Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIKA DASAR

“NERACA ANALITIK”

KELOMPOK : 5

Nama : Dwita Rizqi Firamadhani

Nim : 1610211036

Shift / kelompok :2/5

Dosen pengampu : Ari Indriana Hapsari S.Si, M.Si.

PROGRAM STUGI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER

2017
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Praktikum

1. menentukan kepekaan dan harga skala neraca analitik


2. Menentukan masa benda

1.2 Dasar Teori

Neraca analitik adalah neraca yang mempunyai tingkat ketelitia lebih tinggi
dibandingkandengan neraca-neraca lain dan hanya digunakan untuk benda-benda dengan masa
kecil , dibagian bawah neraca terdapat skala yang melengkapi dengan jarum penunjuk skala.
Jumlah skala ada 20 bagian dimana garis skala 0 terletak diujung paling kanan, garis skala 10
berada ditengah dan garis skala ke 20 diu jung paling kiri . pada waktu kunci neraca dibuka,
jarum akan menunjukkan penyimpangan yang makin lama makin kecil. Jika diambil titik balik
yang genap maka akan didapatkan keadaan seimbang yang terlalu banyak kekiri atau kekanan
, maka jumlah pencatatan titik harus ganjil. Dari titik-titik balik ini dapat ditemukan titik
seimbangnya .

Neraca analitik mempunyai penunggang yang massanya 20 mg, yang dapata ditempatkan
pada lengan neraca yang berskala dengan jmlah skal 20 bagian.bila hendak menambahkan anak
timbangan dengan 2 mg, cukup dengan menempatkan penunggang pada skala 1 kanan .

Jika titik setimbang neraca pindah ke bagian skala permiligram. Harga kebalikannya
merupakan skala h . jadi h = 1/K milligram perbagian skala.

Mengukur adalah membandingkan sesuatu yang diukur dengan besaran sejenis atau alat
ukur yang ditetapkan sebagai satuan. Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur, mempunyai
nilai yang dapat dinyatakan dengan angka-angka dan memiliki satuan tertentu. Sedangkan
satuan adalah pernyataan yang menjelaskan arti dari suatu besaran (Rully Bramasti dan Eko
Sujatmiko, 2012).

Dalam ilmu terapan seperti kimia dan fisika, pengukuran merupakan aktivitas yang
membandingkan kuantitas fisik dari objek dan kejadian dunia-nyata. Alat pengukur adalah alat
yang digunakan untuk mengukur benda atau kejadian tersebut (Melia, 2014).

Pada dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat, prinsip kerja
atau proses berlangsungnya ketika alat digunakan. Beberapa kegunaan dapat dikenali
berdasarkan namanya (Taiyeb, 2006).
Sifat-sifat zat biasanya dinyatakan dengan menggunakan tiga dimensi dasar yaitu panjang,
bobot, dan waktu. Masing-masing sifat ini menentukan satuan tertentu dan standar pembanding.
Dalam sistem metrik, satuannya adalah centimeter (cm), gram (g), dan detik (s), karena itu
sering disebut sistem cgs. Suatu standar pembanding adalah satuan dasar yang menghubungkan
setiap besaran terukur dengan beberapa konstanta alami atau buatan secara keseluruhan (Sinko,
2006).

Massa adalah suatu sifat fisika dari suatu benda yang digunakan untuk menjelaskan
berbagai perilaku objek yang terpantau. Dalam kegunaan sehari-hari, massa biasanya
disinonimkan dengan berat. Namun, menurut pemahaman ilmiah modern, berat suatu objek
diakibatkan adanya interaksi antara massa dengan medan gravitasi (JThorneBOT, 2015).

Satuan standar massa adalah kilogram (kg). Kilogram adalah massa balok platinum-iridium
yang disimpan di Bureau of Weights and Measures. Satuan praktis massa dalam sistem cgs
adalah gram (g), yaitu 1/1000 dari 1 kilogram (Sinko, 2006).

Untuk menimbang obat dengan presisi dan akurat, farmasis harus memahami kesalahan
yang selalu terjadi dalam mengoperasikan neraca. Neraca kelas A yang digunakan untuk
meracik resep, hanya dapat digunakan jika dijaga dalam kondisi kerja yang baik dan dicek
secara berkala untuk kesamaan panjang lengan, akurasi beam rider, dan kepekaan (Sinko,
2006).

