Anda di halaman 1dari 8

1.

Hubungan Kualitas Pelayanan,


Fasilitas, dan Kepercayaan Terhadap
Kepuasan Konsumen di Laboratorium
Klinik Kota Kendari
2. Perbandingan Kadar Hemoglobin dengan Metode Autoanalyzer dan Metode STAT -
Site MHgb
2. Perbedaan Kadar Hemoglobin Sampel Darah Vena dan Kapiler pada Ibu Hamil dengan
Metode Sahli dan Sianmethemoglobin
3. Pengaruh Pemberian Tablet Fe Terhadap Kadar Hemoglobin Ibu Hamil
4. Perbedaan Kadar Hemoglobin Menggunakan Sampel Darah Vena dan Darah Kapiler
5. Perbedaan Kadar Hemoglobin pada Pemakai Konsentrasi IUD Sebelum dan Sesudah
Menstruasi
6. Perbedaan Kadar Hemoglobin pada Sampel Darah Segar dengan Darah Tunda
7. Perbedaan Nilai Laju Endap Darah (LED) Metode Westergren dengan Menggunakan Na
Citrat 3,8 % dan dengan NaCl Fisiologis
8. Perbandingan Hasil Pemeriksaan Laju Endap Darah Menggunakan Metode Westergren dan
Metode Humacel
9. Perbedaan Hasil Laju Endap Darah pada Suhu Kamar ( 29OC ) dan Ruang Berpendingin (
25OC)
10. Perbedaan Hasil Pemeriksaan Laju Endap Darah Metode Westergent dengan Metode
Sediplast pada Pasien Anemia dan Hb Normal
11. Perbedaan Hasil Pemeriksaan Laju Endap Darah dengan Sampel Darah EDTA Segera
Diperiksa dan Waktu Tunda 6 Jam, 12 Jam, dalam Lemari Pendingin
12. Perbedaan Jumlah Eritrosit dan Laju Endap Darah Metode Sedimat Menggunakan Natrium
Sitrat 3,8 % dan EDTA Serbuk
13. Perbandingan Hasil Pemeriksaan Laju Endap Darah Menggunakan Metode Westergren dan
Metode Electa Lab
14. Hasil Pemeriksaan Hematokrit pada Sampel Darah EDTA yang Disimpan Berdasarkan
Waktu Pemeriksaan
15. Perbedaan Hasil Pemeriksaan Jumlah Eosinofil Metode Direk dengan Metode Indirek
16. Perbandingan Jumlah Eosinofil Absolut dan Preparat Darah Tepi pada Penderita Asma
17. Hubungan Antara Proteinuri dan Penyakit Hipertensi pada Wanita Hamil Trimester III
18. Perbandingan Kadar Kolesterol dari Sampel Serum dan Plasma EDTA 10 % yang
Dikerjakan Segera dan Ditunda Selama 6 Jam
19. Hubungan Profil Lipid dengan Obesitas pada Usia 6 - 17 Tahun
20. Hubungan Antara Pemeriksaan Kolesterol LDL Metode Direk dan Indirek dengan Indek
Massa Tubuh
21. Perbedaan Kadar Trigliserida Antara Reagen Kering dan Reagen Basah
22. Perbedaan Hasil Pemeriksaan Kadar Kreatinin dari Sampel Serum dan Plasma
23. Hubungan Pemeriksaan Kadar Creatinin dari Sampel Serum pada Penderita Penyakit Ginjal
24. Hubungan Kebiasaan Cuci Tangan dgn Kecacingan Siswa
25. Prevalensi Oxyuris Vermikularis pada Anak SD
26. Pengaruh Pemberian Pentoksifilina Terhadap Motilitas Spermatozoa Setelah Dilakukan
Pencucian dengan Teknik Renang Atas
27. Perbandingan Kualitas Preparat dengan Metode Lisis dan Metode Langsung dalam
Pembacaan Mycobacterium Leprae
28. Membandingkan Kualitas Sputum Secara Makroskopis dan Mikroskopis Untuk Mendeteksi
Basil Tahan Asam (BTA) Positip pada Sputum Sewaktu
