PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan formal merupakan pendidikan di sekolah yang di peroleh
secara teratur, sistematis, bertingkat, dan dengan mengikuti syarat-syarat yang
jelas. Sebagai lembaga pendidikan formal, sekolah yang lahir dan berkembang
secara efektif dan efisien dan oleh serta untuk masyarakat, merupakan
perangkat yang berkewajiban memberikan pelayanan kepada generasi muda
dalam mendidik warga negara. Memasuki milenium ke tiga Indonesia
dihadapkan pada tantangan untuk menyiapkan masyarakat menuju era baru,
yaitu globalisasi yang menyentuh semua aspek kehidupan. Dalam era global ini
seakan dunia tanpa jarak. Komunikasi dan transaksi ekonomi dari tingkat lokal
hingga internasional dapat dilakukan sepanjang waktu. Demikian pula nanti
ketika perdagangan bebas sudah diberlakukan, tentu persaingan dagang dan
tenaga kerja bersifat multi bangsa. Pada saat itu hanya bangsa yang unggullah
yang anak mampu bersaing.
Pendidikan merupakan modal dasar untuk menyiapkan insan yang
berkualitas. Menurut Undang-undang Sisdiknas Pendidikan adalah usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan negara. Menurut UNESCO pendidikan hendaknya dibangun dengan empat
pilar, yaitu learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to live
together.
1
pendidikan nonformal berbentuk Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan
Anak (TPA), atau bentuk lain yang sederajat.
B. Rumusan Masalah
1. Definis pendidikan Formal Anak TK
2. Tingkat Usia Anak TK
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tujuan utama: untuk membentuk anak Indonesia yang berkualitas, yaitu anak yang
tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya sehingga
memiliki kesiapan yang optimal di dalam memasuki pendidikan dasar serta
mengarungi kehidupan pada masa dewasa.
Tujuan penyerta: untuk membantu menyiapkan anak mencapai kesiapan belajar
(akademik) di sekolah, sehingga dapat mengurangi usia putus sekolah dan mampu
bersaing secara sehat di jenjang pendidikan berikutnya.
3
Rentangan anak usia dini menurut Pasal 28 UU Sisdiknas No.20/2003 ayat 1 adalah 0-6
tahun. Sementara menurut kajian rumpun keilmuan PAUD dan penyelenggaraannya di
beberapa negara, PAUD dilaksanakan sejak usia 0-8 tahun (masa emas).
Ruang lingkup Pendidikan Anak Usia Dini, di antaranya: bayi (0-1 tahun), balita (2-3
tahun), kelompok bermain (3-6 tahun), dan sekolah dasar kelas awal (6-8 tahun).
4
BAB III
PEMBAHASAN
5
Memiliki seorang guru untuk setiap kelompok usia belajar (kelas) yang sesuai
dengan standar kompetensi.
Membuat pernyataan tertulis mentaati ketentuan/peraturan yang berlaku
tentang lokasi pendirian dengan memperhatikan persyaratan lingkngan, yaitu
factor keamanan, kebersihan, ketenangan, dekat dengan pemukiman penduduk
serta kemudahan transportasi dan jarak
Memiliki rekening Bank atas nama lembaga PAUD
Memiliki NPWP atas nama lembaga PAUD
Memiliki surat bukti kepemilikan gedung/lahan berupa akte/sertifikat atau
bukti lain yang dapat dipertanggungjawabkan.
Pendirian TK oleh masyarakat harus memenuhi persyartan sebagai berikut:
Diselenggarkan oleh yayasan atau badan yang bersifat social dan memiliki akte dan
struktur organisasi yayasan atau badan hukum lainnya.
Penyelenggara harus mempunyai kurikulum dan program pembelajaran.
Memiliki kepala TK yang kualifikasi dan kompetensinya didasarkan pada Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 13 Tahun 2007 Tentang Standar Kepala
Sekolah/Madrasah
Memiliki minimal 1 (satu) kelompok usia (usia 4-5 tahun atau 5-6 tahun) dengan
sekurang-kurangnya 20 orang anak didik.
Memiliki seorang guru untuk setiap kelompok usia belajar (kelas) yang sesuai dengan
standar kompetensi.