Neraca analitik merupakan suatu alat yang sering digunakan dalam laboratorium yang
berfungsi menimbang bahan yang akan digunakan. Bahan yang ditimbang biasanya berbentuk
padatan, namun tidak menutup kemungkinan untuk menimbang suatu bahan yang berbentuk
cairan. Neraca analitik yang digunakan dalam laboratorium merupakan instrumen yang akurat
yang mempunyai kemampuan mendeteksi bobot pada kisaran 100 gram sampai dengan kurang
lebih 0,0001 gram (Day R.A. dan Underwood A.L., 2002).

Neraca analitik terdiri dari beberapa komponen, antara lain waterpass, piringan neraca, dan
tombol pengaturan. Waterpass berfungsi sebagai penanda posisi neraca pada saat akan
digunakan. Neraca harus dalam posisi yang seimbang pada saat penggunaannya agar data yang
dihasilkan akurat. Sedangkan piringan neraca merupakan suatu wadah yang berfungsi sebagai
tempat bahan yang akan ditentukan massanya. Biasanya digunakan kaca arloji sebagai wadah
bahan sebelum diletakkan pada piringan neraca terebut (Bahtiar, 2011).

Sedangkan neraca ohaus adalah neraca yang diperkenalkan oleh Gustav Ohaus yang
merupakan seorang ilmuwan asal New Jersey, Amerika Serikat. Ilmuwan kelahiran 30 Agustus
1888 ini mempublikasikan Ohaus Harvard Trip Balance pada tahun 1912 yang kemudian
dikenal dengan neraca ohaus tersebut. Neraca ini berguna untuk mengukur massa benda atau
logam. Kapasitas beban yang ditimbang dengan menggunakan neraca ini adalah 311 gram
dengan batas ketelitian 0,1 gram. Prinsip kerja neraca ini adalah dengan membandingkan antara
massa bahan yang ditimbang dengan anak timbangan yang terukur. Neraca ohaus memiliki
spesifikasi lagi seperti neraca ohaus dua lengan dan neraca ohaus tiga lengan. Pada neraca ohaus
dua lengan terdapat dua lengan yang memiliki piringan neraca, pada lengan satu untuk
meletakkan bahan yang akan ditimbang dan lengan lainnya untuk wadah anak timbangan.
Sedangkan neraca ohaus tiga lengan adalah neraca yang hanya memiliki satu cawan sebagai
tempat bahan dan 3 lengan sebagai penunjuk skala (Putra, 2014).
BAB II

METODOLOGI

2.1 Alat dan Bahan

1. Neraca analitik
2. Anak timbangan lengkap dengan pinset
3. Benda yang akan ditentukan massanya
4. Alat Tulis
5. Kamera (handphone)

2.2 Cara Kerja

A. Neraca Analitik
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Menimbang kertas kosong
3. Menimbang sukrosa
4. Menimbang 1 sendok tepung , kemudian ditambahkan hingga 3 sendok
5. Mengamati dan mencatat berat bahan yang ditimbang
B. Neraca Ohaus
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Menimbang anak timbangan
3. Menimbang penghapus dan picnometer
4. Menimbang picnometer yang sudah berisi air
5. Mengamati dan mencatat berat bahan yang ditimbang
BAB III

HASIL PENGAMATAN

3.1 Tabel pengamatan

No. Percobaan Dokumentasi Massa Keterangan/Hasil

1. Melakukan 1,11 g Berat bersih =


penimbangan Berat 1 sendok
kertas kosong sukrosa -berat
menggunakan kertas =
neraca analitik 3,39 – 1,11 = 2,28
g
2. Melakukan 3,39 g
penimbangan
1 sendok
sukrosa
menggunakan
neraca analitik
3. Melakukan 1,11 g Berat bersih =
penimbangan Berat 1 sendok
kertas kosong tepung – berat
menggunakan kertas =
neraca analitik 10,13 – 1,11 =
9,01 g
4. Melakukan 10,13 g
penimbangan
1 sendok
tepung
menggunakan
neraca analitik
5. Melakukan 21,16 g Berat bersih =
penimbangan Berat 2 sendok
2 sendok tepung – berat
tepung kertas =
menggunakan 21,16 – 1,11 =
neraca analitik 20,05 g
6. Melakukan 30,84 g Berat bersih =
penimbangan Berat 3 sendok
3 sendok tepung – berat
tepung kertas =
menggunakan 30,84 – 1,11 =
neraca analitik 29,73 g
Melakukan 500 g
penimbangan
7. anak
timbangan 500
g
menggunakan
neraca ohaus
8. Melakukan 200 g
penimbangan
anak
timbangan 200
g
menggunakan
neraca ohaus
9. Melakukan 9g
penimbangan
penghapus
dengan
menggunakan
neraca ohaus
10. Melakukan 26,5 g Berat bersih =
penimbangan picnometer berisi
picnometer air – picnometer
menggunakan kosong =
neraca ohaus 39,5 – 26,5 = 13 g

