id 1
Artikel Penelitian
Abstrak
Pengguna eskalator cenderung berpegangan pada pegangan eskalator yang menyebabkan terjadinya
kontaminasi dari berbagai mikroorganisme. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bakteri patogen yang
terdapat pada pegangan eskalator di poliklinik RSUP. Dr. M. Djamil Padang. Metode penelitian yang digunakan adalah
deskriptif observasional. Penelitian ini dilaksanakan pada Desember 2017 - Januari 2018. Penelitian dilakukan pada 4
eskalator dengan tiga kali pengambilan sampel yaitu pagi, siang dan sore hari. Hasil penelitian menunjukkan adanya
kontaminasi bakteri patogen Staphylococcus aureus pada 2 sampel (8.3%) dan Klebsiella sp pada 1 sampel (4.16%),
selain itu juga ditemukan bakteri non patogen yaitu Bacillus sp pada 23 sampel (95.85%). Dari penelitian dapat
disimpulkan bahwa pegangan eskalator di poliklinik RSUP. Dr. M. Djamil Padang telah terkontaminasi oleh bakteri
patogen yaitu Staphylococcus aureus dan Klebsiella sp.
Kata Kunci: Pegangan eskalator, Bakteri patogen
Abstract
The escalator users tend to hold on the escalator handrails that causes contamination of various
microorganism. The purpose of this research is to identify of pathogenic bacteria on escalator handrails at polyclinic of
Dr. M. Djamil Hospital in Padang.This research was a descriptive observational research. It was carried out on October
2017 till January 2018. A total of 4 escalators were researched by three times sampling which was taken in the
morning, afternoon and evening. The result of research showed the contamination of pathogenic bacteria
Staphylococcus aureus in 2 samples (8.3%) and Klebsiella in 1 sample (4.16%). It is also founded the non-pathogenic
bacteria such as Bacillus sp in 23 samples (95.85%). It can be concluded that escalator handrails at Polyclinic of Dr.
M. Djamil Hospital have been contaminated by pathogenic bacteria are Staphylococcus aureus and Klebsiella sp.
Keywords: Escalator handrails, Pathogenic bacteria
Affiliasi penulis :1. Prodi Profesi Dokter 2013 FKUNAND (Fakultas atas atau sebaliknya dengan arah miring pada
organisme tersebut.4 Beberapa sumber tersebut bisa diantaranya mengalami HAIs di negara maju dan 10
berasal dari berbagai benda seperti tombol Automatic diantaranya di negara berkembang. Prevalensi HAIs di
Teller Machine (ATM), tombol lift, keyboard komputer negara berkembang antara 5.7%-19.1%.12 European
dan pegangan eskalator.5-6 Besar kemungkinan Centre for Disease Prevention and Control (ECDC)
adanya kontaminasi dari berbagai mikroorganisme pada tahun 2016 mengestimasikan terdapat lebih dari
karena adanya kontak dengan tangan ketika 4 juta pasien mengalami HAIs. Infeksi ini
memegang pegangan eskalator.7 Penelitian yang telah mengakibatkan 110.000 kematian setiap tahunnya di
dilakukan di Saudi Arabia tahun 2016 menunjukkan seluruh Eropa.15
bahwa bakteri paling banyak ditemukan pada Penelitian di Indonesia tahun 2010 yang
pegangan eskalator dan mesin ATM, dengan bakteri dilakukan pada 10 rumah sakit umum pendidikan dan
yang paling umum ditemukan yaitu Bacillus subtilis, didapatkan prevalensi HAIs cukup tinggi yaitu 6-16%
Micrococus luteus, Bacillus cereus, Kocuria atrima dan dengan rata-rata 9.8%.11 Penelitian yang telah
Staphylococcus epidermidis.8 Penelitian pada salah dilakukan di lingkungan rumah sakit kota Padang
