Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN

“C3, C4 dan CAM”

Disusun Oleh:
Nama : Krisna Bagus Prabowo
NIM : 115040201111192
Kelompok : Senin, 06.00
Asisten : Sonia Tambunan

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
MALANG
2012
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kaitannya dengan proses fotosintesis, tumbuhan dibagi
menjadi tumbuhan C3, C4 dan CAM, masing-masing mempunyai
cara tersendiri untuk mengelola kebutuhan dasar fotosintesis yaitu
karbon dioksida dan air. Perbedaan cara mengelola kebutuhan
tersebut terletak pada perbedaan morfologi dan fisiologi kelompok
tumbuhan tersebut. Morfologi dan fisiologi merupakan bentuk
adaptasi suatu organism untuk bertahan hidup. Tumbuhan CAM,
merupakan contoh tubuhan dengan morfologi yang khusus, daun
tebal, kecil, duri, batang berair, agar dapat bertahan hidup di iklim
yang ekstrim.
Dalam pertanian, ketiga kelompok tanaman ini memiliki cara
yang berbeda dalam budidayanya karena memiliki cara metabolism
yang berbeda. Tanaman CAM, nanas, harus mendapatkan tempat di
daerah yang kering, penyinaran matahari terik dan kelembaban
rendah agar optimal, akan berbeda dengan padi sawah, C3, yang
butuh air cukup banyak, selain itu, jagung dan tebu, C4,
membutuhkan iklim kering hamper seperti tanaman CAM.

1.2 Tujuan Praktikum


a. Mengetahui perbadaan morfologi daun kacang tanah, jagung
dan lidah buaya.

1.3 Manfaat
a. Dalam praktek pertanian, pengetahuan ini mendasari kebutuhan
yang harus diberikan, yaitu iklim tanaman agar produksi
optimal.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Tumbuhan C3
C3 plant is a plant in which the first product of photosynthesis is
a 3-carbon acid, glycerate 3-phosphate (phosphoglyceric acid). Most
plants are C3 plants. They are characterized by high carbon dioxide
compensation points owing to photorespiration (Bailey, 2003).
C3 plant is the majority of photosynthetic plants that produce, as
the initial steps of CO incorporation, a three-carbon compound,
phosphoglyceric acid (PGA), as the first stable intermediate
(CALVIN CYCLE) (Rittner, 2004).
Tanaman C3 adalah tanaman yang mempunyai lintasan atau
siklus PCR (Photosynthetic Carbon Reduction) atau sering disebut
siklus calvin yang dapat menghasilkan asam organik yang
mengandung 3 atom C dan jaringan yang terlibat dalam proses
fotosintesis adalah jaringan mesofil. Lintasan itu dimulai dari
pengikatan CO2 dengan RBP dan RuBP (Sitompul, 1995).
Tanaman C3 adalah kelompok tumbuhan yang menghasilkan
senyawa phospho gliseric acid yang memiliki 3 atom C pada proses
fiksasi CO2 oleh ribolusa diphosphat (Budiarti, 2008).

2.2 Pengertian Tumbuhan C4


C4 plant is a plant in which the first product of photosynthesis is
a 4-carbon dicarboxylic acid, oxaloacetic acid (Bailey, 2003).
C4 plant A small number of plants that incorporate CO2 using a
carboxylase for the CO2 capture, producing a four-carbon compound
(carboxylic acid) as a stable intermediary in the first step of
photosynthesis. C4 plants (e.g., corn) supply CO2 for the CALVIN
CYCLE (Rittner, 2004).
Tanaman C4 adalah kelompok tumbuhan yang melakukan
persiapan reaksi gelap fotosintesis melalui jalur 4 karbon / 4C (jalur
hatch- slack) sebelum memasuki siklus calvin, untuk meminimalkan
keperluan fotorespirasi (Budiarti, 2008).
Tanaman C4 adalah tanaman dengan hasil pertama dalam
fotosintesis di mesofil berupa suatu molekul dengan 4 atom C
(Gardner, 1991).

2.3 Pengertian Tumbuhan CAM


CAM (crassulacean acid metabolism) plant is a form of
photosynthesis first discovered in the family Crassulacaeae and since
found in many other succulent plants, such as cacti. It allows plants
of arid environments to keep their stomata closed to conserve water
during the day, opening them at night to exchange gases (Bailey,
2003).
CAM (crassulacean acid metabolism) A metabolic adaptation of
certain plants, particularly xerophytes (desert loving, e.g.,
succulents), in arid areas that allows them to take up CO2 at night,
not during the day, store it as organic acid (malic), and release CO2
by decarboxylation of the acids for fixing into sugar. This reduces
transpirational water loss during photosynthesis. The CALVIN
CYCLE occurs during the day (Rittner, 2004).
Tanaman CAM adalah tanaman yang dapat berubah seperti
tanaman C3 pada saat pagi hari (suhu rendah) dan dapat berubah
seperti tanaman C4 pada siang hari dan malam hari (Gardner, 1991).
Tanaman CAM adalah tanaman yang membuka pada malam
hari dan menutup pada siang hari, memiliki laju fotosintesis yang
rendah bila dibandingkan dengan tanaman C3 dan C4 (Lakitan,
1995).

