Menurut Yulia Yuyu (2010), cara melakukan stock opname antara lain sebagai berikut:
1. Menggunakan daftar buku
2. Mencetak daftar buku berdasarkan nomor klasifikasi sesuai dengan urutan di rak buku.
3. Mencetak daftar buku yang sedang dipinjam, yang sedang rusak, dan yang sedang
diperbaiki.
4. Cocokkan daftar buku dengan koleksi di rak.
5. Beri tanda jika buku tersebut tidak ada selain dalam hitungan pinjaman, rusak, yang
diperbaiki. Dari data tersebut dapat diketahui jumlah buku yang hilang.
6. Melakukan Scanning buku yaitu digunakan untuk digitalisasi bahan pustaka. Metode ini
biasanya dilakukan apabila koleksi buku sudah menggunakan barcode (No. Registrasi buku)
dengan langkah-langkah:
7. Periksa dan rapikan susunan buku dalam rak berdasarkan No Klasifikasi.
8. Buat struktur data untuk koleksi buku yang akan di scanning.
9. Petugas melakukan scanning buku pada buku yang sudah berbarcode di rak.
10. Cetak juga daftar buku yang dipinjam, rusak, dan yang sedang direstorasi, serta hitunglah.
11. Bandingkan semua sesuai daftar yang ada sehingga dapat diketahui jumlah buku yang
hilang.
Menurut Sulistyo Basuki, stock opname juga dapat dilakukan melalui OPAC. Cara
melakukan stock opname untuk perpustakaan yang memiliki OPAC (Online Public Access
Catalog) yaitu sebagai berikut:
Kegiatan stock opname juga dapat dilakukan dengan langkah sebagi berikut:
1. Membuat kerangka acuan kerja (KAK).
KAK dalam perpustakaan merupakan suatu acuan kegiatan. Perencanaan jangka waktu, SDM,
dana dan bahan yang diperlukan.
2. Pelaksanaan
Cara yang paling mudah adalah dengan mencocokan shelflist dengan daftar koleksi yang
tersimpan di rak. Hasil temuan di rak kemudian dilaporkan dalam bentuk laporan, jumlah buku
yang:
a) Tersedia
b) Hilang
c) Rusak
d) Eksemplar per Judul
e) Dipinjam