Anda di halaman 1dari 14

BAB IV

PENGUJIAN KEKUATAN TEKAN BETON

4.1 Latar Belakang

Kuat tekan beton adalah beban tekan maksimum yang di pikul oleh beton
persatuanluas sampai beton itu hancur. Tes ini dilakukan untuk mengetahui mutu beton hasil
rancangan sebelumnya, apakah memenuhi syarat atau tidak. Selain itu kekuatan tekan beton
digunakan untuk menilai dan mengendalikan mutu pekerjaan pembentonan di lapangan
dalam memenuhi syarat spesifikasi.

Cara yang digunakan untuk pengujian kuat tekan beton adalah dengan menggunakan
mesin tekan. Prinsip pengujian kuat tekan beton dengan alat mesin tekan adalah mengukur
besarnya beban yang dapat dipikul oleh satu satuan lus beton (benda uji) sampai benda uji
itu hancur atau rusak.

4.2 Tujuan Pengujian

Tujuan pengujian ini agar dapat mengetahui sifat fisik, mekanik, dan teknologi
beton. Dan dapat mengetahui kekuatan tekan beton, menghitung kekuatan tekan beton,
menjelaskan prosedur pengujian kekuatan tekan beton dengan benar, dan dapat
menggunakan peralatan dengan terampil.

4.3 Tinjauan Pustaka

Kekuatan tekan adalah kemampuan beton untuk menerima gaya tekan persatuan
luas. Kuat tekan beton mengidentifikasikan mutu dari sebuah struktur. Semakin tinggi
kekuatan struktur dikehendaki, semakin tinggi pula mutu beton yang dihasilkan (Mulyono,
2004). Nilai kuat tekan beton didapat dari pengujian standar dengan benda uji yang lazim
digunakan berbentuk silinder. Dimensi benda uji standar adalah tinggi 300 mm dan diameter
150 mm. Tata cara pengujian yang umumnya dipakai adalah standar ASTM C39-86. Kuat
tekan masing-masing benda uji ditentukan oleh tegangan tekan tertinggi (f’) yang dicapai
benda uji umur 28 hari akibat beban tekan selama percobaan (Dipohusodo, 1996).

Rumus yang digunakan pada persamaan (3-1) untuk mendapatkan nilai kuat tekan
beton berdasarkan percobaan di laboratorium adalah sebagai berikut (Antono, 1995):

fc’ = P/A

dimana : fc’ = kuat tekan (MPa)


P = beban tekan (N)
A =luas penampang benda uji (mm²)

Beton akan mempunyai kuat tekan yang tinggi jika tersusun dari bahan lokal yang
berkualitas baik. Bahan penyusun beton yang perlu mendapat perhatian adalah agregat,
karena agregat mencapai 70-75% volume beton (Dipohusodo, 1996). Oleh karena kekuatan
agregat sangat berpengaruh terhadap kekuatan beton, maka hal-hal yang perlu diperhatikan
pada agregat adalah:
a.Permukaan dan bentuk agregat.
b.Gradasi agregat.
c.Ukuran maksimum agregat

4.4 Peralatan dan Bahan

1. Cetakan kubus dengan ukuran 15x15x15 cm


2. Timbangan dengan ketelitian 0,3% dari berat contoh
3. Tongkat pemadat dengan diameter 16mm, panjang 60cm, bagian ujung di bulatkan dengan
sebaiknya terbuat dari baja tahan karat.
4. Bak pengaduk beton yang kedap air atau mesin pengaduk (mollen)
5. Mesin tekan, dengan kapasitas sesuai kebutuhan
6. Peralatan tambahan : ember, sekop, sendok spesi, spatula dan talam
7. Satu set alat pemeriksaan slump dan bobot isi beton
Gambar 4.1 Peralatan dan Bahan Pengujian Kuat Tekan Beton

3 4

1 2

5 7

4.5 Prosedur Pengujian


4.5.1 Pembuatan dan Pematangan benda uji
1. Pengadukan
a. Masukkan agregat kasar dan air pencampur sebanyak 30% sampai 40% ke dalam
pengaduk.
Gambar 4.2 Memasukkan agregat kasar dan air dalam mesin pengaduk

b. Jalankan mesin pengaduk, masukkan agregrat halus, semen dan sisa air
pencampur
Gambar 4.3 Memasukkan sisa air ke dalam mesin pengaduk atau mollen

c. Setelah semua bahan campuran beton dimasukkan ke dalam mesin pengaduk,


aduklah beton selama 3 menit.