2.4 Perbedaan Tumbuhan C3, C4, dan CAM


Potongan melintang daun C3 menunjukkan mayoritas sel yang
menggangung kloroplas, meofil. Sebaliknya, C4 memiliki dua tipe
sel yang mengandung kloroplas, mesofil dan bundle sheath (Taiz,
2002). Tumbuhan C4 cenderung memiliku suhu optimum yang lebih
tinggi (30–450C) dibangingkan tumbuhan C3 (20–250C). tidak
seperti tumbuhan C3, fotosintesis pada C4 tidak terhambat oleh
oksigen dan memiliki CO2 compensation point yang lebih rendah.
CO2 compensation adalah banyaknya konsentrasi CO2 yang diambil
untuk fotosintesis dengan CO2 yang digunakan untuk respirasi. C3
berkisar antara 20 hingga 100 µl CO2 per liter sedangkan C4 berkisar
0 hingga 5 µl l-1 (Hopkins, 2008).
Jaringan parenkim fotosintetik C3 tersusun dari dua jenis
jaringan, palisade dan bunga karang yang memiliki rongga daun
yang lebar. Daun C4, umumnya lebih tipis dari C3, pembuluh
vaskuler lebih rapat dan rongga daun lebih sempit. Contoh adalah
Poa sp. (a grass). Contoh tumbuhan C4 tebu (Saccharum
officinarum), sorghum (Sorghum bicolor), jagung (Zea mays).
Contoh tumbuhan CAM antara lain bangsa kaktus dan nanas,
euphorbiaceae.
Anatomi C4 memungkinkan penangkapan CO2 secara terpisah
berbeda dengan C3, sedangkan ada CAM semuanya, Calvin dan
Fotosistem, terjadi pada sel yang sama dan terjadi pada waktu yang
berbeda. Pada CAM, tidak ada siklus tertutup seperti pada C4, dan
pada kondisi air yang cukup serta suhu tidak terlalu tinggi, CAM
akan berlaku seperti C3, kemampuan ini berkenaan dengan rasio
transpirasi untuk CAM berkisar antara 50-100, dimana lebih rendah
dari C3 dan C4, yang memungkinkan untuk hidup di lingkungan
ekstrim. Rasio transpirasi C4 secara umum 200-350 sedangkan C3
500-1000. (Hopkins, 2008).

C4 (Saccharum officinarum CAM (Ananas comosus)


C3 (Poa sp.)

