Makalah Komponen Elektronika
Makalah Komponen Elektronika
MACAM-MACAM
KOMPONEN ELEKTRONIKA
DISUSUN OLEH:
ICP OF PHYSICS
KOMPONEN ELEKTRONIKA
1. BATERAI
Simbol
Gambar
2. SEKERING
Simbol
Gambar
Fungsi
Sekering (dari bahasa Belanda zekering) adalah suatu alat yang digunakan
sebagai pengaman dalam suatu rangkaian listrik apabila terjadi kelebihan muatan
listrik atau suatu hubungan arus pendek.
Cara kerjanya apabila terjadi kelebihan muatan listrik atau terjadi hubungan
arus pendek, maka secara otomatis sekering tersebut akan memutuskan aliran listrik
dan tidak akan menyebabkan kerusakan pada komponen yang lain.
3. SAKELAR
Simbol
Gambar
anti karat. Pada dasarnya saklar tombol bisa diaplikasikan untuk sensor mekanik,
karena alat ini bisa dipakai pada mikrokontroller untuk pengaturan rangkaian
pengontrolan.
TRANSFORMATOR
4. TRANSFORMATOR STEP UP
Simbol
Gambar
5. TRANSFORMATOR STEP-DOWN
Simbol
Gambar
6. AUTOTRANSFORMATOR
Simbol
Gambar
Transformator jenis ini hanya terdiri dari satu lilitan yang berlanjut secara
listrik, dengan sadapan tengah. Dalam transformator ini, sebagian lilitan primer juga
merupakan lilitan sekunder. Fasa arus dalam lilitan sekunder selalu berlawanan
dengan arus primer, sehingga untuk tarif daya yang sama lilitan sekunder bisa dibuat
dengan kawat yang lebih tipis dibandingkan transformator biasa. Keuntungan dari
autotransformator adalah ukuran fisiknya yang kecil dan kerugian yang lebih rendah
daripada jenis dua lilitan. Tetapi transformator jenis ini tidak dapat memberikan
isolasi secara listrik antara lilitan primer dengan lilitan sekunder. Selain itu,
autotransformator tidak dapat digunakan sebagai penaik tegangan lebih dari beberapa
kali lipat (biasanya tidak lebih dari 1,5 kali).
7. TRANSFORMATOR ISOLASI
Simbol
Gambar
5. Hubungkan colok (-) dengan salah satu kaki di gulungan primer, colok (+)
pada kaki yang lain di gulungan primer. Bila jarum bergerak maka trafo
dalam keadaan baik.
6. Pada gulungan sekunder lakukan hal yang sama. Apabila jarum multimeter
bergerak-gerak maka trafo dalam keadaan baik. Selisih nilai sama dengan
selisih tegangan yang tertera pada trafo.
7. Letakkan colok (-) atau colok (+) ke salah satu kaki di gulungan primer
kemudian colok yang lain ke gulungan sekunder. Apabila jarum tidak
bergerak maka trafo dalam keadaan baik, menandakan tidak adanya
korsleting gulungan primer dengan sekunder dengan body trafo. Lakukan hal
sebaliknya.
8. Letakkan colok (-) atau colok (+) ke salah satu kaki di gulungan primer atau
sekunder kemudian colok yang lain ke plat pengikat gulungan yang berada di
tengah. Apabila jarum tidak bergerak maka trafo dalam keadaan baik,
menandakan tidak adanya korsleting gulungan dengan body trafo.
9. Transformator dikatakan baik jika kedua probe multimeter dicolokkan antar
terminal primer harusnya jarum bergerak, begitu juga jika kedua probe
multimeter dicolokkan antar terminal sekunder jarum juga bergerak. Jarum
tidak akan bergerak jika salah satu probe dicolokkan pada salah satu terminal
primer dan yang lain dicolokkan pada salah satu terminal sekunder
10. Transformator dikatakan rusak salah satu gejala berikut ini terjadi : jika kedua
probe multimeter dicolokkan antar terminal primer harusnya jarum tidak
bergerak, begitu juga jika kedua probe multimeter dicolokkan antar terminal
sekunder jarum juga tidak bergerak, dan Jarum bergerak jika salah satu probe
dicolokkan pada salah satu terminal primer dan yang lain dicolokkan pada
salah satu terminal sekunder
KONDENSATOR/KAPASITOR
Kondensator atau sering disebut sebagai kapasitor adalah suatu alat yang
dapat menyimpan energi di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan
ketidakseimbangan internal dari muatan listrik. Kondensator memiliki satuan yang
disebut Farad dari nama Michael Faraday.
