Strategi Pengelolaan Kawasan DAS Kali Surabaya PDF
Strategi Pengelolaan Kawasan DAS Kali Surabaya PDF
Disusun Oleh:
Raditya Dwi Indrawan | 3609 - 004
Alifiana Hafidian R. | 3609 - 012
Sisca Henlita | 3609 - 013
Hesti Martadwiprani | 3609 - 014
Ainun Dita Febriyanti | 3609 - 019
M. Emil W.P | 3609 - 021
Daniel Yedidia W. | 3609 - 039
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkah dan
rahmat-Nyalah Tugas Manajemen Kota “Pengelolaan Daerah Sempadan Sungai Kali
Surabaya” ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari laporan ini adalah sebagai pemenuhan tugas mata kuliah
Manajemen Kota. Di dalam laporan ini, kami memaparkan mengenai pengelolaan daerah
sempadan sungai Kali Surabaya serta menganalisis strategi terkait permasalahan yang ada
di daerah sempadan sungai Kali Surabaya.
Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
dalam penyusunan laporan ini:
1. Bapak Dr. Ing. Haryo Sulistyarso, Bapak Prananda Navitas, ST. M.Sc serta Ibu
Dian Rahmawati, ST.MT sebagai dosen mata kuliah Manajemen Kota
2. Bapak Ir. Sardjito. MT sebagai dosen pembimbing kelompok mata kuliah
Manajemen Kota yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan laporan ini
3. Rekan-rekan Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota angkatan 2009
4. Pihak-pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan laporan ini
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna.
Untuk itu, kami mengharapkan saran dan kritik dari pembaca. Semoga laporan ini
bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun
ii
Pengelolaan Daerah Sempadan Sungai Kali Surabaya
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................ ii
DAFTAR ISI........................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. v
DAFTAR TABEL...................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................. 1
1.3 Tujuan Dan Sasaran ........................................................................................... 2
1.4 Ruang Lingkup Wilayah Studi .............................................................................. 2
1.5 Sistematika Penulisan ......................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 3
2.1 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 63 Tahun 1993 Tentang: Garis
Sempadan Sungai, Daerah Manfaat Sungai, Daerah Penguasaan Sungai
dan Bekas Sungai .............................................................................................. 3
2.2 Perda Kota Surabaya No.3 Tahun 2007 tentang RTRW Surabaya, Pasal 31 .............. 5
2.3 Perda Provinsi Jawa Timur oleh Gubernur Jawa Timur Tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2029 .................................. 5
2.4 Rancangan Perda Provinsi Jawa Timur oleh Gubernur Jawa Timur Tentang
Penataan Sempadan Sungai Kali Surabaya dan Kali Wonokromo,
No.9 Tahun 2007 ............................................................................................... 6
BAB III GAMBARAN UMUM .............................................................................. 7
3.1 Gambaran Umum Wilayah Studi .......................................................................... 7
3.1.1 Pemanfaatan Lahan di Daerah Sempadan Sungai Kali Surabaya .................... 9
3.1.2 Daerah Sempadan Sungai ..........................................................................12
3.1.3 Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) .................................12
3.2 Potensi dan Masalah ...........................................................................................13
3.2.1 Potensi .....................................................................................................13
3.2.2 Masalah ....................................................................................................13
3.3 Isu Strategis Daerah Sempadan Sungai Kali Surabaya ...........................................14