Gambar 4.4 Mengaduk beton sampai 3 menit

d. Kemudian tuangkan adukan beton ke dalam talam dan aduklah lagi dengan
sekop sampai merata.
Gambar 4.5 Menuangkan campuran beton ke dalam talam dan di aduk kembali dengan
menggunakan sekop

2. Menentukan Slump menurut cara pemeriksaan


Apabila slump yang didapat tidak sesuai dengan yang dikehendaki, ulangi
pekerjaan (1) dengan menambah atau mengurangi agregat sampai mendapatkan
slump yang dikehendaki. Kemudian tentukan berat isi menurut cara
pemeriksaan.

Gambar 4.6 Menguji slump, dan bila masih belum memenuhi kriteria, di

tambahkan air kembali

3. Isilah cetakan dengan adukan beton dalam 3 lapis, pada tiap-tiap lapis dipadatkan
dengan tongkat pemadat sebanyak 25 kali tusukan secara merata. Pada saat
melakukan pemadatan lapisan pertama, tongkat pemadat tidak boleh mengenai
dasar cetakan. Pada saat pemadatan lapisan kedua dan ketiga, tongkat pemadat
boleh masuk kira-kira 25,4 mm ke dalam lapisan bawahnya.
Gambar 4.7 Mengisi cetakan dengan adonan beton. Kemudian di tumbuk
25 kali dengan tongkat pemadat.

4. Setelah selesai melakukan pemadatan, ketuklah sisi cetakan perlahan-lahan


sampai rongga bekas tusukan tertutup.

Gambar 4.8 Mengetuk sisi cetakan dengan menggunakan palu agar


rongga-rongga bekas tusukan tertutup

5. Ratakan permukaan beton dan tutuplah segera dengan bahan yang kedap air serta
tahan karat.

Gambar 4.9 Meratakan permukaan beton dengan bahan kedap air

6. Kemudian biarkan beton dalam cetakan selama 24 jam dan letakkan pada tempat
yang bebas dari getaran.
Gambar 4.10 Beton d biarkan selama 24 jam

7. Setelah 24 jam, bukalah cetakan dan keluarkan benda uji

8. Rendamlah benda uji dalam bak perendam berisi air yang telah memenuhi
persyaratan pematangan (curring) selama waktu yang dikehendaki.

Gambar 4.12 Beton di rendam selama beberapa hari

4.5.2 Persiapan Pengujian


1. Ambilah benda uji yang akan ditentukan kekuatan tekannya dari bak
perendam, kemudian bersihkan dari kotoran yang menempel pada kain
lembab.

Gambar 4.13 Benda uji di ambil dari rendaman air

2. Tentukan berat dan ujuran benda uji

Gambar 4.14 Menentukan berat benda uji


3. Sebelum di kuat tekan, timbang benda uji terlebih dahulu

Gambar 4.15 Menimbang benda uji dulu sebelum kuat tekan

4. Setelah itu masukkan benda uji ke dalam mesin uji kuat tekan, perhatikan
kuat tekan maksimalnya, dan amati keretakannya.

Gambar 4.16 Memasukkan benda uji ke dalam mesin kuat tekan

5. Setelah itu timbang kembali benda uji


Gambar 4.17 Menimbang kembali benda berat uji setelah mengalami kuat tekan

4.6 Data hasil pengujian


4.7
Tabel 4.1 Tabel Perhitungan

No Tanggal Umur Jenis Berat Beban Tegangan


Kontruksi Tekan Tekan
Buat Tes (hari) (kg) (kilonewton (kg/cm²)
)
1 13 april 20 april 7 Mix 8,5 420 186,66
16 16
2 13 april 20 april 7 Design 8,4 420 186,66
16 16
3 13 april 27 april 14 8,3 651 289,33
16 16
4 13 april 27 april 14 8,0 600 266,66
16 16
5 13 april 27 april 14 8,2 651 289,33
16 16
6 13 april 4 mei 16 21 8,4 649 288,44
16
7 13 april 4mei 16 21 8,0 600 266,66
16
8 13 april 4 mei 16 21 8,1 649 288,44
16
9 13 april 11 mei 28 8,1 451 200,44
16 16
10 13 april 11 mei 28 8,0 351 156
16 16
11 13 april 11 mei 28 8,0 610 271,11
16 16