Kondensator diidentikkan mempunyai dua kaki dan dua kutub yaitu
positif dan negatif serta memiliki cairan elektrolit dan biasanya berbentuk
tabung.
KONDENSATOR TETAP
Bentuknya ada yang bulat tipis, ada yang persegi empat berwarna merah,
hijau, coklat dan lain-lain. Dalam pemasangan di papan rangkaian (PCB), boleh
dibolak-balik karena tidak mempunyai kaki positif dan negatif. Mempunyai kapasitas
mulai dari beberapa piko Farad sampai dengan ratusan Nano Farad (nF). Dengan
tegangan kerja maksimal 25 volt sampai 100 volt, tetapi ada juga yang sampai ribuan
volt. Contoh misal pada badannya tertulis = 203, nilai kapasitasnya = 20.000 pF = 20
nF = 0,02 µF. Jika pada badannya tertulis = 502, nilai kapasitasnya = 5.000 pF = 5 nF
= 0,005 µF
9. KONDENSATOR/KAPASITOR POLYESTER
Pada dasarnya sama saja dengan kondensator keramik begitu juga cara
menghitung nilainya. Bentuknya persegi empat seperti permen. Biasanya mempunyai
warna merah, hijau, coklat dan sebagainya. Polister film adalah bahan yang
digunakan untuk pembuatan kapasitor ini. Kapasitor ini memiliki toleransi yang kecil
sekitar ±5% sampai ±10% dan juga tidak memiliki kutub.
Kondensator kertas ini sering disebut juga kondensator padder. Misal pada
radio dipasang seri dari spul osilator ke variabel condensator. Nilai kapasitas yang
dipakai pada sirkuit oscilator antara lain:
Kapasitas 200 pF - 500 pF untuk daerah gelombang menengah
(Medium Wave / MW) = 190 meter - 500 meter.
Kapasitas 1.000 pF - 2.200 pF untuk daerah gelombang pendek
(Short Wave / SW) SW 1 = 40 meter - 130 meter.
Kapasitas 2.700 pF - 6.800 pF untuk daerah gelombang SW 1, 2, 3
dan 4, = 13 meter - 49 meter.
Nilai kapasitasnya ada yang tertulis langsung ada juga ada pula yang
memakai kode warna.
Anna, Bahri, Asdar, Ummi, ICP of Physics’09
-13
Praktikum Elektronika Dasar, Komponen Alat Elektronika
Gambar
Gambar
RESISTOR
Simbol
Gambar
Gambar
14. POTENSIOMETER
Simbol
Gambar
15. RHEOSTAT
Simbol
Gambar
Cara paling umum untuk mengubah-ubah resistansi dalam sebuah sirkuit adalah
dengan menggunakan resistor variabel atau rheostat. Sebuah rheostat adalah resistor
variabel dua terminal dan seringkali didesain untuk menangani arus dan tegangan
yang tinggi. Biasanya rheostat dibuat dari kawat resistif yang dililitkan untuk
Anna, Bahri, Asdar, Ummi, ICP of Physics’09
-19
Praktikum Elektronika Dasar, Komponen Alat Elektronika
membentuk koil toroid dengan penyapu yang bergerak pada bagian atas toroid,
menyentuh koil dari satu lilitan ke lilitan selanjutnya.
16. TRIMPOT
Simbol
Gambar
17. TERMISTOR
Simbol
Anna, Bahri, Asdar, Ummi, ICP of Physics’09
-20
Praktikum Elektronika Dasar, Komponen Alat Elektronika
Gambar
c. Setelah itu kita hubungkan pencolok (+) pada salah satu kaki resistor, begitu
pula colok (-) pada kaki yang lain.
d. Perhatikan jarum penunjuk. Apakah ia bergerak penuh atau sebaliknya jika
bergerak dan tak kembali berarti komponen masih baik. Bila sebaliknya jarum
penunjuk skala tidak bergerak berarti resistor rusak.
e. Komponen resistor yang masih baik juga bisa dinilai dengan sama atau tidak
nilai komponen resistor yang tertera pada gelang-gelang warnanya dengan
pengukuran melalui multimeter.
Gambar
Dioda cahaya atau lebih dikenal dengan sebutan LED (light-emitting diode)
adalah suatu semikonduktor yang memancarkan cahaya monokromatik yang tidak
koheren ketika diberi tegangan maju. Gejala ini termasuk bentuk elektroluminesensi.
