Anda di halaman 1dari 8

Tanggal Praktikum : Selasa, 3 Oktober 2017

Dosen Pembimbin : Dr Aryani Sismin Satyaningtyas, MSc.

Kelompok Praktikum : 2 Pagi

ENDOKRIN
PENGARUH HORMON INSULIN TERHADAP KADAR GULA DARAH

Anggota Kelompok :

1. Jima Liliana Br Ginting (D14160022) ( )

2. Sari Puspita (D14160024) ( )

3. Rizky Oktaviani (D14160027) ( )

4. Lukman Fathurahman (D14160036) ( )

5. Agnes Siska Bahari (D14160037) ( )

6. Gilang Kurnia Abdillah (D14160038) ( )

DEPARTEMEN ILMU PRODUKSI DAN TEKNOLOGI PETERNAKAN

FAKULTAS PETERNAKAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2017
PENDAHULUAN

Tujuan praktikum

Mengamati pengaruh pemberian hormone insulin terhadap kadar gula


darah tikus.

Dasar teori

Insulin adalah salah satu hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas
(sel β). Hormone insulin sangat penting peranannya dalam metabolism
karbohidrat, lemak dan protein. Adanya insulin memungkinkan nutrient terutama
glukosa dapat dimobilisasi masuk ke dalam sel. Oleh karena itu adanya insulin
akan menyebabkan terjadinya penurunan kadar gulah darah. Pada penderita
diabetes mellitus, biasanya sekresi insulin sangat rendah sehingga kadar gula
darah tinggi.
METODE PENELITIAN

Bahan dan Alat

 Alat pengukur kadar gula darah


 Gunting, kapas, alcohol 70%
 Hormon insulin
 Syring 2,5 ml
 Tikus putih
 Larutan 20% gula

Cara kerja

1. Siapkan alat pengukur kadar glukosa, masukkan strip pengukur


kadar glukosa kea lat tersebut.
2. Dengan hati-hati ambil seekor tikus, peganglah pada pangkal
ekornya, masukkan tikus pada kandang jepit tikus. Keluarkan
ekornya. Bersihkan ujung ekor dengan alcohol 70%, lalu oleskan
lidokain. Potong ujung ekor tikus beberapa millimeter saja.
Teteskan setetes darah pada strip pengukur kadar glukosa. Baca
dan catatlah tampilan datanya (kadar gulah dara awal)
3. Ambillah dengan syring larutan 20% gula sebanyak 2 ml,
cekokkan ke mulut tikus. Tunggu selama 10 menit . ukur lagi kadar
gula tikus dengan cara memijat ujung ekor yang tadi dipotong,
teteskan darahnya ke strip pengukur kadar glukosa darah ( kadar
glukosa setelah asupan gula ).
4. Suntiklah tikus dengan hormon insulin sebesar 2 IU secara
intraperitoneal ( pada bagian perut) dengan jarum suntik insulin
yang disediakan , lepaskan tikus, biarkan selama 15 menit.
5. Ukurlah kembali kadar glukosa tikus (seperti no. 2) baca dan catat
datanya (kadar glukosa setelah penyuntikan insulin).
TINJAUAN PUSTAKA

Sistem endokrin adalah sistem kelenjar yang bekerja pada tubuh manusia
yang hasil sekresinya langsung ke dalam darah tanpa melewati duktus atau
saluran dan dari sekresi tersebut adalah hormon. Hormon adalah zat kimia yang
dibawa dalam aliran darah ke jaringan dan organ kemudian merangsang hormon
untuk melakukan tindakan tertentu. Sistem endokrin sangat berpengaruh pada
banyak proses kehidupan yang melibatkan reproduksi, pertumbuhan, kekebalan
tubuh, dan menjaga keseimbangan fungsi internal tubuh. Kelenjar dari sistem
endokrin meliputi hipofisis, pineal, tiroid, paratiroid, timus, pankreas, adrenal, dan
ovarium atau testis (Utomo 2017).

