Anda di halaman 1dari 27

Penghargaan “Abiwada Rakai Panangkaran”

Kepada Bapak Presiden RI

BULLETIN LPJKN EDISI 1 2014 1


LAPORAN UTAMA

Bulletin
Lpjkn
Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional
DARI REDAKSI LPJKN,
S Serta Potensi Pengembangan Bisnis
LAPORAN UTAMA : ebuah lembaga/institusi hadir sebagai bagian dari apresiasi sebuah
LPJKN, Serta Potensi Pengembangan aktivitas bisnis. Dimana peran lembaga tersebut adalah menjadi

di Sektor Konstruksi
Bisnis di Sektor Konstruksi (HAL 3) motor penggerak bagi perkembangan dan kemajuan sektor bisnis
yang menjadi induknya. Sama halnya dengan keberadaan LPJKN
PASAR BISNIS KONSTRUKSI : (Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional), keberadaanya hadir
lantaran adanya amanat yang tertuang dalam Undang-Undang No.18/1999

S
Konstruksi dan Pengembangan Bisnisnya dalam
Kerangka Konstruksi sebuah LPJKN (HAL 9) tentang Jasa Konstruksi. Sehingga tidak berlebihan memang jika pada ektor konstruksi menjadi salah satu sektor
akhirnya banyak yang berharap bahwa keberadaaan LPJKN bisa menjadi potensial dalam penunjang peningkatan
mediator yang bisa menjadi penghubung tidak saja antara pelaku jasa
INOVASI SEKTOR KONSTRUKSI : pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
konstruksi dengan pemerintah ataupun antar pelaku jasa konstruksi sendiri.
Inovasi Sektor Konstruksi, Sebuah Arah & Strategi Terbukti dari periode waktu 2007-2013
Pengembangan Sektor Konstruksi (HAL 24) kontribusi sektor konstruksi terhadap PDB (
Sebuah kesempurnaan dalam menyikapi adanya perkembangan bisnis
dalam sektor yang bersifat universal. Dimana kompleksitas yang terdapat Product Domestic Bruto ) Nasional cenderung
PROFESIONALISME SDM dalam sektor bisnis konstruksi pada akhirnya bisa direncanakan dengan meningkat. Dari 304,996.80 (7,72% di tahun
& PERUSAHAAN : lebih baik dan terprogram berkat adanya jalinan komunikasi yang baik
2007) meningkat cukup significant menjadi
Profesionalisme Seorang Ketua Umum LPJKN, antara Pemerintah, LPJKN dan Pelaku Jasa Konstruksi. Itulah kenapa pada
Sebuah Bukti Komitmen & Dedikasi Bagi akhirnya kita semua berharap “ Trilogi Pembangunan “ ini bisa menjadikan 660,890.50 ( 10,25%) ditahun 2010 dan
Dunia Konstruksi Indonesia (HAL 27) sektor bisnis konstruksi di Indonesia pada khususnya dan mancanegara pada prediksi kemarin tahun 2013 sudah mencapai
umumnya menjadi lebih baik. 907,267,00 ( 9,99%). Kondisi ini akan semakin
POTENSI DAERAH : meningkat, terlebih dengan akan dibukanya
Karena masa kedepan bukan lagi kita berkata “belum siap atau tidak suka“,
Daerah & Potensi Pengembangan Bisnis “kran” pasar bebas Asean yang akan dimulai
Konstruksi Masa Depan (HAL 33)
namun yang harus kita katakan adalah marilah bersama menggapai peluang
dan harapan yang lebih besar demi kemakmuran dan kejayaan sektor akhir 2015 mendatang. Kini, semua berpaling
konstruksi Indonesia. Sebagai wujud dari harapan dan cita-cita itulah, kepada kesiapan Pelaku Jasa Konstruksi
LPJKN & PROSEDUR : maka LPJKN mencoba menampung aspirasi dari semua stage holder bidang Nasional dalam mempersiapkan persaingan
LPJKN Dalam Proses Hukum, Demi Terciptanya konstruksi Indonesia dalam satu wadah yang bernama BULLETIN LPJKN.
Lembaga Yang Taat Terhadap Hukum di
tersebut, karena peran Pemerintah dan
Harapannya adalah dengan adanya media ini makin mendekatkan semua
Indonesia ( Sebuah Kronologi Sejarah dalam LPJKN adalah sebagai motor penggerak
pihak terhadap upaya kita memajukan sektor konstruksi Indonesia pada
Kepengurusan LPJKN Periode 2011-2015 ) (HAL 38)
umumnya serta pelaku jasa konstruksi Indonesia pada khususnya. pengembangan sektor konstruksi di Indonesia.
sumber : www.merdeka.com

SERBA SERBI : Kita semua berharap, semua dengan hadirnya BULLETIN LPJKN yang Berbicara soal potensi bisnis yang mungkin dapat
LPJKN dan Keberhasilanya Dalam Menjalankan saat ini sedang anda baca ini makin menguatkan harapan kita bersama digarap oleh pelaku jasa konstruksi nasional, tidak
sebesar 7-7,7%(2014). Dimana komposisi pendanaan
Tugas dan Tanggungjawabnya. (HAL 43) bahwa keberhasilan dan kesuksesan itu tidak bisa kita capai dalam waktu saja pasar yang ada di dalam negeri tapi juga potensi
untuk pembiayaan infrastruktur tersebut berasal dari
singkat dan sendiri, namun semua itu melalui proses dan bertindah secara yang ada di luar negeri seperti pasar di Asean, Timur
APBN Rp560T (29%), APBD Rp355T (18%), BUMN
GALLERY LPJKN : bersama-sama. Semoga Allah SWT meridhoi usaha kita bersama dalam Tengah, hingga manca negara. Memang salah satu
Rp341T (18%) serta Swasta Rp345T (18%) sementara
Aktivitas LPJKN dari tahun 2012 s/d 2015. (HAL 48) kerangka peningkatan dan pengembangan sektor jasa konstruksi di Indonesia hal yang menjadi perhatian kita adalah menyangkut
dari sumber lain mencapai Rp324T (17%). Sementara
kesiapan SDM ( Sumber Daya Manusia) kita yang pada
jika dilihat jangka panjangnya, terutama terkait
akhirnya menjadi ujung tombak guna menggapai
dengan rencana pemerintah dalam menunjang
SUSUNAN REDAKSI : pasar di sektor konstruksi yang semakin besar dari waktu
Pembina : Ir. Tri Widjajanto, J,MT pembangunan infrastruktur nasional yang tertuang
ke waktu.
Pelindung : DR. Putut Marhayudi, Prof. DR. Ir.Wiratman Wangsadinata, Dr. Ir. Sarwono Hardjomuljadi dalam program MP3EI, alokasi dana yang masuk
Dewan Redaksi : Ir. Bambang Kusumarijadi, Ir. Ruslan Rivai, Ir. Dharma Tyanto Saptodewo, MT, MBA, Ir. Harry Purwantara, M.Eng.Sc, Ir. Jimmy S.Juwana,MSAE,
Prof. DR. I Gde Widiadnyana Merati, DR. Ir. Krishna Suryanto Pribadi, Drs. Nyoto Suwignyo, MM, Ir. Yaya Supriatna S,M.Eng.Sc dalam anggaran infrastruktur ini dari mulai 2011-2025
Sekedar informasi berdasarkan RPJM (Rencana
Pimpinan Umum : Deddi Rudiana Kosasih bisa mencapai Rp1.786 Triliun.
Pemimpin Redaksi : Kun Hidayat, Editor / Penyunting : Achmad S. Fachrezzy, Aca Ditamihardja, Hafis Qiswiny. Pembangunan Jangka Menengah) anggaran untuk
Sekretaris Redaksi : Gamma Ayuningtyas infrastruktur mencapai Rp1.923,7 Triliun yang
Adminitrasi & Distribusi : Eka Yulianti, Febi Lastiano, Saimin. Itu jika kita bicara soal potensi pasar di sektor
ditujukan untuk peningkatan pertumbuhan ekonomi
konstruksi untuk negara Indonesia hingga tahun
SEKRETARIAT REDAKSI :
Badan Pelaksana LPJK Nasional
Gedung Balai Krida - Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional
Jln. Iskandarsyah Raya No.35, Kebayoran Baru – Jakarta Selatan
Tlp (021) 720.1476, Fax (021) 720.1472
Email : lpjkn@lpjkn.net
Website : http : //www.lpjk.net
2 BULLETIN LPJKN EDISI 1 2014 BULLETIN LPJKN EDISI 1 2014 3
padahal ketika kita berbicara soal pasar bebas Asean
yang akan mulai berlangsung tahun 2015, itu artinya
potensi bisnis di sektor konstruksi akan lebih besar
karena kondisi itu ditambah dengan potensi peluang
yang berasal dari negara-negara Asean. Mungkin
langkah terbaik yang harus sedari dini dipersiapkan
adalah kesiapan pelaku jasa konstruksi nasional
untuk menghadapi “ pertarungan “ yang akan terjadi
tahun depan. Merunut informasi yang di sampaikan
Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas : 2004-2013)
terlihat jelas bahwa penyerapan tenaga kerja bidang
konstruksi terus mengalami peningkatan dari mulai
: 2004 (4.540.102 orang) menjadi 5.592.897 orang (
2010) hingga tahun 2013 mencapai (6.885.341 orang).
sumber : banjarmasin.radiosmartfm.com
Padahal BUJK (Badan Usaha Jasa Konstruksi) sendiri
yang ada di Indonesia menurut LPJKN periode Januari
2014 sudah mencapai 131.319 BUJK. Sementara untuk
BUJK Asing yang ada di Indonesia hanya sebesar
23% dari BUJK Nasional yaitu hanya sekitar 302 BUJK
Asing (2013). Dimana rincian BUJK Asing tersebut
terdiri dari BUJK Jepang 81 Perusahaan, BUJK Cina 53
Perusahaan, BUJK Korea 81 Perusahaan, BUJK India 4
Perusahaan (berdasarkan Pusat Pembinaan Usaha dan
Kelembagaan BP Konstruksi).

Dengan melihat peta persaingan yang nantinya akan


menjadi satu peta kekuatan masing-masing negara
sumber : ferpiink.blogspot.com
terutama Indonesia terhadap pelaku jasa konstruksi
Asean terutama dan di luar Asean pada umumnya,
maka jalan terbaik yang mesti kita lakukan saat ini adalah di Indonesia, maka pelaku jasa konstruksi nasional untuk lebih bisa berkarya dalam konteks merebut
mencoba memperkuat kompetensi dan kemampuan sudah lebih banyak pengalaman dibanding pelaku pasar sektor konstruksi yang ada di luar negeri.
pelaku jasa konstruksi dalam negeri sehingga pada jasa konstruksi luar dalam penanganan masalah Seperti dalam konteks MEA ( Masyarakat Ekonomi
sumber : www.lp3d.org
akhirnya mereka mampu bersaing dan merebut pasar proyek-proyek infrastruktur seperti jalan, pelabuhan, Asean 2015)
yang ada di hadapan kita. Hal itu mungkin saja terjadi bandar udara hingga infrastruktur lainnya. Itu baru
jika kita mencoba melihat kemampuan dan kesiapan dari skala jenis pekerjaan. Belum lagi dari kompleksitas 1. MEA Pasca 2015 akan memberikan kesempatan
2025. Sedangkan jika kita bicara soal realisasi investasi pelaku jasa konstruksi nasional dalam melakukan pekerjaan yang mungkin berbeda dibanding kondisi kepada pelaku konstruksi nasional untuk
pembangunan infrastruktur dari tahun2010-2014 pekerjaan- pekerjaan dalam bidang konstruksi. Ambil yang ada di luar negeri. Seperti ketika pelaku jasa berpartisipasi di pasar ASEAN. Perluasan pasar
disemua divisi pembiayaan mengalami peningkatan mudanya adalah, dengan luasnya wilayah yang ada konstruksi nasional harus membuat / mengerjakan dengan variasinya selain dapat meningkatkan
yang cukup significant. Dengan perincian untuk proyek seperti Jembatan Suramadu, Jalan Tol di Bali kestabilan suplai kapasitas konstruksi nasional,
alokasi pendanaan yang bersumber dari APBN Rp208.7 yang membentang di atas laut hingga Jalan tol yang juga dapat menjadi sarana bagi pelaku usaha
triliun, APBD Rp103.90 triliun, BUMN Rp89.90 triliun, terkenal dengan keindahan segi konstruksinya Jalan nasional untuk meningkatkan kompetensi dan
Swasta Rp67.20 triliun, sehingga total untuk alokasi Tol Kelok 9. Semua itu memberikan satu gambaran pengalaman internasionalnya.
di tahun 2014 mencapai Rp469,7 triliun. Kondisi ini bahwa kemampuan dan kapasitas pelaku jasa 2. Pemerintah memiliki tugas untuk
seperti yang juga disampaikan oleh DR.Ir.Hermanto konstruksi dalam negeri cukup baik dibanding pelaku mengembangkan kebijakan-kebijakan
Dardak, M.Sc- Wakil Menteri Pekerjaan Umum dalam jasa konstruksi dari luar Indonesia. pendukung investasi luar negeri seperti
acara Press Conference Konstruksi Indonesia 2014. pembiayaan dan penjaminan (asuransi) proyek,
Menurutnya, prosentase terhadap PDB yang sudah Kini semua berpaling kepada kita semua khususnya kemudahan dan pengurangan perpajakan,
mendekati 5% tahun 2013, ( Rule of Thumb- batas pelaku jasa konstruksi dalam negeri, karena serta pengembangan sistem informasi pasar
bawah prosentase pembiayaan infrastruktur yang pemerintah dan swasta dalam hal ini (BP Konstruksi dan industri konstruksi, termasuk informasi dan
relatif ideal agar bisa mendorong pertumbuhan ) Badan Pembina Jasa Konstruksi, Kementerian pemetaan lingkungan ekonomi, sosial, politik,
ekonomi yang 7% per tahun). Pekerjaan Umum beserta dengan (LPJKN) Lembaga dan budaya negara-negara ASEAN.
Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional sudah
Potensi bisnis yang disampaikan diatas hanya berusaha maksimal untuk mensupport dan Dalam lingkup kerjasama dengan lembaga
merupakan potensi bisnis yang berasal dari Indonesia, memberikan jalan bagi pelaku jasa konstruksi nasional dari Malaysia, pemerintah sudah melakukan :
sumber : istimewa

4 BULLETIN LPJKN EDISI 1 2014 BULLETIN LPJKN EDISI 1 2014 5


profesional pada suatu sub-sektor jasa tertentu. B. Kapasitas
yy Ketentuan Pengakuan: terdapat 6 kriteria 1. Kapasitas manajemen
yang disediakan dalam kerangka MRA yaitu 2. Kapasitas SDM
pendidikan, ujian, registrasi dan pemberian 3. Struktur biaya
lisensi, pengalaman pendidikan profesional 4. Penguasaan kontrak
lanjutan dan kode etik (professional conduct). 5. Tekanan impor
yy Mekanisme Pengakuan: otoritas regulator
profesional, sebagai mekanisme pengakuan Dari apa yang sudah dijelaskan diatas, mengenai
mengacu pada badan yang diberikan potensi, kesiapan pelaku jasa konstruksi Indonesia
wewenang (Monitoring Committee) di negara serta peranan pemerintah dan swasta yaitu LPJKN
masing-masing. dalam turut serta memberikan dukungan bagi
yy Ketentuan penyelesaian sengketa. terciptanya pelaku jasa konstruksi nasional yang lebih
yy Capacity building. baik dan mampu bersaing dalam kancah persaiangan
Asean. Maka pada akhirnya pemerintah melalui
Pada akhirnya Kementerian Pekerjaan Umum sebagai Kementerian Pekerjaan Umum telah menentukan
institusi pemerintah yang memiliki hubungan peluang dan strategi demi pemenangan pelaku jasa
langsung dalam konteks pemanfaatan peluang dalam konstruksi Indonesia bersaing dalam Pasar Tunggal
bisnis di sektor kontruksi terutama menghadapi MEA Asean.
2015 telah memiliki strategi yang terbagi dalam 2
Sumber : www.greatnesia.com bagian besar dengan perincian sebagai berikut : PELUANG :
A. Aksesibilitas : ƒƒ Perusahaan Jasa Konstruksi Nasional dapat
1. Akeses permodalan ekspansi ke negara ASEAN yang lain;
MEMORANDUM OF UNDERSTANDING (MOU) ANTARA Belitung Kepulauan Riau dan Lampung, Malaysia 2. Akses penjaminan ƒƒ Pengembangan kerjasama dan Partnership
BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DENGAN CIDB : meliputi 8 Negara Bagian, yaitu Perak, Penang, 3. Akses informasi dengan perusahaan konstruksi global;
MALAYSIA Kedah, Perlis, Selangor, Kelantan, Melaka dan 4. Akses teknologi ƒƒ Demand terhadap tenaga ahli dan terampil
yy Pertukaran Informasi, pengetahuan teknis Negeri Sembilan, dan Thailand : meliputi 8 5. Akses logistik konstruksi semakin tinggi;
serta pengalaman profesional terkait dengan Propinsi, yaitu Yala, Pattani, Songkhla, Narathiwat, ƒƒ Transfer of Knowledge di negara tujuan
pengembangan standar kompetensi; Satun, Trang, Phattalung dan Nakhon Sri
yy Pengembangan program pelatihan dan uji Thamarat.
sumber : id.wikipedia.org
untuk tenaga terampil, pelaksana, dan tingkat yy BP Konstruksi telah mengusulkan adanya standar
manajerial; kompetensi yang sama untuk lokasi IMT-GT serta
yy Penyediaan fasilitas dan tenaga instruktur untuk penunjukan Balai Pelatihan Konstruksi Aceh
pelatihan dan pengujian tenaga konstruksi sebagai Pusat Pelatihan Konstruksi IMT-GT
Indonesia yang sedang atau akan bekerja di
Malaysia; Sementara menyangkut kerjasama dalam konteks
yy Fasilitasi harmonisasi standar kompetensi kerja pemberian pengakuan dalam hal kapasitas dan
konstruksi; kapabilitas Sumber Daya Manusianya. Pemerintah
yy Pembentukan komite kerja bersama antara telah melakukan kesepakatan dalam perkembangan
Indonesia dan Malaysia untuk pengembangan dalam integrasi perdagangan jasa melalui Pengaturan
kerjasama lainnya yang terkait dengan Saling Pengakuan (Mutual Recognition Arrangement/
Memorandum of Understanding (MOU). MRA) sesuai dengan Pasal V AFAS yaitu:
yy Setiap negara anggota mengakui pendidikan
Begitupula kerjasama yang tertuang dalam konteks atau pengalaman yang dimiliki, persyaratan yang
kerjasama 3 negara ( growth triangle : Indonesia, sesuai atau ijin atau sertifikasi yang diberikan oleh
Malaysia, Thailand ) dalam Kerjasama IMT-GT : negara anggota lainnya yang bertujuan untuk
(Indonesia-Malaysia-Thailand – Growth Triangle pemberian ijin atau mensertifikasi penyedia jasa.
yy Percepatan laju pertumbuhan ekonomi melalui Pengakuan tersebut dapat dilakukan melalui
kerjasama ekonomi sub-regional di wilayah perjanjian atau pengaturan dengan negara
perbatasan 3 (tiga) negara yaitu Indonesia, anggota yang berkepentingan atau dapat
Malaysia, dan Thailand diberikan secara otonomus.
yy Lokasi IMT-GT adalah sebagai berikut: Indonesia
: meliputi 10 Propinsi ,yaitu Nangroe Aceh Secara umum ada 5 komponen dasar yang tertuang
Darussalam, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dalam MRA yaitu:
Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Bangka yy Definisi pengertian mengenai praktisi

6 BULLETIN LPJKN EDISI 1 2014 BULLETIN LPJKN EDISI 1 2014 7


PASAR BISNIS KONSTRUKSI

Konstruksi dan Pengembangan


Bisnisnya dalam Kerangka Konstruksi
sebuah LPJKN
Sektor konstruksi adalah sebuah sektor Ir. Djoko Kirmanto,
Dipl. HE, Menteri
yang didalamnya mengandung banyak Pekerjaan Umum
Republik Indonesia
kaitan bidang lain. Dimana konsistensi
dan pengembangannya menjadi salah
satu tugas dan kewenangan LPJKN sebagai
sebuah lembaga yang notabenenya
menjadi mitra bisnis Pemerintah
Sumber : www.radarsorong.com
(Kementerian Pekerjaan Umum) dan
(teknologi, manajemen, bahasa, dll); Bersertifikat (certified) dalam rangka peningkatan pelaku jasa konstruksi. Wajar jika pada
ƒƒ Lapangan kerja ASEAN di bidang konstruksi jumlah pelatihan tenaga kerja konstruksi terampil akhirnya mereka memiliki harapan dan
semakin terbuka lebar mengingat fokus untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja
pemerintah pada sektor konstruksi terkait konstruksi di luar negeri, baik di ASEAN, Timor
cita-cita terhadap perkembangan dan
komitmen regional untuk mendorong Leste, ,aupun di negara lainnya (Timur Tengah pengembangan LPJKN kedepan, demi
pertumbuhan ekonomi kawasan ASEAN ; dan Kanada); terciptanya bisnis di sektor konstruksi yang
ƒƒ Melalui Program MP3EI pertumbuhan ƒƒ Perluasan pelatihan dan sertifikasi tenaga kerja semakin baik.
sumber : istimewa

infrastruktur akan lebih merata tidak hanya konstruksi (ahli dan terampil) melalui: rangka pengembangan bisnis jasa konstruksi, tappi
berfokus di P Jawa dan Sumatera a. Perluasan kerja sama pelatihan dengan Ir. Djoko Kirmanto, Dipl. HE, Menteri Pekerjaan juga bisa menjadi lembaga yang mampu berbicara di
Pemda/Perguruan Tinggi/SMK/Asosiasi/ Umum Republik Indonesia forum-forum internasional sebagai wakil dari pelaku
STRATEGI : BUJK/Lembaga; jasa konstruksi nasional di forum internasional.
ƒƒ Dukungan Pemerintah terhadap ekspor jasa b. Pengembangan delivery system pelatihan “...Sebagai mitra kerja Pemerintah dan juga Pelaku jasa
konstruksi; konstruksi: kelas/bengkel, distance learning, konstruksi, LPJKN diharapkan menjadi lembaga yang Sejauh mana anda melihat kompetensi yang
ƒƒ Investasi dibidang pengembangan SDM in-house training, mobile training unit independen, dalam artian LPJK harus terbebas dari harus dimiliki sebuah lembaga seperti LPJKN agar
Indonesia (melalui diklat) dan memperkuat daya (MTU), dsb; pengaruh dan campur tangan pihak-pihak tertentu, menjadi sebuah lembaga yang benar-benar bisa
saing (efisien, kualitas, kapasitas etc); c. Perkuatan lembaga pelatihan dan sertifikasi sehingga keberadaan LPJK benar-benar menjadi menjadi mitra kerja tidak saja bagi Pemerintah
ƒƒ Mendorong pelaku bisnis mengembangkan joint konstruksi yang terdapat di provinsi-provinsi representasi masyarakat jasa konstruksi,” Ir. Djoko tapi juga bagi Pelaku dalam bidang Konstruksi.
venture atau joint operation dengan pelaku ƒƒ Percepatan laju pertumbuhan ekonomi melalui Kirmanto, Menteri Pekerjaan Umum. Kompetensi yang harus dimiliki LPJK tentunya sangat
bisnis dari negara ASEAN lainnya di Indonesia kerjasama ASEAN adalah IMT-GT yang merupakan Apa yang djelaskan Djoko Kirmanto selaku Menteri terkait dengan tugas pokok lembaga yaitu melakukan
dalam rangka penyerapan tenaga kerja, transfer kerjasama ekonomi sub-regional di wilayah Pekerjaan Umum yang memiliki kepentingan secara penelitian dan pengembangan konstruksi, menye-
of technology; perbatasan 3 (tiga) negara yaitu Indonesia, langsung terhadap LPJKN sebagai media yang lenggarakan pendidikan dan pelatihan konstruksi,
ƒƒ Memperkuat aturan mengenai perijinan, standar Malaysia, dan Thailand (as) menjadi lembaga independent mitra pemerintah, melakukan registrasi tenaga kerja maupun badan
kompetensi, sertifikasi bagi tenaga kerja terampil; jelas mengindikasikan bahwa LPJKN bukan lagi usaha konstruksi serta meningkatkan peran arbitrase,
ƒƒ Menyediakan informasi mengenai peraturan di sebagai sebuah lembaga yang hanya menampung mediasi dan penilai ahli konstruksi. Sehingga menurut
bidang investasi, ketenagakerjaan dan peluang para pelaku jasa konstruksi. Lebih dari itu, LPJKN hemat kami LPJK harus memiliki kemampuan
bekerja di negara ASEAN lainnya; harus mampu menjadi lembaga yang memiliki dari sisi sumber daya manusia, kemampuan
ƒƒ Menyusun regulasi yang sifatnya ofensif dan kredibilitas tinggi, sehingga tidak saja menjadi sarana dan prasarana, kemampuan financial serta
defensif. lembaga yang dibutuhkan didalam negeri dalam metode pelayanan yang baik untuk melaksanakan
ƒƒ Pengembangan usaha Pelatihan Tenaga Terampil

