhatikan
telah disampaikan
- Melakukan evaluasi dengan - Menjawab
pertanyaan pertanyaan
- Berdoa - Berdoa bersama
- Mengucapkan salam - Menjawab salam
Total waktu 45 menit

G. Evaluasi

1. Teknik evaluasi: Lisan

2. Pokok pertanyaan:

a) Sebutkan definisi hernia nukleus pulposus

b) Sebutkan penyebab penyakit hernia nukleus pulposus.

c) Sebutkan tanda dan gejala penyakit hernia nukleus pulposus.

d) Sebutkan cara penatalkasanaan Hernia nukleus pulposus?

e) Jelaskan cara pencegahan penyakit hernia nukleus pulposus

H. Hasil Evaluasi

SAP PENKES HERNIA NUKELUS PULPOSSUS| 3


1. Keluarga dapat menyebutkan definisi hernia nukleus pulposus dengan tingkat
kebenaran 80 %

2. Keluarga dapat menyebutkan penyebab penyakit hernia nukleus pulposus dengan


tingkat kebenaran 80 %

3. Keluarga dapat menyebutkan tanda dan gejala hernia nukleus pulposus dengan
tingkat kebenaran 80%

4. Keluarga dapat menjelaskan cara penatalaksanaan penyakit hernia nukleus pulposus


dengan tingkat kebenaran 75%

5. Keluarga dapat menjelaskan cara pencegahan penyakit hernia nukleus pulposus


dengan tingkat kebenaran 75%

I. Sumber Bahan

1. Mansjoer, A. (2000). Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: EGC


2. Tjokorda & Maliawan, Sri. 2009. Diagnosis dan Tata Laksana Tulang
Belakang.Jakarta: Sagung Seto
3. Rahim, Hadian Agus. 2012. Vertebra. Jakarta: Sagung Seto
4. Lukman & Ningsih, Nurma. 2012. Asuhan Keperawatan Pada Klien dengan
Gangguan Sistem Muskuloskeletal. Jakarta: Salemba Medika

SAP PENKES HERNIA NUKELUS PULPOSSUS| 4


MATERI HERNIA NUKLEUS PULPOSSUS

A. Pengertian
Diskus Intervertebralis adalah lempengan kartilago yang membentuk sebuah bantalan
diantara tubuh vertebra. Material yang keras dan fibrosa ini digabungkan dalam satu kapsul.
Bantalan seperti bola dibagian tengah diskus disebut nukleus pulposus. HNP merupakan
rupturnya nukleus pulposus. (Brunner & Suddarth, 2002)

Hernia Nukleus Pulposus (HNP) paling sering (90%) mengenai diskus Intervetrebal
Lumbal (L) 5- Sacrum (S) 1 dan L4-L5 (Seto, 2009).

HNP (Hernia Nukleus Pulposus) yaitu : keluarnya nucleus pulposus dari discus melalui
robekan annulus fibrosus keluar ke belakang/dorsal menekan medulla spinalis atau mengarah
ke dorsolateral menakan saraf spinalis sehingga menimbulkan gangguan (Lotke dkk, 2008).

B. Etiologi

1. Hernia nukleus pulposus terjadi karena proses degeneratif diskus intervertebralis

2. keadaan akut, trauma

3. Degenerasi pada tulang belakan normal pada proses ketuaan, akselerasi trauma,
penggunaan yang berlebihan

4. pengalaman masing masing orang tentang persepsi nyeri punggung berbeda

C. Anatomi dan Fisiologi

Discus bersifat semielastis. Ciri fisik ini memungkinkannya berfungsi sebagai peredam
benturan bila beban pada columna vertebralis mendadak bertambah dan kelenturan / daya
pegas memungkinkan vertebra yang kaku dapat bergerak satu dengan yang lain. Daya pegas
ini berangsur menghilang dengan bertambahnya usia. Discus intervertebralis tidak ditemukan
di antara vertebra C1 - C2, di dalam os sacrum, dan di dalam os coccygeus

SAP PENKES HERNIA NUKELUS PULPOSSUS| 5


Diskus intervertebralis menghubungkan korpus vertebra satu sama lain dari servikal
sampai lumbal/sacral. Diskus ini berfungsi sebagai penyangga beban dan peredam kejut
(shock absorber). Diskus intervertebralis terdiri dari dua bagian utama yaitu :

1. Anulus fibrosus, terbagi menjadi 3 lapis :

a. `Lapisan terluar terdiri dari lamella fibro kolagen yang berjalan menyilang
konsentris mengelilingi nucleus pulposus sehingga bentuknya seakan-akan
menyerupai gulungan per (coiled spring)

b. Lapisan dalam terdiri dari jaringan fibro kartilagenus

c. Daerah transisi.