Warna yang dihasilkan bergantung pada bahan semikonduktor yang dipakai, dan bisa
juga ultraviolet dekat atau inframerah dekat.
Fungsi Fisikal
Sebuah LED adalah sejenis dioda semikonduktor istimewa. Seperti sebuah
dioda normal, LED terdiri dari sebuah chip bahan semikonduktor yang diisi penuh,
atau di-dop, dengan ketidakmurnian untuk menciptakan sebuah struktur yang disebut
Anna, Bahri, Asdar, Ummi, ICP of Physics’09
-22
Praktikum Elektronika Dasar, Komponen Alat Elektronika
Gambar
Dioda schottky (diambil dari nama seorang ahli fisika Jerman Walter H.
Schottky; juga dikenal sebagai dioda pembawa panas) adalah dioda semikonduktor
dengan tegangan rendah.
Konstruksi
Dioda Schottky adalah tipe khusus dari dioda dengan tegangan yang rendah.
Ketika arus mengalir melalui dioda akan ditahan oleh hambatan internal, yang
menyebabkan tegangannya menjadi kecil di terminal dioda. Dioda normal antara 0.7-
1.7 volt, sementara dioda Schottky tegangan kira-kira antara 0.15-0.45 volt.
Gambar
Dioda Zener adalah dioda yang memiliki karakteristik menyalurkan arus
listrik mengalir ke arah yang berlawanan jika tegangan yang diberikan melampaui
batas "tegangan rusak" (breakdown voltage) atau "tegangan Zener". Ini berlainan dari
dioda biasa yang hanya menyalurkan arus listrik ke satu arah.
Dioda yang biasa tidak akan mengijinkan arus listrik untuk mengalir secara
berlawanan jika dicatu-balik (reverse-biased) di bawah tegangan rusaknya. Jika
Anna, Bahri, Asdar, Ummi, ICP of Physics’09
-24
Praktikum Elektronika Dasar, Komponen Alat Elektronika
melampaui batas tegangan rusaknya, dioda biasa akan menjadi rusak karena
kelebihan arus listrik yang menyebabkan panas. Namun proses ini adalah reversibel
jika dilakukan dalam batas kemampuan. Dalam kasus pencatuan-maju (sesuai dengan
arah gambar panah), dioda ini akan memberikan tegangan jatuh (drop voltage)
sekitar 0.6 Volt yang biasa untuk dioda silikon. Tegangan jatuh ini tergantung dari
jenis dioda yang dipakai.
Sebuah dioda Zener memiliki sifat yang hampir sama dengan dioda biasa,
kecuali bahwa alat ini sengaja dibuat dengan tengangan rusak yang jauh dikurangi,
disebut tegangan Zener. Sebuah dioda Zener memiliki p-n junction yang memiliki
doping berat, yang memungkinkan elektron untuk tembus (tunnel) dari pita valensi
material tipe-p ke dalam pita konduksi material tipe-n. Sebuah dioda zener yang
dicatu-balik akan menunjukan perilaku rusak yang terkontrol dan akan melewatkan
arus listrik untuk menjaga tegangan jatuh supaya tetap pada tegangan zener. Sebagai
contoh, sebuah diode zener 3.2 Volt akan menunjukan tegangan jatuh pada 3.2 Volt
jika diberi catu-balik. Namun, karena arusnya tidak terbatasi, sehingga dioda zener
biasanya digunakan untuk membangkitkan tegangan referensi, atau untuk
menstabilisasi tegangan untuk aplikasi-aplikasi arus kecil.
Pemakaian
Dioda Zener biasanya digunakan secara luas dalam sirkuit elektronik. Fungsi
utamanya adalah untuk menstabilkan tegangan. Pada saat disambungkan secara
parallel dengan sebuah sumber tegangan yang berubah-ubah yang dipasang sehingga
mencatu-balik, sebuah dioda zener akan bertingkah seperti sebuah kortsleting
(hubungan singkat) saat tegangan mencapai tegangan rusak diode tersebut. Hasilnya,
tegangan akan dibatasi sampai ke sebuah angka yang telah diketahui sebelumnya.
Sebuah dioda zener juga digunakan seperti ini sebagai regulator tegangan
shunt (shunt berarti sambungan parallel, dan regulator tegangan sebagai sebuah kelas
sirkuit yang memberikan sumber tegangan tetap.
