Anda di halaman 1dari 10

Diet Hiperemesis I

waktu Bahan makanan jumlah


Pukul 08.00 Roti panggang 2 iris
Pukul 10.00 Air jeruk 1 gls
Gula pasir 1 sdm
Pukul 12.00 Roti panggang 2 iris
Pepaya 2 ptg sdg
Gula pasir 1 sdm
Pukul 14.00 Air jeruk 1 gls
Gula pasir 1 sdm
Pukul 16.00 Pepaya 1 ptg sdg
Pukul 18.00 Roti panggang 2 iris
Pisang 1 bh sdg
Gula pasir 1 sdm
Pukul 20.00 Air jeruk 1 gls
Gula pasir 1 sdm

Diet Hiperemesis II dan III

waktu Bahan makanan Diet Hiperemesis II Diet Hiperemesis III


Berat (g) Urt Berat (g) Urt
2 iris1 2 iris1
butir½ butir1
Pagi Roti Telur ayamMargarine buah 40505100 sdm1 405010100 sdm1
ptg sdg ptg sdg
pepaya pepaya
Pukul 1 sdm2
Gula pasir Biskuit 10– 1 sdm– 1020
10.00 buah
1 1/2 gls
1 gls nasi1
nasi1 ptg
ptg sdg½ bh
Siang BerasDagingSayuranBuahminyak 755075100– 10050501005
sdg¾ besar1
gls1 ptg ptg
sdg– sdg½
sdm
Pukul Buah Gula pasirBiscuitAgar 100 1020–– 1 ptg 100 20202200 1 ptg
16.00 agarsusu sdg sdg
pepaya papaya
1 sdm2 2 sdm2
buah–– buah½
sdm1 g
1 gls
½ gls
nasi1
nasi1
ptg
ptg
sdg1
sdg2ptg
mala BerasAyamTempeSayuranBuah min 75502575100 ptg 100507575100
sdg¾
m yak – sdg¼ 5
gls1 ptg
gls1 ptg
sdg
sdg
papaya
papaya
½ sdm

Tujuan Diet hiperemesis :

1. Mengganti persediaan glikogen tubuh dan mengontrol asidosis.


2. Secara berangsur memberikan makanan dan zat gizi yang cukup (DR. Merryana
Adriani, SKM.,M.Kes.).
3. Menurunkan rasa mual dan muntah
4. Mengganti kehilangan cairan elektrolit
5. Memenuhi kebutuhan nutrisi dan mengatasi kehilangan BB ibu hamil ( Atikah
proverawati).
Macam-macam Diet

Ada 3 macam diet pada hiperemesis gravidarum, yaitu:

1. Diet Hiperemesis I

Diet hiperemesis I diberikan kepada pasien dengan hiperemesis gravidarum berat.


Makanan hanya terdiri dari roti kering, singkong bakar atau rebus, ubi bakar atau rebus,
dan buah-buahan. Cairan tidak diberikan bersama makanan tetapi 1-2 jam sesudahnya.
Karena pada diet ini zat gizi yang terkandung di dalamnya kurang, maka tidak diberikan
dalam waktu lama.

1. Diet Hiperemesis II

Diet ini diberikan bila rasa mual dan muntah sudah berkurang. Diet diberikan secara
berangsur dan dimulai dengan memberikan bahan makanan yang bernilai gizi tinggi.
Minuman tidak diberikan bersamaan dengan makanan. Pemilihan bahan makanan yang
tepat pada tahap ini dapat memenuhi kebutuhan gizi kecuali kebutuhan energi.

1. Diet hiperemesis III

diberikan kepada pasien hiperemesis gravidarum ringan. Diet diberikan sesuai


kesanggupan pasien, dan minuman boleh diberikan bersama makanan. Makanan pada
diet ini mencukupi kebutuhan energi dan semua zat gizi.

