Makalah Kai Voltametri
Makalah Kai Voltametri
PENDAHULUAN
Metode voltametri adalah salah satu metode yang dapat digunakan untuk
menganalisis suatu bahan. Menganalisis suatu bahan biasanya dilakukandalam voltage
tinggi untuk pembentukan hidrogen serta permukaan elektroda secara kontinyu dapat
diperbaharui. Untuk menganalisis ini, voltametri dapat diterapkan.
1
4. Apa saja jenis-jenis voltametri ?
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
BAB II
PEMBAHASAN
3
yang menggunakan mikroelektroda lain (Underwood, 1996). Polarogarfi digunakan
secara luas untuk analisis ion –ion logam dan anion –anion anorganik, seperti IO dan
NO . Gugus fungsi senyawa organik yang mudah teroksidasi atau tereduksi juga
dipelajari dalam polarogarfi. Gugus fungsi yang digunakan meliputi karbonil, asam
karboksilat, dan senyawa karbon yang memiliki ikatan rangkap (David, 2000).
b. Hydrodynamic Voltametri
Arus pada hydrodynamic voltametri diukur sebagai fungsi dari aplikasi potensial
pada elektroda kerja. Profil potensial yang sama digunakan untuk polarografi, seperti
sebuah pengamatan linear atau pulsa diferensial, digunakan dalam hydrodynamic
voltametri. Hasil voltamogram yang identik untuk polarografi, kecuali untuk
kekurangan arus menghasilkan osilasi dari penambahan tetes merkuri. Karena
hydrodynamic voltametri tidak dibatasi untuk elektroda Hg, hydrodynamic voltametri
bermanfaat untuk analisis reduksi atau oksidasi pada potensial yang lebih positif.
c. Stripping Voltametri
Salah satu dari teknik voltametri kuantitatif yang lebih penting adalah stripping
voltametri, yang mana terdiri atas tiga teknik yang terkait : anoda, katoda, dan adsorpsi
stripping voltametri. Sejak anodic stripping voltametri ditemukan aplikasi paling luas,
kita mempertimbangkannya secara detail. Anodic stripping voltametri terdiri dari dua
tahap Pertama pengontrolan potensial elektrolisis yang mana elektroda kerja, biasanya
tetes merkuri atau lapis tipis merkuri, pada potensial katoda yang cukup untuk
melapisi ion logam pada elektroda. Tahap kedua, potensial anoda di scan kearah
potensial yang lebih positif. Ketika potensial pada elektroda kerja cukup positif analit
dilepaskan dari elektroda, larutan dikembalikan dalam bentuk oksidasi. Arus selama
tahap stripping dimonitor sebagai fungsi dari potensial, memberikan bentuk kenaikan
pada puncak voltammogram yang sama. Puncak arus yang proporsional pada
konsentrasi analit dalam larutan. Anodic stripping voltametri sangat sensitif pada
percobaan, yang mana harus dikontrol dengan hati-hati jika hasilnya ingin akurat dan
tepat.
d. Amperometri
4
Teknik voltametri terakhir yang dipertimbangkan adalah amperometri, yang mana
potensial konstan diaplikasikan pada elektroda kerja, dan arus diukur sebagai fungsi
waktu Karena potensial tidak discan, amperometri tidak mendorong kearah
voltammogram.
Aplikasi yang penting dari amperometri adalah dalam kontruksi sensor kimia. Sensor
amperometri yang pertama dikembangkan untuk melarutkan O dalam darah, yang
mana dikembangkan pada 1956 oleh L.C. Clark.
Sel voltametri terdiri dari elektroda kerja, elektroda pembantu, dan elektroda
pembanding dimana ketiganya tercelup dalam sel voltametri yang berisi larutan
sampel seperti ditunjukkan pada Gambar 1.
Potensial luar (V), diberikan antara elektroda kerja dan elektroda pembanding.
