Anda di halaman 1dari 28

TABEL 1.

ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PENCERNAAN

No. Nama Organ Gambar Organ Anatomi Organ Fisiologi Organ

1. Rongga Mulut - Jalan masuk makanan dan air untuk sistem Gigi
pencernaan Memiliki fungsi memotong, mengoyak dan menggiling
- Bagian dalam dari mulut dilapisi oleh selaput makanan menjadi partikel yang kecil-kecil.
lendir. Lidah
- Makanan dipotong-potong oleh gigi depan Mengatur letak makanan di dalam mulut, mengecap
(incisivus) dan di kunyah oleh gigi belakang rasa makanan, mencampur makanan yang sedang
(molar, geraham), menjadi bagian-bagian kecil dikunyah, membantu penelanan.
yang lebih mudah dicerna. Saliva
- Ludah dari kelenjar ludah akan membungkus melumasi rongga mulut serta mencerna karbohidrat
bagian-bagian dari makanan tersebut dengan menjadi disakarida.
enzim-enzim pencernaan dan mulai mencernanya.
- Tiga kelenjar ludah menghasilkan ludah setiap
harinya sekitar 1-2,5 liter ludah.
- Kandungan ludah pada manusia adalah : air,
mucus, enzim amilase, zat antibakteri, dll.
2. Faring - Merupakan penghubung antara rongga mulut dan - Sebagai jalannya makanan menuju esophagus
kerongkongan. sampai lambung.
- Didalam lengkung faring terdapat tonsil ( amandel - Menyediakan saluran pada traktus respiratorius
) yaitu kelenjar limfe yang banyak mengandung dan digestif.
kelenjar limfosit dan merupakan pertahanan - Sebagai alat artikulasi bunyi. Yaitu pada pria
terhadap infeksi. terdapat jakun.
- Disini terletak bersimpangan antara jalan nafas
dan jalan makanan.
- letaknya dibelakang rongga mulut dan rongga
hidung, didepan ruas tulang belakang.
- Keatas bagian depan berhubungan dengan rongga
hidung, dengan perantaraan lubang bernama
koana, keadaan tekak berhubungan dengan rongga
mulut dengan perantaraan lubang yang disebut
ismus fausium
- Tekak terdiri dari; Bagian superior =bagian yang
sangat tinggi dengan hidung, bagian media =
bagian yang sama tinggi dengan mulut dan bagian
inferior = bagian yang sama tinggi dengan laring.
- Bagian superior disebut nasofaring, pada
nasofaring bermuara tuba yang menghubungkan
tekak dengan ruang gendang telinga,Bagian media
disebut orofaring,bagian ini berbatas kedepan
sampai diakar lidah bagian inferior disebut laring
gofaring yang menghubungkan orofaring dengan
laring
3. Esofagus  merupakan saluran panjang dan tipis sebagai - Menggerakkan makanan yang dari faring ke lambung
jalan makanan yang telah dikunyah dari mulut ke dengan melalui gerak peristaltic .
lambung - Bolus (makanan yang berbentuk gumpalan) akan
 Memiliki panjang 20 cm - 25 cm dan berdiameter menjadi basah dan licin akibat dari cairan yang
2 cm dikeluarkan oleh kelenjar mukosa, cairan ini juga
 Posisi esophagus vertical dari bagian tengah untuk melumasi dan melindungi esophagus.
leher bawah faring sampai pada ujung bawah
rongga dada belakang trakea
 Berdinding empat lapis
- Di sebalah luar terdiri atas lapisan jaringan
ikat yang renggang
- Lapiasan otot yang terdiri dari serabut otot
yang satu berjalan longitudinal dan yang lain
sirkular. Otot ini melakukan gerakan
konstraksi dan relaksasi secara bergantian
yang memungkinkan terjadi gerakan
peristaltik
- Lapisan submukosa
- Lapisan paling dalam terdapat selaput lender
(mukosa)yang mensekresikan mukoid yang
berfungsi melumasi bolus sehingga dapat
melewati esophagus.
- Pada bagian bawah terdapat sfinkter yang
berfungsi mencegah isi lambung masuk ke
esofagus
4. Lambung - Kelanjutan dari Esophagus, berbentuk seperti - Merangsang keluamya sekretin
kantung. - Mengaktifkan Pepsinogen menjadi Pepsin untuk
- Terletak di kuadran kiri bawah abdomen memecah protein.
- Lambung dapat menampung makanan 1-2 liter. - Desinfektan
- Dinding lambung disusun oleh otot-otot polos - Merangsang keluarnya hormon Kolesistokinin yang
yang berfungsi menggerus makanan secara berfungsi merangsang empdu mengeluarkan getahnya.
mekanik melalui kontraksi otot-otot tersebut.
- Ada 3 jenis otot polos yang menyusun lambung,
yaitu otot memanjang, otot melingkar, dan otot
menyerong.
5. Usus halus Usus halus merupakan kelanjutan dari lambung; Duodenum
tuba terlilit yang merentang dari sfingter pylorus - Mencerna hidrat arang menjadi disakarida
sampai katup ileosekal. Usus halus memiliki - Membantu kerja enzim pangkreas
panjang sekitar 6-8 meter, dan dibagi menjadi tiga, - Mengemulsikan lemak
yaitu: Enzim yang diperlukan untuk mencerna makanan secara
Duodenum kimiawi:
- panjangnya 25-30 cm - Enterokinase, untuk mengaktifkan tripsinogen yang
- Berbentuk seperti kuda melengkung ke kiri dihasilkan pankreas;
- Merupakan bagian terpendek dari usus halus - Erepsin atau dipeptidase, untuk mengubah dipeptida
- pH normal berkisar pada derajat 9. atau pepton menjadi asam amino;
Jejunum - Laktase, mengubah laktosa menjadi glukosa;
- bagian kelanjutan dari duodenum yang - Maltase, berfungsi mengubah maltosa menjadi
panjangnya 1-2 m glukosa;
- Permukaan dalam usus kosong berupa membran - Disakarase, mengubah disakarida menjadi
mukus dan terdapat jonjot usus (vili), yang monosakarida;
memperluas permukaan dari usus. - Peptidase, mengubah polipeptida menjadi asam
- Secara histologis dapat dibedakan dengan usus amino;
dua belas jari, yakni berkurangnya kelenjar - Lipase, mengubah trigliserida menjadi gliserol dan
Brunner. asam lemak;
- Secara hitologis pula dapat dibedakan dengan - Sukrase, mengubah sukrosa menjadi fruktosa dan
usus penyerapan, yakni sedikitnya sel goblet dan glukosa.
plak Peyeri.
Ileum Jejenum
- merentang sampai menyatu dengan usus besar
dengan panjang 2-2,5 meter. Ileum
- Lekukan yeyenum dan ileum melekat pada - penyerapan sari-sari makanan, mengabsorbsi produk
dinding abdomen posterior dengan perantaraan digesti, juga air, garam, dan vitamin.
lipatan peritoneum yang berbentuk kipas yang
disebut mesenterium. Senyawa yang dihasilkan oleh usus halus adalah :
- Letaknya intraperitoneal, dimana 2/5 bagian  Disakaridase Menguraikan disakarida menjadi
intestinum tenue berupa jejunum dan 3/5 berupa monosakarida
ileum.  Erepsinogen Erepsin yang belum aktif yang akan
- Tidak ada batas yang jelas antara jejunum dan diubah menjadi erepsin. Erepsin mengubah pepton
ileum. menjadi asam amino.
- Jejunum bagian oral, ileum bagian anal.  Hormon Sekretin Merangsang kelenjar pancreas
- pH antara 7 dan 8 (netral atau sedikit basa) mengeluarkan senyawa kimia yang dihasilkan ke usus
halus
 Hormon CCK (Kolesistokinin) Merangsang hati untuk
mengeluarkan cairan empedu ke dalam usus halus.