Protein pada diet ibu hamil Hiperemesis gravidarum

Protein sedang, yaitu 10-15% dari kebutuhan energy Makanan diberikan dalam bentuk
kering; pemberian cairan disesuaikan dengan keadaan pasien, yaitu 7-10 gelas per hari
makanan mudah cerna, tidak merangsang saluran pencernaan, dan diberikan sering
dalam porsikecil Bila makan pagi dan siang sulit diterima, pemberian dioptimalkan pada
makan malam dan selingan malam Makanan secara berangsur ditingkatkan dalam porsi
dan nilai gizi sesuai dengan keadaan dan kebutuhan gizi pasien.

Apabila ibu hamil kurang mengkonsumsi protein maka produksi air susu pun akan
berkurang. Cadangan protein dalam tubuh juga akan berkurang. Akibatnya anak yang
lahir mengalami gizi kurang dan tumbuh dengan tidak normal serta kurang cerdas.
Akibat kekurangan protein semasa kehamilan dapat berpengaruh pada bayi, bayi akan
mengalami Pertumbuhan Janin Terhambat (PJT), Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR), dan
perkembangan otak bayi tidak optimal.

Bagi ibu hamil yang kekurangan protein, proses konsepsi pun bisa gagal. Karena protein
yang fungsinya membangun sel-sel ini, gagal membentuk sel. Selain itu, Bumil bisa
mengalami anemia akibat janin yang kekurangan protein, karena janin mengambil protein
ibunya. Bahkan, jika bumil kekurangan protein bisa menimbulkan terjadinya
preeklampsia (keracunan kehamilan).

Kalori pada diet ibu hamil Hiperemesis gravidarum

Selama mengandung ibu hamil memerlukan energy sekitar 27.000 kkal atau 100
kkal/hari. Kebutuhan kalori untuk orang hamil adalah kira-kira perlu tambahan 80.000
kalori/280 hari selama kehamilan. Akan tetapi karena kebutuhan energi selama hamil
berbeda, maka dibagi pada trimester I dibutuhkan penambahan 150 Kkal seharinya dan
pada trimester II dibutuhkan penambahan 350 Kkal seharinya. Asupan kalori ±3000
Kkal/kg BB/hari. Kalori digunakan untuk produksi energi akan diambil dari pembakaran
protein yang mestinya dipakai untuk pertumbuhan. Kalori dapat didapat seperti bahan
makanan nasi, jagung, ubi, mie dan roti.

Contoh makanan dalam sehari-hari

Pagi Siang Malam


Roti panggang isi jam Nasi Nasi
Telur rebus Perkedel daging panggang Ayam & tempe, semur
Tahu bacam Setup wortel
Setup bayam Pisang
Papaya
Pukul 10.00 Pukul 16.00 Pukul 20,00
Selada buah Selada buah Roti panggang isi jam
Biskuit Teh
. DIET HIPEREMESIS

Hiperemesis adalah suatu keadaan pada awal kehamilan ( sampai Trimester II ) yang ditandai
dengan adanya rasa mual dan muntah yang berlebihan dalam waktu relatif lama. Bila keadaan ini
tidak diatasi dapat menyebabkan dehidrasi dan penurunan berat badan.
Ciri khas diet hiperemesis adalah penekanan pemberian karbohidart kompleks terutama pada
pagi hari, serta menghindari makanan yang berlemak dan goreng-gorengan untuk menekan rasa
mual dan muntah. Sebaiknya diberi jarak dalam pemberian makan dan minum.

Diet pada hiperemesis gravidarum bertujuan untuk :


mengganti persediaan glikogen tubuh dan mengontrol asidosis
secara berangsur memberikan makanan berenergi dan zat gizi yang cukup

Diet hiperemesis gravidarum memiliki beberapa syarat, diantaranya adalah :


