Anda di halaman 1dari 33

Mata Kuliah Manajemen Kota

Disusun Oleh:
 Raditya Dwi Indrawan | 3609 - 004
 Alifiana Hafidian R. | 3609 - 012
 Sisca Henlita | 3609 - 013
 Hesti Martadwiprani | 3609 - 014
 Ainun Dita Febriyanti | 3609 - 019
 M. Emil W.P | 3609 - 021
 Daniel Yedidia W. | 3609 - 039

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Intitut Teknologi Sepuluh Nopember
2012
Pengelolaan Daerah Sempadan Sungai Kali Surabaya

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkah dan
rahmat-Nyalah Tugas Manajemen Kota “Pengelolaan Daerah Sempadan Sungai Kali
Surabaya” ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari laporan ini adalah sebagai pemenuhan tugas mata kuliah
Manajemen Kota. Di dalam laporan ini, kami memaparkan mengenai pengelolaan daerah
sempadan sungai Kali Surabaya serta menganalisis strategi terkait permasalahan yang ada
di daerah sempadan sungai Kali Surabaya.
Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
dalam penyusunan laporan ini:
1. Bapak Dr. Ing. Haryo Sulistyarso, Bapak Prananda Navitas, ST. M.Sc serta Ibu
Dian Rahmawati, ST.MT sebagai dosen mata kuliah Manajemen Kota
2. Bapak Ir. Sardjito. MT sebagai dosen pembimbing kelompok mata kuliah
Manajemen Kota yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan laporan ini
3. Rekan-rekan Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota angkatan 2009
4. Pihak-pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan laporan ini
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna.
Untuk itu, kami mengharapkan saran dan kritik dari pembaca. Semoga laporan ini
bermanfaat bagi kita semua.

Surabaya, Januari 2012

Penyusun

ii
Pengelolaan Daerah Sempadan Sungai Kali Surabaya

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................ ii
DAFTAR ISI........................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. v
DAFTAR TABEL...................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................. 1
1.3 Tujuan Dan Sasaran ........................................................................................... 2
1.4 Ruang Lingkup Wilayah Studi .............................................................................. 2
1.5 Sistematika Penulisan ......................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 3
2.1 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 63 Tahun 1993 Tentang: Garis
Sempadan Sungai, Daerah Manfaat Sungai, Daerah Penguasaan Sungai
dan Bekas Sungai .............................................................................................. 3
2.2 Perda Kota Surabaya No.3 Tahun 2007 tentang RTRW Surabaya, Pasal 31 .............. 5
2.3 Perda Provinsi Jawa Timur oleh Gubernur Jawa Timur Tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2029 .................................. 5
2.4 Rancangan Perda Provinsi Jawa Timur oleh Gubernur Jawa Timur Tentang
Penataan Sempadan Sungai Kali Surabaya dan Kali Wonokromo,
No.9 Tahun 2007 ............................................................................................... 6
BAB III GAMBARAN UMUM .............................................................................. 7
3.1 Gambaran Umum Wilayah Studi .......................................................................... 7
3.1.1 Pemanfaatan Lahan di Daerah Sempadan Sungai Kali Surabaya .................... 9
3.1.2 Daerah Sempadan Sungai ..........................................................................12
3.1.3 Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) .................................12
3.2 Potensi dan Masalah ...........................................................................................13
3.2.1 Potensi .....................................................................................................13
3.2.2 Masalah ....................................................................................................13
3.3 Isu Strategis Daerah Sempadan Sungai Kali Surabaya ...........................................14
BAB IV PEMBAHASAN ...................................................................................... 15
4.1 Konsep Strategic Plan .........................................................................................15
4.2 Analisa ..............................................................................................................17

iii
Pengelolaan Daerah Sempadan Sungai Kali Surabaya

4.2.1 Analisa Internal .........................................................................................17


4.2.2 Analisa Eksternal .......................................................................................18
4.3 Strategis dan Konsep Pengelolaan Daerah Sempadan Sungai Kali Surabaya ............19
4.3.1 Strategi ....................................................................................................19
4.4 Strategi Penanganan Kasus .................................................................................21
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 24
5.1 Kesimpulan ........................................................................................................24
5.1 Rekomendasi .....................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................26

iv
Pengelolaan Daerah Sempadan Sungai Kali Surabaya

DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Daerah Sempadan Sungai di Sekitar Pintu Air Jagir Wonokromo .............. 7
Gambar 3.2 Pera Orientasi Daerah Sempadan Sungai Kali Surabaya .......................... 8
Gambar 3.3 Permukiman di Tepi Sungai Kawasan Sekitar Jl. Dinoyo .......................... 10
Gambar 3.4 Jembatan Sono Kembang dan PKL Pasar Keputran................................. 10
Gambar 3.5 Rumah-rumah Kumuh di Kawasan Keputran .......................................... 11
Gambar 3.6 Kawasan Sekitar Pasar Bunga Kayun .................................................... 11
Gambar 4.1 Alur Pemikiran dalam Strategic Plan ...................................................... 11

v
Pengelolaan Daerah Sempadan Sungai Kali Surabaya

DAFTAR TABEL
Gambar 4.1 Analisa Internal Daerah Sempadan Sungai Kali Surabaya........................ 17
Gambar 4.2 Analisa Eksternal Daerah Sempadan Sungai Kali Surabaya ...................... 18
Gambar 4.3 Analisa SWOT Daerah Sempadan Sungai Kali Surabaya .......................... 19

vi
Pengelolaan Daerah Sempadan Sungai Kali Surabaya

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kota Surabaya merupakan salah satu kota yang memiliki kondisi sungai yang
buruk. Sungai-sungai yang ada memiliki kondisi air yang keruh dan alirannya
tersumbat oleh sampah dan ganggang, seperti halnya yang terjadi pada Kali
Surabaya, salah satu sungai di Kota Surabaya yang memiliki kondisi sangat buruk.
Pertumbuhan permukiman penduduk disepanjang sungai yang semakin meningkat
menyebabkan kualitas sungai semakin buruk. Hal ini dikarenakan peningkatan
perumukiman sepanjang sungai tidak disertai dengan peningkatan kualitas sanitasi
yang baik.
Serangkaian pembangunan, revitalisasi, dan upaya mempercantik telah
dilakukan oleh Pemerintah Surabaya. Namun, tentu itu belum cukup, pembangunan-
pembangunan akan terus dilaksanakan untuk memperkuat denyut kehidupan di Kali
Surabaya. Namun seiring dari perkembangan jaman, banyak bangunan-bangunan
liar yang berdiri secara permanen dan rumah-rumah pemulung di sepanjang
sempadan sungai yang seharusnya tidak boleh dimanfaatkan untuk pembangunan
vertikal secara sementara maupun permanen, oleh sebab itu, maka perlu upaya
pengelolaan pemanfaatan ruang di daerah sempadan kali. Dengan adanya upaya
pengelolaan kawasan garis sempadan kali, peruntukan serta pemanfaatannya jelas
dan sesuai dengan peraturan yang telah dibuat oleh pemerintah Surabaya serta tidak
menyimpang dari fungsi yang seharusnya.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan permasalahan yang dapat
diidentifikasi adalah pemanfaatan di daerah sempadan sungai yang tidak sesuai
dengan peruntukannya. Dari rumusan masalah tersebut, muncul pertanyaan
bagaimana upaya mengelola daerah sempadan sungai Kali Surabaya agar sesuai
dengan peruntukan yang ditetapkan pemerintah.