 Hati - Merupakan kelenjar tubuh yang paling besar - sekresi


- Beratnya kurang lebih 1,4 kg pada orang dewasa - Metabolisme
- Letaknya di bagian atas dalam rongga abdomen - Membuat protein-protein penting
disebelah kanan bawah diafragma di belakang - Menghasilkan empedu
tulang iga. - Memetabolisme obat-obatan
- detoksifikasi

 Kantong - Organ berbentuk buah pir yang dapat menyimpan Menyimpan cairan empedu yang secara terus-menerus
empedu sekitar 50 ml empedu yang dibutuhkan tubuh disekresi oleh sel-sel hati sampai diperlukan dalam
untuk proses pencernaan. duodenum. Kantong empedu mengkonsentrasi
- Pada manusia, panjang kantung empedu adalah cairannya dengan cara mereabsorbsi air dan elektrolit
sekitar 7-10 cm
- Berwarna hijau gelap, bukan karena warna
jaringannya, melainkan karena warna cairan
empedu yang dikandungnya.
- Organ ini terhubungkan dengan hati dan usus dua
belas jari melalui saluran empedu.

 Pankreas - terletak pada bagian posterior perut dan Fungsi eksokrin: membentuk getah pangkreas,
berhubungan erat dengan duodenum (usus dua enzim, dan elektrolit
belas jari). Fungsi endokrin: sekresi insulin
- Pankreas terdiri dari 2 jaringan dasar yaitu : Fungsi sekresi eksternal: proses pencernaan makanan
 Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan di intestinum
 Pulau pankreas, menghasilkan hormon Fungsi sekresi internal: membantu metabolisme
karbohidrat
senyawa kimia yang dihasilkan kelenjar pankreas
adalah :
 Bikarbonat Menetralkan suasana asam dari
makanan yang berasal dari lambung
 Enterokinase Mengaktifkan erepsinogen menjadi
erepsin serta mengaktifkan tripsinogen menjadi
tripsin. Tripsin mengubah pepton menjadi asam
amino.
 Amilase Mengubah amilum menjadi disakarida
 Lipase Mencerna lemak menjadi asam lemak
dan gliserol
 Tripsinogen Tripsin yang belum aktif.