11. Melakukan 39,5 g


penimbangan
dengan
picnometer
yang berisi air
menggunakan
neraca ohaus
BAB IV

PEMBAHASAN

Dalam praktikum kali ini kami melakukan percobaan pada neraca analitik dan neraca
ohaus , kami melakukan penimbangan seperti penghapus, picnometer, anak timbangan, tepung
dan sukrosa ditimbang menggunakan neraca analitik dan neraca ohaus.

Neraca analitik adalah neraca yang mempunyai tingkat ketelitia lebih tinggi
dibandingkandengan neraca-neraca lain dan hanya digunakan untuk benda-benda dengan masa
kecil , dibagian bawah neraca terdapat skala yang melengkapi dengan jarum penunjuk skala.
Jumlah skala ada 20 bagian dimana garis skala 0 terletak diujung paling kanan, garis skala 10
berada ditengah dan garis skala ke 20 diu jung paling kiri . pada waktu kunci neraca dibuka,
jarum akan menunjukkan penyimpangan yang makin lama makin kecil. Jika diambil titik balik
yang genap maka akan didapatkan keadaan seimbang yang terlalu banyak kekiri atau kekanan
, maka jumlah pencatatan titik harus ganjil. Dari titik-titik balik ini dapat ditemukan titik
seimbangnya

Neraca analitik merupakan suatu alat yang sering digunakan dalam laboratorium yang
berfungsi menimbang bahan yang akan digunakan. Bahan yang ditimbang biasanya berbentuk
padatan, namun tidak menutup kemungkinan untuk menimbang suatu bahan yang berbentuk
cairan. Neraca analitik yang digunakan dalam laboratorium merupakan instrumen yang akurat
yang mempunyai kemampuan mendeteksi bobot pada kisaran 100 gram sampai dengan kurang
lebih 0,0001 gram. Neraca analitik terdiri dari beberapa komponen, antara lain waterpass,
piringan neraca, dan tombol pengaturan. Waterpass berfungsi sebagai penanda posisi neraca
pada saat akan digunakan. Neraca harus dalam posisi yang seimbang pada saat penggunaannya
agar data yang dihasilkan akurat. Sedangkan piringan neraca merupakan suatu wadah yang
berfungsi sebagai tempat bahan yang akan ditentukan massanya. Biasanya digunakan kaca
arloji sebagai wadah bahan sebelum diletakkan pada piringan neraca terebut Neraca analitik
mempunyai penunggang yang massanya 20 mg, yang dapata ditempatkan pada lengan neraca
yang berskala dengan jmlah skal 20 bagian.bila hendak menambahkan anak timbangan dengan
2 mg, cukup dengan menempatkan penunggang pada skala 1 kanan . Jika titik setimbang neraca
pindah ke bagian skala permiligram. Harga kebalikannya merupakan skala h . jadi h = 1/K
milligram perbagian skala.
a. Prinsip kerja neraca analitik

Alat penghitung satuan massa suatu benda dengan teknik digital dan tingkat ketelitian
yang cukup tinggi. Prinsip kerjanya yaitu dengan penggunaan sumber tegangan listrik yaitu
stavolt dan dilakukan peneraan terlebih dahulu sebelum digunakan kemudian bahan diletakkan
pada neraca lalu dilihat angka yang tertera pada layar, angka itu merupakan berat dari bahan
yangditimbang.

b. Manfaat neraca analitik

Alat ini berfungsi untuk menimbang bahan yang akan digunakan untuk membuat media
untuk bakteri, jamur atau media tanam kultur jaringan dan mikrobiologi dalam praktikum
dengan tingkat ketelitian yang tinggi. Jumlah media yang tidak tepat akanberpengaruh terhadap
konsentrasi zat dalam media sehingga dapat menyebabkan terjadinya kekeliruan dalam hasil
praktikum.