4.8 Perhitungan Data


Fci = P/A

Fci : Kuat tekan beton individu


P : Beban maksimum (kg)
A : Luas penampang benda uji (cm²)
15x15 = 225 cm²

4.8.1 Uji kuat tekan beton hari ke-7


1. fci= P/A
= 420/225
= 186,66 cm²
2. fci= P/A
= 420/225
= 186,66 cm²

 Kuat tekan rata-rata = 186,66+ 186,66/2


= 186,66 cm²

4.8.2 Uji kuat tekan beton pada hari ke-14


1. fci= P/A
= 651/225
= 289,33 cm²
2. fci= P/A
= 600/225
= 266,66 cm²
3. fci= P/A
= 651/225
= 289,33 cm²

 Kuat tekan rata-rata = 289,33 + 266,66 + 289,33/3


= 281,77 cm²

4.8.3 Uji kuat tekan beton pada hari ke-21


1. fci= P/A
= 649/225
= 288,44 cm²
2. fci= P/A
= 600/225
= 266,66 cm²
3. fci= P/A
= 649/225
= 288,44 cm²

 Kuat tekan rata-rata = 288,44 + 266,66 + 288,44/3


= 281,18 cm²

4.8.4 Uji kuat tekan beton pada hari ke-28


1. fci= P/A
= 451/225
= 200,44 cm²
2. fci= P/A
= 351/225
= 156 cm²
3. fci= P/A
= 610/225
= 271,11 cm²

 Kuat tekan rata-rata = 200,44 + 156 + 271,11/3


= 209,183 cm²

4.6.1 Perhitungan Data

Dari data yang kami dapatkan pada pengujian kuat tekan beton, data tersebut
kami peroleh sebagai berikut :
4.6.1.1 Mengkonversi satuan hasil pengujian (kilonewton)menjadi kg/cm²
o 1 kilonewton = 100kg
o Contoh : benda uji 1= 420x100 = 42000kg
4.6.1.2 Menghitung tegangan tekan (FcK)
o Tegangan tekan = P/A
Dimana P = Beban tekan/ beban maksimum (kg)
A = Luas penampang benda uji (cm²)
o Luas penampang benda uji = 225 cm² (bentuk benda uji kubus 15x15x15cm)
o Contoh perhitungan : benda uji 1 = 42000/225 = 186,66kg/cm²
4.6.1.3 Mengkonversikan tegangan tekan kubus menjadi tegangan tekan silinder
o Fckx0,83
o Contoh perhitungan : Benda uji 1 = 186,66 x 0,83 = 154,92 kg/cm²
4.6.1.4 mengkonversikan tegangan tekan usia n hari menjadi tegangan tekan usia 28
hari (fci)
o Koreksi Umur

Umur Beton Perbandingan


(hari) Kuat Tekan
3 0,46
7 0,65
14 0,88
21 0,96
28 1
o Contoh perhitungan :
o Benda uji 1 (umur 7 hari ) = 154,92x 0,65 = 100,69kg/cm²
4.6.1.5 Merata-rata semua hasil konversi tegangan tekan pada usia 28 hari (fcr)
o Hasil Perhitungan : 232,187 kg/cm²
4.6.1.6 Menghitung fcr-fci
o Contoh Perhitungan : Benda uji 1 = 232,187-238,33 = -6,143kg/cm²
4.6.1.7 Menguadratkan hasil Perhitungan
o Contoh Perhitungan :
Benda Uji 1(-6,143)²= 37,736 kg/cm²
4.6.1.8 Menjumlah semua hasil perhitungan (fcr-fci)²
o Hasil Perhitungan = 19286,76 kg/cm²
4.6.1.9 Menghitung Standart Deviasi (s)
Standart Deviasi =√ (fcr-fci)²/n-1

Dimana n: jumlah benda uji


o Hasil Perhitungan = 43,916 kg/cm²

4.6.1.10 Menghitung Tegangan Karakter

Fc= fcr-1,64s

o Hasil Perhitungan
Fc= 232,187-1,64(43,916) = 160,164 kg/cm²

Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Data Pengujian Kekuatan Tekan Beton

