Anda di halaman 1dari 6

Cable Car Project

Tujuan proyek

Tujuan pembangunan proyek cable car adalah

a. Mengatasi kemacetan kota Bandung


b. Sarana wisata kota Bandung

Deskripsi proyek

Banyak orang mengira cable car adalah proyek Walikota saat ini, Ridwan Kamil.
Pada kenyataannya, proyek ini telah diusulkan sejak tahun 2012 pada pemerintahan Dada
Rosada, walikota sebelumnya namun belum terlaksana.

Berdasarkan data BUMP (Bandung Urban Mobility Project), laju pertumbuhan


jumlah kendaraan bermotor di Bandung terus meningkat setiap tahunnya. Tahun 2010,
jumlah kendaraan bermotor yaitu 1.215.585 kendaraan dengan 859.411 unit motor dan
134.645 unit mobil. Untuk mengurai kemacetan di Kota Bandung, Pemerintah Kota Bandung
mencanangkan moda transportasi baru, yaitu cable car sebagai solusi kemacetan.

Cable car dibangun sepanjang 40 km mulai dari Gelap Nyawang, Dago, hingga
Cihampelas. Proyek ini akan dilengkapi 60 unit kabin cable car yang masing-masing kabin
berkapasitas maksimal 10 penumpang. Dengan daya tampung tersebut, moda transportasi ini
diharapkan mampu menumpang mengangkut hingga 2.400 penumpang tiap jam.

Pembangunan cable car dibagi menjadi tiga koridor yang melintang dari barat ke
timur dan dari utara ke selatan. Berikut adalah gambaran teknis cable car yang akan
dibangun

Description Technical Data


Distance power consumption at full load ± 1.8 Mwatt
Number of tower/pole 48
Speed 20-40 km/hour
Interval between cabins 50 m
Passanger per cabin 10
System capacity 3600 pphd (people per hour per direction)
Time to ride in minutes 36

Berdasarkan BUMP, dari gambaran umum trase cable car, terdapat 3 trase yang
menghubungkan tiga koridor yaitu trase 1 (orange Line), trase 2 (Green Line), dan trase 3
(Blue Line). Koridor survey ini ditetapkan berdasarkan rencana pengembangan jaringan
prasarana angkutan massal perkotaan Bandung dan sekitarnya yang berimpit dengan jaringan
prasarana jalan yang menghubungkan tempat wisata di Kota Bandung. Adapun trase-trase
yang disurvei sebagai berikut.
1. Trase 1/orange Line: trase ini melintasi utara tengah kota Bandung, mulai dari
Lembang – Kampung Gajah Terminal Ledeng – Setiabudi – Sukajadi – Rs Advent –
Cihampelas Walk – Tamansari – Cihampelas – Cicendo – Kebonkawung (Stasiun
Bandung)
2. Trase 2/green Line: trase ini menghubungkan bagian barat dan timur kota bandung,
mulai dari Bandara – Pasteur – Jalan Surapati – Jalan Hasan Mustopa – Jalan Ahmad
Yani – Jalan A.H. Nasution (Alun-Alun Ujungberung & Masjid Agung
Ujungberung). Terbentang dari barat hingga timur kota Bandung.
3. Trase 3/blue Line: trase ketiga ini membelah kota bandung dari utara hingga selatan.
Trase ini berintegrasi dengan trase pertama, mulai dari Terminal Ledeng – Punclut –
Terminal Dago –Simpangdago – Cikapayang – Dukomsel – BIP – Kebonkawung –
Otto Iskandar Dinata – Asia Afrika – Peta – Terminal Leuwipanjang.

Pada bulan Agustus 2017, pembangunan dimulai dengan pembuatan prototipe dari
Jalan Gelap Nyawang yang terdapat gedung parkir untuk 500 mobil dan 1000 motor, menuju
Jalan Cihampelas yang terintegrasi dengan Teras Cihampelas. Pembangunan direncanakan
selesai dalam waktu 9 bulan.

