Anda di halaman 1dari 3

AKUNTANSI FORENSIK DAN PENGUNGKAPAN

KASUS KORUPSI DI INDONESIA


Oleh Rudy Suryanto, SE. Akt

Pendahuluan jaksa dalam pemberantasan KKN telah


menurun sebesar 6% dan 8% dalam kurun

K asus korupsi di Indonesia seakan


tidak pernah ada habisnya.
Pemberantasan korupsi yang telah
dilakukan selama ini seperti tebang bambu,
tebang satu tumbuh seribu. Efek jera yang
Maret 2003 – Mei 2006, sedangkan citra
positif penegak hukum
pemberantasan KKN meningkat rata-rata
dalam

sebesar 16% selama kurun waktu yang sama


(Kompas tanggal 21 Mei 2006 hal. 4). Hal
diharapkan timbul dari terpenjaranya satu senada juga dikemukan oleh Lembaga
dua pelaku koruptor besar ternyata tidak Survei Indonesia (LSI) bahwa persepsi
terjadi. Hal ini mungkin disebabkan karena publik terhadap pemberantasan korupsi
pemerintah pilih-pilih dalam menangani selama bulan Juli s/d Desember 2005 masih
kasus korupsi. Apalagi seperti kita tahu cukup tinggi, yaitu diatas 60%, walau
penegakkan hukum di Indonesia tidak bebas menunjukkan tren menurun2. Kesimpulan
dari permainan uang dan pengaruh yang bisa kita petik dari data-data diatas
kekuasaan. Banyak kasus korupsi yang telah adalah ada titik terang dalam pemberantasan
diputus bersalah di tingkat Pengadilan korupsi di Indonesia. Data-data tersebut
Negeri atau Pengadilan Tinggi tiba-tiba menunjukkan hal yang berbeda dari
bebas di tingkat Kasasi Mahkamah Agung. anggapan beberapa orang yang selalu
Pertanyaan yang bisa kita ajukan adalah pesimis dengan kemajuan pemberantasan
benarkah pemberantasan korupsi di korupsi di Indonesia.
Indonesia masih jalan di tempat?
Apa Peran Akuntan?
Apabila kita melihat data-data yang ada,
anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar. Namun patut disayangkan, sinyal-sinyal
Usaha pemberantasan korupsi di Indonesia positif dalam pemberantasan korupsi di
sedikit demi sedikit telah memperbaiki citra Indonesia tersebut tidak membuat citra
Indonesia. Indeks persepsi korupsi (CPI) akuntan yang terpuruk sejak krisi moneter di
yang dikeluarkan oleh Transparency tahun 1997 menjadi pulih. Akuntan yang
International menunjukkan bahwa telah seharusnya menjadi ‘penjaga gawang’
terjadi perbaikan signifikan selama kurun terhadap terjadinya tindak kecurangan,
waktu 1998 – 2005 dimana skor CPI selama ini seringkali justru dituduh menjadi
Indonesia meningkat dari 2.0 menjadi 2.21. ‘pagar makan tanaman’.
Ini berarti Indonesia telah menempuh
setengah jalan untuk menjadi negara yang Oleh karena itu akuntan harus
kondusif untuk pemberantasan korupsi (skor meredifinisikan dirinya untuk menjadi garda
CPI 5.0). Persepsi publik terhadap terdepan dalam pemberantasan korupsi di
pemberantasan korupsi di Indonesia juga Indonesia, sejajar dengan kejaksaan,
telah menunjukkan tren perbaikan. Menurut kepolisian maupun KPK, bukan hanya jadi
survei yang dilakukan Litbang Kompas,
opini negatif tentang kinerja hakim dan 2
Review Akhir Tahun : Kinerja Pemerintahan SBY -
JK , Jakarta 29 Desember 2005, Lembaga Survei
1
http://www.transparency.org/policy_research Indonesia (LSI). www. Lsi.or.id
/surveys_indices/cpi/2005
pemain cadangan ataupun penonton di dikatakan, akuntansi forensic adalah
pinggir lapangan. akuntansi yang akurat (cocok) untuk tujuan
hukum. Artinya, akuntansi yang dapat