BAB IV PEMBAHASAN ...................................................................................... 15
4.1 Konsep Strategic Plan .........................................................................................15
4.2 Analisa ..............................................................................................................17
iii
Pengelolaan Daerah Sempadan Sungai Kali Surabaya
iv
Pengelolaan Daerah Sempadan Sungai Kali Surabaya
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Daerah Sempadan Sungai di Sekitar Pintu Air Jagir Wonokromo .............. 7
Gambar 3.2 Pera Orientasi Daerah Sempadan Sungai Kali Surabaya .......................... 8
Gambar 3.3 Permukiman di Tepi Sungai Kawasan Sekitar Jl. Dinoyo .......................... 10
Gambar 3.4 Jembatan Sono Kembang dan PKL Pasar Keputran................................. 10
Gambar 3.5 Rumah-rumah Kumuh di Kawasan Keputran .......................................... 11
Gambar 3.6 Kawasan Sekitar Pasar Bunga Kayun .................................................... 11
Gambar 4.1 Alur Pemikiran dalam Strategic Plan ...................................................... 11
v
Pengelolaan Daerah Sempadan Sungai Kali Surabaya
DAFTAR TABEL
Gambar 4.1 Analisa Internal Daerah Sempadan Sungai Kali Surabaya........................ 17
Gambar 4.2 Analisa Eksternal Daerah Sempadan Sungai Kali Surabaya ...................... 18
Gambar 4.3 Analisa SWOT Daerah Sempadan Sungai Kali Surabaya .......................... 19
vi
Pengelolaan Daerah Sempadan Sungai Kali Surabaya
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kota Surabaya merupakan salah satu kota yang memiliki kondisi sungai yang
buruk. Sungai-sungai yang ada memiliki kondisi air yang keruh dan alirannya
tersumbat oleh sampah dan ganggang, seperti halnya yang terjadi pada Kali
Surabaya, salah satu sungai di Kota Surabaya yang memiliki kondisi sangat buruk.
Pertumbuhan permukiman penduduk disepanjang sungai yang semakin meningkat
menyebabkan kualitas sungai semakin buruk. Hal ini dikarenakan peningkatan
perumukiman sepanjang sungai tidak disertai dengan peningkatan kualitas sanitasi
yang baik.
Serangkaian pembangunan, revitalisasi, dan upaya mempercantik telah
dilakukan oleh Pemerintah Surabaya. Namun, tentu itu belum cukup, pembangunan-
pembangunan akan terus dilaksanakan untuk memperkuat denyut kehidupan di Kali
Surabaya. Namun seiring dari perkembangan jaman, banyak bangunan-bangunan
liar yang berdiri secara permanen dan rumah-rumah pemulung di sepanjang
sempadan sungai yang seharusnya tidak boleh dimanfaatkan untuk pembangunan
vertikal secara sementara maupun permanen, oleh sebab itu, maka perlu upaya
pengelolaan pemanfaatan ruang di daerah sempadan kali. Dengan adanya upaya
pengelolaan kawasan garis sempadan kali, peruntukan serta pemanfaatannya jelas
dan sesuai dengan peraturan yang telah dibuat oleh pemerintah Surabaya serta tidak
menyimpang dari fungsi yang seharusnya.
1
Pengelolaan Daerah Sempadan Sungai Kali Surabaya
2
Pengelolaan Daerah Sempadan Sungai Kali Surabaya
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Permasalahan mengenai daerah sempadan sungai Kali Surabaya ini secara holistik
didasarkan pada ketentuan regulasi yang mengatur jarak maupun penggunaan ruang
kegiatan yang berada di sepanjang kawasan sempadan sungai. Hal itu berkaitan dengan
penetapan garis sempadan sungai dimaksudkan sebagai upaya agar kegiatan perlindungan,
penggunaan dan pengendalian atas sumber daya yang ada pada sungai dapat dilaksanakan
sesuai dengan tujuannya.
Selain itu adanya ketentuan regulasi yang mengatur jarak sempadan sungai ini juga
bertujuan agar fungsi sungai tidak terganggu oleh aktivitas yang berkembang disektiranya.
Agar kegiatan pemanfaatan dan upaya peningkatan nilai manfaat sumber daya yang ada di
sungai dapat memberikan hasil secara optimal sekaligus menjaga fungsi sungai.Selain itu
regulasi ini juga bertujuan untuk menjaga agar daya rusak air terhadap sungai dan
lingkungannya dapat dibatasi.