Serat annulus di bagian anterior diperkuat oleh ligamentum longitudinal


anterior yang kuat sehingga diskus intervertebralis tidak mudah menerobos daerah
ini. Pada bagian posterior serat-serat annulus paling luar dan tengah sedikit dan
ligamentum longitudinal posterior kurang kuat sehingga mudah rusak. Mulai daerah
lumbal 1 ligamentum longitudinal posterior makin mengecil sehingga pada ruang
intervertebre L5-S1 tinggal separuh dari lebar semula sehingga mengakibatkan
mudah terjadinya kelainan didaerah ini.

2. Nukleus Pulposus

Nukleus Pulposus adalah suatu gel yang viskus terdiri dari proteoglycan
(hyaluronic long chain) mengandung kadar air yang tinggi (80%) dan mempunyai sifat
sangat higroskopis. Nucleus pulposus berfungsi sebagai bantalan dan berperan menahan
tekanan/beban. Kemampuan menahan air dari nucleus pulposus berkurang secara
progresif dengan bertambahnya usia. Mulai usia 20 tahun terjadi perubahan degenerasi
yang ditandai dengan penurunan vaskularisasi kedalam diskus disertai berkurangnya
kadar air dalam nucleus sehingga diskus mengkerut dan menjadi kurang elastic.

Peningkatan beban kompresi yang mendadak pada columna vertebralis


menyebabkan nucleus pulposus yang semicair menjadi gepeng. Dorongan keluar nucleus
ini dapat ditahan oleh daya pegas annulus fibrosus disekelilingnya. Kadang, dorongan ini

SAP PENKES HERNIA NUKELUS PULPOSSUS| 6


terlalu kuat bagi annulus, sehingga annulus menjadi robek dan nucleus pulposus keluar
dan menonjol ke dalam canalis vertebralis serta dapat menekan radix saraf spinalis,
nervus spinalis, atau bahkan medulla spinalis.

D. Tanda dan Gejala

Gejala tersebut antara lain sebagai berikut :

1. Pada HNP lumbal, timbul Low Back Pain yang diperberat dengan membungkuk,
mengangkat, mengejan, batuk, bersin karena meningkatkan tekanan cairan intraspinal
dan berkurang jika tirah baring.

2. Penjalaran nyeri berupa nyeri radikular akibat iritasi pada radiks saraf. Jika iritasi
saraf terletak di servikal disebut brachialgia karena nyeri dirasakan sepanjang lengan,
sedangkan nyeri redikular yang dirasakan sepanjang tungkai dinamakan ischialgia
karena nyeri menjalar sepanjang perjalanan n.ischiadikus dan lanjutannya ke perifer.
Nyeri radikuler digambarkan sebagai nyeri tumpul, rasa terbakar / tajam, disertai
dengan sensasi tajam seperti tersengat listrik yang intermiten.

3. Kelemahan otot

4. Parastesia

E. Penatalaksanaan medis

1. Medikamentosa :

a) Analgetik dan NSAID

b) Muscle relaxant

c) Kortikosteroid oral

d) Analgetik adjuvans

Untuk penderita dengan diskus hernia yang akut yang disebabkan oleh trauma
(seperti kecelakaan mobil atau tertimpa benda yang sangat berat) dan segera diikuti

SAP PENKES HERNIA NUKELUS PULPOSSUS| 7


dengan nyeri hebat di punggung dan kaki, obat pengurang rasa nyeri dan NSAIDS akan
dianjurkan (MIS : fentanyl)

Jika terdapat kaku pada punggung, obat anti kejang, disebut juga pelemas otot,
biasanya diberikan. Kadang-kadang, steroid mungkin diberikan dalam bentuk pil atau
langsung ke dalam darah lewat intravena. Pada pasien dengan nyeri hebat berikan
analgesik disertai zat antispasmodik seperti diazepam. NSAID Nebumeton yang
merupakan pro drugs dan efek sampingnya relatif lebih sakit, terutama efek sampingnya
relatif lebih sakit, terutama efek samping terhadap saluran cerna, dengan dosis 1 gram /
hari. Pemakaian jangka panjang biasanya terbatas pada NSAID’S, tapi adakalanya
narkotika juga digunakan (jika nyeri tidak teratasi oleh NSAID’S). untuk orang yang
tidak dapat melakukan terapi fisik karena rasa nyeri, injeksi steroid di belakang pada
daerah herniasi dapat sangat membantu mengatasi rasa sakit untuk beberapa bulan. Dan
di sertai program terapi rutin. Muscle relexant diberikan parenteral dan hampir selalu
secara iv.