8 BULLETIN LPJKN EDISI 1 2014 BULLETIN LPJKN EDISI 1 2014 9


tugas pokoknya tersebut. Terkait pelayanan kami dengan baik serta yang tidak kalah penting ada terus Ke depan kebijakan tersebut akan kita lanjutkan dengan untuk menyambut era tersebut sehingga pelaku
berkeyakinan LPJK telah berupaya membangun sistem upaya penelitian dan pengembangan agar sektor ini melakukan langkah-langkah strategis berikutnya konstruksi kita mampu bersaing dalam kancah
pelayanan, baik dari aspek hardware maupun software terus berinovasi sehingga memiliki daya saing. Peran termasuk upaya penciptaan good governance di global.
sehingga ke depan pelayanan terhadap para pelaku strategis LPJK Nasional tersebut sekurang-kurangnya kalangan pelaku usaha konstruksi, penguatan peran
konstruksi di Indonesia benar-benar optimal. dapat dipandang dari dua hal. Pertama melakukan kontraktor spesialis serta pembinaan bagi kontraktor Ir. Hediyanto. W Husaini, MSCE, M.Si ( Kepala Badan
Sebagai mitra kerja Pemerintah dan juga Pelaku jasa upaya memperkuat bisnis proses konstruksi dalam kecil dan SDM-nya. Selain itu kami mendorong agar Pembinaan Konstruksi Kementerian PU)
konstruksi, LPJKN diharapkan menjadi lembaga yang negeri melalui restrukturisasi sistem industri konstruksi LPJK Nasional melakukan kerjasama secara luas dengan
independen, dalam artian LPJK harus terbebas dari nasional, dan kedua mendorong sektor jasa konstruksi lembaga sejenis yang ada di luar negeri, baru-baru ini “ ……….. Saya rasa arah LPJKN yang ada saat ini sudah
pengaruh dan campur tangan pihak-pihak tertentu, Indonesia bersaing di pasar konstruksi internasional kita telah menandatangani MoU dengan CIDB Malaysia tepat, bahwa sebenarnya peran LPJKN harus lebih
sehingga keberadaan LPJK benar-benar menjadi apalagi jika dikaitkan dengan terbentuknya pasar dalam rangka pelatihan dan sertifikasi tenaga kerja banyak mendominasi urusan yang berhubungan
representasi masyarakat jasa konstruksi.Dalam tunggal ASEAN pasca tahun 2015. Nah untuk proses konstruksi Indonesia yang bekerja di Malaysia. Hal ini dengan bidang konstruksi dibanding bidang-bidang
upaya mengembangkan sektor jasa konstruksi dan bisnis konstruksi pada saat ini terdapat sekitar 120 ribu akan meningkatkan kompetensi tenaga kerja kita serta pemerintahan. Itulah kenapa saya berharap LPJKN
menyalurkan peran serta semua unsur masyarakat badan usaha pelaksana konstruksi dimana lebih dari memberikan jaminan pengakuan kesetaraan mereka harus kuat di semua sector,” Hediyanto W.Husaini,
konstruksi serta sebagai lembaga yang mandiri, LPJK 87 persen kontraktor kecil. Kondisi ini menimbulkan dengan tenaga kerja konstruksi disana, dan dalam Kepala BP Konstruksi.
dengan segala kemampuannya harus berupaya persaingan tidak sehat diantara para kontraktor kecil jangka panjang akan berpengaruh positif terhadap
Ir. Hediyanto.W
menjalankan tugas yang diamanatkan sesuai UU tersebut yang notabene hanya memperebutkan perekonomian nasional. Husaini, MSCE,
No. 18 tahun 1999 berdasarkan kemampuan sendiri, sebagian dari pasar konstruksi nasional. Hal ini harus kita M.Si ( Kepala
Badan Pembinaan
oleh karena itu semua unsur didalam LPJK perlu benahi agar tidak terjadi persaingan yang merugikan Apa yang dapat anda sarankan kepada LPJKN ke Konstruksi
berkontribusi atas kelangsungan tugas LPJK termasuk diantara mereka sendiri. Oleh karena itu pemerintah depan, agar keberadaan lembaga ini benar-benar Kementerian PU)
Pemerintah yang menjadi salah satu unsur LPJK mendorong agar para kontraktor kecil bertranformasi bisa menjadi suatu lembaga yang memang
sekaligus mitra strategis. menjadi kontraktor spesialis yang kemudian bermitra menjadi mediator antara Pemerintah dan Pelaku
dengan kontraktor besar dan menengah, sehingga Jasa Konstruksi, mengingat masih banyaknya
Melihat begitu besarnya peran yang harus akan terbentuk simbiosis yang saling mendukung dan pekerjaan dalam bidang konstruksi yang mesti
dilaksanakan oleh LPJKN, lantas peran strategis saling menguntungkan. Disinilah LPJK sebagai garda dicapai oleh Pemerintah khususnya Kementerian
apa saja yang anda bisa lihat dengan adanya terdepan pengembangan konstruksi berperan untuk Pekerjaan Umum.
LPJKN, mengingat begitu pentingnya proses mewujudkannya. Pemerintah sebagai Pembina sekaligus unsur dalam
pembangunan dalam bidang infrastruktur dan kelembagaan pengembangan jasa konstruksi memiliki
konstruksi yang menjadi dominasi Pekerjaan Konsep kerja seperti apa yang menurut anda beberapa harapan kepada LPJK yaitu :
Umum agar bisa berjalan dengan baik dan lancar. mesti dilakukan oleh LPJKN demi terciptanya 1. Perkuat konsolidasi internal Lembaga
Peran strategis yang dimainkan LPJK terkait iklim yang kondusif dalam bidang konstruksi, Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional dan
pengembangan bidang konstruksi tidak dapat sehingga pelaku jasa konstruksi Indonesia tidak Propinsi sehingga kebijakan yang dibuat dan
dipisahkan dari kondisi sektor jasa konstruksi yang saja berkembang di dalam negeri tapi juga di luar implementasi pelaksanaannya berjalan dengan
kontribusinya mencapai 9,99 % dari PDB Nasional pada negeri. baik. Menyangkut perspektif seperti apa yang diutarakan
tahun 2013 dan menempati lima besar penyumbang Konsep kerja demi terciptanya iklim yang kondusif 2. Sebagai lembaga yang bertanggungjawab atas Kepala BP Konstruksi mengenai keberadaan LPJKN
PDB Nasional. Sebagaimana kita ketahui, nilai dalam bidang konstruksi yang harus dilakukan oleh pengembangan kompetensi termasuk sertifikasi yang ada saat ini memang secara jelas memberikan
kapitalisasi konstruksi pada tahun 2014 diestimasikan LPJK sebagaimana telah kami sebutkan sebelumnya jasa konstruksi, Unit Sertifikasi Badan Usaha (USBU) satu makna, bahwa apa yang telah dilakukan
mencapai Rp. 450 Triliun dan akan menyerap hampir telah dituangkan dalam Konsep Restrukturisasi Industri dan Unit Sertifikasi tenaga Kerja (USTK) harus pengurus dan jajaran LPJKN dibawah komando Tri
7 juta tenaga kerja, sehingga dapat disimpulkan Konstruksi Nasional yaitu perkuatan pengawasan dipastikan bekerja sesuai tugas dan fungsinya. Widjajanto sudah benar. Artinya memang bahwa
sektor ini sangat penting dalam perkembangan dalam implementasi kebijakan pengembangan 3. LPJK harus mampu memerankan dirinya sebagai peran LPJKN saat ini memang secara nyata harus
ekonomi Nasional. Di lain pihak sektor konstruksi jasa konstruksi, perubahan struktur usaha berbasis institusi terdepan dalam pengelolaan sektor lebih banyak berkontribusi bagi perkembangan dan
akan mempengaruhi sektor-sektor lain seperti Klasifikasi baku Lapangan usaha Indonesia termasuk konstruksi oleh karena itu kerjasama dengan pengembangan sector konstruksi. Jika saat ini baru
perdagangan, manufaktur, transportasi dan yang tidak di dalamnya definisi ulang kontraktor generalis dan pemerintah daerah, asosiasi konstruksi harus lebih banyak di arahkan ke dalam negeri dalam kaitan
kalah pentingnya secara jangka panjang jasa konstruksi spesialis, pengembangan variasi system penyeleng- makin ditingkatkan. perbaikan iklim dan kondisi sector konstruksi menuju
akan menentukan baik tidaknya kualitas infrastruktur. garaan kontrak konstruksi, pengelolaan system rantai 4. Terkait tugas pokoknya, LPJK harus fokus kepada iklim yang lebih baik dan kondusif, maka kedepan
pasok sector konstruksi.Saat ini kami sebagai mitra lima bidang tugasnya dan agar tidak terjebak orientasinya sudah harus ditingkatkan menjadi
Oleh karena itu, LPJK sebagai lembaga yang diberikan kerja terus mengembangkan kerjasama dengan LPJKN dalam hanya tugas registrasi dan sertifikasi saja dukungan dan supporting bagi pelaku jasa konstruksi
tugas oleh Undang-undang untuk melaksanakan sebagai perwakilan pelaku konstruksi. Sebagai langkah karena tugas yang lain seperti penelitian dan nasional dalam rangka berpartisipasi dalam pasar
pengembangan jasa konstruksi, harus berperan awal terkait peran strategis tersebut Kementerian PU pengembangan, peningkatan peran arbitrase dan tunggal Asean dan dunia.
dalam menjaga bisnis proses agar berlangsung secara bersama-sama LPJK sedang berupaya melaksanakan penilai ahli juga semakin dibutuhkan. Kesemua hal tadi memang menjadi satu catatan
sehat misalnya para pelaku usaha yang mampu harus restrukturisasi usaha jasa konstruksi melalui proses 5. Terakhir mengingat era globalisasi sudah di tersendiri, mengingat kerja keras pengurus LPJKN
dijamin dapat bersaing dengan fair, tenaga kerja konversi SBU yang selama ini berdasarkan ASMET depan mata, bahkan Masyarakat Ekonomi ASEAN beserta jajarannya yang terbentuk sejak tahun 2011
yang bekerja terjamin kompetensi dan kesejahter- menjadi berdasarkan Central Product Classification akan terbentuk akhir tahun 2015, LPJK harus masih begitu banyak. Namun dengan komitmen dan
aannya, sengketa dan atau persoalan yang terjadi yang umum dipakai banyak Negara seperti ASEAN. bisa bekerjasama dengan lembaga sejenis yang keseriusan yang telah diperlihatkan hingga saat ini
antar pemangku kepentingan dapat diselesaikan ada di lingkup ASEAN dalam rangka bersinergi menurut Kepala BP Konstruksi sudah menunjukan

10 BULLETIN LPJKN EDISI 1 2014 BULLETIN LPJKN EDISI 1 2014 11


adanya rasa tanggung jawab dan komitmen yang konstruksi dengan dua wadah yang berbeda. Jika Kehakiman dalam hal yang berhubungan dengan regulasi tersebut, melakukan analisa dan pemahaman
tinggi bagi dunia bisnis di sector konstruksi Indonesia. BP Konstruksi dalam koridor Pemerintah sedang hukum. Sehingga kita bisa berdiskusi dengan mereka secara lebih mendalam baru kemudaian melakukan
Oleh karena itu, mengingat peran pemerintah LPJKN dalam wilayah swasta. Seperti apa anda dan LPJKN sendiri menyangkut proteksi hukum apa sosialisasi hingga semua itu menjadi jelas maksud dan
dalam kerangka menjadi media supporting bagi melakukan sinergi sehingga keduanya bisa saling saja yang sebenarnya mereka butuhkan. Realisasi dari tujuannya.
keberadaan LPJKN memanglah tidak besar, tapi perlu support dalam tujuan pengembangan sector itu semua adalah, dikarenakan saat ini adalah masanya
terus diberikan agar arah dan jalannya LPJKN masih konstruksi. otonomi daerah, maka kami sebagai pembina jasa Dalam waktu dekat ini kita akan dihadapkan pada
tetap dalam koridornya yang sesuai dengan amanat Kita sadar urusan public ( masyarakat ) ini adalah konstruksi se Indonesia, maka kami ingin memadukan kondisi yang dinamakan Pasar Tunggal Asean dan
Undang Undang Jasa Konstruksi No.18 tahun 1999, wilayah kewenangan pemerintah. Namun seperti team Pembina Jasa Konstruksi yang ada di daerah Dunia, sejauh mana anda mencoba memberikan
berikut pernyataan Hediyanto.W Husaini menanggapi yang telah kami sampaikan diatas, bahwa dunia berkoordinasi dengan LPJKD yang ada di daerah. pemahaman menyangkut kondisi tersebut tidak
peran LPJKN saat ini dalam menunjang perkembangan konstruksi sudah lebih dewasa disbanding bidang Karena jika hal ini tidak dikoordinasikan maka belum saja kepada LPJKN tapi juga bagi pelaku jasa
sector konstruksi di Indonesia. bisnis lainnya. Maka kami dari sisi pemerintah tentu pihak Pemda berhubungan dengan pihak LPJKD konstruksi nasional.
memberikan kewenangan untuk bidang konstruksi yang ada di daerah-daerah yang bersangkutan. Intinya Intinya adalah jangan kita punya pikiran bahwa pasar
Sejauh mana perspektif anda melihat LPJKN saat dikelola oleh masyarakatnya sendiri. Hanya memang adalah bahwa kami tidak ingin ada masalah koordinasi bebas Asean itu adalah sebuah persaingan, tapi itu
ini dalam sebuah kaca mata pemerintah yang kita tidak lepas tangan begitu saja, artinya pemerintah antara LPJKN dengan Pemda di seluruh Indonesia. adalah sebuah pasar tunggal Asean yang dikoordinir
memiliki visi dan misi hampir sama dengan BP masih akan terus mengawasi, mengarahkan, dan sehingga menjadi bersatu. Tujuannya adalah agar kita
Konstruksi. mengontrol jalannya LPJKN sesuai dengan apa yang Kepengurusan LPJKN dibawah komando Tri tidak kalah bersaing dengan Negara – Negara seperti
LPJKN telah diamanatkan dalam Undang – Undang diamanatkan oleh undang – undang . JIka ternyata Widjajanto sudah memasuki tahun ke-3. Sejauh China, Korea atau Jepang yang sudah lebih dulu masuk
Jasa Konstruksi No.18 tahun 1999. Artinya bahwa dalam perjalanannya terjadi penyelewengan dan mana anda melihat konsistensi dan komitmen ke pasar konstruksi Indonesia. Itulah kenapa, kita perlu
dunia konstruksi di Indonesia punya peran yang jauh membuat sesuatu yang aneh-aneh dan tidak sesuai yang telah dilakukan pengurus beserta jajarannya menyatukan kekuatan terlebih dahulu dikalangan
kedepan, sehingga harus dikelola oleh masyarakat dengan kepentingan nasional maka pemerintah dalam rangka pengembangan sector konstruksi di pelaku jasa konstruksi di Asean. Caranya adalah dengan
jasa konstruksi dalam hal pengembangannya. Adapun akan dengan tegas memberikan teguran agar tidak Indonesia. saling mengisi dalam hal yang kita merasa masih
pemerintah sendiri hanya dalam aspek pembinaanya, terjadi hal-hal diluar keinginan kita seperti adanya i Saya merasa kepengurusan LPJKN yang ada saat ini kurang. Itulah kenapa, perlu menurut kami untuk wakil
karena kita menganggap masyarakat jasa konstruksi pungutan-pungutan kepada asosiasi yang tidak jelas sudah jauh lebih baik dibanding yang terdahulu. Ada dari LPJKN melakukan roadshow ke beberapa Negara
sudah lebih dewasa dibanding bidang lain seperti peruntukannya, korupsi dan penyelewengan lainnya. dua hal yang menjadi dasar kenapa kami mengatakan Asean untuk kita bisa melakukan diskusi menyangkut
pertanian, perkebunan dan lainnya, sehingga kita Sehingga tidak akan pernah ada aturan yang di buat demikian. Pertama karena kepengurusan yang ada apa saja yang pada akhirnya bisa kita kerjasamakan.
anggap LPJKN bisa menjadi partner pemerintah. oleh LPJKN yang pemerintah tidak tahu, semua hal saat ini di dominasi oleh para pelaku jasa konstruksi Dari situ baru kita bisa menentukan mana bagian
Oleh karena itu kami berharap lembaga ini harus harus jelas maksud dan tujuannya, karena kita ingin yang memang memiliki reputasi baik dalam bidang yang harus kita “ trade off” kita perdagangkan kepada
punya perangkat yang lengkap, sekalipun saat ini LPJKN berjalan pada jalur yang benar. konstruksi. Satu hal yang perlu diingat, bagaimana mereka dengan melihat kelebihan dan kekuatan kita
masih berkutat dalam bidang sertifikasi. Namun bagi jadinya jika LPJKN dikelola oleh orang-orang yang dibanding Negara yang ada di kawasan Asean.
kami itu adalah langkah awal untuk membangun Lantas jika memang demikian adanya, berikan bukan dibidang konstruksi dan tidak memiliki
dasar-dasar dari bisnis jasa konstruksi. Yang penting kami contoh real yang telah dan akan dilakukan BP perusahaan, padahal LPJKN ini didalamnya terdapat Sedangkan menyangkut hal-hal yang perlu kita lakukan
mereka tahu bahwa tugas utama LPJKN adalah Konstruksi dalam rangka memberikan dukungan begitu banyak perusahaan yang harus dikelola dengan kerjasama dengan mereka adalah terkait hal-hal yang
lebih banyak dalam hal pengembagan bisnis di jasa penuh kepada LPJKN agar lembaga ini benar-benar pendekatan yang cukup baik yaitu asosiasi-asosiasi bisa meningkatkan daya saing pelaku jasa konstruksi
konstruksi, memberikan dukungan dalam bidang bisa menjadi partner tidak saja pemerintah yang bergerak dalam bidang konstruksi. Kedua saya nasional di luar negeri. Seperti misalnya kerjasama
industri pendukung sector konstruksi, memberikan semata tapi juga pelaku jasa konstruksi nasional. berterimakasih kepada mereka yang sudah dengan dalam soal sertifikasi profesi yang ada di Negara lain
dukungan untuk pengembangan bisnis di luar negeri, Beberapa hal yang kita coba support LPJKN dalam baik memelihara profesinya, karena pada saat mereka seperti Malaysia misalnya. Dengan kita memiliki
hingga menciptakan pelaku jasa konstruksi nasional rangka meningkatkan peran LPJKN bagi pelaku menjadi pengurus sudah pasti mereka akan berbagi sertifikasi profesi yang bersifat global seperti dalam
yang solid dengan cara melakukan berbagai macam jasa konstruksi nasional. Pertama kita mencoba dalam hal pekerjaan dalam bidang LPJKN serta mereka wilayah Commenwell maka sudah pasti keberadaan
pelatihan guna meningkatkan kompetensi SDM yang menjembatani masalah pelatihan, membangun tetap menjaga perusahaannya agar tetap berada dalam kita sudah diakui kemampuannya.
ada di lingkup sector konstruksi. Sedangkan perannya dalam jangka panjang untuk hal – hal seperti koridor bisnis yang baik. Karena memadukan dua hal
kepada pemerintah adalah bahwa LPJKN sedapat persoalan dalam bidang SDM ( sumber daya manusia yaitu mengurus perusahaan dan publik dua hal yang Dari semua apa yang telah dijelaskan Hediyanto.W
mungkin memberikan masukan soal kebijakan seperti ), teknologi dalam bidang konstruksi. Kenapa itu kita berbeda, jadi butuh pengorbanan. Itulah kenapa kami Husaini, pada akhirnya memang kita bisa mengambil
apa yang bisa membuat industri ini semakin maju, lakukan karena dengan jumlah SDM jasa konstruksi rasa komitmen mereka cukup tinggi. Dan buat kami ini banyak hal positif bahwa dengan keberadaanLPJKN
jika perlu membuat terobosan dengan mendirikan yang begitu besar hampir 200 ribu orang, maka perlu adalah sebuah perjuangan yang maksimal, sekalipun yang saat ini ada maka adalah saat yang tepat untuk
sekolah khusus bidang konstruksi bersama lembaga yang namanya pembinaan dan pengembangan masih perlu ditingkatkan namun ini hanya soal waktu kita para pelaku jasa konstruksi nasional memberikan
lainnya. Kita berharap bahwa kedepan LPJKN akan dalam hal kompetensi. Kedua dalam kaitan hubungan semata. Karena tidak mudah untuk memahami kontribusinya yang besar bagi dunia konstruksi
semakin kuat disemua sector. Karena itu saya merasa dengan luar negeri. Pada saat kami ingin menjalin begitu banyak peraturan, kebijakan atau perlem. nasional pada khususnya dan luar negeri pada
LPJKN yang saat ini ada, arahnya sudah tepat bahwa hubungan dengan pihak luar negeri, biasanya kami Dimana belum tentu semua orang bisa menerima umumnya. Karena adanya sinergi yang dilakukan
memang seharusnya peran LPJKN harus lebih akan mengajak wakil dari LPJKN. Hal itu penting kami dengan mudah semua peraturan atau kebijakan swasta dan pemerintah ( LPJKN dan BP Konstruksi)
banyak di dominasi untuk urusan bidang konstruksi lakukan agar pihak luar tahu bahwa di Indonesia ada tersebut, disinilah peran mereka ( LPJKN ) bagaimana bisa menjadi satu jalan bagi kita semua meningkatkan
disbanding bidang – bidang pemerintahan. LPJKN untuk urusan sektor konstruksi. Ketiga, kita juga caranya mereka bisa meyakinkan kepada pelaku jasa peran aktif kita dalam rangka menjadikan profesi jasa
ingin LPJKN kuat dalam hal-hal yang bersifat supporting konstruksi tentang itu semua. Sehingga memang konstruksi Indonesia tidak saja di akui di dalam negeri
Kita semua tahu bahwa BP Konstruksi dan LPJKN dalam hal masalah keuangan, masalah hukum itulah tahapan yang mesti mereka lakukan membutuhkan tapi juga luar negeri. (as)
adalah dua institusi yang bergerak dalam bidang kenapa kita coba hubungkan mereka dengan Menteri waktu yang kadang tidak sedikit dari mulai menerima