 Kolon Kolon Asenden - Menyerap air selama proses pencernaan.


- Terletak disebelah ventralren dextra, bagian - Tempat dihasilkannya vitamin K, dan vitamin H
ventral di tutup peritoneum visceral. Jadi, (Biotin) sebagai hasil simbiosis dengan bakteri usus,
letaknya retroperitoneal misalnya E.coli.
- Kadang-kadang dorsalnya langsung melekat pada - Membentuk massa feses
dinding dorsal abdomen - Mendorong sisa makanan hasil pencernaan (feses)
- Panjangnya 13 cm keluar dari tubuh.
Kolon Transversum - Pengeluaran feses dari tubuh defekasi.
- Panjang ± 38 cm, membujur dari kolon asenden Kolon Asenden:
sampai ke kolon desenden - Terdapat sisa-sisa makanan yang telah melalui proses
- Berada di bawah abdomen pencernaan
- Sebelah kanan terdapat fleksura hepatika dan Kolon Transversum:
disebelah kiri terdapat fleksura lienalis - Mengabsorbsi 80-90 % air dan elektrolit
Kolon desenden - Menskresi zat sisa menjadi feses
- Panjang ± 25 cm Kolon Desenden:
- Terletak di bawah abdomen bagian kiri Penyerapan selulosa dan defekasi
- Membujur dari atas ke bawah dan fleksura lienalis Kolon Sigmoid:
ke depan ileum kiri, bersambung dengan kolon Sebagai reservoir yang menampung massa feses yang
sigmoid sudah dehidrasi sampai defekasi berlangsung
Kolon Sigmoid
- Lanjutan dari kolon desenden
- Terletak miring dalam rongga pelvis sebelah kiri
- Bentuknya menyerupai hurus S
- Ujung bawahnya berhubungan dengan rektum
 Sekum Kantong tertutup yang menggantung dibawah area Batas penghubung antara usus halus dengan usus besar
katup ileosekal
 Appendix/ - Terdapat pada ujung posteromedical caecum Umbai cacing ini ini belum diketahui fungsinya secara
umbai cacing dimana 3 caenia coli bertemu ± 1-2 cm di sebelah pasti, karena jika ada orang yang dihilangkan umbai
caudal ileum. cacingnya ternyata tidak mengalami gangguan sistem
- Panjangnya 5-13 cm (rata-rata 9 cm) pencernaan.
- Otot longitudinal rata
- Mukosa penuh dengan jaringan limfoid

 Rektum - Panjangnya ± 15 cm - sebagai tempat penyimpanan sementara feses


- Mempunyai dua macam otot yaitu otot sadar dan - Berperan pada defekasi
otot tidak sadar
 Anus - sebuah bukaan dari rektum ke lingkungan luar Proses defekasi
tubuh.
- Pembukaan dan penutupan anus diatur oleh otot
sphinkter.
TABEL 2. PATOFISIOLOGI SISTEM PENCERNAAN

No. Organ Penyakit Deskripsi Penyebab Gejala Klinis Pengobatan

1. Rongga Mulut  Stomatis aphtosa Suatu kelainan pada selaput Penyakit ini bisa disebabkan Gejala dari kelainan ini Pengobatan dari kelainan ini
lender pada mulut yang oleh luka tergigit, adalah rasa nyeri seperti adalah menghindari kondisi
berupa luka berbentuk bercak mengonsumsi minuman dan terbakar yang biasanya dapat stress, sering mengonsumsi
berwarna putih kekuningan makanan panas, alergi, menyebabkan penderita sulit buah yang terutama banyak
dengan permukaan agak kekurangan vitamin C dan zat menelan makanan dan bila mengandung vitamin C,
cekung yang disertai rasa besi, kebersiahan mulut tidak sudah parah dapat vitamin B, dan zat besi,
sakit yang tinggi. terjaga, factor psikologi, dan menyebabkan demam. kebersihan gigi dan mulut,
kondisi tubuh yang kurang fit. Biasanya pada rongga mulut serta menghindari makanan
timbul bercak putih dan obat-obatan yang dapat
kekuningan, bercak itu bisa menyebabkan reaksi alergi
tunggal atau berkelompok. pada rongga mulut.
Sariawan dapat menyerang
selaput lender pipi bagian
dalam, bibir bagian dalam,
lidah, gusu, serta langit-langit
dalam rongga mulut.
 Burning mouth Kondisi yang sangat Penyebab dari kelainan adalah Diagnosis dapat
dilakukan Pengobatan harus
syndrome menyakitkan dengan rasa - Kerusakan syaraf yang dengan bantuan pemeriksaan disesuaikan dengan
kebutuhan, tergantung pada
panas pada lidah, bibir, mengendalikan rasa sakit oral secara menyeluruh dan
penyebab gejala sindrom,
palatum ataupun di seluruh dan pengecapan pemeriksaan medis secara pengobatan mungkin dapat
rongga mulut. Sindrom ini - Peruabahan hormone umum untuk mengetahui mencakup:
banyak menyerang pada usia - Mulut kering yang dapat sumber penyebab rasa
1. Menyesuaikan atau
setengah baya maupun lanjut disebabkan oleh banyak terbakar tersebut, mengganti gigi palsu yang
usia. obat-obatan dan gangguan diantaranya: mengiritasi
seperti diabetes 1. Kerja darah untuk mencari
2. Mengobati gangguan yang
- Defesiensi nutrisi infeksi, kekurangan gizi, dan
ada seperti diabetes, atau
- Oral kandidiasis gangguan yang berkaitan masalah tiroid untuk
- Refluks asam dengan sindrom mulut memperbaiki gejala mulut
- Gigi tiruan yang tidak pas terbakar seperti diabetes atau terbakar