2. Terapi:

a. Tirah baring total selama 2 – 3 minggu diatas kasur yang keras

b. Termoterapi (terapi panas) : diindikasikan untuk efek analgesik, efek


antiinflamasi setelah fase akut, dan merupakan terapi fisik sebelum terapi latihan,
peregangan, atau stimulasi listrik.

c. Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS) : bertujuan memberikan


rangsang listrik terus menerus lewat elektroda yang dipasang pada kulit sehingga
terjadi aliran stimulasi yang melawan (counter stimulation) terhadap susunan
saraf sehingga mengurangi persepsi nyeri

d. Latihan dan modifikasi gaya hidup dengan menurunkan berat badan yang
berlebihan : dianjurkan latihan ketahanan yang bersifat aerobik yang member
stress minimal pada punggung seperti seperti jalan, naik sepeda,atau berenang
yang dimulai dua minggu setelahonset LBP.

SAP PENKES HERNIA NUKELUS PULPOSSUS| 8


F. Pencegahan

Cara yang dapat membantu dan mencegah nyeri punggung bawah dan herniasi diskus
vertebra antara lain sebagai berikut :

1. Gunakan teknik mengangkat dan bergerak dengan benar dan minta bantuan jika
barang yang diangkat terlalu berat

2. Pertahankan postur yang benar saat duduk dan berdiri

3. Berhenti merokok karena menyebabkan aterosklerosis yang dapat menimbulkan Low


Back Pain dan kelainan degenerative diskus

4. Hindari situasi yang menegangkan sebisa mungkin karena dapat menyebabkan


ketegangan otot

5. Pertahankan berat badan ideal

Saran yang harus dikerjakan

1. Istirahat mutlak di tempat tidur, kasur harus yang padat. Diantara kasur dan tempat
tidur harus dipasang papan atau “plywood” agar kasur jangan melengkung. Sikap
berbaring terlentang tidak membantu lordosis lumbal yang lazim, maka bantal
sebaiknya ditaruh di bawah pinggang. Orang sakit diperbolehkan untuk tidur miring
dengan kedua tungkai sedikit ditekuk pada sendi lutut. Bilamana orang sakit dirawat
di rumah sakit, maka sikap tubuh waktu istirahat lebih enak, oleh karena lordosis
lumbal tidak mengganggu tidur terlentang jika fleksi lumbal dapat diatur oleh posisi
tempat tidur rumah sakit

2. Istirahat mutlak di tempat tidur berarti bahwa orang sakit tidak boleh bangun untuk
mandi dan makan. Namun untuk keperluan buang air kecil dan besar orang sakit
diperbolehkan meninggalkan tempat tidur. Oleh karena buang air besar dan kecil di
pot sambil berbaring terlentang justru membebani tulang belakang lumbal lebih berat
lagi

3. Analgetika yang non adiktif perlu diberikan untuk menghilangkan nyeri.

SAP PENKES HERNIA NUKELUS PULPOSSUS| 9


4. Selama nyeri belum hilang fisioterapi untuk mencegah atrofi otot dan dekalsifikasi
sebaiknya jangan dimulai setelah nyeri sudah hilang latihan gerakan samb il
berbaring terlentang atau miring harus diajurkan.

5. Traksi dapat dilakukan di rumah sakit dengan fasilitas yang sesuai dapat dilakukan
“pelvic traction”, alat-alat untuk itu sudah automatik. Cara “pelvic traction”,
sederhana kedua tungkai bebas untuk bergerak dan karena itu tidak menjemukan
penderita. Maka pelvic traction dapat dilakukan dalam masa yang cukup lama
bahkan terus-menerus. Latihan bisa dengan melakukan flexion excersise dan
abdominal excersise.

6. Masa istirahat mutlak dapat ditentukan sesuai dengan tercapainya perbaikan. Bila
iskhilagia sudah banyak hilang tanpa menggunakan analgetika, maka orang sakit
diperbolehkan untuk makan dan mandi seperti biasa. Korset pinggang atau griddle
support sebaiknya dipakai untuk masa peralihan ke mobilisasi penuh.

7. Penderita dapat ditolong dengan istirahat dan analegtika antirheumatika serta nasehat
untuk jangan sekali-kali mengangkat benda berat, terutama dalam sikap
membungkuk. Anjuran untuk segera kembali ke dokter bilamana terasa nyeri
radikuler penting artinya. Dengan demikian ia datang kembali dan “sakit pinggang”
yang lebih jelas mengarah ke lesi diskogenik.

SAP PENKES HERNIA NUKELUS PULPOSSUS| 10

Anda mungkin juga menyukai