12 BULLETIN LPJKN EDISI 1 2014 BULLETIN LPJKN EDISI 1 2014 13


Ir. Tri Widjajanto.J, MT (Ketua Umum LPJKN) bisnis konstruksi tidak saja di dalam negeri tapi juga Pertama kita terlebih dahulu harus memiliki kesamaan menjadikan LPJKN lebih bermanfaat bagi seluruh
(Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi diluar negeri. Berikut petikan wawancara yang kami pandangan, kondisi apa yang akan terjadi tahun depan pelaku jasa konstruksi nasional berharap bahwa : “
Nasional) Periode 2011 – 2015. lakukan bersama ketua umum lpjkn masa bakti 2011 dan kondisi apa yang mesti kita persiapkan. Dari situ LPJKN harus bisa memberi manfaat kepada pelaku jasa
– 2015. kita potret dengan melihat bagaimana kondisi kita konstruksi supaya kita diakui keberadaannya. Tanpa
“. ......... Salah satu obsesi kami adalah perkuatan dari saat ini, jika ada “GAP” bagaimana kita mengatasinya. mereka ( pelaku jasa konstruksi ) mendapat manfaat
sektor jasa konstruksi dalam rangka menumbuhkan Seperti apa sebenarnya anda melihat sebuah Ini yang akan kita lakukan dalam waktu dekat dengan maka kepedulian mereka akan kurang, sehingga sulit
struktur jasa konstruksi yang kokoh untuk kita bentuk institusi seperti LPJKN dalam perannya menjadi melihat apa yang dilakukan teman-teman kita dari bagi kita untuk menumbuhkan kepercayaan bagi
kemitraan antara pengusaha jasa konstruksi yg besar motor penggerak bisnis sektor konstruksi di negara lain dan apa yang akan kita lakukan dengan mereka. Kedua kita juga harus bisa menjembatani
dan kecil, demi terciptanya struktur usaha yg kokoh,” Indonesia. terlebih dahulu melaporkan ke BP Konstruksi untuk sesuai undang-undang jasa konstruksi mengenai
kata Tri Widjajanto,Ketua Umum LPJKN. Pada hakekatnya LPJKN memiliki 5 tugas pokok yang kita carikan formulasinya. Kedua perkuatan dari sektor terciptanya kesetaraan hubungan antara pengguna
menjadi dasar pijakan bagi kami dalam merancang jasa konstruksi dalam rangka menumbuhkan struktrur jasa dengan penyedia jasa, sehingga terjadi kesetaraan
Ir. Tri Widjajanto J, program kerja. Dimana semua itu harus dijalankan jasa konstruksi yg kokoh untuk kita bentuk kemitraan hak dan kuajiban. Diharapkan dengan adanya kondisi
MT (Ketua Umum
LPJKN)(Lembaga
sesuai dengan Undang Undang Jasa Konstruksi antara pengusaha jasa konstruksi yang besar dan kecil, seperti itu maka iklim usaha konstruksi akan kondusif.
Pengembangan Nomor 18 tahun 1999. Sehingga jika dahulu kita menciptakan struktur usaha yg kokoh. Salah satu Caranya adalah dengan kita mencoba memfasilitasi
Jasa Konstruksi hanya berkutat pada 2 bidang saja yaitu regitrasi SDM cara menuju kesana adalah dengan melakukan semi- kontrak-kontrak kerjasama bisnis, andai di suatu hari
Nasional )
Periode 2011 – dan Badan Usaha semata. Maka kini sesuai dengan nar-seminar dengan tema yang tepat seperti soal rantai ada dispute diantara mereka maka kita akan mencoba
2015. Permen nomor 8 tahun 2011, arahnya sudah jelas supply. Ini menjadi penting karena pada hakekatnya menjadi penengah diantara mereka yang bermasalah.
menjalankan 5 tugas utama LPJKN dengan tujuan persaingan itu bukan persaingan antar badan usaha, Ketiga persoalan sertifikasi memang sudah seharusnya
untuk meningkatkan peran serta masyarakat jasa tapi adalah persaingan antar rantai supply perusahaan ditegakkan, karena sesuai undang-undang. Jadi
konstruksi Indonesia dalam menghadapi pasar tunggal satu dengan yang lainnya di dalam negeri ataupun di sekalipun dalam pekerjaan swasta hal ini belum
Asean tahun 2015. Dan peran kita adalah menyiapkan luar negeri. Karena dalam Perlem 10 tahun 2013 itu menjadi persyaratan, namun pada hakekatnya
masyarakat jasa konstruksi agar siap bersaing dengan pun dijelaskan bahwa ada badan usaha spesialis yang sertifikasi ini adalah sebuah bukti kompetensi, jadi ini
dukungan penuh dari LPJKN. seharusnya menjadi rantai supply dari badan usaha memang harus terus kita dorong untuk para pelaku
yang ada di atasnya sehingga kita akan menjadi kokoh. jasa konstruksi sehingga kedepan dengan sertifikasi
Kita semua tahu dalam tubuh LPJKN terdapat Ketiga kami menginginkan bahwa litbang lpjkn bisa yang kita miliki makin mempermudah usaha kita
beragam asosiasi yang berbeda dan masing-masing berjalan lebih baik dalam rangka membantu pelaku dalam bersaing secara sportif diantara pelaku jasa
memiliki misi yang mungkin beragam pula. jasa konstruksi nasional yang ingin berkiprah diluar konstruksi baik di dalam maupun luar negeri.(as)
Bagaimana anda melakukan penyatuan visi dan dengan cara kita memberikan akses pasar apa yg ada
misi dari para asosiasi yang ada dalam LPJKN, di negara tujuan, dengan cara memberikan penjelasan DR. Putut Marhayudi, Wakil Ketua.I LPJKN ( Bidang
sehingga mereka bisa menjadi satu kekuatan. soal apa yang dibutuhkan di negara luar. Misalnya Regulasi, Registrasi, Sertifikasi dan Kelembagaan )
Ini memang sebuah tantangan tersendiri bagi kita, seperti dalam persaingan pasar tunggal Asean maka
Apa yang diutarakan Tri Widjajanto selaku Ketua namun jangan lupa menghadapi pasar bebas pada harus kita siapkan datanya seperti dalam pasar asean “ ......................Kita mengubah standar klasifikasi badan
Umum LPJKN periode 2011-2015, memang bukanlah dasarnya yang kita hadapi adalah persaingan kita itu yang dibutuhkan apa saja, cakupan pekerjaannya usaha mengikuti standar internasional CPC ( Central
satu obsesi semata. Tapi semua itu adalah bentuk dengan negara tetanga. Sehingga usaha yang kita apa saja, kondisi yang akan kita hadapi di negara Product Classification), karena kita ingin pelaku jasa
dari sebuah komitmen yang secara kontinyu menjadi lakukan adalah jangan sampai ada pertentangan di tersebut, terus apa saja yang mesti dipersiapkan konstruksi kita bisa bersaing dengan pelaku yang
landasan bagi para pengurus beserta jajarannya dalam internal. Caranya adalah dengan kita mencoba dinegara kita untuk menuju kesana, jika mungkin kita ada di luar negeri. Sehingga saat ini menurut PP
dalam rangka meningkatkan peran aktif pelaku jasa menyamakan visi dan misi, meningkatkan daya saing, membentuk Indonesia Incorporated untuk kita masuk No.04/2010, untuk konsultan klasifikasinya menjadi
konstruksi dalam rangka peningkatan sektor bisnis menciptakan struktur usaha yang kokoh dan handal kesana. arsitektural, rekayasa enjineering, penataan ruang dan
dibidang konstruksi menuju persaingan dalam pasar sesuai dengan amanat dari undang-undang jasa DR. Putut Marhayudi,
tunggal Asean dan dunia. Dimana obsesi itu pada konstruksi. Oleh karena itu kita harus terus menerus Dari apa yang telah dijelaskan Tri Widjajanto, terlihat Wakil Ketua.I LPJKN
(Bidang Regulasi,
akhirnya memang memperlihatkan kepada kita melakukan sosialisasi kepada mereka. Dimana jelas bahwa peran lpjkn saat ini memang sudah Registrasi, Sertifikasi
semua, khususnya pelaku jasa konstruksi nasional menyangkut konteks pertemuan yang kita adakan berada dalam track yang benar. Tinggal bagaimana dan Kelembagaan)
bahwa peran yang dilakukan oleh pengurus beserta bukan lagi berfokus pada dua hal registrasi, tapi sudah kita selalu stage holder bidang konstruksi mencoba
jajaran dari LPJKN saat ini memang benar-benar ingin harus melihat secara lebih makro soal kemampuan berbagi peran dalam rangka menuju iklim dunia
memberikan sesuatu yang terbaik bagi seluruh stage jasa konstruksi termasuk diantaranya mengenai kinerja konstruksi yang lebih baik dan lebih memberikan arti
holder bidang konstruksi di Indonesia. Sehingga tidak dan daya saing pelaku jasa konstruksi kita dalam penting bagi pelaku jasa konstruksi Indonesia serta
berlebihan memang jika pada akhirnya kita harus menghadapi pasar tunggal nantinya. pertumbuhan ekonomi nasional yang ditunjang
bersatu padu, menyatukan visi dan misi kita demi penuh dengan perkembangan sector konstruksi dan
peningkatan kualitas dan kuantitas bisnis di sektor Dalam merealisasikan semua hal tadi sudah pasti infrastruktur yang makin kokoh dan baik diseluruh
konstruksi. anda memiliki strategi yang ingin digunakan wilayah Indonesia.
dalam pencapaian tujuan tersebut.Berikan
Lantas seperti apa sebenarnya bentuk real dari kepada kami tiga hal yang akan anda lakukan Itulah sebabnya, pada akhirnya Tri Widjajanto yang
konsep berfikir seorang Tri Widjajanto dalam perannya sebagai sebuah refleksi dari rencana yang ingin saat ini menjadi orang pertama yang akan bersama
menjadikan LPJKN lebih berkibar dalam percaturan anda capai selama masa kepemimpinan anda. pemerintah dan pelaku jasa konstruksi nasional akan

14 BULLETIN LPJKN EDISI 1 2014 BULLETIN LPJKN EDISI 1 2014 15


jasa konsultansi lainnya. Sedang untuk kontraktor hanya pada batas melakukan Verifikasi Validasi Data. terdapat beberapa kemungkinan : menginginkan sertifikasi. Solusinya adalah bahwa
menjadi kontraktor gedung, kontraktor sipil, kontraktor Setelah semua data lengkap barulah LPJKN melakukan 1. Bisa jadi lebih dari satu subbidang atau bagian anggota asosiasi yang tidak mendapatkan pelayanan
instalasi mekanical & electrical serta jasa pelaksana tugasnya, dimulai dengan penyerahan data ke unit subbidang dikonversikan menjadi hanya satu yang prima dari asosiasi maka diperbolehkan pindah
lainnya, “ kata Dr.Ir. Putut Marhayudi, Wakil Ketua.I sertifikasi yaitu USBU ( Unit Sertifikasi Badan Usaha subklasifikasi. Contohnya subbidang Jalan Raya, ke asosiasi yang lain, hanya memang harus memenuhi
Bidang Regulasi, Sertifikasi dan Kelembagaan LPJKN ) atau USTK ( Unit Sertifikasi Tenaga Kerja). Dimana Jalan Lingkungan, Jalan Kereta Api, dan Lapangan tiga syarat : Pertama membuat surat pernyataan
dalam USBU dan USTK data yang ada di teliti oleh Terbang dan Runway dikonversikan menjadi mohon pindah, kedua disetujui oleh asosiasi induknya,
Apa yang diutarakan Putut Marhayudi, selaku para asesor yang ditunjuk oleh LPJKN, tentunya asesor hanya satu bidang subklasifikasi dalam Jasa ketiga disetujui oleh asosiasi tempat dia pindah. Tapi
Wakil Ketua.I LPJKN dalam tugasnya yang masuk yang dimaksud adalah mereka yang sudah terdaftar Pelaksana untuk Konstruksi Jalan Raya ( kecuali biasanya yang sulit adalah mendapatkan syarat nomor
dalam bidang Regulasi,Registrasi, Sertifikasi, dan dalam LPJKN sehingga kami mengetahui kualitasnya. Jalan Layang ), Jalan, dan Rel Kereta Api, dan 2. Namun jika syarat nomor 2 tidak bisa didapat namun
Kelembagaan adalah sebuah bukti bahwa LPJKN Hal lain yang membedakan dengan sistem yang Landas Pacu Bandara. syarat 1 dan 3 dipenuhi maka perusahaan itu bisa
dalam tugasnya yang menyangkut ke-4 bidang diatas lalu adalah bahwa disini LPJKN lah yang memegang 2. Satu sub bidang atau bagan sub bidang pindah ke asosiasi lain.
adalah demi terciptanya satu added value bagi pelaku peran bukan asosiasi, sehingga sekalipun perusahaan dikonversikan menjadi lebih dari satu sub
jasa konstruksi nasional yang memiliki kompetensi mengajukan grade tertentu dengan kualitas utama. klasifikasi. Misalnya : subbidang Perpipaan Kini pasar tunggal Asean sudah ada di hadapan
dan kualitas yang bisa bersaing dengan pelaku jasa Namun jika pada akhirnya setelah di asesment oleh Air Bersih dan Limbah dikonversikan menjadi kita, sudah pasti tugas yang berat bagi LPJKN
konstruksi luar negeri. Kenapa,.... percuma kita memiliki asesor perusahaan tersebut hanya memenuhi kualitas empat subklasifikasi yakni : Jasa Pelaksana untuk untuk memberikan pelayanan yang maksimal bagi
kualitas yang “ diatas rata-rata “ pelaku jasa konstruksi madya dengan grade yang berbeda maka itulah yang Konstruksi Perpipaan Air Minum Jarak Jauh, Jasa pelaku jasa konstruksi dalam melakukan konversi
luar jika klasifikasi kita masih menganut standar yang akan disetujui. Sehingga tidak akan ada lagi sertifikasi Pelaksana untuk Konstruksi Perpipaan Air Limbah sesuai dengan kualifikasi dan klasifikasi yang
lama terutama untuk klasifikasi badang usaha dengan yang ditentukan oleh asosiasi. Dan jangan lupa sistem Jarak Jauh, Jasa Pelaksana untuk Konstruksi diajukan dalam CPC. Berikan kami satu gambaran
model Asmet ( arsitektur, sipil, mechanical&electrical dan prosedur ini berjalan “fair” karena semuanya Perpipaan Air Minum Lokal dan Jasa Pelaksana apa saja yang dilakukan oleh LPJKN untuk tujuan
dan tata lingkungan. Yang ada bukannya kita menjadi dapat dimonitor dari SIKI (Sistem Informasi Konstruksi untuk Konstruksi Perpipaan Air Limbah Lokal. tersebut.
terdepan justru kita menjadi pelaku yang terkesan Indonesia). Kami berterimakasih kepada seluruh asosiasi
tidak bisa mengikuti perkembangan zaman. Mekanisme waktu di LPJKN untuk pengurusan perusahaan yang ada di bawah koordinasi LPJKN,
Bagaimana mekanisme ini berjalan, mungkinkan sertifikasi adalah angka 0-6. Untuk angka 0 : berkas karena dari data yang ada di LPJKN sekitar 69 ribu
Sebuah bentuk tanggung jawab dan integritas yang akan memakan waktu yang panjang. Karena jika masuk di LPJKN ( USBU/USTK), status 1 penunjukan perusahaan pemegang SKA, saat ini sudah sekitar
besar telah dilakukan LPJKN, karena ke-empat bidang hal itu terjadi maka bisa jadi peluang yang ada asesor, status 2 dilakukan asesment oleh asesor di + 65% yang sudah melakukan konversi dan itu
inilah jika bisa dikatakan sebagai intinya dari peran didepan mata untuk para pelaku jasa konstruksi USBU/USTK, status 3 data sudah ada di pengurus bertambah setiap saat. Artinya apa, bahwa kesadaran
LPJKN sesuai dengan tugas nya mengembangkan mengikuti tender pekerjaan akan hilang. LPJKN ( paling lama 7 hari) setelah di klarifikasi oleh mereka untuk bisa mengerti bahwa perubahan
jasa konstruksi nasional. Bukan hanya menyangkut Bukankah salah satu syarat mengikuti tender divisi USBU/USTK, status 4 data ada di Bapel ( Badan kualifikasi dan klasifikasi demi pemenuhan standar
ke-4 bidang tadi, dalam kaitannya mendukung harus dengan kelengkapan adminitrasi seperti itu. Pelaksana) untuk dicetak sesuai kebutuhan ( paling internasional berdasarkan CPC sudah mereka pahami
perkembangan sektor konstruksipun LPJK telah Didalam Peraturan P.U Nomor 08/2011 telah dijelaskan lama di Bapel 7 hari) hingga pada status ke 6 sertifikat dengan baik. Kondisi itupun di dukung oleh Badan
men-drive berbagai peraturan dan kebijakan-kebija- dan hal itupun diperkuat dengan Surat Menteri P.U sudah diedarkan atau diserahkan kepada perusahaan Pembina Kosntruksi yang menghimbau melalui Surat
kan yang tertuang dalam Peraturan Menteri menjadi Nomor 98/2013. Bahwa intinya tender yang dilakukan yang bersangkutan. Dan tidak perlu kuatir akan Kepada Badan Konstruksi No.02 bahwa menyangkut
produk lembaga sehingga dengan adanya peraturan pada periode Januari hinga Juni 2014, klasifikasinya memakan wakt1u lama, karena USBU/USTK saat ini konversi perusahaan bisa melakukan direct langsung
lembaga tersebut memudahkan pelaku jasa konstruksi bisa menggunakan klasifikasi lama ataupun baru. sudah ada di 33 Propinsi di Indonesia, karena memang ke LPJKN.(as)
dalam melakukan aktivitas operasionalnya. Lantas, Sementara ketika tanda tangan kontrak dilakukan kelembagaan LPJKD sendiri sudah dikukuhkan di 33
seperti apa sebenarnya mekanisme yang dilakukan setelah 31 Maret 2014, maka pemenang tender Propinsi di Indonesia.
LPJKN demi tercapainya apa yang menjadi tugas sudah harus menggunakan SBU ( Sertifikat Badan Prof. Dr. Ir. Wiratman Wangsadinata, Wakil Ketua II
dan tanggung jawab nya bagi perkembangan sektor Usaha ) dan SKA ( Sertifikat Kelayakan Adminitrasi) Apakah semua asosiasi bisa melakukan verifikasi LPJKN ( Bidang Litbang, Diklat, dan Daya Saing )
konstruksi. Berikut petikan hasil wawancara yang kami sudah harus menggunakan klasifikasi yang baru. validasi data mengingat ketika hendak mengikuti
lakukan dengan Wakil Ketua.I Bidang Regulasi, Regis- Sedangkan untuk tender yang dilakukan pada 30 tender semua perusahaan pasti mengharapkan “...............Rendahnya kompetensi SDM dan inovasi
trasi,Sertifikasi dan Kelembagaan. Juni 2014, maka semua yang menyangkut kualifikasi asosiasinya bisa membantu mereka demi teknologi merupakan sebagian dari faktor penyebab
dan klasifikasi sudah harus menggunakan yang baru. menunjang kelancaran adminitrasi dalam sehingga diklat dan litbang menjadi hal yang relevan
Jika dahulu kita lihat peran LPJKN hanya banyak Seperti untuk klasifikasi yang tertera di atas,sedang mengikuti tender. Dan andai tidak semua asosiasi dan tidak terpisahkan dalam meningkatkan daya
berkutat dengan persoalan adminitrasi belaka untuk kualifikasinya adalah : untuk kontraktor bisa melakukan verifikasi validasi data, lantas saing dan sekaligus memajukan sektor konstruksi di
sehingga kadang mengesampingkan peran menjadi perorangan, kontraktor kecil I,II,II, kontraktor seperti apa mekanisme dan prosedur kerja untuk Indonesia,” Prof. Dr.Ir.Wiratman Wangsadinata,Wakil
pengembangannya. Mungkinkah dengan adanya menengah I,II,III dan Besar. Untuk konsultan menjadi melakukan verifikasi validasi data perusahaan. Ketua II Bidang Litbang, Diklat dan Daya Saing.
pengubahan dalam bidang klasifikasi dan perorangan, konsultan kecil I,II, konsultan menengah Tidak semua perusahaan bisa melakukan V V A, karena
kualifikasi inipun LPJKN hanya akan berkutat I,II dan konsultan besar. Sekalipun memang dengan ada tiga hal yang mesti dipenuhi sebelum mereka bisa Perlunya pelaku jasa konstruksi nasional memiliki
dalam bidang yang sama. diberlakukannya sistem klasifikasi dan subklasifikasi melakukan V V A, seperti : dari aspek kelembagaanya, kompetensi dan keahlian, memang bukanlah demi
Jelas berbeda, karena saat ini persoalan registrasi sesuai Permen P.U No.08/2011 tetap diperlukan satu aspek sistem V V A artinya mereka memiliki verfikator memajukan sektor konstruksi nasional semata. Tapi
yang didalamnya menyangkut soal sertifikasi badan sistem konversi yang dapat menyetarakan bidang, dan validator yang tidak merangkap di asosiasi kondisi seperti itu menjadi perlu dan penting dilakukan
usaha dan tenaga kerja menjadi salah satu tugas subbidang, dan bagian subbidang pada pengaturan lainnya dan yang ketiga mereka memiliki sarana dan mengingat saat ini kita sedang bersiap-siap dalam
utama LPJKN. Mekanismenya sendiri berbeda dengan sebelumnya. Karena sesuai Permen PU 08/2011 prasarana. Mungkin anda bertanya gimana jika asosiasi menyongsong Era Pasar Tunggal Asean. Apa jadinya
apa yang ada pada masa lalu. Saat ini peran asosiasi dalam sistem konversi klasifikasi usaha jasa konstruksi A tidak bisa melakukan V V A tapi ada anggotanya yang jika kita tidak siap dan mempersiapkan kompetensi

