Anda di halaman 1dari 5

3 PERUSAHAAN SUKSES

Google

Mahasiswa lulusan Universitas Standford, Larry Page dan Sergey Brin, mendirikan perusahaan
yang saat ini dikenal sebagai Google dari garasi milik temannya, Susan Wojcicki, yang terletak
di Kota Menlo Park, California, Amerika Serikat, pada September 1998. Setahun kemudian,
pekerjaan mereka di perusahaan rintisan tersebut—yang saat itu masih menjadi sebuah proyek
sampingan—ternyata mulai mengganggu kuliah mereka.

Walhasil, mereka memutuskan untuk menjual proyek tersebut ke Excite dengan harga 1 juta
dollar AS. Pada saat itu, Excite tidak tertarik dengan proyek tersebut dan menolak tawaran
mereka.

Lima tahun kemudian, pada 19 Agustus 2004, Google melakukan penawaran saham perdananya
(IPO). Dengan IPO ini, Google memiliki nilai kapitalisasi pasar mencapai lebih dari USD1,67
miliar. Pada Januari 2014, nilai kapitalisasi pasar perusahaan ini sudah berkembang menjadi
USD397 miliar atau setara dengan Rp5,347 triliun.

Hewlett-Packard

Pada 1939, Bill Hewlett dan Dave Packard mendirikan Perusahaan HP Inc. di garasi milik
Packard yang terletak di Kota Palo Alto, California, Amerika Serikat, dengan modal awal
sebesar USD538. Produk pertama mereka adalah osilator audio dan pembeli pertamanya adalah
Walt Disney—dia membeli delapan osilator untuk mengembangkan sistem suara film Fantasia.

Saat ini, garasi tempat lahirnya perusahaan ini—yang lebih dikenal dengan sebutan HP Garage—
telah menjadi sebuah museum privat. Garasi ini juga dikenal sebagai “tempat lahirnya Silicon
Valley”—sebuah julukan sebab daerah ini memiliki banyak perusahaan yang bergerak dalam
bidang komputer dan semikonduktor dan teknologi informasi serta industri kreatif.

Bukalapak

Di Indonesia sendiri, salah satu perusahaan rintisan yang sukses membangun bisnisnya dari
garasi adalah Bukalapak. Perusahaan ini didirikan di garasi kecil di bilangan Haji Nawi, Jakarta
Selatan, pada tahun 2010 oleh Achmad Zacky bersama dua teman kuliahnya, yakni Nugroho
Herucahyono dan Fajrin Rasyid.

Pada saat itu, Bukalapak didirikan dengan tujuan memberdayakan usaha kecil dan menengah
(UKM) di Indonesia. Bukalapak diharapkan dapat menjadi wadah untuk para UKM
menggunakan media online sebagai bagian dari bisnis mereka. Dari nol pengunjung dan pelapak
saat awal berdiri, saat ini Bukalapak telah dikunjungi lebih dari 1 juta orang setiap harinya
dengan lebih dari 200 ribu pelapak.

Orang bijak berkata, “Memulai lebih mudah dibanding mempertahankan”. Sayangnya, sekarang
justru banyak orang-orang yang untuk memulai saja tidak tahu dari mana jalannya, tak terkecuali
dalam hal menjadi seorang pengusaha. Menilik dari pengalaman para pengusaha di atas, cara
mendirikan perusahaan ternyata ya mudah saja, yaitu “Lakukan!”

Namun, dalam melakukan pendirian tersebut ternyata pelajaran penting yang dapat dipetik dari
pengalaman para pengusaha di atas adalah alasan mereka mendirikan perusahaan. Mereka
mendirikan bisnis, bukan dengan tujuan menciptakan perusahaan bernama Amazon, Apple atau
Google, tetapi mereka memulainya secara nyata dan diupayakan sungguh-sungguh dengan
membuat sebuah toko buku online, perangkat komputer atau algoritma pencarian demi
menciptakan solusi bagi masalah yang terjadi di masyarakat.