satu pusat pemberlanjaan di Manado tahun 2016 tahun 2016 menunjukkan bahwa 11.1% tombol ATM
ditemukan bahwa pegangan eskalator telah telah terkontaminasi bakteri patogen yaitu
terkontaminasi oleh bakteri Staphylococcus Staphylococcus aureus, sedangkan penelitian yang
epidermidis, Stomatococcus sp, Bacillus subtilis.7 dilakukan di RSUP. Dr. M. Djamil tahun 2016
Berbeda dengan jenis bakteri yang ada di pusat menunjukkan bahwa 11% tombol lift juga
pemberlanjaan jenis bakteri di rumah sakit lebih terkontaminasi oleh bakteri Staphylococcus aureus.16-
17
bersifat patogen. Jenis bakteri patogen yang
mengkontaminasi lingkungan rumah sakit yaitu Rumah sakit umum pusat Dr. M. Djamil
Staphylococcus aureus, Escherichia coli, Padang merupakan rumah sakit umum pendidikan tipe
Pseudomonas aeruginosa, Bacillus cereus, Klebsella A dan sebagai rumah sakit rujukan bagi rumah sakit
pneumoniae dan lain-lain.9 tipe B. Rumah sakit ini dilengkapi dengan poliklinik
Rumah sakit adalah institusi pelayanan yang berada di lantai 2 dan lantai 3 serta dilewati
kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan banyak pasien, pengunjung, dokter, perawat dan
kesehatan perorangan serta paripurna yang petugas rumah sakit. Gedung poliklinik dilengkapi
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan dengan 4 eskalator terdiri dari 2 eskalator yang
gawat darurat,selain untuk mencari kesembuhan menghubungkan lantai 1 ke lantai 2 naik dan turun
rumah sakit juga merupakan sumber dari berbagai serta 2 eskalator yang menghubungkan lantai 2 ke
penyakit yang berasal dari penderita maupun lantai 3 naik dan turun.
pengunjung yang berstatus karier.10-11 Pelaksanaan Penumpang cenderung berpegangan pada
pelayanan kesehatan di rumah sakit dapat terjadi pegangan eskalator agar tidak jatuh ketika
Healthcare Associated Infections (HAIs) yaitu infeksi menggunakan eskalator, hal ini menyebabkan adanya
yang menyerang penderita dalam proses perawatan, kontaminasi yang membahayakan karena berada di
pekerja kesehatan serta pengunjung yang terjadi rumah sakit. Seringkali alat-alat dirumah sakit telah
karena adanya transmisi mikroba patogen yang terkontaminasi oleh agen-agen infeksius dan bakteri
bersumber dari lingkungan rumah sakit dan multidrugs resistance (MDR), sedangkan pembersihan
perangkatnya.12 Healthcare associated infections yang pada pegangan eskalator di RSUP. Dr. M. Djamil
terjadi di rumah sakit dapat dipengaruhi oleh faktor hanya dilakukan sekali sehari pada pukul 06.00 WIB
internal yang meliputi flora normal dari pasien itu dengan cairan pembersih pada pegangan eskalator
sendiri dan faktor eksternal yang terdiri dari lantai 1 dan 2 serta tanpa cairan pembersih pada
lingkungan rumah sakit, makanan, udara, vektor serta pegangan eskalator lantai 2 dan 3. Besar
benda atau alat-alat yang tidak steril.13-14 kemungkinan pegangan eskalator di RSUP. Dr. M.
Menurut World Health Organization (WHO) Djamil telah terkontaminasi oleh bakteri patogen yang
tahun 2012 dari 100 pasien rawat inap 7 pasien menyebabkan terjadinya HAIs.
METODE
Penelitian ini merupakan suatu penelitian
deskriptif observasional. Lokasi penelitian untuk
pengambilan sampel dilakukan di eskalator yang
terdapat di poliklinik RSUP. Dr. M. Djamil Padang.
Pemeriksaan bakteriologis terhadap sampel dilakukan
di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas. Populasi penelitian adalah
semua eskalator yang terdapat di lingkungan RSUP.