atau alergi dengan bahan masalah tiroid


3. Suplemen untuk
gigi tiruan 2. swab oral untuk memeriksa kekurangan nutrisi
- Kecemasan dan depresi kandidiasis oral
tes alergi terhadap bahan gigi 4. Ganti obat jika obat yang
menyebabkan mulut
tiruan, makanan tertentu, atau terbakar
zat lain yang mungkin
menyebabkan gejala-gejala 5. Resep obat untuk
meredakan mulut kering,
tersebut.
mengobati kandidiasis
oral, membantu
mengontrol nyeri dari
kerusakan saraf

6. Mengurangi kecemasan
dan depresi.

Bila penyebab yang


mendasari tidak dapat
ditemukan, pengobatan
ditujukan pada gejala untuk
mencoba mengurangi rasa
sakit yang terkait dengan
sindrom mulut terbakar

2. Esofagus  Akalalasia Gangguan hipomotilitasyang Degenerasi pleksus auerbach Gangguan ini ditandai oleh Pengobatan dari kelainan ini
jarang terjadi dan dicirikan yang dapat menyebabkan peristaltic korpus esophagus adalah makan dengan pelan-
dengan peristaltic yang lemah hilangnya control neurologis. yang lemah dan tidak teratur pelan atau lambat,
dan tidak teratur dalam Sebagai akibatnya, gelombang atau aperistaltik, menghindari makanan pedas,
korpus esophagus. peristaltic primer tidak meningkatnya tekanan panas, dingin dan berakohol,
mencapai sfingter esophagus esophagus bagian bawah, dan melakukan dilatasi sfingter
bagian bawah untuk kegagalan sfingter esophagus esofagus bagian bawah dan
merangsang relaksasi. bagian bawah untuk esofagomiotomi, melakukan
Akalasia primer paling banyak berelaksasi secara sempurna pembedahan yaitu dengan
dijumpai. Akalasia sekunder waktu menelan.sehimgga pembedahan esofagomiotomi
bisa disebabkan oleh terjadi kesukaran menelan heller, piloroplasti, dan
karsinoma lambung yang makanan dan regurgitasi. terapi obat-obatan seperti
menginvasi esophagus melalui isosorbid dan nifedipin.
radiasi dan toksin atau obat- Penderita sebaiknya
obat tertentu. dianjurkan tidur dengan
kepala terangkat untuk
menghindari terjadinya
aspirasi.
 Spasme esophagus Keadaan yang sering terjadi Spasme esophagus difus Gejala yang sering timbul Pengobatan dapat dilakukan
difus dan dicirikan dengan merupakan penyakit yang adalah disfagi intermiten dan dengan manipulasi diet
kontraksi esophagus yang penyebabnya tidak diketahui odinofagi, yang diperparah (makan sedikit dan hindari
tidak terkoordianasi, non- dan biasanya menyerang pada dengan menelan makanan makanan dingin),
propulsif (peristaltic tersier), pasien berusia tua. Gangguan dingin, bolus yang besar, dan pengguanaan obat antasida,
dan timbul saat menelan. motilitas yang sama dapat keteggangan saraf, nyeri pada sedative, dan nitrogliserin
Kelainan ini dapat menyerang timbul akibat esofagitis dada intermiten . untuk menghilangkan
2/3 bawah organ tepai juga refluks atau obstruksi spasme. Bila tidak ada
dapat menyerang seluruh esophagus bagian bawah. perubahan dapat dilakukan
organ. dilatasi esophagus, dan
melakukan miotomi
longitudinal esophagus distal
sebagai tindakan akhir.
 Sklederma Keadaan disfungsi motorik penyebab dari kelainan ini Kelainan ini ditandai dengan Tidak ada obat yang dapat
esophagus dimana terjadi dapat diketahui dengan adanya aperistaltik atau menghentikan perkembangan
karena atrofi otot polos melakukan pemeriksaan peristaltic yang lemah pada skleroderma. Tetapi ada obat
bagian bawah esophagus. radiografik dengan barium, setengah atau 2/3 distal yang dapat meredakan
lalu dengan manometrik. esophagus, serta beberapa gejala dan
berkurangnya sfingter mengurangi kerusakan organ.
esophagus bagian distal. Obat herbal yang diduga
Pasien jarang merasakan dapat mengurangi gejala
nyeri ulu hati dan disfagi Scleroderma adalah Pegagan.
adalah gejala yang sering
timbulyang akan
mengakibatkan striktur.
Pasien akan mengalami
perubahan warna jari kaki dan
jari tangan. Umumnya
berubah pucat kebiruan.
- kulit mengeras
- kulit wajah mengencang
- gangguan menelan
- penurunan berat badan
- diare
- sembelit
 Esofagitis Peradangan pada esophagus Esofagitis refluks kronis dalah Diagnosis dari kelinan ini Pengobatan dapat dilakukan
yang biasanya bersifat akut kelainan yang sering adalah odinofagi berat, dengan pemberian