SUMBER :

https://economy.okezone.com/read/2016/10/21/320/1520961/5-perusahaan-sukses-yang-memulai-
bisnisnya-dari-garasi
PERUSAHAAN BANGKRUT

Bisnis.com, JAKARTA - Kebangkrutan perusahaan adalah hal yang menakutkan, baik bagi
pemilik perusahaan maupun karyawan.
Pemilik perseroan harus rela asetnya dilego untuk membayar utang. Di sisi lain, karyawan harus
pasrah kehilangan sumber penghasilan.
Tetapi, kreditur yang memberi utang kepada perseroan juga ingin dananya dikembalikan. Jika
melihat dari sisi ini, kepailitan bisa menjadi solusi.
Berikut delapan perusahaan Indonesia yang menyandang gelar pailit sepanjang 2017. Proses
kepailitan berlangsung di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat, berdasarkan perkara yang diliput dan
dihimpun Bisnis.

1. PT Megalestari Unggul
PT Megalestari Unggul dan keempat penjamin utangnya dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga
Jakarta Pusat pada 22 Februari 2017. Keempat penjamin utang perseroan yakni Paulus Tannos,
Lina Rawung, Pauline Tannos, dan Catherine Tannos juga turut terjerat kasus korupsi di KPK
PT Megalestari Unggul merupakan perusahaan rekanan KTP elektronik. Status pailit bermula
dari putusan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) pada 9 Januari. Perseroan terbukti
berutang Rp376,84 miliar kepada PT Senja Imaji Prisma. Selanjutnya, dalam masa PKPU,
seluruh kreditur menolak perpanjangan masa restrukturisasi utang selama 180 hari. Alhasil,
perseroan dinyatakan pailit.

2. PT Citra Maharlika Nusantara Corpora Tbk. alias Cipaganti


Perusahaan yang dulu bernama PT Cipaganti Citra Graha Tbk harus rela jatuh pailit pada 27
April 2017 lantaran proposal perdamaian ditolak mayoritas kreditur.
Seiring dengan putusan itu, Direktur Utama Cipaganti Edwan Kawulusan mengaku perusahaan
tidak punya aset untuk dijual karena mayoritas aset disita oleh kantor Pajak. Dengan begitu,
kurator harus bekerja ekstra menemukan aset lain untuk dijual dan dibayarkan ke kreditur.
Perkara pailit ini juga bermula dari status PKPU Cipaganti sejak 31 Oktober 2016. Total utang
perseroan berjumlah Rp245 miliar.

3. PT Multicon Indraja Terminal


Perusahaan peti kemas PT Multicon Indrajaya Termina berhasil dipaillitkan oleh tiga perusahaan
investasi asing yakni Asean China Investments Fund II L.P., UVM Venture Investments L.P dan
SACLP Investments Limited pada 4 Mei 2017.
Multicon terbukti berutang kepada para pemohon pailit sebesar Rp678,03 miliar. Rapat
kepailitan Multicon hingga kini masih berlangsung di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat.

SUMBER :
http://kabar24.bisnis.com/read/20171228/16/721762/ini-daftar-perusahaan-yang-pailit-sepanjang-
2017
PERUSAHAAN BANGKRUT

1. Koperasi Pandawa Mandiri Group (Koperasi Pandawa)


Koperasi simpan pinjam yang dinahkodai oleh Nuryanto ini resmi pailit pada 31 Mei 2017
setelah ketok palu dari majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Pandawa dan Nuryanto pailit lantaran kreditur menolak perpanjangan PKPU 60 hari secara
aklamasi. Dengan putusan ini, kurator mulai menyisir aset Pandawa. Kurator juga berkomunikasi
dengan pihak kepolisian terkait aset sitaan.

Perkara ini bermula dari permohonan PKPU oleh seorang nasabah Farouk Elmi. Dalam proses
kepailitan, total kewajiban Koperasi Pandawa dan Nuryanto tercatat Rp3,32 triliun kepada
39.068 nasabah. Fantastik bukan?

Perkara ini juga masuk dalam ranah pidana. Nuryanto telah divonis 15 tahun penjara subsider 6
bulan dengan denda Rp200 miliar.

