Tokoh
Mila : Perempuan pemimpin, meskipun gak ada yang milih dia memimpin
? (Rahaia) : ..........
Liburan adalah saat yang dinanti-nanti, tidak terkecuali 4 orang remaja Dicky, Reza,
Mila, dan Sherin. Mereka baru saja sampai di kastril untuk menikmati hari libur mereka.
Mila : “ Dick, tolong simpen tas ini, ya. Sher, kamu bantuin aku bersih-bersih ruang tengah
sama kamar, ya. Reza, kamu jangan tiduran di teras dong!”
Dicky : “ Gue udah bawa tasnya ke dalam, tapi pas gue ke dalem, gue dapet berita buruk,”
Reza : “ Gue juga kerja tahu, dengan diamnya gue disini dan gak ngeganggu, itu udah
mempermudah kerja kalian,”
Mila : “ Udah-udah! Jika kastil ini bersih, ya berarti ada yang tinggal di ini kastil, tapi siapa?
Lo enggak punya sodara yang tinggal di kastil inikan Sher?”
Sherin : “ Enggak, keluarga gue bilang kastil ini kosong. Mereka juga udah bertahun-tahun
enggak datang kesini,”
Dicky : “ Jadi keluarga Sherin malas mengurus kastil ini dan akhirnya menelantarkannya
begitu saja. Kastil yang terlupakan, sungguh kasihan,”
Reza : “ Ternyata di dunia ini ada yang lebih malas dari gue. Senang rasanya bisa tahu,”
Mila : “ Oke, gimana kalau kita sekarang check siapa yang tinggal di kastil ini,”
Sherin : “ Terserah, tapi jangan gue,” (Reza lewat mau masuk kastil)
Sherin : “ Wih, Reza yang selama ini difonis orang termalas mau menjadi pahlawan dengan
menjadi orang yang pertama kali masuk,”
Akhirnya mereka pun memasuki kastil itu tanpa tahu apa yang menunggu mereka di
dalam. Sampai pada suatu ketika ...
(Gemetaran ) Sherin : “ Tadi ada bayangan hitam gitu, kayanya itu hantu. Tuh!” (nunjuk)
Reza : “ Samsudin,”
Samsudin : “ Kalian kenapa datang ke kastil ini? Kastil ini sudah lama ditinggalkan
pemiliknya,”
Sherin : “ Kami kesini mau liburan. Saya anak dari pemilik kastil ini,”
Samsudin : “ Iya orang sibuk. Dia sangat sibuk sampai tidak mengangkat telephone saya
berkali-kali. Saya mau memberitahukan kepada beliau kalau sudah terjadi pembunuhan
berantai di kastil ini,”
Samsudin : “ Iya, lima orang pemuda seperti kalian sudah dibunuh disini,”
Mila : “ Tuhkan,”
Samsudin : “ Kakek juga tidak tahu, tapi menurut orang-orang disini. Dia memburu orang-
orang yang memiliki sifat lima dosa besar,”
Samsudin : “ Iya, serakah, sombong, egois, , dan . Juga katanya hanya orang yang tidak
memiliki sifat itu yang bisa menyelamatkan orang dengan dosa besar itu,”
Sherin : “ Ouh, kalau gitu kalian enggak usah khawatir, kan disini ada Sherin yang baik hati,
dan cantik ini,”
Mila : “ Yaudah, sekarang gue pergi dari kastil ini. Gue gak mau jadi korban,”
Reza : “ Egois. 3 dosa sudah komplit, jadi kapan dia akan datang dan kenapa kakek ada
disini?”
Samsudin : “ Kakek sedang mencari anak-anak yang sudah seminggu terkebak di kastil ini.
Oh iya, arwah itu punya wajah yang putih pucat dan memakai kaos hitam,”
Karena ketakutan yang bukan main, akhirnya mereka berpencar. Sherin yang entah
lari kemana, sampai di sebuah ruangan kosong dan hal yang mengejutkan dia dapatkan.
(Sherin membelakangi Reza dan mereka berdua jalan mundur dan bertabrakan) Sherin : “
Aaaa!!!”
Sherin : “ Apa?!”
Reza : “ Sudahlah, kenapa kalian menatapku begitu? Oh iya, aku menemukan pintu keluar,”
Dicky : “ Oh iya, tulisannya kecil jadi gak keliatan. Yuk keluar, nanti hantu itu keburu
datang,”
Sherin : “ Tapi, mila ...,”
Dicky : “ Yaelah, lagian emangnya apa yang bisa kita lakuin? Cari hantu itu terus lawan pake
kamehameha terus nyelametin Mila? Enggak, ‘kan? Lebih baik kita keluar dulu, terus cari
bantuan. Ayok Za,”
Dicky : “ Hah? Lu ngomong apa sih Za? Jangan giladeh. Atau jangan-jangan lu naksir lagi
sama dia? Tenang aja, kita cari bantuan terus selametin dia,”
Sherin : “ Udah! Jangan berantem, seenggaknya Reza yang keliatannya gak peduli sama
temen, lebih ngehargain temen dari lo!”
Dicky : “ Oke, oke, jadi kalian mau sok pahlawan. Kali ini yang kita bicarain realita, kita gak
mungkin bisa selametin dia, kita lebih baik cari bantuan sebelum hantu itu datang,”
Reza : “ Ada 2 kesalahan dari kalimat yang barusan lo ucapkan. Pertama, kita bisa aja
selametin Mila. Kedua, hantu itu udah ada di belakang lo,”
Dicky : “ Apatuh?”
Reza : “ Berdo’a,”
Sherin : “ Lu di keadaan kayak gini masih sempet bercanda! Lu itu orangnya bisa serius
enggak sih?! Tapi, meskipun lo gitu orangnya gue ...,”
Reza : “ Hm?”
Sherin : “ LDR?”
Sherin : “ Reza!”
Reza : “ Iya-iya, gue bercanda kok, gue juga suka sama lo,”
Dicky : “ Mila?”
Dicky : “ Tapi tadi gue liat lo dibawa hantu ini, terus ...,”
Mila : “ Jadi gini Sher, gue sebenernya agak bingung, kalian itu setia sahabat atau enggak, ya
akhirnya gue rancang skenario ini dan ternyata kalian emang sahabat sejati. Maaf ya, udah
ngerjain kalian,”
Dicky : “ Gak papa, berkat skenario lo, jadi ada yang jadian nih. Cie,”
Mila : “ PJnya,”
Reza : “ Iya-iya,”
Hantu : “ Gue juga dapet dong, meskipun kita kutang kenal, tapi berkat akting gue yang
meyakinkan kalian dajian,”
Begitulah akhir dari kisah menegangkan dari liburan mereka. Semenjak saat itu
persahabatan mereka semakin kuat.