Permasalahan yang teridentifikasi berkaitan dengan pemanfaatan ruang di daerah
sempadan sungai Kali Surabaya. Hal ini memerlukan beberapa perangkat-perangkat
manajemen kota berupa peraturan peraturan yang dapat digunakan untuk mengendalikan
pemanfaatan ruang yang telah ada pada kawasan tersebut. Karena permasalahan pada
sempadan Kali Surabaya notabennya berkaitan dengan ketidaksesuaian pemanfaatan
kawasan sempadan sungai dengan arahan dari Pemerintah kota Surabaya, maka perlu
diketahui perangkat-perangkat terkait pengelolaan daerah sempadan sungai Kali Surabaya
yaitu :
2.1 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.63 Tahun 1993 Tentang: Garis
Sempadan Sungai, Daerah Manfaat Sungai, Daerah Penguasaan Sungai
dan Bekas Sungai
Pada ketentuan umum peraturan ini, dijabarkan bahwa :
Garis sempadan sungai adalah garis batas luar pengamanan sungai;
Daerah sempadan sungai adalah kawasan sepanjang kiri kanan sungai termasuk
sungai buatan, yang mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan
kelestarian fungsi sungai.
3
Pengelolaan Daerah Sempadan Sungai Kali Surabaya
4
Pengelolaan Daerah Sempadan Sungai Kali Surabaya
2.2 Perda Kota Surabaya No. 3 Tahun 2007 tentang RTRW Surabaya, Pasal 31
Pasal 31
Kawasan Sempadan Sungai, adalah kawasan di sekitar daerah aliran sungai
yang berfungsi untuk melindungi sungai dari kegiatan yang dapat mengganggu atau
merusak bantaran/tanggul sungai, kualitas air sungai, dasar sungai, mengamankan
aliran sungai dan mencegah terjadinya bahaya banjir.
2.3 Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur oleh Gubernur Jawa Timur Tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2029
Pada peraturan ini, hal yang membahas Kawasan sempadan sungai terdapat
pada pasal 32 ayat 5 mengenai arahan pengelolaan kawasan sempadan sungai,
meliputi :
a. Pembatasan dan melarang mengadakan alih fungsi lindung yang
menyebabkan kerusakan kualitas sungai
b. Pembatasan dan melarang menggunakan lahan secara langsung untuk
bangunan sepanjang sempadan sungai yang tidak memiliki kaitan dengan
pelestarian atau pengelolaan sungai
5
Pengelolaan Daerah Sempadan Sungai Kali Surabaya
2.4 Rancangan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur oleh Gubernur Jawa
Timur Tentang Penataan Sempadan Sungai Kali Surabaya dan Kali
Wonokromo, No. 9 Tahun 2007
Garis sempadan sungai adalah garis batas luar pengaman sungai. Sementara
daerah sempadan sungai adalah kawasan sepanjang kiri kanan sungai, termasuk
sungai buatan yang mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian
fungsi sungai, baik yang telah dibebaskan maupun yang tidak dibebaskan. Berikut
beberapa ketentuan yang termuat dalam Surat Keputusan Gubernur Jawa Timur
terkait penataan sempadan Kali Surabaya :
1. BAB IV : Peruntukan dan Pemanfaatan Tanah Daerah Sempadan Sungai
Pasal 6
Tanah pada daerah sempadan sungai untuk keperluan :
a. Operasi dan pemeliharaan sungai
b. Tempat penimbunan hasil sementara pengerukan sungai
c. Pembuatan bangunan sungai dan bangunan-bangunan pengairan
d. Bangunan pengelolaan sungai (utilitas sungai) ; bangunan sungai meliputi
tanggul/parapet lindungan tebing atau sheet pile
e. Bangunan pengembalian dan pembuangan air ; bangunan pengairan
meliputi talang, sipon, bangunan pengambilan dan pembuangan air yang
berkaitan dengan izin pengambilan air dan pembuangan limbah.