1
Pengelolaan Daerah Sempadan Sungai Kali Surabaya

1.3 Tujuan dan Sasaran


Tujuan dari penelitian ini adalah merumuskan strategi pengelolaan
pemanfaatan ruang di sempadan kali Surabaya. Adapun sasarannya adalah sebagai
berikut :
1. Identifikasi potensi dan permasalahan pengelolaan pemanfaatan ruang di
daerah sempadan sungai Kali Surabaya
2. Merumuskan strategi pengelolaan pemanfaatan ruang di sempadan sungai

1.4 Ruang Lingkup


1.4.1 Ruang Lingkup Wilayah
Ruang lingkup wilayah dalam makalah ini yaitu di sepanjang garis
sempadan sungai Kali Surabaya.
1.4.2 Ruang Lingkup Substansi
Pembahasan makalah ini meliputi identifikasi potensi dan permasalahan
serta strategi pengelolaan dalam pemanfaatan ruang di daerah sempadan
sungai Kali Surabaya berdasarkan data observasi.

1.5 Sistematika Penulisan


Sistematika pembahasan dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
 BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan
sasaran, ruang lingkup, serta sistematika pembahasan dalam pengelolaan
pemanfaatan ruang daerah sempadan sungai Kali Surabaya.
 BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini dijelaskan peraturan-peraturan yang digunakan dalam
pengelolaan pemanfaatan ruang daerah sempadan sungai Kali Surabaya.
 BAB III GAMBARAN UMUM
Bab ini berisi gambaran umum dan kondisi eksisting pemanfaatan ruang
kawasan garis sempadan kali Surabaya.
 BAB IV PEMBAHASAN
Bab ini menjelaskan pembahasan dalam pengelolaan pemanfaatan ruang
kawasan garis sempadan kali Surabaya.
 BAB V PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dan rekomendasi.

2
Pengelolaan Daerah Sempadan Sungai Kali Surabaya

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Permasalahan mengenai daerah sempadan sungai Kali Surabaya ini secara holistik
didasarkan pada ketentuan regulasi yang mengatur jarak maupun penggunaan ruang
kegiatan yang berada di sepanjang kawasan sempadan sungai. Hal itu berkaitan dengan
penetapan garis sempadan sungai dimaksudkan sebagai upaya agar kegiatan perlindungan,
penggunaan dan pengendalian atas sumber daya yang ada pada sungai dapat dilaksanakan
sesuai dengan tujuannya.
Selain itu adanya ketentuan regulasi yang mengatur jarak sempadan sungai ini juga
bertujuan agar fungsi sungai tidak terganggu oleh aktivitas yang berkembang disektiranya.
Agar kegiatan pemanfaatan dan upaya peningkatan nilai manfaat sumber daya yang ada di
sungai dapat memberikan hasil secara optimal sekaligus menjaga fungsi sungai.Selain itu
regulasi ini juga bertujuan untuk menjaga agar daya rusak air terhadap sungai dan
lingkungannya dapat dibatasi.
Permasalahan yang teridentifikasi berkaitan dengan pemanfaatan ruang di daerah
sempadan sungai Kali Surabaya. Hal ini memerlukan beberapa perangkat-perangkat
manajemen kota berupa peraturan peraturan yang dapat digunakan untuk mengendalikan
pemanfaatan ruang yang telah ada pada kawasan tersebut. Karena permasalahan pada
sempadan Kali Surabaya notabennya berkaitan dengan ketidaksesuaian pemanfaatan
kawasan sempadan sungai dengan arahan dari Pemerintah kota Surabaya, maka perlu
diketahui perangkat-perangkat terkait pengelolaan daerah sempadan sungai Kali Surabaya
yaitu :

2.1 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.63 Tahun 1993 Tentang: Garis
Sempadan Sungai, Daerah Manfaat Sungai, Daerah Penguasaan Sungai
dan Bekas Sungai
Pada ketentuan umum peraturan ini, dijabarkan bahwa :
 Garis sempadan sungai adalah garis batas luar pengamanan sungai;
 Daerah sempadan sungai adalah kawasan sepanjang kiri kanan sungai termasuk
sungai buatan, yang mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan
kelestarian fungsi sungai.

3
Pengelolaan Daerah Sempadan Sungai Kali Surabaya

Dengan adanya peraturan ini, seharusnya Kali Surabaya memenuhi penetapan


garis sempadan sungai tak bertanggul di kawasan perkotaan seperti yang telah
dipaparkan pada Pasal 8, Pasal 9, Pasal 11 dan Pasal 12 dengan kriteria antara lain :
 Pasal 8
Penetapan garis sempadan sungai tak bertanggul di dalam kawasan perkotaan
didasarkan pada kriteria:
a. Sungai yang mempunyai kedalaman tidak lebih dan 3 (tiga) meter, garis
sempadan ditetapkan sekurang-kurangnva 10 (sepuluh) meter dihitung dari
tepi sungai pada waktu ditetapkan.
b. Sungai yang mempunyai kedalaman tidak lebih 3 (tiga) meter sampai dengan
20 (duapuluh) meter, garis sempadan ditetapkan sekurang-kurangnya 15
(lima belas) meter dihitung dari tepi sungai pada waktu ditetapkan.
c. Sungai yang mempunyai kedalaman maksimum lebih dari 20 (dua puluh)
meter, garis sempadan ditetapkan sekurang-kurangnya 30 (tigapuluh) meter
dihitung dari tepi sungai pada waktu ditetapkan.
 Pasal 9
1. Garis sempadan sungai tidak bertanggul yang berbatasan dengan jalan
adalah tepi bahu jalan yang bersangkutan, dengan kontruksi dan
penggunaan jalan harus menjamin bagi kelestarian dan keamanan sungai
serta bangunan sungai.
2. ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tidak terpenuhi, maka
segala perbaikan atas kerusakan yang tirnbul pada sungai dan bangunan
sungai menjadi tanggungjawab pengelola jalan.
 Pasal 11
1. Pemanfaatan lahan di daerah sempadan dilakukan oleh masyarakat untuk
kegiatan-kegiatan tertentu sebagal berikut:
a. Untuk budidaya pertanian, dengan jenis tanaman yang diijinkan.
b. Untuk kegiatan niaga, penggalian dan penimbunan.
c. Untuk pemasangan papan reklame, papan penyuluhan dan peringatan,
serta rambu-rarnbu pekerjaan
d. Untuk pemasangan rentangan kabel listrik, kabel telepon,dan pipa air
minum.
e. Untuk pemancangan tiang atau pondasi prasarana jalan / jembatan baik
umum maupun kereta api.

4
Pengelolaan Daerah Sempadan Sungai Kali Surabaya

f. Untuk penyelenggaraan yang bersifat sosial dan masyarakat yang tidak


menimbulkan dampak merugikan bagi kelestarian dan keamanan fungsi
serta fisik sungai.
g. Untuk pembangunan prasarana lalu lintas air dan bangunan pengambilan
dan pembuangan air.
2. Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) harus
memperoleh izin terlebih dahulu dari pejabat yang berwenang atau pejabat
yang ditunjuk olehnya, serta memenuhi syarat yang ditentukan.
3. Pejabat yang berwenang dapat menetapkan suatu ruas di daerah sempadan
untuk membangun jalan inspeksi dan/atau bangunan sungai yang diperlukan,
dengan ketentuan lahan milik perorangan yang diperlukan diselesaikan
melalui pembebasan tanah.
 Pasal 12
Pada daerah sempadan dilarang:
a. Membuang sampah, limbah padat dan atau cair.
b. Mendirikan bangunan permanen untuk hunian dan tempat usaha.