Melaksankan program kegiatan belajar TK yang diatur pemerintah
Memiliki buku yang diperlukan untuk pelaksanaan program kegiatan belajar
mengajar yang terdiri dari buku pedoman guru dan buku perpustakaan baik untuk
guru maupun peserta didik
Lokasi pendirian hendaknya memperhatikan aspek keamanan, kenyamanan,
kebersihan, kesehatan, keterjangkauan, dan dekat dengan pemukiman penduduk yang
relative banyak anak usia TK.
Memiliki sarana dan prasarana sesuai standar
Memiliki sumber dana yang tetap
Memiliki rekening bank atas nama lembaga PAUD TK
Memiliki NPWP atas nama lembaga PAUD TK. Memiliki surat bukti kepemilikan
gedung/lahan berupa kate/sertifikat atau bukti lain yang dapat
dipertanggungjawabkan.
6
B. TINGKAT USIA
Umur rata-rata minimal kanak-kanak mula dapat belajar di sebuah taman
kanak-kanak berkisar 4-5 tahun sedangkan umur rata-rata untuk lulus dari TK
berkisar 6-7 tahun. Setelah lulus dari TK, atau pendidikan sekolah dan pendidikan
luar sekolah lainnya yang sederajat, murid kemudian melanjutkan ke jenjang
pendidikan lebih tinggi di atasnya, yaitu Sekolah Dasar atau yang sederajat.
Penyelenggaraan PAUD jalur pendidikan formal berbentuk TK/RA dan bentuk lain
yang sederajat, menggunakan program untuk anak usia 4 - <6 tahun. Sedangkan
penyelenggaraan PAUD jalur pendidikan nonformal berbentuk TPA dan bentuk lain
yang sederajat, menggunakan program untuk anak usia 0 - <2 tahun, 2 - <4 tahun, 4 -
<6 tahun dan Program Pengasuhan untuk anak usia 0 - <6 tahun; KB dan bentuk lain
yang sederajat, menggunakan program untuk anak usia 2 - <4 tahun dan 4 - <6 tahun.
C. KURIKULUM TK
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi
yang di bakukan dan cara pencapaiannya didi sesuaikan dengan keadaan dan
kemampuan daerah. Kompetensi perlu dicapai secara tuntas.kurikulum di laksanakan
dalam rangka membantu anak didik mengembangkan berbagai potensi baik psikis
dan fisik yang meliputi moral dan nilai-nilai agama, social-emosional, kognitif, bahasa,
fisik/motorik, kemandirian dan seni untuk siap memasuki pendidikan dasar.
Kompetensi dasar merupakan pengembangan potensi-potensi perkembangan
pada anak yang di wujudkan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak sesuai dengan
usianya berupa pengetahuan, ketrampilan, sikap dan nilai-nilai agama, social-
emosional, kognitif, bahasa, fisik/motorik, kemandirian dan seni untuk siap memasuki
pendidikan dasar. Kompetensi dasar merupakan pengembangan potensi-potensi
perkembangan pada anak yang di wujudkan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak
sesuai dengan usianya berupa pengetahuan, ketrampilan, sikap dan nilai-nilai yang
dapat di kenali melalui sejumlah hasil belajar dan indicator yang dapat di ukur dan
diamati.
Hasil belajar merupakan cerminan kemampuan anak yang di capai dari suatu
tahapan pengalaman belajar dalam suatu kompetensi dasar. Apabila serangkaian
indiKator dalam suatu kompetensi dasar sudah tercapain, berarti target kompetensi
dasar tersebut sudah terpenuhi
D.FUNGSI DAN TUJUAN
Fungsi pendidikan taman kanak-kanak adalah
7
Mengenalkan peraturan dan menanamkan disiplin pada anak
Mengenalkan anak pada sekitar
Menumbuhkan sikap dan prilaku yang baik
Mengembangkan kemampuann berkomunikasi dan bersosialisasi
Mengembangkan ketrampilan, kreatif dan kemampuan yang dimiliki anak
Menyiapkan anak untuk pendidikan dasar : Membantu anak didik mengembangkan
berbagai potensi baik psikis dan fisik yang meliputi moral dan nilai-nilai agama,
social-emosional, kognitif, bahasa, fisik/motorik, kemandirian dan seni untuk siap
memasuki pendidikan dasar
E.RUANG LINGKUP
Ruang lingkup kurikulum TK meliputi aspek perkembangan
Moral dan nilai-nilai agama
Social, emosional dan kemandirian
Kemampuan bahasa
Kognitif
Fisik/mtorik
Seni
Untuk menyerderhanakan lingkup kurikulum dan menghindari tumpang tindih, serta
untuk memudahkan guru menyusun program pembelajaran yang sesuai dengan
pengalaman, maka aspek-aspek perkembangan tersebut di padukan dalam bidang
pengembangan yang utuh mencakup :
