Diet Hiperemesis I
Diet Hiperemesis I
1. Diet Hiperemesis I
1. Diet Hiperemesis II
Diet ini diberikan bila rasa mual dan muntah sudah berkurang. Diet diberikan secara
berangsur dan dimulai dengan memberikan bahan makanan yang bernilai gizi tinggi.
Minuman tidak diberikan bersamaan dengan makanan. Pemilihan bahan makanan yang
tepat pada tahap ini dapat memenuhi kebutuhan gizi kecuali kebutuhan energi.
Protein sedang, yaitu 10-15% dari kebutuhan energy Makanan diberikan dalam bentuk
kering; pemberian cairan disesuaikan dengan keadaan pasien, yaitu 7-10 gelas per hari
makanan mudah cerna, tidak merangsang saluran pencernaan, dan diberikan sering
dalam porsikecil Bila makan pagi dan siang sulit diterima, pemberian dioptimalkan pada
makan malam dan selingan malam Makanan secara berangsur ditingkatkan dalam porsi
dan nilai gizi sesuai dengan keadaan dan kebutuhan gizi pasien.
Apabila ibu hamil kurang mengkonsumsi protein maka produksi air susu pun akan
berkurang. Cadangan protein dalam tubuh juga akan berkurang. Akibatnya anak yang
lahir mengalami gizi kurang dan tumbuh dengan tidak normal serta kurang cerdas.
Akibat kekurangan protein semasa kehamilan dapat berpengaruh pada bayi, bayi akan
mengalami Pertumbuhan Janin Terhambat (PJT), Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR), dan
perkembangan otak bayi tidak optimal.
Bagi ibu hamil yang kekurangan protein, proses konsepsi pun bisa gagal. Karena protein
yang fungsinya membangun sel-sel ini, gagal membentuk sel. Selain itu, Bumil bisa
mengalami anemia akibat janin yang kekurangan protein, karena janin mengambil protein
ibunya. Bahkan, jika bumil kekurangan protein bisa menimbulkan terjadinya
preeklampsia (keracunan kehamilan).
Selama mengandung ibu hamil memerlukan energy sekitar 27.000 kkal atau 100
kkal/hari. Kebutuhan kalori untuk orang hamil adalah kira-kira perlu tambahan 80.000
kalori/280 hari selama kehamilan. Akan tetapi karena kebutuhan energi selama hamil
berbeda, maka dibagi pada trimester I dibutuhkan penambahan 150 Kkal seharinya dan
pada trimester II dibutuhkan penambahan 350 Kkal seharinya. Asupan kalori ±3000
Kkal/kg BB/hari. Kalori digunakan untuk produksi energi akan diambil dari pembakaran
protein yang mestinya dipakai untuk pertumbuhan. Kalori dapat didapat seperti bahan
makanan nasi, jagung, ubi, mie dan roti.
Hiperemesis adalah suatu keadaan pada awal kehamilan ( sampai Trimester II ) yang ditandai
dengan adanya rasa mual dan muntah yang berlebihan dalam waktu relatif lama. Bila keadaan ini
tidak diatasi dapat menyebabkan dehidrasi dan penurunan berat badan.
Ciri khas diet hiperemesis adalah penekanan pemberian karbohidart kompleks terutama pada
pagi hari, serta menghindari makanan yang berlemak dan goreng-gorengan untuk menekan rasa
mual dan muntah. Sebaiknya diberi jarak dalam pemberian makan dan minum.
Nilai Gizi
Kalori 1672 kal
Lemak 33 gram
Protein 57 gram
Hidrat arang 293 gram
a. Diit Hyperemesis Gravidarum III
Diberikan kepada penderita Hyperemesis Gravidarum ringan
Minuman boleh diberikan bersama waktu makan (menurut kesanggupan penderita)
Makanan ini cukup nutrisi.
Bahan makanan yang diberikan dalam sehari:
Nilai gizi
Kalori 2269 kal
Protein 73 gr
Lemak 59 gr
Hidrat arang 368 gr
Makanan yang dianjurkan
Roti panggang, biskuit di makan dengan jam, selai.
Buah-buahan segar, sari buah.
Minuman ringan, sirop, kaldu tak berlemak, kopi encer, Teh
Makanan yang harus dibatasi
Goreng-gorengan dan makanan yang berlemak.
Makanan yang berbumbu terlalu merangsang.