Anda di halaman 1dari 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.


Obat adalah zat aktif berasal dari nabati, hewani, kimiawi alam maupun sintesis
dalam dosis atau kadar tertentu dapat dipergunakan untuk preventif (profilaksis),
rehabilitasi, terapi, diagnosa terhadap suatu keadaan penyakit pada manusia maupun
hewan. Zat aktif tersebut tidak dapat dipergunakan begitu saja, sebagai obat terlebih
dahulu, namun harus dibuat dalam bentuk sediaan obat. Bentuk sediaan obat adalah
sediaan farmasi dalam bentuk tertentu sesuai kebutuhan, mengandung satu zat aktif atau
lebih dalam pembawa yang digunakan sebagai obat dalam ataupun obat luar. Oleh
karena itu dibuatlah bentuk sediaan obat pil, tablet, kapsul, sirup, suspensi, supositoria,
salep dan lain-lain. Bentuk sediaan obat berdasarkan konsistensi nya diklasifikasikan atas
3 bentuk sediaan obat, salah satunya adalah bentuk sediaan obat cair dimana bentuk
sediaanya nya yaitu Potio, yang merupakan bentuk sediaan cair yang diminum dan Lotio,
yang merupakan bentuk sediaan cair untuk pemakaian luar.
1.2 Rumusan Masalah.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang dapat diambil
adalah apa definisi dari BSO (Bentuk Sediaan Obat), apa itu bentuk sediaan obat cair dan
apa saja bentuk dan jenisnya, kapan bentuk sediaan obat cair digunakan, dan apa tujuan
penggunaan bentuk sediaan obat cair?
1.3 Tujuan.
Tujuan dari penulisan ini yaitu agar dapat mengetahui apa itu BSO, mengetahui
bentuk dan jenis dari sediaan obat cair, mengetahui kapan bentuk sediaan obat cair
tersebut digunakan dan agar dapat mengetahui apa tujuan penggunaannya.
1.4 Manfaat.
Manfaat dari tulisan ini adalah agar pembaca dapat mengetahui dan memahami
secara keseluruhan mengenai bentuk sediaan obat cair, yaitu jenis dan betuknya, kapan
penggunaannya dan apa tujuan penggunaannya.

Anda mungkin juga menyukai