1. Bidang pembangunann pembentukan prilaku melalui pembiasaan.
Pembentukan prilaku melalui pembiasaan merupakan kegiatan yang di lakukan
secara terus menerus dan ada dalam kehidupan sehari-hari anak sehingga menjadi
kebiasaan yang baik. Bidang pengembangann pembentukan prilaku melalui
pembiasaan meliputi pengembangan moral dan nilai-nilai agama serta pengembangan
moral dan nilai-nilai agama serta pengembangan sosial, emosional dan kemandirian.
Program pengembangan moral dan nilai-nilai agama diharamkan akan meninggalkan
ketaqwaan anak terhadap tuhan yang Maha Esa dan membina sikap anak dalam
rangka meletakkan dasar agar anak menjadi warga Negara yang baik. Program
pengembangan sosial dan kemandirian di masukkan untuk membina anak agar dapat
mengenali emosional secara wajar dan dapat berinteraksi dengan sesamanya maupun
dengan orang dewasa dengan baik serta dapat menolong diri sendiri dalam rangka
kecakapan hidup
2. Bidang pengembangan kemampuan dasar.
8
Pengembangan kemampuan dasar merupakan kegiatan yang dipersiapkan oleh guru
untuk meningkatkan kemampuan dan kreatif sesuai dengan tahap perkembangan
anak. Pengembangan kemampuan dasar tersebut meliputi :
Kemampuan bahasa pengembangan ini bertujuan agar anak mampu mengungkapkan
pikiran melalui bahasa yang sederhana serta tepat, mampu berkomunikasi secara
efektif dan membangkitkan minat anak untuk dapat berbahasa Indonesia
Kgnitif perkembangan ini bertujuan mengembangkankemampuan berpikir anak
untuk dapat mengelola perolehan belajarnya, dapat menemukan bermacam-macam
alternative pemecahan masalah, membantu anak untuk mengembangkan kemampuan
logika matematika dan pengetahuan akan ruang dan waktu serta mempunyai
kemampuan untuk memilah-milah, mengelompokkan serta mempersiapkan
pengembangan kemampuann berpikir secara teliti.
Fisik / motorik pengeembangan ini bertujuan untuk memperkenalkann danmelatih
gerakan kasar dan halus, meningkatkan kemampuan mengelola, mengontrol gerakan
tubuh dan koordinasi, serta meningkatkan ketrampilan tubuh dan cara hidup sehat
sehingga dapat menunjang pertumbuhan jasmani yang kuat, sehat dan trampil
Seni pengembangan ini bertujuan agar anak dapat dan mampu menciptakan sesuatu
berdasarkan hasil imajinasi, mengembangkan kepekaan dan dapat menghargai karya
yang kreatif.
9
Memahami dan menghargai dunia fisik, makhluk hidup dan teknologi serta
menggunakan pengetahuan, ketrampilan dan nilai-nilai untuk mengambil
keputusan yang tepat.
Berpartisipasi, berinteraksi dan berperan aktif dalam masyarakat dan budaya
global berdasarkan pemahaman konteks budaya, geografis dan historis
Berkreasidan menghargai karya artistic, budaya dan ntelektual serta menerapkan
nilai-nilai luhur untuk meningkatkan kematangan pribadi menuju masyarakat
yang beradap
Berpikir logis, kritis dan lateral dengan memperhitungkan potensi dan peluang
untuk menghadapi berbagai kemungkinan.
Menunjukkan motivasi dalam belajar, percaya diri, bekerja mandiri dan bekerja
sama dengan orang lain
G. STANDAR KOMPETENSI TK
Standar kompetensi yang di harapkan dari pendidikan TK adalah tercapainya tugas-
tugas perkembangan secara optimal sesuai dengan standar yang telah di rumuskan
aspek-aspek perkembangan yang diharapkan dicapai meliputi aspek moral dan nilai-
nilai agama, sosial, emosional,dan kemandirian, berbahasa, kognitif, fisik / motorik
dan seni. Melalui pemberian rangsangan, stimulasi dan bimbingan di harapkan akan
miningkatkan perkembangan prilaku dan sikap melalui pembiasaan yang baik,
sehingga akan menjadi dasar utama dalam membentuk pribadi anak sesuai dengan
nilai-nilai yang ada di masyarakat.
Pendekatan pembelajaran dan penilaian
1. Pendekatan pembelajaran
Pendekatan pembelajaran pada tingkat pendidikan TK dilakukan dengan berpedoman
pada suatu program kegiatan yang telah di susun sehingga seluruh prilaku dan
kemampuan dasar yang ada pada anak dapat di kembangkan dengan sebaik-baiknya.
Pendekatan pembelajaran pada anak TK hendak nya memperhatikan prinsip-prinsip
sebagai berikut :
Pembelajaran berorientasi pada prinsip-prinsip perkembangan anak yaitu
anak belajar dengan baik apabila kebutuhan fisiknya terpenuhi serta merasa
aman dan tentram secara psikologis.
2) siklus belajar selalu berulang
3) anak belajar melalui interaksi sosial dengan orang dewasa dan anak-anak lainnya.
4) minat dan keingintahuan anak akan memotivasi belajarnya
5) perkembangan dan belajar anak harus memperhatikan perbedaan individu
10
Berorientasi pada kebutuhan anak kegiatan pembelajaran pada anak harus
senantiasa berorientasi kepada kebutuhan anak. Anak usia dini adalah anak
yang sedang membutuhkan upaya-upaya pendidikan untuk mencapai
optimalisasi semua aspek perkembangan baik perkembangan fisik maupun
psikis ( intelektual, bahasa, motorik, dan sosial emosional ). Dengan demikian
berbagai jenis kegiatan pembelajaran hendaknya dilakukan melalui analisis
kebutuhan yang disesuaikan dengan aspek perkembangan dan kemampuan
pada masing-masing anak.
11
sekolah baik di dalam maupun di luar lingkungan. Lingkungan fisik hendaknya
memperhatikan keamanan dan kenyaman anak dalam bermain. Penataan
ruangan harus di sesuaikan dengan ruang gerak anak dalam bermain sehingga
dalam interaksii balik dengan pendidikan maupun dengan temannya dapat
dilakukan secara demokratis. Selain itu, dalam pembelajaran hendaknya
memberdayakan lingkungan sebagai sumbedr belajar dengan member
kesempatan kepada anak untuk mengekspresikan kemampuan
interpersonalnya sehingga anak merasa senang walaupun antar mereka
berbeda ( perbedaan individual ). Lingkungan hendaknya tidak memisahkan
anak dari nilai-nilai budayanya yaitu dengan tidak membedakan dengan nilai-
nilai di pelajari dirumah dan di sekolah ataupun dilingkungan sekitar.
Pendidikan harus peka terhadap karakteristik budaya masing-masing anak.
Mengembangkan kecakapan hidup proses pembelajaran harus diarahkan
untuk mengembangkan kecakapan hidup . pengembangan konsep kecakapan
hidup didasarkan atas pembiasaan pembiasaan yang memiliki tujuan untuk
mengembangkan kemampuan menolong diri sindiri, disiplin , dan sosialisasi
serta memproleh keterampilan dasar yang berguna untuk melangsungkan
hidup nya .
2. Penilaian penilaian dapat dilakukan dengan berbagai cara ,anatara lain melalui
pengamatan , pencatatan , anekdot .pengamatan dilakukan untuk mengetahui
perkembangan dan sikap anak yang dilakukan dengan mengamati tingkah laku anak
dalam kehidupan sehari hari secara terus menerut , sedangkan pencatatan anekdot
merupakan sekumpulan catatan tentang sikap dan prilaku anak dalam situasi tertentu
. pembagian alat penilaian yang dapat digunakan untuk memproleh gambar
Perkembangan dan kemampuan dan prilaku anak ,antara lain :
a. Portofolio : yaitu penilaian berdasarkan kumpulan hasil kerja anak yang dapat
menggambarkan sejauh mana keterampilan anak perkembangan .
b. Unjuk kerja (performens) merupakan penilaian yang menuntut anak untuk
melakukan tugas dalam pembuatan yang dapat diamati , misalnya praktek
menyanyi , olahraga , mempragakan sesuatu .
c. Penugasan (project) merupakan tugas yang harus dikerjakan anak yang
diperlukan waktu yang relative lama dalam pengerjaannya misalnya melakukan
percobaan menanam biji .
d. Hasil karya (product) merupakan hasil kerja anak stelah melakukan sesuatu
kegiatan
12
1. Kurikulum untuk TK :merupakan pedoman bagi para pendididik, orang tua ,
orang dewasa lain untuk digunakan dalam rangka menstimulasi
perkembangan anak .
2. Kurikulum harus dipahami secara keseluruhan , bukan bagian demi bagian .
3. Pelaksanaan dari kurikulum ini harus diusahakan untuk mencapai kompetensi
sesuai dengan tingkat kemampuan anak .
4. Kompetensi yang disiapkan merupakan kompetensi minimal , pendidikan
dapat memberikan pengayaan sejauh tidak membebani anak dan atau jika anak
telah menunjukkan keberhasilannya .
5. Pendidikan menciptakan sesuatu yang penuh perhatian dan kasih saying
sehingga anak mulai mengembangkan rasa percaya pada dirinya sendiri ,
teman dan oranglain serta dapat bersosialisasi baik dalam linhkungan keluarga
, kelmopok maupun lingkunganya .
6. Dalam pelaksanaan kurikulum tidak bersifat kaku tetapi perlu disesuaikan
dengan kondisi daerah .
7. Bagi TK yang mempunyai kekhasan misalnya agama dimungkinkan untuk
menambah meteri kegiatan sejauh tidak bertentangan dengan kagiatan
pendidikan ,prinsip prinsip pelaksanaan di TK dan idak menyimpang dari
akidah salah satu agama
8. Dalam pelaksanaan pembelajaran perlu memperhatikan perinsip perinsip
pendekatan pembelajaran dan penilaian .
H. KEGIATAN DALAM AREA YANG DIPILIH
a. Area baca tulis mengembangkan kemampuan berkomunikasi baik secara lisan
maupun tulisan ,
b. Area balok melatih anak untuk mengekspresikan diri, berkreasi ,berimajinasi
membentuk atau membuat bangunan sederhana dengan menggunakan berbagai
media seperti lego , puzzle, lasy , howblok, dll .
c. Area matematika mengenalkan konsep sederhana matematika . sehingga mampu
memecahkan masalah dalam kehidupan sehari .
d. Area drama melatih anak berimajnasi dalam mengekspresikan diri secara bebas dan
spontan .
e. Arena seni untuk menumbuhkembangan kreatifitas , rasa ingin tahu , daya khayal dan
inisiatif anak – anak .
f. Area agama mengenalkan tuhan melalui ciptaan ciptaannya
g. Area ipa menyeimbangkan rasa ingin tahu alami anak-anak .
13
h. Area pasir dan air : melatih kemampuan koordinasi fisik , kekuatan otot dan daya fikir
yang dapat diaplikasikan melalui permainan bebas .
i. Area music mengenalkan berbagai macam lagu anak anak .
j. Area masak menumbuhkembangkan kemampuan motorik halus anak .
14
a. SARANA PRASARANA YANG TERDAPAT DI TK
1. Halaman TK
Memiliki halaman yang cukup luas untuk ruang guru dan bermain peserta didik.
2. Ruang
Memiliki sekurang-kurangnya
a. Dua ruang kelas;
b. Satu ruang kantor kepala TK;
c. Satu ruang kegiatan bermain bebas ;
2. ORGANISASI
1. Struktur organisasi
a. Kepala TK;
b. Guru;
c. Tenaga Tata Usaha;
d. Penjaga TK;
e. Pembantu TK;
15
D. STANDAR SARANA DAN PRASARANA
Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan
dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat berolahraga, tempat
beribadah, perpustakaan, laboratorium, tempat bermain, tempat berkreasi, dan
berrekreasi, serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses
pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. Standar
sarana dan prasarana dikembangkan oleh BSNP dan ditetapkan dengan Peraturan
Menteri, yang dalam garis besarnya adalah sebagai berikut:
Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot,
peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya,
bahan habis pakai serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang
proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang
kelas, ruang pimpinan, satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha,
ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang kantin, instalasi daya dan jelas,
tempat berolah raga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi dan
ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran
yang teratur dan berkelanjutan.
Standar keragaman jenis peralatan laboratorium, ilmu pengetahuan alam
(IPA), laboratorium bahasa, laboratorium komputer, dan peralatan
pembelajaran lain pada satuan pendidikan dinyatakan dalam daftar yang berisi
jenis minimal peralatan yang harus tersedia.
Standar jumlah peralatan diatas, dinyatakan dalam rasio minimal jumlah
peralatan perpeserta didik.
