Anda di halaman 1dari 40

Pengenalan 5R

(Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin)

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo 6 Maret 2017


COPYRIGHT-DPMAI UBAYA
Apa itu 5R?

“5R” merupakan kegiatan


menata tempat kerja sehingga
diperoleh lingkungan kerja yang
nyaman dan aman.
5R
5R yaitu:
1.Ringkas (Seiri)
2.Rapi (Seiton)
3.Resik (Seiso)
4.Rawat (Seiketsu)
5.Rajin (Shitsuke)

COPYRIGHT-DPMAI UBAYA
Dasar 5R R1
Dasar 5R dari
Kaizen
/Improvement

R5
R2 R3

R4 COPYRIGHT-DPMAI UBAYA
Sasaran Menerapkan 5R
Tempat kerja yang tertata Tempat kerja yang tertata
dengan apik akan dengan apik akan menciptakan
menghindarkan kemudahan dan ketelitian dalam
terjadinya unsafe action bekerja sehingga meningkatkan
dan unsafe condition mutu kerja

5R
Tempat kerja yang tertata Tempat kerja yang tertata
dengan apik akan dengan apik akan
meningkatkan produktivitas mempermudah dalam hal
kerja karena suasana kerja membersihkan dan merapikan
nyaman, mencari barang tempat kerja setiap hari
yang diperlukan lebih cepat,
dll

COPYRIGHT-DPMAI UBAYA
... Sasaran Menerapkan 5R

Penerapan 5R harus
dilakukan secara sistematis Budaya 5R
karena pada intinya 5R
bukanlah suatu standar
tetapi lebih ke arah
Kemudahan
pembentukan budaya Bekerja
seluruh karyawan di dalam
- Efisiensi,
organisasi - Produktivitas,
- Kualitas,
- Keselamatan

COPYRIGHT-DPMAI UBAYA
... Sasaran Menerapkan 5R

Penyamaan Pola Pikir:


Bahwa tidak tertatanya tempat kerja dengan baik akan berpotensi menimbulkan
PEMBOROSAN: waktu, tenaga, tempat, bahan, biaya.

PEMBOROSAN adalah segala sesuatu yang:

tidak memberikan nilai


tambah, Budaya 5R

berlebihan dari kebutuhan


minimum, Kemdhan Bekerja

tidak membantu suatu proses, - Efisiensi,

tidak menguntungkan secara -Produktivitas,


- Kualitas,
- Keselamatan

materi

COPYRIGHT-DPMAI UBAYA
R1: RINGKAS
Prinsip Dasar:

Pisahkan dan singkirkan barang yang tidak perlu dari


tempat kerja:

1. Tidak ada barang yang tidak diperlukan berada di


tempat kerja.
2. Tidak ada barang yang berlebih jumlahnya.
3. Ada upaya untuk menurunkan jumlah stock barang
yang ada di tempat kerja.

COPYRIGHT-DPMAI UBAYA
Langkah Menuju Ringkas
1. Memeriksa lokasi kerja, dengan
pertanyaan yang datang atau muncul dari
benak kita:
- Barang apa ini?
- Milik siapa?
- Sejak kapan berada di situ?
- Mengapa berada di situ?
- Apakah masih digunakan?
- Seberapa sering dipakai?

COPYRIGHT-DPMAI UBAYA
...Langkah Menuju Ringkas

2. Kategorikan barang-barang yang ada di tempat kerja:

Perlu? Tidak
Sering? Perlu? Bernilai? (bisa
(simpan di dijual)
tempat kerja)

Kadang-
kadang? Tidak bernilai?
(simpan di (dibuang)
gudang)

Jarang?
(simpan di
TPS)
COPYRIGHT-DPMAI UBAYA
...Langkah Menuju Ringkas

3. Strategi Label Merah/RED TAG


• Merupakan teknik Pemilahan yang sangat penting
• Segera setelah mengklasifikasi barang yang tidak diperlukan,
barang ini ditandai dengan label merah/ RED-TAG (akafuda)
sehingga setiap orang dapat secara jelas melihat apa yang
perlu dibuang atau dipindahkan dan mana yang masih perlu
dipertahankan

