BAB I
PENDAHULUAN
Membangun suatu generasi yang maju dan cemerlang dapat dilakukan melalui proses
pendidikan yang mampu meningkatkan kompetensi dan kapasitas manusia sebagai subjek
dan objek peradaban itu sendiri tanpa mengesampingkan fitrah manusia dan nilai-nilai yang
diyakininya. Sebuah hal yang sudah biasa jika saat ini langkah lembaga yang bergerak
metode pembelajaran, baik dalam pengenalan dan penerapan teknologi untuk mempersiapkan
Salah satu upaya perbaikan kesadaran akan pentingnya pendidikan dan mutu
pendidikan itu sendiri adalah melalui Sekolah Terpadu Bertaraf Internasional. Sekolah
Terpadu Bertaraf Internasional yang dimaksudkan disini adalah bahwa tiap jenjang dan
satuan pendidikan, mulai dari sekolah tingkat dasar hingga sekolah tingkat atas, yang berada
dan dikelola oleh pihak yang sama dengan standarisasi pendidikan Internasional. Artinya,
dengan terpadunya jenjang dan satuan pendidikan tersebut, maka para siswa tidak akan
terputus dalam hal pendidikannya, sesudah selesai melalui satu jenjang pendidikan. Ditambah
kualitas manusia Indonesia seutuhnya melalui olah hati, olah pikir, olah rasa, dan olah raga,
agar dimiliki daya saing yang memadai dalam menghadapi tantangan global.
Kota Palembang, sebagai salah satu kota besar dan penting di Indonesia, memiliki
potensi pendidikan yang tinggi. Menurut data dari BAPEDDA Palembang tahun 2011,
Palembang kini memiliki jumlah total pendidikan dasar (SD,SMP,SMA) sebanyak 668
sekolah, dengan rincian SD 348 sekolah, SMP 191 sekolah, dan SMA 129 sekolah. Namun
dari jumlah yang sebesar itu hanya sedikit sekolah yang bertarafkan Internasional, seperti
pengembangan perumahan baru dan daerah yang belum terjangkau pelayanannya dengan
skala pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan serta diikuti oleh profesional dan jumlah
guru di setiap sekolah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan. Distribusi fasilitas pendidikan
disesuaikan dengan struktur hirarki pelayanan yang didasari jenjang pendidikannya. Untuk
fasilitas pendidikan yang pelayanan berskala regional ditempatkan pada kawasan tertentu
yang berhubungan dengan transportasi lalu lintas regional. Untuk fasilitas pendidikan dasar
lanjutan atas diarahkan ke pusat-pusat bagian wilayah kota dan untuk akademi dan perguruan
Kawasan Jakabaring sebagai pusat regional yang akan menjadi pusat pertumbuhan baru,
dengan berbagai fungsi yang diembannya. Maka untuk mendukung salah satu fungsinya
sebagai pusat kegiatan olahraga regional perlu dialokasikan beberapa jenis sekolah khusus
baik itu berupa diklat (pendidikan dan pelatihan) untuk pembinaan atlit dan sekolah seni
atau seni.