Standar buku perpustakaan dinyatakan dalam jumlah judul dan jenis buku di
perpustakaan satuan pendidikan.
16
Standar sumber belajar lainnya untuk setiap dinyatakan dalam rasio jumlah
sumber belajar terhadap peserta didik sesuai dengan jenis sumber belajar dan
karakteristik satuan pendidikan;
Standar rasio luas ruang kelas dan luas bangunan perpeserta didik dirumuskan
oleh BSNP dan ditetapkan dengan Peraturan Menteri;
Standar kualitas bangunan minimal pada satuan pendidikan dasar dan
menengah adalah kelas B, sedangkan pada satuan pendidikan tinggi adalah
kelas A;
Pada daerah rawan gempa bumi atau tanahnya labil, bangunan satuan
pendidikan harus memenuhi ketentuan standar bangunan tahan gempa.
Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot,
peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya,
bahan habis pakai serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk
menunjangproses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang
kelas, ruang pimpinan, satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha,
ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang kantin, instalasi daya dan jelas,
tempat berolah raga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi dan
ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran
yang teratur dan berkelanjutan.
Standar buku perpustakaan dinyatakan dalam jumlah judul dan jenis buku di
perpustakaan satuan pendidikan;
17
Kelayakan isi, bahasa, penyajian, dan kegrafikan buku teks pelajaran dinilai
oleh BSNP dan ditetapkan dengan Peraturan Menteri;
Standar sumber belajar lainnya untuk setiap dinyatakan dalam rasio jumlah
sumber belajar terhadap peserta didik sesuai dengan jenis sumber belajar dan
karakteristik satuan pendidikan.
Standar rasio luas ruang kelas dan luas bangunan perpeserta didik dirumuskan
oleh BSNP dan ditetapkan dengan Peraturan Menteri;
Pada daerah rawan gempa bumi atau tanahnya labil, bangunan satuan
pendidikan harus memenuhi ketentuan standar bangunan tahan gempa
Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang
kelas, ruang pimpinan, satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha,
ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang kantin, instalasi daya dan jelas,
tempat berolah raga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi dan
ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran
yang teratur dan berkelanjutan.
18
E. STANDAR PENGELOLAAN
Pengelolaan dimaksudkan untuk menjamin terpenuhinya hak dan kebutuhan anak,
serta kesinambungan pelaksanaan pendidikan anak usia dini. Standar pengelolaan
adalah standar nasional pendidikan yang brkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan
dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan,
kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas
penyelenggaraan pendidikan. Secara garis besar standar pengelolaan yang perlu
diketahui adalah sebagai berikut:
A. Pengelolaan satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
menerapkan manajemen berbasis sekolah yang ditunjukan dengan kemandirian,
kemitraan, partisipasi, keterbukaan dan akuntabilitas.
19
D. Untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah, rencana kerja tahunan harus
disetujui rapat dewan pendidik setelah memperhatikan pertimbangan dari komite
sekolah/madrasah, sedangkan untuk pendidikan tinggi harus disetujui oleh lembaga
berwewenang sebagaimana diatur oleh masing-masing perguruan tinggi sesuai
ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
E. Pengelolaan satuan pendidikan dilaksanakan secara mandiri, efisien, efektif, dan
akuntebel.
F. Pengawasan satuan pendidikan meliputi pemantawan supervisi, evaluasi, pelaporan,
dan tingkat lanjut hasil pengawasan.
G. Pemantauan dilakukan oleh pimpinan satuan pendidikan dan komite sekolah atau
bentuk lain dari lembaga perwakilan pihak-pihak yang berkepentingan secra teratur
dan dan berkesinambungan untuk menilai efisiensi, efektivitas, dan akuntabilitas
satuan pendidik.
H. Supervisi yang meliputi supervisi manajerial dan akademik dilakukan secara teratur
dan berkesinambungan oleh pengawas atau penilik satuan pendidik dan kepala
satuan pendidik.
I. Pelaporan hasil pengawasan dilakukan oleh pendidik, tenaga kependidikan, pimpinan
satuan pendidikan, dan pengawas atau penilik satuan pendidikan.
J. Setiap pihak yang menerima laporan hasil pengawasan wajib menindaklanjuti
laporan tersebut untuk meningkatkan mutu satuan pendidikan, termasuk
memberikan sangsi atas pelanggaran yang ditemukannya.