Bila ada reaksi oksidasi maupun reduksi pada elektroda kerja, arus yang dihasilkan
dilewatkan ke elektroda pembantu, sehingga reaksi yang terjadi pada elektroda
pembantu akan berlawanan dengan reaksi yang terjadi pada elektroda kerja. Untuk
mengukur arus yang timbul digunakan amperemeter (A). Antara elektroda kerja dan
elektroda pembanding diberikan tahanan (R) yang cukup tinggi agar arus tidak
melewati elektroda kerja dan elektroda pembanding, karena bila terjadi reaksi pada
elektroda pembanding, potensial elektroda pembanding akan berubah /elektroda rusak.
a) Elektroda Merkuri
b) Elektroda Padatan
Elektroda padat memiliki rentang potensial yang lebih besar dibanding elektroda
merkuri. Contoh elektroda padat yaitu karbon, platina dan emas. Elektroda perak, nikel
dan tembaga digunakan untuk aplikasi spesifik. Faktor penting dari elektroda padat
yaitu respon arus yang sangat tergantung pada permukaan elektroda sehingga
permukaan elektroda perlu mendapat perlakuan khusus sebelum digunakan untuk
mendapatkan reprodusibilitas yang baik. Perlakuan yang dilakukan tergantung pada
bahan elektroda yang digunakan. Elektroda padat cenderung memiliki permukaan
yang heterogen dan kasar yang berpengaruh pada aktivitas elektrokimia.
Potensial sel ini bergantung pada konsentrasi klorida (x), dan harga konsentrasi ini
harus dituliskan untuk menjelaskan elektroda. Harga potensial SCE adalah 0,244 V
pada 25o C dibandingkan terhadap elektroda hidrogen standar.
Biasanya elektroda ini terbuat dari larutan jenuh atau 3,5 M KCl yang harga
potensialnya adalah 0,199 V (jenuh) dan 0,205 V (3,5 M) pada 25 oC. Elektroda ini
dapat digunakan pada suhu yang lebih tinggi sedangkan elektroda kalomel tidak dapat
digunakan (Hendayana, dkk, 1994).
7
Analisis voltametri pelucutan merupakan teknik yang sensitif dalam penentuan
logam karena adanya proses prekonsentrasi yang dapat menurunkan limit deteksi.
Sekitar 4-5 logam dapat ditentukan secara simultan pada beberapa matrik pada
konsentrasi hingga 10-10 M dengan menggunakan alat yang relatif murah. Limit
deteksi dapat diturunkan karena keberadaan kontaminan dapat diminimalkan.
Stripping analysis terdiri dari dua tahap, yaitu deposisi analit pada permukaan
elektroda (prekonsentrasi) dan stripping, yaitu pelepasan deposit. Beberapa jenis
stripping analysis yaitu:
Untuk analisis yang lebih sensitif maka waktu deposisi ditambah. Setelah tahap
deposisi berakhir dibutuhkan waktu sebentar (30-60 detik) untuk kesetimbangan. Pada
tahap ini potensial deposisi tetap dipertahankan tetapi pengadukan dihentikan. Hal ini
dilakukan untuk meminimalkan arus konveksi dari pengadukan dan membuat
amalgam stabil.
Tahap kedua yaitu scan potensial (stripping) dan tidak ada lagi pengadukan. Pada
tahap ini potensial discan kearah positif sehingga amalgam (M(Hg)) dioksidasi dan
8
arus yang mengalir diukur. Potensial karakteristik dari ion yang diendapkan akan
muncul sebagai puncak arus sebanding dengan analit.
Tahap pertama yaitu deposisi analit secara oksidasi dengan pemberian potensial
deposisi dimana dipilih potensial yang lebih positif dari potensial setengah gelombang
dari ion atau ion-ion yang akan dianalisis.
Tahap kedua yaitu pelucutan (stripping). Pada tahap ini potensial discan ke arah
negatif sehingga HgA direduksi dan arus yang mengalir diukur.
Beberapa anion yang telah dapat ditentukan dengan menggunakan metode ini
diantaranya adalah arsenat, klorida, bromida, iodin, kromat, tungstat, molibdat,
vanadat, sulfat, oksalat, suksinat, selenat, sulfida, merkaptan, tiosianat dan senyawa-
senyawa tio (Skoog, et al., 1998; Wang, 1994).
9
Metode ini adalah bagian dari voltametri pelucutan yang merupakan teknik baru
dan terdiri dari 4 langkah yaitu pembentukan kompleks antara logam dengan ligan,
adsorpsi kompleks pada permukaan elektroda, reduksi logam atau kompleks, dan
pengukuran arus dengan scan potensial secara anoda atau katoda. Tujuan dari teknik
ini adalah untuk membuat analisis lebih selektif dan menurunkan limit deteksi.