2.2 Perda Kota Surabaya No. 3 Tahun 2007 tentang RTRW Surabaya, Pasal 31
Pasal 31
Kawasan Sempadan Sungai, adalah kawasan di sekitar daerah aliran sungai
yang berfungsi untuk melindungi sungai dari kegiatan yang dapat mengganggu atau
merusak bantaran/tanggul sungai, kualitas air sungai, dasar sungai, mengamankan
aliran sungai dan mencegah terjadinya bahaya banjir.

2.3 Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur oleh Gubernur Jawa Timur Tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2029
Pada peraturan ini, hal yang membahas Kawasan sempadan sungai terdapat
pada pasal 32 ayat 5 mengenai arahan pengelolaan kawasan sempadan sungai,
meliputi :
a. Pembatasan dan melarang mengadakan alih fungsi lindung yang
menyebabkan kerusakan kualitas sungai
b. Pembatasan dan melarang menggunakan lahan secara langsung untuk
bangunan sepanjang sempadan sungai yang tidak memiliki kaitan dengan
pelestarian atau pengelolaan sungai

5
Pengelolaan Daerah Sempadan Sungai Kali Surabaya

c. Melakukan re-orientasi pembangunan dengan menjadikan sungai sebagai


bagian dari latar depan pada kawasan permukiman perdesaan dan
perkotaan, dan
d. Penetapan wilayah sungai sebagai salah satu bagian dari wisata perairan
dan transportasi sesuai karakter masing-masing.

2.4 Rancangan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur oleh Gubernur Jawa
Timur Tentang Penataan Sempadan Sungai Kali Surabaya dan Kali
Wonokromo, No. 9 Tahun 2007
Garis sempadan sungai adalah garis batas luar pengaman sungai. Sementara
daerah sempadan sungai adalah kawasan sepanjang kiri kanan sungai, termasuk
sungai buatan yang mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian
fungsi sungai, baik yang telah dibebaskan maupun yang tidak dibebaskan. Berikut
beberapa ketentuan yang termuat dalam Surat Keputusan Gubernur Jawa Timur
terkait penataan sempadan Kali Surabaya :
1. BAB IV : Peruntukan dan Pemanfaatan Tanah Daerah Sempadan Sungai
 Pasal 6
Tanah pada daerah sempadan sungai untuk keperluan :
a. Operasi dan pemeliharaan sungai
b. Tempat penimbunan hasil sementara pengerukan sungai
c. Pembuatan bangunan sungai dan bangunan-bangunan pengairan
d. Bangunan pengelolaan sungai (utilitas sungai) ; bangunan sungai meliputi
tanggul/parapet lindungan tebing atau sheet pile
e. Bangunan pengembalian dan pembuangan air ; bangunan pengairan
meliputi talang, sipon, bangunan pengambilan dan pembuangan air yang
berkaitan dengan izin pengambilan air dan pembuangan limbah.
f. Bangunan fasilitas umum ; bangunan fasilitas umum adalah bangunan
untuk kepentingan umum meliputi antara lain : jalan, jembatan, jaringan
listrik, air dan telepon serta dermaga penyebrangan
g. Jalur Hijau
 Pasal 7
Setiap pemanfaatan tanah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf e
dan f harus mendapatkan ijin sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku

6
Pengelolaan Daerah Sempadan Sungai Kali Surabaya

BAB III
GAMBARAN UMUM
3.1 Gambaran Umum Wilayah Studi
Kali Surabaya merupakan bagian dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas yang
mengalir 42 km dari DAM Mlirip Mojokerto, melewati Gresik, Sidoarjo dan berakhir di
DAM Jagir Surabaya. Lebar sungai itu bervariasi, antara 20-35 meter. Kedalaman
airnya juga berbeda-beda, mulai 1-2 meter. Sedangkan kedalaman dasarnya mulai 2-
3 meter.
Kali Surabaya merupakan sungai yang tak bertanggul yang berada di dalam
kawasan perkotaan dengan kriteria yang berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum No.63 Tahun 1993 Pasal 8 ayat I bahwa sungai yang mempunyai kedalaman
tidak lebih dan 3 ( tiga ) meter, garis sempadan ditetapkan sekurang-kurangnya 10 (
sepuluh ) meter dihitung dari tepi sungai pada waktu ditetapkan. Pada Pasal 9, garis
sempadan sungai tidak bertanggul yang berbatasan dengan jalan adalah tepi bahu
jalan yang bersangkutan, dengan kontruksi dan penggunaan jalan harus menjamin
bagi kelestarian dan keamanan sungai serta bangunan sungai.
Kali Surabaya ini dikenal dengan Gambar 3.1
Daerah Sempadan Sungai di sekitar
nama Kalimas karena sungai ini tidak dapat
Pintu Air Jagir Wonokromo
dibatasi oleh batas administratif, maka
Nama Kalimas adalah nama yang paling
familiar dikenal oleh masyarakat Surabaya.
Kalimas berkelok-kelok sepanjang 12
kilometer membelah Kota Surabaya dan
bermuara di selat Madura.Dalam
perjalanannya menuju muara, Kali Surabaya
melintasi kawasan pintu air Jagir yang
merupakan ujung pertama Kali Surabaya
dengan kondisi sungai yang cukup lebar dan Sumber : Dokumentasi Bappeko Surabaya, 2008
arus air yang stabil, yang melintasi jembatan
BAT Jl.Ngagel, sungai sepanjang Jl.Darmokali, Jl.Dinoyo, Jembatan Sono Kembang,
Pasar Keputran, Pasar Bunga Kayun, Dam Karet Gubeng, Sungai Monkasel, Jembatan
WTC, kawasan sekitar Gereja Bukit Zaitun,kawasan Jembatan Taman Prestasi, dan
berakhir di Jembatan Daerah Undaan.

