2. BLOCK DESIGN
Pedoman dalam pembuatan blok dan jalan di areal datar :
Berdasarkan peta rencana blok, dilakukan kegiatan rintis Main Road (MR)
arah Timur- Barat dan Collection Road (CR) arah Utara - Selatan dengan
menggunakan Theodolite (T0)
Panjang antar MR (panjang blok ) adalah 1.000 m dan antar CR (lebar blok)
adalah 300 m
Lebar MR = 9 m dan CR = 7 m
Blocking ditentukan berdasarkan batas jalan dan luasnya 30 ha.
3. PEMBUATAN JALAN
Penjelasan mengenai pembuatan jalan lihat butir Pembuatan Jalan Bab IV
Point 3
4. PEMBUKAAN EKS HUTAN MINERAL / GAMBUT
4.1. Imas
Mengimas merupakan kegiatan memotong anak kayu dan tanaman meram-
bat lainnya yang berdiameter di bawah 10 cm dengan menggunakan parang
dan kampak. Pemotongan anak kayu harus putus dan diusahakan serendah
mungkin atau dekat dengan tanah.
Tujuan mengimas untuk memudahkan penumbangan pohon dan pelaksanaan
perun mekanis. Areal semak belukar tidak perlu diimas, langsung dilakukan
perun mekanis.
Vegetasi areal sepanjang aliran sungai harus dipertahankan dengan jarak 50
m dari bibir sungai kecil dan 100 m dari sungai besar (Riparian Reserve).
Untuk daerah sepanjang aliran sungai diberi tanda ”Larangan tidak boleh
melakukan kegiatan apapun di sepanjang” Daerah Aliran Sungai” (DAS).
4.2.Tumbang
Penumbangan pohon dengan Chainsaw dapat dilakukan setelah diimas.
Posisi
Jenis Alat Vegetasi Topografi KerapatanKayu
Rumpukan
Buldozer Hutan sekunder, Gelombang, darat,
4 : 1 (arah T – B) Sedang - rendah
(min. D7) semak belukar datar
Buldozer Hutan sekunder Datar, gelombang
2 : 1 (arah T – B)
(min D7) Tinggi
Buldozer
(min D7) Hutan sekunder, Bukit, gelombang
Antar teras Tinggi - rendah
dan semak belukar
Excavator
Hutan sekunder, Rendahan, gambut
Excavator 2 : 1 (arah T – B) Tinggi - rendah
semak belukar
4.5. Replanting
Harus dilakukan sensus pohon yang masih hidup, pohon tumbang, dan titik
kosong dengan menggunakan stiple card (Form sensus),
Gambar 4.5.1
Form Sensus Replanting
Jarak pancang
9 m horizontal
Pancang
.
4.6.2.2.Penentuan pancang teras (leveling)
Pancang teras pertama dimulai dari pancang base line
pada kemiringan 9° (derajat)
Pembuatan pancang teras menggunakan “Engrang”
yang dilengkapi dengan waterpass/bandolan, dimana
tiap 3 kali Engrang (± 9 m) diberi pancang
Kayu 2 x 1''
1,2 m
3m
Bahan
a. Tali sling panjang 21 m
b. Cat (8 warna)
c. Kawat, paku
d. Batang, kayu
e. Pipa dan Elbow Paralon ½”
4.6.2.5. Cara Pembuatan ‘L’ Paralon
a. Potong Paralon panjang 20 cm
b. Buat lubang pada salah satu ujung paralon
c. Masukkan (lem) paralon ke dalam elbow model ‘L’
d. Sling dicat warna
e. Paku pada ujung batang kayu setiap 20 cm sebanyak 5 titik
1 ha = 10.000 m2 = 73,52 m2
136 pohon
4.8.2.Teras Kontur
Pada daerah berbukit dengan kemiringan 9º – 22° dibuat teras
kontur dengan lebar 4 m secara mekanis
4m
pohon
70 cm 2,5, m
4.8.4.Tanaman Konservasi
Serai
Gambar 4.8.5. Sistem Perakaran tanaman Vertiver Grass
4.9. Kacangan`
4.9.1. Persiapan Lahan untuk Tanam Kacangan
Jalur tanam kacangan harus bebas gulma. Penyemprotan herbisida
untuk areal lalang dilakukan sebanyak 3 kali dengan interval 3
minggu, sedangkan areal non lalang cukup 2 kali dengan interval 4
minggu. Masalah gulma harus diselesaikan sebelum biji kacangan
mulai ditanam. Penanaman kacangan dapat dilakukan 2 minggu
setelah penyemprotan terakhir.
Sistem Rundukan
tumpukan chiping
X X
O O
O O
1.5 m m X
O O X
1m O
O
X X
O
O
O
O O O
O X O X
O O
X X
50 cm
Note :
: Oil Palm
: Mucuna brateata on terrace lip
Keterangan :
A = Afdeling A, 01 = blok 01, 05 = tahun tanam 2005, 30 ha = Luas Tanam
M = Marihat
Gbr.4.1.1. Posisi dan Arah Blok
CR.2 CR.1
U U U U U U
A.06 A.05 A.04 A.03 A.02 A.01
B T B
S S S S S S
MR. 1
MR.2