Masalah pembiayaan yaitu investasi penuh dari PT Adita Dharmaputra Persada


dengan penunjukan langsung sesuai regulasi yang ada. Berdasarkan Perpres 54 Tahun 2010
tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, penunjukan langsung dilakukan dengan
mengundang 1 penyedia pekerjaan konstruksi yang dinilai mampu melaksanakan pekerjaan.
Proses konstruksi penunjukan langsung ini memenuhi salah satu kriteria yaitu pekerjaan
konstruksi spesifik dan hanya dapat dilaksanakan oleh 1 penyedia pekerjaan konstruksi.
Ridwan Kamil berkata, Pemerintah hanya akan melakukan lelang jika sudah yakin dengan
sistem yang diajukan. Lelang akan dilakukan setelah pembuatan prototipe. Rute berikutnya
yang akan dilelang adalah dari Stasiun KA ke Ledeng.

Perkiraan biaya proyek


Pembangunan proyek cable car dalam perencanaan awal akan mengeluarkan biaya
sebagai berikut:

Investment (IDR millions)


Import Component
Cable car system 1,362,000
Stations 12,500
Civil construction 75,000
Land lease for first 5 year (total 25 year lease)
10 stations 25,000
50 poles 25,000
CSR program 20,000
Planning, design, engineering, supervision 35,925
Permits and licences 35,925
Other 35,925
Total investment 1,627,275
Note : Cable car system = USD 10 million per km (1 USD = Rp 11,800)

Nilai investasi cable car jauh lebih rendah jika dibandingan dengan sistem
transportasi lain dan dengan tingkat pengembalian investasi sekitar 10 tahun. Tiket perjalanan
yang akan dibebankan yaitu Rp7000/orang. Perkiraan investasi untuk kereta gantung ini
antara usd 8 – 10 juta atau setara dengan Rp 88 – 110 miliar per kilometer.

Jadwal proyek

Jadwal proyek rencana pertama :

Perencanaan : sekitar 2011-2014

Pembuatan Prototipe : Direncanakan akhir 2015 oleh PT Aditya Dharmaputra


Persada, namun gagal dilaksanakan karena adanya perubahan metode pengadaan.

Lelang 1 : Mei 2016, gagal, tidak ada peserta lelang yang mengirimkan
dokumen penawaran

Lelang 2 : Direncanakan Oktober 2016

Konstruksi : Direncanakan akhir tahun 2016

Jadwal proyek rencana kedua:

Perencanaan : 2011-2017
Pembuatan prototipe : Agustus 2017 oleh PT Aditya Dharmaputra Persada,
diperkirakan selesai dalam waktu 9 bulan.

Lelang : belum diketahui

Konstruksi : belum diketahui

Project Delivery Method (PDM)

PDM pada perencanaan pertama proyek cable car adalah Design Build. Design Build
adalah metode pelaksanaan konstruksi dimana perancang dan pelaksana sekaligus oleh satu
perusahaan. Metode ini menyebabkan kontraktor terlibat dalam pekerjaan desain. Design
build cocok untuk pekerjaan dengan tingkat ketidakpastian yang relatif tinggi, kompleksitas
teknologi dan/atau durasi pekerjaan yang singkat. Metode tersebut tidak cocok untuk proyek
cable car karena pembangunannya cukup kompleks. DB yang digunakan adalah Turnkey
jenis Build Own Operate Transfer. Metode ini sering digunakan untuk proyek jalan tol. Dari
segi pendanaan, jenisnya adalah Public Private Partnership, yaitu pemerintah sebagai owner
mengundang pihak swasta untuk berpartisipasi dalam pengadaan infrastruktur untuk publik.

PDM yang sitetapkan oleh perundangan untuk pelaksanaan proyek pemerintah adalah
metode Tradisional atau Design Bid Built. DBB yaitu metode dimana perancang dan
pelaksana berasal dari entitas yang berbeda. Setelah dipilih konsultan, dilakukan lelang untuk
menentukan kontraktor.

Perancangan sudah dilakukan pada masa Pemerintahan Dada Rosada dan dilanjutkan
pada masa Ridwan Kamil dengan perancang PT Aditya Dharmaputra Persada. Sebelum
konstruksi dilakukan, dibuat prototipe sepanjang 800 meter dari Gelap Nyawang ke
Cihampelas yang akan dikerjakan oleh perancang. Pada tahun 2015, pembuatan prorotipe
tidak jadi dilakukan. Namun, pada bulan Agustus 2017 pembuatan prototipe dimulai.