7
Pengelolaan Daerah Sempadan Sungai Kali Surabaya

Gambar 3.2
Peta Orientasi Daerah Sempadan Sungai Kali Surabaya

Sumber : survey primer, 2 Oktober 2008

RS. Mata Undaan

Mall Grand City

Daerah Aliran Sungai


Kali Surabaya

Jembatan BAT

Pintu Air Jagir

Sumber: Peta Udara Wikimapia, 2011

8
Pengelolaan Daerah Sempadan Sungai Kali Surabaya

3.1.1 Pemanfataan Lahan di Daerah Sempadan Sungai Kali Surabaya


Pemanfaatan lahan sungai surabaya menggunakan Keputusan
Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Timur, no.93 tahun 1997 tentang
Pola Pengelolaan Sungai. Dalam Pasal 2, ayat (1) dinyatakan bahwa
penggunaan tanah pada kawasan sekitar sungai, dapat dilakukan setelah
mendapat izin dari Gubernur Kepala Daerah tk.I Jatim atau pejabat yang
ditunjuk. Tetapi kemudian berdasarkan UU 7 / 2004 tentang Sumberdaya
Air, maka pengelolaan ada di Bawah Departemen Pekerjaan Umum, dengan
Balai Besar Brantas sebagai pelaksana pengelolaan sumberdaya air yang
meliputi perencanaan, pelaksanaan konstruksi, operasi dan pemeliharaan
dalam rangka konservasi sumberdaya air, pengembangan sumberdaya air,
pendayagunaan sumberdaya air dan pengendalian daya rusak air pada
wilayah sungai.
Berdasarkan Rancangan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur No.9
Tahun 2007 Tentang Penataan Sempadan Sungai Kali Surabaya dan Kali
Wonokromo Pasal 6 bahwa tanah pada daerah sempadan sungai digunakan
untuk keperluan operasi dan pemeliharaan, tempat penimbunan hasil
sementara pengerukan sungai, pembuatan bangunan sungai dan bangunan-
bangunan pengairan, bangunan pengelolaan sungai, bangunan pengambilan
dan pembuangan air, bangunan fasilitas umum dan jalaur hijau. Sesuai
dengan Peraturan Daerah Tentang Penataan Sempadan Sungai Kali
Surabaya dan Kali Wonokromo Pasal 7 bahwa setiap pemanfaatan tanah
sebagaimana yang dimaksud pada Pasal 6 pemanfaatan tanah harus
mendapatkan ijin sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Secara umum, kegiatan hunian atau kawasan perumahan yang
terdapat di sekitar Kali Surabaya umumnya merupakan perumahan informal,
yaitu perumahan kampung. Dan beberapa bagian diantaranya, merupakan
perumahan “liar”. Bangunan perumahan baik yang kampung maupun yang
liar, banyak menggunakan bahan-bahan bangunan non permanen hingga
semi permanen, serta secara umum kondisinya terlihat kumuh. Beberapa
jembatan, sisi bagian bawahnya juga ada yang berubah fungsi menjadi
hunian, dan dihuni secara ilegal oleh para pemulung.
Pemanfaatan daerah sempadan sungai Kali Surabaya dapat dilihat
pada kawasan pintu air jagir yang merupakan ujung pertama kali Surabaya

9
Pengelolaan Daerah Sempadan Sungai Kali Surabaya

dengan kondisi sungai yang cukup lebar dan arus air yang stabil, yang
melintasi jembatan BAT Jl. Ngagel. Di kawasan tepi sungai Ngagel memiliki
ciri khas permukiman yang kuat. Karena itu, banyak sekali aktivitas warga di
daerah sungai.
Pada kawasan Ngagel tersebut terdapat gedung TCM dan apartemen
Adistana. Beberapa kegiatan yang memanfaatkan area sekitar sungai juga
terlihat pada kawasan ini.Mulai penghijauan hingga pemancingan atau
kegiatan rekreatif lainnya.Sebuah tempat rekreasi air telah dikembangkan di
daerah ini, namun peminatnya belum begitu banyak. Daerah sempadan
sungai yang lebar bisa dimanfaatkan untuk interaksi warga kota pada
sebuah taman.
Pada daerah aliran sungai sekitar Jl.Dinoyo, kawasan ini juga punya
identitas permukiman yang kuat. Karena itu, pengembangannya dapat
diarahkan menjadi sebuah taman dan ruang terbuka hijau untuk
menampung aktivitas rekreatif warga di sisi sungai Kali Surabaya.
Revitalisasi dan pembangunan diharapkan mampu terintegrasi dengan ciri
khas kawasan Dinoyo yang dekat dengan gedung-gedung di pusat kota. Kali
Surabaya yang melintas di Dinoyo berada di sisi jalan yang cukup padat.
Perbaikan dan revitalisasi Kali Surabaya pun bisa menciptakan sebuah
landmark baru kawasan tersebut. Selain itu penggunaan lahan yang
terdapat di jembatan Sonokembang masih banyak rumah warga yang
terbangun di tepi sungai yang tergolong kumuh serta banyaknya PKL yang
mangkal di tepi sungai.

Gambar 3.3 Gambar 3.4


Permukiman di Tepi Sungai Jembatan Sono Kembang
Kawasan Sekitar Jl.Dinoyo dan PKL Pasar Keputran

P
e
Sumber : Dokumentasi Bappeko Surabaya, 2008

10
Pengelolaan Daerah Sempadan Sungai Kali Surabaya

ngelolaan dan pembatasan Pemanfaatan daerah sempadan sungai yang


dilakukan Pemerintah Propinsi Jatim pada kawasan terbangun,
membebaskan orang untuk memakai tanah di kanan kiri kali Surabaya. dan
karena itulah banyak sekali kegiatan terbangun di bibir sungai. Sedangkan
di sisi sungai ada pasar bunga kayun yang kerap menjadi tempat berkumpul
dan belanja warga kota Surabaya. Aliran sungai legendaries berpadu
dengan tetenger kota berupa Monumen Kapal Selam dan pusat perniagaan
di sekitar sungai tersebut. Di sisi Kali Surabaya seberang Gedung Grahadi
terdapat taman prestasi yang menjadi salah satu wahana rekreatif warga
kota dan kali Surabaya berakhir di jembatan undaan.

Gambar 3.5 Gambar 3.6


Rumah-rumah Kumuh di Kawasan Kawasan Sekitar Pasar Bunga Kayun
Keputran

Sumber : Dokumentasi Bappeko Surabaya, 2008

Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.63 Tahun 1993,


Pasal 11 tentang Garis Sempadan Sungai, Daerah Manfaat Sungai, Daerah
Penguasaan Sungai dan Bekas Sungai. Dijelaskan bahwa pemanfaatan lahan
di daerah sempadan hanya boleh dilakukan oleh masyarakat untuk
kegiatan-kegiatan tertentu yaitu untuk budidaya pertanian, dengan jenis
tanaman yang diijinkan, untuk kegiatan niaga, penggalian dan penimbunan,
untuk pemasangan papan reklame, papan penyuluhan dan peringatan, serta
rambu-rambu pekerjaan, untuk pemasangan rentangan kabel listrik, kabel
telepon, dan pipa air minum, untuk pemancangan tiang atau pondasi
prasarana jalan/jembatan baik umum maupun kereta api, untuk
penyelenggaraan yang bersifat sosial dan masyarakat yang tidak
menimbulkan dampak merugikan bagi kelestarian dan keamanan fungsi

11
Pengelolaan Daerah Sempadan Sungai Kali Surabaya

serta fisik sungai, serta untuk pembangunan prasarana lalu lintas air dan
bangunan pengambilan dan pembuangan air.

3.1.2 Daerah Sempadan Sungai


Daerah sempadan sungai dalam Peraturan Pemerintah Nomor 26
tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, bahwa
sempadan sungai merupakan kawasan lindung. Dengan artian kawasan
sepanjang tepi sungai yang mempunyai manfaat penting untuk
mempertahankan kelestarian fungsi dari sungai itu agar tidak terganggu dari
aktivitas yang ada disekitarnya. Kondisi pengelolaan sempadan sungai
sepanjang Kali Surabaya tidak sesuai dengan tujuannya. Ketidaksesuaian
tersebut terlihat dari daerah sempadan sungai Kali Surabaya sisi barat (Jalan
Darmokali, Jalan Dinoyo, Jembatan Sono Kembang, Pasar Keputran dan
kawasan sekitar Pasar Bunga Kayun) yang digunakan untuk bangunan-
bangunan liar.
Suasana kumuh masih belum bisa dihilangkan sama sekali dan masih
terdapat rumah temporer yang menjadi tempat hunian warga di sisi pasar
bunga Kayun. Serta adanya aktivitas pedagang kaki lima ( PKL ) di sisi
sungai Pasar Keputran.Berubahnya sempadan sungai yang seharusnya
berfungsi sebagai kawasan lindung setempat menjadi kawasan hunian akan
berdampak negatif terhadap kelestarian sumber daya air.