f. Bangunan fasilitas umum ; bangunan fasilitas umum adalah bangunan
untuk kepentingan umum meliputi antara lain : jalan, jembatan, jaringan
listrik, air dan telepon serta dermaga penyebrangan
g. Jalur Hijau
Pasal 7
Setiap pemanfaatan tanah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf e
dan f harus mendapatkan ijin sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku
6
Pengelolaan Daerah Sempadan Sungai Kali Surabaya
BAB III
GAMBARAN UMUM
3.1 Gambaran Umum Wilayah Studi
Kali Surabaya merupakan bagian dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas yang
mengalir 42 km dari DAM Mlirip Mojokerto, melewati Gresik, Sidoarjo dan berakhir di
DAM Jagir Surabaya. Lebar sungai itu bervariasi, antara 20-35 meter. Kedalaman
airnya juga berbeda-beda, mulai 1-2 meter. Sedangkan kedalaman dasarnya mulai 2-
3 meter.
Kali Surabaya merupakan sungai yang tak bertanggul yang berada di dalam
kawasan perkotaan dengan kriteria yang berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum No.63 Tahun 1993 Pasal 8 ayat I bahwa sungai yang mempunyai kedalaman
tidak lebih dan 3 ( tiga ) meter, garis sempadan ditetapkan sekurang-kurangnya 10 (
sepuluh ) meter dihitung dari tepi sungai pada waktu ditetapkan. Pada Pasal 9, garis
sempadan sungai tidak bertanggul yang berbatasan dengan jalan adalah tepi bahu
jalan yang bersangkutan, dengan kontruksi dan penggunaan jalan harus menjamin
bagi kelestarian dan keamanan sungai serta bangunan sungai.
Kali Surabaya ini dikenal dengan Gambar 3.1
Daerah Sempadan Sungai di sekitar
nama Kalimas karena sungai ini tidak dapat
Pintu Air Jagir Wonokromo
dibatasi oleh batas administratif, maka
Nama Kalimas adalah nama yang paling
familiar dikenal oleh masyarakat Surabaya.
Kalimas berkelok-kelok sepanjang 12
kilometer membelah Kota Surabaya dan
bermuara di selat Madura.Dalam
perjalanannya menuju muara, Kali Surabaya
melintasi kawasan pintu air Jagir yang
merupakan ujung pertama Kali Surabaya
dengan kondisi sungai yang cukup lebar dan Sumber : Dokumentasi Bappeko Surabaya, 2008
arus air yang stabil, yang melintasi jembatan
BAT Jl.Ngagel, sungai sepanjang Jl.Darmokali, Jl.Dinoyo, Jembatan Sono Kembang,
Pasar Keputran, Pasar Bunga Kayun, Dam Karet Gubeng, Sungai Monkasel, Jembatan
WTC, kawasan sekitar Gereja Bukit Zaitun,kawasan Jembatan Taman Prestasi, dan
berakhir di Jembatan Daerah Undaan.
7
Pengelolaan Daerah Sempadan Sungai Kali Surabaya
Gambar 3.2
Peta Orientasi Daerah Sempadan Sungai Kali Surabaya
Jembatan BAT
8
Pengelolaan Daerah Sempadan Sungai Kali Surabaya
9
Pengelolaan Daerah Sempadan Sungai Kali Surabaya
dengan kondisi sungai yang cukup lebar dan arus air yang stabil, yang
melintasi jembatan BAT Jl. Ngagel. Di kawasan tepi sungai Ngagel memiliki
ciri khas permukiman yang kuat. Karena itu, banyak sekali aktivitas warga di
daerah sungai.
Pada kawasan Ngagel tersebut terdapat gedung TCM dan apartemen
Adistana. Beberapa kegiatan yang memanfaatkan area sekitar sungai juga
terlihat pada kawasan ini.Mulai penghijauan hingga pemancingan atau
kegiatan rekreatif lainnya.Sebuah tempat rekreasi air telah dikembangkan di
daerah ini, namun peminatnya belum begitu banyak. Daerah sempadan
sungai yang lebar bisa dimanfaatkan untuk interaksi warga kota pada
sebuah taman.