Voltametri pulsa normal (VPN) terdiri dari rangkaian pulsa yang berasal dari
peningkatan amplitudo yang diberikan pada setiap akhir waktu hidup pulsa pada setiap
selang waktu tertentu. Cara pemberian pulsa dapat dilihat pada gambar 6. Diantara
setiappulsa, potensial elektroda dijaga tetap pada potensial dasar (Ein) agar tidak
terjadi reaksi pada analit. Amplitudo pulsa meningkat secara linear. Arus diukur
beberapa saat sebelum pulsa hilang. Waktu pemberian pulsa yang singkat
menyebabkan lapis difusi lebih tipis daripada teknik polarografi sehingga arus
Faraday, arus yang timbul karena transfer elektron, meningkat. Voltamogram yang
dihasilkan dari pengukuran dengan teknik ini berbentuk sigmoidal dengan besarnya
arus batas (iL) dinyatakan lewat persamaan:
Dengan tm merupakan waktu setelah pemberian pulsa pada saat arus diukur dan D
adalah koefisien difusi.
11
Arus yang dihasilkan pada teknik ini lima hingga sepuluh kali lebih besar dari arus
yang dihaslkan oleh teknik polarografi DC.
Pada teknik voltametri pulsa diferensial (VPD), pulsa diberikan pada elektroda kerja
seperti yang ditunjukkan pada gambar 7. Potensial yang diberikan naik secara linear.
Arus diukur dua kali, yaitu sebelum pulsa diberikan dan sesaat sebelum pulsa hilang.
Oleh instrumen pengukur, arus pertama secara otomatis dikurangkan terhadap arus
kedua. Selisih dari kedua arus yang diukur (∆i = i(t 2)-i(t1)) dialurkan terhadap potensial
yang diberikan. Voltamogram yang didapat memberikan gambaran tentang arus
puncak. Besarnya arus puncak (ip) sebanding dengan konsentrasi analit dalam larutan
dan dapat dinyatakan dengan persamaan:
dengan , yang besarnya antara 0-1. VPD mampu mengukur hingga tingkat
konsentrasi 10-8 M (sekitar 1μgL-1). Teknik ini banyak digunakan untuk analisis
senyawa-senyawa organik dan anorganik pada skala renik. Pemilihan amplitudo pulsa
dan kecepatan laju selurus potensial dapat membantu meningkatkan kepekaan,
resolusi, dan kecepatan pengukuran.
Gambar 7. Cara pemberian pulsa pada teknik VPD, 1 dan 2 : saat pengukuran arus
Gambar 8. Cara pemberian pulsa pada teknik VGP, 1 dan 2 : saat pengukuran arus
Tingginya nilai arus bersih dibandingkan dengan arus maju maupun arus balik
menunjukkan sensitivitas yang tinggi dari teknik ini. Sensitivitasnya bahkan lebih
tinggi dari teknik VPD. Arus yang dihasilkan dari teknik VGP, untuk proses reaksi
yang reversibel maupun ireversibel dapat mencapai tiga sampai empat kali lebih besar
dibandingkan arus dari teknik VPD.
Kelebihan dari teknik ini adalah kecepatannya. Laju selusur efektif didapat dari
f.∆Es,dengan f menyatakan frekuensi gelombang persegi (Hz) dan ∆E s menyatakan
tinggi kenaikan pulsa. Tingginya laju selusur dapat mengurangi waktu analisis karena
voltamogram lengkap didapat hanya dalam hitungan detik.
13
Gambar 9. Voltamogram teknik VGP; kurva A: arus puncak proses ke araah hasil
reaksi, kurva B: arus untuk proses kea rah pereaksi, dan kurva C: arus bersih
BAB III
PENUTUP
3.1 kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kita tarik dari percobaan voltametri ini adalah :
a) Voltametri mempelajari hubungan arus, voltase, dan waktu selama elektrolisis
dilakukan dalam suatu sel.
14
b) Prinsip dari voltammetri adalah mempolarisasi elektroda dalam sel elektrokimia
pada serangkaian potensial range tertentu dan mengamati perubahan arus yang
dihasilkan oleh sel akibat adanya proses oksidasi reduksi analit.
c) Teknik-teknik dalam voltametri yaitu Polagrafi, Hydrodynamic Voltametri,
Stripping Voltametri, Amperometri.
d) Bagian-bagian voltametri, sel voltametri terdiri dari elektroda kerja, elektroda
pembantu, dan elektroda pembanding dimana ketiganya tercelup dalam sel
voltametri yang berisi larutan sampel
Daftar Pustaka
16