Kebutuhan Pendidikan Dasar Terpadu dan profesional yang terus meningkat tidak
sebanding dengan keberadaaan sekolah yang berkualitas tinggi. Berangkat dari hal tersebut,
perlu adanya tindak lanjut konkret yang berupa pendirian sekolah yang mempunyai fasilitas
yang baik dan berkualitas tinggi untuk menampung kebutuhan pendidikan dasar yang
profesional dan bertanggung jawab kepada masyarakat yang ada disekitarnya. Fasilitas yang
dimaksud terdiri atas laboratarium (bahasa, komputer, teknologi, kimia, biologi, dan desain),
sanggar kreativitas/pusat belajar, asosiasi orang tua dan guru, perpustakaan, lapangan
olahraga dan ruang komunal (open space). Fasilitas sanggar kreativitas atau pusat belajar
disediakan untuk mencari bibit anak kreatif dan berbakat, mengembangkan potensi dengan
lebih profesional dan strategis serta menjadi proses studi bagi praktisi, guru psikologi,
masyarakat atau siapa saja yang mandalami pendidikan anak berbakat. Fasilitas tersebut
Kurikulum yang dipakai pada Pendidikan Dasar Terpadu Bertaraf Internasional ini
yang diterapkan di sekolah luar negeri. Dalam merancang Sekolah Terpadu Bertaraf
Internasional penulis menggunakan kurikulum pendidikan yang diterapkan di Inggris, hal ini
dikarenakan kurikulum yang diterapkan di Inggris memiliki nilai lebih yaitu : memiliki
inovasi dan kreasi yang tinggi terhadap ilmu pendidikan, pelajaran tidak hanya sebatas teori,
namun juga diterapkan praktek dilapangan untuk memperdalam teori tersebut, pelajar turut
ambil besar dalam pemilihan mata pelajaran yang akan diambil, sistem kelas yang
menggunakan sistem moving class membuat siswa menjadi lebih mandiri dan tidak cepat
Pendekatan arsitektural yang akan diterapkan pada desain Sekolah Terpadu Bertaraf
zona antara SD dan SMP-SMA mengingat sifat dan sikap belajar yang berbeda antara SD dan
SMP-SMA, konsep pembelajaran yang menggunakan sistem moving class membuat desain
per kelas dibuat sesuai dengan kebutuhan kelas tersebut, penekanan arsitektural pada luar
maupun dalam bangunan mengingat kegiatan belajar mengajar nantinya tidak hanya di
dan strategis.
nantinya
I.3 Tujuan
a. Aspek fungsional yang menekankan pada kebutuhan ruang dan fasilitas yang
nantinya
Sistematika pada penulisan proposal tugas akhir ini diurai menjadi 5 BAB. Uraian
BAB I PENDAHULUAN
Internasional di Palembang
observasi lapangan.
nanti.
BAB IV PENUTUP
Berisikan tentang hal-hal yang dihasilkan dari kegiatan studio tugas akhir
Latar Belakang
Kurangnya sumber daya manusia yang berkualitas yang ada di Indonesia
Negara Indonesia diharapkan bisa bersaing dengan negara-negara lain
Kurang tersedianya sekolah bertaraf internasional
Permasalahan Tujuan
Bagaimana menampung semua aktivitas dan Mewujudkan perencanaan dan perancangan
kegiatan Sekolah Terpadu di Palembang dalam
sebuah gedung Sekolah Terpadu
satu kawasan.
bertarafkan Internasional dengan
Bagaimana membuat bangunan Sekolah Terpadu
menggunakan konsep arsitektur postmodern
di Palembang yang memenuhi tingkat
dan arsitektur vernakular sehingga nantinya
kenyamanan ruang belajar, kelengkapan fasilitas,
diharapkan dapat mengoptimalkan kegiatan
kemudahan sirkulasi, dan pengendalian
dalam belajar mengajar di dalam sekolah.
kebisingan.
Data sekunder
Meliputi standar perancangan, dan data-data
lain yang diperlukan yang didapat dari buku
referensi, wawancara, dan jurnal internet.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dalam satu komplek dan di kelola secara terpadu baik dari aspek kurikulum,
menjadi sekolah yang efektif dan berkualitas. Kualitas yang dimaksud adalah
tiap aspeknya, meliputi kompetensi lulusan, isi, proses, pendidik dan tenaga
satu, sehingga SD, SMP, dan SMA merupakan satu bagian yang utuh. Seperti
guru, staf, lab, ruang kelas, gedung atau sumber daya sekolah lainnya merupakan
antara pelaksanaan pembelajaran antara SD, SMP, dan SMA; (2) sarana-
penggunaannya lebih efisien dan efektif; (3) Guru dan staf dapat saling
berikutnya; dan (4) siswa setelah lulus dapat melanjutkan pendidikannya sampai
jenjang berikutnya di satu sekolah yang sama tanpa khawatir memerlukan proses
pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan
Kelompok Mata
No Cakupan
Pelajaran
pendidikan agama.
untuk peningkatan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak,
jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan sikap
4 Estetika keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam
Selain tujuan dan cakupan kelompok mata pelajaran sebagai bagian dari
kurikulum.
pada standar kompetensi lulusan dan standar isi serta panduan penyusunan
prinsip-prinsip berikut.