Pada daerah aliran sungai sekitar Jl.Dinoyo, kawasan ini juga punya
identitas permukiman yang kuat. Karena itu, pengembangannya dapat
diarahkan menjadi sebuah taman dan ruang terbuka hijau untuk
menampung aktivitas rekreatif warga di sisi sungai Kali Surabaya.
Revitalisasi dan pembangunan diharapkan mampu terintegrasi dengan ciri
khas kawasan Dinoyo yang dekat dengan gedung-gedung di pusat kota. Kali
Surabaya yang melintas di Dinoyo berada di sisi jalan yang cukup padat.
Perbaikan dan revitalisasi Kali Surabaya pun bisa menciptakan sebuah
landmark baru kawasan tersebut. Selain itu penggunaan lahan yang
terdapat di jembatan Sonokembang masih banyak rumah warga yang
terbangun di tepi sungai yang tergolong kumuh serta banyaknya PKL yang
mangkal di tepi sungai.
P
e
Sumber : Dokumentasi Bappeko Surabaya, 2008
10
Pengelolaan Daerah Sempadan Sungai Kali Surabaya
11
Pengelolaan Daerah Sempadan Sungai Kali Surabaya
serta fisik sungai, serta untuk pembangunan prasarana lalu lintas air dan
bangunan pengambilan dan pembuangan air.
12
Pengelolaan Daerah Sempadan Sungai Kali Surabaya
13
Pengelolaan Daerah Sempadan Sungai Kali Surabaya
14
Pengelolaan Daerah Sempadan Sungai Kali Surabaya
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Konsep Stategic Plan
Melalui strategic plan, permasalahan daerah sempadan sungai Kali Surabaya
dapat dikelola dengan menentukan arahan serta pengambilan keputusan untuk
mengalokasikan sumberdaya modal maupun sumberdaya manusia yang ada.
Pengelolaan daerah sempadan sungai Kali Surabaya ini adalah proses penataan
ruang kota yang sangat kompleks dan melibatkan peran serta multi sektor yang
saling terkait baik itu dari peran pemerintah, swasta, maupun masyarakat, sehingga
mewujudkan adanya participatory planning. Oleh karena itu, diperlukan suatu
pendekatan perencanaan yang dapat menentukan prioritas dan pilihan tindakan/aksi
dan alokasi sumberdaya yang tepat secara bijaksana.
Beberapa hal yang perlu dipahami sebelum, saat, dan setelah melakukan
strategic plan dalam pengelolaan daerah sempadan sungai Kali Surabaya:
1. Pengenalan keadaan awal
● Persiapan awal
Pada tahap ini diperlukan adanya pembentukan tim dengan kapabilitas yang
sesuai dengan permasalahan terkait pengelolaan daerah sempadan sungai
Kali Surabaya yang menjadi prioritas.
● Stakeholder dan partisipasinya
Perlu diketahui siapa saja pihak yang terlibat dalam penanganan
pengelolaan daerah semapadan Kali Surabaya
● Analisa kondisi yang ada
Mencari informasi seputar profil keadaan lokal daerah sempadan sungai Kali
Surabaya dan menganalisisnya dengan metode SWOT (Strenght, Weakness,
Opportunity, and Threat) untuk menganalisis kondisi internal dan eksternal
daerah sempadan sungai Kali Surabaya.
2. Penentuan arah dan tujuan pengembangan
● Perumusan visi
Tahapan ini dilakukan untuk dapat memproyeksikan yang ada di masa yang
akan datang melalui review analisa SWOT
15
Pengelolaan Daerah Sempadan Sungai Kali Surabaya
16
Pengelolaan Daerah Sempadan Sungai Kali Surabaya
Gambar 4.1
Alur Pemikiran dalam Strategic Plan
4.2 Analisa
Analisa yang dilakukan dalam merumuskan strategi pengelolaan daerah
sempadan sungai Kali Surabaya, yaitu dengan menggunakan metode analisa SWOT.