Salah satu pendekatan yang bisa diambil bertahan dalam kancah perseteruan selama
dalam upaya pemberantasan korupsi adalah proses pengadilan, atau dalam proses
dengan menerapkan Akuntansi Forensik peninjauan judicial atau administrative”.4
atau sebagian orang menyebutnya Audit
Investigatif. Profesi ini sebenarnya telah disebut dalam
Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana
Mengapa perlu Akuntansi Forensik? (KUHAP) pasal 179 ayat (1)
menyatakan:”Setiap orang yang diminta
Mencoba menguak adanya kasus korupsi pendapatnya sebagai ahli kedokteran
dengan audit biasa sama halnya mencoba kehakiman atau dokter atau ahli lainnya
menebang pohon dengan pisau dapur. wajib memberikan keterangan ahli demi
Akuntan perlu alat yang lebih dalam dan keadilan’. Orang sudah mahfum profesi
handal dalam membongkar indikasi adanya dokter yang disebut dalam peraturan diatas
korupsi atau tindak penyelewengan lainnya yang dikenal dengan sebutan dokter ahli
di sebuah perusahaan atau instansi negara. forensik, namun ‘ahli lainnya’ yang dalam
Akuntan forensik bisa menjadi alat yang ini termasuk juga akuntan belum banyak
tepat untuk keperluan tersebut. dikenal sebutannya sebagai akuntan
forensik.
Sejarah dan Pengertian
Disamping tugas akuntan forensik untuk
Akuntansi forensik dahulu digunakan untuk memberikan pendapat hukum dalam
keperluan pembagian warisan atau pengadilan (litigation) ada juga peran
mengungkap motive pembunuhan. Bermula akuntan forensik dalam bidang hukum diluar
dari penerapan akuntansi dalam persoalan pengadilan (non litigation) misalnya dalam
hukum, maka istilah yang dipakai adalah membantu merumuskan alternatif
akuntansi (dan bukan audit) forensik. penyelesaian perkara dalam sengekta,
Perkembangan sampai dengan saat ini pun perumusan perhitungan ganti rugi dan upaya
kadar akuntansi masih kelihatan, misalnya menghitung dampak pemutusan/pelanggaran
dalam perhitungan ganti rugi baik dalam kontrak.
pengertian sengketa maupun kerugian akibat
kasus korupsi.3 Penerapan Akuntansi Forensik di
Indonesia
Forensik, menurut Merriam Webster’s
Collegiate Dictionary (edisi ke 10) dapat Bulan Oktober 1997 Indonesia telah
diartikan ‘berkenaan dengan pengadialan’ menjajagi kemungkinan untuk meminjam
atau ‘berkenaan dengan penerapan dana dari IMF dan World Bank untuk
pengetahuan ilmiah pada masalah hukum’. menangani krisis keuangan yang semakin
Oleh karena itu akuntasi forensik dapat parah. Sebagai prasayarat pemberian
diartikan penggunaaan ilmu akuntansi untuk bantuan, IMF dan World Bank
kepentingan hukum. mengharuskan adanya proses Agreed Upon
Due Dilligence (ADDP) yang dikerjakan
Menurut D. Larry Crumbley, editor-in-chief oleh akuntan asing dibantu beberapa
dari Journal of Forensic Accounting (JFA), akuntan Indonesia. Temuan ADDP ini
mengatakan ‘secara sederhana dapat sangat mengejutkan karena dari sampel 6
3
Workshop Forensic Accounting dan Fraud Audit,
4
oleh Th. Tuanakota, Universitas Indonesia, Depok, http://www.edwardspub.com/
14 Desember 2005 journals/JFA/students.html
Bank Besar di Indonesia menunjukkan metode follow the money yang mirip dengan
perbankan kita melakuan overstatement metode PwC dalam kasus Bank Bali.
asset sebesar 28%-75% dan understatement
kewajiban sebesar 3%-33%. Temuan ini Metodologi Akuntansi Forensik
segera membuat panik pasar dan pemerintah
