KEPEDULIAN MASYARAKAT
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 4
ANGGA AGUSTIAN P23133114004
ANITA ZUHLIYA P23133114006
ATIKA MAULINA PURWATI P23133114009
TINGKAT 3 D IV
JAKARTA, 2017
Kepedulian Masyarakat
Pekerjaan pengamatan lapangan itu sendiri mencakup kegiatan antara lain : (a)
identifikasi anggota masyarakat yang akan dilibatkan, (b) melibatkan masyarakat dalam proses
ADKL pada kesempatan pertama, (c) memelihara hubungan dengan masyarakat dan pihak-
pihak yang terlibat dalam proses ADKL, (d) mencari dan menjawab aspirasi dan komentar
masyarakat tentang hasil akhir ADKL
Dalam uraian selanjutnya di bawah akan membahas langkah-langkah yang digunakan untuk
mempelajari kepedulian masyarakat dan bagaimana menyikapi kepedulian tersebut.
Langkah-langkah umum yang dignakan untuk mengetahui atau menggali kepedulian ini
dikategorikan dalam lima bagian :
a. Sebelum kunjungan lapangan
b. Selama kunjungan lapangan
c. Setelah kunjungan lapangan
d. Komunikasi
e. Laporan
Kegiatan apa saja yang perlu pada setiap bagian dijelaskan secara berurutan sebagaimana
dibawah.
Wakil masyarakat yang telah diidentifikasi untuk dikontak hendaknya diberi tahu tentang
rencana dan tujuan kunjungan lapangan tersebut. Masyarakat yang dikontak itu bisa diminta
untuk memberikan cara terbaik bagaimana data dan informasi penting tentang kepedulian dan
tingkat minat masyarakat terhadap lokasi dapat disampaikan dan strategi tebaik untuk
berkomunikasi dengan mereka (apakah melalui pertemuan masyarakat secara khusus,
mengikuti pertemuan yang rutin diadakan, pertemuan dengan kelompok kecil, dll). Sejauh
mana kepedulian dan minat masyarakat dapat diketahui dengan cara mencatat sifat dasar dan
jumlah pertanyaan yang diajukan oleh masyarakat.
Melakukan ontak secara individu dengan orang – orang yang tepat dan membangun hubungan
dengan kelompok masyarakat mencakup pada :
a. Penduduk individual / pencetus masalah
b. Pejabat yang dipilih (perlu mengikuti jalur formal)
c. Organisasi hobi, industry / pertanian, konservasi
d. Instansi kesehatan dan rumah sakit
e. Mass media
f. Pimpinan masyarakat
g. Organisasi masyarakat termasuk organisasi khusus (Karang Taruna)
h. Kelompok pecinta lingkungan
i. Universitas dan perguruan tinggi
j. Kepala sekolah
k. Kelompok tenaga kerja
l. Institusi dan unit kegiatan dekat lokasi
m. Pihak – pihak yang berpotensi bertanggung jawab
Berdasarkan informasi yang terkumpul dan saran – saran yang diterima sebelumnya, petugas
kesehatan melalui kerjasama dengan pihak – pihak lain yang terlibat menyusun strategi untuk
berkomunikasi dengan masyarakat. Hendaknya disusun jadwal pertemuan dan menentukan
jenis pertemuan apa yang akan diselenggarakan.
Pada beberapa lokasi, rencana kunjungan lapangan dapat diumumkan melalui media local atau
pernyataan press. Melalui pertemuan pers dapat dibicarakan tujuan dan fungsi ADKL, tujuan
kunjungan lapangan, dan pertemuan – pertemuan dengan masyarakat.
Apabila tenaga analisis adalah staf teknis di Pusat, maka harus bekerjasama dengan Kanwil
Depkes, Dinas Kesehatan setempat dan Lembaga Organisasi Mayarakat. Kanwil Depkes
memegang peranan penting dalam membantu menghubungkan tenaga analis dengan instansi
sektoral di wilayahnya dan dengan pemerintah daerah.
Apabila penganalisis adalah staf teknis di daerah (Dati II), maka dapat mengikuti tugas dan
tanggung jawab dinas – dinas yang berlaku. Umumnya setiap Dati II telah membentuk
TKPPLH sebagai penjabaran UU No. 4/1982 dan PP 20 tahun 1990 (Pasal 30 ayat 1 :
pengawasan kualitas lingkungan dilakukan oleh Gubernur Kepala Daerah Tk, I) Penganalis
dapat menjadi salah satu tenaga teknis inti dalam TKPPLH tersebut.
Lembaga organisasi masyarakat dapat diminta untuk membantu kontak antara penganalis
dengan masyarakat atau sebagai sumber informasi basis masyarakat atau bertindak untuk
menyampaikan informasi bagi masyarakat atau berperan aktif dalam mengatur
penyelenggaraan pertemuan atau menyalurkan aspirasi masyarakat atau berpatisipasi dalam
kunjungan lapangan.
Pemberitahuan perlu dilayangkan kepada mereka supaya jadwal dapat terpenuhi dengan baik.
Informasi dan dukungan dari instansi atau organisasi dapat diperoleh melalui kunjungan
langsung individual atau melalui rapat kerja / seminar. Bersama mereka dapat disusun
kerjasama apakah dalam bentuk mekanisme kerja, pembagian tugas dan kewenangan, produksi
bahan penyuluhan, pertemuan dengan masyarakat atau pertemuan dengan wartawan.
Kunjungan lapangan yang berhasil membutuhkan persiapan dan pengorganisasian yang rapi.