LABEL
MERAH

COPYRIGHT-DPMAI UBAYA
...Langkah Menuju Ringkas

Dengan menggunakan strategi label merah/ RED-TAG :


i. tidak ada item yang tidak diperlukan masih berada di area
kerja,
ii. tidak ada item yang berlebih jumlahnya,
iii. ada upaya untuk menurunkan jumlah stok dengan
bersinambungan meluas kesemua item

COPYRIGHT-DPMAI UBAYA
...Langkah Menuju Ringkas

4. Menerapkan konsep RINGKAS di tempat kerja:

• Pembagian pekerjaan diatur berdasarkan jumlah pegawai


• Dibuat layout tempat/ruangan kerja
• Untuk tempat kerja yang menjadi area bersama, tanggung
jawabnya berada pada petugas yang ditunjuk bersama oleh
PIC
• Dinding bersih dari segala coretan dan gantungan benda-
benda yang tidak perlu
• Dll

Catatan:
Sebelum memulai kegiatan 5R, hal pertama yang harus dilakukan adalah
mengambil foto tempat kerja agar nantinya dapat dibandingkan antara
sebelum dan setelah melaksanakan 5R.
COPYRIGHT-DPMAI UBAYA
...Langkah Menuju Ringkas
Pemeriksaan setelah kegiatan Ringkas:
• Apakah masih ada barang/benda tidak terpakai yang dapat
mengganggu tempat kerja?
• Apakah masih ada bahan baku tidak terpakai, barang
setengah jadi atau “waste material” berada di dekat tempat
kerja?
• Apakah masih ada tools/perkakas, sparepart atau material
lainnya yang tergeletak di lantai di dekat mesin?
• Apakah benda/barang yang sering dipakai sudah disortir,
disusun, disimpan dan diberi label?
• Persediaan barang dalam proses tidak berlebihan
jumlahnya?
• Dll

COPYRIGHT-DPMAI UBAYA
Ringkas

• Akibat stok barang/perkakas/mesin-mesin yang tidak perlu, lokasi kerja yang sudah
sempit akan semakin sempit.
• Karena barang yang tidak perlu diletakkan tidak pada tempatnya, gerakan karyawan akan
terganggu, sehingga menimbulkan kesia-siaan gerakan
• Ketika akan mengambil peralatan kerja, karena banyak barang tidak perlu yang tercampur,
menimbulkan pemborosan waktu pencarian.
• Stok barang yang berlebihan, menyebabkan timbulnya biaya perawatan, atau penurunan
kualitas barang yang disimpan sehingga tidak bisa dipakai lagi.
• File-file yang tidak perlu akan memakan tempat, sehingga ruangan kerja terasa akan semakin
sempit
• File dan informasi yang tidak perlu akan menimbulkan keterlambatan dan kekacauan
pengambilan keputusan manajemen.
• Meja yang berisi barang-barang yang tidak perlu bisa menurunkan efisiensi/produktivitas
kerja.

COPYRIGHT-DPMAI UBAYA
R2: RAPI
Prinsip Dasar:

Membenahi tempat penyimpanan barang


dan mengatur tata letak tempat kerja,
termasuk peralatan kerja:

1. Barang mudah ditemukan


2. Barang mudah diambil
3. Barang mudah disimpan kembali ke
tempat semula

COPYRIGHT-DPMAI UBAYA
Langkah Menuju Rapi

1. Mengklasifikasikan/ mengelompokkan tempat penyimpanan


dan item-itemnya:

Frekuensi Pemakaian: Rendah, Sedang, Tinggi

Keseragaman alat: ATK, Tool kit, Kunci pas, dll

Fungsi alat: Alat potong, Alat las, dll

Batasan waktu: 1 ordner untuk menyimpan laporan


setahun
COPYRIGHT-DPMAI UBAYA
Klasifikasi Tempat Penyimpanan

Tempat
Kategori Frekuensi Pemakaian (Derajat Kebutuhan) Penyimpanan
A Tinggi Barang yang •Barang yang dipergunakan Simpan di dalam
selalu diperlukan setiap jam tempat kerja /
•Barang yang dipergunakan operasi
setiap hari
•Barang yang dipergunakan
setiap Minggu

