Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN

SENSITIVITAS KUMAN TERHADAP ANTIBIOTIKA


TAHUN 2016

INSTALASI FARMASI
RSUD Dr. R. SOSODORO DJATIKOESOEMO
Jalan Veteran No 36 Telp. (0353) 3412133 Fax. (0353) 3412133
Bojonegoro 62111
DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN.................................................................................................................................... 3
II. DATA SENSITIVITAS KUMAN TERHADAP ANTIBIOTIKA.......................................................... 3
III. PEMBAHASAN ...................................................................................................................................... 5
IV. KESIMPULAN ........................................................................................................................................ 5
V. REKOMENDASI .................................................................................................................................... 6
I. PENDAHULUAN
Instalasi Farmasi Rumah Sakit bertugas menjamin ketersediaan obat termasuk
salah satunya adalah Antibiotika. Antibiotika merupakan terapi untuk menanggulangi
infeksi dan infeksi merupakan penyakit yang banyak terjadi di negara berkembang
seperti Indonesia.
Dalam upaya menjamin ketersediaan obat khususnya antibiotika maka diperlukan
data sensitivitas antibiotika sebagai bahan pertimbangan untuk penggunaan antibiotika
secara rasional. Data merupakan laporan kultur mikroba laboratorium RSUD dr. R
Sosodoro Djatikoesoemo tahun 2016.

II. DATA SENSITIVITAS KUMAN TERHADAP ANTIBIOTIKA

Persetase Sensitivitas Kuman Terhadap Antibiotika


100.00
90.00
80.00
70.00
Sensitivitas (%)

60.00
50.00
40.00
30.00
20.00
10.00
0.00

Nama Antibiotik Sensitivitas (%) Nama Antibiotik Sensitivitas (%)


Amikasin 83,96 Meropenem 53,37
Amoksisilin 43,40 Sefepim 62,26
Ampisilin 24,47 Sefotaksim 46,23
Ampisilin 50,00 Seftazidim 37,34
Eritromisin 36,79 Seftriakson 47,17
Fosmisin 62,26 Siprofloksasin 53,77
Gentamisin 65,09 Tetrasiklin 39,62
Imipenem 87,74 Trimetoprim 39,62
Levofloksasin 63,21
Tabel Data Bakteri Resisten Seftriakson
Jenis
No RM Ruang Perawatan Sampel Kuman
Kelamin
1 486733 Pria Bougenvile Urine Aeromonas hydrophila
2 488037 Wanita Flamboyan Urine Bacillus licheniformis
3 487336 Wanita ICU Pus Bacillus subtilis
4 175976 Pria ICU Darah Citrobacter freundii
5 479698 Wanita ICU Urine Citrobacter freundii
6 486622 Pria Wijaya kusuma Pus Elizabethkingia eningoseptica
7 510346 Wanita Tulip Darah Enterobacter cloacae
8 344016 Pria Anyelir Pus Enterobacter cloacae
9 484016 Pria Anyelir Pus Enterobacter cloacae
10 497430 Pria Anyelir Pus Enterococcus faecalis
11 490245 Wanita Anyelir Pus Eschericia coli
12 505893 Wanita Icu Pus Eschericia coli
13 440411 Wanita Asoka Pus Eschericia coli
14 494329 Pria Sakura Sputum Eschericia coli
15 247831 Wanita Nusa indah Urine Eschericia coli
16 499102 Pria Poli urologi Urine Eschericia coli
17 500066 Pria Anyelir Pus Eschericia hermanii
18 502588 Pria Melati Darah Kocuria kristinae
19 502588 Pria Melati Darah Kocuria kristinae
20 480470 Pria Anyelir Pus Kocuria kristinae
21 479698 Wanita ICU Urine Kytococcus sedentarius
22 506650 Pria Poli orthopedi Pus Pseudomonas aeruginosa
23 277744 Pria Poli orthopedi Urine Pseudomonas aeruginosa
24 277744 Pria Poli urologi Urine Pseudomonas aeruginosa
25 277744 Pria Poli urologi Urine Pseudomonas aeruginosa
26 480470 Pria Poli orthopedi Pus Serratia marcescent
27 495557 Wanita Poli orthopedi Pus Staphylococcus aureus
28 429689 Pria Mawar Pus Staphylococcus aureus
29 503717 Pria Nusa indah Darah Staphylococcus epidermidis
30 510169 Pria Tulip Darah Staphylococcus epidermidis
31 503617 Wanita ICU Cairan drain Staphylococcus haemolyticus
32 485171 Wanita Wijaya kusuma Sputum Staphylococcus haemolyticus
33 488037 Wanita Flamboyan Darah Staphylococcus hominis
34 293823 Wanita Kamar bersalin Darah Staphylococcus hominis
35 486279 Pria Nusa indah Darah Staphylococcus intermedius
36 485286 Wanita Anyelir Pus Staphylococcus lentus
37 488013 Wanita Nusa indah Darah Staphylococcus saprophyticus
38 467625 Pria Flamboyan Darah Strenotrophomonas altophilia
39 371548 Pria HCU Sputum Streptococcus uberis