atau kronik. Esofagitis yang ditemukan. Gangguan ini demam, keracunan, dan antibiotika, steroid, cairan
sering timbul adalah akibat disebabkan oleh sfingter kemungkinan perforasi intravena, dan kemungkinan
refluks asam lambung. esophagus bagian bawah yang esophagus yang disertai dilakukan pembedahan.
Esofagitis yang dapat bekerja kurang baik dan infeksi mediastinum dan
menular yaitu yang refluks asam lambungke kematian.
disebabkan oleh candida dalam esophagus yang
albicans, virus herpes berlangsung sangat lama.
simplek, virus varisela zoster,
sitomegalovirus, HIV, dan
Helicobacter pylori.
 Hernia hiatus sebagai herniasi bagian Kerusakan pada kompentensi Hernia hiatus dapat dirasakan Pengobatan hernia hiatus
lambung ke dalam dada sfingter esophagus bagian dengan adanya benjolan sliding yaitu dengan
melalui hiatus esofagus bawah yang dapat ataupun sepeti bengkak menetralkan bahan refluks
diafragma. Bentuk yang menyebabkan esofagotis disekitar perut ataupun dan melindungi mukosa
paling sering adalah hernia efluks. Kelainan pada hernia pangkal paha yang bisa hilang esofagus. Pasien dianjukan
hiatus direk (sliding), dengan hiatus ditemukan secara atau tetap muncul saat untuk makan makanan dalam
perbatasan lambung-esofagus kebetulan sewaktu berbaring ataupun saat jumlah sedikit namun dalam
yang tergeser ke dalam pemeriksaan untuk mencari ditekan. Biasanya pasien akan waktu yang sering dengan
rongga toraks dan merusak penyebab gangguan merasakan nyeri dan sakit di ditambah antasid, dan
kompetensi sfingter esofagus epigastrium dan pemeriksaan bagian benjolan saat menggunakan obat-obat
bagian bawah. Refluks dengan radiografi saluran melakukan aktivitas. seperti ranitidin sebagai
esofagitis adalah penyulit gastrointestinal. Pada hernia penghambat H2.
hernia hiatus direk yang hiatus paraesofageal bagian
paing sering. Bentuk lannya fundus lambung menggulung
adalah hernia hiatus melewati hiatus dan
paraesofageal (rolling) berbatasan gastro/esophagus
dengan bagian fundus tetap bearada di bawah
lambung yang menggulung diafragma. Penyulit utamanya
melewati hiatus dan adalah strangulasi.
perbatasan gastro-esfagus
tetap berada di bawah
diafragma.
 Tumor Jinak kelainan ini jarang dijumpai, Faktor predisposisi adalah Gejalanya adalah biasanya Mendiagnosa penyakit ini
Esofagus namun kanker esofagus banyak merokok, banyak inuk berupa disfagi tetapi biasanya dengan melakukan
sering dijumpai. Laki-laki alkohol, dan esofagus barret. gejala ini tidak timbul pemeriksaan radioogik
sering terserang penyakit ini. sebelum tumor menyerang dengan barium, pemeriksaan
seluruh lingkaran esofagus. sitologi, dan biopsi dengan
esofagospi. Pengobatan
terhadap kelainan ini dapat
dilakukan penyinaran dengan
sinar laser dan reseksi bedah.
3. Lambung dan  Gastritis suatu peradangan atau Gastritis akut biasanya Gejalanya adalah yang akut Pengobatan yang akut
Duodenum perdarahan mukosa lambung. disebabkan zat perangsang (mual, muntah, dan nyeri dengan menggunakan obat
Gastritis kronik adalah seperti keracunan makanan, pada epigastrium); yang anti muntah, penghambat H2;
sebuah gangguan pada infeksi seperti pada influenza, kronik ( bervariasi dan tidak yang kronik dapat
pencernaan atau dispepsi dan pemakaian alkohol yang jelas, tetapi biasanya ditandai menggunakan vitamin B.12
yang terjadi pada orang berlebihan. dengan pendarahan, dan terapi; menghindari obat-
setenah umur dan lebih tua. hematemesis, distres obatan dan alkohol.
epigastrik, perasaan penuh
anoreksia).
 Ulkus peptikum terjadi pada bagian lambung Penyebab dari kelainan ini Gejalanya adalah nyeri pada Pengobatan yang dapat
dan duodenum yang terkena adalah makan tidak teratur, epigastrum, muntah berwarna dilakukan adalah melalui
kerja getah lambung. Ulkus ketegangan, ketakutan, dan merah, mual, anoreksia, dan diet, istirahat, dan antasida,
ini bisa terjadi karena tekanan jiwa. penurunan berat badan. dan kalau mungkin
putusnya kontinuitas mukosa membebaskannya dari rasa
lambung yang meluas sampai takut dan tanggung jawab.
di bawah epitel. Bila tidak ada kemajuan
dalam jangka waktu tertentu,
tindakan pembedahan akan
dilakukan.