Republik Indonesia.
yaitu: (a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, (b) belajar untuk memahami dan menghayati, (c) belajar
untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan (e) belajar
dan moral.
hangat, dengan prinsip tut wuri handayani, ing madia mangun karsa,
ing ngarsa sung tulada (di belakang memberikan daya dan kekuatan,
belajar, dengan prinsip alam takambang jadi guru (semua yang terjadi,
teladan).
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus
kurikulum pada setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan
dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar
yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas
merupakan bagian integral dari struktur kurikulum pada jenjang pendidikan dasar
dan menengah.
dalam satu jenjang pendidikan selama enam tahun mulai Kelas I sampai
sebagai berikut.
pengembangan diri
sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai
b. Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SD/MI merupakan “IPA
f. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-
38 minggu.
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 3
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2
3. BahasaIndonesia 5
4. Matematika 5
B. Muatan Lokal 2
Jumlah 26 27 28 32
dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai Kelas VII sampai
berikut.
pengembangan diri
sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai
b. Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SMP/MTs merupakan “IPA
e. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-38
minggu.
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 2 2 2
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2
3. BahasaIndonesia 4 4 4
4. Bahasa Inggris 4 4 4
5. Matematika 4 4 4
B. Muatan Lokal 2 2 2
Jumlah 32 32 32
dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai Kelas X sampai dengan
yaitu kelas X merupakan program umum yang diikuti oleh seluruh peserta
didik, dan kelas XI dan XII merupakan program penjurusan yang terdiri atas
empat program: (1) Program Ilmu Pengetahuan Alam, (2) Program Ilmu
Pengetahuan Sosial, (3) Program Bahasa, dan (4) Program Keagamaan, khusus
untuk MA.
34-38 minggu.
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 2 2
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2
3. BahasaIndonesia 4 4
4. Bahasa Inggris 4 4
5. Matematika 4 4
6. Fisika 2 2
7. Biologi 2 2
8. Kimia 2 2
9. Sejarah 1 1
10. Geografi 1 1
11. Ekonomi 2 2
13. Sosiologi 2 2
B. Muatan Lokal 2 2
Jumlah 38 38
1) Kurikulum SMA/MA Kelas XI dan XII Program IPA dan Program IPS
diri.
sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai
4) Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-38
minggu.
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 2 2 2 2
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 2
3. BahasaIndonesia 4 4 4 4
4. Bahasa Inggris 4 4 4 4
5. Matematika 4 4 4 4
6. Fisika 4 4 4 4
7. Kimia 4 4 4 4
8. Biologi 4 4 4 4
9. Sejarah 1 1 1 1
B. Muatan Lokal 2 2 2 2
Jumlah 39 39 39 39
Tabel 2.5 Struktur Kurikulum SMA Kelas XI dan XII Program IPA
Sumber :
http://litbang.kemdikbud.go.id/content/Buku%20Standar%20Isi%
20SMP(1).pdf
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 2 2 2 2
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 2
3. BahasaIndonesia 4 4 4 4
4. Bahasa Inggris 4 4 4 4
5. Matematika 4 4 4 4
6. Sejarah 4 4 4 4
7. Geografi 4 4 4 4
8. Ekonomi 4 4 4 4
9. Sosiologi 3 3 3 3
B. Muatan Lokal 2 2 2 2