Namun, sebelumnya dilakukan analisa internal dan eksternal terlebh dahulu untuk
mengidentifikasi potensi dan permasalahan yang terjadi. Berikut penjelasannya
analisa internal dan analisa eksternal.
4.2.1 Analisa Internal
Analisa internal merupakan analisa yang terkait dengan potensi dan
permasalahan pada kondisi eksisting di dalam daerah sempadan sungai Kali
Surabaya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.1
Analisa Internal Daerah Sempadan Sungai Kali Surabaya
Analisa Internal
No Aspek Kondisi
Kekuatan (S) Kelemahan (W)
1. Fisik Penggunaan lahan Penggunaan lahan daerah
eksisting sempadan sungai Kali
Surabaya tidak sesuai dengan
kebijakan/peraturan
perundangan yang ada
Belum optimalnya Pengembangan ruang Belum optimalnya penggunaan
penggunaan lahan terbuka dan daerah lahan ruang terbuka dapat
terbuka maupun daerah sempadan sungai dapat memungkinkan munculnya
sempadan sungai dikembangkan sebagai aktivitas baru seperti slum
ruang terbuka hijau/taman area dan tempat kegiatan
informal di sempadan sungai,
dsb
Kondisi pembuangan Pembuangan sampah/limbah
sampah/limbah masih dilakukan di daerah
sempadan sungai Kali
17
Pengelolaan Daerah Sempadan Sungai Kali Surabaya
Surabaya
Kali Surabaya Berpotensi dikembangkan Kali Surabaya mengalami
menjadi wisata dan tempat pendangkalan sedimentasi
budi daya ikan yang parah serta penurunan
kualitas air sungai akibat
adanya pembuangan limbah
domestik maupun pabrik
2. Sosial Pola hidup masyarakat Banyak penduduk yang
yang kurang memiliki persepsi bahwa
memperhatikan sungai merupakan tempat
kebersihan lingkungan pembuangan sampah
3. Ekonomi Aktivitas ekonomi a. Munculnya kegiatan Tidak adanya aktivitas
masyarakat di sekitar ekonomi informal di masyarakat yang dapat
daerah sempadan sungai daerah sempadan menjadi daya tarik kawasan
Kali Surabaya sungai Kali Surabaya sehingga tidak meningkatkan
perlu dikelola perekonomian masyarakat
b. Terdapat aktivitas
perdagangan dan jasa
yang bervariasi di
daerah sempadan
sungai
18
Pengelolaan Daerah Sempadan Sungai Kali Surabaya
19
Pengelolaan Daerah Sempadan Sungai Kali Surabaya
4.3 Strategi dan Konsep Pengelolaan Daerah Sempadan Sungai Kali Surabaya
4.3.1 Strategi
Berdasarkan hasil analis internal dan eksternal sebelumnya, maka selanjutnya dapat dilakukan analisa SWOT untuk
menghasilkan strategi mengatasi permasalahan di daerah sempadan sungai Kali Surabaya. Analisa SWOT dapat dilihat pada
tabel di bawah ini :
Tabel 4.3
Analisa SWOT Daerah Sempadan Sungai Kali Surabaya
STRENGTH (S) WEAKNESS (W)
S1: Pengembangan ruang terbuka dan daerah W1: Penggunaan lahan daerah sempadan sungai
sempadan sungai dapat dikembangkan sebagai Kali Surabaya tidak sesuai dengan
INTERNAL ruang terbuka hijau/taman. kebijakan/peraturan perundangan yang ada.
