Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERTOLONGAN PERTAMA PADA LUKA BAKAR

DI SUSUN

OLEH

Fikri Lubaba
Malikus Saleh
Mega Aguatriana
Helen Herdianti
Ardi
Arda Silja

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UMM DAN UNITRI MALANG
2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PERTOLONGAN PERTAMA PADA LUKA BAKAR

A. Topik Penyuluhan : Pertolongan pertama pada luka bakar


B. Hari/ Tanggal Penyuluhan : Kamis, 06 Juli 2017
C. Tempat Penyuluhan : Ruang 16
D. Lama Penyuluhan : 30 Menit
E. Sasaran : Pasien rawat inap ruang 16
F. Metode : Ceramah dan Tanya Jawab
G. Media : Leaflet
H. Tujuan Umum : Pasien mampu mengetahui pertolongan pertama pada
luka bakar.
I. Tujuan Khusus : 1. Pasien mengerti dan memahami pengertian dari pengertian
luka bakar.
2. Pasien mengerti dan memahami klasifikasi luka bakar
(derajat dan luas luka bakar).
3. Pasien mengerti dan memahami pertolongan pertama pada
luka bakar.
J. Kreteria Evaluasi : 1. Pasien mampu menjelaskan kembali tentang pengertian
luka bakar.
2. Pasien mampu menjelaskan kembali tentang klasifikasi
luka bakar.
3. Pasien mampu menjelaskan kembali pertolongan pertama
pada luka bakar.
J. Pokok Bahasan : Pertolongan pertama pada luka bakar.
KEGIATAN

No. TAHAP KEGIATAN KEGIATAN MEDIA


KEGIATAN PERAWAT PESERTA
1 Pendahuluan 1. Perkenalan 1. Mendengarkan
2. Mengemukakan latar 2. Menjawab
belakang pokok materi pertanyaan
yang akan disampaikan
3. Menggali pengetahuan
dan mengajukan
pertanyaan
2. Penyajian Menjelaskan : Mendengarkan Leaflet
1.Pengertian luka bakar. Penjelasan
2. Penyebab luka bakar.
3. Gejala luka bakar.
4. Fase luka bakar.
5. Klasifikasi luka bakar.
6. Pertolongan pertama
pada luka bakar.
3. Evaluasi 1. Menegaskan kembali 1. Mendengarkan Leaflet
materi yang telah 2. Menjawab
disampaikan 3. Bertanya
2. Menanyakan kembali
hal-hal yang penting
3. Menjawab pertanyaan
4. Penutup 1. Menarik kesimpulan Leaflet
2. Salam penutup
MATERIPERTOLONGANPERTAMAPADALUKABAKAR

A. Definisi
Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan kontak dengan
sumberpanas sepertiapi, air panas, bahan kimia, listrik,dan radiasi(Moenajat, 2001).
Luka bakar adalah suatu trauma yang disebabkan oleh panas, arus listrik, bahan kimia
dan petir yang mengenai kulit, mukosa dan jaringan yang lebih dalam (Musliha, 2010).

B. Etiologi

1. Luka Bakar Suhu Tinggi (Thermal Burn)


a. Gas
b. Cairan
c. Bahan padat (Solid)

2. Luka Bakar Bahan Kimia (hemical Burn)

3. Luka Bakar Sengatan Listrik (Electrical Burn)

4. Luka Bakar Radiasi (Radiasi Injury)

C. Fase Luka Bakar


a. Fase akut.
Disebut sebagai fase awal atau fase syok. Secara umum pada fase ini, seorang
penderita akan berada dalam keadaan yang bersifat relatif life thretening. Dalam fase
awal penderita akan mengalami ancaman gangguan airway (jalan nafas), brething
(mekanisme bernafas), dan circulation (sirkulasi). Gangguan airway tidak hanya dapat
terjadi segera atau beberapa saat setelah terbakar, namun masih dapat terjadi obstruksi
saluran pernafasan akibat cedera inhalasi dalam 48-72 jam pasca trauma.Cedera
inhalasi adalah penyebab kematian utama penderiat pada fase akut.
Pada fase akut sering terjadi gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit akibat
cedera termal yang berdampak sistemik.Problema sirkulasi yang berawal dengan
kondisi syok (terjadinya ketidakseimbangan antara paskan O2 dan tingkat kebutuhan
respirasi sel dan jaringan) yang bersifat hipodinamik dapat berlanjut dengan keadaan
hiperdinamik yang masih ditingkahi denagn problema instabilitas sirkulasi.

b. Fase sub akut.