Jumlah 39 39 39 39
Tabel 2.6 Struktur Kurikulum SMA Kelas XI dan XII Program IPS
Sumber :
http://litbang.kemdikbud.go.id/content/Buku%20Standar%20Isi%
20SMP(1).pdf
peserta didiknya berdasarkan standar nasional pendidikan (SNP) Indonesia dan bertaraf
SBI = SNP + X
kompetensi llulusan, isi proses, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan
pendidikan, baik dari dalam maupun luar negeri, yang diyakini telah memiliki reputasi
maju. Untuk itu pengakraban peserta didik terhadap nilai-nilai progresif yang
diunggulkan dalam era global perlu digunakan sebagai acuan dalam penyelenggaraan
disiplin ilmu keras ( hard science ) dan disiplin ilmu lunak ( soft science ). Disiplin ilmu
energi, dan bahan. Disiplin ilmu lunak ( soft science )meliputi sosiologi, ekonomi,
saing bangsa. Dalam hal ini, pemerintah perlu mengembangan SBI pada
kebutuhan berbagai sektor dan sub-sub sektornya, baik lokal, nasional, maupun
2. SNP + X (OECD)
Kingdom, United States dan Negara maju lainnya seperti Chile, Estonia, Israel,
pada standar pendidikan salah satu Negara anggota Organization for Economic
Co-operation and Development (OECD) dan /atau Negara maju lainnya yang
sebagainya.
telah melaksanakan dan memenuhi delapan unsur SNP sebagai indikator kinerja
minimal ditambah dengan (X) sebagai indikator kinerja kunci tambahan. Dua
cara itu adalah: (1) adaptasi, yaitu penyesuaian unsur-unsur tertentu yang sudah
ada dalam SNP dengan mengacu (setara/sama) dengan standar pendidikan salah
satu anggota OECD dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan
tertentu dalam bidang pendidikan, diyakini telah memiliki reputasi mutu yang
penguatan/ perluasan dari unsur-unsur tertentu yang belum ada diantara delapan
unsure SNP dengan tetap mengacu pada standar pendidikan salah satu anggota
bertaraf internasional
(bilingual)
4) Melakukan kerja sama (sister school) dengan Negara OECD atau negara
maju lainnya.
negara maju)
5) Sarpras: SNP yang diperkaya dengan standar sarpras negara maju, yaitu
adanya:
minimal 7,5;
belajar;
pendidik
Kepala Sekolah;
adanya:
perangkat TIK;
d. Data keadaan lab kimia, fisika, dan biologi yang berfungsi sebagai
e. Data keadaan lab bahasa, dan lab komputer yang berfungsi sebagai
memperlihatkan:
lainnya;
rencana;
beasiswa.
Sarana dan Prasarana yang dapat memenuhi kebutuhan belajar siswa berdasarkan
cara kerja otak dan standar internasional, terdiri dari ruangan beserta kelengkapannya,
yaitu:
kebisingan.
2) Tempat bermain
3) Laboratorium
4) Perpustakaan
6) Fasilitas kesenian
7) Ruang Guru
8) Ruang konseling
11) Kantin
12) Klinik
15) Fasilitas internet di setiap ruang kelas dan WiFi di seluruh sekolah untuk
17) Toilet
(Kurikulum Inggris)
tanggung jawab untuk melaksanakan kebijakan untuk sekolah pendidikan dan negara
publik di tingkat regional. Sistem pendidikan dibagi menjadi pendidikan usia dini (usia
3-4), pendidikan dasar (usia 4-11), pendidikan menengah (usia 11-18) dan pendidikan
Tahun Ajaran
Tabel di bawah menjelaskan pola-pola yang paling umum untuk sektor sekolah
negara di Inggris. Dalam kebanyakan kasus kemajuan dari satu tahun kelompok lain
adalah murni didasarkan pada usia, meskipun mungkin dalam beberapa keadaan bagi
siswa untuk mengulangi atau melewatkan satu tahun. Pengulangan mungkin karena
kurangnya kehadiran, misalnya dari penyakit yang panjang, dan terutama dalam tahun
yang memerlukan tes standar. Secara signifikan lebih maju daripada teman-teman
Ages on 31