2.5 Siklus Metabolisme Tumbuhan C3, C4, dan CAM


Pada tanaman C3, enzim yang menyatukan CO2 dengan RuBP
(RuBP merupakan Substrat untuk pembentukan karbohidrat dalam
proses fotosintesis) dalam proses awal assimilasi, juga dapat
mengikat O2 pada saat yang bersamaan untuk proses fotorespirasi (
fotorespirasi adalah respirasi,proses pembongkaran karbohidrat
untuk menghasilkan energi dan hasil samping, yang terjadi pada
siang hari) . Jika konsentrasi CO2 di atmosfir ditingkatkan, hasil dari
kompetisi antara CO2 dan O2 akan lebih menguntungkan CO2,
sehingga fotorespirasi terhambat dan assimilasi akan bertambah
besar.
Pada tanaman C4, CO2 diikat oleh PEP Carboxylase (enzym
pengikat CO2 pada tanaman C4) yang tidak dapat mengikat O2
sehingga tidak terjadi kompetisi antara CO2 dan O2. Lokasi
terjadinya assosiasi awal ini adalah di sel-sel mesofil (sekelompok
sel-sel yang mempunyai klorofil yang terletak di bawah sel-sel
epidermis daun). CO2 yang sudah terikat oleh PEP kemudian
ditransfer ke sel-sel "bundle sheath" (sekelompok sel-sel di sekitar
xylem dan phloem) dimana kemudian pengikatan dengan RuBP
terjadi. Karena tingginya konsentasi CO2 pada sel-sel bundle sheath
ini, maka O2 tidak mendapat kesempatan untuk bereaksi dengan
RuBP, sehingga fotorespirasi sangat kecil and G sangat rendah, PEP
mempunyai daya ikat yang tinggi terhadap CO2, sehingga reaksi
fotosintesis terhadap CO2 di bawah 100 m mol m-2 s-1 sangat tinggi.
, laju assimilasi tanaman C4 hanya bertambah sedikit dengan
meningkatnya CO2.
(anonym, 2012)
CAM, menutup stomata pada siang hari, berlainan dengan jenis
tumbuhan lain. Menutup stomata membantu tumbuhan ini
mengonversi air, tetapi menghalangi CO2 untuk masuk ke daun. Pada
malam hari, CO2 diambil dan disimpan dalam berbagai asam
organic. Sel mesofil menyimpan asam organic yang disimpan dari
malam hari hingga siang hari. Pada siang hari, saat reaksi terang
menyuplai ATP dan NADPH untuk siklus calvin, CO2 dilepas dari
asam organic yang telah dibuat dan digunakan untuk memproduksi
gula pada kloroplas (Reece, 2011).
Spesies CAM mengikat CO2 menjadi asam beratom C-4 dengan
PEP karboksilase seperti spesies tumbuhan C4, hanya bedanya
terjadi pada malam hari pada saat stomata terbuka dan energi yang
diperlukannya diperoleh melalui proses glikolisis. Radiasi matahari
menyebabkan penutupan stomata dan penyinaran daun: energy
cahaya ini digunakan untuk menjalankan daur Calvin, yaitu dengan
mengambil CO2 dari asam beratom C-4 seperti pada reaksi di dalam
sel-sel seludang ikatan pembuluh spesies C4. Kloroplas tumbuhan
CAM lebih mirip dengan kloroplas spesies C3. Dalam kondisi
kelembaban yang menguntungkan, banyak spesies CAM berubah
fungsi stomatanya dan karboksilasinya serupa dengan spesies C3.
(Gardner, 1991)
BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan


a. Alat:
 Cutter : untuk memotong sampel tumbuhan.
 Mikroskop : untuk melihat gambar mikroskopis dari
daun.
 Kaca benda : untuk meletakkan preparat.
 Kaca penutup : menutup kaca benda.
 Camera : untuk dokumentasi.
b. Bahan:
 Daun kacang tanah, jagung dan lidah buaya.
 Air.

3.2 Cara Kerja


Daun sampel diiris melintang

Kaca preprat
1. Letakkak irisan sampel
2. Beri air satu tetes
3. Tutup dengan kaca penutup
4. Squash

Mikroskop
1. Pembesaran 10X
2. Amati
3. Dokumentasi
4. Gambar

3.3 Analisa Perlakuan


Pengirisan daun secara melintang dan setipis mungkin agar
nampak pada mikroskop.
BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Gambar Literatur Tumbuhan C3, C4, dan CAM

Struktur daun legume (Taiz dan Zeiger, 2002)

Struktur daun jagung (Hopkins, 2008)


4.2 Gambar Mikroskop dan Gambar Tangan Tumbuhan C3,
C4, dan CAM

Kacang tanah

Jagung

Lidah buaya
4.3 Pembahasan Perbandingan Antara Jaringan C3, C4 dan
CAM
Pengamatan jaringan pada ketiga tumbuhan sampel
menunjukkan struktur dan komposisi jaringan yang berbeda.

4.4 Pembahasan Perbandingan Hasil Pengamatan dan


Literatur

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan
1. AAAAA

5.2 Saran
1. AAAAA
DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. 2012. Fotosintesis. (Online),


(http://id.wikipedia.org/wiki/Fotosintesis. diakses tanggal 10
November 2012).
Bailey, Jill. 2003. The Facts On File Dictionary of Botany.
Aylesbury. Market House Books, Ltd.
Budiarti. 2008. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : Gramedia.
Gardner. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. Jakarta :UI Press.
Hopkins, William G. dan Norman P. A. Hüner. 2008. Introduction to
Plant Physiology: Fourth Edition. Hoboken. JohnWiley &
Sons, Inc.
Lakitan, 1995. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Rajawali
Grafindo.
Reece, Jane B. dkk. 2011. Campbell Biology: Ninth edition. San
Francisco. Pearson Education, Inc.
Rittner, Don, dan Timothy L. McCabe. 2004. Encyclopedia Of
Biology. New York. The Facts on File Inc.
Sitompul, SM. 1995. Fisiologi Tanaman Tropis. Universitas
Mataram. Lombok.
Taiz, Lincoln dan Eduardo Zeiger. 2002. Plant Physiology: 3rd
edition. USA. Sinauer Associates.

Anda mungkin juga menyukai