K. Pemerintah daerah menyusun rencana kerja tahunan bidang pendidikan dengan
memperioritaskan program:
a. Wajib belajar;
b. Meningkatkan angka partisipasi pendidikan untuk jenjang pendidikan
menengah;
c. Penuntasan pemberantasan buta aksara;
d. Penjaminan mutu pada satuan pendidikan, baik yang diselenggarakan oleh
pemerintah daerah maupun masyarakat;
e. Peningkatan status guru sebagai profesi;
f. Akreditas pendidikan;
g. Peningkatan relevansi pendidikan terhadap kebutuhan masyarakat;
h. Pemenuhan standar pelayanan minimal (spm) bidang pendidikan.
20
1. Wajib belajar;
2. Meningkatkan angka partisipasi pendidikan untuk jenjang pendidikan menengah;
3. Penuntasan pemberantasan buta aksara;
4. Penjaminan mutu pada satuan pendidikan, baik yang diselenggarakan oleh
pemerintah daerah maupun masyarakat;
5. Peningkatan status guru sebagai profesi;
6. Peningkatan mutu dosen;
7. Standarisasi pendidikan;
8. Akreditas pendidikan;
9. Peningkatan relevansi pendidikan terhadap kebutuhan lokal, nasional, dan global;
10. Pemenuhan standar pelayanan minimal (spm) bidang pendidikan;
11. Penjamin mutu pendidikan nasional.
c) Biaya personal meliputi biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta didik
untuk bisa mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan.
d) Biaya operasi setahun pendidikan meliputi :
1) Gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat pada gaji;
2) Bahan atau peralatan habis pakai;
21
3) Biaya operasi pendidikan tak langsung berupa daya air, jasa telekomunikasi,
pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur, transfortasi, konsumsi, pajak,
asuransi, dan sebagainya.
e) Standar biaya operasi satuhan pendidikan ditetapkan dengan Peraturan Menteri
berdasarkan usulan BSNP.
1) TANGGUNG JAWAB DAN SUMBER PEMBIAYAAN
a) Pemerintah atau yayasan badan penyelenggaraan TK bertanggung jawab atas
pembiayaan yang diperlukan bagi penyelenggaraan pendidikan di TK yang
bersangkutan;
b) Pemerintah dapat memberi bantuan kepada TK yang diselenggarakan masyarakat
dalam bentuk dana, sarana dan prasarana pendidikan, tenaga pendidikan yang
berkedudukan sebagai pegawai pemerintah DKI, dan bantuan lain disesuaikan dengan
kemampuan masing-masing daerah;
c) Pemerintah dapat menghimbau kesadaran masyarakat/orang tua dalam
mengupayakan sumber dana/sumber lain untuk kegiatan peningkatan mutu dan
perbaikan program pendidikan TK.
2) KOMPONEN PEMBIAYAAN
Komponen yang dibayari meliputi:
a. Gaji dan kesejahteraan guru serta tenaga kependidikan lainnya;
b. Penyelenggaraan teknis edukatif termasuk kegiatan belajar mengajar, evaluasi, dan
kegiatan bimbingan;
c. Pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan;
d. Kegiatan penunjang antara lain kegiatan kemasyarakatan, kegiatan lomba, dan lain-
lain;
e. Biaya daya dan jasa (listrik, telepon, PAM dll);
f. Biaya Perjalanan Dinas (Kepala TK, Guru, Tenaga TU dan Penjaga TK);
g. Program khusus yang mengacu pada peningkatan mutu TK.
3) SATUAN PEMBIAYAAN
Satuan biaya dapat dihitung berdasarkan satuan biaya setiap peserta didik pertahun.
4) PENENTUAN PEMBIAYAAN
Penentuan besarnya dana yang dapat dihimpun dari masyarakat untuk membantu
penyelenggaraan TK ditentukan berdasarkan kesepakatan bersama antara sekolah
dengan Badan Peran serta Masyarakat/Komite TK.
5) PENGELOLAAN PEMBIAYAAN
Jumlah dan alokasi dana TK dicatat dalam buku kas, digunakan sesuai dengan
program dan dipertanggungjawabkan secara transparan kepada masyarakat dan
22
pihak-pihak yang berkepentingan, serta dipertanggungjawabkan setiap tahun
anggaran/tahun pelajaran kepada masyarakat/Komite TK/pemerintah dan
penyelenggara.