3.1.3 Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)


Instalasi Pengelolaan Air Limbah merupakan tempat pembuangan
limbah industri yang berfungsi untuk mencegah terjadinya
pencemaran.Badan Lingkungan Hidup (BLH) telah merencanakan
pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Kali Surabaya yang
letaknya di sepanjang Kali Surabaya. Pemanfaatan IPAL komunal
tersebut bisa membantu pengolahan sanitasi masyarakat. Limbah yang
dihasilkan rumah tangga dapat diolah terlebih dahulu di saluran menuju
IPAL sebelum dibuang ke sungai. Dengan begitu, beban pencemaran di Kali
Surabaya bisa ditekan dan kualitas air dapat menjadi lebih baik.
Jumlah IPAL yang akan dibangun sebanyak 8-9 unit. Pembangunan
IPAL nantinya akan diimbangi dengan kegiatan pendampingan. Kegiatan
tersebut nantinya akan dilakukan oleh sejumlah Lembaga Swadaya

12
Pengelolaan Daerah Sempadan Sungai Kali Surabaya

Masyarakat (LSM) yang bersinergi dengan pemerintah. Kegiatan


Pendampingan dimaksudkan agar program pemberdayaan khususnya dalam
pelestarian lingkungan dapat berjalan secara simultan.
Adapun proses pembangunan IPAL tersebut dibangun secara cluster.
IPAL komunal domestik merupakan sarana berupa sumur atau tandon yang
ditanam di tanah sejumlah sembilan bak. Untuk bak pertama berfungsi
sebagai penampung awal air limbah rumah tangga. Setelah itu, disalurkan
pada bak kedua dengan proses penjernihan hingga memasuki bak yang
terakhir. Pada proses di IPAL tersebut, dapat diketahui perbedaan limbah
rumah tangga yang belum dan telah diolah. Pada bak satu, air masih
tampak keruh dan berwarna kelabu, namun air hasil olahan pada bak
kesembilan lebih tampak jernih dan bening. Air pada bak kesembilan
tersebut yang nantinya akan disalurkan ke sungai.

3.2 Potensi dan Masalah


3.2.1 Potensi
Berdasarkan kondisi yang ada di daerah sempadan sungai Kali
Surabaya, beberapa potensi yang ada adalah sebagai berikut:
1. Daerah sempadan sungai yang lebar di kawasan jagir sangat
mendukung untuk penghijauan dan aktivitas rekreatif bagi warga kota
Surabaya yang bisa diarahkan menjadi sebuah taman bagi warga di sisi
Kali Surabaya.
2. Daerah sempadan sungai di kawasan jembatan monkasel dan WTC
berpotensi untuk dimanfaatkan pembangunan BMX & Skate Park serta
taman rekreatif.
3.2.2 Masalah
Terdapat pula permasalahan yang terjadi di daerah sempadan sungai
Kali Surabaya. Beberapa permasalahan tersebut adalah:
1. Tidak ada upaya tegas Pemprov Jatim untuk mengendalikan pemakaian
daerah sempdan sungai. Pengelolaan dan pembatasan Pemanfaatan
lahan daerah sempdan sungai untuk kawasan terbangun, Pemerintah
Propinsi Jatim membebaskan orang untuk bebas memakai tanah di
kanan kiri kali Surabaya.

13
Pengelolaan Daerah Sempadan Sungai Kali Surabaya

2. Sumber pencemaran Kali Surabaya sebenarnya disumbangkan oleh


aktivitas masyarakat di daerah sempdan sungai kali Surabaya seperti
adanya permukiman.
3. Tidak adanya kejelasan masalah perijinan penggunaan lahan.

3.3 Isu Strategis Daerah Sempadan Sungai Kali Surabaya


Isu strategis merupakan sebuah potensi atau permasalahan dalam
pembangunan yang menjadi fokus penting untuk diselesaikan melalui proses
pengambilan keputusan. Berdasarkan deskripsi kondisi eksisting, maka dapat
dirumuskan isu strategis yang menjadi fokus pengelolaan daerah sempadan sungai
Kali Surabaya, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Daerah sempadan sungai Kali Surabaya sangat mendukung untuk kegiatan
rekreasi dan penghijauan maupun budidaya ikan tawar, contohnya di kawasan
Jagir.
2. Tidak ada upaya tegas Pemprov Jatim untuk mengendalikan pemakaian lahan
daerah sempadan. Pengelolaan dan pembatasan pemanfaatan lahan daerah
sempadan untuk kawasan terbangun, Pemerintah Propinsi Jatim membebaskan
orang untuk memakai tanah di kanan kiri kali Surabaya.
3. Adanya pencemaran lingkungan yang diakibatkan dari aktivitas masyarakat di
daerah sempadan sungai Kali Surabaya seperti permukiman kumuh, serta
banyaknya PKL.
4. Kelembagaan pengelolaan sungai dan persampahan di kawasan studi belum
maksimal, serta belum ada pembinaan terkait kebersihan lingkungan.

14
Pengelolaan Daerah Sempadan Sungai Kali Surabaya

BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Konsep Stategic Plan
Melalui strategic plan, permasalahan daerah sempadan sungai Kali Surabaya
dapat dikelola dengan menentukan arahan serta pengambilan keputusan untuk
mengalokasikan sumberdaya modal maupun sumberdaya manusia yang ada.
Pengelolaan daerah sempadan sungai Kali Surabaya ini adalah proses penataan
ruang kota yang sangat kompleks dan melibatkan peran serta multi sektor yang
saling terkait baik itu dari peran pemerintah, swasta, maupun masyarakat, sehingga
mewujudkan adanya participatory planning. Oleh karena itu, diperlukan suatu
pendekatan perencanaan yang dapat menentukan prioritas dan pilihan tindakan/aksi
dan alokasi sumberdaya yang tepat secara bijaksana.
Beberapa hal yang perlu dipahami sebelum, saat, dan setelah melakukan
strategic plan dalam pengelolaan daerah sempadan sungai Kali Surabaya:
1. Pengenalan keadaan awal
● Persiapan awal
Pada tahap ini diperlukan adanya pembentukan tim dengan kapabilitas yang
sesuai dengan permasalahan terkait pengelolaan daerah sempadan sungai
Kali Surabaya yang menjadi prioritas.
● Stakeholder dan partisipasinya
Perlu diketahui siapa saja pihak yang terlibat dalam penanganan
pengelolaan daerah semapadan Kali Surabaya
● Analisa kondisi yang ada
Mencari informasi seputar profil keadaan lokal daerah sempadan sungai Kali
Surabaya dan menganalisisnya dengan metode SWOT (Strenght, Weakness,
Opportunity, and Threat) untuk menganalisis kondisi internal dan eksternal
daerah sempadan sungai Kali Surabaya.
2. Penentuan arah dan tujuan pengembangan
● Perumusan visi
Tahapan ini dilakukan untuk dapat memproyeksikan yang ada di masa yang
akan datang melalui review analisa SWOT