2. PT Kimas Internusa
Produsen dan peritel telepon seluler PT Kimas Sentosa jatuh pailit pada 15 Juni 2016 lantaran
tidak hadirnya prinsipal perusahaan sepanjang rapat kreditur PKPU.

PT Kimas Sentosa memiliki utang senilai Rp758,40 miliar. Tagihan terbesar datang dari PT
Bank Mandiri (Persero) Tbk. senilai Rp373,51 yang bersifat separatis dan Rp319,59 miliar yang
bersifat konkuren (tanpa jaminan).

3. Petroselat Ltd
Kepailitan anak usaha PT Sugih Energy Tbk ini terbilang dramatis. Telah terjadi berbagai
perselisihan sejak putusan pailit 5 Juli 2017 lalu hingga putusan insolvensi pada 30 November
2017.

Wilayah Kerja Petroselat di Selat Panjang Riau rencananya akan diterminasi pemerintah pada 4
Desember 2017, tapi akhirnya diundur hingga Januari 2018. Berdasarkan catatan kurator,
Petroselat memiliki utang kepada 47 kreditur dengan total Rp117,65 miliar.

SUMBER

http://kabar24.bisnis.com/read/20171228/16/721762/ini-daftar-perusahaan-yang-pailit-sepanjang-
2017
3 PERUSAHAAN SUKSES

Amazon

Jeff Bezos mendirikan Amazon di tahun 1994 sebagai sebuah toko buku online. Pada saat itu,
perusahaan tersebut sepenuhnya dibuat dan dijalankan dari garasi rumahnya di Kota Bellevue,
Washington.

Bezos menjual buku pertamanya di bulan Juli 1995 dan berhasil menggelar penjualan saham
perdana, atau Initial Public Offering (IPO), dua tahun kemudian pada tahun 1997. Saat ini,
Amazon merupakan perusahaan peritel online terbesar di dunia.

Apple

Pada tahun 1976, Steve Jobs dan Steve Wozniak, masing-masing berusia 21 dan 26, mendirikan
Apple Computers dengan menjual 50 unit Apple I Computer buatan Wozniak. Perangkat tersebut
dijual dengan harga USD500 per unit kepada peritel lokal di di Cupertino, California, Amerika
Serikat.

Karena pada saat itu, duo Steve ini belum memiliki pabrik pembuat komponen elektronik
sendiri, mereka masih perlu memesan komponen-komponennya dari distributor. Walaupun
masih memiliki kekurangan modal disana-sini, dengan mengandalkan keahlian merakit komputer
dan kemampuan menjual yang mumpuni, Steve Jobs dan timnya berhasil membuat 50 komputer
tersebut dalam 30 hari dari garasinya di Cupertino.

Google

Mahasiswa lulusan Universitas Standford, Larry Page dan Sergey Brin, mendirikan perusahaan
yang saat ini dikenal sebagai Google dari garasi milik temannya, Susan Wojcicki, yang terletak
di Kota Menlo Park, California, Amerika Serikat, pada September 1998. Setahun kemudian,
pekerjaan mereka di perusahaan rintisan tersebut—yang saat itu masih menjadi sebuah proyek
sampingan—ternyata mulai mengganggu kuliah mereka.

Walhasil, mereka memutuskan untuk menjual proyek tersebut ke Excite dengan harga 1 juta
dollar AS. Pada saat itu, Excite tidak tertarik dengan proyek tersebut dan menolak tawaran
mereka.

Lima tahun kemudian, pada 19 Agustus 2004, Google melakukan penawaran saham perdananya
(IPO). Dengan IPO ini, Google memiliki nilai kapitalisasi pasar mencapai lebih dari USD1,67
miliar. Pada Januari 2014, nilai kapitalisasi pasar perusahaan ini sudah berkembang menjadi
USD397 miliar atau setara dengan Rp5,347 triliun.

SUMBER

https://www.dream.co.id/dinar/6-perusahaan-sukses-ini-berubah-total-dari-awal-berdirinya-ok-
150714c.html

Anda mungkin juga menyukai