B Sedang Barang yang •Barang yang dipergunakan Simpan di dalam


kadang-kadang sekali dalan sebulan lingkungan kerja
digunakan / operasi (simpan
•Barang yang dipergunakan
secara intensif)
sekali dalam tiga bulan
•Barang yang dipergunakan Di luar lingkungan
C Rendah Barang yang jarang sekali dalam enam bulan
digunakan kerja/operasi
•Barang yang dipergunakan
sekali dalam setahun
•Lainnya

COPYRIGHT-DPMAI UBAYA
...Langkah Menuju Rapi

2. Menyiapkan tempat penyimpanan


beserta kode/ label/ tanda pengenal
barang

Semula

Setelah dirapikan dan


diberi label
COPYRIGHT-DPMAI UBAYA
...Langkah Menuju Rapi

3. Mengatur tata letak tempat kerja:


 Minimasi jarak pemindahan: bahan, alat, dokumen dan
manusia.
 Minimasi gerakan kerja karyawan/ operator.
 Utilisasi optimum: alat dan sarana kerja.
 Kenyamanan lingkungan dan suasana kerja.
 Keselamatan dan kesehatan kerja.

4. Memberi tanda batas

COPYRIGHT-DPMAI UBAYA
...Langkah Menuju Rapi

5. Mengatur tata letak tempat penyimpanan (denah/peta)

COPYRIGHT-DPMAI UBAYA
...Langkah Menuju Rapi

6. Menyusun dan menyepakati aturan tata tertib rapi.

Misalnya, meja kerja dikatakan rapi


jika:
1. Bersih, bebas debu.
2. Tumpukan dokumen tidak lebih dari
15cm tingginya
3. Yang diperkenankan diletakkan di
meja kerja: komputer, telpon, 1 foto
pribadi, tempat minum
4. Kolong meja bersih tidak ada
tumpukan barang.

COPYRIGHT-DPMAI UBAYA
...Langkah Menuju Rapi

Pemeriksaan setelah kegiatan Rapi:


• Apakah semua barang sudah ditempatkan pada tempat
yang memadai?
• Apakah tempat penyimpanan barang sudah memiliki tanda
batas?
• Apakah label barang dan label tempat sudah lengkap
terpasang?
• Apakah sistematika dan cara penempatan barang sudah
ditetapkan?
• Apakah denah dan peta letak barang sudah dibuat?
• Dll

COPYRIGHT-DPMAI UBAYA
Rapi

• Hanya orang tertentu saja yang mengetahui letak penyimpanan barang, sementara yang lain
tidak mengetahui walaupun mereka membutuhkan.
• Hanya orang yang menggunakan alat sebelumnya saja yang tahu di mana peralatan itu
disimpan.
• Barang-barang tidak diletakkan sebagaimana mestinya sehingga kesulitan ketika akan
menggunakannya.

• Tidak ada yang mengetahui letak tempat file atau dokumen yang diperlukan.

• File dan dokumen hanya sekedar dimasukkan saja tanpa label atau identitas sehingga tidak
berguna.

• Letak tempat barang berbeda dengan sebelumnya. Karena tidak menyadari hal itu, barang
yang salah ikut terpasang.

COPYRIGHT-DPMAI UBAYA
R3: RESIK

Prinsip Dasar:

Mengatur dan melaksanakan prosedur


kebersihan harian:

1. Bersihkan dari kotoran, semua yang ada di


tempat kerja
2. Membersihkan sambil memeriksa
3. Menghilangkan sumber penyebab kotor
4. Mengupayakan kondisi optimum

COPYRIGHT-DPMAI UBAYA
Langkah Menuju Resik

1. Menyiapkan sarana kebersihan: tempat sampah, sapu, lap,


penghisap debu, dll
2. Melaksanakan kegiatan pembersihan yang terjadual
3. Melakukan peremajaan (penataan ulang) tempat kerja
secara periodik
4. Melestarikan RESIK:
a. Menghilangkan sumber kotoran
b. Menyusun kriteria resik
c. Membuat peta tanggung jawab resik
d. Pemeriksaan berkala (ada jadual)

COPYRIGHT-DPMAI UBAYA
...Langkah Menuju Resik

Pemeriksaan setelah kegiatan Resik:


• Apakah tempat kerja sudah bersih, bebas dari debu dan bau,
tidak ada tumpahan benda cair di lantai?
• Apakah ada sarana kerja/barang/mesin yang masih kotor?
• Apakah sarana kebersihan lengkap?
• Apakah lampu penerangan di tempat kerja sudah memadai?
• Apakah ada lembar periksa kebersihan dan jadual kebersihan
berkala?
• Apakah ada pembagian daerah tanggung jawab kebersihan?
• Dll

COPYRIGHT-DPMAI UBAYA
Resik

• Pekerjaan yang dilakukan di tempat gelap akan mengurangi efisiensi kerja.