Berlangsung setelah fase syok teratasi. Masalah yang terjadi adalah kerusakan
atau kehilangan jaringan akibat kontak denga sumber panas. Luka yang terjadi
menyebabkan:
1. Proses inflamasi dan infeksi.
2. Problem penutupan luka dengan titik perhatian pada luka telanjang atau tidak
berbaju epitel luas dan atau pada struktur atau organ – organ fungsional.
3. Keadaan hipermetabolisme.

c. Fase lanjut.
Fase lanjut akan berlangsung hingga terjadinya maturasi parut akibat luka dan
pemulihan fungsi organ-organ fungsional. Problem yang muncul pada fase ini adalah
penyulit berupa parut yang hipertropik, kleoid, gangguan pigmentasi, deformitas dan
kontraktur.

C. Klasifikasi Luka Bakar


a. Dalamnya luka bakar.
Kedalaman Penyebab Penampilan Warna Perasaan
Ketebalan Jilatan api, Kering tidak ada Bertambah Nyeri
partial sinar ultra gelembung. merah.
superfisial violet Oedem minimal atau
(tingkat I) (terbakar oleh tidak ada.
matahari). Pucat bila ditekan
dengan ujung jari, berisi
kembali bila tekanan
dilepas.

Lebih dalam Kontak Blister besar dan lembab Berbintik- Sangat nyeri
dari dengan bahan yang ukurannya bintik yang
ketebalan air atau bahan bertambah besar. kurang
partial padat. Pucat bial ditekan jelas, putih,
(tingkat II) Jilatan api dengan ujung jari, bila coklat, pink,
- Superfisial kepada tekanan dilepas berisi daerah
- Dalam pakaian. kembali. merah
Jilatan coklat.
langsung
kimiawi.
Sinar ultra
violet.

Ketebalan Kontak Kering disertai kulit Putih, Tidak sakit,


sepenuhnya dengan bahan mengelupas. kering, sedikit sakit.
(tingkat III) cair atau Pembuluh darah seperti hitam, Rambut mudah
padat. arang terlihat dibawah coklat tua. lepas bila
Nyala api. kulit yang mengelupas. Hitam. dicabut.
Kimia. Gelembung jarang, Merah.
Kontak dindingnya sangat tipis,
dengan arus tidak membesar.
listrik. Tidak pucat bila ditekan.
D. KLASIFIKASI
Kriteriaberat luka
1. Luka Bakar Ringan.
-Luka baka rderajat II <15%
-Luka bakar derajat II <10% pada anak–anak
-Luka bakar derajat III <2%

2. Lukabakar sedang
-Luka bakar derajat II 15-25% pada orang dewasa
-Luka bakar II 10–205 pada anak– anak
-Luka bakar derajat III <10%

3. Lukabakar berat
-Luka bakar derajat II 25% atau lebih pada orang dewasa
-Luka bakar derajat II 20 % atau lebih pada anak–anak.
-Luka bakar derajat III 10% atau lebih
-Luka bakar mengenai tangan, wajah, telinga, mata kaki dan genetalia