S2: Berpotensi dikembangkan menjadi wisata W2: Belum optimalnya penggunaan lahan ruang
dan tempat budi daya ikan. terbuka dapat memungkinkan munculnya aktivitas
S3: Munculnya kegiatan ekonomi informal di baru seperti slum area dan tempat kegiatan informal
daerah sempadan sungai Kali Surabaya di sempadan sungai dsb.
berpeluang untuk dikembangkan. W3: Pembuangan sampah/limbah masih
S4: Terdapat aktivitas perdagangan dan jasa yang dilakukan di daerah sempadan sungai Kali Surabaya.
bervariasi di daerah sempadan sungai W4: Kali Surabaya mengalami pendangkalan
sedimentasi yang parah serta penurunan kualitas air
sungai akibat adanya pembuangan limbah domestik
maupun pabrik.
W5: Banyak penduduk yang memiliki persepsi
bahwa sungai merupakan tempat pembuangan
sampah.
W6: Tidak adanya aktivitas masyarakat yang
EKSTERNAL dapat menjadi daya tarik kawasan sehingga tidak
dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.
20
Pengelolaan Daerah Sempadan Sungai Kali Surabaya
O1: Adanya peluang investasi, Pengadaan taman kota di sepanjang sempadan sungai Pengadaan TPS beberapa di beberapa spot area yang berada
terutama pada pembangunan (S1, S2, S4, O2) di sekitar pusat kegiatan, misalnya: taman kota dan sentra
kembali daerah sempadan Kali Pengelolaan PKL malalui sentra PKL (S1, S3, O1) PKL (W3, W5, O1)
Surabaya.
O2: Daerah sempadan sungai Kali
Surabaya berpotensi dikembangkan
sebagai RTH.
T1: Pembuangan limbah industri Pembuatan IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) untuk Mewujudkan pengelolan limbah yang baik serta memberikan
yang mengalir sampai ke Kali mengurangi masalah pencemaran lingkungan (S4, T1, penyuluhan kepada masyarakat (W3, W5, T1)
Surabaya. T3)
T2: Keterbatasan dan tingginya
harga lahan yang tidak dapat
dijangkau oleh masyarakat
golongan menengah ke bawah
menyebabkan mereka untuk lebih
memilih tinggal di daerah sekitar
sempadan sungai.
T3: Investor tidak tertarik untuk
menginvestasi pembangunan di
daerah sempadan sungai Kali
Surabaya dikarenakan adanya slum
area dan kondisi sungai yang
kumuh.
Sumber: Hasil Analisa , 2011
21
Pengelolaan Daerah Sempadan Sungai Kali Surabaya
22
Pengelolaan Daerah Sempadan Sungai Kali Surabaya
23
Pengelolaan Daerah Sempadan Sungai Kali Surabaya
24
Pengelolaan Daerah Sempadan Sungai Kali Surabaya
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kali Surabaya merupakan bagian dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas yang
melintas mulai pintu air Jagir dan berakhir di Jembatan Daerah Undaan. Lebar sungai
antara 20-35 meter, dengan kedalaman air 1-2 meter dan kedalaman dasar mulai 2-
3 meter. Kali Surabaya tergolong ke dalam sungai yang tak bertanggul yang berada
di dalam kawasan perkotaan dengan kriteria yang berdasarkan Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum No.63 Tahun 1993 Pasal 8 ayat I bahwa sungai yang mempunyai
kedalaman tidak lebih dan 3 ( tiga ) meter, garis sempadan ditetapkan sekurang-
kurangnya 10 ( sepuluh ) meter dihitung dari tepi sungai pada waktu ditetapkan.
Isu strategis yang muncul dari potensi atau permasalahan berikit ini menjadi
fokus pengelolaan daerah sempadan sungai Kali Surabaya, yaitu:
1. Daerah sempadan sungai Kali Surabaya sangat mendukung untuk kegiatan
rekreasi dan penghijauan maupun budidaya ikan tawar, contohnya di kawasan
Jagir.