Dr. M. Djamil Padang. Sampel penelitian adalah
usapan yang diperoleh dari semua pegangan
eskalator yang terdapat di poliklinik RSUP. Dr. M.
Djamil Padang. Semua populasi dijadikan sampel.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2017-
Januari 2018.
daya tahan tubuh rendah dapat menyebabkan infeksi 2. Syah F. Perencanaan eskalator lantai satu ke
saluran kemih, endokarditis, osteomielitis, meningitis lantai dua di gedung pusat pemberlanjaan
Tanggerang (skripsi). Tanggerang: Universitas
dan berbagai jenis penyakit lainnya.21-22 Mercubuana; 2007.
Klebsiella sp dapat ditemukan di traktus 3. Nego FMA. Rancangan bangun prototipe alat
eskalator otomatis berbasis mikrokontroler
gastointestinal sebagai flora normal usus. Klebsiella sp arduino (skripsi). Lampung: Universitas Lampung;
termasuk dalam sepuluh besar patogen bakterialis 2015.
4. Nworie O, Mercy M, Chukwud A, Oko I,
penyebab HAIs. Bakteri ini mempunyai kapsul Chukwudum O, Agah VM, et al. Antibiogram of
polisakarida, endotoksin dan reseptor dinding sel yang bacteria isolated from automatic teller machines
within Abakaliki Metropolis. American Journal of
berperan sebagai faktor virulensi pada tubuh manusia. Infectious Disease. 2012;8(4):169.
Infeksi Klebsiella dapat menyebabkan berbagai 5. Reynolds KA, Watt PM, Boone SA, Gerba CP.
Occurrence of bacteria and biochemical markers
penyakit seperti infeksi saluran kemih, osteomielitis, on public surfaces. Int J EnvironHealth Res.
meningitis dan pneumonia.20,21,23 2005;15:226.
Faktor kebersihan tangan berpengaruh 6. Al- Ghamdi AK, Abdelmalek SMA, Ashsi AM,
terhadap kontaminasi bakteri pada pegangan Faidah H, Shukri H, AA J-F. Bacterial
contamination of computer keyboards and mice,
eskalator. Tangan telah terbukti sebagai media yang elevator buttons and shopping carts. African
membawa kuman dari permukaan benda di Journal of Microbiology Research. 2011;5(23):
4000.
lingkungan. Salah satu cara untuk mencegah 7. Holderman MV, Queljoe Ed, Rondonuwu SB.
kontaminasi di lingkungan adalah hand hygiene. Hand Identifikasi bakteri pada pegangan eskalator di
salah satu pusat pemberlanjaan di kota Manado.
hygiene merupakan tindakan membersihkan tangan Jurnal Ilmiah Sains. 2017;17(1):18.
baik menggunakan sabun antiseptik ataupun
8. Aldosary SKA. Handborne transmision of
menggunakan cairan alkohol sehingga dapat infectious agents by escalator handrails,
menurunkan kejadian infeksi.24 shopping carts, and Automated teller machine
(ATM). Science and technology. 2016;14(1):129.
Sistem hand hygiene juga telah dijadikan
program di rumah sakit dalam rangka pencegahan dan 9. Breket W, Hemalatha K, Getenet B, Wondwossen
T, Solomon A, Zeynudin A, et al. Update on
pengendalian HAIs, oleh karena itu diharapkan bacterial nosokomial infections. European Review
kesadaran dari diri sendiri untuk melakukan hand for Medical and Pharmacological Sciences.
2012;16:1040.
hygiene dengan baik dan benar sehingga angka 10. Menteri Kesehatan RI . Penyelenggaraan
kejadian HAIs di RSUP. Dr. M. Djamil dapat dicegah pelayanan rawat jalan eksekutif di rumah sakit.
Jakarta: Menteri Kesehatan Republik
dan dikurangi. Indonesia;2016