16 BULLETIN LPJKN EDISI 1 2014 BULLETIN LPJKN EDISI 1 2014 17


Prof. Dr. Ir. Wiratman knowledge dan teknologi mutakhir untuk LPJKN. konstruksi untuk pasar Internasional. Sementara
Wangsadinata,
Wakil Ketua II LPJKN mengatasi permasalahan dan menghadapi Seperti disampaikan di atas, ketiga bidang tersebut menyangkut peran strategis yang bisa dilakukan oleh
( Bidang Litbang, tantangan dalam pembangunan infrastruktur dan merupakan hal yang tak terpisahkan sehingga LPJKN adalah seperti :
Diklat, dan Daya
Saing)
properti. LPJKN dalam menjalankan fungsinya sebagaimana a. Pertama dalam hal litbang, diklat dan daya
b. Indonesia termasuk di dalamnya industri diamanatkan harus mendorong penyedia jasa saing, bahwa pemanfaatan hasil litbang dari
konstruksi belum memberikan tempat utama untuk mampu bersaing dalam pasar nasional dan setiap lembaga R & D dapat digunakan untuk
bagi penelitian dan pengembangan. Bahkan internasional. Selain itu LPJKN menetapkan kebijakan meningkatkan efisiensi, efektifitas dan cost-effec-
litbang sering diberi stigma “sulit berkembang” program litbang dan diklat dengan mendorong tiveness dari proses dan hasil rancang bangun dan
dan ditempatkan di belakang. Kedepan, kalo pelaksanaannya dengan bekerja sama dengan perekayasaan serta penyelenggaraan konstruksi.
industri konstruksi mau maju dan berdayasaing perguruan tinggi, lembaga-lembaga penelitian dan b. Kedua bahwa industri konstruksi nasional akan
harus berani meletakkan litbang sebagai kunci lembaga-lembaga pendidikan dan pelatihan. Jadi sangat kompetitif jika dan hanya jika para pelaku
keberhasilan pengembangan industri konstruksi ketiga bidang tersebut harus selaras. Dimana konteks usaha di sektor ini mampu menghasilkan produk
nasional. Ilmu pengetahuan dan teknologi harus aplikasinya adalah sebagai berikut : berkualitas dengan harga yang rasional dan
dijadikan modalitas utama bagi memajukan a. Litbang di bidang konstruksi harus melahirkan delivery yang tepat. Caranya adalah bahwa LPJK
industri konstruksi nasional. Pemerintah perlu inovasi sistem manajemen dan sistem rancang ke depan harus memperkuat sistem kelembagaan
membantu hadirnya pusat-pusat inovasi bangun dan perekayasaan. Hasil litbang dan mendorong pendirian pusat-pusat pelatihan
konstruksi di berbagai wilayah di Indonesia, harus mampu dilaksanakan oleh SDM yang konstruksi oleh asosiasi profesi di berbagai wilayah
yang kita miliki dalam dunia konstruksi, bisa jadi kita
c. Disamping teknologi, human capital merupakan berkompeten agar menghasilkan kapasitas, c. Ketiga menyangkut keberadaan bidang Litbang
hanya menjadi penonton di negeri sendiri.
modalitas utama bagi kemajuan suatu bangsa kapabilitas suatu perusahaan baik konsultan dan Diklat sebagai bagian tugas utama dari
Melihat dan menganalisa apa yang ada saat ini
termasuk bagi industri konstruksi nasional. dan kontraktor serta rantai pasok konstruksi yang LPJK sebagaimana UUJK 18 Tahun 1999, pada
dilapangan, terkait didalamnya peran LPJKN ( Lembaga
Peningkatan kompetensi SDM Konstruksi di bergerak di sektor konstruksi. dasarnya harus mendapat perhatian serius oleh
Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional ), maka satu
berbagai tingkatan dan di setiap bagian rantai b. Program litbang dan diklat harus konvergen agar Pemerintah dan pelaku usaha di sektor konstruksi.
hal yang pasti menjadi concern semua pengurus
pasok konstruksi sudah sangat mendesak. keluarannya bisa bermanfaat bagi pelaku usaha LPJK ke depan harus terus menerus melakukan
adalah bagaimana mencoba memaksimalkan peran
Kehebatan dan kualitas SDM akan menentukan yang ada di berbagai asosiasi. Asosiasi harus advokasi agar terjadi konsolidasi nasional untuk
yang di miliki LPJKN, sehingga pada waktunya tiba
kapasitas dan kapabilitas industri konstruksi dalam aktif membina anggotanya dengan promosi menghasilkan inovasi kreatif dalam penyelengga-
kita dapat dan mampu bersaing dengan pelaku jasa
menghasilkan rancang bangun dan perekayasaan dan advokasi adanya inovasi sistem manajemen raan konstruksi,
konstruksi luar negeri, tidak saja di kalangan Asean tapi
infrastruktur dan properti. Indonesia harus segera dan perekayasaan dan kemudian mengajak
juga dunia. Hal itu seperti yang disampaikan Prof. Dr.Ir.
memiliki kebijakan nasional pengembangan SDM anggotanya untuk meningkatkan kemampuan Dari semua yang telah dijelaskan oleh Wiratman
Wiratman Wangsadinata, Wakil Ketua II Bidang Litbang,
Konstruksi. Pemerintah harus membantu industri SDM memanfaatkan hasil litbang tersebut. selaku Wakil Ketua II LPJKN Bidang Litbang, Diklat, dan
Diklat dan Daya Saing.
konstruksi dengan mendirikan SMK Konstruksi, Dayasaing terlihat bahwa untuk menjadikan pelaku
Politeknik dan Pusat Pelatihan Konstruksi di setiap Begitu besarnya peran yang akan anda lakukan jasa konstruksi nasional bisa memberikan kontribusinya
JIka boleh menjelaskan tentang satu hal yang
kabupaten dan kota di seluruh Indonesia, dalam masa tugas anda di LPJKN hingga 2015, yang lebih besar bagi dunia konstruksi dalam dan luar
menjadi permasalahan pokok dalam industri jasa
d. Dayasaing industri konstruksi nasional hanya jika boleh diberikan kepada kami tiga program negeri. Memang pada akhirnya persoalan litbang dan
konstruksi Indonesia, sehingga anda melihat
bisa diwujudkan jika dan hanya jika industri strategis apa saja yang akan anda lakukan sehingga diklat menjadi salah satu kunci dalam peningkatan
perlunya LPJKN melakukan peran yang konsistem
konstruksi memiliki ‘enabler” yang besar untuk peran anda sebagai Wakil Ketua II Bidang Litbang, kompetensi para pelakunya. Itulah kenapa pada
dalam menunjang pengembangan sektor
dapat “competing on cost, competing on quality Diklat & Daya Saing bisa maksimal.Sehingga akhirnya Wiratman berharap semua pihak yang terkait
konstruksi di Indonesia. Hal apa yang perlu harus
dan competing on delivery” dalam rancang kedepan pelaku jasa konstruksi Indonesia bisa dengan bidang litbang dan diklat memiliki satu visi dan
dibenahi.
bangun dan perekayasaan infrastruktur dan lebih berperan dalam industri konstruksi dalam misi yang sama demi memajukan sektor konstruksi di
Salah satu permasalahan pokok dalam sector industry
properti. Enabler tersebut adalah kebijakan dan luar negeri. Indonesia. Sedangkan menyangkut apa saja yang
konstruksi adalah rendahnya daya saing, dimana
afirmatif untuk perluasan dan kemudahan akses mesti dilakukan pelaku jasa konstruksi Indonesia
industri kita belum mampu menghasilkan produk
permodalan, akses teknologi, akses penjaminan, Kami melihat bahwa peran strategis yang mesti menghadapi pemberlakuan Pasar Tunggal Asean
bermutu dengan proses yang efisien, dan inovatif
akses rantai pasok dan akses pasar. Disamping dilakukan LPJKN dalam mendorong pelaku ke pasar akhir tahun 2015 dan menghadapi Era Pasar Global,
serta oleh pelaku yang berkompeten. Rendahnya
itu, kebijakan afirmatif untuk peningkatan luar negeri antara lain dengan mendorong pemerintah seperti inilah Wiratman Wangsadinata memberikan
kompetensi SDM dan inovasi teknologi merupakan
kapasitas industri konstruksi meliputi pengelolaan atau lembaga berwenang yang memiliki tugas pokok komentarnya : Saat ini sudah saatnya pelaku jasa
sebagian dari factor penyebab sehingga diklat dan
kontrak, pengadaan, rekayasa / teknologi / dan fungsi untuk merancang program memperbesar konstruksi nasional harus memiliki kompetensi untuk
litbang menjadi hal yang relevan dan tidak terpisahkan
metoda konstruksi, manajemen rantai pasok, dan aksesibilitas dan meningkatkan kapasitas kepada menghasilkan produk/jasa yang berdaya saing agar
dalam meningkatkan daya saing dan sekaligus
pendidikan dan pelatihan SDM Konstruksi. industri konstruksi seperti pembesaran aksesibilitas dapat berkembang lebih baik melalui peningkatan
memajukan sector konstruksi di Indonesia. Kenapa hal
permodalan (financial) dan penjaminan (bond kapasitas SDM, dan Manajemen dan memperbesar
itu menjadi consern kami dalam LPJKN, berikut kami
Lantas jika bisa dikatakan bahwa litbang dan diklat maupun insurance) untuk ekspor konstruksi, sistem akses terhadap permodalan, penjaminan, logistic,
berikan alasannya :
bisa menjadi satu hal yang membuat pelaku jasa informasi yang mengintegrasikan seluruh pangkalan informasi pasar dan teknologi invotaif, yang semuanya
a. Di berbagai negara maju, litbang merupakan kunci
konstruksi Indonesia memiliki kompetensi yang data/ informasi dan atau teknologi, atau LPJKN dapat merupakan factor-faktor enabler daya saing. Itulah
inovasi bagi kemajuan suatu rancang bangun
lebih baik di banding pelaku jasa konstruksi luar bersama dengan para pihak terkait merancang sistem sebabnya, pelaku jasa konstruksi harus memegang
dan perekayasaan, termasuk industri konstruksi.
negeri.Bagaimana anda melakukan sinkronisasi inkubator industri konstruksi sebagai media untuk teguh komitmennya dalam peningkatan kualitas
Litbang dimaksudkan untuk menemukan frontier
antar ketiga bidang yang anda tangani dalam meningkatkan kapasitas para pelaku rantai pasok hasil produknya, sementara asosiasi harus melakukan

18 BULLETIN LPJKN EDISI 1 2014 BULLETIN LPJKN EDISI 1 2014 19


hal-hal seperti : disampaikan oleh Sarwono bahwa perbedaan kon- mungkin mencari cara untuk lebih bisa memahami untuk bisa bersaing dipasar bebas. Jangan sampai kita
a. Asosiasi Asosiasi mau tidak mau dan suka tidak trak-kontrak bidang konstruksi sangat berbeda dan menguasai masalah kontrak konstruksi. terpancing untuk berfikir melakukan eksport tenaga
suka harus mentransformasikan diri menjadi dengan kontrak-kontrak bisnis dibidang lainnya. Padahal dengan menguasai hal itu bukannya itu kerja dan usaha konstruksi ke luar negeri, yang sudah
organisasi yang produktif dan bukan hanya Karena kontrak dalam bidang konstruksi lebih bersifat akan menguntungkan mereka sendiri. pasti memerlukan tingkat kemampuan tertentu yang
berhenti dalam aspek verifikasi dan validasi untuk dinamis dimana kontens atau isi yang ada dalam Pemahaman masalah kontrak bidang konstruksi memerlukan peningkatan kemampuan yang tertata,
sertifikasi saja. sebuah kontrak kerjasama bisnis dibidang konstruksi selama ini bukan menjadi suatu bidang yang begitu sehingga kita melupakan upaya “ proteksi “ kalau boleh
b. Asosiasi harus menjadi agen perubahan menuju bisa berkembang dan menyesuaikan dengan kondisi diminati oleh para pelaku jasa konstruksi sekalipun. dikatakan demikian. Bagi para penyedia jasa konstruksi
industri konstruksi yang efisien, produktif dan yang ada pada saat itu seperti masalah penyesuaian Itulah pada akhirnya kontrak konstruksi menjadi local dalam era persaingan dan nantinya juga dalam
inovatif sehingga mampu bersaing dalam cost, harga atau luasan lingkup kerjasamanya. kurang diminati pendalamannya oleh para sarjana persaingan global.Dimana proteksi yang diberikan bisa
quality dan delivery. atau ahli bidang keteknikan. Sementara para sarjana dalam bentuk penyederhanaan peraturan lembaga
c. Asosiasi perlu memperkuat diri dengan membuat Itulah kenapa, karena sifat kontrak bidang konstruksi atau ahli bidang hukum yang memang mereka bagi kontraktor nasional, sehingga persyaratan bagi
program pengembangan bagi anggotanya yang bersifat khusus inilah lebih lanjut Sarwono berminat dalam bidang tersebut justru kurang atau para kontraktor nasional tidak lebih berat dari pada
misalnya membuat lembaga pelatihan menjelaskan bahwa kontrak konstruksi pada akhirnya bahkan tidak memahami apa yang diperjanjikan para kontraktor asing.
konstruksi, mengembangan unit penelitian dan kurang banyak diminati oleh para sarjana atau ahli dalam kontrak, yang tentunya menyangkut bidang
pengembangan (R&D), mengembangkan unit bidang keteknikan, sementara para ahli hukum keteknikan utamanya menyangkut teknik bidang Sebuah peluang dan tantangan sudah ada di
advokasi hukum dan kebijakan termasuk lembaga yang berminat pada bidang ini justru kurang atau konstruksi. Artinya apa, mereka yang berminat sendiri hadapan kita, tinggal bagaimana kita mencoba
bantuan hukum asosiasi.(as) banyak yang pada akhirnya tidak memahami apa pada akhirnya kurang bisa memahami esensi dari apa membuat strategi dan melakukan pendalaman
yang diperjanjikan dalam kontrak yang tentunya yang menjadi inti utama dari bisnis tersebut. Sehingga materi dan kompetensi dalam kerangka mencapai
DR. Ir. Sarwono Hardjomuljadi, Wakil Ketua III menyangkut dalam bidang keteknikan yaitu persoalan pada akhirnya peningkatan pemahaman akan kualitas para pelaku jasa konstruksi nasional yang
LPJKN, Bidang Kontrak Konstruksi & Penyelesaian bidang konstruksi. Untuk melihat seberapa jauh kontrak bagi para anggota asosiasi dan bagaimana lebih baik. Apa yang dapat anda sarankan bagi
Sengketa, Periode 2011 – 2015 masalah kontrak bidang konstruksi dan sebenarnya cara memilih dalam menyelesaikan sebuah sengketa pelaku jasa konstruksi nasional.
seberapa jauh LPJKN konsern dalam persoalan yang merupakan suatu hal yang belum dipahami secara Saran kami bagi pelaku jasa konstruksi nasional
“....................Peningkatan pemahaman akan kontrak satu ini, maka Sarwono selaku Wakil Ketua III Bidang utuh oleh pelaku jasa konstruksi. Untuk itu seperti adalah marilah kita mencoba untuk meningkatkan
bidang konstruksi bagi para anggota asosiasi, serta Kontrak Konstruksi & Penyelesaian Sengketa akan telah diusulkan kepada pengurus bahwa sebenarnya kemampuan diri, baik tenaga kerja ataupun badan
bagaimana memilih cara penyelesaian sengketa, memberikan penjelasannya. LPJKN perlu mengadakan pelatihan untuk hal-hal usaha. Dalam kaitannya dengan aturan yang berlaku,
merupakan suatu hal yang belum dipahami. Itulah yang menyangkut masalah pemahaman soal kontrak pelaku jasa konstruksi hendaknya bersikap terbuka
sebabnya kami telah mengusulkan kepada pengurus Berbicara soal kontrak dalam bidang konstruksi konstruksi. Tapi sekali lagi kami memaklumi bahwa dan member masukan pada LPJKN tentang dukungan
bahwa LPJKN perlu mengadakan pelatihan untuk serta kaitannya dengan apa yang disebut sebagai untuk melakukan seperti itu dibutuhkan dana yang yang diperlukan bagi pengembangan dunia bisnis jasa
itu, “ kata DR.Ir Sarwono Hardjomuljadi,Wakil Ketua III sebuah sengketa dalam bisnis konstruksi. Apa dan tidak sedikit dan LPJKN tidak memiliki dana untuk konstruksi. Semua hal ini pada akhirnya memang tidak
Bidang Kontrak Konstruksi dan Penyelesaian Sengketa. bagaimana sebenarnya ini menjadi sebuah kaitan tujuan kesana, terlebih saat ini soal sertifikasi masih lepas dari kewajiban LPJKN untuk menyederhanakan
langsung. menjadi satu pekerjaan yang mesti membutuhkan aturan-aturan baik pemerintah ataupun lembaga yang
Apa yang diutarakan oleh Sarwono merupakan Sengketa dalam bidang jasa konstruksi merupakan perhatian dan effort yang tinggi dalam lingkup LPJKN. seharusnya bersifat membimbing dan meningkatkan
DR. Ir. Sarwono suatu hal yang “pasti” terjadi. Artinya hal itu sudah kemampuan, bukan membatasi keleluasaan. (as)
Hardjomuljadi,
Wakil Ketua III pasti akan mungkin terjadi karena dalam melakukan Kita tahu bahwa tahun 2015 adalah sebagai pasar
LPJKN, Bidang suatu aktivitas yang sama, sebagai contoh dalam tunggal Asean dan konsekuensi dari itu semua Dr. Ir. Masrianto, MT (Kepala Bidang Pola Usaha
Kontrak Konstruksi
& Penyelesaian soal “ adminitrasi kontrak konstruksi”, sasaran pihak adalah bahwa nanti semua Negara dalam lingkup dan Kelembagaan BP Konstruksi, Kementerian PU)
Sengketa, Periode pengguna jasa adalah melakukan kegiatan adminitrasi Asean bisa masuk dan bersaing dengan pelaku
2011 – 2015
kontrak sedemikian rupa guna menjaga agar harga jasa konstruksi di dalam negeri. Ketika hal itu “.......................Kami berharap LPJKN kedepan, dapat
kontrak yang telah disepakati tidak berubah atau terjadi sudah pasti masalah kontrak kerja bidang lebih menjalankan peran yang lebih konkrit dalam
seandainya pun terjadi perubahan diupayakan konstruksi menjadi satu hal yang tidak mungkin pengembangan jasa konstruksi. Tidak saja dalam hal
agar perubahannya sesedikit mungkin. Namun bisa dielakan. Bagaimana anda melihat kondisi melakukan inisiasi dan mendorong terbentuknya
sebaliknya bagi pihak penyedia jasa akan berupaya seperti ini. lembaga-lembaga pelatihan di tingkat provinsi
untuk memanfaatkan adanya peluang perubahan Saya secara pribadi sangat concern dengan akan maupun kabupaten/kota, tetapi juga membangun
harga tersebut sebagai cara untuk mengajukan klaim diadakannya pasar tunggal Asean, karena dengan database nasional dari hasil-hasil penelitian dan
kompensasi terhadap tambahan harga dan waktu. begitu akan terjadi persaingan diantara para pelaku pengembangan jasa konstruksi hingga melakukan
Itulah yang pada akhirnya perlu dicarikan “jalan jasa konstruksi dalam negeri dan luar negeri. Karena inisiasidalam hal terbentuknya lembaga arbitrase dan
tengah” atau cara terbaik untuk mengakomodir kedua tidak saja para profesionalnya saja yang akan masuk mediasi penyelesaian sengketa jasa konstruksi.Diluar itu
kepentingan tadi. ke Indonesianya tapi perusahaan dalam lingkup Asean semua, yang tidak kalah pentingnya adalah membantu
pun berlomba masuk dan bersaing dengan perusahaan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap
Jika pada akhirnya kondisi seperti itu sering dalam negeri. Yang menjadi kata kunci dari semua hal pelaku jasa konstruksi,” Masrianto, Kepala Bidang Pola
sebuah bentuk komitmen yang ditunjukan langsung terjadi dan sudah pasti akan terjadi dalam setiap itu adalah bagaimana sebenarnya kesiapan secara Usaha dan Kelembagaan BP Konstruksi.
dalam kaitan melakukan peningkatan kompetensi kontrak kerjasama. Lantas kenapa hal itu tidak teknik dan kontraktual, karena penguasaan kontraktual Apa yang disampaikan oleh Masrianto selaku Kepala
dan pemahaman yang lebih baik bagi pelaku jasa menjadi satu hal yang bersifat “ urgent “ bagi dari para penyedia jasa keteknikan dapat dikatakan Bidang Pola Usaha dan Kelembagaan BP Konstruksi
konstruksi nasional. Mengingat seperti apa yang pelaku jasa konstruksi nasional untuk sedapat sangat dibawah batas minimum yang diharapkan diatas menyiratkan satu kondisi bahwa “ PR “ yang harus