Karbohidrat tinggi, yaitu 75-80% dari kebutuhan energi total
Lemak rendah, yaitu < 10% dari kebutuhan energi total
Protein sedang, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total
Makanan diberikan dalam bentuk kering; pemberian cairan disesuaikan dengan keadaan pasien,
yaitu 7-10 gelas per hari
makanan mudah cerna, tidak merangsang saluran pencernaan, dan diberikan sering dalam porsi
kecil
Bila makan pagi dan siang sulit diterima, pemberian dioptimalkan pada makan malam dan
selingan malam
Makanan secara berangsur ditingkatkan dalam porsi dan nilai gizi sesuai dengan keadaan dan
kebutuhan gizi pasien

Ada 3 macam diet pada hiperemesis gravidarum, yaitu :


1. Diet Hiperemesis I
Diet hiperemesis I diberikan kepada pasien dengan hiperemesis gravidarum berat. Makanan
hanya terdiri dari roti kering, singkong bakar atau rebus, ubi bakar atau rebus, dan buah-buahan.
Cairan tidak diberikan bersama makanan tetapi 1-2 jam sesudahnya. Karena pada diet ini zat gizi
yang terkandung di dalamnya kurang, maka tidak diberikan dalam waktu lama.
2. Diet Hiperemesis II
Diet ini diberikan bila rasa mual dan muntah sudah berkurang. Diet diberikan secara berangsur
dan dimulai dengan memberikan bahan makanan yang bernilai gizi tinggi. Minuman tidak
diberikan bersamaan dengan makanan. Pemilihan bahan makanan yang tepat pada tahap ini
dapat memenuhi kebutuhan gizi kecuali kebutuhan energi.
3. Diet Hiperemesis III
Diet hiperemesis III diberikan kepada pasien hiperemesis gravidarum ringan. Diet diberikan
sesuai kesanggupan pasien, dan minuman boleh diberikan bersama makanan. Makanan pada diet
ini mencukupi kebutuhan energi dan semua zat gizi.
Makanan yang dianjurkan untuk diet hiperemesis I, II, dan III adalah :
- Roti panggang, biskuit, crackers
- Buah segar dan sari buah
- Minuman botol ringan (coca cola, fanta, limun), sirop, kaldu tak berlemak, teh dan kopi encer
Makanan yang tidak dianjurkan untuk diet hiperemesis I, II, III adalah makanan yang umumnya
merangsang saluran pencernaan dan berbumbu tajam. Bahan makanan yang mengandung
alkohol, kopi, dan yang mengadung zat tambahan (pengawet, pewarna, dan bahan penyedap)
juga tidak dianjurkan.

