Oleh:
Silmii Muharam
141734028
Dengan mengisi kolom tersebut maka diperoleh hasil dari lembar sheet tersebut yaitu:
Dari tabel Absolute CO2 Emission diperoleh CO2 yang dihasilkan dari proses raw
material Rotary Kiln yaitu 78 ton/h. Hasil ini juga dirangkum sebagai berikut (sheet ‘Direct
Proses Emissin’):
Selain CO2 yang dihasilkan dari proses kalsinasi raw material juga diperoleh dari hasil
pembakaran. Sebelum menentukan jumlah CO2 yang dihasilkan pada proses pembakaran,
maka ditntukan terlebih dahulu emission factor untuk bahan bakar batu bara. (sheet ‘Custm
Combustion Emission Factor).
Pada tabel di atas kolom kuning diisi dengan nilai kalori batu bara 142.17 GJ/ton
dimana kandungan karbon pada batu bara adalah 0.81 (w/w). Sehingga diperoleh emission
factor 20.88 kg CO2/ GJ.
Dari tabel di atas diperoleh total emisi CO2 akibat pembakaran adalah 204 ton/h (basis 1 jam).
CO2 yang diperoleh dari raw material dan proses pembakaran adalah emisi CO2 secara langsung (Direct CO2 Emission). Sedangkan secara tidak
langsung (Indirect CO2 Emission) bisa berasal pembelian listrik dan dari klinker hasil impor. CO2 yang berasal dari pembelian listrik adalah
sebagai berikut (Ms. Excel sheet ‘Indirect Electricity’):
Dengan mengisi kolom kuning di atas dengan factor emisi 0.379 ton CO2/MWh
(JAMALI). Sehingga diperoleh CO2 yang dihasilkan adalah 34 ton/h.
CO2 yang berasal dari impor klinker tidak ada sama sekali karena tidak melakukan
79impor.
CO2 yang dihasilkan secara keseluruhan dalam 1 jam adalah sebagai berikut (Ms.
Excell Sheet ‘Summary Inventory for Facility’):
Intensitas kebutuhan energi (Ms.Exceel Sheet ‘Intensitas’) dapat didekati dengan
persamaan sebagai berikut. Dengan Plistrik adalah kW dan t dalam 1 jam.
(𝑃𝐿𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑘 𝑥 𝑡)
𝐼𝐿𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑘 (𝑘𝑊ℎ / 𝑡𝑜𝑛 𝑆𝑒𝑚𝑒𝑛) =
𝑚𝑠𝑒𝑚𝑒𝑛
𝑚𝑏𝑏
𝐼𝑐𝑜𝑎𝑙 (𝑡𝑜𝑛 𝐶𝑜𝑎𝑙 / 𝑡𝑜𝑛 𝑆𝑒𝑚𝑒𝑛) =
𝑚𝑠𝑒𝑚𝑒𝑛
(𝑚𝑏𝑏 𝑥 𝐺𝐶𝑉)
𝐼𝑐𝑜𝑎𝑙 (𝐺𝐽 / 𝑡𝑜𝑛 𝑆𝑒𝑚𝑒𝑛) =
𝑚𝑠𝑒𝑚𝑒𝑛
Intensitas Konsumsi Energi pada pabrik semen adalah 26.69 GJ/ton semen