tidak pernah ada habisnya. Pemberantasan korupsi yang telah dilakukan selama ini seperti tebang bambu, tebang satu tumbuh seribu. Efek jera yang Maret 2003 – Mei 2006, sedangkan citra positif penegak hukum pemberantasan KKN meningkat rata-rata dalam
sebesar 16% selama kurun waktu yang sama
(Kompas tanggal 21 Mei 2006 hal. 4). Hal diharapkan timbul dari terpenjaranya satu senada juga dikemukan oleh Lembaga dua pelaku koruptor besar ternyata tidak Survei Indonesia (LSI) bahwa persepsi terjadi. Hal ini mungkin disebabkan karena publik terhadap pemberantasan korupsi pemerintah pilih-pilih dalam menangani selama bulan Juli s/d Desember 2005 masih kasus korupsi. Apalagi seperti kita tahu cukup tinggi, yaitu diatas 60%, walau penegakkan hukum di Indonesia tidak bebas menunjukkan tren menurun2. Kesimpulan dari permainan uang dan pengaruh yang bisa kita petik dari data-data diatas kekuasaan. Banyak kasus korupsi yang telah adalah ada titik terang dalam pemberantasan diputus bersalah di tingkat Pengadilan korupsi di Indonesia. Data-data tersebut Negeri atau Pengadilan Tinggi tiba-tiba menunjukkan hal yang berbeda dari bebas di tingkat Kasasi Mahkamah Agung. anggapan beberapa orang yang selalu Pertanyaan yang bisa kita ajukan adalah pesimis dengan kemajuan pemberantasan benarkah pemberantasan korupsi di korupsi di Indonesia. Indonesia masih jalan di tempat? Apa Peran Akuntan? Apabila kita melihat data-data yang ada, anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar. Namun patut disayangkan, sinyal-sinyal Usaha pemberantasan korupsi di Indonesia positif dalam pemberantasan korupsi di sedikit demi sedikit telah memperbaiki citra Indonesia tersebut tidak membuat citra Indonesia. Indeks persepsi korupsi (CPI) akuntan yang terpuruk sejak krisi moneter di yang dikeluarkan oleh Transparency tahun 1997 menjadi pulih. Akuntan yang International menunjukkan bahwa telah seharusnya menjadi ‘penjaga gawang’ terjadi perbaikan signifikan selama kurun terhadap terjadinya tindak kecurangan, waktu 1998 – 2005 dimana skor CPI selama ini seringkali justru dituduh menjadi Indonesia meningkat dari 2.0 menjadi 2.21. ‘pagar makan tanaman’. Ini berarti Indonesia telah menempuh setengah jalan untuk menjadi negara yang Oleh karena itu akuntan harus kondusif untuk pemberantasan korupsi (skor meredifinisikan dirinya untuk menjadi garda CPI 5.0). Persepsi publik terhadap terdepan dalam pemberantasan korupsi di pemberantasan korupsi di Indonesia juga Indonesia, sejajar dengan kejaksaan, telah menunjukkan tren perbaikan. Menurut kepolisian maupun KPK, bukan hanya jadi survei yang dilakukan Litbang Kompas, opini negatif tentang kinerja hakim dan 2 Review Akhir Tahun : Kinerja Pemerintahan SBY - JK , Jakarta 29 Desember 2005, Lembaga Survei 1 http://www.transparency.org/policy_research Indonesia (LSI). www. Lsi.or.id /surveys_indices/cpi/2005 pemain cadangan ataupun penonton di dikatakan, akuntansi forensic adalah pinggir lapangan. akuntansi yang akurat (cocok) untuk tujuan hukum. Artinya, akuntansi yang dapat Salah satu pendekatan yang bisa diambil bertahan dalam kancah perseteruan selama dalam upaya pemberantasan korupsi adalah proses pengadilan, atau dalam proses dengan menerapkan Akuntansi Forensik peninjauan judicial atau administrative”.4 atau sebagian orang menyebutnya Audit Investigatif. Profesi ini sebenarnya telah disebut dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana Mengapa perlu Akuntansi Forensik? (KUHAP) pasal 179 ayat (1) menyatakan:”Setiap orang yang diminta Mencoba menguak adanya kasus korupsi pendapatnya sebagai ahli kedokteran dengan audit biasa sama halnya mencoba kehakiman atau dokter atau ahli lainnya menebang pohon dengan pisau dapur. wajib memberikan keterangan ahli demi Akuntan perlu alat yang lebih dalam dan keadilan’. Orang sudah mahfum profesi handal dalam membongkar indikasi adanya dokter yang disebut dalam peraturan diatas korupsi atau tindak penyelewengan lainnya yang dikenal dengan sebutan dokter ahli di sebuah perusahaan atau instansi negara. forensik, namun ‘ahli lainnya’ yang dalam Akuntan forensik bisa menjadi alat yang ini termasuk juga akuntan belum banyak tepat untuk keperluan tersebut. dikenal sebutannya sebagai akuntan forensik. Sejarah dan Pengertian Disamping tugas akuntan forensik untuk Akuntansi forensik dahulu digunakan untuk memberikan pendapat hukum dalam keperluan pembagian warisan atau pengadilan (litigation) ada juga peran mengungkap motive pembunuhan. Bermula akuntan forensik dalam bidang hukum diluar dari penerapan akuntansi dalam persoalan pengadilan (non litigation) misalnya dalam hukum, maka istilah yang dipakai adalah membantu merumuskan alternatif akuntansi (dan bukan audit) forensik. penyelesaian perkara dalam sengekta, Perkembangan sampai dengan saat ini pun perumusan perhitungan