Insulin adalah hormon alami yang dikeluarkan oleh pankreas. Insulin


dibutuhkan oleh sel tubuh untuk mengubah dan menggunakan glukosa darah (gula
darah), dari glukosa, sel membuat energi yang dibutuhkan untuk menjalankan
fungsinya. Pasien diabetes mellitus tidak memiliki kemampuan untuk mengambil
dan menggunakan gula darah, sehingga kadar gula darah meningkat. Pada
diabetes tipe I, pancreas tidak dapat memproduksi insulin. Sehingga pemberian
insulin diperlukan. Pada diabetes tipe 2, pasien memproduksi insulin, tetapi sel
tubuh tidak merespon insulin dengan normal. Namun demikian, insulin juga
digunakan pada diabetes tipe 2 untuk mengatasi resistensi sel terhadap insulin.
Dengan peningkatan pengambilan glukosa oleh sel dan menurunnya kadar gula
darah, akan mencegah dan mengurangi komplikasi lebih lanjut dari diabetes,
seperti kerusakan pembuluh darah, mata, ginjal, dan syaraf. Insulin diberikan
dengan cara disuntikan di bawah kulit (subkutan). Jaringan subkutan perut adalah
yang terbaik karena penyerapan insulin lebih konsisten dibanding tempat lainnya.
Terdapat banyak bentuk insulin. Insulin diklasifikasikan berdasarkan dari berapa
cepat insulin mulai bekerja dan berapa lama insulin bekerja (Rismayanthi 2010).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Pengamatan
Praktikum yang telah dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi Fakultas
Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor pada tanggal 3 Oktober 2017
menghasilkan data sebagai berikut :

Keadaan tikus Kadar glukosa


Kondisi awal (normal) 94 mg/dL
Setelah asupan gula (20% 2 mL) 165 mg/dL
Setelah disuntik insulin (2 IU) 138 mg/dL

Pembahasan
Praktikum fisiologi hewan mengenai pengaruh hormon insulin terhadap
kadar gula darah dengan melakukan eksperimen pada tikus putih dengan tiga
perlakuan diantaranya perlakuan normal, pemberian asupan gula (20% 2 mL), dan
penyuntikan insulin (2 IU). Tikus putih yang diberikan perlakuan normal dengan
cara diambil beberapa tetes darah menggunakan strip pengukur dari ujung ekor
yang digunting kemudian diukur kadar glukosanya dan menghasilkan data 94
mg/dL. Hal ini terjadi karena sel-sel beta pankreas pada tikus dapat menghasilkan
insulin, sehingga kadar gula darah rendah. Perlakuan kedua dilakukan pemberian
glukosa 20% sebanyak 2mL pada tikus putih tersebut dengan cara mencekoki
kedalam mulut tikus kemudian tunggu 10 menit untuk diukur kadar glukosanya
dan menghasilkan data 165 mg/dL. Tikus putih yang sudah diberikan glukosa
20% sebanyak 2 mL tadi kemudian disuntikan insulin sebanyak 2 IU pada bagian
perutny biarkan 15 menit agar insulin yang sudah di suntikan bekerja dan
didapatkan hasil data 138 mg/dL.

Berdasarkan data yang diperoleh sesuai dengan literature yang


menyatahkan hormon insulin sangat berperan penting dalam metabolisme tubuh.
Semakin tinggi hormon insulin maka semakin makin rendah kadar glukosa darah
termasuk pada kasus penderita diabetes mellitus yang memiliki sekresi insulin
yang sangat rendah
SIMPULAN
Insulin memiliki efek penting pada metabolisme pada tubuh seperti
karbohidrat , lemak , protein. Hormon insulin ini menurunkan kadar glukosa
dalam darah dengan meningkatkan sekresi insulin yang merupakan system umpan
balik negatif langsung antara sel β pankreas yang menghasilkan dengan
konsentrasi glukosa dalam darah. Semakin tinggi tubuh mengsekresi insulin maka
semakin rendah kadar glukosa darah dan sebaliknya pada penderita diabetes
meillitus.
DAFTAR PUSTAKA
Rismayanthi C. 2010. Terapi insulin sebagai alternatif pengobatan bagi penderita
diabetes. Medikora. 6 (2) : 29-36.
Utomo DW. 2017. Pemodelan sistem pakar diagnosis penyakit pada sistem
endokrin manusia dengan metode Dempster-Shafer. Jurnal Pengembangan
Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer. 1 (9) : 893-903.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai