Anda di halaman 1dari 5

SEJARAH DAN ASAL USUL ANJING KINTAMANI BALI

Di antara semua binatang yang hidup di bumi, hanya anjinglah yang mempunyai latar
belakang sejarah panjang tentang hubungannya dengan manusia. Pada zaman dahulu, dari waktu
ke waktu manusia merasakan betapa bergunanya anjing. Manusia mulai menangkap anak anjing
liar dan melakukan seleksi terhadap penampilan fisik serta perilaku agar menjadi hewan piara
yang baik. Seleksi dimasa lalu itu telah menghasilkan sejumlah kelompok anjing dengan
karakteristik, ukuran, warna, bentuk, kemampuan dan perilaku yang berbeda seperti yang kita
temukan sekarang ini. Anjing adalah mamalia karnivora yang telah mengalami domestikasi dari
serigala sejak 10.000 – 15.000 tahun yang lalu (Budiana, 2006) dan telah mengalami
perkembangan hingga kini yang telah mencapai ratusan ras dengan berbagai macam
jenis. Anjing dikaruniai kelebihan pada indra penciuman, pendengaran dan
penglihatan. Kedekatan pola perilaku anjing dengan manusia
menjadikan anjing bisa dilatih, diajak bermain, tinggal bersama manusia, dan diajak
bersosialisasi dengan manusia dan anjing yang lain (Dharmawan, 2009). Budiana
(2006) menyatakan bahwa beberapa alasan orang memelihara anjing adalah sebagai
teman, untuk kesenangan, kebanggaan (prestise), dan tambahan aktivitas. selain itu, beberapa
trah anjing telah dikembangkan dengan seleksi yang ketat untuk memberikan nilai tambah yang
dapat membantu pekerjaan manusia. beberapa trah anjing telah dimanfaatkan untuk tujuan
olahraga dan hiburan, penjaga rumah dan hewan gembalaan, keamanan dan penyelamatan.

Pada abad pertengahan, manusia mulai memilih dan membagi anjing sesuai dengan
kemampuan dan kegunaan masing-masing untuk selanjutnya dikembangkan sesuai dengan
pengelompokan yang dibuatnya sehingga diperoleh berbagai ras anjing seperti yang biasa kita
lihat dewasa ini. Saat ini, tidak kurang dari 350 ras anjing yang telah tercatat pada Federation
Cynologique International (FCI), suatu organisasi peranjinga internasional yang berkedudukan di
Belgia. Tercatat anjing dari ukuran kecil (tinggi kurang lebih 18 cm dan berat 1-2 kg ) sampai
ukuran yang besar dengan berat bervariasi, yaitu dengan tinggi kurang lebih 80 cm dan berat 90
kg. Dari sejumlah ras yang sudah tercatat itu, tampaknya belum ada ras anjing yang berasal dari
Indonesia. Padahal, Indonesia memiliki anjing local yang juga menarik dan cantik, seperti anjing
Kintamani Bali.
Anjing Kintamani Bali adalah sebutan sekelompok anjing local jenis pegunungan yang
hidup disekitar desa Sukawana, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali dan dahulu
dikenal dengann nama anjing Gembrong. Kelompok anjing berbulu panjang ini sangat populer
serta banyak sekali menarik perhatian dan diminati oleh pecinta anjing di Indonesia. Karena itu,
Pemerintah Kabupaten Bangli memakai anjing Kintamani Bali sebagai Maskot Fauna Kabupaten
Bangli. Anjing Kintamani mempunyai kekhasan jika dibandingkan dengan jenis anjing lainnya.
Salah satu kekhasan dari Anjing Kintamani Bali dapat dilihat dari bentuk tubuh dan penampilan
tubuh bagian luar atau eksterior. Warna rambut Anjing Kintamani Bali adalah putih spesifik,
hitam , coklat bangbungkem dan campuran ketiganya yang disebut dengan warna anggrek,
dengan ekor bulan sabitnya yang khas.