Agust Curiculum
Year Schools
(before Stage
school year)
4 Reception Stage
10 Year 6 Middle
11 Year 7 School
baccalaureate, Form
Year 13
17 cambridge pre
(upper sixth)
U, etc
Dalam sebagian besar kasus, kemajuan siswa dari sekolah dasar ke tingkat
menengah yaitu pada usia 11tahun, di beberapa daerah dibagi menjadi salah satu atau
dua tingkat dasar dan menengah. Beberapa daerah memiliki tiga tingkat sistem
Pendidikan yang didanai negara yaitu dari usia 3 tahun, penuh atau paruh waktu,
meskipun hal ini tidak wajib. Jika sekolah terdaftar pada negara, absensi kehadiran
menjadi sangat penting ketika anak berusia 5 tahun. Anak-anak dapat terdaftar dalam
penerimaan tahun September tahun sekolah itu, jadi mulai sekolah pada usia 4 atau 4,5
tahun. Kecuali siswa memilih untuk tetap berada dalam sistem pendidikan, sekolah
wajib berakhir pada hari Jumat terakhir bulan Juni selama tahun akademik di mana
Kurikulum
wajib diambil oleh siswa berusia 5-16 tahun yang terdiri dari dua belas mata pelajaran,
yaitu bahasa Inggris, matematika, science. Berbagai mata pelajaran lain yang wajib
2. Kewarganegaraan (citizenship)
4. Geografi (geography)
5. Sejarah (history)
technology)
8. Musik (Music)
Selain itu, mata pelajaran lain dengan program non-reguler studi dalam
agama di sekolah untuk individu dengan izin dari orang tua murid tersebut. Demikian
pula, orang tua dari anak-anak di sekolah dapat memilih untuk anak mereka keluar dari
Kota Palembang adalah ibu kota provinsi Sumatera Selatan. Palembang merupakan
kota terbesar kedua di Sumatera setelah Medan. Sejarah Palembang yang pernah menjadi
ibukota kerajaan bahari Buddha terbesar di Asia Tenggara pada saat itu, Kerajaan
Sriwijaya, yang mendominasi Nusantara dan Semenanjung Malaya pada abad ke-9 juga
membuat kota ini dikenal dengan julukan "Bumi Sriwijaya". Berdasarkan prasasti
Kedukan Bukit yang ditemukan di Bukit Siguntang sebelah barat Kota Palembang, yang
menyatakan pembentukan sebuah wanua yang ditafsirkan sebagai kota pada tanggal 16
Juni 682 Masehi, menjadikan kota Palembang sebagai kota tertua di Indonesia. Di dunia
Barat, kota Palembang juga dijuluki Venice of the East("Venesia dari Timur").
geografis wilayah Kota Palembang berada antara 2º 52’ - 3º 5’ LS dan 104º 37’-
104º52” BT dengan luas wilayah 400,61 Km² dengan batas-batas sebagai berikut :
dengan luas wilayah terbesar yaitu kecamatan Sukarami (98,56 km2), sedangkan
ditempatkan pada kawasan tertentu yang berhubungan dengan transportasi lalu lintas
bagian wilayah kota dan untuk akademi dan perguruan tinggi pengembangan
tingkat pelayanan yaitu pusat primer, pusat sekunder dan pusat tersier. Dimana
Penetapan besarnya KDB dan KLB RDTRK Wilayah Pengembangan Jaka Baring
ditentukan terlebih dahulu dalam Kebijakan Tata Ruang Kota dan Kawasan
2. Nilai lahan, semakin tinggi nilai lahan semakin tinggi intensitas penggunaan
ruang yang diinginkan. Sehubungan dengan harga atau sewa lahan yang relatif
tinggi disana, nilai lahan ini berbeda antara berbagai lokasi dalam kota.
konstruksi teknis dan sebagainya, maka KDB dan KLB ditetapkan untuk
4. Faktor estetika dan kenyamanan lingkungan KDB dan KLB ini banyak
BAB III
METODOLOGI PENULISAN
Metode pengumpulan data dalam laporan ini menggunakan metode analisa deskriptif,
yaitu metode yang mengadakan pengumpulan data-data baik primer maupun sekunder yang
Adapun data yang dibutuhkan untuk penulisan laporan ini meliputi data primer
a. Data Primer
sekitar tapak.