TANGGAL UMUR JENIS BERAT BEBAN BEBA LUAS


BUAT TES HARI KONTRUKSI KG TEKAN
KILONEWTON N
KG PERMUKAAN
CM²
13 april 20 april 7 MIX 8,5 420 42000 225
16 16 DESIGN
13 april 20 april 7 8,4 420 42000
16 16
13 april 27 april 14 8,3 651 65100
16 16
13 april 27 april 14 8,0 600 60000
16 16
13 april 27 april 14 8,2 651 65100
16 16
13 april 4 mei 21 8,4 649 64900
16 16
13 april 4mei 21 8,0 600 60000
16 16
13 april 4 mei 21 8,1 649 64900
16 16
13 april 11 mei 28 8,1 451 45100
16 16
13 april 11 mei 28 8,0 351 35100
16 16
13 april 11 mei 28 8,0 610 61000
16 16

TANGGAL UMU TEGANGA FcK*0,8 KOREKSI KONVERS fcr


R N TEKAN 3 UMUR I USIA 28
(FcK) HARI
BUAT TES HARI KG KG/CM²
13 20 7 186,66 154,92 0,65 238,33 232,187
april april
16 16
13 20 7 186,66 154,92 0,65 238,33
april april
16 16
13 27 14 289,33 240,14 0,88 272,88
april april
16 16
13 27 14 266,66 221,32 0,88 251,50
april april
16 16
13 27 14 289,33 240,14 0,88 272,88
april april
16 16
13 4 mei 21 288,44 239,40 0,96 249,37
april 16
16
13 4mei 21 266,66 221,32 0,96 230,54
april 16
16
13 4 mei 21 288,44 239,40 0,96 249,37
april 16
16
13 11 28 200,44 166,36 1,00 166,36
april mei
16 16
13 11 28 156 129,48 1,00 129,48
april mei
16 16
13 11 28 271,11 225,02 1,00 225,02
april mei
16 16
TANGGAL UMUR fcr-fci fcr-fci^2 JUMLAH STANDART TEGANGA
BENDA DEVIASI N
UJI KARAKTER

BUAT TES HARI KG/CM² KG/CM²


13 april 16 20 april 16 7 -6,143 37,736
13 april 16 20 april 16 7 -6,143 37,736
13 april 16 27 april 16 14 40,693 1655,92
13 april 16 27 april 16 14 19,313 372,99
13 april 16 27 april 16 14 40,693 1655,92 11 43,916 160,164
13 april 16 4 mei 16 21 17,183 295,25
13 april 16 4mei 16 21 -1,647 2,712
13 april 16 4 mei 16 21 17,183 295,25
13 april 16 11 mei 16 28 -65,827 4333,19
13 april 16 11 mei 16 28 - 10548,7
102,707
13 april 16 11 mei 16 28 -7,167 51,365
∑(fcr-fci)²= 19286,76

Tegangan hancur rata-rata = 232,187 kg/cm²


Standart deviasi = 43,916 kg/cm²
Tegangan karakteristik = 160,164 kg/cm²
Bentuk benda uji = kubus 15x15x15 cm
Nilai slump =
Bobot isi beton =

4.9 Pembahasan

Berdasarkan pengujian kuat tekan yang di lakukan oleh kelompok kami, di dapat
tegangan hancur rata-rata pada 28 hari yaitu 232,187 kg/cm² dan tegangan karakteristik
sebesar 160,164 kg/cm². Setelah dilakukan perhitungan sesuai dengan rumus yang ada,
didapatkan standart deviasi sebesar 43,916 kg/cm².
Faktor-faktor yang menyebabkan kuat tekan yang di dapat tidak sesuai rencana yaitu,
misalnya kesalahan perhitungan jumlah material (agregat kasar, agregat halus, semen atau
fas). Hal ini yang mungkin menyebabkan perbedaan hasil dengan rencana awal.

4.10 Kesimpulan dan Saran


4.10.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengujian kuat tekan yang dilakukan oleh kelompok kami,
didapat kuat tekan rata-rata pada 28 hari yaitu 232,187 kg/cm².
Setelah dilakukan perhitungan sesuai rumus yang ada, didapatkan standart
deviasi beton sebesar 43,916 kg/cm² (4,391 Mpa) dan tegangan karakteristik sebesar
160,164 kg/cm² (16,21 Mpa). Dari hasil pengujian tersebut kami menyimpulkan
bahwa mutu beton kami telah memenuhi syarat sesuai perencanaan dengan f’c =
17,5 Mpa dan standart deviasi

4.10.2 Saran
4.10.2.1 Saat pengujian berlangsung usahakan jangan terlalu dekat dengan alat
penguji, karena serpihan beton yang runtuh bisa saja mengenai wajah.

http://e-journal.uajy.ac.id/5601/4/3TS13548.pdf

Anda mungkin juga menyukai