29. Faktor yg Berhubungan dgn Populasi Kuman di Udara Bangsal Bayi Resiko Tinggi
(BBRT) dan Intensive Care Unit (ICU)
30. Hubungan antara Kandidiasis Vaginalis dengan Keasaman pada Vagina
31. Hubungan Hygienitas Vagina dengan Prevalensi Neisseria Gonorrhoeae Secara Mikroskopis
pada PSK
32. Pemantauan Efektifitas Obat Anti Tuberkulosis Berdasarkan Pemeriksaan Sputum pada
Penderita Tuberkulosis Paru
33. Perbedaan Hasil Pemeriksaan Sputum SPS dengan Sputum SSS pada Suspect Penderita TB
34. Perbedaan Skala IUATLD pada Pemeriksaan BTA Sputum Pagi dengan Pewarnaan Ziehl
Neelsen Segera dan Tunda
35. Perbedaan Hasil Pembuatan Preparat BTA Menggunakan Lidi dan Ose pada Sputum
Penderita Tuberculosis Paru
36. Perbedaan Pemeriksaan Mikroskopis BTA pada Sputum Pagi dengan dan Tanpa Konsentrasi
Tersangka Tuberkulosis Paru
37. Waktu Pertumbuhan Basil M. Tuberculosis pd Medium Lowenstein Jensen dan
Hubungannya dengan Hasil Pemeriksaan Mikroskopis Sputum BTA
38. Perbandingan Hasil Mikroskopik Gram pada Pasien Konjungtivitis dan Ulkus Kornea
39. Uji Kwalitas Reagen Ziehl Neelsen Terhadap Basil Tahan Asam Tuberkulosis
40. Perbandingan Jumlah BTA pada Sputum Segar dan Tunda Selama 24 Jam Sampai 72 Jam
Dalam Suhu Kamar
41. Perbedaan MPN Coliform pada Air Bersih yang Disimpan dalam Suhu Dingin Selama 24
Jam - 48 Jam
42. Perbedaan Jumlah Kuman Basil Tahan Asam pada Sputum Sebelum dan Sesudah
Penyimpanan pada Suhu Kamar Selama 24 jam
43. Perbandingan Hasil Pemeriksaan Basil Tahan Asam Cara Konsentrasi dan Langsung pada
Metode Ziehl Neelsen
44. Pengaruh Waktu dan Suhu pada ASI terhadap Total Mikroba
45. Pengaruh Lama Penyimpanan Media Carry and Blair pada Temperatur Kamar Terhadap
Pertumbuhan Bakteri Vibrio Cholerae
46. Identifikasi Basil Tahan Asam Methode Ziehl Neelsen Dibandingkan dengan Metode Kudoh
dalam Menegakkan Diagnosis Tuberkulosis
47. Pemeriksaan Escherichia coli pd Jamu Gendong (Pegal Linu) dan Jamu Cair Botol (Pegal
Linu) yg Dijual di Pasar
48. Pengaruh Penyimpanan Preparat BTA Positif Terhadap Mycobacterium Tubercolosa dengan
Pewarnaan Ziehl Neelsen dan Kinyown Gabbett
49. Perbedaan Hasil Ureum Dan Kreatinin Menggunakan Sampel Serum Dan Plasma EDTA
Sebelum Dan Sesudah Hemodialisa
50. Perbandingan Hasil Pemeriksaan Hemoglobin, Leukosit, Dan Trombosit Menggunakan
Hematology Analyzer Diatron Arcus Pro Dan Sysmex Kx 21
51. Perbandingan Pemeriksaan Gula Darah Sewaktu Pada Penderita Diabetes Mellitus dengan
Metode GOD – PAP dan Strip
52. Faktor Yang Berhubungan Dengan Pencemaran Bakteri Escherichia Coli Pada Air Minum Isi
Ulang Di Depot Air Minum (DAM)
53. Perbedaan Kadar Glukosa Darah Pada Sampel Segera Diperiksa Dengan Sampel Tunda 12
Jam Penambahan NaF
54. Pengaruh Waktu Penyimpanan Darah EDTA Dalam Suhu Kamar Terhadap Nilai Absolut
Hitung Jenis Lekosit Dan Morfologi Lekosit
