Anda di halaman 1dari 5

BAB III

KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPRASIONAL

DAN HIPOTESIS

3.1 Kerangka Teori

Lawrence Green dalam Notoadmodjo juga menjelaskan bahwa prilaku dilator


belakang/dipengaruhi oleh 3 faktor pokok yakni faktor predisposisi (predisposing Factors),
faktor yang mendukung (enabling Factors) sehingga individu/masyarakat mampu mengatasi
masalah-masalah kesehatan sendiri.

Faktor Predisposisi :
- Pengetahuan
- Sikap
- Minat
- Motivasi
- Kepercayaan
- Keyakinan

Faktor Pendukung :
1. Sumber Informasi
2. Sarana dan prasarana/fasilitas :
 Ketersediaan sumber daya Perilaku Seksual
 Keterjangkauan sumber
daya
 Masyarakat/pemerintah

Faktor Penguat :
1. Pendidikan Orang
Tua
2. Pekerjaan

Sumber : Notoatmodjo, (2010). Promosi Kesehatan, Jakarta : Rineka Cipta dan


Prawirohardjo,
3.2 Kerangka Konsep

Berdasarkan uraian teori dalam rumusan masalah di atas, maka penulis


mengembangkan kerangka konsep sebagai berikut :

Variabel Independen Variabel Dependen

Pengetahuan
Perilaku Seksual

Sikap

3.3 Kerangka Analisis

Berdasarkan kerangka konsep dan tujuan dari penelitian yang telah ditemukan
sebelumnya, maka kerangka analisis dapat digambarkan sebagai berikut :

X1
Y
X2

X1 : variabel Pengetahuan

X2 : variabel Sikap

Y : Perilaku seksual
3.4 Definisi Oprasional

Tabel 3.1 Defenisi Oprasional, Definisi Konsep dan Metode Pengukuran

No Variabel Definisi Konsep Defenisi Cara Ukur Hasil Ukur Skala


Oprasional ukur
1. Perilaku Tingkah laku yang Perilaku yang Kuisioner 1. Baik, jika Ordinal
Seksual diperlihatkan anak muncul karena jumlah skor
yang berbeda dari adanya dorongan responden
biasanya baik psikis seksual atau ≥mean
maupun fisik, tingkah kegiatan 2. Buruk, jika
laku yang didorong mendapatkan jumlah skor
oleh hasrat seksual, kesenangan responden
baik dengan lawan organ seksual <mean
jenis maupun sesame melalui berbagai
jenis. Perilaku perilaku. Perilaku
seksual anak bias dianggap normal
dilihat dari adalah cara
bagaimana pergaulan heteroseksual,
dari tingkah laku vaginal, dan
anak yang tidak biasa dilakukan suka
dari kebiasaannya. sam suka.
2. Pengetahuan Pengetahuan orang Hasil dari tahu Kuisioner 1. Tinggi, jika Ordinal
tua terutama ibu dan ini terjadi jumlah skor
dalam pendidikan setelah orang responden≥m
seks usia dini dapat melakukan ean
mendorong ibu untuk penginderaan 2. Rendah,jika
menghindari terhadap suatu jumlah skor
kemungkinan hal-hal obyek tertentu. responden<m
negative pada anak Penginderaan ean
tentang perilaku terjadi melalui
seksual. pancaindra
manusia, yakni
indera
penglihatan,
pendengaran,
penciuman,rasa
dan raba.
3. Sikap Sikap orangtua bagai Sikap merupakan Kuisioner 1. Baik, jika Ordinal
mana cara berprilaku reaksi atau jumlah skor
baik diperoleh dari respon yang responden≥
dari pengalaman masih tertutup mean
sendiri maupun dari seseorang 2. Buruk, jika
pengalaman orang terhadap jumlah skor
lain yang dapat stimulasi atau responden<
menggambarkan objek. Sikap itu mean
bagaimana seorang tidak dapat
orangtua mensikapi langsung dilihat,
perilaku seksual pada tetapi hanya
anak. dapat ditafsirkan
dahulu dari
perilaku yang
tertutup.
3.5 Hipotesis

1. Adakah hubungan pengetahuan orang tua tentang pendidikan seks terhadap perilaku
seksual pada anak kelas 5 dan 6 sekolah dasar Widia Duta Bekasi Tahun 2015.

2. Adakah hubungan sikap orang tua tentang pendidikan seks terhadap perilaku seksual
pada anak kelas 5 dan 6 di sekolah dasar Widia Duta Bekasi Tahun 2015.

Anda mungkin juga menyukai