Pada tahun 2006, organisasi yang bergerak di bidang peranjingan di Indonesia


(Perkumpulan Kinologi Indonesia-Perkin) memproklamirkan bahwa anjing Kintamani Bali
merupakan anjing ras pertama Indonesia. dengan standarisasi menurut Perkin adalah sebagai
berikut :
Klasifikasi FCI : Group 5, Spitz and Primitive Types
: Section 5, Asian Spitz and Related Breeds

Dengan diproklamirkan bahwa anjing Kintamani Bali sebagai anjing ras pertama
Indonesia Ini berarti bahwa anjing Kintamani Bali telah ditempatkan sejajar dengan anjing ras
lainnya. Di samping itu, anjing Kintamani Bali telah diusulkan ke organisasi peranjingan
internasional (FCI) untuk menjadi ras dunia. Kalau hal ini berhasil, dapat di bayangkan betapa
kedudukan anjing Kintamani Bali akan sejajar dengan anjing ras lainnya. Pada giliran
berikutnya, hal itu akan dapat meningkatkan gengsi serta nilai ekonomis anjing Kintamani Bali.

Seperti kelompok anjing ras lainnya, Anjing Kintamani tidak mempunyai catatan lengkap
mengenai evolusinya, demikian juga halnya dengan anjing Kintamani Bali. Menurut cerita yang
di sampaikan orang secara turun-temurun, anjing kintamani bali dikatakan sebagai keturunan
anjing chow-chow yang berasal dari Negeri china. Perkiraan ini di dasari oleh temuan sejarah
yang menghubungkan bangsa china dengan masyarakat kintamani. Namun, catatan yang pasti
mengenai hubungan anjing chow-chow dengan anjing kintamani bali tidak ada.

Beberapa kajian ilmiah telah dilakukan untuk mengungkap asal usul anjing kintamani
bali. Telah dilakukan kajian penampilan anatomi tubuh bagian luar sampai kajian pada tingkat
molekuler. Pengujian asal usul anjing kintamani bali sangat dimungkinkan dengan menggunakan
kajian anatomi tubuh bagian luar mengingat kekhasan penampilan luarnya itu. Dalam pengujian
dalam kajian penampilan anatomi tubuh ini, dinyatakan bahwa satu kelompok anjing akan
dikatakan sama dengan kelompok lainnya bila terdapat suatu kemiripan. Dengan
membandingkan morfologi bagian tubuh akan dapat ditemukan kekerabatan kelompok anjing
tersebut. Perbandingan yang demikian itu telah di lakukan antara anjing kintamani bali dengan
anjing geladak . dipilihnya anjing geladak adalah karena alasan dan kekerabatan dan penyebaran
anjing geladak terdapat tempat di bali. Analisa menggunakan morfologi terutama karakteristik
kepala bahwa anjing kintamani bali tidak ada hubungannya dengan anjing geladak. Jadi,
berdasarkan kajian morfologi, di perkirakan bahwa anjing kintamani bali tidak mempunyai
hubungan kekerabatan dengan anjing geladak.

Pengujian asal usul yang lebih modern dan yang lebih menekankan kontinuitas genetic
anjing kintamani bali telah dipublikasikan pada journal of heredity di amerika serikat terbitan
tahun 2005. Dalam publikasi yang ditulis puja dkk tersebut, diuraikan kemungkinan asal-usul
anjing kintamani bali. Caranya adalah dengan membandingkan konstitusi gen anjing kintamani
bali dengan 18 ras anjing lainnya yang beberapa diantaranya adalah anjing chow-chow, anjing
geladak dibali, dan dingo Australia. Dingo Australia adalah sejenis anjing liar asli Australia. Dari
penampakan luarnya,, kelihatan anjing kintamani bali mirip dengan dingo Australia. Dijelaskan
dalam publikasi tersebut bahwa secara genetic anjing kintamani bali sangat dekat
kekerabatannya dengan anjing geladak dan dingo Australia, tetapi jauh dengan chow-chow. Jadi
hasil kajian itu menyimpulkan bahwa anjing kintamani bali berasal dari anjing geladak yang
telah mengalami evolusi yang mengakibatkan hilangnya keragaman genetic. Suatu hal menarik
yang perlu ditelusuri dan dikaji lebih jauh adalah adanya dugaan kedekatan kekerabatan antara
anjing kintamani bali dan dingo Australia.
DAFTAR PUSTAKA

Nico Fajar Gunawan, Wayan. 2012. Perilaku Bermasalah pada Anjing Kintamani (BEHAVIOR
PROBLEMS IN KINTAMANI DOG). Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana
Denpasar Bali
Puja I K.2007. Anjing Kintamani Maskot Fauna Kabupaten Bangli. Penerbit Universitas
Udayana. Bali.

Anda mungkin juga menyukai