RBL KIMIA
Muhammad Rasyid Ridho, Kevin Reynaldi S, Gibran Donovan Rasendriya
Alfaritzsy, Reifandi Redhiza, dan Faried Afrizal Dwiyoga
1. Judul
2. Tujuan
3. Prinsip Dasar (Berisi teori: penjelasan umum dan data-data umum, alasan pemilihan
bahan, dan desain)
4. Cara Pembuatan
5. Data Pengamatan (data trial sebanyak 3 kali dan data ketika pengujian akhir (diberi
space kosong))
6. Pembahasan dan Diskusi (Kesesuaian hasil yang diperoleh dengan teori, diisi
berdasarkan data trial dan ketika pengujian akhir (diberi space kosong))
7. Simpulan
8. Lampiran (Rincian Dana yang dikeluarkan dan Pembagian kerja)
Tujuan
1. Membuat baterai sederhana yang mengikuti kaidah sel volta
2. Mengamati faktor-faktor yang mempengaruhi besar dan daya tahan baterai
Prinsip dasar
Baterai merupakan salah satu alat yang dapat menyimpan energi kimia dan merubahnya
kedalam bentuk energi listrik. Baterai mayoritas memiliki ukuran yang kecil sehingga
baterai dapat dibawa kemana-mana dengan mudah.
Untuk pembuatan baterai, kita menggunakan konsep sel voltaik. Sel Voltaik adalah
perangkat eksperimen untuk menghasilkan listrik melalui mekanisme reaksi redoks spontan
(Brady dkk, 2000). Akan tetapi, terdapat perbedaan rangkaian baterai yang kita buat
dengan rangkaian baterai sel galvanik. Sebuah sel galvanik adalah rangkaian yang terdiri
dari dua buah elektroda (anoda dan katoda) dan elektrolit, sedangkan baterai yang kita
buat memiliki satu atau lebih sel voltaik.
Aluminium foil
Model rangkaian baterai yang kita buat menggunakan kuningan (campuaran Cu dengan Zn
dengan perbandingan 2:1) yang berupa koin 500 kuning dan aluminium foil sebagai
elektroda serta larutan garam dan cuka dapur sebagai jembatan garam. Karena Cu lebih
mendominasi pada logam kuningan, maka unsur yang akan bereaksi adalah Cu. Reaksi yang
terjadi adalah :
Katoda :
Tegangan yang terbaca pada multimeter belum tentu setara dengan nilai potensial standar
reduksi sel. Oleh karena itu, persamaan Nerst akan digunakan untuk menghitung besar nilai
yang terbaca pada multimeter (Brady dkk, 2000).
E Eo RTln Q
nF
Dengan E = potensial sel (volt), Eo = potensial sel pada keadaan standar (volt), R =
konstanta gas (8,308 J K-1 mol-1), n=jumlah mol elektron yang terlibat (mol), F = tetapan
dan mereduksi spesi Cu2+. Elektrolit yang terdapat dalam jembatan garam menjaga
kenetralan muatan kedua kompartemen.
Pada percobaan ini, kami memilih untuk menggunakan aluminium foil, kardus,koin 500
kuning, serta cuka dan garam karena bahan-bahan tersebut mudah untuk ditemukan dan
harganya cukup terjangkau.
Cara Pembuatan
1. Siapkan aluminium foil, koin 500 kuning, kardus, garam, dan cuka dapur
2. Potong kardus dan aluminium hingga berukuran koin 500 kuningan.
3. Rangkaikan koin 500 kuning, aluminium foil, dan kardus seperti pada gambar 1
4. Celupkan bagian kardus pada rangkaian dengan larutan cuka dapur dan garam
Data pengamatan
Tabel 1. Hasil pengamatan baterai
Percobaan Tegangan baterai (V) Arus baterai (I)
(No data)
Simpulan
(No data)
Referensi
1. Brady, et al. Chemstry: The Molecular Nature of Matter. 6th edition. United States