15
Pengelolaan Daerah Sempadan Sungai Kali Surabaya

● Isu dan objektif


Tahapan ini merupakan objektif yang menterjemahkan isu-isu dalam kalimat
yang jelas dan mengarahkan pada prioritas. Objektif yang terpilih
menggunakan pendekatan SMART indicators (Spesific-jelas, Measurable-
terukur, Appropriate-tepat menjawab persoalan, Realistic-dapat
dilaksanakan, dan Time dated-memiliki kerangka waktu). Misalnya
“mengembalikan fungsi garis sempadan…”, “memberi sanksi…”, dsb
3. Perumusan cara pencapaian
● Mengevaluasi pilihan strategi (strategic options)
Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah pilihan kegiatan dapat
merealisasikan visi dan objektif dari rencana pengelolaan daerah sempadan
sungai Kali Surabaya.
● Rencana aksi
Melakukan fiksasi program yang paling sesuai dalam penanganan daeah
sempadan Kali Surabaya.
● Pengorganisasian dan implementasi
Setelah kegiatan/program telah meliputi jenis tugas, pembiayaan dan
institusi yang terlibat, maka program dapat dilaksanakan. Tentunya program
dilakukan sesuai sistem tatanan pemerintahan, dengan telah dilakukan
penentuan siapa yang menjadi penanggung jawab, berkoordinasi dengan
siapa dan dengan cara bagaimana.
4. Pengevaluasian ketercapaian tujuan
● Monitoring dan evaluasi
Diperlukan pembandingan antara hasil dari progress pelaksanaan dengan
rencana output yang diharapkan sebagai masukan apakah program yang
dilakukan sudah sesuai dengan tahapannya.
● Penyesuaian dan modifikasi
Perlu dilakukan penyesuaian kembali terhadap program-program yang telah
dievaluasi dengan memperhatikan perubahan lingkungan, kemampuan
pembiayaan, dan kemampuan organisasi pelaksananya.

16
Pengelolaan Daerah Sempadan Sungai Kali Surabaya

Gambar 4.1
Alur Pemikiran dalam Strategic Plan

Sumber: UNHABITAT, 2005

4.2 Analisa
Analisa yang dilakukan dalam merumuskan strategi pengelolaan daerah
sempadan sungai Kali Surabaya, yaitu dengan menggunakan metode analisa SWOT.
Namun, sebelumnya dilakukan analisa internal dan eksternal terlebh dahulu untuk
mengidentifikasi potensi dan permasalahan yang terjadi. Berikut penjelasannya
analisa internal dan analisa eksternal.
4.2.1 Analisa Internal
Analisa internal merupakan analisa yang terkait dengan potensi dan
permasalahan pada kondisi eksisting di dalam daerah sempadan sungai Kali
Surabaya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.1
Analisa Internal Daerah Sempadan Sungai Kali Surabaya
Analisa Internal
No Aspek Kondisi
Kekuatan (S) Kelemahan (W)
1. Fisik Penggunaan lahan Penggunaan lahan daerah
eksisting sempadan sungai Kali
Surabaya tidak sesuai dengan
kebijakan/peraturan
perundangan yang ada
Belum optimalnya Pengembangan ruang Belum optimalnya penggunaan
penggunaan lahan terbuka dan daerah lahan ruang terbuka dapat
terbuka maupun daerah sempadan sungai dapat memungkinkan munculnya
sempadan sungai dikembangkan sebagai aktivitas baru seperti slum
ruang terbuka hijau/taman area dan tempat kegiatan
informal di sempadan sungai,
dsb
Kondisi pembuangan Pembuangan sampah/limbah
sampah/limbah masih dilakukan di daerah
sempadan sungai Kali

17
Pengelolaan Daerah Sempadan Sungai Kali Surabaya

Surabaya
Kali Surabaya Berpotensi dikembangkan Kali Surabaya mengalami
menjadi wisata dan tempat pendangkalan sedimentasi
budi daya ikan yang parah serta penurunan
kualitas air sungai akibat
adanya pembuangan limbah
domestik maupun pabrik
2. Sosial Pola hidup masyarakat Banyak penduduk yang
yang kurang memiliki persepsi bahwa
memperhatikan sungai merupakan tempat
kebersihan lingkungan pembuangan sampah
3. Ekonomi Aktivitas ekonomi a. Munculnya kegiatan Tidak adanya aktivitas
masyarakat di sekitar ekonomi informal di masyarakat yang dapat
daerah sempadan sungai daerah sempadan menjadi daya tarik kawasan
Kali Surabaya sungai Kali Surabaya sehingga tidak meningkatkan
perlu dikelola perekonomian masyarakat
b. Terdapat aktivitas
perdagangan dan jasa
yang bervariasi di
daerah sempadan
sungai

Sumber: Hasil Analisa, 2011

4.2.2 Analisa Eksternal


Analisa eksternal merupakan analisa yang terkait dengan potensi dan
permasalahan pada kondisi di luar daerah sempadan sungai Kali Surabaya yang
berpengaruh terhadap pengelolaan daerah sempadan sungai Kali Surabaya.
Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.2
Analisa Eksternal Daerah Sempadan Sungai Kali Surabaya
Analisa Eksternal
No Aspek Kondisi
Peluang (O) Ancaman (T)
1. Fisik Adanya kawasan Pembuangan limbah industri
industri di wilayah yang mengalir sampai ke Kali
pinggiran Kota Surabaya
Surabaya
Keterbatasan dan Keterbatasan dan tingginya
mahalnya harga lahan harga lahan yang tidak dapat
di Kota Surabaya dijangkau oleh masyarakat
golongan menengah ke bawah
menyebabkan mereka untuk
lebih memilih tinggal di daerah
sekitar sempadan sungai
2. Ekonomi Pertumbuhan ekonomi Adanya peluang investasi, Investor tidak tertarik untuk
Kota Surabaya terus terutama pada menginvestasi pembangunan
mengalami pembangunan kembali di daerah sempadan sungai
peningkatan, pada daerah sempadan sungai Kali Kali Surabaya dikarenakan
tahun 2005 Kota Surabaya adanya slum area dan kondisi
Surabaya mencapai sungai yang kumuh
6,06 % meningkat
pada tahun
sebelumnya yang
hanya berkisar 5,66%
(Sumber: Disperindag
dan Penanaman Modal,
2007)

18
Pengelolaan Daerah Sempadan Sungai Kali Surabaya

3. Institusi Kebijakan pemerintah Daerah sempadan sungai


terkait dengan daerah Kali Surabaya berpotensi
sempadan sungai dikembangkan sebagai RTH
Sumber: Hasil Analisa , 2011

19
Pengelolaan Daerah Sempadan Sungai Kali Surabaya

4.3 Strategi dan Konsep Pengelolaan Daerah Sempadan Sungai Kali Surabaya
4.3.1 Strategi
Berdasarkan hasil analis internal dan eksternal sebelumnya, maka selanjutnya dapat dilakukan analisa SWOT untuk
menghasilkan strategi mengatasi permasalahan di daerah sempadan sungai Kali Surabaya. Analisa SWOT dapat dilihat pada
tabel di bawah ini :
Tabel 4.3
Analisa SWOT Daerah Sempadan Sungai Kali Surabaya
STRENGTH (S) WEAKNESS (W)

S1: Pengembangan ruang terbuka dan daerah W1: Penggunaan lahan daerah sempadan sungai
sempadan sungai dapat dikembangkan sebagai Kali Surabaya tidak sesuai dengan
INTERNAL ruang terbuka hijau/taman. kebijakan/peraturan perundangan yang ada.
S2: Berpotensi dikembangkan menjadi wisata W2: Belum optimalnya penggunaan lahan ruang
dan tempat budi daya ikan. terbuka dapat memungkinkan munculnya aktivitas
S3: Munculnya kegiatan ekonomi informal di baru seperti slum area dan tempat kegiatan informal
daerah sempadan sungai Kali Surabaya di sempadan sungai dsb.
berpeluang untuk dikembangkan. W3: Pembuangan sampah/limbah masih
S4: Terdapat aktivitas perdagangan dan jasa yang dilakukan di daerah sempadan sungai Kali Surabaya.
bervariasi di daerah sempadan sungai W4: Kali Surabaya mengalami pendangkalan
sedimentasi yang parah serta penurunan kualitas air
sungai akibat adanya pembuangan limbah domestik
maupun pabrik.
W5: Banyak penduduk yang memiliki persepsi
bahwa sungai merupakan tempat pembuangan
sampah.
W6: Tidak adanya aktivitas masyarakat yang
EKSTERNAL dapat menjadi daya tarik kawasan sehingga tidak
dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.

