Oleh :
AGUSTINUS KATON ANTARIKSA
115.150.063
Jawab :
1. Efek Streching Pada Normal Move Out (NMO) Dapat Menurunkan Frekuensi
Koreksi NMO adalah koreksi yang digunakan untuk menghilangkan efek jarak
terhadap waktu. Didalam melakukan koreksi NMO, pemilihan model kecepatan merupakan
hal yang sangat penting. Proses NMO juga dapat dilakukan untuk kasus reflektor yang
banyak (multiple reflector) dengan menggunakan asumsi bahwa reflektro – reflektro yang
ada adalah datar (horizontal). Ketika melakukan koreksi NMO akan menimbulkan sebuah
efek stretching. Efek stretching adalah sebuah efek yang dapat menurunkan frekuensi
gelombang. Efek stretching terjadi pada gelombang seismik yang memiliki T (Periode) yang
lebih kecil daripada T0 (periode awal). Akibat T0 yang besar pada koreksi NMO dapat
menimbulkan frekuensi yang terdistorsi pada setiap event yang dangkal, sehingga
mengakibatkan frekuensi menjadi rendah atau menurun. Oleh karena itu perlu dilakukan
proses muting untuk menghilangkan efek ini. Adapun rumus efek stretching yaitu sebagai
berikut :
Dari sini kita dapat menentukan medan gelombang setelah diekstrapolasikan ke suatu level
kedalaman sebagai
Dalam migrasi ini teknik interpolasi yang digunakan adalah interpolasi linier.Dalam metode
migrasi pergeseran fase ini , algoritma dari tahap ini adalah sebagai berikut :
1. Kecepatan Stack : kecepatan yang diperoleh saat proses stacking setelah CDP
Gather dilakukan koreksi NMO. Kecepatan ini memiliki fungsi untuk stack pada
penampang seismik, migrasi preliminary, serta estimasi kecepatan RMS
2. Kecepatan RMS :
3. Kecepatan interval : merupakan kecepatan yang menjalar pada lapisan yang
homogen yang terletak diantara 2 bidang batas lapisan. Kecepatan ini memiliki
fungsi untuk proses migrasi, karena kecepatan tiap perlapisannya dapat diketahui.
Oleh karena kecepatan tiap perlapisan telah diketahui, maka dapat didefinisikan
kecepatan rata-rata yang dapat digunakan untuk proses konversi kedalaman.
4. Kecepatan rata-rata : merupakan kecepatan yang didapatkan dari hasil perata-
rataan kecepatan tiap perlapisan atau kecepatan interval. Kecepatan ini berfungsi
sebagai data dasar yang digunakan dalam pengikatan sumur.
DAFTAR PUSTAKA
Hamdalah, Hafiz & Staf Asisten Praktikum Seismik Refleksi 2016/2017. 2017. Buku
Panduan Praktikum Seismik Refleksi 2017. Yogyakarta: Laboratorium Geofisika
Eksplorasi Program Studi Teknik Geofisika Fakultas Teknologi Mineral Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta.
Jintan, Li, and William, W.S., 2007. Interval Velocity Estimation via NMO-Based
Differential Semblance, Society of Exploration Geophysicist.
Kjartansson, E. And Rocca, F. (1979). The Exploding Reflector Model and Laterally
Variable Media: Stanford Exploration Project Report 16, Stanford University.
Munadi,S.,2002, Pengolahan Data Seismik Prinsip Dasar dan Metodologi, Universitas
Indonesia, Depok.
Priyono, Awali.2002. Seismic Exploration : Acquisition, Interpretation. Bandung : Institut
Teknologi Bandung
Sismanto. 2006. Dasar-dasar akusisi dan pemrosesan data seismik. Yogyakarta: Laboratorium
Geofisika - Universitas Gajah Mada.
Suprajitno, Munadi. 2002. Pengolahan Data Seismik : Prinsip Dasar dan Metodologi. Jakarta:
Universitas Indonesia.