55. Hubungan Hasil Pemeriksaan BTA Dengan Jumlah Leukosit Pada Sputum (Studi Kasus Pada
Penderita Suspek TB)
56. Perbedaan Hasil Pemeriksaan Index Eritrosit Dengan Sampel Darah EDTA Segera Diperiksa,
Tunda 5 Jam Dan 12 Jam Pada Suhu Kamar
57. Hubungan Jumlah Lekosit Dan Laju Endap Darah Pada Penderita Kusta / BTA Positif
58. Hubungan Jumlah Trombosit Cara Otomatik Dengan Pemeriksaan Dengue
59. Igg Dan Igm Onchoprobe Pada Penderita DHF
60. Perbedaan Jumlah Eritrosit, Lekosit dan Trombosit Pada Sampel Darah Kapiler dan Darah
Vena
61. Perbedaan Titer Salmonella Typhi-O Dan Typhi-
H Menggunakan Plasma Dan Serum Pada Anak
62. Perbedaan Nilai Indek Eritrosit Pada Penderita Thalasemia Pra dan Pasca Transfusi Darah
63. Perbedaan kadar Hemoglobin pada PRC dan WE
64. Perbandingan Uji Diagnostik Pemeriksaan Imunochromatographic Tuberculosis (ICT-TB)
Antigen dengan Pemeriksaan BTA Sputum Pada Penderita Tersangka TB Paru
65. Perbandingan Volume Darah EDTA Terhadap Pemeriksaan Indek Eritrosit Pada Penderita
Thalasemia
66. Perbedaan Nilai Indek Eritrosit Pada Pemakai IUD Sebelum Dan Sesudah Menstruasi
67. Pengaruh Penyimpanan Darah EDTA Terhadap Jumlah dan Morfologi Sel
68. Perbedaan Kadar Hemoglobin Pada Fresh Whole Blood dan Simpan Hari Ke Tujuh Suhu 1 Oc
- 6oc
 Perbandingan Kadar Glukosa Darah dengan Antikoagulan NaF, dan Na2EDTA
 Perbedaan Kadar Glukosa Darah Sewaktu pada spesimen Plasma NaF dengan Penundaan
24 jam dan 48 jam setelah pengambilan spesimen.
 Hubungan berat badan dengan kadar Glukosa darah seseorang
 Perbedaan kadar enzim ALP pada wanita usia subur dengan menopause
 Perbedaan kadar albumin darah metode BCG pada wanita usia subur dengan menopause
 Perbedaan kadar kreatinin deproteinisasi dengan non deproteinisasi metode jaffe reaction
pada wanita menopause
 Perbedaan hasil pemeriksaan klorida inkubasi tempat gelap dengan tempat terang
 Perbedaan Kadar Asam Urat pada Wanita dengan Kehamilan Trisemester II dan
Trisemester III
 Prbedaan kadar Ureum metode Barthelot pada wanita usia subur dengan menopause
 Prbedaan kadar Kreatinin metode Jaffe Reaction pada wanita usia subur dengan
menopause
 Pengaruh konsumsi kacang hijau terhadap kadar kolesterol total dan gula darah
 Pengaruh konsumsi teh hijau terhadap kolesterol dan gula darah
 Hubungan lingkar paha dengan kadar kolesterol dan trigliserid seseorang
 Hubungan indek masa tubuh dengan kadar glukosa dan kolesterol seseorang
 Pemeriksaan enzim ALP pd ibu hamil trisemeter 3
 Pengaruh pemakaian alat kontrasepsi DEPO MEDROXY PROGESTERONE ACETATE
(DMPA) terhadap kadar lipid panel
 Kadar kolesterol total darah pada perokok aktif dan perokok pasif usia remaja 16-18 tahun
di sekolah
 Hubungan berat badan dengan kadar HDL kolesterol seseorang
 Perbedaan kadar kalsium metode CPC pada wanita usia subur dengan menopause