Prinsip Gizi Pada Hyperemesis


1. Dasar
 Hiperemesis adalah suatu keadaan pada awal kehamilan (sampai trimester II) yang ditandai
dengan rasa mual dan muntah yang berlebihan dalam waktu yang relative lama.
 Penyebab Hyperemesis Gravidarum belum pasti, dengan penyebab multi faktor diantaranya :
 Faktor endokrin yaitu meningkatnya hormon estrogen dan progresteron
 Faktor Psikologi
 Faktor Gastrointestinal
 Pada kehamilan Normal ditemukan keluhan mual dan muntah yang akan berkurang dan hilang
pada akhir trimester I.
 Pada Hyperemesis Gravidarum ditemukan keluhan mual dan muntah yang berlebihan sehingga
menyebabkan keadaan umum ibu hamil buruk jika hal ini sampai terjadi maka ibu hamil
membutuhkan terapi diit.
 Pengelolaan Penderita :
1. Isolasi dalam ruang dan suasana tenang
2. Terapi obat dan cairan infus
3. Terapi psikologis
4. Terapi diit, baik parenteral dan oral.
2. Tujuan Diit Pada Hyperemesis Gravidarum
 Mengganti persediaan glikogen dan mengontrol acidosis
 Memberikan makanan yang cukup kalori dan nutrisi lainnya (secara berangsur)
 Mencegah terjadinya dehidrasi
3. Syarat Diit Pada Hyperemesis Gravidarum
 Tinggi hidrat arang dan rendah lemak
 Cukup cairan dengan menyesuaikan kondisi penderita.
 Makanan dalam bentuk kering, mudah cerna, tidak merangsang, porsi kecil dan sering.
 Untuk menghindari muntah, sebaiknya minuman tidak diberikan bersama makan.
 Bentuk makanan disesuaikan dengan keadaan penderita.
 Secara berangsur diberikan makanan yang memenuhi syarat gizi.
4. Menyusun Menu Pada Hyperemesis Gravidarum
a. Diit Hyperemesis Gravidarum I
 Untuk penderita dengan Hyperemesis Gravidarum berat
 Makanan hanya terdiri berupa roti kering dan buah- buahan.
 Cairan diberikan 1 – 2 jam setelah makan.
 Makanan ini kurang dalam semua nutrisi, kecuali vitamin C
 Makanan yang diberikan dalam sehari:
Biskiut 120 gram 6 potong
Buah 700 gram 7 potong
Jam/selai 30 gram 3 sdm
Gula pasir 50 gram 5 sdm
 Nilai gizi
Kalori 1059 kalori Protein 15 gram
Lemak 2 gram Hidrat arang 259 gram
Contoh Menu Hyperemesis Gravida I
Waktu Menu Takaran Rumah Tangga
08.00 Roti panggang 2 ptg
Jam/Selai 1 sdm
10.00 Air Jeruk 1 gelas
Gula Pasir 1 sdm
12.00 Roti Panggang 2 potong
Jam / Selai 1 sdm
Pepaya 2 potong
Gula pasir 1 sdm
14.00 Air jeruk 1 gelas
Gula pasir 1 sdm
16.00 Pepaya 1 potong
18.00 Roti panggang 2 potong
Jam / selai 1 sdm
Pisang 1 buah
Gula pasir 1 sdm
20.00 Air jeruk 1 gelas
Gula pasir 1 sdm

b. Diit Hyperemesis Gravidarum II


 Diberikan jika rasa mual dan muntah sudah berkurang.
 Minuman tidak diberikan bersama waktu makan
 Nilai nutrisi masih kurang.
 Secara berangsur diberikan makanan yang bernilai gizi tinggi.
 Mak yang diberikan dalam sehari :
Jenis Berat (gr) Ukuran Rumah Tangga
(URT)
Beras 150 2 gelas nasi
Roti 80 4 potong
Protein Hewani 100 2 potong
Telur 50 1 butir
Protein Nabati 50 2 potong
Sayuran 150 1,5 gelas
Buah 400 4 potong
Margarin 10 1 sdm
Gula pasir 30 3 sdm
Jam / selai 20 2 sdm

 Nilai Gizi
Kalori 1672 kal
Lemak 33 gram
Protein 57 gram
Hidrat arang 293 gram
a. Diit Hyperemesis Gravidarum III
 Diberikan kepada penderita Hyperemesis Gravidarum ringan
 Minuman boleh diberikan bersama waktu makan (menurut kesanggupan penderita)
 Makanan ini cukup nutrisi.
 Bahan makanan yang diberikan dalam sehari:

Jenis Berat (gr) Ukuran Rumah Tangga


(URT)
Beras 200 3 gelas nasi
Roti 80 4 potong
Biskuit 40 4 buah
Protein Hewani 100 2 potong
Telur 50 1 butir
Protein nabati 100 4 potong
Sayuran 150 1,5 gelas
Buah 400 4 potong
Minyak 10 1 sdm
Margarin 20 2 sdm
Jam / selai 20 2 sdm
Gula pasir 30 3 sdm

 Nilai gizi
Kalori 2269 kal
Protein 73 gr
Lemak 59 gr
Hidrat arang 368 gr
 Makanan yang dianjurkan
Roti panggang, biskuit di makan dengan jam, selai.
Buah-buahan segar, sari buah.
Minuman ringan, sirop, kaldu tak berlemak, kopi encer, Teh
 Makanan yang harus dibatasi
Goreng-gorengan dan makanan yang berlemak.
Makanan yang berbumbu terlalu merangsang.

Anda mungkin juga menyukai