Pada tahap pelelangan, pemerintah sebagai owner melakukan lelang pemilihan


pelaksana. Pelelangan dilakukan karena meggunakan lahan milik Pemerintah Kota Bandung.
Pelelangan dilakukan dengan metode pasca kualifikasi yaitu kualifikasi dilakukan setelah
evaluasi penawaran oleh daftar calon pelaksana. Namun, pada pelelangan pertama tidak ada
perusahaan yang memasukkan dokumen penawaran setelah 8 perusahaan mendaftar karena
waktu yang terlalu sempit.

Pelelangan kedua yang direncanakan pada bulan Oktober 2016 pun gagal. Sehingga
kontruksi yang seharusnya dimulai akhir tahun 2016 gagal terlaksana.
Analisis AMDAL

AMDAL atau Analisis Mengenai Dampak Lingkungan adalah kajian mengenai


dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan
hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha
dan/atau kegiatan di Indonesia. AMDAL ini dibuat saat perencanaan suatu proyek yang
diperkirakan akan memberikan pengaruh terhadap lingkungan hidup di sekitarnya.
Lingkungan yang dimaksud adalah aspek fisik-kimia, ekologi, sosial-ekonomi, sosial budaya,
dan kesehatan masyarakat.

1. Aspek fisik kimia. Secara fisik-kimia, cable car adalah moda transportasi ramah
lingkungan. Dengan berkurangnya kemacetan karena moda transportasi lain digantikan
dengan cable car, maka polusi dan emisi gas CO2 akan berkurang. Ditambah lagi, cable car
sendiri tidak mengeluarkan polusi karena menggunakan listrik. Namun, pada proses
pembangunannya tidak dapat dipungkiri bahwa polusi tetap ada.

2. Secara ekologi, proyek cable car ini berdampak negatif pada fauna dan lingkungan sekitar.
Dengan adanya pembangunan dapat merusak ekosistem. Cable car akan dibangun melewati
daerah perbukitan yang masih merupakan hutan atau lahan pertanian yang meupakan habitat
berbagai jenis hewan. Hal ini menyebabkan hewan yang semula tinggal akan berpindah ke
tempat lain dan juga kematian fauna. Sealin itu, lahan pertanian dan hutan akan berkurang.

3. Dari aspek sosial ekonomi, cable car dinilai dapat meningkatkan kegiatan perekonomian di
Bandung dan sekitarnya. Dengan adanya moda transportasi cable car, dapat menjadi objek
pariwisata baru di Bandung. Selain itu, perekonomian kawasan sekitar tempat parkir dan
stasiun akan meningkat dengan adanya kemungkinan munculnya kawasan ekonomi baru.
Biaya transportasi pun akan berkurang karena kemacetan berkurang ketika banyak orang
beralih menggunakan cable car untuk berkeliling Bandung. Ditambah lagi, perekonomian
Kota Bandung secara umum akan meningkat dengan penjualan tiket.

4. Dari segi sosial budaya, akan timbul budaya berkendara baru yaitu menggunakan cable car,
yang mulanya menggunakan angkutan umum dan kendaraan pribadi.

5. Dari aspek kesehatan masyarakat, pembangunan cable car menyebabkan gangguan


pernapasan untuk daerah yang berdekatan dengan pembangunan stasiun, tiang-tiang, dan
struktur cable car lainnya.
Daftar Pustaka

https://m.tempo.co/read/news/2015/09/04/058697838/bandung-segera-miliki-transportasi-
kereta-gantung

http://bandung.merdeka.com/halo-bandung/proyek-cable-car-terancam-gagal-dibangun-
tahun-ini-160224h.html

http://m.galamedianews.com/bandung-raya/92825/cable-car-bandung-gagal-lelang-begini-
reaksi-ridwan-kamil.html

http://artonang.blogspot.co.id/2015/03/analisis-dampak-lingkungan.html

https://furqaninspiration.wordpress.com/2017/01/01/cable-car-project-bandung-sky-bridge/

https://news.detik.com/berita-jawa-barat/d-3546603/cable-car-di-kota-bandung-mulai-
dibangun-bulan-ini

https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/3549866/penampakan-cable-car-di-bandung-
yang--bakal-dibangun-bulan-depan

https://phinemo.com/fakta-cable-car-bandung/

http://regional.kompas.com/read/2017/07/05/14521111/proyek.cable.car.dan.lrt.bandung.dim
ulai.agustus

Anda mungkin juga menyukai