ganti rugi dan upaya kadar akuntansi masih kelihatan, misalnya menghitung dampak pemutusan/pelanggaran dalam perhitungan ganti rugi baik dalam kontrak. pengertian sengketa maupun kerugian akibat kasus korupsi.3 Penerapan Akuntansi Forensik di Indonesia Forensik, menurut Merriam Webster’s Collegiate Dictionary (edisi ke 10) dapat Bulan Oktober 1997 Indonesia telah diartikan ‘berkenaan dengan pengadialan’ menjajagi kemungkinan untuk meminjam atau ‘berkenaan dengan penerapan dana dari IMF dan World Bank untuk pengetahuan ilmiah pada masalah hukum’. menangani krisis keuangan yang semakin Oleh karena itu akuntasi forensik dapat parah. Sebagai prasayarat pemberian diartikan penggunaaan ilmu akuntansi untuk bantuan, IMF dan World Bank kepentingan hukum. mengharuskan adanya proses Agreed Upon Due Dilligence (ADDP) yang dikerjakan Menurut D. Larry Crumbley, editor-in-chief oleh akuntan asing dibantu beberapa dari Journal of Forensic Accounting (JFA), akuntan Indonesia. Temuan ADDP ini mengatakan ‘secara sederhana dapat sangat mengejutkan karena dari sampel 6 3 Workshop Forensic Accounting dan Fraud Audit, 4 oleh Th. Tuanakota, Universitas Indonesia, Depok, http://www.edwardspub.com/ 14 Desember 2005 journals/JFA/students.html Bank Besar di Indonesia menunjukkan metode follow the money yang mirip dengan perbankan kita melakuan overstatement metode PwC dalam kasus Bank Bali. asset sebesar 28%-75% dan understatement kewajiban sebesar 3%-33%. Temuan ini Metodologi Akuntansi Forensik segera membuat panik pasar dan pemerintah yang berujung pada likuidasi 16 bank Perbedaaan utama akuntansi forensik swasta. Likuidasi tersebut kemudian diingat dengan akuntansi maupun audit menjadi langkah yang buruk karena konvensional lebih terletak pada mindset menyebabkan adanya rush dana tabungan (kerangka pikir). Metodologi kedua jenis dan deposito di bank-bank swasta karena akuntansi tersebut tidak jauh berbeda. hancurnya kepercayaan publik pada Akuntasi forensik lebih menekankan pada pembukuan perbankan. ADPP tersebut tidak keanehan (exceptions, oddities, lain dari penerapan akuntansi forensik atau irregularities) dan pola tindakan (pattern of audit investigatif. conduct) daripada kesalahan (errors) dan keteledoran (ommisions) seperti pada audit Istilah akuntansi forensik di Indonesia baru umum. Prosedur utama dalam akuntansi mencuat setelah keberhasilah forensic menekankan pada analytical review PricewaterhouseCoopers (PwC) dalam dan teknik wawancara mendalam (in depth membongkar kasus Bank Bali. PwC dengan interview) walaupun seringkali masih juga software khususnya mampu menunjukkan menggunakan teknik audit umum seperti arus dana yang rumit berbentuk seperi pengecekan fisik, rekonsiliasi, konfirmasi diagram cahaya yang mencuat dari matahari dan lain sebagainya. (sunburst). Kemudian PwC meringkasnya menjadi arus dana dari orang-orang tertentu. Akuntansi forensik biasanya fokus pada Sayangnya keberhasilan ini tidak diikuti area-area tertentu (misalnya penjualan, atau dengan keberhasilan sistem pengadilan.5 pengeluaran tertentu) yang ditenggarai telah Metode yang digunakan dalam audit terjadi tindak kecurangan baik dari laporan tersebut adalah follow the money atau pihak dalam atau orang ketiga (tip off) atau, mengikuti aliran uang hasil korupsi Bank petunjuk terjadinya kecurangan (red flags), Bali dan in depth interview yang kemudian petunjuk lainnya. Data menunjukkan bahwa mengarahkan kepada para pejabat dan sebagian besar tindak kecurangan pengusaha yang terlibat dalam kasus ini. terbongkar karena tip off dan ketidaksengajaan (accident) Kasus lain yang tak kalah hebohnya adalah kasus pembongkaran korupsi Komisi Agar dapat membongkar terjadinya fraud Pemilihan Umum (KPU) di tahun 2005 oleh (kecurangan) maka seorang akuntan forensik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). harus mempunyai pengetahuan dasar Kasus ini mencuatkan Khairinsyah Salman akuntansi dan audit yang kuat, pengenalan sebagai salah seorang contoh whistleblower perilaku manusia dan organisasi (human dan (peniup peluit). organization behaviour), pengetahuan tentang aspek yang mendorong terjadinya Masih pada tahun yang sama, Pusat kecurangan (incentive, pressure, attitudes, Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan rationalization, opportunities) pengetahuan (PPATK) mampu membuktikan kepada tentang hukum dan peraturan (standar bukti pengadilan bahwa Adrian Waworuntu keuangan dan bukti hukum), pengetahuan terlibat dalam penggelapan L/C BNI senilai tentang kriminologi dan viktimologi Rp 1.3 Triliun, dengan menggunakan (profiling) pemahaman terhadap pengendalian internal, dan kemampuan 5 Workshop Forensic Accounting dan Fraud Audit, berpikir seperti pencuri (think as a theft). oleh Th. Tuanakota, Universitas Indonesia, Depok, 14 Desember 2005