c. Kekurangan neraca analitik


1. Alat ini memiliki batas maksimal yaitu 1 mg atau 210 g, jika melewati batas tersebut
makaketelitian perhitungan akan berkurang.
2. Tidak dapat menggunakan sumber tegangan listrik yang besar, sehingga harus
menggunakan stavolt. Jika tidak, maka benang di bawah pan akan putus.
3. Harga yang mahal.
d. Kelebihan neraca analitik
1. Memiliki tingkat ketelitian yang cukup tinggi dan dapat menimbang zat atau benda
sampai batas 0,0001 g atau 0,1 mg.
2. Penggunaannya tidak begitu rumit jika dibandingkan dengan timbangan manual,
sehingga lebih efisien dalam hal waktudan tenaga.
e. Cara kerja neraca analitik
1. Disiapkan timbangan analitik dalam kondisi seimbang atau water pass (dengan
mengatur sekrup pada kaki neracasehingga gelembung air di water pass tepat berada di
tengah).
2. Dibersihkan ruang dalam neraca analitik dengan menggunakan kuas. Piringan neraca
dapat diangkat dan seluruh timbangan dapat dibersihkan dengan menggunakan
etanol/alkohol.
3. Ditancapkan stop kontak pada stavolt.
4. Ditekan tombol On kemudian tunggu hingga muncul angka 0,0000 g.
5. Dimasukkan alas bahan (gelas arloji, kertas atau benda tipis) dengan membuka kaca
tidak begitu lebar supaya tidak mempengaruhi perhitungan karena neraca analitik ini
sangat peka.
6. Ditutup kaca neraca analitik.
7. Ditekan tombol zero supaya perhitungan lebih akurat.
8. Dimasukkan bahan yang akan ditimbang dengan membuka kaca tidak begitu lebar,
begitu pun ketika akan menambahkan atau mengurangi bahan untuk menyesuaikan
massa yang diinginkan.
9. Ditutup kaca.
10. Ditunggu hingga angka di layar monitor neraca analitik tidak berubah-ubah dan sesuai
dengan massa yang diinginkan.
11. Diambil bahan yang telah ditimbang.
12. Ditekan tombol Off hingga tidak ada angka di layar monitor neraca analitik.
13. Dilepas stop kontak dari stavolt.
14. Dibersihkan ruang dalam neraca analitik dengan menggunakan kuas. Piringan neraca
dapat diangkat dan seluruh timbangan dapat dibersihkan dengan menggunakan
etanol/alkohol.
f. Kalibrasi

Kalibrasi merupakan proses verifikasi bahwa suatu akurasi alat ukur sesuai dengan
rancangannya.

1. Pengontrolan Neraca Digital Timbangan/Neraca dikontrol dengan menggunakan anak


timbangan yang sudah terpasang atau dengan dua anak timbangan eksternal, misal 10
gr dan 100 gr. Timbangan/Neraca digital, harus menunggu 30 menit untuk mengatur
temperatur. Jika menggunakan timbangan yang sangat sensitif, hanya dapat bekerja
pada batas temperatur yang ditetapkan. Timbangan harus terhindar dari gerakan (angin)
sebelum menimbang angka “nol” harus dicek dan jika perlu lakukan koreksi.
Penyimpangan berat dicatat pada lembar/kartu kontrol, dimana pada lembar tersebut
tercantum pula berapa kali timbangan harus dicek. Jika timbangan tidak dapat
digunakan sama sekali maka timbangan harus diperbaiki oleh suatu agen (supplier).
2. Penanganan Neraca Kedudukan timbangan harus diatur dengan sekrup dan harus tepat
horizontal dengan “Spirit level (waterpass) sewaktu-waktu timbangan bergerak, oleh
karena itu, harus dicek lagi. Jika menggunakan timbangan elektronik, harus menunggu
30 menit untuk mengatur temperatur. Jika menggunakan timbangan yang sangat
sensitif, anda hanya dapat bekerja pada batas temperatur yang ditetapkan. Timbangan
harus terhindar dari gerakan (angin) sebelum menimbang angka “nol” harus dicek dan
jika perlu lakukan koreksi. Setiap orang yang menggunakan timbangan harus
merawatnya, sehingga timbangan tetap bersih dan terawat dengan baik. Jika tidak,
sipemakai harus melaporkan kepada manajer lab. timbangan harus dikunci jika anda
meninggalkan ruang kerja
3. Kebersihan Neraca harus dicek setiap kali selesai digunakan, bagian dan menimbang
harus dibersihkan dengan menggunakan sikat, kain halus atau kertas (tissue) dan
membersihkan timbangan secara keseluruhan timbangan harus dimatikan, kemudian
piringan (pan) timbangan dapat diangkat dan seluruh timbangan dapat dibersihkan
dengan menggunakan pembersih seperti deterjen yang lunak, campurkan air dan
etanol/alkohol. Sesudah dibersihkan timbangan dihidupkan dan setelah dipanaskan, cek
kembali dengan menggunakan anak timbangan.