Kegiatan di STBI
b. Kegiatan administrasi
b. Kelompok pengajar
c. Kelompok pelajar
b. Data Sekunder
Metode pengumpulan data merupakan cara memperoleh data primer dan data
1. Studi Literatur
2. Wawancara
3. Studi Banding
sejenis baik melalui observasi langsung maupun melalui buku dan internet.
Setelah data-data yang diperlukan sudah didapat dengan metode tertentu, data tersebut
Analisa dilakukan terhadap tapak dan kawasan yang akan dijadikan tempat
pendidikan
ditemukan potensi dan kekurangan tapak yang akan menjadi bahan pertimbangan
Analisa terhadap manusia sebagai pengguna objek perancangan dilakukan pada hal-
hal berikut :
Pengelompokkan aktivitas
Kebutuhan ruang
Analisa ini dilakukan pada aspek arsitetur dan struktur. Segi arsitektur yang dianalisa
meliputi :
Besaran ruang
Perhitungan parkir
Sirkulasi bangunan
Gubahan massa
Struktur yang digunakan pada bangunan mulai dari pondasi, badan bangunan
Dasar perancangan yang dapat dijadikan salah satu acuan dalam merancang Sekolah
Terpadu bertaraf Internasional ini adalah metode Geoffrey Broadbent dalam buku “Desain in
Architechture” yang didasari pada tiga aspek utama yang saling berkaitan, yaitu :
1) Aspek Manusia
Aspek yang membahas segi – segi yang berkaitan dengan kegiatan visual yang
sesuai dengan kondisi dan kebutuhan proyek serta luasan yang dibutuhkan dan hubungan
antar ruang yang menghasilkan organisasi ruang dan sirkulasi yang baik dan karakter
Dasar perancangan pada aspek manusia pada Sekolah Terpadu ini adalah :
diketahui kapasitas kegiatan pemakai bangunan dan luasan ruang yang dibutuhkan
b. Menciptakan kesatuan dan keterpaduan yang selaras antara kegiatan tiap unit
konsepnya.
2) Aspek Bangunan
Aspek yang membatasi segi-segi yang berkaitan dengan penataan massa bangunan
seperti bentuk fisik bangunan yang dapat mengekspresikan sekolah yang bertarafkan
bangunan.
banguna adalah :
a) Menentukan bentuk yang dapat memberikan identitas dari Sekolah Terpadu tersebut
pendidikan di dalamnya.
b) Penentuan sistem struktur pada tapak yang terletak di kota Palembang dimana
c) Menentukan sistem utilitas dan perlengkapan banguna yang sesuai sehingga dapat
3) Aspek Lingkungan
Aspek yang membahas segi-segi yang menyangkut bentuk fisik bangunan, sistem
persyaratan pada bangunan tapak, kondisi eksisting lingkungan dan juga penggunaan
a. Memilih lokasi yang tepat dan sesuai dengan fungsi bangunan serta kriteria-kriteria
yang ada sebagai tempat pendidikan Sekolah Terpadu yang bertarafkan Internasional.
b. Penataan penzoningan antara kegiatan yang sama sehingga mudah dicapai dengan
didik
the process of managing information so that the right kind of information is available at the
dan proses dalam memanage informasi yang dibutuhkan dalam perancangan sehingga
mendapatkan informasi yang sesuai sehingga dapat digunakan dalam proses desain.
1. exiting state, sesuatu yang ada saat ini seperti peraturan, site, pengguna, iklim
requirement.