 Kanker lambung bentuk neoplasma Penyebab dari kanker Gejalanya adalah perasaan Tindakan yang dapat
gastrointestinal yang paling lambung tidak diketahui, sedikit tidak enak pada dilakukan adalah melakukan
sering terjadi dan laki-laki tetapi dikenal adanya faktor abdomen bagian atas atau pemerikasaan radiologis,
lebih sering terserang oleh predisposisi tertentu, faktor rasa penuh setelah makan, sitologi esfoliatif, dan
penyakit ini dibandingkan genetik, faktor geografis atau anoreksia, penurunan berat endoskop disertai biopsi, dan
dengan perempan dan lingkungan, faktor badan, disfagia, dan muntah- eksisi pembedahan sebagai
sebagian terjadi pada usia di karsinogenik dalam makanan, muntah. terapi yang efektif .
atas 40 tahun. dan juga faktor tejadinya
gastritis atrofik kronis yang
dapat meningkatkan terjadinya
kanker lambung.
4. Usus halus  Malabsorbsi terganggunya absorbsi satu Penyebabnya: Gejala-gejala yang Tidak ada pengobatan
atau banyak zat gizi dalam (1) pencampuran makanan ditimbulkan adalah enteritis regional yang
mukosa banyak zat gizi dengan enzim yang penurunan berat badan, diare, bersifat khusus atau kuratif.
dalam mukosa usus, berlangsung kurang steatore, flatus, diare, anemia, Penatalaksanaan dini pada
menyebabkan terjadinya sempuran akibat amenore, edema, memar sebagian besar penderita
gerakan makanan terdigesti penggosongan isi mudah berdarah, lemah, dan bersifat medis, suportif, dan
yang tidak memadai dari usus lambung yang terlalu nokturia . paliatif, yang bertujuan untuk
halus ke dalam darah atau cepat mendapatkan keadaan remisi.
sistem limfatika. (2) berkurangnya sekresi
eksokrin pankreas yang
menyebabkan maldigesti
akibat adanya pintas
duodenum
(3) stasis isi usus pada
lengkung aferen yang
mengakibatkan
proliferasi bakteri yang
berkebihan dan
terdekonjugasinya garam-
garam empedu
(4) hilangnya fungsi
lambungsebagai
penampng yang
mengakibatkan waktu
transit makanan di usus
berjalan lebih cepat dan
menyebabkan diare.
 Apendisitis Apendisitis merupakan Penyebabnya karena obstriksu Gejalanya adalah nyeri atau Setelah diagnosis ditegakkan,
peradangan pada apendiks lumen yang disebabkan oleh rasa tidak enak di sekitar maka pasien dipersiapkan
yang mengenai semua lapisan fekalit atau feses keras, umbilicus, fesesnya keras, untuk menjalani
dinding organ apendiks yang penyumbatan pengeluaran spasme otot, demam, muntah, pembedahan, dan apendiks
sering terjadi pada remaja dan sekret mucus yang dan anorexia. segera dibuang setiap saat.
dewasa muda. mengakibatka terjadinya
pembengkakan, infeksi, dan
unsur ulserasi; peningkatan
tekanan
intraluminal;disebabkan oleh
Yersinia Enterocolitica.
 Peritonitis peradangan peritonium Penyebab: terjadi akibat Gejalanya bervariasi Pengobatan: dengan
(membran serosa yang penyebaran infeksi dari organ bergantung pada luas pemberian antobiotik yang
melapisi rongga abdomen dan abdomen, perforasi saluran peritonitis, beratnya sesuai, dekompresi saluran
menutupi visera abdomen). cerna, atau dari luka tembus peritonitis dan jenis gastrointestinal dengan
abdomen. organisme penyebab. penyedotan intestinal atau
Biasanya demam, leukositis, nasogastrik, penggantian
nyeri abdomen, muntah; dan cairan dan elektrolit yang
abdomen tegang, kaku, nyeri hilang secara intravena, tirah
tekan lepas, dan tanpa bunyi. baring dalam posisi Fowler,
pembuangan fokus septik
(apendiks, dsb)atau penyebab
inflasi lainnya (bila
mungkin)vdan tindakan
untuk menghilangkan nyeri.