Cara Pengujian
1. Dengan jangkah OHM x1k atau x100 penyidik merah ditempel pada katoda (ada
tanda gelang) dan hitam pada anoda, jarum harus ke kanan.
2. Penyidik dibalik ialah merah ke anoda dan hitam ke katoda, jarum harus tidak
bergerak. Bila tidak demikian berarti kemungkinan diode rusak.
Gambar
Pengeras suara Inggris loud speaker atau speaker saja) adalah transduser
yang mengubah sinyal elektrik ke frekuensi audio (suara) dengan cara menggetarkan
komponennya yang berbentuk selaput.
Membuat suara
Pada dasarnya, speaker merupakan mesin penterjemah akhir, kebalikan dari
mikrofon. Speaker membawa sinyal elektrik dan mengubahnya kembali menjadi
getaran untuk membuat gelombang suara. Speaker menghasilkan getaran yang
hampir sama dengan yang dihasilkan oleh mikrofon yang direkam dan dikodekan
pada tape, CD, LP, dan lain-lain. Speaker tradisional melakukan proses ini dengan
menggunakan satu drivers atau lebih.
Gambar
Pada gambar terlihat SCR dengan anoda pada kaki yang berulir, Gerbang
gate pada kaki yang pendek, sedangkan katoda pada kaki yang panjang
SCR singkatan dari Silicon Control Rectifier. Adalah Dioda yang mempunyai
fungsi sebagai pengendali. SCR atau Tyristor masih termasuk keluarga
semikonduktor dengan karateristik yang serupa dengan tabung thiratron. Sebagai
pengendalinya adalah gate (G). SCR sering disebut Therystor. SCR sebetulnya dari
bahan campuran P dan N. Isi SCR terdiri dari PNPN (Positif Negatif Positif Negatif)
dan biasanya disebut PNPN Trioda.
Guna SCR:
Sebagai rangkaian Saklar (switch control)
Sebagai rangkaian pengendali (remote control)
Diagram dan skema SCR:
Ada tiga kelompok besar untuk semikonduktor ini yang sama-sama dapat
berfungsi sebagai Saklar (Switching) pada tegangan 120 volt sampai 240 volt. Ketiga
kelompok tersebut adalah SCR ini sendiri, DIAC dan TRIAC.
23. DIAC
DIAC merupakan salah satu jenis dioda SCR, namun memiliki dua terminal
(elektroda) saja, berbeda dengan "saudaranya" yang memiliki tiga terminal, TRIAC.
Pada diagram menunjukkan ada lima lapisan dalam DIAC, memiliki dua
terminal yaitu terminal 1 (T1) and terminal 2 (T2).
24. TRIAC
TRANSISTOR
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai
sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal
atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana
berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan
pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.
PNP P-channel
NPN N-channel
BJT JFET
Simbol Transistor dari Berbagai Tipe
Anna, Bahri, Asdar, Ummi, ICP of Physics’09
-32
Praktikum Elektronika Dasar, Komponen Alat Elektronika
BJT
BJT (Bipolar Junction Transistor) adalah salah satu dari dua jenis transistor.
Cara kerja BJT dapat dibayangkan sebagai dua dioda yang terminal positif atau
negatifnya berdempet, sehingga ada tiga terminal. Ketiga terminal tersebut adalah
emiter (E), kolektor (C), dan basis (B).
Perubahan arus listrik dalam jumlah kecil pada terminal basis dapat
menghasilkan perubahan arus listrik dalam jumlah besar pada terminal kolektor.
Prinsip inilah yang mendasari penggunaan transistor sebagai penguat elektronik.
Rasio antara arus pada koletor dengan arus pada basis biasanya dilambangkan
dengan β atau hFE. β biasanya berkisar sekitar 100 untuk transistor-transisor BJT.
FET
FET dibagi menjadi dua keluarga: Junction FET (JFET) dan Insulated Gate
FET (IGFET) atau juga dikenal sebagai Metal Oxide Silicon (atau Semiconductor)
FET (MOSFET). Berbeda dengan IGFET, terminal gate dalam JFET membentuk
sebuah dioda dengan kanal (materi semikonduktor antara Source dan Drain). Secara
fungsinya, ini membuat N-channel JFET menjadi sebuah versi solid-state dari tabung
vakum, yang juga membentuk sebuah dioda antara grid dan katode. Dan juga,
keduanya (JFET dan tabung vakum) bekerja di "depletion mode", keduanya memiliki
impedansi input tinggi, dan keduanya menghantarkan arus listrik dibawah kontrol
tegangan input.