Sebelum kunnjungan lapangan, penganalis, wakil daerah, penghubung masyarakat, dan
anggota kunjungan lapangna hendaknya mengatur untuk :
Tujuan utama kunjungan lapangan adalah mengamati lokasi dan bertemu dengan instansi kunci
sebagaimana yang diuraikan diatas. Pengamatan lapangan hendaknya memperhatikan
informasi yang diperoleh dari wawancara dengan pejabat local yang berhubungan dengan
kesehatan dan lingkungan dan anggota masyarakat yang mempunyai pengetahuan tentang
lokasi.
Hal pokok yang perlu disampaikan selama kunnjungan lapangan adalah menekankan
pentingnya keterlibatan masyarakat secara terus menerus. Karena itu lebih baik
diselenggarakan peretmuan kecil terpilih dibandingkan menyelenggarakan pertemuan dengan
masyarakat dalam skala besar.
Apabila selama kunjungan perlu dilakukan suatu pertemuan dengan masyarakat, maka tujuan
pertemuan perlu dirumuskan dengan baik, anatara lain untuk :
a. Mengidentifikasi labih lanjut karakteristik masyarakat sasaran pengamatan (termasuk
informasi demografi dan distribusi geografik) dan kepedulian mareka terhadap kesehatan
spesifik dan issue kualitas hidup.
b. Menghimpun informasi tentang kepedulian mereka terhadap lokasi baik saat ini maupun
pada waktu – waktu yang lewat.
c. Mengidentifikasi lebih lanjut “ key person “
d. Mempelajari status lokasi dan persepsi masyarakat tentang lokasi itu
e. Mencatat kemungkinan cara pemajanan dan potensi untuk terjadinya pemajanan.
f. Membangun kepercayaan masyarakat.
g. Memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang ADKL dan fungsinya, tujuan dan
ruang lingkup, dan kemungkinan hasil yang diperoleh (dengan merinci apa yang dapat dan
yang tidak dapat dilakukan oleh Tim ini dalam kaitannya dengan kasus yang terjadi di
masyarakat dan menekankan bahwa laporan ADKL yang akan dihasilkan itu tidak memiliki
kekuatan legal tetapi lebih banyak bersifat saran).
h. Memberikan bantuan kepada masyarakat yang ingin memperoleh pengertian secara teknis
lebih lanjut seuhubungan denan pencemar di lokasi dan pemajanan dan menyebabkan
informasi tentang sumber – sumber informasi lain yang terjangkau.
i. Membangun mekanisme dan jalur korespondensi
j. Mengidentifikasi calon penghubung yang menghubungkan Tim ADKL dengan masyarakat
dan memberikan kesempatan mereka untuk terlibat dalam proses ADKL.
k. Mengidentifikasi cara – cara yang disukai masyarakat dalam menerima informasi (misal
melalui media cetak) dan membangun kerangka komunikasi (dengan sekolah, pemerintah
kota).
l. Mengidentifikasi bentuk keterlibatan yang diinginkan oleh masyarakat
Mencatat dan melakukan pertukaran informasi. Informasi yang diperoleh saat kunjungan
lapangan harus didokumentasi dalam laporan dan catatan kegiatan dinas. Segera melakukan
pertemuan dengan mengundang orang – orang yang ikut dalam kunjungan lapangan untuk
membicarakan hasil kegiatan tersebut. Hal lain yang segera diputuskan adalah kebutuhan
tenaga pembantu dimasyarakat. Informasi yang dihimpun sebelum, selama, dan sesudah
kunjungan lapangan perlu defile untuk digunakan dalam mempersiapkan draft rencana
keterlibatan masyarakat.
Unit Pusat mungkin bisa menyiapkan paket rencana melibatkan masyarakat spesifik lokasi
pada setiap lokasi yang memuat tujuan umum, tujuan khusus, strategi melibatkan masyarakat
dalam ARL. Rencana tersebut perlu mencakup unsur – unsur berikut :
ADKL bisa disediakan untuk masyarakat umum melalui kantor dinas kesehatan atau unit
pelayanan kesehatan setempat atau tempat – tempat lain yang strategis. Untuk menunjang
penyebaran draft ADKL dan untuk menggiatkan partisipasi masyarakat, copy bisa diberikan
kepada kelompok – kelompok tertentu. Bahwa dokumen itu telah telah tersedianya bisa
diumumkan melalui radio atau tempat – tempat umum, melalui surat kepada mereka yang
pernah terlibat atau dengan cara- cara yang lain.
Komentar yang diterima disimpan sebagai bagian dari catatan administrasi ADKL. Komentar
(tanpa identitas) dan jawaban dari instansi disertakan dalam apendiks laporan lengkap ADKL.
Untuk setiap lokasi, perlu dibuat file terpisah yang memuat ADKL, komentar masyarakat dan
jawaban yang bersangkutan.
Bila pertemuan masyarakat diadakan, petugas harus mempersiapkan diri untuk membicarakan
respons masyarakat dan issu lain yang berkaitan dengan ADKL. Petugas harus menjawab
komentar masyarakat, merevisi ADKL kalau perlu. Setelah periode penerimaan saran ditutup,
penganalisis dan pihak lain yang terlibat dalam proses ADKL mengadakan pertemuan untuk
membicarakan perlunya diadakan pertemuan kembali dengan masyarakat untuk
mengumumkan hasil ADKL. Kriteria untuk menetapkan perlunya pertemuan masyarakat,
antara lain :
Laporan