• Bila ruang kerja gelap dan tidak bersih, sulit menemukan defective (cacat) pada hasil kerja.

• Akibat tumpahan cairan di lantai, orang bisa tergelincir dan luka

• Pada bagian-bagian peralatan kerja yang tidak terjangkau perawatan, kerusakan akan sering
terjadi.

• Kotoran atau debu yang beterbangan dapat mengganggu kesehatan.

• Ruangan kerja yang sehari-harinya tidak dibersihkan, lantai dan dindingnya


kotor sehingga terlihat kumuh, gelap, redup dan tidak menimbulkan
semangat kerja.

• Meja kerja yang berantakan bisa menimbulkan pekerjaan tidak efisien dan
produktivitas rendah.

COPYRIGHT-DPMAI UBAYA
R4: RAWAT
Prinsip Dasar:

Mempertahankan RINGKAS, RAPI dan RESIK. Artinya memelihara


lingkungan yang sudah bersih dan rapi sepanjang waktu, dengan
cara membuat standar prosedur kebersihan. Standar ini harus
diumumkan, diketahui, dipahami, dan dilaksanakan oleh semua
orang.

1. Standarisasi: kebersihan, penataan, penempatan barang dll


2. Menetapkan tindakan pencegahan/mengurangi tindakan
pengotoran

COPYRIGHT-DPMAI UBAYA
Langkah Menuju Rawat
Untuk memelihara kondisi yang sudah ditata tetap terjaga
dengan optimal dan terjadi peningkatan atas kondisi
tersebut, yang perlu dilakukan adalah:
1. Membuat standarisasi, untuk menjamin efektivitas 3R
(Ringkas, Rapi, Resik) sebelumnya
2. Melakukan sosialisasi dari standar yang sudah dibuat,
sehingga semua orang bisa melihat, mengetahui,
memahami, dan melaksanakan standar yang berlaku.
3. Melakukan audit mandiri atas pelaksanaan 4R
4. Mendiskusikan bersama (Rapat Tinjauan Manajemen)
hasil audit mandiri serta berbagai masukan lainnya
selanjutnya menyepakati tindakan perbaikan nya.

COPYRIGHT-DPMAI UBAYA
...Langkah Menuju Rawat

PERHATIAN … !!!
• Setiap pengambilan alat
kerja/barang dari rak ini
agar mengisi blanko
pengambilan yang tersedia
• Kembalikan alat
kerja/barang ke tempat
semula dengan rapi
• Alat kerja yang
dikembalikan harus dalam
kondisi bersih
• Alat kerja tidak boleh
tercecer atau tergeletak di
tempat kerja.

COPYRIGHT-DPMAI UBAYA
R4: Rawat

Langkah Menuju Rawat

3. Melakukan audit mandiri atas


pelaksanaan 4R

4. Mendiskusikan bersama (Rapat


Tinjauan Manajemen) hasil audit
mandiri serta berbagai masukan
lainnya selanjutnya menyepakati
tindakan perbaikannya.

COPYRIGHT-DPMAI UBAYA
...Langkah Menuju Rawat

Pemeriksaan setelah kegiatan Rawat:


• Apakah rambu-rambu/poster sudah cukup jelas terpasang?
• Apakah standar kerja lengkap dan mutakhir?
• Apakah pelaksanaan sudah sesuai standar kerja yang ada?
• Apakah sudah dilakukan pemeriksaan/ audit mandiri atas
pelaksanaan 5R?
• Apakah sudah dibuat notulen hasil diskusi (Rapat Tinjauan
Manajemen) dan sudah dilaksanakan perbaikan yang disepakati?
• Dll

COPYRIGHT-DPMAI UBAYA
Rawat

• Walaupun secara keseluruhan telah menerapkan 3R yang pertama, akan kembali ke kondisi
awal yang berantakan.
• Karena peletakan susunan peralatan kerja kurang baik, setiap hari sehabis bekerja selalu
harus mencek kembali.

