Catatan Jiwa
Catatan Jiwa
Diagnosis Multiaksial
Retardasi mental
Axis III dapat menyebabkan axis I dimana bila terdapat kondisi fisik yang mungkin
merupakan penyebab dari gangguan mental
pada PPDGJ II terdapat penilaian berat-ringan dituliskan menurut angka dari 1 yang berarti
tidak ada stresor sampai dengan & yang berarti malapetaka
Kegawatdaruratan Psikiatri :
bunuh diri
perilaku kekeransan dan menyerang
Strategi:
asupan alkohol/zat
riwayat kekerasan, kriminal, penahanan
kecemasan depresi, mania, gangguan pikiran
infark miokard, emboli paru, aritmia jantung, pendarahan internal
Terapi :
Gangguan Kepribadian : sifat kepribadian yang tidak flesibel dan maladaptif sehingga
menimbulakan hendaya
Retardasi Mental : perkembangan jiwa yang terhenti atau tidak lengkap, ditandai dengan
kendaya ketrampilan selama masa perkembangan sehingga mengganggu tingkat kecerdasan
secara menyeluruh :
ringan : IQ 50-69
sedang : IQ 35-49
Berat : IQ 20-34
sangat Berat : IQ <20
DIAGNOSIS SKIZOFRENIA
satu gejala bila jelas atau dua gejala bila tidak begitu jelas :
o thougt echo, insertion withdrawal, broadcasting
o delution of control, passivity, perseption
halusinasi audiotorik
atau paling sedikit 2 dari gejala yang harus selalu ada :
o halusinasi yang menetap dari panca indra apa saja
o arus pikir disisipi atau terputus
o perilaku kataton
o gejala-gejala negatif
gejala tersebut sudah berlangsung 1 bulan atau lebih
ada perubahan yang konsisten dari mutu keseluruhan (GAF)
afek depresif
hilangnya minat
cepat lelah
gangguan persepsi :
ilusi
halusinasi
Isi pikir : waham kejar , waham cemburu, waham kebesaran, waham curiga
gaduh gelisah
membebaskan diri dari penderitaan
terapi segera, membaik < 1 minggu
psikoterapi
Pengaturan Dosis :
dosis awal sesuai dengan dosis anjuran –> dinaikan tiap 2-3 hari –> dosis efektif –> evaluasi
tiap 2 minggu bila perlu naikkan –> dosis optimal –> pertahankan 8-12 minggu –>
diturunkan tiap 2 minggu –> dosis maintenance –> pertahankan 6 bulan sampai 2 tahun
(diselingi drug holiday 1-2 hari/minggu) –> tappering off (dosis diturunkan tiap 2-4 minggu)
–> stop
anti psikosis tipical : obat anti psikosis yang hanya bekerja memblokade dopamin pada
reseptor pasca sinaps neuron di otak, khususnya sistem limbik dan ekstra piramidal (dopamin
D2 reseptor)
contoh : haloperidol, clorpromazine, trifluoperazine
anti psikotik atipical : obat antipsikosis yang berkerja terhadap dopamin D2 reseptor juuga
terhadap serotonin 5 HT2 reseptor
cocok untuk sindrom : hiperaktivasi motorik, gaduh gelisah, agresif, destruktif dan sulit tidur
antimania
antidepresan ;
trisiklik : amitriptilin
tetrasiklik : amoxapine
atipical : trazodone
SSRI : sertaline
MAOI : moclobamide
kontra indikasi :
absolut : TIK meningkat, tumor otak, fraktur, TB dengan caverne, infark miokard
relatif : ibu hamil, TB tanpa caverne, osteoporosis
ECT konvensional
o alat sederhana, ringan
o operator 4 orang
o tanpa obat premedikasi
o efek samping lebih ringan tapilebih banyak
o kontra indikasi banyak
o kejang berat
o murah
ECT monitor ;
o alat MECTA
o operator 3 orang
o obat premedikasi
o efek samping sedikit dan lebih berat
o kontra indikasi lebih sedikit
o kejang ringan
o mahal