20 BULLETIN LPJKN EDISI 1 2014 BULLETIN LPJKN EDISI 1 2014 21


Dr. Ir. Masrianto, subkualifikasi yang memang membutuhkan sumber Pemerintah dengan menerbitkan pedoman teknis 4. Mengembangkan Sistem Informasi Pembinaan
MT ( Kepala Bidang
Pola Usaha dan daya yang cukup besar. Sehingga kami berharap implementasi dari kebijakan pengaturan yang terkait Jasa Konstruksi (SIPJAKI) sekaligus secara intensif
Kelembagaan dengan adanya penyelesaian proses konversi SBU/ dengan pengembangan jasa konstruksi, misalnya melakukan pelatihan administrator SIPJAKI
BP Konstruksi,
Kementerian PU )
SKA/SKT sebelum akhir Juni 2014 akan memberikan dengan menerbitkan Peraturan LPJK tentang sehingga target pencapaian Standar Pelayanan
ruang kepada LPJKN untuk dapat melaksanakan konversi SBU sebagai tindak lanjut kebijakan untuk Minimal bidang jasa konstruksi dapat tercapai.
tugas-tugas lainnya. mempermudah konversi yang diterbitkan Pemerintah. 5. Meningkatkan kompetensi Penanggung Jawab
Teknik Badan Usaha melalui pelatihan-pelatihan
Dari situ kita berharap bahwa pada akhirnya kelak Dari aspek pemberdayaan, Pemerintah Pusat manajerial bagi PJT usaha kecil maupun usaha
LPJKN kedepan akan mampu menjalankan perannya melakukan berbagai kegiatan untuk memperkuat non kecil.
yang lebih konkrit dalam pengembangan jasa Tim Pembina Jasa Konstruksi di daerah provinsi 6. Melakukan konsilidasi internal pengguna jasa
konstruksi. Dimana beberapa peran yang pada maupun kabupaten/kota, sehingga TPJK di daerah terkait dengan pengadaan pekerjaan konstruksi
akhirnya bisa dilakukan oleh LPJKN seperti melakukan dapat berkoordinasi dengan LPJK Provinsi dalam untuk tahun anggaran berjalan.
inisiasi dan mendorong terbentuknya lembaga-lem- melakukan kegiatan pendidikan dan pelatihan 7. Memfasilitasi LPJK Nasional maupun provisi dalam
baga pelatihan di tingkat provinsi dan kabupaten/ tenaga trampil dan tenaga ahli konstruksi. Saat ini melakukan tugas-tugas pengembangan jasa
kota, membangun database nasional dari hasil telah banyak dilakukan pelatihan konstruksi yang konstruksi.
penelitian dan pengembangan yang dihasilkan oleh dilakukan secara bersama-sama antara LPJK Provinsi
perguruan tinggi maupun lembaga penelitian dan dengan Tim Pembina Jasa Konstruksi Daerah. Dari Tahun 2015 adalah awal dimulainya persaingan
pengembangan, melakukan inisiasi terbentuknya aspek pengawasan, Pemerintah Pusat melakukan bebas dimana pasar tunggal Asean adalah pintu
lembaga arbitrase dan mediasi penyelesaian sengketa pengawasan dalam bentuk monitoring evaluasi ke pembukanya. Sepertia apa anda berharap pelaku
jasa konstruksi serta yang tidak kalah penting adalah proyek BUJK Asing, turut melibatkan LPJK Nasional. jasa konstruksi nasional harus menyiapkan
membantu meningkatkan kepercayaan masyarakat Hal ini penting terutama terhadap aspek-aspek alih diri agar mampu bersaing dengan pelaku jasa
diselesaikan oleh LPJKN dan jajaran pengurusnya di terhadap pelaku jasa konstruksi yang saat ini mulai pengetahuan kepada BUJK Lokal, sehingga dapat konstruksi luar negeri.
bawah komando Tri Widjajanto begitu banyak. Namun, turun karena adanya beberapa kasus proyek yang terjadi masukan bagi LPJKN dalam mengimplementa- Ada dua hal yang harus menjadi kekuatan bagi
jika kita melihatnya dalam konteks melakukan upaya masuk ke ranah hukum. sikan pemberian Sertifikat Penyetaraan kepada BUJKA. pelaku jasa konstruksi nasional agar mampu bersaing
bersama dalam rangka peningkatan bisnis di sektor dengan pelaku dari luar. Jika kedua hal ini dipenuhi
konstruksi dalam wilayah Indonesia, maka apa yang Melihat kondisi diatas dan perlunya melakukan Berikan penjelasan kepada kami peran strategis maka justru kita bisa mengambil banyak keuntungan
menjadi “PR” dari LPJKN itu adalah sebuah perjuangan beberapa perbaikan guna meningkatkan bisnis apa saja yang sudah dan akan dilakukan BP dan kesempatan dari adanya pasar tunggal Asean.
guna memberikan iklim yang kondusif dan sehat di sektor konstruksi yang kian tahun kian Konstruksi kepada LPJKN, mengingat saat ini dan Yang pertama adalah kemampuan manajerial
bagi perkembangan yang maksimal sektor konstruksi menunjukan tren peningkatan yang cukup kedepan adalah waktu yang tepat untuk pelaku dari perusahaan konstruksi nasional. Kemampuan
nasional. significant. Bagaimana sebenarnya anda melihat jasa konstruksi lebih memberikan kontribusinya manajerial yang saya maksud disini meliputi banyak
Lantas jika demikian adanya, seperti apa sebenarnya sinergi yang mesti dilakukan antara BP Konstruksi tidak saja bagi dunia konstruksi tapi juga bagi aspek antara lain kemampuan mengelola biaya
Masrianto yang notabene-nya adalah profesional yang dan LPJKN agar hasilnya lebih maksimal dan tidak negara, terlebih tahun depan adalah pasar proyek konstruksi secara efektif dan efisien,
kini berada dalam lingkup BP Konstruksi memandang terjadi overlapping diantara keduanya. tunggal Asean. kemampuan mengelola mutu produk konstruksi,
sebuah lembaga sekelas LPJKN dalam konteks Pembinaan dan pengembangan jasa konstruksi Terkait keberadaan kami sebagai Pusat Pembinaan kemampuan mengelola waktu dalam setiap
mitra pemerintah dalam tugasnya mendukung merupakan dua upaya yang semenstinya saling Usaha dan Kelembagaan dalam lingkup BP Konstruksi, pelaksanaan item pekerjaan proyek, kemampuan
perkembangan sektor konstruksi di Indonesia. Berikut bersinergi dalam rangka meningkatkan daya saing tentunya apa yang akan kami lakukan sudah pasti mengelola rantai pasok proyek konstruksi serta
adalah pandangan dan harapan Masrianto terhadap konstruksi nasional. Upaya pembinaan jasa konstruksi akan kami fokuskan terkait tugas pokok dan fungsinya. yang tidak kalah penting, kemampuan mengelola
keberadaan LPJKN : merupakan tugas pemerintah c.q Badan Pembinaan Itulah kenapa beberapa peran yang telah dan akan administrasi kontrak konstruksi. Sedangkan kunci
Konstruksi ( BP Konstruksi ), Kementerian Pekerjaan kami lakukan adalah : untuk memiliki daya saing yang kedua adalah
Sebagai sebuah badan yang melakukan pembinaan Umum, sementara upaya pengembangan jasa penguasaan teknologi, seperti yang kita ketahui, tren
terhadap pengembangan sektor konstruksi di konstruksi merupakan tugas Lembaga Pengembangan 1. Menyusun regulasi usaha yang dapat menciptakan pekerjaan konstruksi diluar negeri sangat sarat dengan
Indonesia, sejauh mana anda melihat LPJKN saat Jasa Konstruksi ( LPJK) sebagai bentuk pelibatan peran iklim usaha jasa konstruksi yang kondusif bagi penggunaan teknologi canggih, apabila para pelaku
ini ketika kita menyadari bahwa didalam tubuh masyarakat dalam jasa konstruksi. pelaku jasa konstruksi untuk dapat meningkatkan jasa konstruksi nasional, tidak mampu untuk mengikuti
LPJKN terdapat begitu banyak asosiasi dalam kemampuan. tren tersebut, maka dapat hampir dipastikan bahwa
sektor konstruksi yang perlu dikembangkan. Nantinya agar tidak terjadi overlapping, maka 2. Mendorong agar Pemerintah Kabupaten/Kota perusahaan konstruksi nasional hanya akan menjadi
Kita tahu LPJKN memiliki begitu banyak “ PR “ yang pemerintah akan lebih fokus kepad tiga aspek untuk menerbitan Peraturan Daerah Tentang subkontraktor bagi perusahaan asing sehingga
mesti diselesaikan, sekalipun kita tahu bahwa saat ini pembinaa seperti pengaturan, pemberdayaan, dan Penerbitan IUJK guna terciptanya tertib perizinan fungsinya lebih banyak menjadi pemasok tenaga kerja
sebagian besar sumber daya yang ada masih di fokuskan pengawasan dimana LPJKN diharapkan dapat lebih usaha jasa konstruksi. dibanding menjadi pelaku utama proyek konstruksi
pada penyelenggaraan sertifikasi dan registrasi badan fokus kepada pengembangan jasa konstruksi. Dari 3. Memastikan agar manfaat kehadiran BUJKA strategis di Indonesia.(as)
usaha/tenaga kerja konstruksi. Memang perlu kita aspek pengaturan, pemerintah telah melakukan betul-betul dapat dirasakan oleh pelaku jasa
pahami bahwa permasalahan tersebut disebabkan berbagai penyempurnaan pengaturan antara lain konstruksi nasional melalui revisi terhadap
adanya beberapa faktor yang disebabkan dari adanya terkait usaha dan peran masyarakat, serta penye- Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor
masa transisi terkait adanya konversi subklasifikasi dan lenggaraan kosntruksi. LPJKN akan menindaklan- 05 tahun 2011 Tentang Pedoman Persyaratan
juti kebijakan pengaturan yang diterbitkan oleh Pemberian Izin Perwakilan BUJKA.

22 BULLETIN LPJKN EDISI 1 2014 BULLETIN LPJKN EDISI 1 2014 23


INOVASI SEKTOR KONSTRUKSI sebuah platform atau forum guna mengkomu- construction contributions
nikasikan agenda studi konstruksi nasional serta ƒƒ Methods of developing market convergence
membangun kerjasama dalam rangka umple- ƒƒ Assessment of financing construction
mentasinya. Kedua adanya jaringan perguruan pratices and its impact on business compet-
tinggi untuk studi konstruksi diharapkan mampu itiveness
didukung oleh fasilitas dari LPJKN sehingga dapat 3. Prioritas Studi Konstruksi 2015, diantaranya adalah
menjadi motor bagi pengembangan forum studi :

Inovasi Sektor Konstruksi,


konstruksi yang melibatkan stakeholder yang ƒƒ Methods of upscaling application of value
lebih luas. system for sustainable construction
ƒƒ Evaluation system of market development
Sebuah Arah & Strategi Pengembangan Sektor Konstruksi strategy and convergence performance
ƒƒ Methods of improving and development
productivity profiles
ƒƒ Methods of addressing social and political

S
alah satu hal yang bisa membedakan satu masa depan. Pada akhirnya kita bisa merencanakan pressure in construction projects
lembaga dengan lembaga lainnya adalah dengan lebih maksimal apa yang mesti dilakukan ƒƒ Assessment of project management practices
terkait masalah inovasi dan implementasi dari dan di persiapkan demi penguasaan pasar konstruksi at contractor level and its implication to
sebuah kebijakan. Karena dari sinilah kita bisa masa depan khususnya di Indonesia oleh pelaku jasa project performance and client satisfactions .
melihat bahwa lembaga tersebut memang dibentuk konstruksi nasional.
untuk memberikan sebesar-besarnya manfaat bagi Sementara menyangkut konsep masterplan penelitian
seluruh anggota dan sektor yang dianutnya. Secara garis besar dapat dijelaskan bahwa Agenda dan pengembangan bidang jasa konstruksi yang
sumber : www.perencanaanstruktur.com
Nasional Studi Konstruksi 2012-2015 terbagi dalam
periode waktu berdasarkan prioritas program yang
akan dijalankan. Dimana prioritas dalam setiap Menyangkut isi dari Studi Konstruksi yang terbagi
tahunnya merupakan penjabaran dari 3 landasan dalam 5 periode waktu berdasarkan tingkat prioritas
dasar dari apa yang dimaksud dalam agenda nasional kepentingannya dapat dijelaskan sebagai berikut :
studi konstruksi. Seperti misalnya Prioritas Studi Konstruksi 2012, diantaranya adalah :
1. Prioritas Studi Konstruksi 2012-2015. Prioritas Construction regulation systems review.
studi ini didasarkan pada isu strategis utama Construction manpower need assessment.
dan sub isu strategis yang telah diidentifikasi Information need assessment.
dan direkomendasi respon strategisnya guna Available information service capacity.
menyelesaikan isu-isu strategis tersebut. Current value of sustainable construction practices
2. Metode Prioritas studi konstruksinya sendiri assessment.
disusun berdasarkan alokasi jumlah studi yang Assessment of current procurement system, supply
dilaksanakan pada periode 2012-2015. Dimana chain system, innovation performance in construction
pembagiannya adalah sebagai berikut : untuk industry and safety performance in construction.
tahun 2012-2013 tema-tema bahasan yang 1. Prioritas Studi Konstruksi 2013, diantaranya adalah
bersifat makro mendapat prioritas lebih besar, : pada akhirnya bisa menjadi satu acuan dalam
sementara tema-tema dengan konteks yang ƒƒ Benchmarking regulations pengembangan sektor konstruksi di Indonesia. LPJKN
sumber : www.lp3d.org
bersifat lebih mikro diprioritaskan pada periode ƒƒ Human resource development process selaku lembaga yang memang memiliki kemampuan
Kondisi inilah yang mungkin pada akhirnya menjadi waktu 2014-2015. Sedangkan studi konstruksi review dan kapasitas dalam penyusunan konsep masterplan
satu landasan kenapa pada akhirnya kepengurusan ditingkat meso diberi prioritas merata di hampir ƒƒ Methods of market market development bidang penelitian dan pengembangan dapat
LPJKN masa bakti 2011-2015 mencoba sedapat setiap tahunnya. strategy. dijelaskan dalam beberapa bagian seperti :
mungkin merencanakan 2 hal penting terkait apa 3. Kerangka Implementasinya sendiri terbagi ƒƒ Knowledge usage performance 1. Jasa konstruksi adalah bagian penting dari aktivitas
yang sudah dijelaskan diatas yaitu masalah inovasi menjadi dua golongan yang keduanya didasarkan ƒƒ Methods of improving supply chain system, seluruh rangkaian rantai suplai konstruksi sebagai
dan pengembangan strategi demi peningkatan pada tingkat kompleksitas dari masalah yang ada. developing and promoting innovation, sektor perekonomian ( construction sector).
kualitas dan kuantitas industri konstruksi di Indonesia. Pertama dalam rangka membangun dukungan, current safety culture and current quality Dalam perspektif lain sektor konstruksi telah
kebersamaan, komitmen dan koordinasi diantara performance in construction projects. dikenalkan dengan istilah Konstruksi Indonesia
Memang sekalipun tidak mudah untuk merealisasikan para pemangku kepentingan, maka perlu adanya 2. Prioritas Studi Konstruksi 2014, diantaranya adalah semenjak 2003.
apa yang menjadi harapan dan keinginan dari para kerjasama antar berbagai pemangku kepentingan : 2. Secara dogmatis tujuan mulia pengaturan
stage holder industri konstruksi nasional, tapi paling melalui pengembangan suatu jaringan studi ƒƒ Information service improvement jasa konstruksi ( UU no.18/1999) adalah untuk
tidak dengan telah dirumuskannya konsep inovasi konstruksi. Jaringan ini dalam sebuah studi ƒƒ Regulation system improvement membentuk profesionalisme jasa konstruksi,
dan strategi pengembangan industri konstruksi konstruksi pada akhirnya bisa dijadikan sebagai ƒƒ Evaluation system of the finest built ketertiban penyelenggaraan jasa konstruksi dan
envionment performance subject to partisipasi masyarakat dalam pengembangan jasa

24 BULLETIN LPJKN EDISI 1 2014 BULLETIN LPJKN EDISI 1 2014 25


konstruksi. menyediakan sistem dan kerangka kerja bagi siapa saja PROFESIONALISME SDM & PERUSAHAAN
3. Secara eksplisit pengaturan ditujukan untuk dari kelembagaan yang mengelola sektor konstruksi
menjadikan jasa konstruksi nasional handal, Indonesia dalam penyelenggaraan penelitian dan
kokoh, dan berdaya saing tinggi, penyelengga- pengembangan baik dalam arti sempit jasa konstruksi

Profesionalisme Seorang Ketua Umum LPJKN,


raan jasa konstruksi berkeadilan dengan prinsip maupun sektor kosntruksi.
kesetaraan antara penyedia dan pengguna jasa
serta hasil pekerjaan konstruksi yang berkualitas Pada bagian akhir dari penjelasan konsep Masterplan

Dari apa yang telah dijelaskan diatas pada akhirnya kita


bisa menjelaskan konsep masterplan penelitian dan
Penelitian dan Pengembangan Jasa Konstruksi ini
adalah sebuah dokumen yang disusun dengan
mekanisme partisipatif mulai dari diskusi terfokus
Sebuah Bukti Komitmen & Dedikasi
pengembagan dibidang jasa konstruksi adalah sebuah
peningkatan kapasitas, kompetensi, dan daya saing
sampai dengan workshop oleh para pemangku
kepentingan utama konstruksi Indonesia yang terdiri
Bagi Dunia Konstruksi Indonesia
pelaku (people) konstruksi, proses (process) bisnis dari dari para akademisi, pelaku bisnis, pemerintah dan
penyelenggaraan konstruksi yang efisien, produktif, komunitas profesional serta konsinyasi tim penyusun.
dan berkeadilan serta produk (product) konstruksi Karena pada prinsipnya metodologi pengkajian
yang berkualitas, bermanfaat dan berkelanjutan. masterplan penelitian dan pengembangan atau studi
Profesionalisme, berdedikasi tinggi
Sehingga pada intinya adalah bahwa bidang konstruksi ini dirancang untuk mendapatkan berbagai dan memiliki integritas dalam
penelitian dan pengembagan bidang konstruksi ini isu dan perspektif serta identifikasi kebutuhan kajian pengembangan sektor konstruksi
adalah demi peningkatan daya saing bangsa di mata atau studi strategis konstruksi. Dengan kerangka yang
dunia konstruksi. digunakan untuk penyusunan ini adalah : harus menjadi salah satu faktor dalam
1. Melakukan identifiasi isu-isu strategis termasuk menentukan Kepala LPJKN (Lembaga
Sehingga dapat disimpulkan bahwa Masterplan bagian-bagian atau sub isu strategis.
Penelitian dan Pengembangan Jasa Konstruksi 2. Merumuskan berbagai pilihan strategis dan
Pengembangan Jasa Konstruksi
adalah suatu dokumen sistem perencanaan makro kebijakan untuk merespon isu-isu strategis demi Nasional). Kenapa,.... karena tanpa
penelitian dan pengembangan yang menyatakan terwujudnya tujuan nasional yaitu industri adanya faktor-faktor tersebut, mustahil
prinsip dasar klusterisasi riset atau studi konstruksi konstruksi yang kokoh, handal dan berdaya saing
dan kerangka implementasi dan kelembagaan bagi tinggi . LPJKN dapat mampu menjadi inspirator
penelitian dan pengembangan jasa konstruksi dan 3. Menemu kenali penelitian dan pengembangan bagi pelaku jasa konstruksi nasional
beyond, baik dalam kerangka pelaksanaan tugas apa saja yang diperlukan untuk mendukung,
untuk mencapai tujuan pengaturan jasa konstruksi memperkuat dan mempertajam strategi dan
dalam perannya menjadi mitra
sekaligus menjadikan jasa konstruksi dan secara luas kebijakan tersebut. pemerintah dalam pembangunan
industri Konstruksi Indonesia mampu menciptakan bidang konstruksi.
nilai tambah secara berkelanjutan dengan profesion- Untuk memberikan kemudahan dalam memahami dan
alisme, sinergi dan daya saing untuk mewujudkan mengerti penjelasan dari apa yang sudah di jelaskan Apa yang disampaikan diatas adalah sebuah kenyataan
kenyamanan lingkungan terbangun ( the finest di atas menyangkut Konsep Masterplan Penelitian dan kondisi, yang memang harus menjadi perhatian
built environment). Dimana tujuan dari masterplan dan Pengembangan di Bidang Jasa Konstruksi serta pelaku jasa konstruksi nasional menyangkut bagaimana
penelitian dan pengembangan ini adalah untuk berbagai hal yang terkait dengan isu strategis dalam sebenarnya figur seorang Ketua LPJKN harus memiliki
bidang konstruksi.Maka berikut latar belakang bidang konstruksi. Seperti tradisi yang
kami berikan penjelasan selama ini terjadi dalam kepemimpinan LPJKN hingga
dalam bentuk bagan dan tabel saat ini telah memasuki kepengurusan yang ke-empat.
sesuai dengan apa yang telah
dijelaskan dalam konteks kedua sering dijuluki oleh sahabat-sahabatnya sebagai “Mr
Kepengurusan Lembaga Pengembangan Jasa
hal diatas. Perfectionist” memang dalam menjalankan apa yang
Konstruksi Nasional ( LPJKN Periode : 1999-2003)
diamanahkan kepadanya selalu bersikap berusaha
Sebagai orang yang pertama kali memimpin
Gambar.1 Isu Strategis Industri menjadi lebih baik.
LPJKN dalam kondisi perekonomian yang baru saja
Konstruksi Nasional mengalami krisis ekonomi, jelas apa yang dihadapi
Gambar.2 Response Strategis Itulah kenapa sekalipun pada awal kepengurusan
Agus G. Kartasasmita tidaklah mudah dan ringan.
dan Fokus Studi Konstruksi. LPJKN terjadi banyak pro dan kontra yang mengiringi
Berbekal pengalaman dan peran aktifnya dalam
Gambar.3 Kerangka Masterplan perjalanannya menjadi sebuah lembaga yang
berbagai bidang bisnis, putra Ginandjar Kartasasmita
Penelitian dan Pengembangan independent dan berdaya guna tinggi. Namun pada
ini pada akhirnya mampu memberikan kontribusi yang
akhirnya semua itu dapat dilalui dengan baik. Itu
maksimal bagi perkembangan sektor konstruksi di
semua karena memang, peran yang diberikan LPJKN
Indonesia. Sekalipun memang apa yang dilakukannya
dalam menunjang perkembangan sektor konstruksi
tidak semua dikatakan sempurna, namun pria yang
serta sebagai mitra strategis pemerintah dalam turut