 Pengaruh waktu penundaan pemeriksaan kolesterol metode CHOD-PAP/trigliserida yang
diperiksa segera dengan yang disimpan pada suhu 4˚C dan disimpan difreezer selama 24 jam
pada mahasiswa AAK Nas SKA yang stress menghadapi KTI
 Perbedaan kadar gula/albumin pada ibu hamil trimester II dan trimester III
 Pengaruh kadar Asam Urat pada sopir bus yang bekerja lebih dari 5 tahun
 Pengaruh Kualitas Tidur dengan Kadar Glukosa darah
 Pengaruh kadar kolesterol terhadap pekerja kasar dan pekerja kantoran ( aktivitas fisik )
 Perbedaan Kadar SGPT pada perokok atif / lamanya merokok dan perokok pasif
 Pengukuran kadar kolesterol total pada pengguna kb suntik, kb implant, kb pil.
 Perbedaan kadar sgot,sgpt,alp,ggt antara menggunakan sample start dan reagen start.
 Perbedaan kadar sgot,sgpt,alp,ggt dengan pemipetan 1 tip tanpa bilas dibandingkan
menggunakan tip dengan cara dibilas.
 Pengaruh penggunaan obat antipsikosis di RSJ thd kadar otpt.
 Perbedaan kadar gula darah sewaktu, puasa, 2 jam PP dengan metode strip dan god-pod.
 Pengaruh konsumsi jamu....thd kadar otpt/ggt.
 Pengaruh jumlah konsumsi rokok terhadap kadar trigliserida pada pria
 Pengaruh jenis konsumsi rokok terhadap trigliserida
 Hubungan kadar ALP dengan Calsium pada remaja usia ...
 Hubungan kadar ALP dengan Calsium pada wanita menopause
 Hubungan status gizi dengan kadar Gamma Glutamyl Transferase (GGT) pada petani
pengguna pestisida di Desa Kliwonan, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen.
 Pengaruh lama penundaan dan jenis antikoagulan terhadap kadar (glukosa, asam urat)
 Perbedaan hasil pemeriksaan kolesterol (glukosa) darah menggunakan darah vena dg
metode strip dan menggunakan darah kapiler dengan metode strip
 Pengaruh jumlah konsumsi rokok terhadap kadar LDL
 Pengaruh konsumsi minuman bercafein thd kadar kalsium darah pada usia ...
 Hubungan aktivitas fisik dengan kadar asam urat darah

  Pengaruh Lama Paparan Pestisida Terhadap Kadar SGPT Pada Petani Di Desa
Kliwonan, Kecamatan Masaran, Kabupaten SragenPerbedaan hitung jumlah
Erytrosit cara manual dengan automatic pada mahasiswi tingkat 2 AAK
 Perbedaan hasil pengukuran jumlah lekosit manual dan automatic pada
mahasiswi tingkat 2 AAK
 Perbedaan hasil pengukuran LED westergrean manual dan automatic pada
mahasiswi tingkat 2 AAK
 Perbedaan hasil pengukuran kadar hemoglobin manual dan automatic pada
mahasiswi tingkat 2 AAK
 Perbedaan hasil pemeriksaan kadar hematokrit cara manual dan automatic
pada mahasiswi tingkat 2 AAK
 Perbedaan hasil pengukuran jumlah trombosit manual dan automatic pada
mahasiswi tingkat 2 AAK
 Perbedaan volume terhadap hasil pemeriksaan LED
 Hubungan Berat Badan terhadap nilai Hematokrit mikro pada mahasiswi
tingkat 2 AAK
 Hubungan kebiasaan sarapan terhadap kadar Hemoglobin mahasiswi AAK
tingkat..