 Obstruksi Usus gangguan (apapun Terdapat kemiripan proses Peregangan abdomen, nyeri, Koreksi keseimbangan
penyebabnya) aliran normal patofisiologis yang terjadi muntah, dan kostipasi elektrolit dan cairan,
isi usus sepanjang saluran setelah obstruksi usus, tanpa absolut. menghilangkan peregangan
usus.dibagi menjadi 2: memandang penyebab dan muntah dengan
mekanik dan non mekanik. obstruksi yang disebabkan melakukan intubasi dan
oleh mekanis atau fungsional. dekompresi, memperbaiki
peritonitis dan syok (bila ada)
dan menghilangkan obstruksi
untuk memulihkan
kontinuitas dan fungsi usus
kembali normal.

5. Usus Besar  Divertikulosis suatu keadaan pada kolon Pada kolon yang memiliki Pada banyak pasien, gejala Pembedahan hanya
yang dicirikan dengan adanya divertikula cenderung timbul bersifat ringan dan terdiri atas diperluakan pada penyakit
herniasi mukosa melalui kontraksi kuat otot sirkular flatulen, diare atau konstipasi yang berat, luas, atau pada
tunika muskularis yang yang menimbulkan tekanan intermiten, serta rasa tidak komplikasi.
membentuk kantong yang sangat tinggi, sehingga enak pada kuadran kiri bawah
berbentuk seperti botol. bisa menimbulkan hernia abdomen. Pengobatan: Kasus
mukosa dan menimbulkan ringan tanpa adanya perforasi
divertikula. diobati dengan diet cair atau
pemberian cairan intravena
(IV), pelunak feses, tirah
baring, dan antibiotik
berspektrum luas.
 Kolitis Ulseratif penyakit radang kolon non Penyebabnya tidak diketahui, nyeri abdomen, diare, dan Terapi untuk mengatasi
spesifik yang umumnya faktor genetik berperan dalam perdarahan rektum. peradangan,
berlangsung lama disertai etiologi. mempertahankan status gizi
masa remisi dan eksaserbasi penderita, meringankan
yang berganti-ganti. gejala, serta mencegah
infeksi dan komplikasi lain.
Kortikosteroid diberikan
untuk mengurangi
peradangan dan mempercepat
penyembuhan klinis. Obat
antikolinergik juga dapat
membantu menghilangkan
kram abdomen dan diare.
Bila tindakan medis tidak
berhasil dan penyakit tidak
teratasi, maka diindikasikan
pembedahan.

 Polip Kolon neoplasma yang berasal dari berupa pendarahan yang Prokolekmi total dan
permukaan mukosa dan nyata atau samar. Kadang- ileostomi permanen atau
meluas kearah luar. Terdapat kadang polip yang besar reseksi subtotal dengan
3 bentuk polip kolon: dapat menimbulkan ileorektal anatomosis. Bila
adenoma pedunkulata, intusupepsi dan menyebabkan rektum dipertahankan, maka
adenoma vilosa, dan poliposis obstruksi usus. perlu diperiksa secara
familial. periodik adanya
kemungkinan kanker.

 Karsinoma Kolon secara struktur , kanker kolon Diet rendah serat juga Perubahan kebiasaan Pengankatan tumor dan
dan Rektum berbentuk polipoid (lebih menyebabkan pemekatan zat defekasi, pendarahan, nyeri, pembuluh limfe secara
sering di sekum) atau berpotensi karsinogenik ini, anemia, anorexia, penurunan pembedahan. Tindakan yang
berbentuk anular (seperti feses meningat, berat bedan. paling sering dilakukan
cincin) lebih sering di daerah adalah hemikolektomi kanan,
rektosigmoid. kolektomi transversal,
hemikolektemi kiri, reseksi
anterior dan reseksi
abdominoperineal.