26 BULLETIN LPJKN EDISI 1 2014 BULLETIN LPJKN EDISI 1 2014 27


serta mengembangkan sektor konstruksi di dalam ditindak lanjuti dengan adanya kegiatan lanjutan dan kredibel. Hal itu bisa dilihat dari beberapa kondisi Profesi maupun Lembaga Pendidikan dan Pelatihan
negeri benar-benar menjadi satu support tersendiri seperti misalnya melakukan MOU ( Memorandum yang pada akhirnya bisa menjadikan LPJKN seperti saat serta Registrasi dan Sertifikasi Badan Usaha, Tenaga
bagi pelaku jasa konstruksi nasional, hingga pada of Understanding) dengan CIDB Malaysia yang ini. Ahli dan Tenaga Trampil. LPJKN juga telah berhasil
akhirnya mereka bisa bekerja dengan lebih baik berkat ditandatangi di Jakarta pada 29 Juli 2002 dengan menetapkan norma-norma dan standar berupa Bakuan
dukungan dan peran aktif LPJKN dalam menunjang tindak lanjut kegiatan adalah delegasi LPJKN dan Dengan dedikasi dan profesionalisme yang diterapkan Kompetensi Keahlian, Ketrampilan danTolak Ukur
perkembangan dan pengembangan sektor konstruksi sebagian besar asosiasi perusahaan dan profesi Sulistijo dalam mengemban amanat pelaku jasa Kegagalan Bangunan, disamping juga mengadakan
nasional. serta beberapa LPJK Daerah telah melakukan konstruksi nasional, hingga pada akhirnya beberapa pelatihan–pelatihan asesor, pengembangan Sistem
pembicaraan lanjutan dengan pihak CIDB dan masalah yang mungkin timbul bisa diatasi dari Informasi serta pengembangan peluang pasar jasa
Bersama Agus. G. Kartasasmita dalam menjalankan lembaga-lembaga lainnya dengan melakukan persoalan yang menyangkut pendanaan guna konstruksi.
kelembagaan LPJKN tercatat beberapa hal penting kunjungan ke Kuala Lumpur pada tanggal 30 mendukung dan menjalankan semua fungsi lembaga
yang menjadi sejarah serta memaknai arti penting lain September hingga 2 Oktober 2002. dalam hal bidang penelitian dan pengembangan Bukti dari keberhasilan kepemimpinan Sulistijo dalam
dari keberadaan LPJKN. maupun pendidikan dan pelatihan. Sekalipun jalan membawa LPJKN menuju dunia kontruksi Indonesia
1. Ditetapkannya LPJKN sebagai sebuah lembagaa keluar dari masalah ini sudah ditetapkan sesuai memasuki babak baru dalam perjalanannya menuju
yang sah sebagaimana dimaksudkan dalam Kepengurusan Lembaga Pengembangan Jasa dengan hasil Munas LPJKN tahun 2003 yang intinya cita-cita usaha jasa konstruksi yang kuat, berdaya
Undang-Undang No.18 tahun 1999 tentang Konstruksi Nasional ( LPJKN Periode : 2003 - 2007) bahwa untuk masalah pendanaan apa yang tersebut saing, efisien, serta memiliki produktivitas tinggi
Jasa Konstruksi, melalui Surat Mahkamah Agung Jika kepengurusan Agus G. Kartasasmita banyak diatasi dengan skema pemungutan levy sebesar satu adalah dapat dilihat dari beberapa pencapain sebagai
Nomor : KMA/416/VI/2002 tanggal 25 Juni 2002. dihiasi dengan permasalahan yang menyangkut permil dari setiap perolehan kontrak senilai diatas satu berikut :
Yang dikuatkan dengan surat dari Direktirat pro dan kontra terhadap keberadaan LPJKN yang milar. Namun dalam perjalanannya sekalipun sudah 1. Per bulan Maret 2007, asosiasi perusahaan yang
Jenderal Peraturan Perundang-Undangan menurut banyak pihak adalah sebuah lembaga yang di putuskan dalam Munas sekalipun kenyataanya hal terakreditasi di LPJKN sebanyak 24 asosiasi,
Departemen Kehakiman dan Hak Azazi Manusia RI mempunyai kekuasaan besar yakni menggantikan itu belum dapat dilaksanakan secara maksimal karena sementara yang terdaftar namun belum
Nomor : I.UM.01-10-462 perihal pendapat hukum peran pemerintah dalam mengembangkan sektor menyangkut berbagai alasan. terakreditasi 11 asosiasi. Sebanyak 12 asosiasi
tentang Undang Undang Nomor 18 tahun 1999 jasa konstruksi. Hingga pendapat yang mengatakan profesi telah terakreditasi, sementara 13 lainnya
tentang Jasa Konstruksi yang ditujukan kepada bahwa LPJKN adalah suatu regulatory body yaitu Yang pasti dari kepengurusan periode ke-dua ini masih dalam proses untuk mendapatkannya.
Menteri Kimpraswil RI tanggal 2 Oktober 2002. sebuah lembaga yang membuat regulasi-regulasi prestasi yang bisa dicatat dalam sejarah perjalanan Selain itu akreditasi juga telah diberikan pada 14
2. Hal lain yang telah dicapai oleh kepengurusan yang akan diterapkan secara nasional. LPJKN dari masa ke masa adalah LPJKN sudah mulai Badan Diklat, seiring bergulirnya proses registrasi
pertama LPJKN adalah mengejar tenggat waktu menjalankan apa yang diamanatkan dalam Undang dan sertifikasi bagi tenaga ahli, tenaga trampil,
dikeluarkannya Sertifikat Badan Usaha (SBU) Undang Jasa Konstruksi yang juga tertuang dalam maupun badan usaha dalam bidang konstruksi.
sebagai pengganti Tanda Daftar Rekanan (TDR) tugas pokok LPJKN yaitu melakukan berbagai kegiatan 2. Jumlah badan usaha, tenaga ahli, dan tenaga
yang menurut Keppres No.18 tahun 2000 akan seperti Penelitian dan Pengembangan, Pendidikan trampil yang mendapatkan sertifikasi juga
berakhir masa berlakunya tanggal 31 Desember dan Pelatihan, Akreditasi Asosiasi Perusahaan, Asosiasi menunjukan peningkatan. Jumlah badan usaha
2000, SBU akan dikeluarkan oleh asosiasi yang
telah di akreditasi LPJK atau oleh LPJK bagi badan
usaha yang tidak menjadi anggota asosiasi.
3. Sementara program-program lain yang
dilaksanakan oleh kepengurusan Agus. G.
Kartasasmita diataranya perbaikan dan melengkapi
sarana kerja perkantoran, membangun sistem
informasi, meningkatkan kesejahteraan Badan
Pelaksana maupun serta program-program keluar
seperti sosialisasi Undang – Undang No.18/1999
tentang Jasa Konstruksi, seminar-seminar,
pelatihan untuk staf asosiasi maupun LPJK Daerah,
pelatihan sistem manajemen hingga pembuatan
dokumen kontrak dan pelelangan.
4. Sedangkan menyangkut peran LPJKN dalam
kiprahnya mengembangan industri jasa konstruksi Maka tidak jauh beda dengan kepengurusan LPJKN
keluar negeri, LPJKN telah melakukan kerjasama masa kedua dimana Sulistijo Sidarto Mulyo duduk
dengan beberapa lembaga di luar seperti dengan : sebagai ketua umum masa bakti 2003-2007. Beragam
CIDB ( Construction Industry Development Board) peristiwa mewarnai perjalanan kepengurusan ini
Malaysia, BCA ( Building Construction Authority sekalipun persoalan pro dan kontra sudah tidak lagi
) Singapura, dan lembaga – lembaga lainnya menjadi satu pembahasan yang mendalam. Namun
yang ada di negara Asean berhasil dirangkul yang pasti dari kepengurusan Sulitijo ini jika bisa
untuk peningkatan industri jasa konstruksi. Bukan dikatakan inilah dinamika baru dalam perjalanan LPJKN
hanya sekedar menjalin kerjasama, kondisi itupun menuju lembaga yang bisa di katakan independent

28 BULLETIN LPJKN EDISI 1 2014 BULLETIN LPJKN EDISI 1 2014 29


yang telah terdaftar dan memperoleh sertifikat dan pengendalian pengembangan konstruksi
mencapai 124.930 badan usaha. Sementara Indonesia.
untuk tenaga ahli, dan tenaga trampil yang telah Pada akhirnya kita melihat bahwa dimasa 3. Membangun sistem penyelenggaraan penelitian
terdaftar dan tersertifikasi sebanyak 27.234 tenaga kepemimpinan Sulistijo inilah, keberadaan LPJKN tidak dan pengembangan untuk jasa konstruksi.
ahli dan 95.395 orang tenaga trampil. saja menjadi satu lembaga yang bersifat independent 4. Membangun sistem penjaminan mutu registrasi
3. Demikian pula dalam kaitan menjalin kerjasama dan kredible di mata pelaku jasa konstruksi nasional tapi dan sertifikasi tenaga kerja konstruksi hingga
aktif dengan lembaga terkait baik yang ada juga internasional. Sebuah bukti yang dapat kita lihat penjaminan mutu registrasi dan sertifikasi badan
di dalam maupun di luar negeri. Dalam masa bahwa dengan kerja keras dan komitmen yang tinggi usaha jasa konstruksi .
kepengurusan Sulistijo ini tercatat banyak niscaya kita bisa melihat bahwa LPJKN yang diawalnya 5. Mempelopori konsolidasi jasa konstruksi nasional
menghasilkan beberapa kerjasama seperti menimbulkan banyak pro kontra justru pada akhirnya dalam kerangka ketahanan nasional menghadapi
misalnya : menjadi satu lembaga yang bisa dibanggakan baik di globalisasi dan liberalisasi perdagangan jasa
dalam dan juga di luar negeri. konstruksi.
A. Dengan lembaga atau institusi dalam negeri 6. Membuka akses pasar konstruksi swasta dan
: Departemen Pekerjaan Umum, Departemen Kepengurusan Lembaga Pengembangan Jasa global, hingga
Keuangan, Departemen Perindustrian dan Konstruksi Nasional ( LPJKN Periode : 2007 - 2011) 7. Memperkokoh struktur Supply Network Konstruksi
Perdagangan, Departemen Dalam Negeri, Jika pada masa kepengurusan LPJKN periode pertama Indonesia.
Departemen Tenaga Kerja, ESDM, serta dan kedua lebih diutamakan pada penguatan
Bappenas. Belum lagi dengan lembaga kelembagaan lembaga yang pada akhirnya bermuara Secara metodologi, rencana tindak atau action
non kementrian seperti dengan BNSP, BAN, pada kondisi LPJKN yang memiliki kompetensi plan Dewan Pengurus LPJKN 2007-2011 diturunkan
BSN, KPPU, dan Bank Indonesia, Perguruan dan kredibilitas sebagai sebuah lembaga mitra dari tripple set development dan kerangka kerja
Tinggi, Lembaga ISO, Akuntan Publik, Per- pemerintah dalam sektor konstruksi. Maka pada pengembangan sebagaimana ditetapkan dalam
bankan,Asuransi, KADIN, serta lembaga periode kepengurusan LPJKN ketiga yang pada saat musyawarah nasional yaitu : 1. Tata kelola dan tata
independent lain dibidang konstruksi seperti itu dikomandokan kepada H.M Malkan Amin sebagai laksana jasa konstruksi yang baik (construction
KAKI ( Komunitas Aksi Konstruksi Indonesia), Ketua Umumnya, maka peran LPJKN diarahkan governance) 2. Kompetensi jasa konstruksi
bersama KAKI inilah LPJKN merumuskan pada penguatan internal LPJKN yang didalamnya (construction competency) 3. Daya saing jasa akan semakin mantap berjalan dan berkarya dalam
Road Map Jasa Konstruksi demi penyatuan menyangkut masalah penguatan dalam hal kebijakan konstruksi (construction competitiveness). kancah percaturan industri konstruksi di luar negeri.
langkah dunia konstruksi nasional ke depan. dan penyusunan program yang tepat guna. Terlebih saat ini ketika Pasar Tunggal Asean akan segera
B. Dengan lembaga di luar negeri, LPJKN pun Dari uraian diatas, kita bisa melihat bahwa dalam diberlakukan pada akhir tahun 2015 dan menghadapi
aktif dan ikut serta dalam beberapa kegiatan Itulah kenapa, pada akhirnya berdasarkan Musyawarah setiap periode kepengurusan di LPJKN terlihat bahwa Pasar Global tahun 2020 semakin memperlihatkan
yang bersifat memajukan dunia konstruksi Nasional Masyarakat Jasa Konstruksi pada 31 Juli – 01 dalam setiap periode waktu kepengurusan memang bahwa dengan adanya lembaga sekelas LPJKN ini
seperti : LPJKN aktif berpartisipasi dalam pe- Agustus 2007 di Jakarta telah di tetapkan bahwa terdapat penajaman-penajaman yang berbeda. pada akhirnya bisa menjadi media penghubung
rundingan-perundingan internasinal baik kebijakan umum pengembangan jasa konstruksi Tentunya memang hal itu didasarkan pada berbagai antara pelaku jasa konstruksi dalam negeri dengan
dalam lingkup multilateral, bilateral dan adalah sebagai berikut : hal yang mungkin dilakukan dengan mengikuti apa pelaku dari luar negeri. Terutama bagi pelaku jasa
regional dengan forum-forum di WTO, EPA 1. Membangun tata kelola, kapasitas dan mutu yang terjadi pada masa tersebut. Sehingga kita bisa konstruksi yang ada di Asean, pada akhirnya dengan
serta ASEAN/CCS Meeting. Bahkan LPJKN layanan lembaga. melihat bahwa memang LPJKN bukanlah sebuah adanya kesepakatan yang coba dibentuk bersama
ditunjuk oleh Menteri PU untuk menjadi 2. Membangun kompetensi SDM, dan Badan Usaha lembaga yang bersifat statis, namun lembaga ini LPJKN makin menguatkan kompetensi dan kredibilitas
Profesional Regulatory Authority (PRA) Jasa Konstruksi. akan bersikap aktif dan progresif dengan mengikuti pelaku jasa konstruksi nasional dan juga Asean,
untuk pihak Indonesia dalam pembentukan 3. Membangun sinergy & trust antar dan inter pelaku perkembangan yang ada pasa masanya. Dari situ kita sehingga kedepan mereka akan mampu bersaing
Monitoring Committee seiring tercapainya jasa konstruksi. bisa melihat, bahwa memang untuk menjadi seorang dengan pelaku jasa konstruksi yang ada di daratan
kesepakatan MRA bidang Engineering . 4. Membangun koordinasi untuk kerjasama timbal ketua umum di LPJKN tidak cukup hanya memiliki Asia, hingga pada akhirnya pelaku jasa konstruksi yang
C. Bahkan dalam beberapa forum-forum balik saling menguntungkan antar dan inter kemampuan dalam hal organisasi semata. Tapi lebih ada di dunia ( dalam pasar global bidang konstruksi).
internasional beberapa pandangan LPJKN pemangku kepentingan jasa konstruksi. dari itu, seseorag itu harus memiliki komitmen dan
juga mendapat perhatian dari kalangan 5. Membangun promosi dan kerjasama global untuk integritas yang tinggi guna menghantarkan LPJKN
praktisi maupun pengambil kebijakan negara jasa konstruksi. menjadi sebua lembaga independent yang mampu Kepengurusan Lembaga Pengembangan Jasa
lain. Antara lain mengenai Capacity Building 6. Membangun interaksi intensif kepada pemerintah. menjadi mitra strategis tidak saja pemerintah dalam Konstruksi Nasional ( LPJKN Periode : 2011- 2015)
bagi perusahaan kecil dan menengah, serta hal ini Kementerian Pekerjaan Umum tapi juga bagi Kini ketika persiapan Pasar Tunggal Asean sedang gen-
usulan adanya Forum pertukaran informasi Tidak hanya sampai disitu, dalam musyawarah pelaku jasa konstruksi dalam dan nantinya luar negeri. car-gencarnya dikumandangkan dalam setiap forum
konstruksi di kawasan Asia Pasifik-Asia itupun berhasil ditetapkan 19 garis besar program bisnis bidang konstruksi. Maka peran LPJKN tentunya
Construct, agar menjadi ajang yang mampu pengembangan jasa konstruksi nasional yang tersusun Sebuah perjalanan sejarah yang telah menjadikan akan semakin bertambah besar guna mendukung
membuka peluang pasar dan menghasilkan diantaranya adalah sebagai berikut : LPJKN sebuah institusi yang memiliki kemampuan dan dan menyiapkan pelaku jasa konstruksi nasional agar
kerjasama bisnis konstruksi yang lebih konkrit 1. Perumusan Roadmap atau Visi Konstruksi kewenangan dalam perannya menjadi mitra strategis mampu bersaing dengan pelaku jasa konstruksi di
seperti termuat dalam “ Bali Statement “ yang Indonesia 2030. guna mendukung dan mengembangan sektor wilayah Asean.
digulirkan dalam penyelenggaraan Asia 2. Membangun Sistem Informasi Konstruksi konstruksi di Indonesia. Karena tanpa adanya lembaga
Construct ke-11 di Bali tahun 2006. Indonesia ( SIKI ) untuk kepentingan perencanaan sekelas LPJKN ini mustahil palaku jasa konstruksi kita Beruntung kita memiliki Ir.Tri Widjajanto J, MT

30 BULLETIN LPJKN EDISI 1 2014 BULLETIN LPJKN EDISI 1 2014 31


: Wakil Ketua I. Bidang Regulasi, Lisensi, Sertifikasi, POTENSI DAERAH
Registrasi dan Kelembagaan : DR.Ir. Putut Marhayudi.
Selain menjabat Wakil Ketua.I beliau juga duduk
dalam institusi BP Konstruksi, Kementerian Pekerjaan
Umum sebagai Deputy Director of Regulation and
Permit. Wakil Ketua II. Bidang Litbang, Diklat, Daya
Saing dan Dukungan Sumber Daya : Prof. DR.Ir.
Wiratman Wangsadinata. Siapa yang tidak kenal
DAERAH & POTENSI PENGEMBANGAN BISNIS
KONSTRUKSI MASA DEPAN
seorang bernama Wiratman, Direktur Utama PT.
Wiratman & Associates. Selain sosoknya yang juga
konsisten dalam pengembangan pengetahuan dalam
bidang konstruksi, juga aktif dalam berbagai asosiasi
profesional dalam bidang konstruksi seperti misalnya
: Ketua Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Cabang

D
Jawa Barat ( 1965-1969), Wakil Ketua kemudian Ketua. engan bergulirnya pengelolaan daerah
Tim Penasehat Konstruksi Bangunan ( TPKB) DKI dalam Era Otonomi Daerah, maka kondisi
Jakarta ( 1972-1994), Ketua Himpunan Ahli Konstruksi ini dalam kaitan pengembangan sektor
Indonesia (HAKI : 1976 – 1980 ), hingga Ketua Dewan konstruksi pada akhirnya memiliki dua sisi. Sisi
Kehormatan Nasional : Ikatan Nasional Konsultan pertama adalah ketika daerah bisa menjadi alternatif
Indonesia (INKINDO : 1988 – 2011). pilihan investasi konstruksi terbaik, dan kedua adalah
sisi ketika daerah justru menjadi sebuah kendala dalam
Buah dari konsistensinya dan dedikasinya dalam pengembagan sektor konstruksi.
pengembangan sektor konstruksi, pada akhirnya
memang beliau beberapa kali mendapatkan Apa yang diutarakan diatas, keduanya bisa terjadi
penghargaan dalam bidang tersebut. Penghargaan dan menjadi satu permasalahan ketika pelaku
yang dipercaya untuk mengemban tugas dan
Achmad Bakrie X untuk Bidang Teknologi, dari jasa konstruksi yang memiliki kewenangan dan
tanggungjawab LPJKN masa bakti 2011-2015. Kenapa
Freedom Institute 12 Agustus 2012, Penghargaan atas kepentingan, baik yang ada di jajaran pemerintah
dikatakan beruntung, karena kita tahu Tri Widjajanto
jasa-jasanya sebagai Pendiri Himpunan Ahli Teknik ataupun swasta dengan pengembangan bisnis di
adalah sosok yang memiliki integritas dan kompetensi
Tanah Indonesia dan mengembangkan Geoteknik sektor konstruksi kurang consern dalam menggarap
dalam sektor konstruksi. Semua itu dapat kita lihat dari
(teknik tanah) di Indonesia, dari Himpunan Ahli Teknik dan membangun link yang bersifat integrated dengan
perkembangan yang terjadi pada perusahaan yang
Tanah Indonesia (HATTI) pada 7 Desember 2011 apa yang sudah terjadi saat ini. Kenapa, ..karena akan
dipimpinnya sebuah perusahaan kontraktor yang
serta ASEAN Outstanding Engineering Achievement terjadi sesuatu yang kurang “match “ yang pada
saat ini masuk 10 Besar Kontraktor Besar yang ada di
Award 2011, dari ASEAN Federation of Engineering akhirnya justru akan menghambat pengembangan
Indonesia.
Organization ( AFEO) pada 30 Nopember 2011, bisnis di sektor konstruksi nasional. Beruntunglah kita
Life Time Achievement Award 2010 dari Persatuan memiliki LPJKN yang juga memiliki wakil-wakilnya di
Sosok Tri Widjajanto sepanjang karirnya konsisten
Insinyur Indonesia (PII). Sementara Wakil Ketua III. daerah yang disebut LPJKP ( Lembaga Pengembangan
berada pada jalur yang sama yaitu di bidang konstruksi.
Bidang Hukum, Penyelesaian Sengketa Konstruksi Jasa Konstruksi Propinsi ). Lembaga yang saat ini sudah
Beliau menyelesaikan studi S1 tahun 1982 dan S2 tahun
dan Standarisasi dipercayakan kepada DR.Ir.Sarwono tersebar di 33 Propinsi di Indonesia.
dengan dua gelar yang berasal dari dua universitas
Hardjomuljadi. Disamping posisinya sebagai Staf
yang berbeda yaitu S2 dari University of Singapore
Khusus Menteri Pekerjaan Umum sejak 2009, beliau Kesemuanya itu pada akhirnya bisa menjadi satu sumber : sport.news.viva.co.id
tahun 2001 dan Universitas Indonesia tahun 2005
juga aktif di beberapa forum internasional : Country media komunikasi yang efektif dalam rangka mencari
dengan jurusan yang sama Project Management. Saat Penelitian dan Pengembangan Jasa Konstruksi. Salah
Representatif of Dispute Resolution Board Foundation solusi terbaik dalam mengembangkan daerah sebagai
ini Tri Widjajanto menduduki posisi sebagai Direktur satunya adalah penyelenggaraan Koordinasi LPJKP se
(DRBF), FIDIC Internasional Accredited Trainer ( IAT), salah satu pilihan investasi konstruksi di Indonesia.
Utama di PT. Hutama Karya sejak tahun 2011. Tidak saja Indonesia terkait dengan kegiatan Litbang Konstruksi
Corporate Panel Member Board Federation ( MDBF), Itulah kenapa, pada akhirnya ketika LPJKP sudah mulai
aktif sebagai profesional di kantornya dan lembaga Propinsi ( dalam Rakor LPJKP) pada tanggal 9-11 April
Member of Dispute Resolution Board Foundation diaktifkan, sedari dini LPJKN sudah mulai memberikan
LPJKN tentunya, beliau juga aktif dalam melakukan 2012. Dimana sasaran yang hendak dicapai adalah
(MDRBF), ASEAN Chartered Profesional Engineer kesempatan kepada daerah-daerah untuk mencoba
organisasi dalam sektor konstruksi, tercatat beberapa teridentifikasi dan terkoordinasinya kegiatan Litbang
(ACPE). Sedang untuk organisasi dalam negeri dimana memberikan masukan dan repson positif apa yang
organisasi/ asosiasi yang pernah di ikutinya : HAKI, PII, Konstruksi di daerah dalam rangka untuk pengajuan
Sarwono pernah ada didalamnya yaitu : Profesional daerah harapkan dalam pengembangan sektor
HATHI, HPJI, AABI hingga pernah menjabat Wakil Ketua proposal Studi Konstruksi oleh LPJK Propinsi. Sebagai
Utama Bidang Sumber Daya Air, Himpunan Ahli Teknik konstruksi saat ini dan kedepan.
Umum I Asosiasi Kontraktor Indonesia (AKI). bentuk realisasi dari apresiasi yang sudah didapat LPJKN
Hidraulik.(as)
Salah satu kegiatan yang dilakukan LPJKN dalam dalam konteks aktivitas Studi Konstruksi tersebut maka
Kini dibawah kepemimpinannya yang didukung oleh pada periode berikutnya LPJKN menyelenggarakan apa
jajaran pengurus inti yang juga profesionalisme dalam rangka mengapresiasi kondisi yang ada di daerah
adalah dengan pengembangan dalam konteks bidang yang disebut FGD ( Focused Group Discussion ). Dari
sektor kontruksi yang cukup berpengalaman seperti kegiatan ini pada akhirnya kita bisa melihat seperti apa