Sedangkan neraca ohaus adalah neraca yang diperkenalkan oleh Gustav Ohaus yang
merupakan seorang ilmuwan asal New Jersey, Amerika Serikat. Ilmuwan kelahiran 30 Agustus
1888 ini mempublikasikan Ohaus Harvard Trip Balance pada tahun 1912 yang kemudian
dikenal dengan neraca ohaus tersebut. Neraca ini berguna untuk mengukur massa benda atau
logam. Kapasitas beban yang ditimbang dengan menggunakan neraca ini adalah 311 gram
dengan batas ketelitian 0,1 gram. Prinsip kerja neraca ini adalah dengan membandingkan antara
massa bahan yang ditimbang dengan anak timbangan yang terukur. Neraca ohaus memiliki
spesifikasi lagi seperti neraca ohaus dua lengan dan neraca ohaus tiga lengan. Pada neraca ohaus
dua lengan terdapat dua lengan yang memiliki piringan neraca, pada lengan satu untuk
meletakkan bahan yang akan ditimbang dan lengan lainnya untuk wadah anak timbangan.
Sedangkan neraca ohaus tiga lengan adalah neraca yang hanya memiliki satu cawan sebagai
tempat bahan dan 3 lengan sebagai penunjuk skala. Neraca Ohaous merupakan salah satu alat
ukur panjang. Pada umumnya neraca ohaous digunakan untuk mengukur massa benda/logam
dalam praktek laboratorium. Kapasitas beban neraca ohaous sebesar 311 gram dengan batas
ketelitian 0,1 gram. Neraca ohaous sangat praktis karena proses pengukurannya cepat dan
akurat. Neraca berlengan tiga:

a)Lengan depan memiliki skala 0-10 gr, dengan setiap skala bernilai 1 gr.

b)Lengan tengah berskala mulai 0-500 gr, tiap skala sebesar 100 gr.

c)Lengan belakang dengan skala bernilai 10-100 gr, tiap skala 10 gram

a. Fungsi dan Prinsip kerja Neraca

Alat ukur massa yang sering digunakan dalam laboratorium fisika adalah neraca Ohaus.
Tingkat ketelitian alat ini lebih baik daripada neraca pasar yang sering dijumpai di toko-toko
atau di warung. Neraca Ohaus adalah alat ukur massa benda dengan ketelitian 0.01 gram.
Prinsip kerja neraca ini adalah sekedar membanding massa benda yang akan dikur dengan anak
timbangan. Anak timbangan neraca Ohaus berada pada neraca itu sendiri. Kemampuan
pengukuran neraca ini dapat diubah dengan menggeser posisi anak timbangan sepanjang
lengan. Anak timbangan dapat digeser menjauh atau mendekati poros neraca . Massa benda
dapat diketahui dari penjumlahan masing-masing posisi anak timbangan sepanjang lengan
setelah neraca dalam keadaan setimbang. Ada juga yang mengatakan prinsip kerja massa seperti
prinsip kerja tuas.

b. Skala dalam Neraca Ohaus

Banyaknya skala dalam neraca bergantung pada neraca lengan yang digunakan. Setiap
neraca mempunyai skala yang berbeda-beda, tergantung dengan lengan yang digunakannya.
Ketelitian neraca merupakan skala terkecil yang terdapat dalam neraca yang digunakan disaat
pengukuran. Misalnya pada neraca Ohauss dengan tiga lengan dan batas pengukuran 310 gram
mempunyai ketelitian 0,01 gram. Hal ini erat kaitannya ketika hendak menentukan besarnya
ketidakpastian dalam pengukuran. Berdasarkan referensi bahwa ketidakpastian adalah ½ dari
ketelitian alat. Secara matematis dapat ditulis:

Ketidakpastian = ½ x skala terkecil

Misalnya untuk neraca dengan tiga lengan dan batas ukur 310 gram mempunyai skala terkecil
0,1 gram, sehingga diperoleh ketidakpaastian ½ × 0,1 = 0,05

c. Cara pengukuran massa benda dengan neraca Ohaus

Dalam mengukur massa benda dengan neraca Ohaus dua lengan atau tiga lengan sama. Ada
beberapa langkah di dalam melakukan pengukuran dengan menggunakan neraca ohaus, antara
lain:

1. Melakukan kalibrasi terhadap neraca yang akan digunakan untuk menimbang, dengan
cara memutar sekrup yang berada disamping atas piringan neraca ke kiri atau ke kanan
posisi dua garis pada neraca sejajar;
2. Meletakkan benda yang akan diukur massanya;
3. Menggeser skalanya dimulai dari yang skala besar baru gunakan skala yang kecil. Jika
panahnya sudah berada di titik setimbang 0; dan
4. Jika dua garis sejajar sudah seimbang maka baru memulai membaca hasil
pengukurannya.

d. Pembacaan dan penulisan hasil pengukuran dari neraca Ohaus

Untuk membaca hasil pengukuran menggunakan Neraca dapat dilakukan dengan langkah
sebagai berikut :
1. Bacalah Skala yang ditunjukkan oleh anting (pemberat) pada masing-masing lengan
neraca.
2. Hasil pengukuran dinyatakan dengan persamaan :
3. Hasil Pengukuran (xo) = Penjumlahan dari masing-masing Lengan
4. Misalnya pada neraca Ohauss III lengan berarti hasilnya= LenganI + Lengan II +Lengan
III.
5. Seperti halnya pada alat ukur panjang, hasil pengukuran menggunakan neraca dapat
anda laporkan sebagai :
Massa M = xo ± ketidakpastian

Pada praktikum kali ini kami melakukan melakukan penimbangan sukrosa dan tepung
menggunakan neraca analitik. Percobaan awal melakukan penimbangan kertas kosong yang
beratnya 1,11 gram kemudian ditambahkan dengan 1 sendok sukrosa beratnya menjadi 3,39
gram. Untuk mendapatkan berat bersih yaitu berat sukrosa dikurangi berat kertas kosong, Jadi
3,39 – 1,11 = 2,28 gram. Sedangkan pada tepung kertas kosong beratnya 1,11 gram kemudian
ditambahkan 1 sendok repung beratnya menjadi 10,13 gram, berat bersihnya adalah 10,13 -1,11
= 9,01 gram. Kemudian ditambahkan 1 sendok tepung lagi menjadi 2 sendok dan berat 2
sendok beratnya 21,16 berat bersihnya 21,16 – 1,11 = 20,05 gram. Ditambahkan 1 sendok
tepung lagi menjadi 3 sendok dan beratnya menjadi 30,84 gram berat bersihnya 30,84 – 1,11
= 29,73 gram.

Sedangkan pada percobaan menimbang melakukan neraca ohaus yaitu menggunakan


anak timbangan yang beratnya 200 gram dan 500 gram, berat penghapus 9 gram. Juga
melakukan penimbangan picnometer yang berisi air beratnya sebesar 39,5 gram dan yang tidak
berisi air beratnya 26,5 gram jadi, berat bersihnya 39,5 – 26,5 gram .
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Neraca atau yang lebih dikenal dengan sebutan timbangan adalah alat yang digunakan
untuk mengukur massa suatu benda secara lebih cepat dan efisien. Neraca memiliki berbagai
macam jenis dan bentuk. Hal ini mengakibatkan masing – masing neraca memiliki tingkat
ketelitian yang berbeda. Masing – masing neraca menunjukkan berat yang berbeda meskipun
benda yang ditimbang sama. Dari semua macam neraca yang digunakan, neraca analitik adalah
neraca dengan tingkat ketelitian yang paling tinggi. Neraca ini memiliki tingkat ketelitian
sampai 0,0001 gram. Sehingga neraca analitik dapat digunakan untuk menimbang benda yang
sangat ringan seperti obat ataupun zat – zat kimia. Fungsi neraca Ohaus sebagai alat untuk
mengukur massa benda dan prinsip neraca Ohaus adalah sekedar membanding massa benda
yang akan dikur dengan anak timbangan atau prinsip kerja tuas.
DAFTAR PUSTAKA

Internet.online.2017.https://www.academia.edu/20615679/Laporan_Analisis_Penimbangan_
Menggunakan_Neraca_Analitik_dan_Neraca_Ohaus(diakses 18 APRIL 2017 : 15.47)

Internet.online.2017https://www.academia.edu/20038120/ALAT_UKUR_NERACA_OHAU
S(diakses 18 APRIL 2017 : 16.33)

Internet.online.2017https://plus.google.com/110350580008933616815/posts/hsVsiZocXyE
(diakses 18 APRIL 2017 : 18.23)

Internet.online.2017https://www.scribd.com/doc/91687623/NERACA-ANALITIK(diakses 18
APRIL 2017 : 20.25)

Anda mungkin juga menyukai