Programming
didasarkan pada tatacara yang baku yang dapat dipergunakan pada proyek-proyek besar
dan kecil, tipe bangunan yang sederhana dan rumit dan dengan klien tunggal atau
banyak. Penyusunan program berguna pada proyek-proyek yang besar, rumit dan tidak
bermanfaat untuk disain. Sebagai salah satu alat disain, bantuan program dapat
memastikan bahwa kebutuhan dan keinginan klien diharapkan cukup dan baik sesuai
situasi dan untuk meningkatkan keteraturan. Kerangka tersebut terdiri dari suatu proses,
1. Goals ( Tetapkan Sasaran ) adalah tujuan akhir dan Konsep adalah alat untuk
2. Facts ( Kumpulkan dan analisis Fakta ) adalah menyangkut data dan Analisis;
4. Needs ( Tentukan Kebutuhan ) Apa yang dibutuhkan ( ruang, kualitas dan biaya)
5. Problem ( Nyatakan Masalah ) Kondisi apa yang penting dan menjadi acuan
masalah keseluruhan.
1. Menguji kesesuaian antara sasaran dengan konsep (yaitu apa yang harus dicapai
masalah haruslah jelas dan ringkas, menurut kata-kata perancang sendiri sehingga tidak
ada keraguan bahwa ia mengerti. Pernyataan masalah harus memusat pada hal-hal jelas
pada langkah sebelumnya tetapi dengan memecakan kambali kerumitan awal dari
Data I Data II
Survey objek sejenis, batasan tapak, RTBL kawasan, Standar-standar bangunan
topografi, klimatologi, arsitektur lokal dan Perguruan Tinggi, Kriteria dasar, peraturan-
kawasan peraturan bangunan, tinjauan gedung Sekolah
Terpadu Bertaraf Internasional
Issue
Merupakan hal yang ingin diangkat dalam perencanaan yang kemudian dijadikan misi yang lalu
dianalisa untuk mendapatkan konsep bangunan (bangunan, struktur, tapak, utilitas, teknologi dan
material).
Mission
Yang diharapkan adalah penerapan bangunan dengan menggunakan Arsitektur Postmodern dan
Arsitektur Vernakular dalam perancangan gedung Sekolah Terpadu Bertaraf Internasional
PR Goal
Yang terukur sesuai dengan goal Merupakan hal yang ingin
yang ingin dicapai alam perencanaan dicapai dalam perencanaan dan
Sekolah Terpadu Bertaraf perancangan Sekolah Terpadu
Internasional Bertaraf Internasional
1. Studi literatur berupa pencarian data, RTBL kawasan, filosofi perguruan tinggi
2. Studi observasi lapangan berupa survei lokasi yang sekaligus merupakan lokasi
3. Dokumentasi berupa foto- foto yang didapat bersamaan dengan studi observasi.
BAB IV
KELUARAN
Hasil karya arsitektur yang dihasilkan dalam kegiatan studio tugas akhir berupa:
observasi lapangan dan pengajuan usul objek studi yang dihasilkan melalui
proposal.
Berupa laporan yang memuat penyajian data, analisis perancangan dan studi
lapangan, analisa karakter kawasan, potensi dan kendala terhadap tapak dan
3. Gambar Kerja
d. Detail arsitektural
4. Maket Bangunan
Selain gambar kerja perancangan, keluaran yang dihasilkan ialah maket bangunan
5. Animasi
Desain dalam bentuk video animasi sebagai pelengkap dalam presentasi objek
perancangan
DAFTAR PUSTAKA
http://www.mandikdasmen.depdiknas.go.id/docs/Kebijakan-SBI.pdf
http://www.inherent-dikti.net/files/sisdiknas.pdf
http://en.wikipedia.org/wiki/Education_in_England#Curriculum
http://maps.google.co.id/maps?hl=id&tab=wl
http://www.sisedu.net/home.html
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Palembang Tahun 2008-
2013
Duerk, Donna P. Architectural Programming. Van Nostrand Reinhold. New York : 1993