20
Pengelolaan Daerah Sempadan Sungai Kali Surabaya

OPPORTUNITY (O) STRATEGI S-O STRATEGI W-O

O1: Adanya peluang investasi, Pengadaan taman kota di sepanjang sempadan sungai Pengadaan TPS beberapa di beberapa spot area yang berada
terutama pada pembangunan (S1, S2, S4, O2) di sekitar pusat kegiatan, misalnya: taman kota dan sentra
kembali daerah sempadan Kali Pengelolaan PKL malalui sentra PKL (S1, S3, O1) PKL (W3, W5, O1)
Surabaya.
O2: Daerah sempadan sungai Kali
Surabaya berpotensi dikembangkan
sebagai RTH.

THREAT (T) STRATEGI S-T STRATEGI W-T

T1: Pembuangan limbah industri Pembuatan IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) untuk Mewujudkan pengelolan limbah yang baik serta memberikan
yang mengalir sampai ke Kali mengurangi masalah pencemaran lingkungan (S4, T1, penyuluhan kepada masyarakat (W3, W5, T1)
Surabaya. T3)
T2: Keterbatasan dan tingginya
harga lahan yang tidak dapat
dijangkau oleh masyarakat
golongan menengah ke bawah
menyebabkan mereka untuk lebih
memilih tinggal di daerah sekitar
sempadan sungai.
T3: Investor tidak tertarik untuk
menginvestasi pembangunan di
daerah sempadan sungai Kali
Surabaya dikarenakan adanya slum
area dan kondisi sungai yang
kumuh.
Sumber: Hasil Analisa , 2011

21
Pengelolaan Daerah Sempadan Sungai Kali Surabaya

4.4 Strategi Penanganan Kasus


Dari potensi maupun masalah yang ada dapat disusun suatu strategi
pengelolaan pemanfaatan ruang daerah sempadan sungai Kali Surabaya. Strategi
tersebut antara lain:
a. Strategi pengadaan RTH di sepanjang sempadan sungai baik berupa
jalur hijau maupun taman kota
Keberhasilan dalam mengembangkan kawasan tepi sungai ditentukan oleh
bagaimana perencana menanggapi karakteristik/ keunikan yang ada di kawasan
tepi sungai tersebut. Menurut Sastrawati, 2003, karakteristik dapat dibagi
menjadi dua bagian besar yaitu fisik dan non fisik. Karakteristik fisik dapat
berupa keadaan alam dan lingkungan, citra, akses, bangunan, dan ketersediaan
sarana dan prasarana.
Apabila menilik karakteristik daerah sempadan sungai Kali Surabaya baik
secara fisik maupun non-fisik, maka terdapat beberapa kriteria di kawasan
tersebut yang mampu menunjang atau menjadi modal dasar untuk kemudian
dikembangkan menjadi kawasan yang berwawasan lingkungan dan
berkelanjutan. Dari aspek fisik daerah sempadan sungai Kali Surabaya ditunjang
dengan keadaan Kali surabaya dan lokasinya yang berada dalam area CBD,
sehingga berpotensi menjadi kawasan rekreasi maupun budi daya perikanan.
Adapun kawasan rekreasi ini dapat berupa pengadaan RTH baik berupa jalur
hijau maupun taman kota di sepanjang daerah sempadan sungai. Selain itu
kondisi jalan di sepanjang kawasan tersebut masih baik, dalam artian tidak ada
jalan yang berlubang dan aksesibilitasnya juga mudah dijangkau.
Penyediaan RTH yang sesuai dengan proporsi yang telah ditentukan juga
memiliki peranan penting dalam mendukung konsep waterfront city. RTH yang
dapat diterapkan disepanjang daerah sempadan sungai Kali Surabaya seperti
jalur hijau, taman, maupun pekarangan (privat). Peranan RTH disini sangat
penting mengingat bahwa daerah sempadan sungai Kali Surabaya mengalir
dekat dengan pusat kota yang notabene sebagai daerah CBD yang penuh akan
bangunan, sehingga adanya pembangunan RTH diharapkan dapat menjadikan
keadaan kawasan disekitar kawasan sekitar Kali Surabaya berwawasan
lingkungan dan berkelanjutan. Perlu diingat pula bahwa dalam mekanisme
pembangunan/pemanfaatan ruang harus tersedia ruang terbuka hijau
setidaknya 30 % dari total luas terbangun.

22
Pengelolaan Daerah Sempadan Sungai Kali Surabaya

b. Strategi pengelolaan sentra PKL di daerah sempadan sungai Kali


Surabaya
Untuk meningkatkan vitalitas kawasan dilakukan upaya yang
mengintegrasikan kegiatan ekonomi masyarakat sekitar daerah sempadan
sungai Kali Surabaya dengan beberapa aktivitas yang ada di sekitar kawasan
tersebut. Seperti yang kita ketahui bahwa kegiatan perekonomian masyarakat
yang tinggal di sekitar daerah sempadan sungai paling banyak berupa kegiatan
informal seperti PKL dll, padahal kegiatan perekonomian disekitar situ sangat
bervariasi dan paling banyak didominasi oleh perdagangan jasa seperti mall,
bank, apartemen dll. Konsep pengeloaan daerah sempadan sungai Kali Surabaya
yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan ini selain dilakukan dengan
adanya pembangunan RTH juga diintegrasikan dengan pembuatan sentra PKL
sebagai sebuah sarana bagi para pedagang kaki lima yang berada disekitar
daerah sempadan sungai Kali Surabaya, sehingga akan tercipta lingkungan yang
lebih teratur dan bersih. Pengembangan sentra PKL di beberapa titik yang dekat
dengan pusat kegiatan selain dapat membantu kegiatan perekonomian di
kawasan pusat, juga dapat menjadi salah satu solusi untuk mengurangi kegiatan
PKL yang awalnya berada di pinggiran daerah sempadan sungai Kali Surabaya.
Perlu diketahui bahwa kegiatan PKL di daerah sempadan sungai merupakan
salah satu sumber darimana sampah tersebut berasal.

c. Strategi Penyediaan TPS di beberapa spot area yang berada di sekitar


pusat kegiatan.
Pembangunan atau penyediaan sarana dan prasarana pendukung aktivitas
di daerah sempadan sungai Kali Surabaya seperti TPS sangat diperlukan,
mengingat kawasan ini merupakan kawasan yang memiliki aktivitas kegiatan
yang cukup tinggi. Adapun aktivitas kegiatan ini banyak ditemui pada kegiatan
para PKL. Dari para PKL inilah sumber sampah berasal. Oleh karena diperlukan
adanya penyediaan TPS sehingga kegiatan perekonomian dapat berlangsung
dengan lebih baik dan masih memperhatikan keadaan lingkungan. Dengan
adanya keteraturan tersebut diharapkan dapat menciptakan citra kawasan yang
lebih baik.