32 BULLETIN LPJKN EDISI 1 2014 BULLETIN LPJKN EDISI 1 2014 33


potensi dan kendala yang dihadapi daerah/ propinsi diatas adalah sebagai berikut :
dalam pengembangan sektror konstruksi. Tercatat ada yy Perusahaan konstruksi BUMN memiliki
14 Propinsi yang telah melakukan penelitian hingga tingkat keaktifan tinggi dipasar domestik,
tercipta 14 studi konstruksi dari ke-14 Propinsi tersebut: baik jenis lapangan usaha maupun sebaran.
yy Perusahaan konstruksi BUMN dan BUMS

No. LPJK Propinsi Judul Kajian

sumber : beritadaerah.com

global domestik dan internasional demand dari daerah tersebut. Jika demand
yy Perkuatan kapasitas intagible asset seperti melebihi supply maka SDM Konstruksi
SDM, manajemen, inovasi teknologi bagi di daerah tersebut cenderung memiliki
perusahaan konstruksi BUMN & BUMS. keaktifan yang tinggi. Jika over demand
yy Pengembangan JV antar perusahaan terutama terkait persyaratan SKA & SKT, maka
konstruksi BUMN & BUMS Asean untuk timbul fenomena penyewaan SKA & SKT yg
memperkuat posisi industri konstruksi Asean berasal dari luar daerah (terutama dari daerah
di Pasar Global. yang over supply SKA & SKT).
yy Perusahaan konstruksi skala kecil menengah yy Sangat dibutuhkan informasi sebaran
dikembangkan menjadi spesial berbasis ketersediaan supply dari SDM Konstruksi &
teknologi. identifikasi pos-pos pemasok SDM Konstruksi.
yy Pasar pemerintah (Kepuan) membuka Kebutuhan SDM Konstruksi sudah dapat
peluang untuk subleting spesialis dengan direkam dengan baik walau belum mencapai
persaingan rantai pasok. sebaran & level komposisi tenaga kerja baik
yy Pasar pemerintah (Kepuan) membuka ahli, terampil, dan semi terampil.
peluang subletting spesialis dengan Keunggulan kompetitif
persaingan rantai pasok. yy Dari kajian dengan menggunakan Porter’s
yy Pemberdayaan UKM konstruksi melalui Five Forces, secara keseluruhan pemerintah
fasilitas akses permodalan dan inovasi telah menyediakan infrastruktur untuk
Sementara FGD sendiri yang telah dijadikan salah memiliki daya saing proyek yang relatif teknologi. membentuk lingkungan yang kompetitif
satu agenda oleh LPJKN dalam rangka memajukan tinggi tetapi kurang memiliki daya saing Tindak Lanjut : walaupun perlu terus pembenahan
dan mengembangkan potensi sektor konstruksi perusahaan. yy Pengkajian internasionalisasi perusahaan (continuous development) namun semua
yang ada di daerah pada khususnya dan Indonesia yy Perusahaan konstruksi BUMN memiliki konstruksi BUMN & BUMS kembali ke pihak-pihak terkait untuk dapat
pada umumnya, telah memberikan beberapa hasil keunggulan/ daya saing lebih rendah yy Benchmarking perusahaan konstruksi BUMN menjalankan dan memaksimalkan perannya
yang positif. Dimana hasil tersebut dapat difollow up dibanding dengan BUMS dan perusahaan dan BUMS Asean. dalam pembentukan SDM yang kompetitif.
( ditindak lanjuti) sesuai dengan apa yang menjadi konstruksi Asean. yy Studi komparasi spesialisasi perusahaan Keunggulan komparatif
kepentingan dan keingnan dari pelaku jasa konstruksi yy Perusahaan konstruksi skala kecil memiliki konstruksi kecil menengah & menengah yy Terbukti bahwa Kontraktor Indonesia
yang ada. Berikut kami sampaikan beberapa hasil yang keaktifan terbatas pada pasar pemerintah antar Asean. (beserta SDM-nya) memiliki peluang untuk
sudah dicapai dengan adanya kegiatan FGD, memang (Kepuan) dan strategi usahanya berbasis cost 2. Studi Evaluasi Keaktifan dan Keunggulan berkompetisi di Pasar Konstruksi Asing dan
beberapa masalah yang ada perlu adanya tindak lanjut leadership. Kompetitif & Komparatif SDM Konstruksi Insinyur dimana tingkat preferensi kompetensinya
untuk menjadikan solusi yang dihasilkan dari kegiatan yy Perusahaan konstruksi skala menengah Indonesia mutlak dan cenderung TKI.
seperti FGD ini benar-benar sesuai dengan apa yang mengembangkan strategi diferensiasi pada Kesimpulan dari materi yang disampaikan diatas yy Walau Pasar Konstruksi Asing yang dimasuki
menjadi harapan bersama dunia konstruksi Indonesia. spesialisasi teknologi. terutama menyangkut keaktifan adalah sebagai memiliki Global Competitive Index yang
Rekomendasi Kebijakan terhadap masalah dan berikut : lebih rendah dari Indonesia
1. Studi Keaktifan dan Keunggulan Perusahaan kendala diatas adalah sebagai berikut : yy Keaktifan dari SDM Konstruksi Insinyur, yy Melihat dari kiprah BUJK Nasional di luar
Konstruksi Nasional. yy Perusahaan konstruksi BUMN & BUMS (Tbk) seperti yang terjadi di Provinsi Kalimantan negeri, terdapat peluang bagi BUJK Nasional
Kesimpulan dan tindak lajut dari hasil masalah diwajibkan aktif untuk bermain di pasar Barat, sangat berkaitan dengan supply dan dengan memanfaatkan jaringan kerja sama

34 BULLETIN LPJKN EDISI 1 2014 BULLETIN LPJKN EDISI 1 2014 35


dengan BUJK Asing sebagai sub kontraktor, yang pada akhirnya menjadi salah satu potensi sektor
memanfaatkan investasi pemerintah dalam yang kedepan akan menjadi pilihan investasi bagi
pemberian loan ke negara asing (sebagai pelaku jasa konstruksi lokal ( dalam negeri ) dan juga
Kontraktor Utama dalam JO dengan BUJK luar negeri. Maka kegiatan yang bersifat internasional
setempat). juga pada akhirnya bisa menjadi salah satu masukan
Kesiapan menghadapi Komunitas Ekonomi ASEAN bagi pelaku jasa konstruksi daerah untuk sedari dini
2015 mencoba mengambil sikap dalam mempersiapkan
yy Dari segi kesiapan peraturan, masih mencapai peluang dan tantangan bisnis di sektor konstruksi masa
skor 65% dari skala 100%, namun secara depan.
keseluruhan proses implementasi MRA di
Indonesia mencapai skor 84% dari skala 100% Itulah kenapa, pada akhirnya event seperti AsiaConstruct
yy Baru 106 orang Insinyur Indonesia yg 2013 menjadi salah satu bentuk aktivitas yang bisa
telah memiliki ACPE & dengan tingkat menjadi batu loncatan bagi pelaku jasa konstruksi
pertumbuhan yang sangat minim bilamana daerah untuk melihat, mengamati dan mengambil
dibandingkan dengan negara-negara ASEAN langkah-langkah demi kemajuan sektor konstruksi Sumber : smknews.net
lainnya, terutama dengan Vietnam yang nasional dan khususnya daerah. The 19th AsiaConstruct
Conference was held at Jakarta Convention Center,
Jakarta, on 14 – 15 November 2013. Countries and 2. Malaysia Mr Kunitaka Sunami of Japan Research Institute of
region including Japan, Korea, Hong Kong, Vietnam, Dr Gerard Sundaraj of the Construction Industry Construction and Economy briefed the delegates on
Malaysia, Singapore and Indonesia have been hosting Development Board (CIDB) of Malaysia briefed the the dual approaches in Japan. Apart from the existing
the annual conference on rotational basis since 1995. delegates on the Green Pass for Green Building Rating, Law and Regulation, Japan is designing equipment to
Benchmarking tools such as SHASSIC and QLASSIC, reduce the noise, vibration and carbon emission. Effort
and Industrialised Building System Roadmap, from is also being made to recycle the construction waste.
Presentation of the Delegation 2011 – 2015. In addition to Dr Gerard’s presentation, As a result, the recycling rate of asphalt and concrete
Mr S Ramesh s/o Subramaniam, Senior Manager of waste has reached as much as 97%, on the other hand,
1. Indonesia IJM Corporation in Malaysia, also shared with the that of sludge and mixed waste is still less than 70%. The
Dr Muhammad Abduh presented on the ‘Agenda 21 participants on the green practices adopted by the objective is to aim towards a sustainable society to have
for Sustainable Construction in Indonesia’ lodged in contractor for project management. a reduced carbon dioxide emission rate per person with
2009. The initiative was spearheaded by the Ministry an increased per capital GNP.
of Public Works for the development of technologies, 3. Singapore
institutions and value system. The Indonesian also Ms Delfin Yeo, Executive Manager of BCA Quality & 6. Korea
memiliki lonjakan drastis sebanyak 75 orang shared the challenges such as lack of data and Certification Department, presented on the Green Dr Choi Seok-In, Research Fellow of Construction
dalam 2 tahun. information, participation level and commitment of the and Gracious Builder Scheme. Ms Yeo informed Economy Research Institute of Korea, informed the
yy Kesiapan SDM Konstruksi dalam menghadapi stakeholders, etc. the delegates that, for Green, BCA would assess the participants of the formation of the Presidential
Komunitas Ekonomi ASEAN 2015 masih builder’s effort and ability to reduce, reuse and recycle Committee of Green Growth in Korea in 2009 and the
sangat rendah. energy & water, in addition to good housekeeping and adoption of National Green Strategies. The vision
yy Informasi mengenai MRA, persyaratan, dan maintenance of the quality of the air. For Graciousness, of Korea is to become the 7th Green power by year
pemahaman atas maksud dan kegunaan BCA would assess the builder’s ability to ensure the 2020 and 5th by year 2050 with the following macro
ACPE. safety of the general public, control noise and pollution objectives:
yy Sosialisasi yang diadakan awalnya terbatas and, most importantly, communication with the work
pada kota-kota besar namun sdh mulai force and general public. Conclusion
tersebar ke daerah-daerah lainnya di In addition to the fruitful exchanges among the
Indonesia. 4. Hong Kong members, the participants interacted with the IGBC
yy Persyaratan ACPE cukup ketat entry barrier Dr Patrick Lam of Hong Kong Polytechnic University participants. As BEX Asia Exhibition was held at the same
bagi Insinyur Indonesia sehingga perlu shared on the milestone from 1998 for Green Building venue concurrently, the Asia Construct participants get
strategi dalam pemenuhannya. in Hong Kong. The latest initiative launched in 2011 was to mingle with the companies with the latest building
yy Dalam Komunitas Ekonomi ASEAN 2015 to encourage the use of recycled or green materials, technologies, product and materials. The conference
nanti, diharapkan terjadi pembagian peran eg energy efficient windows glazing; recycled brick; is indeed a meaningful sharing and learning session
antar negara-negara ASEAN (keunggulan recycled partition; recycled concrete; etc for public among the members for mutual benefit and long term
kompetitif & komparatif ) untuk mewujudkan work projects. The use of Green Technologies such sustainability. The unanimous support for Indonesia
ASEAN yang kompetitif. as Hybrid ventilation, photocell light sensors, 2-level to host the next conference is a clear indication of the
lighting control system, etc was discussed. perceived value of this event among the members. (as)

Sementara menyangkut kaitan potensi lokal/ daerah 5. Japan

36 BULLETIN LPJKN EDISI 1 2014 BULLETIN LPJKN EDISI 1 2014 37


LPJKN & PROSEDUR kedua adalah persoalan hukum yang diajukan oleh bertentangan dengan UU No.18/1999 karena
pelaku jasa konstruksi terhadap keberadaan LPJKN. undang-undang tersebut tidak melarang
pendanaan dari pemerintah dan dukungan
Berikut kami sampaikan beberapa kasus hukum yang pendanaan untuk kegiatan kesekretariatan
secara penyelesaikan sudah mencapai kata akhir dari lembaga sehingga tidak akan mempengaruhi

EKSISTENSI LPJK
sebuah kasus yang sampai ke meja pengadilan hingga independensi serta kemandirian lembaga.
tahapan Mahkamah Agung. 5. Keberadaan sekretariat lembaga baik dalam
lembaga nasional maupun daerah tidak
A. Pertama kasus-kasus yang berhubungan akan mempengaruhi sifat lembaga yang
langsung dengan LPJKN ( Kepengurusan LPJKN independent dan mandiri.
)2011-2015.
( Sebuah Kronologi Sejarah dalam Kepengurusan LPJKN Periode 2011-2015 ) 1. Perkara Uji Materiil Nomor 11 P/HUM/2010. PUTUSAN PENGADILAN
yy Pemohon Uji materiil adalah : Ir.S.Poltak yy Mengabulkan permohonan Hak Uji Materiil
H. Situmorang, SH ( pengurus LPJKN Pemohon tersebut untuk sebagian.
Tidak mudah memang menjalankan sebuah aktivitas, berdasarkan Munas) yy Menyatakan Pasal 10 Ayat 4, Pasal 26,
mana kala kondisinya masih harus disibukan dengan yy Termohon adalah Presiden Republik Pasal 29 A, dan Pasal 29B bertentangan
masalah-masalah yang bersifat non teknis, seperti yang Indonesia yang dalam hal ini memberi dengan ketentuan yang berlaku dan lebih
terjadi pada LPJKN masa kepengurusan 2011-2015. kuasa kepada hak substitusi kepada Menteri tinggi tingkatannya yaitu Undang Undang
Beragam persoalan muncul ketika ada pihak-pihak Pekerjaan Umum dan Jaksa Agung. No.18/1999 dan karenannya tidak sah dan
yang mencoba bertindak atas nama hukum demi yy Permohonan keberatan Uji Materiil diajukan tidak berlaku.
tercapainya tujuan yang mereka inginkan. Namun, terhadap Peraturan Pemerintah No.4 tahun yy Memerintahkan Presiden RI untuk
semua itu pada akhirnya memang membuktikan 2010, tentang Perubahan atas Peraturan membatalkan dan mencabut Pasal 10 Ayat 4,
bahwa untuk menjadi sebuah lembaga yang tidak Pemerintah No. 28 tahun 2000 tentang Pasal 26, Pasal 29A dan Pasal 29B.
saja memiliki kredibilitas, namun juga mempunyai Usaha dan Peran Masyarakat Jasa Konstruksi yy MENOLAK PERMOHONAN PEMOHON UNTUK
kemampuan dalam hal melakukan konsep bertindak karena dianggap bertentangan dengan UU SELAIN DAN SELEBIHNYA.
yang dilandasi dengan proses keterbukaan penguatan No.18/1999 tentang Jasa Konstruksi. yy Memerintahkan Panitera Mahkamah Agung
jati diri yang lebih baik. RI mencantumkan petikan ini dalam Berita
Substansi Permohonan agar Mahkamah Agung Negara dan dipublikasikan atas biaya negara
Semua itu membuktikan bahwa keberadaan LPJKN memerintahkan kepada Pemerintah RI untuk dan menetapkan biaya perkara kepada
khususnya masa kepengurusan 2011-2015 bukan lahir menghentikan pemberlakukan dan penerapan termohon sebesar Rp1000.000,-
dari sebuah pemberian yang bersifat langsung, tapi beserta implementasinya dari PP No.4 tahun 2010.
memang tercipta melalui proses yang membutuhkan 2. Perkara Uji Materiil Nomor 15P/HUM/TH.2011
adanya komitmen dan dedikasi yang tinggi tidak saja Jawaban tangkisan dari persoalan hukum Nomor yy Pemohon Uji Materiil adalah Ir. Poltak H.
dari para pengurus inti tapi juga dari semua pihak yang 11 P/HUM/2010 yang diajukan oleh Pemohon Situmorang, SH (pengurus LPJKN berdasarkan
berkeinginan agar keberadaan LPJKN ini benar-benar : Ir.S.Poltak H. Situmorang, SH, dapat dijelaskan Munas)
bisa menjadi inspirator dan media penghubung yang sebagai berikut : yy Termohon adalah Menteri Pekerjaan Umum
efektif antara pelaku jasa konstruksi nasional dengan 1. Pembentukan Unit Sertifikasi dalam lembaga
para stage holder penentu kebijakan bisnis konstruksi sebagai unit yang bertugas memberikan Permohonan Pemohon :
di Indonesia, terutama pemerintah pusat sebagai penilaian kompetensi dan melakukan Beberapa permohonan pemohon yang
sumber : nasional.kompas.com
penentu kebijakan dan peraturan yang bersifat assesment atas permintaan sertifikasi tidak dapat disampaikan pada kesempatan kali ini
nasional. bersifat inkonsistensi dengan ketentuan menyangkut perkara yang di Uji Materiil Nomor
Di negara yang menjunjung tinggi azas lainnya dalam PP No.4 tahun 2010, artinya 15P/HUM/TH.2011, yang isinya adalah bahwa
demokrasi, maka tidak ada satu lembaga atau Jika kita amati permasalahan hukum yang terjadi tidak bertentangan dengan UUJK. Pemohon memohon agar produk hukum berikut
perorangan yang kebal terhadap hukum. Sama selama periode 2011 – 2013 terlihat bahwa tidak 2. Penghapusan ketentuan mengenai akreditasi di nyatakan tidak berlaku dan batal demi hukum
mudah memang memberikan rasa keadilan bagi tidak bertentangan dengan UUJK karena di karena bertentangan peraturan perundang-un-
halnya ketika kepengurusan LPJKN periode
semua pihak, terutama agar jalannya lembaga seperti dalam UU tersebut tidak mengatur mengenai dangan yang lebih tinggi dan tidak sesuai dengan
2011-2015 terbentuk. Banyak halangan dan Akreditasi. peraturan perundang-undangan yag berlaku,
LPJKN ini benar-benar memerikan rasa keadilan dan
kendala yang terkait dengan persoalan hukum lembaga ini bersifat “ clean “. Dan dari beberapa catatan 3. Penghapusan Bab.III tentang Tenaga Kerja adalah sebagai berikut :
muncul dipermukaan. Sekalipun pada akhirnya hukum yang bisa dihimpun Bulletin LPJKN selama konstruksi tidak bertentangan dengan 1. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.10/
cukup menyita waktu dan tenaga, namun masa periode 2011-2013, tercatat ada beberapa tugas lembaga karena pengaturan tentang PRT/M/2010 tanggal 24 September 2010
kasus hukum yang cukup menarik yang bisa kita bagi sertifikasi ketrampilan kerja dan keahlian Tentang Tata Cara Pemilihan Pengurus,
sekali lagi sebuah proses hukum memang harus
menjadi dua bagian besar. Pertama persoalan hukum kerja sudah diatur dalam PP No.4 tahun 2010. Masa Bakti, Tugas Pokok dan Fungsi serta
dilakukan demi terciptanya satu lembaga yang 4. Pemberian dukungan pendanaan dari Mekanisme Kerja Lembaga Pengembangan
yang berhubungan langsung dengan LPJKN dan
memiliki kredibilitas. pemerintah kepada lembaga tidak Jasa Konstruksi dan berikut lampirannya.