 Perbedaan kadar Hb pada sampel darah EDTA yang dibekukan dan pada
sampel darah EDTA yang tidak dibekukan
 Perbedaan pemberian antikoagulan Heparin Konvensional dan vacume tube
terhadap nilai Hematokrit
 Perbedaan pemberian antikoagulan EDTA kristal dan EDTA cair terhadap
nilai Hematokrit Mikro
 Pengaruh perbedaan volume Na2EDTA thd hematokrit/ lekosit.
 Perbedaan pemberian anticoagulan EDTA manual n vacum tube trhdp Kadar
hematokrit..
 Pengaruh suhu pnyimpanan darah thd kadar hb cyanmeth yang diperiksa
segera dan ditunda 24 jam.
 Perbedaan nilai hematokrit pd smpel drah vena dgn drah kapiler
 Perbedaan nlai hb cyanmet pd pemriksaan lngsng dgn penundaan
 Perbedaan hematokrit pd smpel drh vena dgn pngambilan posi2 du2k dn
berbaring
 Hub. makan pagi dengan kadar hb pada....
 Hub lama bekerja tukang becak dengan kadar hb dalam darah
 Pengaruh senam aerobik terhadap kadar hematokrit
 Pengaruh kadar hb pd buruh wanita yg bekerja di malam hari
 Hub kadar hb dgn perilaku dan nnpengetahuan gizi pada buruh perempuan di
pabrik
 Pengaruh jenis antikoagulan edta terhadap hasil kadar hb
 Perbedaan hasil kadar hb cyanmeth mengunakan pipe hb dan pipet klinik
 Perbedaan hasil hb cyanmeth dengan larutan drabkin 1 volume dan setengah
volume
 Perbedaan hasil ht pada darah edta dan darah heparin secara konvensional,
 Hubungan jumlah sel darah merah/hb dengan polisi/tentara sebelum dan
sesudah aktifitas fisik
 Perbedaan hasil kadar HB langsung (cyanmeth) n tak langsung (bukan
penundaan tp pake whatman-1)
 Perbedaan Jumlah dan Morfologi Neutrofil pada Penggunaan EDTA
Konvensional dan EDTA Vacutainerri
 Perbedaan nilai hematokrit mikro pada buruh petani wanita dengan pedagang
 Pemeriksaan LED westergreen pada sopir bus di terminal
 Perbedaan hb pada pengambilan darah vena posisi duduk dengan berbaring
 Perbedaan nilai hematokrit denngan pemipetan mikropipet dengan pipet hb
 Penundaan pemeriksaan plasma protombin time
 Pemeriksaan kadar hb dengan prestasi belajar
 Hubungan konsumsi teh dengan kadar hb/ht/ae
 Perbedaan Nilai Hematokrit Mikro Yang Diperiksa Segera Dan Ditunda
Selama 6 Jam Suhu 18-22oC
 Hubungan kebiasaan aktivitas makan dengan anemia (hb)
 Hubungan pekerja aktif dan pasif terhadap kadar ht#insya Allah
 Perbedaan kadar Hematokrit metode Mikro/ Hb / LED pada darah vena
dengan pengambilan duduk dan berbaring
 Pemeriksaan jumlah eosinofil pada penderita Asma
 Pemeriksaan Ht M.Mikro yang menggunakan EDTA 5% dan 10%
 Hunungan lama menstruasi terhadap kadar hemoglobin
 Pengaruh kepatuhan konsumsi vitamin/obat tambah darah terhadap kadar hb
pada ibu hamil.
 Pengaruh kadar hb pada perokok aktif diatas 5tahun pada kecamatan......