6) RENCANA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA TK (RAPBTK)
Setiap TK wajib menyusun RAPBTK. Dalam penyusunan RAPBTK melibatkan
stakeholders ( Badan Peranserta Masyarakat/Komite TK, tokoh masyarakat dan pihak
yang berkepentingan terhadap sekolah). Sumber-sumber pembiayaan sifatnya
transparan dan akuantabel.
7) AUDITING
Setiap pemasukan dan pengeluaran agar diaudit secara tertib dan teratur.
8) PELAPORAN
Setiap pelaporan dilaksanakan secara tertib dan teratur.
G. MANAJEMEN TK
1. Setiap TK melaksanakan Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS)
2. Dalam hubungannya dengan manajemen TK setiap TK perlu :
a. Mempunyai visi dan misi sendiri yang mengacu pada visi
Contohnya seperti pemda DKI yaitu “terwujudnya Jakarta sebagai Ibukota Negara
Indonesia yang manusiawi, efisien dan berdaya saing global, dihuni masyarakat yang
partisipatif, sejahtera dan berbudaya dalam lingkungan kehidupan yang aman dan
berkelanjutan”. Misi“Memberikan pelayanan pendidikan TK bagi warga DKI Jakarta”.
b. Merencanakan program TK;
c. Melaksanakan program TK yang ditetapkan;
d. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program;
e. Menyusun laporan dan mengevaluasi keberhasilan program;
f. Merumuskan program baru sebagai kelanjutan dari program yang telah
dilaksanakan;
g. Melaporkan kemajuan yang dicapai oleh TK kepada orang tua, masyarakat dan
pemerintah (stakeholders pendidikan) dan penyelenggaraan
H. PERANSERTA MASYARAKAT
1. Dalam rangka meningkatkan layanan dan mutu pendidikan disetiap TK dapat
dibentuk Badan Peranserta Masyarakat/Komite TK yang bertujuan untuk membantu
kelancaran penyelenggaraan pendidikan di TK, memelihara, meningkatkan dan
mengembangkan TK, memantau, mengawasi, dan mengevaluasi penyelenggaraan
pendidikan di TK.
23
2. Keanggotaan Badan Peserta Masyarakat/Komite TK terdiri atas unsur dari orang tua,
guru atau tenaga kependidikan lainnya dan tokoh masyarakat yang mempunyai
perhatian dalam bidang pendidikan TK.
3. Anggota masyarakat yang memiliki kemampuan tertentu dapat membantu guru TK
dalam penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar dan bermain.
24
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Pendidikan formal merupakan pendidikan di sekolah yang di peroleh secara teratur,
sistematis, bertingkat, dan dengan mengikuti syarat-syarat yang jelas. Sebagai
lembaga pendidikan formal, sekolah yang lahir dan berkembang secara efektif dan
efisien dan oleh serta untuk masyarakat, merupakan perangkat yang berkewajiban
memberikan pelayanan kepada generasi muda dalam mendidik warga negara.
Memasuki milenium ke tiga Indonesia dihadapkan pada tantangan untuk menyiapkan
masyarakat menuju era baru, yaitu globalisasi yang menyentuh semua aspek
kehidupan. Dalam era global ini seakan dunia tanpa jarak. Komunikasi dan transaksi
ekonomi dari tingkat lokal hingga internasional dapat dilakukan sepanjang waktu.
Demikian pula nanti ketika perdagangan bebas sudah diberlakukan, tentu persaingan
dagang dan tenaga kerja bersifat multi bangsa. Pada saat itu hanya bangsa yang
unggullah yang anak mampu bersaing.
B. SARAN
Sarana dan prasarana adalah perlengkapan unutk mendukung penyelenggaraan
kegiatan pendidikan, dan perlindungan. Pengadaan sarana dan prasarana perlu
disesuaikan dengan jumlah anak, kondisi sosial, budaya, dan jenis layanan PAUD.
Standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang brkaitan dengan
perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat
satuan pendidikan, kabupaten/kota, profinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi
dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan.
Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya
operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun.
Hal-hal yang belum diatur dalam SPM ini diserahkan kepada TK sesuai dengan
prinsip manajemen berbasis sekolah (MBS). Kepala TK bersama dewan guru serta
warga TK secara transparan dan bertanggung jawab melaksanakan visi, misi,
program TK yang diamanatkan masyarakat dan seluruh pihak yang
berkepentingan.
25
DAFTAR PUSTAKA
http://www.google.com/Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas
Taman Kanak-Kanak/
26