38 BULLETIN LPJKN EDISI 1 2014 BULLETIN LPJKN EDISI 1 2014 39


2. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum R.I 2. Menghukum Pemohon Ir. S.Poltak lembaga. Pembanding telah mengajukan Memori Banding dan
No.16/SE/M/2010 tanggal 23 Nopember H. Simatupang, SH untuk membayar Pihak Terbanding telah mengajukan Kontra Memori
2010 perihal : Persyaratan Kualifikasi Usaha biaya perkara yang ditetapkan sebesar Tuntutan Penggugat : Banding.
dan Nilai Paket Pekerjaan serta Masa Berlaku Rp1.000.000,- Dalam Penundaan : Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta :
Sertifikat Badan Usaha, Sertifikat Keahlian 1. Mengabulkan Permohonan Penundaan Telah menerima permohonan banding dari
Kerja dan Sertifikat Ketrampilan Kerja. 3 Perkara Uji Materiil Nomor 05/G/2012/ Pelaksanaan Objek Sengketa yang Penggugat/ Pembanding Lembaga Pengembangan
3. Surat Kepala Badan Pembinaan Konstruksi PTUN-JKT dimohonkan oleh Penggugat. Jasa Konstruksi Nasional masa bakti 2011-2015
Kementerian Pekerjaan Umum R.I PIHAK – PIHAK DALAM PERKARA : 2. Menyatakan menunda pelaksanaan berdasarkan hasil MUNAS yang diwakili oleh Ir. Rendy
No.Um.0111-KK/1911 tanggal 22 Desember yy Penggugat adalah Lembaga Pengembangan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Lamadjito,MBA dan Ir.S.Poltak H.Situmorang,SH dan
2010 Perihal : Tindak lanjut Pelaksanaan Surat Jasa Konstruksi Nasional Masa Bakti Umum Republik Indonesia Nomor : 223/ Penggugat II Intervensi adalah Perkorindo dalam hal
Edaran Menteri Pekerjaan Umum Republik (2011-2015) berdasarkan MUNAS yang KPTS/M/2011 tertanggal 9 Agustus 2011, ini diwakili oleh Kusnadi Hutahean, SH dengan Nomor
Indonesia No.16/SE/M/2010. diwakili oleh Ir. Rendy Lamadjito, MBA dan Ir. tentang Penetapan Organisasi dan Pengurus Perkara : 196/B/2012/PT.TUN.JKT
4. Serta dua Surat Edaran lainnya yaitu Surat S.Poltak H.Situmorang, SH. Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi
Edaran Menteri Pekerjaan Umum R.I No.05/ yy Penggugat II – Intervensi adalah Perkorindo, Nasional Periode 2011-2015. PUTUSAN PERKARA Nomor Perkara : 196/B/2012/
SE/M/2010 tanggal 25 Februari 2010 dan dalam hal ini diwakili oleh Kusnadi Hutahean, Dalam Pokok Perkara : PT.TUN.JKT yang berbunyi amarnya menyatakan
Surat Edaran Badan Pembinaan Konstruksi SH. 1. Mengabulkan Gugatan Penggugat untuk sebagai berikut :
Kementerian Pekerjaan Umum R.I No. yy Tergugat Menteri Pekerjaan Umum dalam seluruhnya. yy Menerima permohonan banding dari Penggugat
IK.02.02-KK/1212 tanggal 24 Februari 2011. hal ini memberikan kuasa kepada Tri Djoko 2. Menyatakan batal atau tidak sah Surat / Pembanding dan Penggugat II Intervensi/
Waluyo, Putut Marhayudi, Gunawan, Tri Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Republik Pembanding.
Jawaban tangkisan dari persoalan hukum Nomor Berkah, Siti Budi Mulyasari, Hikmad Batara Indonesia Nomor : 223/KPTS/M/2011. yy MENGUATKAN PUTUSAN PENGADILAN TATA
15P/HUM/TH.2011 yang diajukan oleh Pemohon Reza Lubis, Mila Kayathi, Roshiada Athiah, 3. Memerintahkan kepada Tergugat untuk USAHA NEGARA JAKARTA, Nomor 05/G/2012/
: Ir.S.Poltak H. Situmorang, SH, dapat dijelaskan Adi Setiadi, Ade Dian Sumeri, Lya Trisnawati mencabut Surat Keputusan Menteri PTUN-JKT tanggal 12 Juni 2012 yang dimohonkan
sebagai berikut : melalui Surat Kuasa Nomor :04/SKS/M/2012 Pekerjaan Umum Republik Indonesia nomor banding.
yy Dukungan pendanaan untuk kesekretariatan tanggal 14 Februari 2012. : 223/KPTS/M/2011. yy Menghukum Penggugat /Pembanding dan
lembaga tidak mempengaruhi independensi yy Tergugat II Intervensi adalah LPJKN 4. Menghukum tergugat untuk membayar Penggugat II/Intervensi/Pembanding untuk
kemandirian lembaga. ( yang dikukuhkan semua biaya yang timbul akibat adanya membayar biaya perkara pada dua tingkat
yy Pengaturan mengenai Tata Cara Pemilihan oleh Menteri perkara ini. pengadilan yang untuk tingkat banding
Pengurus, Masa Bakti, Tugas Pokok dan ditetapkan sejumlah biaya Rp250.000,- ( duaratus
Fungsi serta mekanisme kerja lembaga Hasil dari Persidangan untuk lima puluh ribu rupiah )
dalam Permen No.10/PRT/M/2010 sudah perkara Nomor : 05/G/2012/
sesuai dengan amanat dari Pasal 25 ayat 3, PP PTUN-JKT maka isi Amar
No.4 tahun 2010. Putusan Majelis B, Kedua kasus yang berhubungan dengan Asosiasi
yy Kewenangan Menteri dalam Permen PU Hakim adalah dan LPJKN ( Kepengurusan LPJKN )2011-2015.
No.10/PRT/M/2010 untuk menetapkan sebagai berikut : Perkara Nomor : 196/G/2011/PTUN-JKT
asosiasi yang memenuhi yy Seluruh Pihak- Pihak dalam Perkara
persyaratan, perguruan tinggi Eksepsi Tergugat 1. Penggugat adalah ATAKI dalam hal ini diwakili
dan/ atau pakar serta dan Tergugat oleh Ir. Manahara R. Siahaan
instansi pemerintah yang II Intervensi 2. Tergugat adalah Menteri Pekerjaan Umum dalam
memenuhi kriteria dapat tidak diterima hal ini memberikan kuasa kepada Tri Djoko
menjadi anggota seluruhnya. Waluyo, Putut Marhayudi, Gunawan, Tri Berkah,
kelompok unsur Siti Budi Mulyasari, Hikmad Batara Reza Lubis, Mila
untuk setiap periode Pekerjaan Umum) Kayathi, Roshiada Athiah, Adi Setiadi, Ade Dian
pengurus lembaga yang dalam hal ini Sumeri, Lya Trisnawati melalui Surat Kuasa Nomor
sudah sesuai dengan dikuasakan oleh Firman : 25/SKS/M/2011 tanggal 6 Desember 2011.
tugas pembinaan jasa konstruksi oleh Wijaya,SH dan Partner. yy MENOLAK 3. Tergugat II Intervensi I (ASSTI), Tergugat II
pemerintah. GUGATAN PENGGUGAT dan PENGGUGAT Intervensi II ( IAMPI) dan Tergugat II Intervensi III
Pokok Permasalahan : II INTERVENSI, oleh karenanya Penggugat ( LPJK yang dikukuhkan oleh Menteri Pekerjaan
Penggugat beranggapan bahwa tergugat bersama Penggugat II Intervensi secara Umum ) dalam hal ini ketiganya diwakilkan oleh
tidak berwenang dalam menerbitkan Surat tanggung renteng membayar uang sebesar Syam Landie,SH
PUTUSAN PENGADILAN : Nomor 15/PR/III/15P/ Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor Rp288.000,-
HUM/Th.2012 yaitu : : 223/KPTS/M/2011 ( Objek Sengketa ) karena Pokok Permasalahan :
1. Menolak Permohonan Uji Materiil dari melanggar Undang Undang Nomor 18 tahun Penggugat mengajukan Banding: 1. Pengugat menyatakan keberatan atas keputusan
Pemohon Ir. S. Poltak H. Simatupang, SH 1999 tentang Jasa Konstruksi dan Pengukuhan Dimana perkara tersebut telah diterima dan di proses Menteri Pekerjaan Umum Nomor 223/
(pengurus LPJKN berdasarkan Munas) Pengurus Lembaga tidak sesuai dengan AD ART Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta, Pihak KPTS/M/2011 tentang Penetapan Organisasi

40 BULLETIN LPJKN EDISI 1 2014 BULLETIN LPJKN EDISI 1 2014 41


SERBA SERBI

LPJKN DAN KEBERHASILANNYA DALAM


MENJALANKAN TUGAS DAN
TANGGUNG JAWABNYA

sumber : foto.okezone.com

dan Pengurus Lembaga Pengembangan Jasa yy Menyatakan batal atau tidak sah Surat Keputusan
Konstruksi Nasional Periode 2011-2015, karena : Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia
2. Penggugat beranggapan bahwa dalam proses nomor : 223/KPTS/M/2011.
rekruitmen terdapat tahapan yang tidak dilakukan yy Memerintahkan kepada Tergugat untuk
yaitu, Rapat Kelompok Unsur setelah Uji Kelayakan mencabut Surat Keputusan Menteri Pekerjaan
dan Kepatutan. Umum Republik Indonesia nomor : 223/
3. Penggugat beranggapan bahwa ASTTI tidak KPTS/M/2011.
memenuhi persyaratan sebagai Kelompok Unsur yy Menghukum Tergugat untuk membayar semua
Asosiasi Profesi pada Lembaga tingkat Nasional biaya yang timbul dalam perkara ini.
sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri

K
Nomor 10/PRT/M/2010 karena induk asosiasi Hasil dari Persidangan untuk perkara Nomor :
ASTTI tidak berkedudukan di Ibukota Negara 196/G/2011/PTUN-JKT maka Putusan dari Majelis eberhasilan sebuah asosiasi/lembaga memang tidak
Republik Indonesia. Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta tercipta dengan sendirinya, namun semua itu lahir
4. Penggugat beranggapan bahwa IAMPI tidak pertanggal : 2 April 2012, adalah sebagai berikut : dari adanya komitmen bersama antara pengurus inti
memenuhi persyaratan sebagai Kelompok Unsur 1. Berdasarkan hal-hal yang sudah dijelaskan diatas, dan jajaran pengurus lainnya dalam upayanya menjadikan
asosiasi profesi karena induk asosiasi IAMPI tidak maka Keputusan Menteri Pekerjaan Umum asosiasi/lembaga tersebut sebagai media penunjang
memenuhi penyebaran anggota meliputi paling Republik Indonesia Nomor : 223/KPTS/M/2011 perkembangan sektor yang menjadi ikutannya. Begitupula
rendah setengah jumlah kab/kota di Provinsi adalah sudah memenuhi prosedur, substansi, dan yang kita lihat dari keberadaan LPJKN periode 2011-2015,
dengan jumlah anggota asosiasi paling rendah kewenangan. sekalipun masa berlakunya masih tersisa ± 1 tahun lagi
20 anggota di setiap Kab/Kota ( sesuai dengan 2. Dalam Penundaan : namun kita bisa melihat dan merasakan keberhasilan dan
lampiran I, Bab.I, Pasal 1, Butir 1.2 huruf C ( Permen yy Menolak permohonan penundaan prestasi yang diberikan oleh LPJKN bagi perkembangan
PU No.10/PRT/M/2010) pelaksanaan Surat Keputusan yang menjadi sektor konstruksi di Indonesia.
Objek Sengketa a quo yang dimohonkan
Tuntutan Penggugat dalam Permohonan Penundaan oleh penggugat . Keberhasilan LPJKN itu sendiri pada akhirnya memang
Pelaksanaan Objek Perkara agar Majelis Hakim: 3. Dalam Eksepsi tidak terlepas dari dukungan positif yang diberikan
yy Mengabulkan Permohonan Penundaan yy Menyatakan seluruh Eksepsi tergugat tidak pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono selaku Presiden
Pelaksanaan Objek Sengketa diterima Republik Indonesia. Oleh karena itu sebagai bentuk
yy Menyatakan menunda pelaksanaan Surat 4. Dalam Pokok Perkara apresiasi dan penghargaan, maka LPJKN menganuger-
Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Republik yy Menyatakan MENOLAK GUGATAN ahkan Penghargaan kepada Presiden Republik Indonesia
Indonesia Nomor 223/KPTS/M/2011 tertanggal 9 PENGGUGAT UNTUK SELURUHNYA. Bapak Susilo Bambang Yudhoyono berupa “ABIWADA RAKAI
Agustus 2011. yy Menghukum Penggugat untuk membayar PANANGKARAN “
biaya perkara sebesar Rp248.000,- ( Duaratus
Tuntutan Penggugat Dalam Pokok Perkara : empat puluh delapan ribu rupiah ) ( as ) Penghargaan ini adalah satu bentuk rasa terimakasih LPJKN
yy Mengabulkan Gugatan Penggugat untuk kepada Presiden Republik Indonesia atas kebijakan dan
seluruhnya. pemikiran yang visioner terhadap pengembangan sektor
konstruksi nasional.

42 BULLETIN LPJKN EDISI 1 2014 BULLETIN LPJKN EDISI 1 2014 43


diembannya : lainnya. Sedang untuk kontraktor menjadi
kontraktor gedung, kontraktor sipil, kontraktor
TUGAS LPJKN : instalasi mekanical & electrical serta jasa
1. Melakukan dan mendorong bidang penelitian pelaksana lainnya. Untuk sekedar informasi, dari
dan pengembangan jasa konstruksi. sekitar 69 ribu perusahaan pemegang SKA, saat
yy Menggaris bawahi apa yang telah di ini sudah sekitar ± 65% yang sudah melakukan
sampaikan oleh Prof. Dr. Ir. Wiratman konversi dan itu bertambah setiap saat. Dari sini
Wangsadinata, Wakil Ketua II Bidang Litbang, kita bisa melihat bahwa apa yang dilakukan LPJKN
Diklat dan Dayasaing. Maka hingga saat ini benar-benar sebuah prestasi yang patut kita
prestasi yang telah dihasilkan oleh LPJKN apesisi dengan baik.
diantaranya, adalah sebagai berikut :
yy Melaksanakan Seminar Nasional dengan 5. Mendorong dan meningkatkan peran arbitrase,
tema “ Membangun Struktur Industri mediasi, dan penilai ahli di bidang jasa konstruksi.
Konstruksi Nasional Yang Kokoh & Menyangkut persoalan yang masuk dalam
Menunjang Pemerataan Kesempatan Kerja bidang Wakil Ketua.III Bidang Kontrak Konstruksi
Bagi Seluruh Pelaku Jasa Konstruksi. & Penyelesaian Sengketa, maka LPJKN telah
yy Penyelenggaraan Koordinasi LPJKP se- menghasilkan beberapa prestasi yang bisa
Indonesia mengenai kegiatan Litbang menjadi bukti bahwa memang apa yang
Konstruksi di Daerah. Sasaran yang hendak dilakukan oleh LPJKN benar-benar bisa memberi
di capai adalah terindentifikasi dan terkoordi- banyak manfaat untuk sektor konstruksi nasional.
nasinya kegiatan litbang konstruksi di daerah Misalnya untuk saat ini terdapat sekitar 24 penilai
dan pengajuan Proposal Studi Konstruksi akhirnya kita bisa menarik kesimpulan bahwa jika masa
oleh LPJK Provinsi. kepengurusan LPJKN dahulu hanya berkutat lebih
yy Menindaklanjuti Seminar Nasional banyak masalah yang berhubungan dengan persoalan
sebelumnya dengan sasaran yang ingin sertifikasi semata. Maka pada periode 2011-2015 ini
dicapai adalah Terbitnya Consolidated terlihat bahwa semua pengurus inti mencba berbuat
Position Paper. Tentang Restrukturisasi dengan lebih baik sesuai amanah yang diembankan
Industri Konstruksi Nasional dan adanya kepadanya.
tindak lanjut dari consolidated position
paper.
yy FGD ( Focus Group Discussion ) dengan KONSTRUKSI INDONESIA 2014
acara pendampingan kegiatan Penelitian
Konstruksi 2012, Kini dalam rangka turut mempersiapkan pelaku
2. Menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan Jasa jasa konstruksi nasional dalam menghadapi Pasar
Konstruksi Tunggal Asean yang jatuh pada akhir 2015 dan
yy Diklat Peningkatan Kompetensi Tenaga IT awal 2016, kembali LPJKN bersama Kementerian
Bapel LPJKN dan Provinsi yang dihadiri oleh Pekerjaan Umum menyelenggaraan event Nasional
Berbekal pengalaman dan kerja keras yang di jalankan Manager Eksekutif dan admin. ahli ( laporan tahun 2012). Bukan hanya itu, dalam
oleh para pengurus intinya, tidak berlebihan memang yy Melakukan review terhadap Modul untuk rangka tertib pelaksanaan kegiatan para penilai
jika pada akhirnya kita bisa melihat dan merasakan Asesor Kemampuan Badan Usaha dan ahli maka LPJKN telah menyusun draft pedoman
apa yang telah, sedang dan akan menjadi prioritas Kompetensi Tenaga Kerja penilai ahli yang sudah dilaksanakan pada periode
LPJKN dalam menjalankan apa yang diamanatkan 3. Melakukan registrasi tenaga kerja konstruksi tahun 2013.
stage holder bidang konstruksi kepadanya. Semua itu yang meliputi klasfikasi, kualifikasi, dan sertifikasi
memberikan satu bukti kembali bahwa komitmen, ketrampilan dan keahlian kerja Begitupula dalam kaitan penyelesaian kasus-kasus
kerja keras dan pengabdian adalah sebuah “ harga 4. Melakukan registrasi Badan Usaha Jasa Konstruksi yang berhubungan dengan hukum dan peradilan,
mati “ bagi seluruh pengurus dan jajaran dalam lingkup Untuk tugas yang terdapat pada poit ke-3 dan seperti yang disampaikan pada bagian ke-7 tema
LPJKN agar mampu memberikan yang terbaik bagi ke-4 karena keduanya saling terkait, seperti yang kronologi masalah hukum LPJKN ter update.
industri jasa konstruksi Indonesia. Tercatat beberapa disampaikan oleh Dr.Ir. Putut Marhayudi, Wakil Disitu jelas, bahwa keberadaan LPJKN benar-benar
prestasi yang telah ditorehkan pengurus LPJKN dan Ketua I Bidang Regulasi, Registrasi, Sertifikasi memiliki kredibilitas dan kompetensi yang cukup
jajarannya dalam periode waktu 2011-2015. Berikut dan Kelembagaan. Maka seperti yang telah di baik, karena dari beberapa kasus hukum yang
kami sampaikan hasil-hasil yang telah dilaksanakan sampaikan sebelumnya oleh Putut Marhayudi diarahkan kepada lembaga LPJKN kesemuanya
oleh LPJKN sesuai dengan tugas dan fungsinya terkait bahwa sesuai dengan PP No.04/2010, maka secara garis besar di menangkan oleh LPJKN.
implementasi dari tanggungjawab yang selama ini klasifikasi konsultan menjadi arsitektural, rekayasa
enjineering, penataan ruang dan jasa konsultansi Dari semua hal yang telah di jelaskan diatas, pada

44 BULLETIN LPJKN EDISI 1 2014 BULLETIN LPJKN EDISI 1 2014 45


yang akan dihadiri oleh para pelaku jasa konstruksi juga dengan tugas dan tanggung jawab LPJKN.
baik Kementerian Pekerjaan Umum & LPJKN sendiri, Maka acara ini juga akan diisi dengan beragam
juga akan hadir pelaku jasa konstruksi nasional kegiatan menarik dan bermanfaat lainnya yang akan
KONSTRUKSI INDONESIA 2014. Kegiatan yang seperti 15 Kontraktor Besar Indonesia, konsultan menambah pengetahuan dan wawasan bagi pelaku
berlangsung dari tanggal 5-7 Nopember 2014 bidang konstruksi, penyedia bahan bangunan dan jasa konstruksi nasional. Seperti misalnya Seminar
mengambil tema “Harmonisasi Konstruksi Indonesia alat konstruksi hingga instansi pendukung sektor Teknologi Konstruksi Indonesia, Solusi Teknologi
untuk Menyongsong Era Masyarakat Ekonomi ASEAN”. konstruksi dari mulai Perbankan, Asuransi, dan lainnya. Konstruksi hingga Solusi Ramah Lingkungan (Green
Acara KONSTRUKSI INDONESIA sendiri, menjadi begitu Sementara dengan INDONESIA INFRASTRUCTURE Cityscape Solutions).
penting karena selain sebagai ajang ujung kebolehan WEEK 2014 sendiri, kita akan memberikan satu
pelaku jasa konstruksi Indonesia dalam rangka persembahan kepada dunia konstruksi dengan akan Pada akhirnya memang, semua upaya yang telah,
persiapan menghadapi pasar tunggal Asean juga dihadirinya acara tersebut dari pelaku jasa konstruksi sedang dan akan dilakukan oleh LPJKN menjadikan
kegiatan ini berbarengan dengan event internasional luar negeri. Sehingga dengan kegiatan ini pelaku sebuah bukti bahwa kedepan pelaku jasa konstruksi
yang bernama INDONESIA INFRASTRUCTURE WEEK jasa konstruksi luar negeri akan melihat kapasitas nasional harus mampu bersaing dan bahkan
2014. dan kapabiitas pelaku jasa konstruksi nasional dalam mengambil satu kesempatan emas dalam pasar Asean
kesiapannya menghadapi pasar tunggal Asean. yang akan berlangsung tahun depan. Dimana LPJKN
Sebuah harmonisasi yang memang menjadi satu sebagai lembaga akan secara konsisten dan kontinyu
kekuatan bersama antara dua kepentingan. Disatu sisi Selain menampilkan stand dari berbagai bidang mensupport dan memberikan dukungan yang
dengan adanya event KONSTRUKSI INDONESIA 2014, yang masuk dalam katagori sektor konstruksi, maksimal demi terciptanya satu kekuatan bersama
acara KONSTRUKSI INDONESIA 2014 sendiri, sesuai bagi pelaku jasa konstruksi nasional. (as)

46 BULLETIN LPJKN EDISI 1 2014 BULLETIN LPJKN EDISI 1 2014 47


GALERI LPJKN

y P h o t o
Galler K E G IATAN
PERIO D E
n 2 0 1 2 – 2014
dari tahu

48 BULLETIN LPJKN EDISI 1 2014 BULLETIN LPJKN EDISI 1 2014 49


DEWAN PENGAWAS LPJK NASIONAL
PERIODE 2011 - 2015

Ir. Djoko Kirmanto, Dipl.HE

Ir. Bambang Goeritno S.Msc.MPA Ir. Abdul Wahab Bangkona, Msc Ir. H Soeharsojo Ir. Pandri Prabono, IPM. MBA

PENGURUS LPJK NASIONAL


PERIODE 2011 - 2015

: Ir. Tri W
: DR. Ir. P
: Prof. DR
: DR. Ir. S
:
: Ir. Bamb
: Ir. Jimm
: Ir. Rusla
: Prof. DR
: T. Achd
: DR. Ir. K
: Ir. Dhar

Penghargaan “Abiwada Rakai Panangkaran” : Drs. Ny


: Ir. Harry
: Ir. Yaya
Kepada Bapak Presiden RI

DEWAN PENGAWAS LPJK NASIONAL PENGURUS LPJK NASIONAL


PERIODE 2011 – 2015 PERIODE 2011 - 2015

Ketua Merangkap Anggota : Ir. Djoko Kirmanto, Dipl.HE Ketua merangkap anggota : Ir. Tri Widjajanto J. MT
Sekretaris merangkap anggota : Ir. Bambang Goeritno S.Msc.MPA Wakil Ketua I merangkap anggota : DR. Putut Marhayudi
Anggota : Ir. Abdul Wahab Bangkona, Msc Wakil Ketua II merangkap anggota : Prof. DR. Ir. Wiratman Wangsadinata
Anggota : Ir. H Soeharsojo Wakil Ketua III merangkap anggota : DR. Ir. Sarwono Hardjomuljadi
Anggota : Ir. Pandri Prabono, IPM. MBA Anggota :
: Ir. Bambang Kusumarijadi
: Ir. Ruslan Rivai
: T. Achdiat, MBA
: Ir. Darma Tyanto Saptodewo, MT, MBA
: Ir. Harry Purwantara, M.Eng.Sc
: Ir. Jimmy S. Juwana, MSAE
: Prof. DR. I Gde Widiadnyana Merati, MSAE
: DR. Ir. Krishna Suryanto Pribadi
: Drs. Nyoto Suwignyo, MM
50 BULLETIN LPJKN EDISI 1 2014 : Ir. Yaya Supriatna
BULLETIN LPJKNS., M.Eng.Sc
EDISI 1 201451
SEKRETARIAT REDAKSI :
Badan Pelaksana LPJK Nasional
Gedung Balai Krida - Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional
Jln. Iskandarsyah Raya No.35, Kebayoran Baru – Jakarta Selatan
Tlp (021) 720.1476, Fax (021) 720.1472
Email : lpjkn@lpjkn.net
52 BULLETIN LPJKN EDISI 1 2014 Website : http : //www.lpjk.net

Anda mungkin juga menyukai