FET lebih jauh lagi dibagi menjadi tipe enhancement mode dan depletion
mode. Mode menandakan polaritas dari tegangan gate dibandingkan dengan source
saat FET menghantarkan listrik. Jika kita ambil N-channel FET sebagai contoh:
dalam depletion mode, gate adalah negatif dibandingkan dengan source, sedangkan
dalam enhancement mode, gate adalah positif. Untuk kedua mode, jika tegangan gate
dibuat lebih positif, aliran arus di antara source dan drain akan meningkat. Untuk P-
channel FET, polaritas-polaritas semua dibalik. Sebagian besar IGFET adalah tipe
enhancement mode, dan hampir semua JFET adalah tipe depletion mode.
1. Penentuan jenis FET dilakukan dengan jangkah pada x100 penyidik hitam
pada Source dan merah pada Gate.
2. Bila jarum menyimpang, maka janis FET adalah kanal P dan bila tidak, FET
adalah kanal N.
3. Kerusakan FET dapat diamati dengan rangkaian pada gambar. Jangkah
diletakkan pada x1k atau x10k, potensio pada minimum, resistansi harus
kecil.
4. Bila potensio diputar ke kanan, resistansi harus tak terhingga. Bila peristiwa
ini tidak terjadi, maka kemungkinan FET rusak.
Gambar
pemrogram untuk mengeset parameter η dari PUT, pada konfigurasi ini, UJT
berlaku seperti UJT konvensional. Peranti 2N6027 adalah contoh dari peranti
ini.
Cara Kerja
UJT dipanjar dengan tegangan positif diantara kedua basis. Ini menyebabkan
penurunan tegangan disepanjang peranti. Ketika tegangan emitor dinaikkan kira-kira
0,7V diatas tegangan difusi P (emitor), arus mulai mengalir dari emitor ke daerah
basis. Karena daerah basis dikotori sangat ringan, arus tambahan (sebenarnya muatan
pada daerah basis) menyebabkan modulasi konduktifitas yang mengurangi resistansi
basis diantara pertemuan emitor dan saluran B2. Pengurangan resistansi berarti
pertemuan emitor lebih dipanjar maju, dan bahkan ketika lebih banyak arus
diinjeksikam. Secara keseluruhan, efeknya adalah resistansi negatif pada saluran
emitor. Inilah alasan mengapa UJT sangat berguna, terutama untuk sirkuit osilator
sederhana.
Penggunaan
Selain penggunaan pada osilator relaksasi, salah satu penggunaan UJT dan
PUT yang paling penting adalah untuk menyulut tiristor (seperti SCR, TRIAC, dll).
Faktanya, tegangan DC dapat digunakan untuk mengendalikan sirkuit UJT dan PUT
karena waktu hidup peranti meningkat sesuai dengan peningkatan tegangan kendali
DC. Penggunaan ini penting untuk pengendalia AC arus tinggi.
Cara Pengujian
1. Cara kerja UJT (Uni Junktion Transistor) adalah seperti switch, UJT kalau
masih bisa on off berarti masih baik.
2. Jangkah pada 10 VDC dan potensio pada minimum, tegangan harus kecil.
3. Setelah potensio diputar pelan-pelan jarum naik sampai posisi tertentu dan
kalau diputar terus jarum tetap disitu.
4. Bila jarum diputar pelan-pelan ke arah minimum lagi, pada suatu posisi
tertentu tiba-tiba jarum bergerak ke kiri dan bila putaran potensio diteruskan
sampai minimum jarum tetap disitu. Bila peristiwa tersebut terjadi, maka UJT
masih baik.
NPN
NPN adalah satu dari dua tipe BJT, dimana huruf N dan P menunjukkan
pembawa muatan mayoritas pada daerah yang berbeda dalam transistor. Hampir
semua BJT yang digunakan saat ini adalah NPN karena pergerakan elektron dalam
semikonduktor jauh lebih tinggi daripada pergerakan lubang, memungkinkan operasi
arus besar dan kecepatan tinggi. Transistor NPN terdiri dari selapis semikonduktor
tipe-p diantara dua lapisan tipe-n. Arus kecil yang memasuki basis pada tunggal
emitor dikuatkan di keluaran kolektor. Dengan kata lain, transistor NPN hidup ketika
tegangan basis lebih tinggi daripada emitor. Tanda panah dalam simbol diletakkan
pada kaki emitor dan menunjuk keluar (arah aliran arus konvensional ketika peranti
dipanjar maju).