• Sampah kertas berserakan di lantai sehingga harus membersihkannya 2 ~ 3 kali per hari.

• Alat tulis cepat sekali hilang atau habis sehingga setiap waktu perlu dilakukan pemeriksaan
terhadap alat tulis masing-masing
• Debu-debu beterbangan di lantai sehingga setiap kali harus membersihkan dengan kain pel.

COPYRIGHT-DPMAI UBAYA
R5: RAJIN
Prinsip Dasar:

Standar prosedur yang telah ada, dalam melaksanakan


Ringkas (Seiri), Rapi (Seiton), Resik (Seiso) harus secara
berkelanjutan dipertahankan (sustain). Dengan disiplin
yang tinggi, RINGKAS, RAPI, RESIK sesuai dengan standar
prosedur menjadi kebiasaan kerja, menjadi sikap kerja
kita. Yang penting juga kita harus mengkomunikasikan,
mengajarkan, melatih dan mendidik anak buah, rekan
kerja, untuk memahami standar prosedur yang ada.

COPYRIGHT-DPMAI UBAYA
Langkah Menuju Rajin

1. Biasakan kondisi tempat kerja selalu sesuai dengan standar


yang telah ditetapkan
2. Lakukan pengontrolan setiap saat
3. Lakukan koreksi bila ada penyimpangan
4. Lakukan peningkatan, misalnya dengan melakukan
perlombaan antar unit kerja untuk peningkatan efektivitas,
pelatihan-pelatihan, penetapan target oleh atasan, contoh
atasan, dll

COPYRIGHT-DPMAI UBAYA
Rajin

• Walaupun sudah melakukan 5R, akan kembali ke kondisi awal yang berantakan dan kotor.

• Walaupun peralatan kerja kotor oleh debu dan kotoran, tetap dibiarkan saja.

• Karena hasil kerja (output) tidak diletakkan pada tempat yang sama dan tetap, bisa terjadi
tercampur dengan hasil kerja yang salah.

• Ruangan kantor yang suram dan gelap tidak menimbulkan semangat kerja.

COPYRIGHT-DPMAI UBAYA
Contoh Kasus: Pelaksanaan 5R
di Universitas

Menetapkan
Sasaran dan Pendidikan dan Persiapan dan
Tanggungjawab Pelatihan Pelaksanaan 5R
pada struktur
manajemen

COPYRIGHT-DPMAI UBAYA
Menetapkan
Sasaran dan
Tanggungjawab
pada struktur
manajemen
Pimpinan Universitas menyepakati perlunya 5R di
seluruh kampus untuk menciptakan lingkungan yang
bersih dan suasana akademik yang menyenangkan.

Pelaksanaan program 5R ini dapat dikaitkan dengan


program implementasi seperti SMM ISO 9001 di
Universitas, dsb. sehingga dapat melibatkan seluruh
karyawan.

COPYRIGHT-DPMAI UBAYA
Pelatihan 5R diberikan kepada karyawan dan dosen
Pendidikan dan untuk mendapatkan pemahaman Konsep 5R, serta
Pelatihan tahapan penerapannya

COPYRIGHT-DPMAI UBAYA
Persiapan 5R dikoordinasikan oleh masing-masing
pimpinan, dengan terlebih dulu menentukan prioritas
Persiapan dan
lokasi dan penjadwalan.
Pelaksanaan 5R

R1, R2 dan R3 dimulai pada saat bersamaan


(Big Cleaning Day, Kick Off) sesuai dengan
standar yang ditetapkan pada R4.

Dengan telah dipenuhinya seluruh kegiatan R1


sd R4, maka telah diperoleh status R5-Rajin,
dalam arti telah ikut serta sepenuhnya dalam
pengembangan kebiasaan-kebiasaan kerja yang
baik sesuai aturan yang ditetapkan.

COPYRIGHT-DPMAI UBAYA

Anda mungkin juga menyukai