 Pengaruh lama dan kecepatan centrifugasi pada pemeriksaan Hct mikro
 Perbedaan nilai hct mikro dan makro pada sampel darah vena dengan
sampel 1 jam, 2 jam , dan 4jamtapi ini ak br proses mencari
jurnal2nya....hehehehe
 Pemeriksaan kadar HB metode cyanmeth pada supir bus "jurusan solo-
semarang"
 Perbedaan pemberian anticoa edta cair 10 persen dgn edta kristal pada px
LED
 Perbedaan jumlah trombosit pda pemberian antikoagulan EDTA konven dan
EDTA vacutainer
 Perbedaan hasil pemeriksaan kadar Hb saat menstruasi dan pasca
menstruasi terhdap kejadian anemia pada mahasiswi aak nasional ska
 Hubungan kadar Hb ibu hamil trimester3 dengan lama persalinan
 Beda hasil px retikulosit metode manual pada pengamatan per 1000 eritrosit
dan per 500 eritrosit dibanding dengan metode manual
 Perbedaan pemberian anticoagulan EDTA manual dan vacum tube terhadap
jumlah trombosit
 Perbedaan hitung jumlah trombosit metodde pipet antara darah vena dan
darah kapiler
 Pemeriksaan jumlah eritrosit pada penderita TBC
 Hitung jumlah sel yang dihitung segera dan di tunda

 UJI EFEKTIFITAS EKSTRAK BIJI PALA (Myristica fragrans) SEBAGAI ANTI


FUNGI TERHADAP PERTUMBUHAN Candida albicans
 Pengaruh berbagai Konsentrasi kaporit terhadap daya tetas telur nyamuk Aedes
aegypti
 Efektifitas Pengendapan Formalin-Eter Dan Pengendapan Formalin-Deterjen Sebagai
Metode Diagnosa Nematoda Usus
 PERBEDAAN JUMLAH NEMATODA USUS DENGAN METODE
PENGAPUNGAN NaCl DAN PENGENDAPAN NaOH PADA KUBIS DI
PEDAGANG KAKI LIMA KELURAHAN MOJOSONGO SURAKARTA
 PERBEDAAN JUMLAH TELUR NEMATODA USUS PADA SAYURAN
SELADA YANG DIJUAL DI PASAR TRADISIONAL DAN SUPERMARKET
KOTA SURAKARTA
 perbedaan angka kapang ruang perpustakaan SMA yang menggunakan AC dengan
yang tidak menggunakan AC di surakarta
 pemeriksaan telur cacing nematoda usus pada sayuran kubis secara langsung dengan
lugol di pasar harjodaksino surakarta.
 pemeriksaan jamur pada tepung terigu yang dijual secara terbuka dan tertutup di pasar
harjodaksino surakarta
 pemeriksaan angka kapang pada pakan ayam yang dijual di pasaran (tapi yang ini
belum pasti)
 perbedaan angka kapang udara sebelum dan sesudah jam berkunjung pada ruang
rawat inap kls 1,2,3 di RSUD dr. Moewardi
 pengaruh lama penyimpanan bedak terhadap angka kapang kontaminan
 pengaruh ekstrak daun kemangi terhadap pertumbuhan jamur kandid albicans pada
penderita candidiasis
 pengaruh lama penyimpanan susu kental manis terhadap angka kapang
 perbedaan penggunaan sepatu dengan sepatu dengan kaos kaki terhadap kejadian
taenia pedis pada pekerja di RS patih Rini Jogja
 hub. penggunaan sepatu boat dengan angka kejadian teenia pedis pada pekerja car
wash
 perbedaan parasit trichomonas vaginalis pada toilet mall dengan toilet rumah di
surakarta
 hubungan antara adanya tinea pedis dengan penggunaan sepatu boot pada bubut ayam
di pasar silir surakarta
 UJI EFEKTIFITAS EKSTRAK ETANOL DAUN ROSELLA SEBAGAI
ANTIFUNGI TERHADAP PERTUMBUHAN CANDIDA

Anda mungkin juga menyukai