Persentase
Sampel Jumlah
(%)
Cairan Drain 1 2,6
Sputum 3 7,7
Urine 9 23,1
Darah 11 28,2
Pus 15 38,5
Jumlah 39
Persentase Kuman Resisten Terhadap Seftriakson
30

25

20
(%)

15

10

III. PEMBAHASAN
Dalam upaya optimalisasi pengelolaan sediaan farmasi salah satunya adalah
antibiotika instalasi farmasi melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala terhadap
data yang terkait. Salah satu data yang terkait adalah data sensitivitas kuman terhadap
antibiotika. Hasil analisis data menunjukkan bahwa antibiotika imipenem dan amikasin
yang menunjukkan nilai sensitivitas tertinggi terhadap seluruh sampel. Sefalosporin
sebagai antibiotika yang umum digunakan dan ketersediaan di instalasi farmasi yang
cukup menunjukkan data sensitivitas yang tidak terlalu baik, yaitu disekitar 50%.
Sefalosporin yang tersedia di instalasi farmasi adalah seftriakson, sefepim,
sefuroksim, sefotaksim, dan seftazidim. Seftriakson merupakan antibiotika sefalosporin
generasi ketiga yang sensitif pada bakteri gram negatif. Dari hasil kultur kuman
menunjukkan kuman Staphylococcus adalah kuman terbanyak. Staphylococcus
merupakan bakteri gram positif, sehingga data uji kepekaan antibiotika tersebut belum
dapat menggambarkan pola peta kuman.
Dari data kuman menunjukkan bahwa sefalosporin masih menjadi antibiotika
pilihan lini kedua dari kasus infeksi yang ada di rumah sakit Sosodoro Djatikoesoemo.
Lini pertama dapat menggunakan penisilin, seperti amoksisilin dengan rute peroral dan
pilihan terakhir biasa menggunakan golongan karbapenem yang sesuai dengan hasil uji
sensitivitas.

IV. KESIMPULAN
Kuman di RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo masih sensitif dengan
Antibiotika pilihan lini pertama dan kedua, sehingga ketersediaan antibiotika penisilin dan
sefalosporin sebagai pilihan awal terapi infeksi harus terjamin.
V. REKOMENDASI
1. Meningkatkan jumlah uji sensitivitas kuman terhadap antibiotika sehingga dapat
meningkatkan ketepatan pemilihan terapi antibiotika dan menjamin ketersediaan
obat yang diperlukan sesuai dengan data peta kuman.
2. Uji sensitivitas antibiotika sebaiknya menyesuaikan dengan ketersediaan
antibiotika di instalasi farmasi.

Bojonegoro, 29 Desember 2016


Kepala Instalasi Farmasi

Zainul Arifin, S.Si., Apt

Anda mungkin juga menyukai