E. PERTOLONGAN PERTAMA PADA LUKA BAKAR

1. Untuk luka bakar ringan dan sedang


a. Pastikan penyebab luka bakar telah dijauhkan atau dimatikan.
b. Dingikan l uka bakar dengan mengucurkan air dingin selama 15 menit. Kalau tidak
memungkinkan, rendam luka bakar di dalam air dingin atau tutupi dengan kompres
dingin. Jangan meletakan batu es langsung pada kuka bakar. Karena ini bisa
menimbulkan radang beku dan memperparah kerusakan jaringan.
c. Begitu luka bakar sudah dingin, oleskan losion atau cairan pelembab untuk
menyejukkan luka dan menghindari kekeringan
d. Jangan sekali-kali mengobati luka bakar dengan mempergunakan mentega, Pastikan
penyebab luka bakar telah dijauhkan atau dimatikan.
e. Dingikan l uka bakar dengan mengucurkan air dingin selama 15 menit
Begitu luka bakar sudah dingin, oleskan losion atau cairan pelembab untuk
menyejukkan luka dan menghindari kekeringan. minyak, garam, kecap, air kapur, pasta
gigi dan lain sebagainya. Mentega atau kecap mengandung lemak yang justru mengikat
panas dalam jaringan dan bisa lebih merusak dan menimbulkan kemungkinan terjadi
infeksi. Begitu juga memberikan pasta gigi pada luka bakar, selain menyulitkan petugas
kesehatan dalam membersihkan luka, pasta gigi juga dapat memperbesar resiko
infeksi dan menimbulkan iritasi pada kulit.
f. Tutupi luka bakar dengan perban kasa steril. Bungkus longgar-longgar agar tidak
menekan luka. Dengan diperban luka terhindar dari udara dan mengurangi rasa sakit.
g. Kadang lepuhan yang berisi cairan timbul justru untuk melindungi luka dari infeksi.
Jadi, jangan memecahkan lepuhan tersebut. Apabila lepuhan itu pecah sendiri, cucilah
luka itu dengan sabun lunak dan air. Kemudian olesi dengan salep antibiotik dan tutup
dengan perban kasa. Kulit mati dari lepuhan yang sudah pecah boleh dibersihkan.
2. Untuk luka bakar berat
Panggil ambulans atau bawa segera ke unit gawat darurat untuk semua kasus luka bakar
berat. Sementara menanti bantuan medis tiba dapat dilakukan :
a. Pastikan penyebab luka bakar telah dijauhkan atau dimatikan. Jangan
melepaskan pakaian terbakar yang melekat pada kulit, tetapi pastikan korban tidak lagi
bersentuhan dengan materi yang masih panas atau membara.
b. Pastikan korban masih bernapas. Apabila pernapasan telah terhenti,lakukan pernapasan
buatan dari mulut ke mulut. Bila ada dugaan saluran pernapasan korban tersumbat,
usahakan untuk melegakannya terlebih dulu.
c. Tutupi luka bakar dengan perban steril yang kering atau kain yang bersih
Jangan menggunakan selimut atau handuk karena bahanya cenderung melekat pada
luka bakar. Kain seprai bisa digunakan bila bagian yang terbakar sangat luas.
d. Jangan memberi salep dan jangan memecahakan lepuhan luka bakar.

3. Untuk luka bakar akibat aliran listrik


a. Bila memungkinkan matikan terlebih dahulu sumber listrik, atau bila tidak
memungkinkan, singkirkan penghantar listrik dengan menggunakan material yang tidak
menghantarkan listrik seperti kayu dan plastik.
b. Sebelum menolong korban, terlebih dahulu perhatikan apakah masih ada kontak antara
tubuh korban dengan sumber listrik. Karena apabila kita sentuh, maka listrik akan
mengalir ketubuh kita dan malah akan menambah korban.
c. Baringkan tubuh korban dengan posisi kepala sedikit rendah
d. Panggil ambulans atau bawa ke unit gawat darurat terdekat

4. Untuk luka bakar akibat bahan kimia


a. Pastikan bahwa penyebab luka bakar sudah dijauhkan. Guyurlah bahan kimia dari
permukaan kulit dengan air dingin yang mengalir selama 20 menit atau lebih. Apabila
bahan kimia berbentuk bubuk, misalnya bahan kapur, bersihkan dulu sebelum
mengguyurnya dengan air.
b. Jika korban tak sadarkan diri, pucat, atau napasnya dangkal, perlakukan korban seperti
korban shock dengan cara cepat.
c. Lepaskan seluruh pakaian atau perhiasan yang telah terkontaminasi dengan bahan kimia
tersebut.
d. Bila luka sudah dicuci korban mengeluh rasa terbakarnya semakin hebat, cucilah luka
bakar itu sekali lagi dengan air selama beberapa menit supaya bahan-bahan kimianya
benar-benar bersih.
e. Bungkuslah bagian yang terbakar dengan kain bersih atau perban kasa steril.
f. Apabila bahan kimia terpecik ke mata, guyurlah segera dengan air. Semua jenis air
mineral yang bersih bisa dipakai. Jauh lebih penting segera mengguyurnya dari pada
harus mencari air steril dulu. Teruskan mengguyur mata dengan air mengalir sedikitnya
selama 20 menit. Setelah mencucinya sampai bersih, pejamkan mata lalu tutup dengan
kain penutup basah. Kemudian segera ke dokter.
g. Luka bakar kimia ringan biasanya sembuh tampa perlu perawatan lama. Bila bahan kimia
menimbulkan luka bakar tingkat dua yang berdiameter lebih dari – 7,5 cm, atau luka
bakar terjadi pada tangan, kaki, wajah, pangkal kemaluan, pantat, atau persendian utama,
segera cari bantuan medis darurat. Juga segera mencari perawatan medis darurat apabila
bahan kimia masuk ke salah satu atau kedua belah mata
DAFTAR PUSTAKA

Brunner & sudarth. 2006. Keperawatan Medikal Bedah jilid 8. jakarta: EGC
NN, 2008, Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Luka Bakar / Combustio,
Retrieved: November 02 2013. Fror http://nursingbegin. com/askep-combustio
Musliha,2010.Keperawatan Gawat Darurat.Yogyakarta: Nuha Medika

Anda mungkin juga menyukai