 Gangguan vena varikusa pada kanalisasi Timbul akibat kongesti vena Konstipasi, diare, sering
Anorektal yang disebabkan oleh mengejan, kongesti pelvis
gangguan aliran balik dari pada kehamilan.
vena hemoroidalis.
6 Hati, saluran  Hiperbilirubinemia gangguan pada konjugasi Ketika bilirubin yang tak Sklera, kulit, urin menjadi Fototerapi, fenoibarbital yang
empedu, bilirubin, yang disebabkan terkonjugasi pada bayi baru gelap. merangsang aktivitas enzim
pankreas oleh kurang matangnya enzim lahir melampaui 20 glukoronil tranferase.
glukoronil neoratus yang mg/100ml, terjadi suatu
dapat meningkatkan beberapa keadaan disebut
hari setelah lahir sampai kernikterus/bilirubin ensefalon
sekitar minggu ke-2 dan pati timbul akibat penimbunan
setelah itu ikterus akan bilirubin tak terkonjugasi pada
menghilang. daerah pada ganglia yang
banyak lemak.
 Kolestasis penyakit hepatoselular Adanya sumbatan batu Gangguan pada semua fase Dilakukan pembedahan
dimana sel parenkim hati empedu dibawah duktus metabolisme bilirubin,
mengalami kerusakan akibat koledukus, korsinoma kaput pengambilan konjugasi dan
virus hepatitis atau berbagai pankreas menyebabkan ekskresi, hiperbilirubinia
jenis sirosis. tekanan pada duktus terkonjugasi.
koledukus dari luar dan juga
korsinoma ampulavateri.
 Hepatitis menyebabkan inflamasi .virus Penyebabnya virus/non virus; Anoreksia, mual, muntah, - Menghindari bahan yang
menimbukan kerusakan tetapi penyebab non virus: obat dan demam, ikterus, malaise, toksik bagi hati, seperti
tidak membunuh sel hati. zat kimia, selain penyebab nyeri otot. morfin, parasetamol, dan
Hepatitis B, C, G ditularkan imun dan metabolik, namun alcohol.
melalui darah, sedangkan A kebanyakan kasus hepatitis - Pemberian interveran
dan E menyebar melalui disebabkan oleh virus hepatitis
makanan serta air yang telah A,B,C,D,E, dan G. Cidera
terkontaminasi oleh virus tsb. yang terjadi menyebabkan
pembengkakan dan penurunan
fungsi hati. Jika kerusakan
berlanjut akan terjadi fibrosis
meluas .
 Sirosis Hepatitis penyakit hati kronis yang Penyebabnya alkoholisme hati kelelahan, anoreksia, Tidak ada agen farmakolig
dicirikan dengan distorsi normal, hepatitis virus, dan dispepsia, fiatulen yang dapat menghentikan
arsitektur hati yang nomal penyakit biliar. atau memperbaiki proses
oleh lembar-lembar jaringan fibrosis. Terapi ditujukan
ikat dan nodul-nodul kepada penyebabnya (seperti
regenerasi sel hati, yang tidak penyalahgunaan alkohol atau
berkaitan dengan vaskular obstruksi saluran empedu)
normal. lalu mengatasi berbagai
komplikasi (perdarahan
saluran cerna, asites dan
ensefalopati hepatik).

 Kolelitiasis pembentukan batu yang Batu empedu kebanyakan nyeri pada abdomen, dan Pembedakan untuk
merupakan endapan terbentuk dari kolesterol yang protein. kanan atas, mengangkat kantung empedu
satu/lebih komponen empedu, larut dalam empedu. Selain berkeringat, nausa muntah. (kolesistektomi) dan
kolesterol, bilirubin, garam itu, terbentuk dari campuran pengankatan batu dari duktus
empedu, kalsium kolesterol dan bilirubin atau koledukus (koledokolitotomi)
campuran kalsium dan
bilirubin. Biasanya,
terbentuknya batu karena
empedu terlalu lama tersimpan
dalam kantong empedu,
kemudian batu berjalan
mengikuti aliran darah ke
saluran empedu dan
menyangkut di sana.
 Kolesistitis Radang kronik penyerta Obesitas pada usia > 50 tahun Gejala: umumnya pasien Pembedakan untuk
setelah terjadi kolelitiasis.. mengalami nyeri intens mengangkat kantung empedu
secara mendadak pada (kolesistektomi) dan
kuadran kanan atas abdomen. pengankatan batu dari duktus
koledukus (koledokolitotomi)
 Pankreatitis akut: suatu peradangan akut Karena autodigesti pankreas nyeri epigastrium berat Pengobatan: obat-obatan,
yang mengenai pankreas dan oleh enzimnya, organ kontinu yang menjulur ke pembedahan dilakukan bila
ditandai oleh berbagai derajat pancreas yang menghasilkan punggung akibat peradangan terjadi obstruksi atau
edena pendarahan dan yang menghasilkan enazim dan nekrosis enzimatik komplikasi khusus seperti
nekrosis pada sel-sel asinus. aktif merusak organ tersebut. pankreas. Dapat terjadi syok pseudokista pankreas.
Kronik: ditandai oleh dengan derajat variasi,
destruksi progresif kelenjar takikardia, leukositosis, dan
disertai penggantian oleh demam.
jaringan fibrosis yang
mengakibatkan striktura dan
kalsiifikasi.
 Kanker Hati, tumor ganas primer di hati Sirosis yang tidak diketahui Berat badan menurun, Pengangkatan tumor, jika
kandung empedu, ini berasal dari sel parenkim sebabnya dan pembesaran anoreksia, nausea, sakit perut tidak bisa ditemukan beri
hati atau epitel saluran empedu hati, metastatis kanker lalu ke inhibitor pompa proton
tumor yang paling sering hati
ialah metastasis tumor ganas
dari tempat lain.Penyebab:

Anda mungkin juga menyukai