PNP
25. MOSFET
Simbol
Gambar
Transistor dwikutub gerbang-terisolasi (IGBT = insulated gate bipolar
transistor) adalah piranti semikonduktor yang setara dengan gabungan sebuah BJT
dan sebuah MOSFET. Jenis peranti baru yang berfungsi sebagai komponen saklar
untuk aplikasi daya ini muncul sejak tahun 1980-an.
Karakteristik IGBT
Sesuai dengan namanya, peranti baru ini merupakan peranti yang
menggabungkan struktur dan sifat-sifat dari kedua jenis transistor tersebut di atas,
BJT dan MOSFET. Dengan kata lain, IGBT mempunyai sifat kerja yang
menggabungkan keunggulan sifat-sifat kedua jenis transistor tersebut. Saluran
gerbang dari IGBT, sebagai saluran kendali juga mempunyai struktur bahan penyekat
(isolator) sebagaimana pada MOSFET.
Masukan dari IGBT adalah terminal Gerbang dari MOSFET, sedang terminal
Sumber dari MOSFET terhubung ke terminal Basis dari BJT. Dengan demikian, arus
cerat keluar dan dari MOSFET akan menjadi arus basis dari BJT. Karena besarnya
resistansi masukan dari MOSFET, maka terminal masukan IGBT hanya akan
menarik arus yang kecil dari sumber. Di pihak lain, arus cerat sebagai arus keluaran
dari MOSFET akan cukup besar untuk membuat BJT mencapai keadaan jenuh.
Dengan gabungan sifat kedua unsur tersebut, IGBT mempunyai perilaku yang cukup
ideal sebagai sebuah saklar elektronik. Di satu pihak IGBT tidak terlalu membebani
sumber, di pihak lain mampu menghasilkan arus yang besar bagi beban listrik yang
dikendalikannya.
1. Untuk transistor jenis NPN, pengujian dengan jangkah pada x100, penyidik hitam
ditempel pada Basis dan merah pada Kolektor, jarum harus meyimpang ke kanan.
2. Bila penyidik merah dipindah ke Emitor, jarum harus ke kanan lagi.
3. Kemudian penyidik merah pada Basis dan hitam pada Kolektor, jarum harus tidak
menyimpang dan bila penyidik hitam dipindah ke Emitor jarum juga harus tidak
menyimpang.
4. Selanjutnya dengan jangkah pada 1 k penyidik hitam ditempel pada kolektor dan
merah, pada emitor, jarum harus sedikit menyimpang ke kanan dan bila dibalik
jarum harus tidak menyimpang. Bila salah satu peristiwa tersebut tidak terjadi,
maka kemungkinan transistor rusak.
5. Untuk transitor jenis PNP, pengujian dilakukan dengan penyidik merah pada Basis
dan hitam pada Kolektor, jarum harus meyimpang ke kanan.
6. Demikian pula bila penyidik merah dipindah ke Emitor, jarum arus menyimpang
ke kanan lagi.
7. Selanjutnya analog dengan pangujian NPN. Kita dapat menggunakan cara tersebut
untuk mengetahui mana Basis, mana Kolektor dan mana Emitor suatu transistor
dan juga apakah jenis transistor PNP atau NPN.
8. Beberapa jenis multimeter dilengkapi pula fasilitas pengukur hFE, ialah salah
parameter penting suatu transistor.
Tegangan sekitar 90-120 Volt dikenakan diantara inti kawat tembaga dan kawat tipis
yang melilit inti tembaga. Rakitan kawat ini dapat dianggap sebagai kondensator
koaksial dengan kedua kawat sebagai elektroda dan fosfor sebagai dielektrik,
pengisian dan pelucutan cepat dari kondensator ini mengusik dielektrik fosfor
sehingga memancarkan cahaya.
Osilator resonan biasanya digunakan untuk menghasilkan isyarat penggerak
tegangan tinggi. Karena kawat EL adalah kondensator, dengan menggunakan
transformator membuat sirkuit penggerak sebagai osilator LC yang tertala, dan
karenanya penggerakan menjadi sangat efisien. Kawat EL sepanjang 50 meter dapat
digerakkan dengan baterai ΑΑ untuk beberapa jam.