23
Pengelolaan Daerah Sempadan Sungai Kali Surabaya

d. Pembuatan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) untuk mengurangi


masalah pencemaran lingkungan.
Peningkatan kualitas lingkungan merupakan salah satu syarat wajib yang
harus dilakukan dalam melaksanakan konsep kawasan yang berwawasan
lingkungan dan berkelanjutan. Peningkatan kualitas lingkungan yang dimaksud
dapat berupa peningkatan kualitas air maupun penyediaan ruang terbuka hijau
di beberapa titik di sepanjang daerah sempadan sungai Kali Surabaya.
Peningkatan kualitas air dapat dilakukan dengan menerapkan IPAL untuk
mengurangi kadar kimia dari limbah sehingga tidak akan merusak ekosistem
yang ada di sungai tersebut. Penerapan IPAL dilakukan kepada industri yang
akan mengalirkan limbahnya ke Kali Surabaya maupun untuk sektor
perdagangan jasa yang berada di sepanjang aliran sungai tersebut, seperti mall,
hotel, dll. Selain itu peningkatan kualitas air dapat dilakukan dengan
memberikan pembinaan kepada masyarakat sekitar Kali Surabaya untuk tidak
membuang sampah di sungai dan lebih memperhatikan keberlangsungan
lingkungan di sekitar mereka. Adanya pembinaan ini diharapkan dapat
mengurangi kuantitas sampah yang masuk ke sungai sehingga tingkat
sedimentasi atau pendangkalan yang dialami oleh Kali Surabaya juga ikut
berkurang.

24
Pengelolaan Daerah Sempadan Sungai Kali Surabaya

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kali Surabaya merupakan bagian dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas yang
melintas mulai pintu air Jagir dan berakhir di Jembatan Daerah Undaan. Lebar sungai
antara 20-35 meter, dengan kedalaman air 1-2 meter dan kedalaman dasar mulai 2-
3 meter. Kali Surabaya tergolong ke dalam sungai yang tak bertanggul yang berada
di dalam kawasan perkotaan dengan kriteria yang berdasarkan Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum No.63 Tahun 1993 Pasal 8 ayat I bahwa sungai yang mempunyai
kedalaman tidak lebih dan 3 ( tiga ) meter, garis sempadan ditetapkan sekurang-
kurangnya 10 ( sepuluh ) meter dihitung dari tepi sungai pada waktu ditetapkan.
Isu strategis yang muncul dari potensi atau permasalahan berikit ini menjadi
fokus pengelolaan daerah sempadan sungai Kali Surabaya, yaitu:
1. Daerah sempadan sungai Kali Surabaya sangat mendukung untuk kegiatan
rekreasi dan penghijauan maupun budidaya ikan tawar, contohnya di kawasan
Jagir.
2. Tidak ada upaya tegas Pemprov Jatim untuk mengendalikan pemakaian lahan
daerah sempadan. Pengelolaan dan pembatasan pemanfaatan lahan daerah
sempadan untuk kawasan terbangun, Pemerintah Propinsi Jatim membebaskan
orang untuk memakai tanah di kanan kiri kali Surabaya.
3. Adanya pencemaran lingkungan yang diakibatkan dari aktivitas masyarakat di
daerah sempadan sungai Kali Surabaya seperti permukiman kumuh, serta
banyaknya PKL.
4. Kelembagaan pengelolaan sungai dan persampahan di kawasan studi belum
maksimal, serta belum ada pembinaan terkait kebersihan lingkungan.
Dari potensi maupun masalah yang terangkum dalam isu strategis, dapat
disusun suatu strategi pengelolaan pemanfaatan ruang daerah sempadan sungai Kali
Surabaya. Strategi tersebut antara lain:
a. Strategi pengadaan RTH di sepanjang sempadan sungai baik berupa jalur hijau
maupun taman kota
b. Strategi pengelolaan sentra PKL di daerah sempadan sungai Kali Surabaya

24
Pengelolaan Daerah Sempadan Sungai Kali Surabaya

c. Strategi Penyediaan TPS di beberapa spot area yang berada di sekitar pusat
kegiatan.
d. Pembuatan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) untuk mengurangi masalah
pencemaran lingkungan.

5.2 Rekomendasi
Adapun rekomendasi yang dapat mendukung terlaksananya strategi
pengelolaan kasus pemanfaatan ruang di daerah sempadan sungai Kali Surabaya
adalah :
1. Sebaiknya pemerintah Kota Surabaya memiliki langkah insentif yang inovatif
dalam merangkul masyarakat, khususnya yang tinggal atau memiliki lahan di
sekitar daerah sempadan sungai Kali Surabaya, untuk mewujudkan program
pengadaan RTH yang pernah direncanakan sebelumnya oleh pemerintah. RTH
tersebut nantinya akan menjadi taman kota sebagai tempat wisata lokal
masyarakat Surabaya.
2. Diperlukan pengelolaan sentra PKL secara serius oleh pemerintah Kota Surabaya
guna mendukung keberadaan taman kota di sepanjang daerah sempadan
sungai. Misalnya dengan cara insentif seperti menyewakan kapling yang ada di
sentra PKL dengan harga rendah bagi sejumlah PKL yang menjadi pendaftar
pertama.
3. Pemerintah Kota Surabaya melakukan survey terhadap daerah permukiman,
yang memang memiliki tingkat aktivitas penduduk tinggi, yang berada di sekitar
daerah sempadan sungai sehingga lebih tepat dalam penentuan spot yang akan
dibangun TPS.
4. Pemerintah lebih menegaskan konsistensi AMDAL yang dimilki tiap industri yang
berada pada daerah sempadan sungai yang menuju Kali Surabaya , khususnya
dalam penyediaan IPAL. Agar limbah yang dibuang tidak langsung mengalir
begitu saja oleh arus sungai yang menuju Kali Surabaya.

25
Pengelolaan Daerah Sempadan Sungai Kali Surabaya

DAFTAR PUSTAKA

_______________, 2009. Kepmen Pedoman Pengelolaan DAS. Diunduh dari Dephut.go.id


pada tanggal 7 Desember 2011 pukul 11.21

_______________, Pembersihan Lahan di Sekitar Bantaran Kali Surabaya. Diunduh dari


www.reuni17grandong.com pada tanggal 7 Desember 2011 pukul 12.08

_______________, Horeee Akan Ada Taman di Bantaran Kali Surabaya. Diunduh dari
suryaonline.com pada tanggal 7 Desember 2011 pukul 12.43.

_______________, BLH Bangun IPAL Komunal di Kali Surabaya. Diunduh dari


jatimprov.go.id pada tanggal 7 Desemberr 2011 pukul 14.46.

_______________, Mandi Hingga Berak di Kali Surabaya. Diunduh dari surabaypagi.com


pada tanggal 7 Desember 2011 pukul 15.10.

_______________, 84 Persen Ikan Kali Surabaya Alami Interseksual. Diunduh dari


www.ecoton.or.id pada tanggal 8 Desember 2011 pukul 11.22.

_______________, Kali Surabaya Masih Dianggap WC Umum. Diunduh dari


www.beritajatim.com pada tanggal 8 Desember 2011 pukul 11.25.

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.63 Tahun 1993 Tentang: Garis Sempadan Sungai,
Daerah Manfaat Sungai, Daerah Penguasaan Sungai dan Bekas Sungai.

Perda Kota Surabaya no. 3 Tahun 2007 tentang RTRW Surabaya pasal 31.

Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur oleh Gubernur Jawa Timur Tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2029. Kota Surabaya.

Rancangan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur oleh Gubernur Jawa Timur Tentang
Penataan Sempadan Sungai Kali Surabaya dan Kali Wonokromo, No. 9 Tahun 2007.

26

Anda mungkin juga menyukai