Kali ini akan dibahas mengenai Standar Akreditasi Rumah Sakit 2013 Pokja PP atau Pelayanan Pasien.
Semoga artikel dapat berguna bagi yang memerlukan Standar Akreditasi Rumah Sakit 2013 Pokja
Pelayanan Pasien.
BAB 4
1. Para pimpinan rumah sakit bersepakat untuk memberikan proses pelayanan yang seragam.
2. Kebijakan dan prosedur memandu pemberian pelayanan yang seragam sesuai dengan undang-
undang dan peraturan terkait.
3. Hasil atau kesimpulan rapat dari tim pelayanan atau diskusi tentang kerjasama pelayanan dicatat
dalam rekam medis pasien.
1. Pelayanan untuk setiap pasien direncanakan oleh dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP),
perawat dan pemberi pelayanan kesehatan lain dalam waktu 24 jam sesudah pasien masuk rawat inap.
2. Rencana pelayanan pasien harus individual dan berdasarkan data asesmen awal.
3. Rencana pelayanan dicatat dalam rekam medis dalam bentuk kemajuan terukur pencapaian
sasaran.
4. Kemajuan yang diantisipasi dicatat atau direvisi sesuai kebutuhan; berdasarkan hasil asesmen ulang
dari pasien oleh praktisi pelayanan kesehatan.
5. Rencana pelayanan yang tiap pasien diperiksa ulang dan di verifikasi oleh DPJP dengan mencatat
kemajuannya.
7. Pelayanan yang diberikan kepada setiap pasien dicatat dalam rekam medis pasien oleh pemberi
pelayanan.
1. Perintah harus tertulis bila diperlukan, dan mengikuti kebijakan rumah sakit.
2. Permintaan diagnostik imajing dan pemeriksaan laboratorium klinik harus disertai indikasi klinis
/rasional apabila memerlukan ekspertise.
1. Pasien dan keluarga diberi informasi tentang hasil pelayanan dan pengobatan.
2. Pasien dan keluarga diberi informasi tentang kejadian yang tidak diharapkan dalam pelayanan dan
pengobatannya.
1. Pimpinan rumah sakit telah mengidentifikasikan pasien dan pelayanan risiko tinggi.
2. Pimpinan rumah sakit menggunakan proses kerjasama untuk mengembangkan kebijakan dan proses
yang dapat dilaksanakan.
3. Staf sudah dilatih dan menggunakan kebijakan dan prosedur untuk mengarahkan pelayanan.
1. Pelayanan pasien gawat darurat diarahkan oleh kebijakan dan prosedur yang sesuai.
1. Penggunaan tata laksana resusitasi yang seragam diseluruh unit kerja diarahkan oleh kebijakan dan
prosedur yang sesuai.
1. Penanganan, penggunaan, dan pemberian darah dan komponen darah diarahkan oleh kebijakan dan
prosedur yang sesuai.
1. Pelayanan pasien koma diarahkan oleh kebijakan dan prosedur yang sesuai.
2. Pelayanan pasien dengan alat bantu hidup diarahkan oleh kebijakan dan prosedur yang sesuai.
3. Pasien koma dan dengan alat bantu hidup menerima pelayanan sesuai kebijakan dan prosedur.
1. Pelayanan pasien dengan penyakit menular diarahkan oleh kebijakan dan prosedur yang sesuai.
2. Pelayanan pasien immuno-suppressed diarahkan oleh kebijakan dan prosedur yang sesuai.
3. Pasien immuno-suppressed dan pasien dengan penyakit menular menerima pelayanan sesuai
kebijakan dan prosedur.
1. Pelayanan pasien dialisis diarahkan oleh kebijakan dan prosedur yang sesuai.
1. Penggunaan peralatan yang mengurangi gerak diarahkan oleh kebijakan dan prosedur yang sesuai.
2. Pasien dengan peralatan yang mengurangi gerak menerima pelayanan sesuai kebijakan dan
prosedur.
1. Pelayanan pasien yang lemah, manula dengan ketergantungan bantuan diarahkan oleh kebijakan
dan prosedur yang sesuai.
2. Pasien lemah, manula dengan ketergantungan bantuan menerima pelayanan sesuai kebijakan dan
prosedur.
3. Pelayanan pasien anak dan anak dengan ketergantungan bantuan diarahkan oleh kebijakan dan
prosedur yang sesuai.
4. Anak-anak dan anak dengan ketergantungan bantuan menerima pelayanan sesuai kebijakan dan
prosedur.
5. Pasien dengan risiko kekerasan harus diidentifikasi dan pelayanannya diarahkan oleh kebijakan dan
prosedur yang sesuai.
6. Pasien yang teridentifikasi dengan risiko kekerasan menerima bantuan pelayanan sesuai kebijakan
dan prosedur.
2. Pasien yang mendapat kemoterapi atau obat risiko tinggi lain menerima pelayanan sesuai kebijakan
dan prosedur.
1. Makanan dan nurtisi yang sesuai untuk pasien, tersedia secara reguler
2. Sebelum memberi makanan kepada pasien, semua pasien rawat inap tercatat telah memesan
makanan.
4. Ada bermacam variasi pilihan makanan bagi pasien konsisten dengan kondisi dan pelayanannya
5. Bila keluarga menyediakan makanan, mereka diberikan edukasi tentang pembatasan dietnya
1. Pasien yang pada asesmen berada pada risiko nutrisi, mendapat terapi gizi.
2. Suatu proses kerjasama dipakai untuk merencanakan, memberikan dan memonitor terapi gizi.
1. Berdasarkan lingkup pelayanan yang tersedia, rumah sakit mempunyai prosedur untuk identifikasi
pasien yang kesakitan.
3. Berdasarkan lingkup pelayanan yang diberikan, rumah sakit menjalankan proses untuk
berkomunikasi dan mendidik pasien dan keluarga tentang rasa sakit.
4. Berdasarkan lingkup pelayanan yang diberikan, rumah sakit menjalankan proses mendidik staf
tentang rasa sakit.
1. Semua staf harus diupayakan memahami kebutuhan pasien yang unik pada akhir kehidupan.
2. Pelayanan akhir kehidupan oleh rumah sakit mengemukakan kebutuhan pasien yang dalam
meninggal, sedikitnya termasuk elemen a) s/d e) tersebut diatas.
3. Kualitas pelayanan pada akhir kehidupan dievaluasi oleh staf dan keluarga pasien.
1. Intervensi dilakukan untuk mengatasi rasa nyeri dan gejala primer atau sekunder
3. Intervensi dalam masalah psikososial, emotional kebutuhan spritual dalam hal kematian dan
kesusahan dari pasien dan keluarga