yang berujung pada likuidasi 16 bank Perbedaaan utama akuntansi forensik
swasta. Likuidasi tersebut kemudian diingat dengan akuntansi maupun audit
menjadi langkah yang buruk karena konvensional lebih terletak pada mindset
menyebabkan adanya rush dana tabungan (kerangka pikir). Metodologi kedua jenis
dan deposito di bank-bank swasta karena akuntansi tersebut tidak jauh berbeda.
hancurnya kepercayaan publik pada Akuntasi forensik lebih menekankan pada
pembukuan perbankan. ADPP tersebut tidak keanehan (exceptions, oddities,
lain dari penerapan akuntansi forensik atau irregularities) dan pola tindakan (pattern of
audit investigatif. conduct) daripada kesalahan (errors) dan
keteledoran (ommisions) seperti pada audit
Istilah akuntansi forensik di Indonesia baru umum. Prosedur utama dalam akuntansi
mencuat setelah keberhasilah forensic menekankan pada analytical review
PricewaterhouseCoopers (PwC) dalam dan teknik wawancara mendalam (in depth
membongkar kasus Bank Bali. PwC dengan interview) walaupun seringkali masih juga
software khususnya mampu menunjukkan menggunakan teknik audit umum seperti
arus dana yang rumit berbentuk seperi pengecekan fisik, rekonsiliasi, konfirmasi
diagram cahaya yang mencuat dari matahari dan lain sebagainya.
(sunburst). Kemudian PwC meringkasnya
menjadi arus dana dari orang-orang tertentu. Akuntansi forensik biasanya fokus pada
Sayangnya keberhasilan ini tidak diikuti area-area tertentu (misalnya penjualan, atau
dengan keberhasilan sistem pengadilan.5 pengeluaran tertentu) yang ditenggarai telah
Metode yang digunakan dalam audit terjadi tindak kecurangan baik dari laporan
tersebut adalah follow the money atau pihak dalam atau orang ketiga (tip off) atau,
mengikuti aliran uang hasil korupsi Bank petunjuk terjadinya kecurangan (red flags),
Bali dan in depth interview yang kemudian petunjuk lainnya. Data menunjukkan bahwa
mengarahkan kepada para pejabat dan sebagian besar tindak kecurangan
pengusaha yang terlibat dalam kasus ini. terbongkar karena tip off dan
ketidaksengajaan (accident)
Kasus lain yang tak kalah hebohnya adalah
kasus pembongkaran korupsi Komisi Agar dapat membongkar terjadinya fraud
Pemilihan Umum (KPU) di tahun 2005 oleh (kecurangan) maka seorang akuntan forensik
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). harus mempunyai pengetahuan dasar
Kasus ini mencuatkan Khairinsyah Salman akuntansi dan audit yang kuat, pengenalan
sebagai salah seorang contoh whistleblower perilaku manusia dan organisasi (human dan
(peniup peluit). organization behaviour), pengetahuan
tentang aspek yang mendorong terjadinya
Masih pada tahun yang sama, Pusat kecurangan (incentive, pressure, attitudes,
Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan rationalization, opportunities) pengetahuan
(PPATK) mampu membuktikan kepada tentang hukum dan peraturan (standar bukti
pengadilan bahwa Adrian Waworuntu keuangan dan bukti hukum), pengetahuan
terlibat dalam penggelapan L/C BNI senilai tentang kriminologi dan viktimologi
Rp 1.3 Triliun, dengan menggunakan (profiling) pemahaman terhadap
pengendalian internal, dan kemampuan
5
Workshop Forensic Accounting dan Fraud Audit, berpikir seperti pencuri (think as a theft).
oleh Th. Tuanakota, Universitas Indonesia, Depok,
14 Desember 2005

Anda mungkin juga menyukai