2. Tidak ada upaya tegas Pemprov Jatim untuk mengendalikan pemakaian lahan
daerah sempadan. Pengelolaan dan pembatasan pemanfaatan lahan daerah
sempadan untuk kawasan terbangun, Pemerintah Propinsi Jatim membebaskan
orang untuk memakai tanah di kanan kiri kali Surabaya.
3. Adanya pencemaran lingkungan yang diakibatkan dari aktivitas masyarakat di
daerah sempadan sungai Kali Surabaya seperti permukiman kumuh, serta
banyaknya PKL.
4. Kelembagaan pengelolaan sungai dan persampahan di kawasan studi belum
maksimal, serta belum ada pembinaan terkait kebersihan lingkungan.
Dari potensi maupun masalah yang terangkum dalam isu strategis, dapat
disusun suatu strategi pengelolaan pemanfaatan ruang daerah sempadan sungai Kali
Surabaya. Strategi tersebut antara lain:
a. Strategi pengadaan RTH di sepanjang sempadan sungai baik berupa jalur hijau
maupun taman kota
b. Strategi pengelolaan sentra PKL di daerah sempadan sungai Kali Surabaya
24
Pengelolaan Daerah Sempadan Sungai Kali Surabaya
c. Strategi Penyediaan TPS di beberapa spot area yang berada di sekitar pusat
kegiatan.
d. Pembuatan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) untuk mengurangi masalah
pencemaran lingkungan.
5.2 Rekomendasi
Adapun rekomendasi yang dapat mendukung terlaksananya strategi
pengelolaan kasus pemanfaatan ruang di daerah sempadan sungai Kali Surabaya
adalah :
1. Sebaiknya pemerintah Kota Surabaya memiliki langkah insentif yang inovatif
dalam merangkul masyarakat, khususnya yang tinggal atau memiliki lahan di
sekitar daerah sempadan sungai Kali Surabaya, untuk mewujudkan program
pengadaan RTH yang pernah direncanakan sebelumnya oleh pemerintah. RTH
tersebut nantinya akan menjadi taman kota sebagai tempat wisata lokal
masyarakat Surabaya.
2. Diperlukan pengelolaan sentra PKL secara serius oleh pemerintah Kota Surabaya
guna mendukung keberadaan taman kota di sepanjang daerah sempadan
sungai. Misalnya dengan cara insentif seperti menyewakan kapling yang ada di
sentra PKL dengan harga rendah bagi sejumlah PKL yang menjadi pendaftar
pertama.
3. Pemerintah Kota Surabaya melakukan survey terhadap daerah permukiman,
yang memang memiliki tingkat aktivitas penduduk tinggi, yang berada di sekitar
daerah sempadan sungai sehingga lebih tepat dalam penentuan spot yang akan
dibangun TPS.
4. Pemerintah lebih menegaskan konsistensi AMDAL yang dimilki tiap industri yang
berada pada daerah sempadan sungai yang menuju Kali Surabaya , khususnya
dalam penyediaan IPAL. Agar limbah yang dibuang tidak langsung mengalir
begitu saja oleh arus sungai yang menuju Kali Surabaya.
25
Pengelolaan Daerah Sempadan Sungai Kali Surabaya
DAFTAR PUSTAKA
_______________, Horeee Akan Ada Taman di Bantaran Kali Surabaya. Diunduh dari
suryaonline.com pada tanggal 7 Desember 2011 pukul 12.43.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.63 Tahun 1993 Tentang: Garis Sempadan Sungai,
Daerah Manfaat Sungai, Daerah Penguasaan Sungai dan Bekas Sungai.
Perda Kota Surabaya no. 3 Tahun 2007 tentang RTRW Surabaya pasal 31.
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur oleh Gubernur Jawa Timur Tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2029. Kota Surabaya.
Rancangan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur oleh Gubernur Jawa Timur Tentang
Penataan Sempadan Sungai Kali Surabaya dan Kali Wonokromo, No. 9 Tahun 2007.
26